Ahmad Rosyidi Fst

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    1/146

    JJ P;S

    ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PRODUKSI

    TEPUNG TERIGU

    PT.lndofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills, JakartaUtara

    hmad

    Rosyidi

    JlJRUSAN SOSIAL

    KONOMI

    PERTANIANI AGRffiISNIS

    FAKULTAS SAINS DAN T KNOLOGI

    UNIVERSITAS

    ISL M N G RI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    J K RT

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    2/146

    F KTIVIT S

    PENANGANAN PRODUKSI

    T PUNG T RIGU

    pT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari FlourMills. Jakarta Utara

    Oleh:

    AHMAD ROSYIDI

    92 2 252

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pertanian

    pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

    JURUSAN SOSIAL KONOMI P RT NI NI AGRIBISNIS

    FAKULTAS SAINS DAN T KNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGILRI

    SYARIF HIDAYATULLAH

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    3/146

    engesahan jian

    Skripsi yang berjudul: Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu

    (di PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Jakarta Utara,

    Tanjung Priok) , telah di uji dan dinyatakan lulus clalam sidang munaqosah

    Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta, pada hari Jum at tanggal 7 Juli 2006. Skripsiini telah diterima sebagai

    salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian S I) pada

    JUlUsan

    Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

    Penguji I,

    Mengetahui,

    Dekan,

    a : ~ . S a i n s dan Teknologi

    DR.

    Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

    Jakarta, November 2006

    Penguji

    2

    Ir. Junaidi, M.Si

    Ketua

    JUlUsan

    Sosial Ekonomi Pertanian

    Agribisnis

    .

    Ir.

    Mudatsir Najamuddin, MMA

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    4/146

    JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UIN

    SY

    ARIF lIIDAYA

    TULLAlI

    JAKARTA

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

    Nama Ahmad Rosyidi

    ~ 100092020252

    Prq, ram Studi Sosial Ekonomi Pertanianl Agribisnis

    Judul skripsi Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu

    Di : PT.Indofood Sukses ~ a k m u r Tbk. Bogasari Flour

    ~ i l s Tanjung Priok, Jakarta Utara)

    Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Smjana

    Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanianl Agribisnis, Fakultas Sains dan

    Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 7 Juli 2006

    ~ e n y e t u j u i

    Dosen Pel1lbil1lbing

    Pembimbing 1

    r

    Nun

    Pembimbing 2,

    If

    Lilis Imamah Ichdayati, M.Si

    ~ e n g e t h u i

    Dekan,

    D I ~

    ~ N o p i a l r i s v a h

    Jaya Putra, M.Sis

    956 t J

    Ketua Jurusan,

    Sosial Ekonomi Pertanian

    Agribisnis

    f ~ u d t s i r Najamuddin,

    NIP. 5 3 7958

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    5/146

    P RNY T N

    DENGAN SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI EN R-

    BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DlAJUKAN

    SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

    ATAU LEMBAGA MANAPUN

    Jakarta November 2 6

    hmad Rosyidi

    [ 92 2 252

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    6/146

    RIW Y TI UP

    Penulis dilahirkan di Jakarta pada hari senin tanggal

    Maret 1980.

    Penulis merupakan anak ke empat dari tiga bersaudara, dari pasangan Tubagus

    Mas ud dan Ratu Rumsiah.

    Adapun tingkat pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Taman Harapan

    (1993), kemuctian melanjutkan ke SMP N 65 Metro Sunter Kencana Raya (1996),

    danmenyelesaikan Sekolah Tingkat Atas

    di

    SMU N

    5

    Sunter Agung (1999).

    Untuk memperdalam ilmu agama penulis belajar di sebuah pondok pesantren

    Salaffiyall (AI-Fallah) di Serallg Ballten pada Tahun 1999 - 2000.

    Diterimanya sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta pada Tahun 2000, dengan Program Studi Sosial Ekonomi

    Pertanian Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi yang rnerupakan angkatan

    pertama. Ketika duduk di semester III penulis memutuskan untuk cuti kuliah dan

    bekerja sebagai operator kontrak

    di

    PT. Yamaha Motor Manufaktur Indonesia dari

    Tahun 2002-2003.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    7/146

    RINGKASAN

    AHMAD ROSYIDI, Analisis Efektivitas Penanganan Produksi Tepung Terigu,

    di PT.ISM Bogasari Flour Mills. Jakarta. (Di bawah bimbingan NUNUK

    ADIARNI dan LILIS

    IMAMAH leRnA

    YATI)

    Penelitian dilakukan dengan tujuan, mengetahui penanganan proses

    produksi serta hasil produksi yang ditargetkan tanpa ada perubahan kualitas

    terhadap produk. Pada penanga lan produksi perusahaan menginginkan agar

    pemanfaatan sumber daya menjadi optimal dengan biaya minimum. Data

    dianalisis dengan Program Linier dengan alat bantu komputerisasi progran1

    LINDO sebagai pencarian nilai optimal, sedangkan model lain yang digunakan

    yaitu peramalan produksi guna memprediksi saat produksi sekarang atau dimasa

    yang akan datang dengan kapasitas yang sudah ditentukall.

    Hasil peramalan produksi berdasarkan data-data masa lalu yang diolah

    menggunakan Time Series yang diperoleh nilai produksi Tahun 2005 sebesar

    1.471.561,44 Ton dan Tahun 2006 sebesar 1.531.078,63 Ton. Tepung terigu

    merupakan produk yang cenderung naik/ turun sehingga mengalami tingkat

    produksi yang musiman. Seperti Tahun 2003 produksi berkurang sebesar

    296.590,67 Ton kemudian produksi bertambah saat Tahun 2004 sebesm

    583.551,27 Ton. Melihat perkembangan Trend prodnksi maka pengukuran

    periode bulanan di hitung dengan mencari rata-rata indeks musiman yaitu data

    2003 dan 2004 dari Januari sampai Desember yang menghasilkan nilai peramalan

    produksi bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005 rata-rata 29.118,19 Ton (CK),

    1.635,61 Ton (Fsa Flour), 2.567,01 Ton (SB), 5.099,66 Ton (KB), 4.340,12 Ton

    (KE), 14.776,84 Ton (LM), 17.209,69 Ton (Pyg), 1.162,55 Ton (MP), 257,59 Ton

    (TM), dan 13.734,15 Ton (SH). Data tersebut digtmakan untuk produksi

    selanjutnya guna mencapai produk yang sesuai permintam1 dan spesifikasi dari

    masing-masing produk. Berdasarkan peramalan didapatkan standar kesalahan

    dengan hasil sebesar 3 (n 99,9 ) dan nilai Mean Absolute Deviation (MAD)

    belianda positif itu artinya nilai perarnalan yang dhnaksudkan lebih kecil

    dibanding dengan nilai aktual. Semakin besar nilai deviasi yang didapatkan maka

    tingkat penyimpangan akan semakin kecil, sebaliknya semakin

    kedl

    nilai deviasi

    maka tingkat penyimpangan semakin besar.

    Jumlah produksi disesuaikan dengan jenis gandum yaitu dengan ekstraksi

    tepung sebesar 0,76 , kapasitas mesin rata-rata sekitar 31,1 Ton Jam, dan

    kelancaranjalannya aliran zat additive (67 ppm). Aliran produk di set-up dengan

    ketentuan batas pengendalian kualitas yaitu setiap tingkat keluaran produk rata

    rata. tepung dihasilkan sebesar 23,6 Ton Jam setelah mengalami proses

    pembersihan,

    conditioning

    dan penggilingan. Pengendalian produksi dilakukan

    dengan tindakan korektif setelah outputs yang diliasilkan sesuai dengan target dan

    petel1,canaan yaitu menganalisis proses produksi apakah sesuai atau tidak.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    8/146

    tingkat kesalahan dalam analisis

    standar deviasi

    rata rata

    0,022) dan untuk

    gandum sampel sekitar 84,85 g dengan standar dl Viasi rata-rata 0,037.

    Pengambilan sampel diambil pada tiap dua Jam sekali yaitu sampel gandum dan

    tepung terigu. Pada pemanfatan mesin produksi guna mencapai produk yang

    sesuai, diperoleh batas pengendalian kualitas terutama bahan baku gandum yaitu

    lUltuk

    bat

    s

    bawah (LCL) sebesar 0,88 dan batas atas DCL sebesar 10,9 .

    gandum yang akan diproses dirata-ratakan dari hasil pengolahan kualitas sebesar

    5,98 dan 5,79 , itu artinya kesesuaian dari masing-masing gandum akan

    kualitas sudah memenuhi syarat, bahwa penerimaan produk dapat diterima yang

    mana persentase kualitas di bawah batas pengendalian DCL dan di atas LCL.

    Sedangkan batas pengendalian kualitas tepung terigu dalam proses produksi

    sebesar 7,73 (DCL) dan 2,62 LCL dengan proporsi standar deviasi 0,0128.

    Produk yang dihasilkan setelah mangalami proses pengamatan sebesar 5,21 dan

    5,15 . Masing-masing merk tepung yang dihasilkan sudah bisa diterima, dari

    pengawasan kualitas sesuai dengan spesifikasi produk karena tidak melewati batas

    pengendalian kualitas. Penggunaan sumber daya saat produksi mencapai hasil

    yang efektif, dengan kata lain setiap tingkat keluaran produk berdasarkan

    standardisasi kapasitas dan kualitas.

    Proses produksi dilakukan pada bulan Juni, Juli, dan Agustus guna

    mencari solusi optimtIDl setelah menganalisis jenis merk tepung terigu dan

    gandum. Nilai produksi optimal yang dihasilkan 89720 Ton yang diantaranya

    adalah 1037 Ton (CK), 26273 Ton (Fsa

    F), 9 Ton (SB), 182 Ton (KB), 155 Ton

    (KE), 526 Ton (LM), 6 Ton (Pyg),

    4

    Ton (MP), 60312 Ton (TM), dan 489

    Ton (SH) dengan biaya minimum Rp 89,95 milyar sedangkan produksi aktual

    sebesar 108.351,48 Ton dari biaya keseluruhan d l h p 158,4 milyar. Hasil

    optimal berdasarkan kendala-kendala yang ada dari alokasi sumber daya yang

    dimanfaatkan seperti gandum, air, listrik, kapasitas penampungan tepung, Jam

    kerja, dan kapasitas ill Pencapaian target produksi sudah tepat pada sasaran

    yaitu jumlah produksi lebih besar dari permintaan akan tepung terigu.

    Berdasarkan hal tersebut, maka pada saat produksi perulintaan mengalami

    penambahan.

    Pencapaian nilai optimal memberikan manfimt buat pemsahaan dari

    pemakaian sumber daya sampai fungsi tujuan sehingga efektivitas penanganan

    produksi dapat dilihat berdasarkan nilai-nilai optimal dan pengamatan terhadap

    produk.

    Ketidaksesuaian produk dapat ditemukan dalam proses, setelah proses,

    pada proses berikutnya, saat audit dan dapat

    jug

    ditemukan oleh pelanggan.

    Ketidaksesuain tersebut perlu di follow-up dengan titldakan perbaikan dan

    pencegahan dengan mencatat kesalahan, mengunlpulkan data pendukung/ catatan

    selama proses, dan menuliskan penyebab yang memungkinkan terjadinya masalah

    saat proses berlangsung.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    9/146

    K T P NG NT R

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, karena atas kanmia-Nya skripsi

    m

    dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Skripsi yang merupakan

    syarat kelulusan sebagai sarjana Pertanian

    di

    Jurusan Sosial Ekonomi Pertanianl

    Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta. Skripsi dengan judul

    Analisis Efektivitas Penanganan

    Produksi Tepung Terigu

    yang dilaksanakan di PT.lndofood Sukses Makmur

    Tbk. Bogasari Flour Mills, Jakarta Utara . Skripsi ini mengupas masalah

    mengenai banyaknya konsumen yang mengkonsumsi terigu di Indonesia serta

    persaingan yang begitu ketat mengharuskan perusahaan membuat sistem

    penanganan dalam produksi secara efekiif guna menghasilkan produk yang

    berkualitas dan keunggulan dalam bersaing.

