Agama Pahe

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSalah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al-Quran adalah masalah masyarakat. Walaupun al-Quran bukan kitab ilmiah, namun di dalamnya banyak sekali dibicarakan tentang masyarakat. Ini disebabkan karena fungsi utamanya adalah mendorong lahirnya perubahan-perubahan positif dalam masyarakat. Bahkan tidak berlebihan jika al-Quran dikatakan erupakan buku pertama yang memperkenalkan hukum-hukum kemasyarakatan. Istilah masyarakat ideal, lebih dikenal dengan sebutan masyarakat madani, yakni model masyarakat kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad selepas hijrah ke Madinah. Pola masyarakat madani oleh orang barat kini disepadankan dengan civil society yang dipandang modern oleh mereka.

1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah sesuai dengan latar belakang tersebut adalah:1. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat madani?2. Bagaimanakah masyarakat madani dalam sejarah islam?3. Bagaimanakah karakteristik masyarakat madani?4. Apakah manfaat terwujudnya masyarakat madani?5. Bagaimakah mewujudkan masyarakat madani?

1.3. TujuanBerdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan adalah:1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat madani?2. Mengetahui masyarakat madani dalam sejarah islam?3. Mengetahui karakteristik masyarakat madani?4. Mengetahui manfaat terwujudnya masyarakat madani?5. Mengetahui cara mewujudkan masyarakat madani?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Masyarakat MadaniDalamKamus Besar Bahasa Indonesiamasyarakat madani diartikan sebagai,Masyarakat sipilyang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang berpereradaban, yang didasarkan oleh iman dan ilmu.Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam, sekalipun tidak memberikan petunjuk langsung tentang suatu masyarakat yang diciti-citakan di masa mendatang, namun tetap memberikan petunjuk mengenai ciri-ciri dan kualitas suatu masyarakat yang baik, walaupun semua itu memerlukan upaya penafsiran dan pengembangan pemikiran. Ada beberapa term yang digunakan Al-Quran untuk menunjukan arti masyarakat ideal, antara lain:1) Ummatan WahidahSuatu ummat yang bersatu berdasarkan iman kepada Allah SWT. Dan mengacu kepada nilai-nilai kebajikan. Arti umat mencakup seluruh manusia.2) Ummatan WasathanUmat yang mampu memadukan aspek ruhani dan jasmani, material dan spiritual dalam segala aktivitasnya. 3) Khairu Ummah Masyarakat Islam yang identitasnya adalah integritas keimanan, komitmen kontribusi positif kepada kemanusiaan secara universal dan loyalitas pada kebenaran dengan aksi amar maruf nahi munkar.4) Baldatun Thayyibatun. Negeri atau daerah yang baik. Kata baldatun berasal dari kata balad, secara bahasa biasa diterjemahkan dengan tempat sekumpulan manusia hidup. Baldatun Thayyibatun berarti mengacu pada tempat bukan pada kumpulan orang.

2.2. Masyarakat Madani Dalam Sejarah IslamAda dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu: 1) Masyarakat Saba, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Dimana keadaan masyarakatnya saat itu sesuai al-Quran, mendiami suatu negeri yang baik, subur, dan nyaman. Negeri yang indah itu merupakan wujud kasih sayang Allah SWT kepada masayarakat saba. Karena itu Allah memerintahkan masyarakat saba untuk bersyukur kepada Allah yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka. 2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

2.3. Karakteristik Masyarakat Madani2.3.1 Karakteristik Umum1) BerimanMasyarakat yang ideal menurut al-Quran adalah sebuah masyarakat yang ditopang oleh keimanan yang kokoh kepada Allah SWT. Hal ini antara lain disebutkan dalam Q.S. Ali Imran/3:110. Dalam ayat tersebut keimanan kepada Allah diletakkan dalam urutan yang ketiga dari syarat-syarat masyarakat yang ideal.

