11
Susila OM SWASTYASTU

Agama (Susila Kls XII)

  • Upload
    int3n

  • View
    213

  • Download
    21

Embed Size (px)

DESCRIPTION

susila

Citation preview

SusilaOM SWASTYASTU

Kelompok 5 (XII A4) Ida Bagus Putu Indra Priyatna

(17) Ni Made Inten Kusuma Dewi

(18) Putu Lenny Omi Priyatni (20) Ni Kadek Linda Mery Sandhi (21)

Susila1. Pendahuluan

2. Pengertian Catur Warna, Catur Asrama dan

Catur Purusa Artha

3. Hubungan Catur Warna dengan Catur

Asrama

4. Hubungan Catur Asrama dengan Catur

Purusa Artha

5. Contoh- Contoh Kehidupan Catur Warna

dan Catur Asrama

1. Pendahuluan

Agama Hindu memiliki 3 kerangka dasar

yang dipergunakan sebagai landasan untuk

memahami, mendalami dan mengamalkan

ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari

yang terdiri dari tattwa/filsafat, susila/etika,

dan upacara/ritual. Susila adalah istilah lain

dari kata etika atau moral.

2. Pengertian Catur Warna, Catur Asrama, Catur Purusa

ArthaCatur Warna: 4 pilihan hidup atau 4 pembagian

dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna),

ketrampilan (karma) serta pendidikan. Bagian-

bagiannya:

1.Brahmana

2.Ksatriya

3.Waisya

4.Sudra

2. Pengertian Catur Warna, Catur Asrama, Catur Purusa

ArthaCatur Asrama: 4 jenjang yang dilalui dalam

kehidupan yang berdasarkan tuntunan rohani.

Bagian-bagiannya:

1. Brahmacari Asrama Sukla Brahmacari Sewala Brahmacari Kresna Brahmacari

2. Grhastha Asrama

3. Wanaprastha Asrama

4. Bhiksuka Asrama

2. Pengertian Catur Warna, Catur Asrama,

Catur Purusa ArthaCatur Purusa Artha: 4 tujuan hidup manusia

yang utama. Bagian-bagiannya:

1. Dharmaa. Dharma Kriya

Dana Paramita Ksanti Paramita Wirya Paramita Prajna Paramita Dhiyana

Paramita Sila Paramita

a. Dharma Santosa b. Dharma Jatic. Dharma Putus

2. Arthaa. Fungsi artha untuk beryadnya

dalam melakukan Panca Yadnya

b. Fungsi artha dalam mewujudkan jagadhita (Bhoga, Upabhoga, Paribhoga)

c. Untuk dana-dana soaial atau punia Maha don dharma karya Maha don artha karya Maha don kama karya

3. Kama(dalam Tri Parartha)

Asih Punia Bhakti

4. Moksa (Sukha Tanpa Wali Dukha)

3. Hubungan Catur Warna dengan Catur Asrama

Catur Warna dan Catur Asrama memiliki hubungan secara vertikal dan horizontal

Secara vertikal hubungan diantara warna yang satu dengan warna yang lainnya adalah bersifat berstruktur

Secara horizontal hubungan Catur Warna dan Catur Asrama dapat dijabarkan. Berawal dari fase Brahmana warna dan Brahmacari asrama baru melanjutkan untuk membangun rumah tangga baru Grhastha asrama dan belajar menjadi pemimpin (Ksatrya warna). Lalu belajar kembali melalui pengasingan diri Wanaprastha asrama guna mewujudkan peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan (waisya warna). Dan akhirnya menjadi pengabdi setia kepada masyarakat dan dharma bhiksuka serta masyarakat luas, yaitu Sudra warna

4. Hubungan Catur Asrama dengan Purusa

ArthaAgar tujuan hidup dan beragama terwujud harus terjalinnya

hubungan antara Catur asrama dengan Catur Purusa Artha. Catur Purusa Artha merupakan landasan moral bagi umat untuk mewujudkan ajaran Catur Asrama. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pada masa Brahmacari tujuan utama yang hendak dicapai adalah Dharma.

Pada masa Grhastha tujuan yang ditekankan adalah mendapatkan Artha dan Kama yang dilandasi oleh dharma

Pada masa Wanaprastha, Artha dan Kama hendaknya mulai dikurangi dan mulai memikirkan moksa

Pada masa Bhiksuka/sanyasin yang diusahakan melepaskan diri dari ikatan duniawi dan akhirnya mencapai kebahagian abadi (moksa).

5. Contoh-Contoh Kehidupan Catur Warna

dan Catur AsramaContoh dari implementasi ajaran Catur Warna dan

Catur Asrama bisa dilihat dari Itihasa, Purana dan

kitab-kitab agama yang lainnya. Salah satu kitab yang

mengisahkan kehidupan Catur Asrama dan catur

warnaadalah kitab Mahabharata yang menceritakan

Panca Pandawa dalam menjalani fase demi fase

kehidupan yang sejalan dengan hukum yang berlaku

dan diikutinya.

Pada masa sekarang, implementasi ajaran Catur

Warna dan Catur Asrama dapat kita amati dalam

kehidupan kita .

OM SANTHI, SANTHI, SANTHI, OM