    Penulis ingin menyampaikan penghonnatan dan ucapan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, serta

    do

    selama dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu.

    I

    Ibu Ir Nunuk Adiarni, MM selaku pembimbing pertama dan bu Ir.Lilis

    Imamah Ichdayati, M.Si selaku pembimbing kedua serta Bpk Prof. DR. Aki

    Baihaki, Msc yang telah bersedia memberikan ilmu pengetahuan dan

    pengalamannya serta mengarahkan penulis dalam bentuk lisan maupun

    tulisan.

    2

    Bpk Ir Mudatsir Najamuddin, MMA selaku ketua Jurusan Sosial Ekonomi

    Pertanian dan Bpk Drs. Acep Muhib, MMA selaku sekretaris Jurusan.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    10/146

    Bpk DR Syopiansyah Jaya Putra M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatulJah Jakarta.

    4

    Ibu Santi selaku bagian Public

    Relation Bpk Bobby Ariyanto selaku

    Manajer Mill Produksi serta pembimbing dalam penelitian Bpk Budi Bpk

    Edi Bpk Haryo Bpk Firman serta para staf lainnya PT.ISM Bogasari Flc ur

    Mills yang telah banyak membantu baik dari segi data maupun infonnasi.

    5 Kedua Orang Tua saya Tubagus Mas ud dan Ratu RumsJah serta keluarga

    tercinta yang memberikan do a restu dan dukungan selama ini.

    6 Ibu Rizki Ibu Eni Ibu Bintan Bpk Gunawan Staf Fakultas Akademik

    Jurusan N Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas bantuannya.

    7

    Bpk Wisnu Bpk Alex dan para stafdari Instansi PTIN O

    8

    Sahabat-sahabat

    s p ~ j u n g n

    angkatan 2000-2001 A

    B serta semuanya

    yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Demikian ucapan terima kasih dari penulis kepada yang mendukung dalam

    pel1yelesaian skripsi baik dari segi ilmu maupun materi. Penulis berharap skripsi

    ini dapat mencapai sasarannya bermanfaat dan berguna bagi perusahaan dalam

    menangani produksi meskipun masih banyak kekurangan dan keterbatasan

    di

    bagian pembahasan.

    Jakarta November 2006

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    11/146

    DAFTARISI

    Balaman

    HALAMAN JUDUL. .

    LEMBAR PENGESAHAN.

    11

    KATA PENGANTAR.................................................................

    DAFTAR

    ISI.....................

    v

    DAFTAR TABEL......................................................................

    Vlll

    DAFTAR

    GAMBAR..................................................................

    IX

    DAFTARLAMPIRAN................................................................

    BAB I PENDAHULUAN... I

    1.1 LataI

    Belakang....................................

    I

    1.2

    Perumusan

    Masalah..............................

    4

    1.3 Tujuan

    Penelitian.................................

    6

    1.4

    Kegllnaan Penelitian...................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 7

    2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis............................................. 7

    2.1.1 Tepllng

    Terigll.......................................................

    7

    2.1.1.1 Bahan Balm Tepllng

    Terigll.................................

    10

    2.1.1.2 Klasifikasi Tepllng Terigll serta Kegllnaannya........... 12

    2.1.2 Prodllksi... 13

    2.1.2.1 Penanganan Proses

    Prodlllcsi

    yang Terus menerus......

    14

    2.1.2.2 Penanganan Proses Prodlllcsi yang Terplltlls plltuS...... 14

    2.1.3 Standardisasi Kapasitas Produlcsi................................. IS

    2.1.4 Standardisasi Kualitas Produk.................................... 15

    2.1.5 Sistem

    Produksi..................

    17

    2.1.6 Penanganan Basil

    Produksi........................................

    17

    2.1.7 Peramalan Produksi... 18

    2.1.8 Pengertian Optimalisasi. ... ... ... .. ... ... ... . ... ... .. ... . ... .. ...

    .. 19

    2.2 Penelitian Terdahulll...................................................... 20

    2.3

    Alur Peinikiran Deskriptif................................................ 22

    BAB III METODE

    PENELITIAN.................................................

    24

    3.1

    Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 24

    3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................... 24

    3.3

    Metode Pengolahan dan Analisis Data. .... .... 25

    3.3.1 Teknik Peramalan/ Prakiraan Produksi... 26

    3.3.2 Program Linier...................................................... 27

    3.3.3 Analisis Time Series...

    30

    3.3.4 Pengendalian Sifat sifat Produle P-Chmt ...................... 31

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    12/146

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    36

    4.1 Sejarah dan Perkembangan Pemsahaan

    36

    4.2 Letak

    Geografis

    38

    4.3

    Stmktur Organisasi

    Perusahaan 40

    4.4 KetenagakeIjaan .... 44

    4.5

    Sarana dan Prasarana

    45

    4.6 Visi Misi dan Kebijakan 46

    4.7 Aktivitas Produksi............ 48

    4.7.1 Jenis Alat Proses Produksi 48

    4.7.2 Penanganan Gandum 51

    4.7.3 Penanganan Proses Produksi...

    53

    4.7.4 Penanganan

    I-Iasil

    Produksi Tepung Terigu 58

    4.7.5 Penyimpanan Tepung Terigu dalam Gudang 59

    BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

    61

    5.1

    Perencanaan dan Target Produksi. 61

    5.2 Jenis Proses Produksi Tepung

    Terigu

    63

    5.3 Penyesuaian Produksi Tepung Terigu 64

    5.3.1 Penetapan Kapasitas Produksi 65

    5.3.1.1 Penggunaan Peramalan Produksi. . .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. ... 66

    5.3.1.2 Hasil Peramalan Produksi

    67

    5.3 .1.3 Pengendalian Produksi. ... .. ... .. ... ... .. ... ... .. .... .... 71

    5.3.2 Penetapan Kualitas Produk... 73

    5 3 2 PemeriksaanAtribut

    Tepung

    Terigu

    73

    5.3.2.2 Pengambilan Sampe 76

    5.4 Penetapan Fungsi Tujuan 83

    5.5 Kendala-Kendala Proses Produksi. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. ... 86

    5.5.1

    Kendala Bahan Baku Gandum

    86

    5.5.2 Kendala Jam Kelja Mesin Untuk Produksi........... 89

    5.5.3 Kendala

    PCl11anfaatan

    Listrik

    90

    5.5.4 Kendala Tersedianya Air. 91

    5.5.5 Kendala Kapasitas Mill Produksi... 94

    5.5.6 Kendala Tempat Penal11pungan Tepung 95

    5.6 Optimalisasi Proses Produksi Tepung TeriglL 97

    5.6.1 Pemakaian SUl11ber Daya Optima 99

    5.6.1.1 Pemakaian Bahan Baku Gandum Optima ..... ..... ..... 99

    5.6.1.2 Pemakaian Jam Kelja Optima ...... 101

    5.6.1.3 Pemakaian

    SUl11ber

    Energi Listrik Optima ...... ...... ...

    102

    5.6.1.4 Pemakaian Air Optima 103

    5.6.1.5 Pemanfaatan Kapasitas Mill Produksi Optimal........ ..

    104

    5.6.1.6 Pemanfaatan Penampungan Tepung Terigu Optimal.... 105

    5.6.2 Analisis Sensitivitas 106

    5.6.2.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisiell Fungsi Tujuan...... 106

    5.6.2.2 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisiell Kendala... .... .... . 108

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    13/146

    5 6 4 Analisis Dual III

    5 7 Efektivitas Produksi 4

    VI KESIMPUL N D N S R N 6

    6 Kesimpulan 6

    6 2 Saran

    7

    D FT R

    PUST K

    9

    L MPIR N

    12

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    14/146

    DAFTARTABEL

    Halaman

    Volume dan Impor Gandum Tahunh 2000 2004 .

    2. Spesifikasi Produk Tepung Terigu .

    . . B G d

    r ompos1s1

    1 an urn .

    Particle Size ndex Gandum .

    5

    Merk Tepung Terigu

    sebagai Variabel Keputusan .

    6

    Total Produksi t\ktual Tahun 2000 2004 .

    7 HasH Rata rata Penyimpangan Produksi Aktua .. .

    8

    Pengamatan Merk Tepung Terigu dengan Standar Ptmolakan

    Produk 5

    9 Pengamatan Bahan Baku Gandum dengan Standar Penolakan

    Produk

    5

    .

    10. HasH Olahan P or Windows Nilai Batas Pengendalian

    Kualitas

    Gandum

    .

    11. Hasil Olahan P or Windows Nilai Batas Pengendalian

    Kualitas Tepung Terigu .

    12. Koefisien Rata rata Biaya Produksi

    13. Ketersediaan Pemakaian Gandum Keras dan Gandum Lunak

    sesuai dengan Tepung yang Dihasilkan .

    14. Pemakaian Jenis Gandum Berdasarkan Tepung yang Dihasilkan ..

    15.

    Jam

    Kerja Mesin Produksi dan Jenis

    Tepung

    Periode 2005 .

    16 Rata rata Pemakaiall Listrik setiap Kwh/ Ton .

    17 Koefisien Pemakaian Air Sesuai Jenis Tepung ..

    IS. Total Pemakaian

    Air

    Berdasarkan Jumlah Gandum ya.ng Digiling

    19 Kapasitas

    Mesin

    dengan Hasil Produksi .

    20. Kapasitas Penampungan Tepung .

    21. Optimalisasi Produksi Tepung Terigu .

    22. Optimalisasi Pemakaian

    Gandum Keras dan Gandum Lunak .

    23. Rata rata Pemanfaatan Jam Kerja Mesin Optima . .

    24. Rata rata Pemakaian

    Listrik Optima .. .

    25. Rata rata Pemakaian Air Optima . ..

    26. Rata rata Pemanfaatan Kapasitas

    ll

    Optima . .

    27. Rata rata Pemanfaatan Penampungan Tepung Optima .

    28. Analisis Sensitivitas Biaya Produksi Tepung Terigu .

    29. Analisis Sensitivitas Kendala Aktif.. .

    30. Analisis Rata rata Penyimpangan Rata rata Produksi Aktual

    dan Optimal .

    31. Pemakaiall

    Sumber

    Daya Berlebih .

    32. Pemakaian Sumber Daya Langka .

    3

    9

    1

    I I

    62

    66

    67

    76

    76

    79

    81

    84

    87

    88

    89

    91

    93

    94

    96

    98

    1

    1 1

    102

    1 4

    1 5

    1 6

    107

    109

    110

    I II

    112

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    15/146

    D FT R G M R

    Halaman

    I Prosentase Penggunaan Tepung Terigu

    Nasional

    4

    2

    Pangsa Pasar Industri Tepung Terigu Tahun 2 2 5

    3 Sistem Produksi 17

    4 Alur Pemikiran eskriptif

    23

    5 Kerangka Pemikiran Operasional

    35

    6 Ileta Letak PT ISM Bogasari Flour

    Mills 39

    Layout

    Proses Produksi Tepung Terigu 41

    8 Pengendalian Sistem Produksi

    72

    9 iagram Multiple Sampling 75

    1

    Batas Pengendalian Kualitas

    Gandum

    79

    11 Batas Pengendalian Kualitas Tepung

    Terigu

    81

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    16/146

    FT RL MPIR N

    Halaman

    1

    Struktur Organisasi PT.ISM Bogasari Flour Mills Jakarta.

    113

    2

    Data Produksi Tepung Terigu Talmn 2000 2004......

    114

    3

    Data Produksi Tepung Terigu Tahun 2003....