. 2) Amar MarufAmar maruf adalah memerintah atau mengajak pada kebaikan, baik dalam bertutur kata, bertindak dan berprilaku. Salah satu hal yang menonjol dari istilah maruf yang disebut al-Quran adalah suatu nilai kebaikan yang merupakan hasil kesepakatan bersama anggota masyarakat. Kesepakatan-kesepakatan tersebut dibuat untuk kepentingan bersama3) Nahi MunkarSebuah peraturan akan efektif kalau disertai dengan sangsi, maka untuk yang melanggar peraturan harus diberi sangsi. Inilah yang dalam bahasa al-Quran disebut dengan nahi munkar yang merupakan salah satu sifat masyarakat ideal. 2.3.2 Karakteristik Khusus1) Adanya Kemauan untuk Hidup Lebih BaikHidup yang lebih baik adalah dambaan setiap orang. Hal tersebut sesuai dengan fitrahnya, yaitu cenderung pada sesuatu yang benar dan baik. Dengan demikian, kemauan untuk hidup lebih baik merupakan satu keharusan. Keharusan ini telah terbukti dalam peradaban sejarah Islam yang mengetengahkan sejumlah fakta sosial bagaimana Nabi SAW membangun peradaban baru yang lebih baik di kota Madinah.2) Berlaku Jujur dan Adil dalam Masyarakat PluralistikMenegakkan hukum secara adil adalah bagian dari kejujuran bersama masyarakat pluralistik, dan hal tersebut juga merupakan karakteristik dari masyarakat madani. Masyarakat yang mempunyai watak jujur dan tulus untuk berlaku adil terhadap siapa saja. Oleh karena itu, kebebasan nurani dari berbagai penyakit hati seperti hasad, dengki, iri hati, munafiq dan Iain-lain harus diwujudkan. Karena, tidak mungkin kita berlaku adil kalau sifat kemunafikan masih melekat dalam hati. Hukum keadilan bisa dibelokkan untuk kezaliman baru dengan berbagai dalih dan kepentingan sepihak. 3) Marhamah Masyarakat madani adalah mereka yang para anggota masyarakatnya menjadi manusia yang marhamah. Yaitu antara satu dengan yang lain hidup dalam keadaan kasih sayang. Artinya, hidup saling kasih sayang dan menabur kerahmatan itu baik pada tataran simbolik, maupun dataran praktis. 4) Ada Kesalehan Pribadi dan SosialMenjadi satu tolak ukur bahwa masyarakat madani itu ialah mereka yang memiliki kesalehan pribadi dan sosial. Kesalehan pribadi berarti manusia secara personal harus memiliki sifat-sifat terpuji. Di antaranya adalah: menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya dengan melekatkan prilaku atau sifat-sifat yang saleh (baik) dalam dirinya, yaitu jujur, adil, qana'ah, wara, pemaaf, dermawan, kasih sayang, lemah lembut, sabar, menghargai, menghormati, baik sangka, suka beribadah, penolong, dan Iain-lain. Adapun kesalehan sosial itu adalah membagi kebaikan, kedamaian, keamaan, dan kebahagiaan terhadap sesama. Sehingga masyarakat dapat merasakan kebahagiaan hidup, baik materil maupun spiritual. 5) Toleran Terhadap Sesama Dalam PerbedaanSebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa melepaskan komunikasi dan hubungan pergaulan terhadap sesama. Pada tataran ini akan terjadi proses pembauran yang tidak mungkin dihindari lagi. Proses ini merupakan hal yang wajar dan alami, dan ini kosekuensi keberadaan manusia sebagai makhluk sosial. Bhinneka Tunggal Ika" untuk saling kenal-mengenal. Agar proses kelangsungan komunikasi secara sehat, maka masing-masing manusia memiliki rasa tasamuh (toleran). Yaitu tenggang rasa dan lapang dada dalam memahami perbedaan dan menyadari perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang wajar.