    115

    4

    Data Produksi Tapung Terigu Talmn 2004

    : 116

    5

    Hasil Peramalan Produksi Tepung Terigu Periode Tahun

    2 5

    117

    6. Hasil Olahan Program P

    or indows

    Peramalan Produksi

    118

    7

    Rata rata Produksi Aktual dan Rata rata Produksi

    Berdasarkan Peramalan Talmn

    2 5

    119

    8

    Pengendalian Kualitas Tepung Terigu Berdasarkan

    Ketetapan SNI Tahun

    1995

    12

    9

    Model Matematik dalarn Mencari Solusi Optimum.....

    121

    1

    Hasil Olahan Linier Programing dalam Mencapai Produksi Optinlal... ..

    122

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    17/146

    I

    PENOAHULUAN

    Latar

    elakang

    Produk olahan gandum yang paling dikenal dan banyak dikonsumsi oleh

    masyarakat luas adalah tepung terigu yang merupakan salah satu ballan pangan

    pengganti beras. Kebutuhan tepung terigu sebagai bah m pangan mulai disadari

    sejak Tahun 1950 an karena pada saat itu tepung terigu herperan mengatasi krisis

    beras dan sejak saat itu tepung terigu secara rutin dibutuhkan masyarakat sebagai

    pengganti beras. Tepung terigu dapat diolah menjadi makanan yang ringan dan

    bergizi tinggi seperti roti mie basahl mie kering biskuit dan lain sebagainya.

    Pengolahan tepung terigu

    di

    Indonesia belum memiliki telmologi yang

    manlpu memproduksi tepung terigu maka dari itu seluruh kebutuhan tepung

    terigu di

    impor dari luar negeri. Lama kelamaan disadari bahwa tepung terigu

    di

    pelabuhan Indonesia yang dibeii dari negara asing sering mengalami penurunan

    kualitas seperti berkutu berbau apek akibat waktu perjalanan yang terlalu lama.

    Sehingga kondisi dan kandungan gizi tepung terigu menjadi berkurang

    d l

    tidak

    optimal. Dengan mempertimbangkan hal tersebut pemerintah memutuskan

    memproduksi tepung terigu dengan ballan baku gandum diperoleh dati luar

    negeri.

    Pemerintah menunjuk BULOG sebagai importir tunggal atas gandum dan

    operasi

    disttibusinya kemudian menangani disttibusi tepung terigu diseluruh

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    18/146

    tepung terigu, maim tugas tersebut diaIihkan kepada PT Bogasari Flour Mills yang

    merupakan perusallaan swasta dan PT.Berdikari yang merupakan Badan Usaha

    Milik Negara BUMN). Selain memiliki fasilitas penggilingan gandum yang

    canggih, Bogasari juga memilik i berbagai fasilitas penunjang teknik baik untuk

    kepentingan sendiri maupun umum antara lain Laboratorium, Dermaga, Milling

    Training Center, dan Bogasari Baking School.

    Selama Bogasari melayani kebutuhan pangan masyarakat Indonesia sejak

    Tahun 9 tela l

    meluncurkan tiga merek tepung terigUllya yaitu: Cakra Kembar,

    Kunci Biru, dan Segitiga Biru. Ketiga jenis produk ini di.gunakan secara Inns olch

    industri mie, roti, biskuit, baik yang bcrskala dan keeil serta rUlnah tangga.

    Bagasari juga menghasilkan produk sampingan

    by

    product berupabran, pollard,

    untuk industri makanan temak dan tepung industri Ulltuk industri kayu lapis

    Bogasari News, 2005 .

    Penanganan produksi tepung terigu sangat terkaitdenganketersediaan

    input dan pasar. Dalam penanganan produksi hendaknya dipermtungkan dengan

    matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak mengafami kelebihml pasokan

    atau kelebihan permintaan. Inputs yang terdiri dari gandum, lllodal,air,Iistrik,

    mcsin, dan penampungan tcpung dalanl penggunaannya Jebih mcngarahkepada

    optimasi. Sehingga hasil yang dicapai dapat efektifscsuai

    dcngan kualitas produk,

    jenis produk, serta jumla1l produksi.

    Pelaksanaan proses produksi dalam agroindustri didasarkan pada rencana

    produksi yang

    tela l

    dibuat. Pada

    ta lap

    ini inputs yang telah direncanakan dall

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    19/146

    disediakan sesuai dengan jadwal, jumlah dan jenis, serta urutan yang telah

    direncanakan untuk menghasilkan outputs produksi (Gurnbira, 2001 :55).

    Dengan kecepatan manajemen yang efektif dalam menangani produksi,

    maka tingkat ekspor tepung terigu ke negara-negara asing mulai meningkat antara

    lain ke Jepang, Singapura, Thailand, Myanmar, Hongkong, dan Maladewa.

    Hingga Oktober 2004, total volume ekspor tepung terigu ke Jepang sudah

    meilcapai 5.539 Ton dengan Ililai transaksi 2.485.903 dolar US. Jumlah ini

    mellunjukkan penillgkatan lainnya 100 lebih dibanding Tahun 2003 yang hanya

    mellcapai 2.024 Ton. Tepung terigu yang diekspor

    ke

    manca negara merupakal1

    peringkat tertinggi secara rata-rata masih diduduki jenis terigu berprotein tinggi

    yakni antara 300-700 Ton perbillannya dan terigu berprotein rendah mencapai

    volume ekspor tertillggi pada Agustus 2004 sekitar 950 Ton.

    Dengan meningkatnya ekspor tepung terigu Indonesia berakibat pada

    kebutuhan bahan baku yang masih menggunakan bahan irnpor. Hal itu merupakan

    pengurangan devisa negara yang cukup besar seperti terlihat pada Tabel berikut.

    Tabel Volume dan Impor Gandum Indonesia, Tahun 2000 -

    f 4

    Ur'aian

    abun

    Volume

    mpor

    (Ton) Nilaii

    mpor

    (US 000)

    2000 4.069.000 572.589.680

    2001 3.677.000 516.544.960

    2002 3.984.000 567.879.360

    2003

    4.500.000 650.565.000

    2004 4.400.000 636.108.000

    Sumber: DITJENTanamanPangan 2 4

    Volume impor ini akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan

    penduduk dan besamya

    kOnSlUl si

    terilru setian Tahun.

    R : > t ~ - m t l u o n ~ o ; nn

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    20/146

    terigu sebagai bahan paugau dapat dignnakau untnk pembuatan mie kering

    berkisar 8 , mie instau berkisar 20 , biskuit

    snacks

    berkisar 10 , Roti kue

    berkisar 20 , mie basah dau industri keeil berkisar 32 . BesaulYa konsumsi

    tepung terigu dapat i lihat pada Gambar berikut.

    M ie Kering

    Roti

    Kue

    20

    um a h

    Tangga

    10

    - IS uit

    '-- Snacks

    10

    M

    i Basah

    Industri

    Kecil

    32

    Sumber : APTINDO 2 4

    Gambar I. Prosentase Penggnnaau Tepung Terigu Nasional

    Berdasarkau Survey Sosial Ekonomi Nasional (8USENUS) Tahun 2003

    bahwa konsumsi terigu lebih besar i perkotaau bila diblmdingkan di pedesaaan,

    hal ini mungkin disebabkau kondisi perekonomiau

    i p ~ r k o t u

    lebih baik dau

    kesadarau akau gizi semakin tinggi. Sedaugkau konsumsi beras maupun jagung

    lebih besar dipedesaau (Direktorat Jenderal Bina Produksi Tauaman Paugau,

    2(04).

    1 2 erumusan asalab

    Tepung terigu banyak digunakan i industri skala keeil maupun besar, hal

    ini membuktikau bahwa pasar tepung terigu akau terns

    m ~ n i n g k t

    seiring dengau

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    21/146

    dilakukan sesuai prosedur perusahaan untuk menghasilkan produk terbaik serta

    meningkalkan keunggulan kompetiti Mengingat produksi tepung terigu sangat

    tcrkait dengan ketersediaan inputs dan pasar.

    Pasar yang dimiliki oleh industri tepung terigu diantaranya Panganmas

    berkisar 4 Sriboga 6 Berdikari

    8

    dan perusahaan perorangan melalui

    produk impor dalam memperoleh tepung terigu berkisar

    10

    Kekuatan pasar

    tepung terigu dari masing-masing industri dapat dilihat pada Gambar di

    bawah ini.

    Panganmas

    4

    Sriboga

    6

    Berdikari

    8

    Sumber : APTINDO 2 4

    Import

    10

    \ Bogasari

    7

    Gambar 2 Pangsa Pasar Industri Tepung Terigu Nasiollal

    Tal1Ull

    2002

    Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahall utama di dalam

    pellelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.

    Bagaimana penanganan produksi tepung terigu di PT.ISM Bogasari Flour

    Mills dalam memenuhi produk yang ditargetkan.

    2

    Bagaimana mencapai hasil jumlah produksi yang ditargetkan dengan

    kendala yang dimiliki.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    22/146

    3 Tujuan Penelitian

    ~ j u n

    dan kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan

    perumusan masalah di atas adalah

    Mengetahui penanganan produksi PT ISM Bogasari Flour Mills Tbk

    dalam mencapai hasil produk yang ditargetkan

    2 Menganalisis jumlah produksi tepung terigu yang ditargetkan berdasarkan

    kendala yang dimiliki

    4 Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian diharapkan dapat bergu la bagi perusahaan sebagai

    masukan dalam peningkatan proses produksi yang lebih baik lagi terutama pada

    penanganan produksi yang efektif dalam nieminimumkan biaya produksi

    perusahaan yang antara lain adalah bahan baku air dan Iistrik Selain itu

    penelitian ini juga bemlanfaat sebagai kegiatafi akadeinis dan penulis sendiri

    untuk mengembangkan pengetahuan yang akan diapIikasikan serta sebagai

    implementasi pencrapan teori yang didapatkan dibangkukuliah

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    23/146

    II

    T NJ U N PUST

    2.1 Keranglm emikiran Teoritis

    2.1.1

    epung

    Terigu

    . Tepung terigu merupakan salah satu usaha komoditi yang prospektif yang

    banyak digunakan oleh usaha kecil menengah dan induslri besar yakni sebagai

    ballan dasar pembuatan makanan. Tepung terigu yang dihasilkan dari olahan

    gandum memiliki standardisasi produk yang cukup dikenaI oleh masyarakat luas,

    dengan jenio yang berbeda-beda dan ukuran serta kualitas tepung. Jenisnya

    terdapat tiga bagian yaitu tepung terigu berprotein tinggi, sedang, dan rendah.

    Bogasari Milling Training Center, 2005).

    Pengawasan kualitas terhadap tepung terigu dilakukan

    di

    PT.Bogasari oleh

    pihak Laboratorium dengan melakukan analisis sebagai berikut.

    I. Moisture kadar air)

    Kadar air tepung terigu maksimal sebesar 14,5 . P,enetapan kadar air pada

    tepung terigu dilakukan dengan menggunakall alat

    Rapid Moisture Tester

    pada

    suhu BOoC selmna 8-10 menit.

    2

    Protein

    Pen etapan kadar protein tepung terigu diukur menggunakan alat ieltec-

    Tecator

    y.mg dianalisis dalam bentuk smnpel dari

    Mill

    oleh Laboratorium.

    Kandungan protein dalmn tepung alltara 3 - 13 yang terdiri dari

    asam

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    24/146

    3. Ash (kadar abu)

    Analisis kadar abu pada tepung terigu maksimal 0 6 (basis kering)

    dilakukan dengan alat Tanur Teplmg sebanyak 3-4 gram diabukan dalam tanur

    bertemperatur 60

    l

    selama 6 jam.

    4. Maltose

    Analisis maltose dilakukan untuk mengukur aktivitas enzim ()(-anlilase dan

    enzim ~ a m i l a s e Maltose merupakan makanan bagi ragi

    UJlltuk

    pembuatan roti,

    dengan ukuran maltose tepung 1,8 - 2,8 .

    5. Amylograph

    Analisis ini mengukur konsistensi atau kekentalan larutan tepung yang

    dipanaskan

    p

    suhu yang semakin meningkat.

    6. Farinograph

    Analisis farinograph bertujuan untuk mengetahui ketahanan adonan

    terhadap pengadukan. Analisis ini digunakan untuk menganalisa sifat-sifat fisik

    adonan, yaitu

    stability

    waktu pengembangan,

    tolerance

    dan penyerapan air p .da

    tcpung.

    7. Ekstensograph

    Analisis ini bertujuan mengetahui kekuatan adonan terhadap daya regang

    setelah adonan disimpan dalam waktu tertentu.

    Alveograph

    Bertujuan untuk mengukur kualitas gluten terhadap kekuatan dan daya

    regang adonan.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    25/146

    9. Gluten

    Analisis gluten diIakukan dengan cara menambahkan larutangaram pada

    tepung sambil diIakukan pengadukan. Pada sast pengadukan gluten akan

    terbentuk, sedangkan bagian lain terutama pati akan ikut terbuang bersama dengan

    larutan garam. Gluten berfungsi dalam mempererat gas sehingga roti menJadi kuat

    dan berkembang.

    10. Warna

    Kemurnian tepung terigu mellliliki pengaruh pada warna d,:ngan alat yang

    digunakan untuk menganalisa adalahMinolta Color HasiI analisis berupaNiIai L,

    warna putih dan hitam; NiIai A, warna Illerah dan hijau; dan Nilai B, wama

    kuning dan biru. Warna Illerupakan parameter dalam kualitas tepung, yakni

    tepung dengan kadar abu tinggi mempunyai warna gelap sedangkan tepung

    dengan kadar abu rendah mempunyai warna lebih putih.

    Berdasarkan analisis kualitas yang ditetapkan maka terbentuk spesifikasi

    produk tepung terigu, yang adapada Tabel di bawah ini

    Tabel 2. Spesifikasi Produk Tepung Terigu

    Sumber Mlllmg Trammg Center

    Bogasan 2005

    SPESIFIK SI PRODUK

    Janis

    Produk

    Kadar ir Pl Otein

    Kadar

    bu Gluten

    ( ) ( )

    ( )

    ( )

    Cakra Kembar Elllas

    Max 14,5

    in14

    Max 0,55

    Min 32

    Cakra Kembar

    Max 14,5 Min

    Max 0,6

    Min

    Segitiga Biru

    Max 14 10,5-11,5 Max 0,6 Min 25

    Piramida Max 14 Min 10 Max 0,6 24-25

    Kunci Elllas 13,5 8 Max 0,6 10-22

    Kunci Biru 13,5 8-9 Max 0,6

    20-22

    Lencana Merah Max 14 Min 9

    Max 0,7 20-22

    FsaFlour

    Max 14,5 in12,5 Max 0,45 Min 30

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    26/146

    2 1 1 1 Bahan Baku Tcpung Tcrigu

    Gandum merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tepung terigu

    yang apabila diamati berbentuk oval dengan panjang 5-8 mm dan berdiameter 2,5-

    4,5 mm. Manfaat gandum sebagai bahan baku pangan sangat beraganl terutama

    dalam menghasilkan diversifikasi pangan seperti mie, roti, biskuit,. macaroni dll

    Bogasari Milling Training Center, 2002).

    Biji gandum dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

    Endosperm Menyecliakan makanan lmtuk tanaman baru ketika embrio

    mulai twnbuh) dan bagian endosperm merupakan sumber tepoog.

    ran Berfungsi ootuk melindoogi Gandum

    3 Germ Merupakan tempat tumbuh ootuk menghasilkan tanaman bam

    embrio).

    Secara umum ukuran jenis gandum yang mel1gandoog Kadar air, protein,

    lemak, karbohidrat, kadar abu, dan gula melniliki ukuran bcrbeda yaitu tertera

    pada Tabel

    di

    bawah

    n

    Tabel3. Komposisi Biji Gandum Endosperm, Germ, dan Bran)

    Sumber :

    MIllmg Trammg Center

    Bogasarl 2005

    Kandungan Biji Bal lan Biil Gandum

    Gaudum

    EudosDcrm )

    Gcrm )1 Bran )

    Kadar Air

    4

    11,7 13,2

    Protein 9,6 28,5

    14,4

    Lemak 1,4 10,4

    4,7

    Karbohidrat 74

    44,5 60,8

    Abu 0,7 4,5 6,3

    Gula

    16,2 4,6

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    27/146

    Untukjenis-jenis gandum terdiri dari.

    a rd wheat

    Merupakan gandum keras yang berprotein tinggi dan daya serap

    air tinggi dapat dijadikau bahan pangan pembuat roti dan mie.

    Soft Wheat

    Merupakan gandum lunak yang berprotein rel1dah dan day: serap

    air rendal1 sangat cocok untuk membuat cookies dan produk yang crispy

    c Durum Wheat jenis gandum yang digunakan sebagai bahan baku pembuat

    pasta yang memiliki protein berkisar 6-20 .

    Sebelum gandum mengalami proses

    screening

    dan

    juga

    proses

    milling

    maka perlu identifikasi terhadap gandum tersebut, yaitu yangdinahlakan

    Particle

    Size Index

    (PSI) dengan tujuan mengetahui tingkat kekerasan gandum. Di bawall

    ini merupakan ciri-ciri gandum.

    Tabel 4. Particle Size Index Gandum

    PARTICLE SIZE INDEX

    PSI Conditioned Moistnre

    Category

    Wheat Class

    ) )

    of

    Gread

    II I I 16,5

    VervHard

    APH AH ASW

    APW,

    12

    -

    16

    16,0

    Hard APH

    AH

    ASW,APW

    16 - 19

    IS S

    Medium Hard

    AH,ASW,APW

    20 - 23 15,0

    Medium Soft

    ASW

    Noodle

    24 - 29

    14,5

    Soft

    ASW

    Noodle, Soft

    30 - 30

    14,0 VerY Soft Soft

    Sumber : Milling Training Center 2 5

    Adapun untuk negara-negara penghasil gandum adalah Australia

    (Australian Prime Hard (APH), Australian Hard (AH), Australian Premimn White

    (APW), Australian Standard White (ASW)), Amerika Serilcat (Hard White Winter

    (HWW), Soft White Winter (SWW), North Spring (NS)), Canada (Canada

    Western Red Winter (CWRW), Canada Western Red Spring (CWRS)), Argentina

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    28/146

    2.1.1.2 Klasifikasi epung Terigu

    sert

    Kegunaannya

    Dilihat berbagai kebutuhan konsumen, ada beberapa jenis tepung terigu

    yang diproduksi oleh PT.ISM Bogasari Flour Mills. Dari jenis tepung terigu

    mempunyai protein yang berbeda-beda serta kegunaannya dalam proses

    pembuatan makanan. Di bawah akan dijelaskan mengenai jenis-jenis tcpung

    terigu beserta kegunaannya (Hendri, 2003:56).

    I. Tepung Terigu Merek Cakra Kembar Mas

    Tepung terigu Cakra Kembar Mas merupakan tepung te:rigu premium yang

    dihasilkan dari penggilingan 100 gandum keras. Jenis ini mel iIiki kandungan

    protein sebesar 14 yang cocok untuk membuat roti karena memiliki kandungan

    protein yang tinggi dan akan membuat roti cepat mengembang dengan baik.

    2

    Tepung Terigu Merek Cakra Kembar, Fsa

    Tepung terigu Cakra Kembar merupakan tepung keras ylmg dihasilkan

    dari penggilingan gandum keras dengan kandwlgan protein sebesar 13 . Tepung

    ini mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat. Oleh karella itu cocok untnk

    digwlakan untuk pembuatan roti beragi seperti roti halus (tawar), mie halus, kue-

    kue kering dan lain-lain.

    3. Tepung TeriguMerek Segitiga Biru

    Tepung terigu Segitiga Biru merupakan tepung medium yang dihasilkan

    dari penggilingan campuran gandum lunak dim keras sehingga dihasilkan tepullg

    dengan kadar protein antara 10-12,5 . Tepung ini digunakan Imtuk membuat roti,

    cake, mie, dan biskuit, karena tepung ini mempunyai sifat gluten yang sedal1g.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    29/146

    4

    Tepung Terigu Merek Kunei Biru

    Tepung terigu Kunci Biru merupakan tepung lunak yang dihasilkan dari

    penggilingan 100 gandum lunak. Kadar protein dari tepung ini berkisar antara

    8,5-

    0 , sehingga tepung ini memiliki sifat gluten yang kurang

    bailc

    Tepung

    ini

    baik untuk membuat eake, biskuit, wafer, dan kue-kue kering lainnya.

    5

    Tepung Terigu Merek Piramida

    Tepung terigu jenis ini mengandung 10 protein

    dIm

    dapat digunakan

    untuk membuat mie basah danjenis kue-kue basah.

    6 Tepung TeriguMerek LeneanaMerah

    Tepung ini dengan kandungan protein 9 , tepung il i digunakan untuk

    membuat kue dan aneka goreng-gorengan

    agar menjadi renyah dan tidak

    menyerap banyak mil yak

    2.1.2

    ro uksi

    Seeara unlum produksi diartikan sebagai suatu kegiat:ill atau proses yang

    mentransformasikan masukan

    inputs

    menjadi hasil kduaran

    outputs .

    Dalanl

    arti sempit pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang

    menghasilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan

    industri dan suku eadang atau

    spare part

    dan komponen (Assauri, 2004:11).

    Proses produksi/ operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan

    dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan/

    inputs

    dapat diolah menjadi

    keluaran, yang akhimya dapat dijual kepada pelanggan untuk memperoieh hasil

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    30/146

    keuntungan yang diharapkan. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana

    sesungguhnya sumber-sumber daya yang dimiliki diuball untuk memperoleh hasil.

    Pada bagian produksi dalam memperoleh produk jadi sistem penanganan

    yang efektif sangat penting guna menghasilkan produk berkualitas. Dalarn

    pelaksanaan produksi sistem penanganan terdapat dua bagian lmtuk menghasilkan

    produk yaitu penanganan proses produksi yang terus-menerus dan Peniinganan

    proses produksi yang terputus-putus.

    2.1.2.1 Penanganan proses prodnliSi yang terns-menerns

    Pada sistem penanganan proses ini menggunakan mesin-mesin untuk

    dipersiapkan

    s t u

    dalarn memproduksi dalam jangka waktu yang panjang/

    lama tanpa mengalarni perubahan, maka dalarn hal ini prosesnya terus-menerus

    selarna jenis produk yang sarna dikerjakan. Proses ini digunalcan perusahaan

    dalarn menghasilkan produk pasar masyarakat Assauri, 2004:75 .

    2.1.2.2 en ng n n proses prodnliSi yang terpntns-pntns

    Merupakan kegiatan daIarn menggunakan mesin-mesin wltuk dipersiapkan

    s t u

    dalarn memprodtL si dalarn jangka waktu yang pendek dan kemudian

    diubah atau di

    s t up

    kembali untuk memproduksi produk lain. Pada proses ini

    digunakan dalanl menghasilkan produk sarnping yaitu h s dari olahan tepung

    terigu seperti makanan untuk temak dan bahan tepung untuk industri kayu lapis

    Assauri,2004:75 .

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    31/146

    2.1.3 Standardisasi Kapasitas Produksi

    Standardisasi adalah proses penentuan spesifikasi

    lukur n

    bentuk, dan

    karakteristik-karakteristik lain-lain pada barang-barang yang dibuat. Sedangkan

    kapasitas adalah suatu tingkat keluaran dalam priode iertentu dan merupakan

    kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode wakiu itu Handoko,

    2000:47). Jadi standardisasi kapasitas produksi adalah menciptakan suatu barang

    pada tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai

    :Iasaran

    pengoperasian bagi manajemen.

    Standardisasi kapasitas produksi digunakan dalam perusahaan, guna

    menghindari kekurangan serta kelebihan pada pemakaian sumber daya seperti

    gandum, air, Iistrik dan lain sebagainya. Dalam

    arti

    ini standardisasi kapasitas

    sebagai penetapan batasan-batasan produksi atas jadwal yang ditentukan untuk

    produksi.

    2.1.4 Standardisasi Kualitas

    roduk

    Kualitas merupakan tanggung jawab produksi

    dan

    operasi yangpenting

    dan harns di dukung oleh organisasi secara keseluruhan. Keputusan tentang

    kualitas harns dapat menjamin bahwa kualitas tetap dijaga dan dibangun pada

    seluruh tingkat produksi dan operasi, dengan cara standar harns dibuat dan produk

    berupa barang atau

    j s yang dihasilkan harns diperiksa inspection) hasil mutu

    kualitasnya Assauri, 2004:17).

    Produk yang telah dihasilkan dari produksi harus m menuhi standar

    kualitas, kegiatan implementasi yang berjalan dengan basis hari ke hari adalall

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    32/146

    inspekvi pemeriksaan . Produk dan jasa hams selalu diperiksa agar sesuai dengan

    standar-standar yang telah ditetapkan dan agar satuan barang yang rusak dapat

    disingkirkan.

    Berdasarkan SO 8402 Quality Vocabulary kualitas didefinisikan sebagai

    totalitas dari karakteristik suatn produk yang menunjang kemampuannya untuk

    memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas sering kali

    diartikan sebagai kepuasan pelanggan customer satisfttction atau konformansi

    terhadap kebutuhan atau persyaratan confOrmance to the requirements Vincent,

    2003:5 .

    Penanganan produk lebih diutamakan dalam melakukan pemeriksaan

    inspeksi dengan efektif karena keistimew1an atan keunggulan produk dapat

    diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan, memperhatikan aspek internal, dan

    aspek eksternal yang merupakan

    p n g u k u r ~

    performansi kualitas dalam

    mencapai tujuan. Aspek internal yang meIipnti tingkat kecacatan produk sehingga

    harus mengulang kembali proses tersebut dan tidak sesuai standar produk,

    sedangkan aspek eksternal meliputi kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan lain-

    lain. Pelanggan adalah orang yang menggunakan produk apabila pelanggan puas

    maka mereka akan bicara kepada banyak orang dan hal ini akan memberikan nilai

    tambah dan pertnmbuhan kepada perusahaan. Kepuasan pelarlggan dapat dicapai

    apabila perusahaan memberikan produk dan pelayanan se suai dengan yang

    dipersyaratkan pelanggan.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    33/146

    2.1.5 Sistem roduksi

    Unsur-unsur sistem produksi yaitu masukan, pentransformasian, dan

    keluaran. Sedangkan produksi dan operasi sebenarnya merupakan suatu sistem

    untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan

    dikonsumsi oleh anggota masyarakat.

    Sistem merupakan

    SLatu

    rangkaian

    unsur lU1Sur

    yang saling terkait dan

    tergantung serta saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, ylmg

    kcscluruhannya mcrupakan suatu kcsatuan bagi pclaksanaan kegiatan bagi

    pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan sistem produksi adalah suatu

    keterkaitan yang berbeda-beda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam

    pentransformasian masukan menjadi keluaran Assauri, 2004:26).

    Dalam komponen masukan dari suatu sistem produk seperti terIihat dalam

    gambar di bawah ini.

    Masukan

    Bahan Baku

    Transformasi

    Keluaran

    Tenaga Kerja

    Mesin

    Proses

    Konversi

    Barang

    atau

    Jasa

    Modal

    Energi

    t

    Informasi Umpan Balik

    GambaI 3 Sistem Produksi

    Sumber: Assauri, 2006:26)

    2.1.6 en ng n n Hasit roduksi

    Penanganan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu

    upaya-upaya atau cara untuk mencapai tujuan atau untuk menghasilkan

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    34/146

    Pada penanganan produksi tepung terigu yang meliputi kegiatan

    mengangkut, mengangkat, dan memindahkan suatubarang dengan mengglmakan

    beberapa peralatan untuk mempercepat proses produksi seperti

    onveyor

    adalah

    alat untuk memindahkan barang pada dua titik dengan arah horizontal atau

    vertikal,

    Truck

    mobil alat yang digunakan untuk mengirim :barang

    ke e er p

    tempat distributor, dari satu lokasi ke setiap lokasi lain, dan forklift yang

    berfungsi mengangkut atau memindahkan barang.

    2.1.7 Pcramalan P oduksi

    Peramalan merupakan ilmu dalam mCll1prediksikan kejndian yang

    mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.

    Dalanl duniausaha dan ekonomi,

    istilah prakiraan atau peramalan dipergunakan dalam beberapa bentuk istilah lain

    seperti estimasi, prediksi, dan proyeksi. Pengertian praldraan adalah penggunaan

    data atau informasi untuk menentukan kejadian padam s depan dalam bentuk

    perhitungan atau prakiraan dari data yang lalu dan infoffi1asi yang lainl1yauntuk

    penentuan terlebih dahulu Assauri,

    2004:33).

    Umunmya untuk menentukan atau merencanakan jUllHahhasiIyangakan

    diproduksi sangat ditentukan oleh jurnlah atau bes lmya permil1taanakan ptoduk

    tersebut. Oleh karena itu perusahaan selalu menlperkirakan atau l11eramalkan

    jurnlall permintaan dari produknya.

    Peramalan dikelompokkan oleh horison waktu m lsa depan yang

    mendasarinya tiga kategori yang bermanfaat yaitu Render,

    2001 :46).

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    35/146

    I. Peramalan jangka pendek, dengan rentang waktunya mencapai satn tahun,

    tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan

    untuk merencaukan pembelian, penjadwalan keIja, jumlah tenaga keIja,

    penugasan dan tingkat produksi.

    2 Peramalan jangka menengah, biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun

    peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, penganggaran

    produksi, kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.

    3

    Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya ti ga tahun atau Iebih

    digunakan dalam merencanakan produk bam, pengeluaran modal, lokasi

    fasilitas, dan penelitian serta pengembangan.

    Peramalan jangka menengah dan jangka panjang mempunyai ciri yang

    membedakan keduanya dari peramalan jangka pendek. Peramalan jangka

    menengah dan jangka panjang berhubungan dengan perencanaan produk: pabrik,

    dan proses. Peramalan terscbut diterapkan dalam memperoleh kapasitas produksi

    yang dapat mencapai sasaran serta memenuhi pennintaan sesuai perencanaan

    produksi. Sedangkan peramalan jangka pendek digunakan oIeh perusahaan

    dengan rentang waktn satn tahun atau kurang. Penerapan peramalan jangka

    pendek biasanya Iebih akurat karena jarak waktn disesuaikan kondisi atau kedaan

    yang

    se :?enamya

    2.1.8 Pengertian Optimalisasi

    Optimalisasi adalah pencarian nilai-nilai optimum Maksimum/ Minimum

    dalam mencapai hasil terbaik dari suatn masalah dengan keterbatasan sumber

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    36/146

    daya. Nilai optimal sebagai pemecahan masalah yang dilakukan perusahaan dalam

    produksi, apakah memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya

    dengan hasil persamaan Z atau fungsi tujuan non negatif, maksudnya solusi

    optimum telah dicapai Mulyono, 2002:14 .

    Umwnnya penghitungan optimalisasi menggunakan Linier Programing

    LP , yang dapat menentukan solusi dari berbagai penm:salahan produksi.

    Sebutan linier mengartikan hubungan antara faktor-IUktor yarlg bersifat linier atau

    konstan sebagai contoh, pemakaian ballan ku dalam hitungan ton per jam.

    Semakin banyak jumlah ballan baku yang dihabiskan maka total ekstraksi dari

    bahan baku tersebut sema1dn besar. Linearitas dapat juga berarti semakin

    bertambahnya sesuatu, semaldn berkurangnya sesuatu yang lain.

    2.2 Penelitian erd hulu

    Pada penelitian terdalmlu terdapat jenis komoditas tepung terigu yang

    berorientasi kepada optimalisasi produksi

    di

    PT. ISM Bogasari Flour Mills, akan

    tetapi mengenai efektivitas penanganan prodnksi belum ditemukan. Penelitian iill

    sebagai bahan acuan yang merupal an referensi lmtuk penyusunan/ penelitian

    skripsi, maka dari beberapa penelitian terdahulu diambiJ yang ada kaitarmya

    dengan efektivitas penanganan produksi tepung terigu.

    Pertama hasil penelitian Hendri 2003 , tentang

    ptimalisasi Produksi

    Tepung Terigu

    yang menjelaskan penggunaan sumber daya produksi secara

    optimal, serta menganalisis rencana-rencana produksi berdasarkarl perencanaan

    jumlah permintaan. Adapun kegunaan dan tujuan pel1elitian ini melihat aktivitas

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    37/146

    produksi secara optimal. Jumlah produksi optimal tergantung pada laba unit yang

    dihasilkan dari jenis produk tersebut, persediaan sumcer daya, besamya

    permintaan, dan prodnk samping yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam

    analisis optimal produksi yaitu program LINDO sebagai pencarian solusi

    optimum terhadap sumber daya yang dimiliki, sehingga

    i p l ~ r o l h

    nilai produksi

    optimal pada bulan Oktober sebesar 142.785,12 mt, November sebesar

    142.785,17 mt, dan Desember sebesar 130.233,6 mt. Sedangkan untuk jumlah

    pennintaan produk tepung terigu digunakall metode peramaltm pelljualan dellgan

    metode deret berkala ARlMA Box-Jenkins diperoleh p Jrkiraan permintaan

    minimum bulan Oktober sebesar 76.385,53 mt dan permintaan maksimum sebesar

    179.263,08 mt, permintaan minimum bulan November sebesar 69.528,93 int dan

    permintaan maksimum sebesar 182.975,49 mt, serta permilltaan minimum bul lll

    Desember sebesar 69.499,8

    dan permintaan maksimum sebesar 188.985,83 rot.

    Selama perusahaan melakukan kegiat lll produksi dan pelljualan produk tepllug

    terigu diperoleh keuntung lll sebesar Rp 213.311.100.000,00 yang

    diol

    berdasarkan program LINDO.

    Annytha 2004), dal lln penelitiarmya mengenai Pendekatan Struktur

    Perilaku Kinerja pada lndustri Tepung Terigu Indonesia Pasca Penghapusan

    Monopoli BULOG .

    Setelah dihapuskarmya monopoli dalanl industri dan tata

    niaga tepullg terigu adalah dikeluarkarmya Undang-Undang UU) No. 5/ tahun

    1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat pada

    t lllggal 5 Maret 1999. Judul skripsi tersebut bertujuan untuk memberikan

    gambaran struktur dan kinelja tepung terigu serta mengetahui persaing lll yang

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    38/146

    dihadapi dengan melihat bagaimana stmktur industri tepung terigu

    di

    Indonesia.

    Metode yang digunakan dalam mengolah data dengan metode analisis deskriptif

    untuk memperoleh perkembangan pasar tepung terigu dan kinerja. Hal pertama

    yang perlu diketahui adalah perkembangan produk impor yang dikonsumsi dalam

    negeri. Sejak deregulasi tahun 1998 dimana monopoli BULOG telah dihapuskan.

    Pada industri tepung terigu Bogasari memperoleh angka penjualan tertinggi pada

    setiap tahunnya urutan ke 2 3 dan 4 tidak berubah setiap tahunnya yaitu

    Berdikari Sriboga dan Pangan Mas. Namun sejak tahun 1999 ururan ini digeser

    oleh produk impor.

    Persaingan yang terjadi dalam industri tepung terigu memang telah dibuka

    lebar oleh pemerintah sehingga tidak ada ketentuan ketentuan legal yang sulit

    dipenuhi oleh pesaing potensial untuk masuk dalam industri inL Untuk

    menghadapi persaingan maka produsen lokal melakukan berbagai strategi dan

    inovasi pengembangan produk. Inovasi produk dan merek yang dilakukan

    produsen yaitll memproduksi tepung terigu daIam berbagai spesifikasi dengan

    kegunaan yang berbeda beda.

    2.3

    lur Pemikiran eskriptif

    Penangal1an produksi yang dianlbil dari beberapa teori dengan mjuan

    memperoleh solusi optimum dalam menangani produksi tepung terigu dan

    memiliki penyesuaian kualitas produk dari hasH proses.

    dapul

    teori berdasarkan

    pola pikir deskriptif terdiri dari visi misi perusahaan proses produksi yang

    terbagi dua bagian proses produksi terus menerus dan terputus putus pemeriksaan

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    39/146

    inspeksi , standardisasi kapasitas prodnksi standardisasil kualitas prodnk

    peralaman produksi optimalisasi prodnksi dan efektivitas produksi. Berikut alur

    pemikirasn desiaiptif.

    Visi Misi dan Kebijakan

    Perusahaan

    Surnber daya Yang

    dimiliki :

    Bahan Baku

    Kapasitas Mesin

    Proses Prodnksi I

    n rgi

    Teknologi

    Penanganan Proses Penanganan Proses

    Prodnksi Prodnksi

    Terus-menerus Terputns-putns

    I Inspeksi I

    Standardisasi Kapasitas

    F rodnksi

    Standardisasi Kualitas

    Prodnk

    Perarr alan Prodnksi

    Optimalisasi Prodnksi

    Efektivitas

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    40/146

    m

    METODE PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Waktu Pcnelitian

    Penelitian dilakukan di PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour

    Mills yang terietak di jaJan Raya Cilincing Jakarta Utara, Ta njung; Priok.

    Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive karena PT.ISM Bogasari

    Flour Mills merupakan produsen terbesar di Indonesia yang mefuiliki sertifikat

    ISO 9002 dari SOS dan Sucofindo sebagai pengaJman atas mutu.

    Penelitian dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai denganOktober

    Tahw1 2005. Waktu tersebut digunakan un uk memperoleh data dan keterangan

    dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.

    3.2 Jenis

    dan

    Sumbel ata

    Dalam pelaksanaan penelitian diperIukan data-data yang akurat imtuk

    membahas dan menganalisis penanganan produksi tepung

    terigu ata

    untuk

    penelitian

    adaJaI1

    data primer dan data sekunder.

    Teknik dalam pengwnpulan data dilakukan, pertmna dengan cara

    observasi dan wawancara sebagai data primer. Observasi diperoleh dengan

    melakukan pengamatan Iangsw1g seperti melihat proses produksi tepung terigu,

    penanganan gandwn,

    m

    penm1gm1m1

    tepw1g

    terigu. Sedangkm1 wawancara

    dilakukm1 dengan mengajukm1 pertanyaan kepada manajer pabrik dan k31yawan

    perusal1am1 seperti karakteristik jenis gm1dum jenis tepung terigu, proses

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    41/146

    diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan sepel d jumlah silo jumlah mesin

    fungsi mesin yang erat

    kaitaIll1ya

    dengan produksi bahan pustaka maupun data

    daI i

    instansi terkait.

    Jenis data yang dibutuhkaIl dalaIn penelitian adalah sebagai berikut: Data

    kualitatif yaitu tentang gaInbaran ummn perusahaan yang meliputi :icjarah

    perusahaan struktur organisasi proses produksi KetenagakerjaaIl Sarana dan

    prasarana Data kuantitatif yaitu tentang volume Pmduksi pada tiap periode

    tertentu jmnlah bahan baku yang digunakan dalam penanganan proses produksi

    dan standardisasi kapasitas produksi serta kualitas produk yang memiliki nilai

    satuan angka

    3.3

    Metode Pengolahan dan nalisis ata

    Dat 1 yang didapat diolah dan dianalisis

    seCaI a

    kualitatif dan kuantitatif.

    Pengolahan data secara kualitatif yang meliputi gaInbaran pemsahaan fasiJitas

    produksi serta proses produksi yang dilakukan secara deskriptif yaitu dengan

    memberikan gaInbaran penelitian berdasarkan teoril pustaka yang berkenaap.

    dengan vaI iabel yang diteliti. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh disajikan

    dalaITI

    bentu -.X_-_X--,)c--

    V

    n

    -

    Dimana;

    StandarDeviasi

    X

    Data Pengamatan

    x

    Rata-rata Pengamatan

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    48/146

    Sebagai penetapan besarnya sampel yang diterapk,m pada kegiatan

    inspeksi

    maka dapat diformulasikan sebagai berikut Handoko, 2000:438 .

    n [ i

    Dimana:

    n

    =

    Besarnyal ukuran sampel

    N

    =

    Keseluruhan kumpulan produk

    3.3.5 Peneta

    pan

    Ukuran Air

    dan

    Additive

    Penambahan air pada gandum guna mempennudah proses penggilingan

    serta memberikan kadar air tepung sesuai dengan spesifikasi produk. Tingkat

    keluaran air

    sel up

    secara otomatis dengan sistem komputerisasi program

    Logic

    Control

    sedangkan untuk manual dapat difonnulasikan sebagai berkut.

    M

    1

    M2

    l h

    =

    X

    Q

    1 M2

    Dimana:

    Ml

    =

    Kadar Air Awal

    )

    M2 = Kadar Air pada Gandum

    )

    Q = Kapasitas Produksi/ Jam oniJanl

    H2 = Berat air yang ditambahkan Liter/ Jam

    Penambahan

    Additive

    pada tepung sebagai pencampuran zat vitamin yang

    dilakukan oleh bagian

    Quality Conlrol

    yang sesuai dengan spesifikasi produk

    tepung terigu. Tingkat keluaran

    additive

    diformualsikan sebagai berikut.

    AxBxC

    Addilive=

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    49/146

    Dimana:

    A Kapasitas l 3

    oni

    Jam

    B

    Ekstraksi Tepung Terigu 76 0,76)

    C Aliran dditive 170 PPM)

    3.4 Kerangka Pemikiran Operasional

    Berdasarkan permasalahan mengenai penanganan proclnksi tepung terigu,

    dalam penelitian ini beltujuan untnk memecahkan masalah penyesuaian produk

    dan target produksi dengan kendala yang dimiliki. Hal ini kegiatan produksi

    dihadapkan pada keterbatasan sumber daya serta meningkatnya jumlah

    permintaan. Pemsahaan dalam mengolah gandum menjadi tepllng terigu membuat

    batasan-batasan proses penanganan produksi gwla tidak te jadikelebihan

    pemakaian sunlber daya dan penambahan biaya sehingga penyesuaian produksi

    tepung terigu dapat teratasi. Penanganan produksi tepung terigu tersebut dapllt

    digunakan dengan metode Linier Programing, Peramalan Prodnksi, dan P-Chart.

    Linier programing menentukan jumlah sumber daya yangdigunakan

    dengan biaya yang dibutuhkan dalam per Ton, memberik;m soIusi optimum

    terhadap pemsahaan yang akan meminimumkanbiaya. Peramalan produksi

    melihat jumlah produksi yang akan datang

    di

    Tahun 2005 guna mengantisipasi

    kelebihan persediaan dan permintaan, sedangkan P-Chart menentukan batasan

    batasan pengendaJian proses prodnksi guna prodnksi tepung tcrigu sesuaidengan

    spesifikasi produk.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    50/146

    Visi Misi dan Kebijakan Perusahaaan

    Input

    Tujuan Perusahaan

    Target Perusahaan

    Pengembangan SDM

    Strategi Perusahaan

    Terus menerus

    4

    Terputus putus

    Standar Kebijakan

    Potensi Perusahaan

    Penanganan Proses Produksi

    Input Jumlah Gandum

    Jumlah Tepung Terigu

    Kapasitas Mesin

    Tenaga Kerja

    [ ]

    [ I

    Metode Program Linier

    Peramalan Produksi

    Staudar Proses Produksi

    Perkembangan Produksi

    Efektivitas Produksi

    3

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    51/146

    [

    ]

    [ 4 ]

    Standardism:i Kapasitas Produksi

    Input Jumlah Produk

    Kegunaan Produk

    Mesin yang digunakan

    Waktu yang digunakan

    Perarnalan Produksi

    StandarProduksi

    Volume Produksi

    Standardisasi Kualitas Produk

    Input

    JurnIah Sampel Produk

    Kegunaan Produk

    Mesin yang digunakan

    Waktu yang digunakan

    --- -,-- 1

    ISO 9002 Diagram Multiple

    I

    Sampling P-Chart

    [ 5

    I

    J

    encapai Standar Mutu

    Memperkecil Tingkat Kerusakan/ Cacat

    Efektivitas Produksi

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    52/146

    BABIV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    4 1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

    PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills secara notarial

    didirikan pada tanggal 7 Agustus 1970 dengan kegiatan utama pcrusahaan

    mengglah gandum menjadi tepung terigu dan setelah masa konstruksi selama satu

    Tahun pabrik Jakarta mulai beroperasi secara komersial tanggal 29 Nopember

    97 yang terietak didaerah Cilincing Jakarta Utara. Persetujuan pendirian pabrik

    dikeluarkan DiJjen Perindustrian melalui surat No.

    46I

    Bina

    V 1970

    Perusahaan ini disepakati berada dibawall naungan Badan Urusan Logistik

    BULOO) yang bertindak sebagai importir

    gandUl

    dan distributor

    tepUhg

    terigu.

    Tujuan dari monopoli BULOG illi untuk melljamill kelallgsungan pasokan terigu

    dan melljaga stabilitas harga. Akan tetapi BULOG

    mel iliki

    kelel ahan karena

    ,idak mempunyai fasilitas penggilingan, sehingga BULOG menunjuk PT. ISM

    Bogasari Flour Mills sebagai pengolah gandurn menjadi teptmg terigu.

    Seiring meningkatnya permintaan tepung terigu dalam negeri Bogasari

    mendirikan pabrik tepung terigu yang terletak di JI Nilaln No

    16

    di kawasan

    pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang mulai bcroperasi pada tanggalIO Juli

    1972. Untuk mendukung kegiatan produksi dan efisiensi biaya Bogasari

    mendirikan pabrik kantong terigu yang berada dalam tanggung jawab Divisi

    Tekstil.yang mulai beroperasi pada bulan Januari 1977 da

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    53/146

    menghasilkan kantung terigu sekitar 9.000.000 per bulan. Kantung terigu

    n

    digunakan oleh kedua pabrik tepung di Jakarta dan Surabaya.

    Sebagai perusahaan yang di tunjuk pemerintah untuk memproduksi tepung

    terigu maka Bogasari merasa berkewajiban memberikan pengetahuan mengenai

    penggunaan tcpung terigu yang baik dan benar. Untuk itu tahun

    98 dibuka

    Bogasari Baktng School

    di

    Jakarta. Dengan kegiatan mengadakan kursus-kursus

    gratis kepada pihak-pihak yang memerlukan.

    Pada tanggal 30 Juni 1995 Bogasari Flour Mills Division diakuisisi oleh

    PT.lndofood Sukses Makmur, perusahaan yang 51 sahamnya dimiliki oleh

    PT.Indocement Tunggal Prakarsa, selm1iutnya nama Bogasari disebut

    PT.Il}dofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills smnpai saat ini. Sebagai

    organisasi terbesar Bogasari berpedoman pada konsep mutu terpadu berlandaskan

    filIsafilh

    Kesafuan Kesejahferaan dan Keselarasan

    scrla pcIayanan yang

    mcmuaskan kcpada semua pclanggan.

    . Berdasarkan Kepprcs No.l91 99 tanggal Januari 1998 tcntang

    pcmbcbasan pcmbclian gandum dan pcnjualan tcpung tcrigu, monopoli BULOG

    lcrhadap industri lepung dihapuskan. Peraturan tcrsebut mengubah pm'adigma

    bisnis dan slruklur induslri lcpung Bogasari yaitu adanya kcbcbasan I cngalur

    pcmbclian gandum, penjualan tepung tcrigu, dan manjemen pcrusahaan menjadi

    terbuka. Kondisi tersebut menjadi tuntutan bagi Bogasmi untuk meningkatkan

    mutu produk, sehingga dapat bersaing dengan produsen-produsen terigu yang lain

    dan menjadikan Bogasari scbagai globalplayer.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    54/146

    Melihat perkembangan produksi tepung terigu sampai saat ini

    menggambarkan tingkat produktivitas masih mengalami naik dan turun, meskipun

    tenologi yang digunakan sudah menunjukkan kecepatan dalam proses. Perubahan

    pasar, kemajuan teknologi, dan faktor SDM akan mendptakan kecenderungan

    pada hasil produksi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan

    dalam mengembangkan teknologi khususnya pada proses produksi memberikan

    nilai lebih dari

    outputs

    yang dihasilkan begitu juga pengetahuan mengenai

    penggunaan teknologi tersebut akan megurangi biaya produksi.

    Kegiatan produksi jika tidak ada inovasi terhadap produk maka teIjadi

    penurunan produksi hal ini disebabkan banyak konsumen yang betalih kepada

    produk lain (produk barn) yang diciptakan oleh banyak perusahaan deng lll harga

    yang murah (Handoko, 2000:34).

    4.2 ct k Gcografis

    Bogasari memiliki dua pabrik tepung terigu yakni

    di

    JJ.Cilincing Raya

    No Tanjung Priok dengan luas pabrik adalah 4 ha dan dapat ll1empennudah

    untuk distribusi dan proses produksi. Kantor pusat Bogasari beralamat di Wisma

    Indocement JJ Jendral Sudinnan Kav 70-71 lantai 17/18.

    Pabrik yang kedua di Surabaya Tanjung Perak dengan luas 13,9 ha yang

    memiliki ka.pasitas produksi 5.500 Ton gandurn/ had dengan ekstraksi tepung

    yang dihasilkan 4.070 Ton (74 ) dan 1.430 Ton untuk pl'oduk samping (26 )

    dengan tempat penggilingan yang berjumlall 8 ill illA-H).

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    55/146

    PT fSM ogasan

    ~ ~ ~ t ~ ~ S J

    JI Cilincing Raya

    No

    Tanjung Priok

    PT ISM ognsari

    Flour

    Mills

    Pintu

    l Mambo

    ~ a k u n g

    Cilincing y

    Cilincing Itaya

    J

    Yos

    Sudarso Seppas

    JI

    nggano

    Terusnn

    JI unung S ~ a h r i ~ A ~ n ~ C O ~ I

    .

    . ..- =-

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    56/146

    Tata letak proses produksi yang dekat dengan pelabuhan dapat

    memperlancar jalur distribusi. Hal ini perlu penanganan lebih efektif atas produk

    produk untuk dikirim kepada konsumen. Seperti peletakkan barang-barang yang

    sudah jadi sesuai jenis dan ukuran, serta pernanfaatan mesin pada saat tidak

    melakukan proses yaitu dengan cara perawatanJ pemeliharaan.

    Layout

    gedung

    pada fasilitas gedung untuk penempatall produk juga dilengkapi peralatan

    pengatur suhu dan kelembaban udara, sehingga dapat menjamin kualitas produk

    ml lnjadi

    terbaik.

    Tata letak

    layout)

    merupakan salah satu keputusan efisiensi operas

    perusahaan dalam jangka panjang seperti hal kapasitas, proses, serta mutu kerja

    Render, 2001 :272).

    Layout

    pabrik tepung terigu disajikan pada Gambar

    7

    4.3

    tru tor

    Organisasi

    PT ISM Bogasari Flour Mills menghasilkan tiga macam produk yaitu

    tepung terigu, pasta, dan produk samping. Dalam menjalankan bisnisnya

    i k e n l i k ~ m oleh

    Deputy

    hi f

    Operating Officer

    merupakan pimpinan tertinggi

    Bogasari yang membawahi empat

    Senior

    i e

    President SVP),

    yaitu

    SVP

    Commercial, SVP Mam facturing, SVP Human Resources dan SVP Finance.

    Setiap

    Senior i e

    President

    membawahi i e

    President

    dan manajer

    pabdk untuk menjamin kelangsungan produksi. Struktur organisasi selengkapllya

    dapat dilihat pada Lampiran I.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    57/146

    ~ b o g a s a r i

    MILLING

    FOR

    NON

    MfLLlNG

    IlJUJNG t\lNING FNi E P

    RSO

    N

    PACKJNG

    V

    PRODU T

    FPS

    V

    PRO U T

    PELL

    SILO

    PF LETIlJ

    OFFALllfN

    ~

    H MM

    RM LL

    FINlSJIE

    R

    W

    R

    SILO

    ADDrn

    F E E D E ~ V

    II ~ ~ ~ I '

    MILLIN

    G

    PRO ES

    S

    AMPEN

    IN

    7 ; :J

    I ~ M ~ ~ ~ J ~

    G

    B ~ : h ~ \ ~ r t f

    f VYY fr

    U ~ ~ : : : ~ G

    MILLING

    PRO SS

    SEP R TO

    T

    INDENTED

    YLIN ER

    SEPARATO

    R

    I

    R W

    WHEAT

    BIN

    Gambar

    Proses Produksi Tepung Terigu

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    58/146

    Di bawah ini adalah uraian tugas dari manajer dan bagian divisi lainnya.

    Operation Division

    Divisi ini merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasi

    penylmpanan gandum di

    Silo proces milling

    dan

    packing

    bagian ini dibagi

    menjadi dua Departement yaitu:

    Milling Department

    bertanggung jawab atas kelancaran proses

    produksi sesuai Rencana dan Target Produksi RTP .

    b Flour Silo dan ulk Packing Department

    bertanggung jawab atas

    penyimpanan tepung sementara sebelum di kelnas, dalam

    Silo

    khusus

    tepung terigu dan pengemasan dalam bentuk karung maupun curah.

    Quality and Product Planning and Development Division

    Divisi ini bertanggung jawab untuk pengendalian kualitas dan pengawasan

    terhadap produk-produk yang diproduksi. Selain itu

    ju

    oagian yang

    mengeluarkan penetapan kualitas dari semua produk-produk Bogasari Flour Mills.

    3 Departement Teknik

    Divisi ini bertanggung jawab dalam masalall teknik pada proses produksi,

    dan departemen ini terdiri dari:

    Power Station

    bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berhubUllgan

    dengan kelistrikan pabrik mengenai 1ingkat

    k l ~ k u t n

    atau tegangan

    listrik, agar proses produksi berjalan dengan lancar.

    b

    Electrical

    bertanggung jawab menjamin kelangsUllgan keIja dengan

    kondisi yang baik dan mempersiapakan semua peralatanlistrik jika

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    59/146

    Flour Department

    Divisi ini merupakan departemen yang bertugas mulai dari pembongkaran

    gandum di Dermaga sampai pada penyimpanan produk yang sudah dikemas.

    Departemen ini terdiri dari:

    a

    Shipping bertanggung jawab membol1gkar gandum dari Kapal

    ul1tuk

    disimpan dalam

    Silo

    menurut

    jel1is

    jumlah, kondisi sirkulasi, dan

    posisi bahan baku baik dalam Silo pellet maupun Silo gandum.

    b aking School dan Quality Control bertlmggtmg jawab untuk

    memberikan ketrampilan kepada masyarakat tentang pembuatal1 roti

    dari tepung terigu dan bertanggung jawab dalam pengawasan mutu

    produk.

    5

    Personalia Department

    Divisi ini merupakan departemen yang bertahggung jawab dalam hal

    sumber daya manusia, departemen il1i terdiri dari:

    a

    Personalia bertanggung jawab

    l mh l

    peneatatankehadirlln,gaji,

    dan rekruitment katyawan.

    b

    Canteen and Cleaning bertanggung jaWab alas tersediariya makanari

    dan minuman pekerja dan tamu serta bertanggllng jawab terhadap

    keberhasilan kantor.

    Dengan pembagian departemel1 dalanl tugas dan aktivitas pernbentukal1

    8unlber Daya Manusia 8DM diperlukal1 perubahan yang lebih baik. Kemajuan

    organisasi didukung berdasarkan pengetahuan yarlg dinliliki tenaga kelja, dengan

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    60/146

    kata lain pemahaman-pemahaman dalam bekeIja periu ditegaskan disetiap

    organisasi atau departemen perusahaan secara luas.

    Sumber daya manusia merupakan sumbangan y.mg sangat penting bagi

    Organisasi yang dibentuk perusahaan dan akan lebih berkembang apabila

    dorong oleh perubahan normatif dan prilaku padfl manusia itu sendiri, sehingga

    menjadikan pencapaian tujuan yang tepat pada sasanm dan target produksi

    Render, 2001 :230 .

    4.4

    eten g kerj n

    Produksi tepung terigu PT.ISM Bogasari Flour Mills berlangsung secara

    terus-menerus seIama 24 Jam. Jam kerja bagi operator produksi, teknisi, dan

    miller dibagi dalam tiga shift, yang setiap shiftnya bekeIja selama delapanjam.

    Pernbagianjam kerja per shift sebagai berikut.

    Shift I : Pukul 08.00 - 16.00 WIB

    Shift 2 : Pukul 16.00 - 24.00 WIB

    Shift 3 : Puku124.00 - 08.00 WlB

    Bagi kaIyawan staf kantor dan non karyawan Jam kerja dilftur hari Senin

    sampai dengan Jumat yang dimulai pada pukul 08.00 - 17.00 WIB dengan satu

    JaIn istirahat . Total keseluruhan jumlah tenaga kelja yang digunakan saat ini

    5000 orang dengan pendidikan SMU, SI, dan S2 terdiri dari 900 tenaga kerja

    bagian

    ill

    produksi, 180 tenaga kerja bagian pengemasan, 180 tenaga kelja

    bagian

    Wheat Silo

    daIl 3740 bagian

    Public Relation

    dan y,mg lainnya. Sedangkan

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    61/146

    upah tenaga keJja selama satu bulan sesuai Upah Minimum Propinsi UMP rata

    rata

    Rp 875.000,00/ bulan.

    Seluruh karyawan PT.ISM Bogasari Flour Mills menjadi organisasi

    pekerja yang terdaftar di Departemen Tenaga Kerja No.286/ DD/ DPHKI 74 pacta

    tanggal 30 Juni 1980 di bawah sektor RTMM Rokok, Tembakau, Makanan,

    Minuman yang telah ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 1993 dan terdaftar di

    Departemen Tenaga KeJja Il1/ pdf/

    KKB/

    9 pada tanggal 4 Nopember 1993.

    4.5 Saranlll n

    Prasllrana

    PT.ISM Bogasari Flour Mills mempunyai beberapa fasilitas penunjang

    yang dapat digunakan untuk Produksi, Distribusi, dan Pengembangan Sumber

    Daya Manusia seperti.

    Mill yang berjumlah 5 buah untuk daerah Jakarta dan 8 buah Mill untuk

    daerah Surabaya, yang berfimgsi untuk mengolah gandum menjadi tepung

    terigu, pasta, dan produk samping.

    2. Dermaga, yaitu tempat bersandarnya kapal ketika membawa biji gandum

    dari maneanegara

    sertH pemindahan gandum ke

    Silo

    Baking School yaitll sarana lIntuk pendidikan yang e r t l ~ j u n

    menyelenggarakan kursus-kursus gratis kepada pihak Usaha Kecil

    Menengah UKM serta anggota masyarakat.

    4 Milling Training Center yaitll sebagai lempal perpllstakaan bllkll-bukll

    mengenai produksi tepung terigu serta pe1atihan bagi karyawan.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    62/146

    5

    Laboratorium, yaitu tempat melakukan penelilian terhadap biji gandum,

    tepung terigu, dan produk samping untuk melihat mutu prodllk serta

    meneliti pengembangan produk lain.

    6 Gudang Tepung Terigll, berfungsi lIntuk menymlpan lepung terigu dan

    produk samping yang sudah dikemas dengan kapasitas

    1 3

    juta kantung.

    Gudang gandllm, sebagai penyimpan biji gandum dari Kapal.

    Fasilitas yang dimiliki ditangani langsung oleh masing-masing departemen

    gllna meningkatkan

    k e ~ j

    sama yang baik dan kedisiplinan dalam bekelja.

    Pemeliharaan fasilitas merupakan tanggllng jawab tenaga kerja sebagai penggllna

    dari pemanfaatan fasilitas. Apabila terjadi .kendala pada pekeljaan dan fasilitas

    yang digunakan tidak dapat difungsikan oIeh tenaga kerja tersebut maka dapat

    menghambat kelancaran dalam bekeIja. Pengetahuan mengenm penggunaan

    fasilitas perlu dimiliki oleh setiap tenaga kerja.

    Menurut Smith dalam Render, 2001:232 spesialisasi tenaga k e ~ j

    bermanfaat bagi organisasi

    u

    mengurangl waktu yang terbuang,

    pengembangan ketrampilan dan cara cepat dalam menyelesaikan pekerjaan.

    Dengan kata lain pemanfaatan fasilitas dapat digunakan sesuai keahlian dari setiap

    p e k e ~ j n

    4 6 Visi Misi dan Kebijalmn

    Dalam mencapai tujuan suatu organisasi, yang dapat meningkatkan kinerja

    jangka panjang, Bogasari menetapkan Visi, Misi, dan Kebijakan perusahaan. Visi,

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    63/146

    yang dikedepankan oleh perusahaan yaitu menjadi Industri pangan berbasis

    produkpertanian dan s terkait yang bertara dunia .

    Misi Bogasari terdiri dari tigapoint, yaitu

    1

    merancang dan melaksanakan

    program-program pelatihan dan pengembangan yang dapat menghasilkan SDM

    yang handa .

    2

    memproduksi, mendistribusi, menjual baban pangan, dan pakan

    berbasis pertanian yang bernilai tambah, guna meningkatkan kesejahteraan dan

    kemakmuran pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan, dan para pemegang

    saham. 3) menciptakan suatu Kebudayaan Belajar mulai dari tingkat operator

    hingga manajemen puncak, serta mendukung pengembangan dan pemeliharaan

    sistem dan budaya

    di

    Bogasari.

    Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen merupakan limgkah untuk

    pencapaian perencanaan produksi yaitu:

    I. Mengembangkan dan menerapkan konsep

    Total Quality Management

    TQM).

    2 Mengurangi tingkat kesalahan atau kerusakan disaat bekerja dan

    mengubah hari esok untuk lebih baik dari hari ini.

    3. Membangun sikap kerja diseluruh jajaran karyawan untuk senantiasa

    menc8ri metode perbaikan di setiap proses kerja.

    Melalui pendekatan kebijakan, maka secara konsisten dapat menghasilkan

    produk yang bermutu dan senantiasa berupaya memperkeeil penyimpangan pada

    semua produk serta menyediakan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan.

    Kebijakan yang dibuat diberlakukan bagi setiap tenaga kerja, sehingga tidak

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    64/146

    kerj:;t

    sesuai prosedur perusahaan seperti produk yang memenulli standar kualitas,

    prilaku yang baik, dan berdisiplin dalam bekerja.

    Visi, Misi dan Kebijakan merupakan bagian dari perencanaan strategi,

    sebagaimalla dinyatakan Hariadi 2003:11 , bahwa visi dan

    misiperusahaan

    sebagai alat memotivasi dan membangun komitmell karyawan untuk ll1enjalahkan

    setiap rencana perusahaan, sedangkan kebijakan sebagai petulljuk dalam

    menjalank[ill strategi.

    4.7 Aktivitas

    Produksi

    4.7.1 Jenis

    lat

    Proses

    Prodnksi

    I. Worm/ Screw Conveyor

    Merupakan alat transfer produk secara horizontal dellgan menggunakan

    Blade Screw sebagai alat pemindah produk. Kapasitas transfer bisa mencapai 50

    Ton/ Jam dengan putaran poros yang digerakan oleh motor antara 60 rpm sampai

    130 rpm.

    2: Chain Conveyor

    Merupakan alat transfer produk secara horizontal

    clengml

    menggunakan

    Chain rantai sebagai alat pemindah produk. Kapasitas t r n ~ f e r cukup besar

    sampai 200 Toni Jmn dengan jarak sekitar 30 m sampai

    m. kecepatan rantai

    dalam memutar produk 0,5

    m

    detik sampai 1,0

    m

    detik.

    Belt Conveyor

    Merupakan alat transfer produk secara horizontal dengan memakai Belt

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    65/146

    Sistem Blowing Pneumatic Conveying

    MelUpakan alat yang digunakan untuk meniup atau bisa disebut tekanan

    positt yang bersifat mendorong produk. Prinsip kerja alat ini yaitu produk

    masuk ke pipa melalui Airlock, kemudian bereampur dengan udara yang ditiupkan

    oleh Blower menuju Cyclone dan kemudian dipisahkan dari udara, sehingga

    produk akan jatuh ke

    Airlock

    menuju outlet produk, dan mengalir ke

    Filter

    untuk

    penyaringan.

    5 Bucket Elevator

    Alat untuk mentransfer produk seeara vertikal dengan menggunakan

    mangkok-mangkok Bucket) sebagai alat pemindah produk. Mangkok tersebut

    terpasang pada Belt yang berputar pada arah vertikal. Kapasitas transfer bisa

    meneapai 1000 Ton/ Jam dengan keeepatan

    1 8

    meter/ detik sampai 3,5 meter/

    detik.

    6 Separator

    Separator merupakan pembersih gandum yang pnnSlp ke janya

    berdasarkan perbedaan ukuran. Cara kerja Separator adalah gandum diayak untuk

    memisahkan

    impurities

    yang kasar. Umumnya

    Separator

    mempunyai dua lapisan

    yaitu lapisan ayakan kasar coarse sieve) yang memisahkan offal berukuran lebih

    besar dari gandum terIetak dibagian atas, biasanya berbentuk oval dengan ukuran

    25 mm 4 - 4,5 mm dan Lapisan ayakan halus sand sieve) yang memisahkan

    offal berukuran kecil dari gandum terletak dibagian bawah, berbentuk segitiga

    dengan ukuran 2,5 mm - 3 mm.

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    66/146

    Flow Regulator

    Flow Regulator adalah alat yang berf.mgsi mengatur dan mengukur

    kajJasitas aliran gandum secara berat selain itn juga mempakan alat pencanlpur

    dna beberapa macam gandum sesuai

    grist

    yang akan digiling atau di

    conditioning.

    8 Magnetic Separator

    Magnetic Separator mempakan mesin pembersih gandum yang bekeIja

    memakai prinsip sifat magnet. Juga berfungsi sebagai pelindung bagi mesin-mesin

    yang lain karena dapat mengantisipasi magnet terbawa dalsm proses produksi dan

    memsak mesin.

    9

    Scourer

    Scourer berfungsi untuk membersihkan gandum

    dm i

    kotoran yang masih

    menempel pada permukaan gandum dengan cara menggosok/ memoles

    scouring

    gandum pada pe rmukaan ayakan.

    1 Dampener

    Mesin ini berfungsi untnk mencampurkan aIr ke dalam gandum

    Dampener

    terdiri atas seperangkat alat pemberi air yaitu

    Magnetic Valve untl.lk

    membuka dan menutup kran air

    Control Valve

    untuk mengatur jumlah air dan

    Flow Meter

    untuk mengukur junllah air yang dikeluarkan.

    Plansifier

    Plansifier berfungsi sebagai pemisah produk berdasal kan granulasi dengaIl

    prinsip keIja pengayak menyaring dan memisaI1kan produk

    daI i

    mesin

    penggilinglill yang terdiri atas beberapa tingkat proses. Setiap mesin

    Plansifier

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    67/146

    masing terdiri atas 24 - 28 tingkat ayakan untuk setiap hasil dari proses

    penggilingan.

    2 Purifier

    Purifier berfungsi sebagai pembersih dan pemisah bran dari semolina dan

    middling sehingga dihasilkan ekstraksi teplmg maksimal dengan kadar abu

    rendah. Prinsip kerja alat ini adalah

    semolina

    akan terpisah dengan adanya efek

    getaran, aspirasi udara, dan bergeraknya produk sepanjang ayakan, terhisap dan

    terpisfllmya produk berdasarkan berat jenis.

    3 Bran Finisher

    Bran Finisher berfungsi untuk memisahkan bran dad sisa-sisa endosperm

    yang masih melekat dan memperbanyak tepung yang dihasilkan.

    4.7.2

    Penanganan Gandum

    Produksi dimulai dari gandum yang dikirim dari mancanegara, dengan

    menggunakan Kapal pengangkut gandum yang terdiri dari tiga Kapal Kapal 2,4,

    dan 5). Setiap Kapabya terdapat lima Palka dengan kapasitas total

    30.000

    50.000 Ton. Penanganan gandum meliputi: Penyedotan Penyimpanan, dan

    Pengiriman.

    Penyedotan

    Penyedotan dilakukan menggunakan mesin

    Neuro

    dengan alat bantu

    transportasi yaitu Belt Conveyor horizontal , Bucket Elevator vertikal , dan

    Chain Conveyor, selanjutnya disimpan kedalam dua Silo yaitu Silo A dan B

    Gambar 7 Silo A dengan jumlah

    60

    Silo dengan berkapasitas 2.800 Toni Silo

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    68/146

    dan

    o

    B berjumlah 80

    Silo

    dengan kapasitas 2.700

    Toni Silo. Silo

    tersebut

    berbentuk

    Cyilinder

    yang diatasnya terdapat

    Slide Gate

    yang dapat membuka dan

    menutup secara otomatis berikut pengaturan kapasitas gandum ke dalam Silo.

    Penyimpanan

    Gandum yang diterima dari kapal masih dalam keadaan kotor tercampur

    dengall banyak

    insect

    serallgga ,

    impurities

    material , daulli batallg gandum,

    batu, dan pasir. Sebagai pengaman agar kualitas gandum tetap terjaga maka proses

    penyimpanan dilakukan sebagai berikut.

    a Pumigasi yaitu, ciengan cara pemberian gas pada bahan-bahan hasil

    pertal1ian yang di timbun dalam gudang Silo lllltuk membunuh hamal

    kuman.

    b Spraying yaitu, w tuk membulluh hama dengan cara menyemprotkan

    cairall insektisida pada dinding gudal1g dan bahan yang rusak.

    c

    Foging

    yaitu, pellgasapan dellgal1 menggunakan minyak campural1

    yang dimasukan ke dalam tabung kemudian dikeluarkan berbentuk

    asap.

    3 Pengiriman

    Pengiriman gandum dari tempat penyimpanal1

    galldwTI

    Silo tempat

    penggilingal1 gandum Mill sesuai dengan rencana dan target produksi. SebelmTI

    dikirim terlebih dalmlu membuka Slide Gate di Silo serta mengatur kapasitas

    gal1dum dengal1 melihat Belt Weigher timbangal1 , dan pastikan gal1dum mengalir

    dengal1 lancar ke Hopper. Hopper sebagai penamptmg gal dtill yang berkapasitas

  • 7/24/2019 Ahmad Rosyidi Fst

    69/146

    untuk dibersihkan dan selanjutnya

    Chain Conveyor

    membawa gandum secara

    horisontal dan diangkut l elalui

    Bucket Elevator

    menuju

    Mill.

    4.7.3

    enanganan

    Proses Produksi

    Penan