2.3.3 Karakteristik Lain1) Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik.2) Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. 3) Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat4) Pluralisme, yaitu masyarakat yang pada dasarnya memiliki kebebasan dan keterbukaan tetapi masyarakat tersebut harus memenuhi konsensus dalam setiap tindakannya.5) Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.6) Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain7) Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.2.4. Manfaat Terwujudnya Masyarakat MadaniApabila masyarakat madani dapat terwujud manfaatnya antara lain:1) Terwujudnya masyarakat yang beriman, amar maruf dan nahi munkar2) Terwujudnya kehidupan yang lebih baik3) Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang pluralistik, jujur dan adil4) Terwujudnya masyarakat yang mahrahmah / saling mengasihi5) Terwujudnya masyarakat yang mempunyai kesalehan pribadi dan sosial6) Terwujudnya masyarakat yang toleran terhadap sesama dalam perbedaan

2.5. Mewujudkan Masyarakat MadaniPeranan islam dalam mewujudkan masyarakat yang madani sangat beragam bentuknya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas, peranan umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani sangat benar-benar menentukan kondisi masyarakat Indonesia sangat tergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat islam di nusantara. Peranan umat islam itu dapat direalisasikan melalui jalur hukum, sosial-politik, ekonomi dan masih banyak lainnya di negara Indonesia, memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasinya secara konstruktif bagi kepentingan bangsa secara keseluruhan.Peranan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani sangat diperlukan dikarenakan umat islam merupakan masyarakat mayoritas. Untuk mewujudkan harus ada upaya upaya yang perlu dilakukan yaitu :1)Keniscayaan peranan umat islamUmat islam adalah umat yang diberikan oleh Allah di antara pemeluk agama yang lainnya. Umat islam memiiki aturan hidup yang sempurna dan sesuai dengan fitrah hidupnya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas maka sudah sangat pasti peranan umat islam sangat menentukan.2)Keniscayaan sistem ekonomi dan kesejahteraan umatSistem ekonomi islam menggunakan prinsip ekonomi yang diasaskan dan dibatasi oleh ajaran islam. Diman dalam Al-Quran dan Hadits dipelajari adanya motif laba (protif) dalam kegiatan ekonomi, namun terbatasi oleh syarat-syarat moral kehidupan. Kehidupan sosial dan pembatasan pada setiap diri masyakat. Islam mengharamkan riba, tipu daya, pemaksaan dan eksploitasi berlebihan dan muderat. Islam lebih mengedepankan ekonomi pasar untuk mengembangkan harta. Sebab harta bukan saja untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga melihat kesejahteraan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.3)Zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umatDalam ajaran islam ada dua dimensi hubungan yang harus dipelihara yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat, kedua hubungan ini harus berjalan seimbang dan penuh dengan aturan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan1) Masyarakat madani sangat identik dengan masyarakat kota yang mempunyai karakter dinamis, sibuk, berpikir logis, berpola hidup praktis, berwawasan luas, dan mencari-cari terobosan baru demi memperoleh kehidupan yang sejahtra. Karakter tersebut juga didukung dengan mental agamis (berakhlakul karimah). Masyarakat Madani juga disebut masyarakat ideal, yang dalam Al-Quran digunakan term: Ummatan Wahidah, Ummatan Wasathan, Khairu ummah, dan Baldatun Thayyibatun.2) Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagaimasyarakat madani, yaitu: Mayarakat Saba dan Masyarakat Madinah.3) Masyarakat madani memiliki beberapa ciri umum, antara lain: Beriman, Amar Maruf, Nahi Munkar. Masyarakat Madani juga memiliki beberapa ciri khusus, yakni: Adanya kemauan untuk hidup lebih baik, Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat pluralistik, Marhamah dan menabur kerahmatan, Ada kesalehan pribadi dan sosial, Toleran terhadap sesama dalam perbedaan.4) Apabila masyarakat madani dapat terwujud manfaatnya antara lain: Terwujudnya masyarakat yang beriman, amar maruf dan nahi munkar, Terwujudnya kehidupan yang lebih baik, Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang pluralistik, jujur dan adil, Terwujudnya masyarakat yang mahrahmah / saling mengasihi, Terwujudnya masyarakat yang mempunyai kesalehan pribadi dan sosial, Terwujudnya masyarakat yang toleran terhadap sesama dalam perbedaan5) Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul3.2 SaranMaka diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan. Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini semoga di dalam penulisan ini dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA