60

Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

  • Upload
    dokien

  • View
    220

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya
Page 2: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Ahmadiyya Mission House, terletak di kota Merida, Yukatan, Mexico. Bangunan ini did-irkan pada tahun 2015, dan mampu menam-pung 500 orang jamaah shalat. (Sumber: www.ahmadiyyamosques.info/)[][]

Masjid Baitul Kareem, Kimbe, Papua New Guinea (PNG). Masjid ini dibangun pada tahun 1988, dan menjadikannya sebagai masjid pertama di seantero PNG. (Sumber: www.ahmadiyyamosques.info/)[][]

Page 3: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Cover depan : Minaratul Masih (Sumber photo: www.alislam.org) Cover halaman 2 : Ahmadiyya Mission House, Merdida, Yukatan, Mexico dan Masjid Baitul Kareem, Kimbe, Papua New Guinea (sumber: www.ahmadiyyamosque.info.com)

Susunan Redaksi

SINAR ISLAM

Penasehat

H. Abdul Basit

Pemimpin Umum Mahmud Mubarik Ahmad

Pemimpin Redaksi Fazal Muhammad

Redaktur Pelaksana Sukma Fadhal Ahmad

Khaeruddin Ahmad Jusmansyah

Distributor Asep Nasir

Penerbit

Jln. Tawakal Ujung Raya No. 7

Jakarta Barat 11440

[email protected] ISSN 2355-1135

Daftar Isi: Dari Redaksi Idul Fitri Muslim Sejati 4 Al Quran Tafsir Kabir 6 Kutipan Hadits 13 Sajian Utama Falsafah Kebangkitan Islam 15 Artikel 1. Catatan dari Bedah Buku “Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat" 29 2. Srinagar, Kashmir 34 Terjemah Buku Masih Mau‟ud as. Haqiqatul Wahyi Bag. 9 40 Sabda-sabda Masih Mau‟ud as. Malfuzat 44 Kenangan dengan Mushlih Mau‟ud ra. 18 Nasehat Mushlih Mau‟udra. untuk Putranya 51

Bagi para pembaca SINAR ISLAM yang

ingin mengirimkan naskah essai, opini,

tinjauan buku, ataupun surat pembaca dapat

dikirim melalui surat ke alamat redaksi di

Jln. Tawakal Ujung Raya No.7

Jakarta Barat 11440

atau ke alamat Email:

[email protected]

Page 4: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Lebaran, itu sebutan secara umum orang Indonesia untuk perayaan hari raya Idul Fitri. MA Salmun dalam artikelnya di ma-jalah “Sunda” tahun 1954 berpen-dapat, kata itu berasal dari tradisi Hindu, yang berarti “selesai, usai, atau habis”. Mungkin benar pen-dapat MA Salmun itu, karena me-mang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh masyarakat Nusantara, dan umat Hindu itulah yang menjadi para mualaf di jamannya. Bisa jadi isti-lah ini diperkenalkan para Wali agar umat Hindu yang baru ma-suk Islam saat itu tidak merasa asing dengan agama yang baru dianutnya.

Di Asia Selatan, Muslim setempat menyebut Idul Fitri den-gan istilah Choti Eid (id kecil), atau Meethi Eid (id manis). Dise-but Choti Eid, karena perayaannya hanya berlangsung satu hari saja, dan hari itu dirayakan dengan le-bih banyak memakan makanan yang manis-manis (meethi).

Tapi sama saja, di Indonesia, Asia Selatan atau di mana pun ko-munitas Muslim berada, perayaan Idul Fitri selalu diwarnai dengan suka cita, berpakaian bagus-bagus, dan aneka makanan yang berlim-pah.

Memang tidak salah meraya-kan hari raya itu dengan penuh suka cita, berpakaian bagus, dan menghidangkan makanan is-timewa. Di jaman Nabi saw., ketika Idul Fitri pertama kali dirayakan selepas umat Muslim berperang dengan kaum Quraisy di perang Badar, umat Islam merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Pada hari itu, Rasulullah saw. menggunakan pakaian terbaik yang dimiliki dan juga men-datangi tempat keramaian.

Meski sehari-hari sering ber-sama para Sahabat ra., ketika Idul Fitri, Rasulullah saw. mengunjungi rumah para Sahabat ra.. Beliau saw. pun tetap menerima kunjungan para tamu dengan jamuan yang baik.

Biar begitu, dalam merayakan Idul Fitri, Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk pesta pora dan me n g k o n su m si m i n u ma n -minuman yang memabukkan ala kehidupan jahiliyah. Sebaliknya beliau saw. memerintahkan umat Islam untuk senantiasa saling mendoakan dan tetap selalu mengingat Allah Ta‟ala saat perayaan Idul Fitri.

Perayaan Idul Fitri mulai dirayakan dengan pesta pora, ter-jadi beberapa ratus tahun setelah

DARI REDAKSI

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 4

Idul Fitri Muslim Sejati

Page 5: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Rasulullah saw. dan para Sahabat ra. wafat. Robin S Doak dalam Life During the Islamic Empire menjelas-kan, perayaan Idul Fitri mulai dirayakan dengan pesta pora terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah (750-1258 M). Waktu itu, jalan-jalan di Baghdad diramaikan dengan aksi panggung para musikus andal dan pembacaan syair atau puisi. Konon, istana juga menggelar perjamuan makan selama tiga hari dengan porsi yang banyak.

Menurut Mehrdad Kia dalam bukunya yang berjudul Daily Life in the Ottoman Empire tradisi menyam-but hari raya Idul Fitri dengan pesta pora juga dilakukan oleh para pen-guasa Dinasti Utsmaniyyah (1700-1922 M). Disebutkan, pada malam terakhir Ramadhan meriam beru-lang kali ditembakkan, lampu-lampu di menara-menara dinya-lakan terang-benderang, serta alat musik perkusi dan trompet dimai-nkan di area-area publik dan rumah-rumah pejabat pemerintah. Tradisi ini kemudian dikenal dengan sebu-tan Ramazan Bayrami atau Seker Bay-rami.

Di hari Idul Fitri-nya, ada per-tunjukkan marching band militer kerajaan, pertunjukan teater siluet Hacivat dan Karagoz, dan hiburan-hiburan rakyat lainnya yang terlalu meriah untuk ukuran hidup kaum Muslim yang mengikuti jejak pri-hidupan Rasulullah Muhammad saw..

Walau tidak sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Nabi saw. tapi nyatanya perayaan yang mirip atau sama dengan perayaan seperti itu

marak dihelat di berbagai belahan dunia.

Coba cermati perayaan menyam-but Idul Fitri jaman sekarang. Ma-lam beberkat yang seharusnya di-habiskan dengan mengingat Allah Ta‟ala dan memohon kepada-Nya agar kita meraih Id Hakiki, malah dihabiskan dengan pawai obor, pesta kembang api, pesta meriam bambu, hingga pasar malam dengan menampilkan aneka atraksi hiburan tak kenal batas sampai menjelang shalat subuh. Anehnya, sebagian dari ulama Islam menganggap bahwa perayaan seperti itu adalah bentuk dari kemenangan bagi agama Islam. Kondisi seperti ini, jika bukan karena iman Islam telah terbang ke bintang Tsurayya dan Islam hanya sebatas klim semata, lalu apa namanya?

Beruntung, kondisi itu tidak merata menghinggapi kaum Mus-limin. Allah Ta‟ala Yang Maha Pengasih telah mentakdirkan untuk menghimpun orang-orang yang ber-hati bersih ke dalam sebuah Bahtera Nuh, yang akan membimbing mereka menjalani hidup sesuai den-gan Syariat Islam.

Mereka yang berada di Bahtera Nuh itu sangat memahami bahwa kebahagiaan sejati pada hari raya Idul Fitri adalah dengan berupaya meraih ridha Allah dan nikmat-nikmat-Nya melalui berbagai ibadah yang dijalankan dengan pe-nuh kerja keras. Red [][]

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 5

DARI REDAKSI

Page 6: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Al-Quran Tafsir Kabir

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 6

راط اهدنا المستقيم الص“Bimbinglah kami pada jalan yang lurus”

Hal Lughat

ذا berasal dari kata ا ,Orang berkata . ذ انطزيق ان ذا ن بي „dia

ditunjuki jalan‟. س ذ ز ا بعها ان انع س اني „pengantin perempuan diantarkan

kepada suaminya‟. جقذي ف الأ ذ „si fulan dituntun‟. Orang berkata, جاءت

ذيا انخيم اسقز فزس ي ا ا kuda-kuda berdatangan bila ada seekor kuda„ يحقذي

berwarna merah datang menghampiri‟ (Kamus Aqrab). Jadi, kata ذ mempunyai 3 (tiga) makna; menunjuki jalan, mengantarkan sampai ke jalan, dan menuntun hingga sampai ke tempat tujuan. Di dalam Qurān Karīm pun kata „hidayah‟ dipakai dalam berbagai makna.

Pertama, mendukung pekerjaan, seperti Allah Ta’ala berfirman اعط

م ث ى خهق شئ ك (2ع ط) ذ , di dalam setiap benda Allah Ta’ala menciptakan kekuatan sesuai kondisi benda itu untuk memperkokohnya.

Kedua, menyeru kepada petunjuk misalnya Allah Ta’ala berfirman: جعها ى ة ي ائ ذ (3ع سجذ) بايزا ي artinya: “Dan kami menjadikan di

antara mereka imam yang menyeru orang-orang kepada Taurat sesuai hukum Kami.”

Ketiga, menuntun dengan Qurān Karīm. Seperti tentang surga Allāh Ta‟ala berfirman )5ىانذا )اعزاف ع ذ لل انذ ذ yang artinya: “Segala انح

Surah Al-Fatihah

Al Quran Tafsir Kabir adalah salah satu karya fenomenal dari Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. Khalifah Kedua Jemaat Ahmadiyah.

Page 7: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 7

puji hanya bagi Allāh yang menuntun kami hingga sampai ke surga.” Demikian pula makna „hidayah‟ adalah memberi petunjuk hati

kepada jalan yang lurus. Terdapat di dalam Qurān Karīm ي قهب ذ ي بالل ع)ي ؤي (2جغاب

artinya: “Barang siapa beriman kepada Allāh secara sempurna maka Allāh memberi petunjuk di dalam hatinya.” Dan ia cendrung kepada kebaikan. Pada ayat ini tidak bisa memberi arti menunjukan jalan. Karena orang yang telah beriman sebelumnya pun ia telah mendapatkan petunjuk jalan.

Makna hidayah berarti juga „kesuksesan‟, seperti di dalam surah An-Nur, perihal orang-orang munafik yang diperintahkan berperang. Mereka memang pergi tetapi sangat malas berperang melawan musuh. Allāh berfirman ”Jangan bersumpah, taatlah pada perintah karena Allāh tahu dari amal kalian”. Kemudian berfirman “Wahai Rasul katakan kepada mereka taatlah kepada Allāh dan Rasul-Nya.” Kemudian walaupun sudah ada perintah namun kalian tetap berpaling, maka tanggung jawab Rasul atas dirinya dan kalian atas diri kalian.

Dan ingatlah bahwa ا ا ج طيع حذ (7ع ر) ج , jika kalian mentaati Rasul dalam hal ini, maka kalian tidak akan mengalami kerugian bahkan kalian akan mencapai kesuksesan dan kemenangan.

Terdapat di dalam Qurān Karīm انذي حذ (2ع يحذ) ذ ساد ى ا artinya: “Orang-orang yang memegang teguh petunjuk yang didapatnya dari Allāh Ta‟ala maka Allāh menambahkan lebih banyak lagi petunjuk kepada mereka.” Diketahui dari Qurān Karīm, bahwa hidayah bukanlah nama suatu benda bahkan ia memiliki tingkatan-tingkatan yang tidak terbatas. Dari satu derajat ke derajat yang lebih tinggi. Orang-orang yang mendapat karunia Allāh Ta‟ala terangkat dari satu derajat ke derajat lainnya.

- صزاط artinya ‘jalan’, kata ini ditulis dengan ص juga dengan س . سزاط atau صزاط adalah ‘jalan yang bersih’. Ada muhawarah (idiom)

bahasa Arab انطعاو سزاطث artinya: “Aku dengan mudah menghabiskan makanan.” Mengapa jalan yang bagus dan mulus dikatakan سزاط atau صزاط , karena orang yang berjalan di atasnya seolah-olah menikmati

jalan itu. (Mufradat). ف ي قال االسحقاية Di dalam Mufradat ada . اسحقاية berasal dari يسحقيى

انذ انطزيق حط عه يك سح ي ب ب زاط ح انحق طزيق ش ذاانص انسحقيى اyakni, istiqamah dikatakan kepada jalan yang lurus, karena itu orang yang jujur dan lurus jalan hidupnya dikatakan Mustaqim. Inilah makna ayat ذاانصزاط سحقيى ا . ان

Al-Quran Tafsir Kabir

Page 8: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Al-Quran Tafsir Kabir

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 8

Tafsir Di dalam ayat ini diajarkan doa yang sedemikian mulia dan

sempurna yang tidak ada bandingannya. Doa ini bukan untuk suatu perkara khusus bahkan untuk semua keperluan baik perkara kecil maupun perkara besar. Dan setiap perkara agama maupun duniawi dapat memanfaatkan dari doa ini. Setiap pekerjaan baik urusan agama maupun perkara duniawi untuk menyelesaikannya pasti ada caranya. Jika cara tersebut diterapkan pasti akan berhasil, jika tidak maka akan gagal. Kadang-kala banyak cara untuk mempertimbangkan suatu pekerjaan, di antaranya ada yang boleh ada yang tidak boleh. Jalan yang diizinkan sebagian di antaranya ada yang cepat mencapai masudnya dan ada yang lambat meraih tujuannya.

Di dalam doa ذاانصزاط سحقيى ا kita diajarkan supaya terus-menerus انberdoa agar Dia membimbing kita ke jalan yang benar dan baik, yang jika kita berjalan di atasnya kita dapat mencapai keberhasilan secepat-cepatnya. Betapa simpel, sempurna dan luasnya doa ini. Keperluan apa yang tidak dapat memanfaatkan doa ini? Dan orang yang biasa membaca doa ini apa alasannya ia tidak mau mengulang sebanyak-banyaknya? Karena orang yang setiap waktu diingatkan bahwa untuk meraih suatu tujuan ada yang melalui jalan yang baik ada pula jalan yang buruk. Ia hendaknya selalu berusaha mencari jalan yang terbaik dan terdekat. Ia harus berfikir bagaimana caranya supaya ta‟lim ini tertanam di dalam dirinya. Jelaslah bahwa orang yang berdoa kepada Allāh Ta‟ala supaya kepadanya diperlihatkan shiratal mustaqīm maka dengan sendirinya otaknya pun terpengaruh oleh doa itu. Dan usahanya pun dikerahkan untuk mencari jalan yang seperti itu.

Orang yang di dalam menunaikan tugasnya fokus pada: (1) Semua pekerjaannya melalui sarana yang dibenarkan. (2) Tidak merasa puas hanya sampai pada satu derajat bahkan ingin mencapai kemajuan tanpa batas. (3) Tidak menyia-nyiakan waktu, bahkan dengan cara yang sesingkat-singkatnya menyelesaikan setiap pekerjaan. Maka tidak ada sedikitpun keraguan dalam usaha meraih cita-cita dengan cara kerja yang benar dawam dan usaha yang keras. Saya yakin jika orang-orang Muslim terus berdoa dengan doa ini secara ikhlas dan serius, maka faedah dalam bentuk doa pasti berpengaruh pada otak orang Muslim.

Sebagian pengeritik berkata, bahwa orang-orang Muslim setiap shalat diperintahkan membaca ذا سحقيى انصزاط ا ان dan Nabi merekapun setiap hari membaca doa ini. Apakah mereka belum mendapatkan siratal mustaqīm itu, sehingga berulang-ulang membaca doa tersebut?

Page 9: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 9

Betapa menggelikannya kritikan itu dan sungguh mengherankan orang-orang Kristen dan Hindu itu. Padahal mereka orang-orang terpelajar tetapi tanpa rasa malu melemparkan kritikan seperti itu. Dan merekapun penasaran, jawaban apa yang akan diberikan oleh orang-orang Muslim.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa makna hidayah bukanlah hanya sekadar menjelaskan arti sesuatu hal, bahkan lebih dari itu. Yakni, menuntun hingga sampai pada tujuannya. Kondisi orang yang berdoapun bermacam-macam. Maka bermacam-macam pula maknanya bagi mereka. Mereka yang belum mengerti apa itu hidayah minta diberitahu, di dalam agama apa hidayah itu berada, dan bagaimana cara mendapatkannya?

Ada orang yang sudah mengerti apa itu hidayah? tetapi masih menghadapi banyak kesulitan untuk menerimanya. Misalnya karena kelemahan pribadi, atau penolakan teman-teman menjadi penghalang menerima kebenaran, atau kurangnya pembimbing karena jauh dan sulit untuk sampai ke sana. Atau di daerah itu tidak ada teman bergaul yang shalih. Maka untuk orang seperti itu makna doa ini adalah “hantarkanlah aku mencapai hidayah”. Yakni, secara keilmuan aku sudah mengerti apa itu hidayah, akan tetapi di dalam pengamalannya jauhkanlah semua kesulitan-kesulitan yang ada.

Tetapi jika ada seseorang yang darinya secara keilmuan memiliki kemudahan hidayah dan kesulitan-kesulitan dalam prakteknya pun teratasi serta ia pun teguh di atas jalan hidayah. Maka makna doa ini untuknya adalah; “Wahai Tuhan, hidayah-Mu luas, dan jalan men-genal-Mu tanpa batas, dengan karunia-Mu tuntunlah aku terus maju di atas jalan hidayah dan jangan biarkan langkahku berhenti di satu tem-pat. Tambahlah terus sebanyak-banyaknya rahasia kebenaran kepadaku. Berilah aku taufik lebih banyak lagi untuk beramal di atas-nya.”

Memperhatikan 3 (tiga) makna tersebut secara seksama, siapa yang berani mengatakan bahwa seseorang dengan doa itu suatu waktu bisa berhasil. Memang benar Nabinya orang-orang Muslim sangat sem-purna. Tetapi Tuhannya Islam Maha Kuasa. Betapapun seseorang te-lah mencapai kemajuan, namun masih ada kesempatan baginya untuk lebih maju lagi. Dan ia pun masih memerlukan hal-hal lainnya. Maka ia terus berdoa “ihdinash-shiratal mustaqīm”.

Urusan agama ya agama. Tetapi berkenaan dengan dunia pun ilmu manusia terus bertambah. Tidak ada suatu ilmupun yang tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lebih maju. Maka dalam uru-san duniawi pun manusia perlu terus berdoa “ihdinash-shiraatal

Al-Quran Tafsir Kabir

Page 10: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Al-Quran Tafsir Kabir

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 10

mustaqīm” supaya melalui doa itu ilmu terus mencapai kemajuan. Hakikat doa ini adalah ketimbang mengajukan keberatan-keberatan

berkenaan dengan ilmu, justru Islam menyodorkan suatu pandangan yang sangat luas dan itu menjadi satu dalil Qurān yang sangat hebat. Qurān hadir di tengah-tengah keberadaan agama-agama terdahulu ma-sih ada. Ia datang me-mansukh-kan mereka dan menegakkan satu agama baru yang sempurna. Namun demikian ia tidak seperti agama-agama lain yang berkata, bahwa di zamannya ilmu telah berakhir. Bahkan ini yang dikatakan yakni, melaluinya perkembangan ilmu terus bertambah dan untuk itu kepada orang-orang Muslim diajarkan doa dan diwajibkan setiap hari 30-35 kali membacanya. Demikianlah untuk kemajuan ilmu betapa ia telah memperluas wawasan bagi ke-manusiaan.

Sebagian orang melemparkan kritikan atas pandangan ini. Yakni, dari perkara itu dimaklumi bahwa Qurān Karīm bukanlah Kitab pe-tunjuk yang terakhir. Karena kalau ilmu masih terus berkembang dan bertambah mengapa tidak dibenarkan bahwa suatu saat Qurān Karīm-pun akan di-mansuh-kan dan akan datang suatu kitab lain yang lebih baik daripadanya untuk menggantikan posisinya. Jawabannya adalah;

1. Kami tidak keberatan didatangkan suatu kitab yang lebih baik daripada Qurān Karīm dan Qurān Karīm dinyatakan mansuh. Akan tetapi dalam kurun waktu 1300 tahun lamanya tidak ada suatu kitab yang seperti itu telah datang. Para filosof dan pe-muka agama-agama palsu sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi hingga saat ini tidak ada yang berhasil. Maka jika sampai saat ini suatu kitab yang demikian itu belum juga ada yang diajukan, lalu apa perlunya kami repot-repot memikirkannya.

2. Qurān Karīm adalah alam ruhani yang merupakan keadaan alam jasmani. Dalam urusan dunia pun pengetahuan manusia setiap hari mengalami kemajuan. Akan tetapi setiap hari tidak-lah tercipta dunia baru. Bahkan rahasia-rahasia dari dunia yang lama itulah yang terus zahir pada para peneliti. Demikian pula setelah Qurān Karīm turun yang merupakan alam ruhani tidak lagi diperlukan suatu kitab baru. Akan tetapi dalam hal perkem-bangan ilmu ia tidak menciptakan penghalang.

Sebagaimana hasil pengembangan dari teori dasar di bidang ilmu

pengetahuan di dunia sedang mengalami kemajuan. Demikian pula Qurān Karīm demi manusia ia menyimpan ilmu yang sangat luas tanpa batas di dalamnya. Orang-orang yang menelaahnya secara sek-sama. Seberapa besar keikhlasannya dalam doa ihdinash-shiratal

Page 11: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 11

Al-Quran Tafsir Kabir

mustaqīm sesuai dengan itu rahasia Qurān Karīm terus terbuka baginya. Maka walaupun Qurān Karīm adalah kitab terakhir namun dalam hal kemajuan ilmu tidak ada batasnya. Bahkan lebih pesat dibanding sebe-lumnya. Qurān Karīm membenarkan arti ini. Allah berfirman :

حذا انذي (2ع:يحذ) ذ ى ساد ا

“Orang yang mendapat hidayah kepada mereka Allāh menambahkan lagi hidayah-Nya.”

Hidayah bukanlah nama suatu benda tetapi nama sebuah rantai ke-

benaran yang luas. Selesai satu mata rantai maju rantai yang lainnya. Pengalaman pribadi saya bahwa bukanlah suatu perkara agama

yang tentangnya tidak ada keagungan ilmu Qurān Karīm. Dalam ke-beradaan hakikat itu taat pada pesan suatu syariat lain adalah bagaikan sedang berada di sumber mata air tetapi malah pergi mencari air yang lain.

Saya heran pada orang-orang yang setiap hari berdoa ذا اسحقيى انصزاط tetapi berfikiran bahwa apapun yang telah ditulis ان

oleh para Mufasirin terdahulu itu sudah cukup, dan tidak boleh menu-lis tafsir baru seberapapun adanya. Karena Di luar dari ilmu-ilmu yang telah diterangkan oleh para Mufasirin tersebut tidak ada lagi suatu ilmu Al-Qurān yang lain. Jika hal itu benar, mengapa mereka berdoa

ذا سحقيى انصزاط ا sesuai keyakinan mereka pada Allāh Ta‟ala maka انsedikitpun tidak memberikan faedah kepada mereka. Hendaknya mereka membeli buku-buku tafsir lama atau minta dari orang lain lalu menelaahnya, dan jangan menyia-nyiakan waktu dalam doa ini.

Doa ini sangat umum, sehingga setiap orang boleh mengambil fae-dah darinya untuk urusan agama dan dunia. Pencari hidayah dari agama apapun dalam hal mengambil faedah tidak perlu mengajukan suatu alasan. Di dalam ذاانصزاط سحقيى ا ان yang ada hanya permohonan penunjukan jalan yang lurus tanpa cacat, bukan nama suatu agama; bukan suatu cara zikir khusus; bukan isyarah kepada orang tertentu; hanya dan hanya permohonan kebenaran yang murni. Setiap orang dapat mengulangnya tanpa merusak akidah dan fikirannya. Orang Kristen, Yahudi, Hindu, Zardasti, Budha, juga orang Atheis, tidak bisa mengkritik kalimat itu. Orang Atheis tidak percaya dengan Tuhan, tetapi ia boleh berkata, “Kalau memang Tuhan ada, maka aku berkata kepadanya „tunjukilah aku jalan yang lurus‟.”

Ini jami‟doa, tidak memihak kepada siapapun dan sifatnya umum. Setiap orang memerlukannya sesuai kondisinya. Dalam memohon kepada-Nya orang tidak berhak melemparkan kritikan. Saya punya

Page 12: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 12

pengalaman, yakni ada orang-orang ghair-Muslim mendengar wejangan saya itu mereka memohon doa ini. Allāh Ta‟ala menunjukkan kebena-ran Islam kepada mereka. Atas pengalaman itu saya yakin bahwa barang siapa dengan hati yang lurus dan bersih memohon dengan doa ini kepada Allāh Ta‟ala, maka pasti Dia memberikan suatu sarana se-bagai hidayah baginya. Jangan berputus asa, Sang Pencipta Alam Pem-beri Hidayah ada di depan pintunya. (Bersambung) Fazal M [][]

Al-Quran Tafsir Kabir

Page 13: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 13

Hadits Tentang “Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah”

“Adalah Kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengang-

katnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah „ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila

Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada pen-guasa yang menggigit (Mulkan „Aadhdhon), yang ada atas ke-hendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada penguasa yang memaksa (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berke-hendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang

menempuh jejak Kenabian (Khilafah „ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”

(Musnad Ahmad, Juz IV, hal. 273, nomor hadits 18.430).

تكىنالنبىةفيكمماشاءهللاأنتكىنثميرفعهاإذاشاءأن

يرفعهاثمتكىنخالفتعلىمنهاجالنبىةفتكىنماشاءهللاأن

تكىنثميرفعهاإذاشاءهللاأنيرفعهاثمتكىنملكاعاضا

فيكىنماشاءهللاأنيكىنثميرفعهاإذاشاءأنيرفعهاثم

تكىنملكاجبريتفتكىنماشاءهللاأنتكىنثميرفعهاإذاشاء

أنيرفعهاثمتكىنخالفتعلىمنهاجالنبىةثمسكت

Page 14: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 14

Page 15: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

aya sampaikan kepada kalian hari ini, mengenai Falsafah Islam tentang ke-

bangkitan kembali agama. Agama-agama senantiasa bangkit kembali melalui campur tangan Ilahi. Seo-rang pembaharu diutus oleh Allah Ta‟ala untuk memalingkan manu-sia dari kebendaan (materialisme) dan mengembalikan mereka kepada Pencipta mereka. Seorang pembaharu semacam itu secara terus-menerus menyerukan pen-gorbanan-pengorbanan yang besar atas nama Tuhan. Dia menghim-bau orang-orang untuk bekerja keras dan mencucurkan keringat; untuk tabah dan sabar, dan mem-beritahukan mereka bahwa orang-

orang yang mencari kehidupan [hakiki] harus siap untuk berpisah

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 15

Falsafah Kebangkitan Agama

“Falsafah Kebangkitan Agama” adalah sebuah naskah ceramah yang disampaikan oleh Khalifatul Masih IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. di Sidney, Australia, tahun 1989. Naskah ini kemudian dibukukan dengan judul “Revival of Religion”, yang diterbitkan oleh “Islam In-ternational Publication Ltd”, edisi ketiga tahun 1989.

Naskah ini diterjemahkan oleh Mln. Muharim Awwaluddin, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah yang kini bertugas di Gresik, Jawa Timur.

Walaupun materi ceramah ini telah berusia lebih dari 26 tahun namun isinya masih tetap relevan dengan perkembangan dan kebangkitan Islam hingga kini. Redaksi SI menerbitkan naskah ini dengan tujuan agar para pembaca lebih memahami makna sesungguhnya dari kebangkitan Islam. Selamat Membaca. Red [][]

S

Khalifatul Masih IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.

Page 16: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

dengan kehidupan mereka. Dia mempersiapkan mereka bagi per-juangan yang lama dan penuh ke-pedihan terhadap penentangan yang membabi-buta dan pen-ganiayaan dari tangan orang-orang yang mereka cintai dan berupaya untuk mereka selamatkan. Sung-guh hanya inilah falsafah kebang-kitan agama yang benar dan abadi: setiap falsafah yang bertentangan dengan itu adalah khayalan belaka.

Walaupun demikian saya harus menyebutkan bahwa seluruh golongan Islam tidak sependapat mengenai masalah ini. Sejumlah besar orang Muslim percaya bahwa suatu perubahan mendasar telah terjadi dalam bentuk kebangkitan agama. Jemaat Muslim Ahmadi-yah, sebaliknya percaya bahwa proses sejarah ini adalah tetap dan tak berubah. Agar tidak mencipta-kan kesan yang salah pada perbe-daan pendapat yang terjadi di kalangan orang-orang Muslim, saya anggap perlu untuk mengurai-kan orang-orang yang mempunyai keyakinan dasar yang sama di mana semua orang Muslim terikat padanya, dari golongan apa pun mereka itu.

Setiap Muslim, tanpa meman-dang golongan, mengimani Kee-saan Tuhan dan Kenabian Nabi Suci Muhammad saw.. Setiap Mus-lim mengimani bahwa Islam adalah agama terakhir bagi kese-lamatan umat manusia. Semua Muslim mengimani bahwa Islam akan terus memenuhi segala keper-

luan ruhani manusia hingga Hari Kiamat. Semua Muslim mengi-mani bahwa Syariat yang diwa-hyukan melalui Nabi Suci Mu-hammad saw. adalah tidak dapat berubah dan bahwa Al-Quran adalah tidak dapat dicampurtan-gani dan tak dapat berubah bahkan hingga pada titik atau noktahnya. Orang-orang Muslim semuanya dinaungi keyakinan bahwa pendak-waan Nabi Suci Muhammad saw. mempunyai keabsahan dan kewe-nangan hingga akhir umat manu-sia. Orang-orang Muslim dari setiap golongan beriman bahwa hanya melalui ikatan dengan Nabi Suci Muhammad saw. maka cahaya kebenaran abadi bisa didapatkan. Segi-segi keyakinan yang men-dasar ini dimiliki oleh semua orang Muslim, tanpa kecuali.

Dengan begitu banyak per-samaan, namun masih tetap ada perbedaan mendasar yang menem-patkan Jemaat Muslim Ahmadiyah terpisah dari orang-orang Muslim lainnya, yaitu perbedaan mengenai masalah Kebangkitan Islam. Se-mua perbedaan lain timbul dari masalah utama ini.

Bagaimana kebangkitan kembali Islam itu terjadi? Bagaimana ke-hidupan baru dan semangat baru dihembuskan ke dalamnya? Seperti Jemaat Ahmadiyah, semua Muslim lainnya, juga mengakui bahwa jawabannya terletak pada kedatan-gan Al-Masih Putra Maryam yang Dijanjikan, dan kemunculan Imam M a h d i y a n g D i j a n j i k a n

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 16

Sajian | utama

Page 17: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 17

(Pembaharu yang diangkat Tuhan yang akan mendapat bimbingan Ilahi). Segi ini muncul tepat ketika menafsirkan, yang sebenarnya ada dua pandangan yang berlawanan pada umumnya.

Jemaat Muslim Ahmadiyah me-mandang nubuwatan (kabar gaib) kedatangan Al-Masih sebagai ba-hasa kiasan. Ahmadiyah meyakini bahwa nubuwatan mengenai Imam Mahdi juga perumpamaan. Kami meyakini bahwa makna hakikinya yang agung dari nubuwatan-nubuwatan ini tidak dapat dipa-hami jika itu diambil secara la-hiriah.

Sepenuhnya berlawanan dengan [pandangan] ini, golongan-golongan Islam lain menekankan pada penggenapan harf iah (lahiriah) dari nubuwatan-nubuwatan tersebut. Inilah perbe-daan mendasar yang timbul – dan memisahkan – Jemaat Muslim Ahmadiyah dari golongan-golongan lain.

Latar Belakang Nubuwatan Kemunduran kaum Muslimin

sebelum ini dan perselisihan sesama mereka merupakan ma-salah-masalah yang mengenainya Nabi Suci Muhammad saw. telah diberi kabar. Melalui wahyu Ilahi, beliau menubuwatkan pada seribu empat ratus (1400) tahun lampau bahwa kaum Muslim akan terpe-cah-belah dalam tujuh puluh tiga (73) golongan. Beliau menggam-barkan keadaan kaum Muslimin yang menyedihkan dengan demikian rinci seakan-akan gam-baran jaman kita telah dibentang-kan di hadapan beliau. Hadits-hadits Nabi berisi gambaran yang jelas sekali mengenai jaman kita.

Beliau bersabda, “Islam tidak akan tersisa kecuali namanya. Masjid-masjid, walaupun penuh dengan orang-orang beribadah akan luput dari petun-juk. Para ulama agama mereka akan merupakan makhluk yang paling buruk di kolong langit.”

Bagaimanapun, bersamaan den-gan tanda-tanda menakutkan itu, beliau juga memberikan kabar-kabar gembira. Beliau bersabda bahwa walaupun ada bahaya yang menakutkan ini, umat Islam tidak akan binasa:

“Bagaimana umatku akan binasa ketika aku di permulaannya dan Isa ibnu Maryam di akhirnya.” (Musnad Ahmad; Kanzul Ummal jilid 7, hal. 203)

“Bagaimana kebangkitan kembali Is-lam itu terjadi? Bagaimana kehidupan baru dan semangat baru dihembuskan ke dalamnya? Seperti Jemaat Ahmadiyah, semua Muslim lainnya juga mengakui bahwa jawabannya terletak pada ke-datangan Al-Masih Putra Maryam yang Dijanjikan, dan kemunculan Imam Ma-hdi yang Dijanjikan.”

(Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.)

Page 18: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 18

Kemudian beliau bersabda: “Bagaimana keadaan kalian ketika

turun Ibnu Maryam di antara kalian; dan dia akan menjadi imam kalian dari antara kalian?” (Bukhari: Kitabul Anbiya)

Dan beliau mengulangi kabar-

kabar itu dengan kata-kata ini: “Aku bersumpah demi Dia yang hidupku ada di Tangan-Nya bahwa Ibnu Maryam sungguh akan turun di antara kalian, dan dia akan menjadi hakim yang adil.” (Bukhari: Kitabul Anbiya)

Nabi Suci saw. juga memberikan kabar gembira mengenai seorang Imam Besar – Imam Mahdi – yang akan muncul bersama Isa, Putra Maryam.

Maka, Jemaat Ahmadiyah adalah sama dengan golongan-golongan Muslim lainnya dalam meyakini bahwa kebangkitan Is-lam dan kemenangan globalnya berhubungan dengan kedatangan Al-Masih dan kemunculan Imam Mahdi. Akan tetapi, Jemaat Ahmadiyah berbeda dengan se-bagian dalam penafsiran mengenai nub u watan -nub u watan in i . Ahmadiyah menekankan bahwa

nubuwatan-nubuwatan itu harus dilihat dalam cahaya hukum Ilahi yang diwahyukan dalam kenyataan dan sesuai dengan sejarah para nabi sebelumnya. Sementara golongan-golongan Muslim lain, sebaliknya, menegaskan bahwa nubuwatan-nubuwatan itu tidak mempunyai inti, pesan yang lebih dalam dan memegang makna h arf iah (lahiriah)nya.

Dengan keadilan kepada para penentang, saya kini akan mencoba untuk menerangkan segi pandang dari para penentang kami yang membandingkan kebangkitan Is-

lam dengan dominasi ekonomi dan politiknya.

Penjelasan untuk hal itu adalah nafsu akan kekuasaan dan ketamakan pada harta lazimnya telah menguasai perjuangan manu-sia. Puncak kebangkitan umat oleh sebab itu akan bermakna kenaikan politik dan ekonomi. Karunia Ilahi, menurut mereka, akan terwujud sendiri dengan tepat untuk penca-paian ini [kebangkitan]. Inilah le-bih atau kurang, pandangan yang dipegang oleh banyak orang, berke-naan dengan kebangkitan Islam.

Sajian | utama

“Jemaat Ahmadiyah adalah sama dengan golongan-golongan Muslim lainnya dalam meyakini bahwa kebangkitan Islam dan kemenangan global-

nya berhubungan dengan kedatangan Al-Masih dan kemunculan Imam Mahdi.”

(Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.)

Page 19: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Penafsiran tentang Kebangkitan Agama oleh Al Masih dan Imam Mahdi menurut Muslim non Ahmadi

Menurut kepercayaan ini, ke-

datangan Al-Masih akan meng-gembar-gemborkan jaman penaklu-kan-penaklukan politik Islam, se-dangkan kemunculan Imam Mahdi akan membawa penguasaan eko-nomi mereka.

Saya akan menggaris bawahi konsep mereka mengenai kedatan-gan Al-Masih. Mereka percaya bahwa benar-benar Isa, putra Maryam, yang Al-Quran nyatakan sebagai seorang Nabi Bani Israil, akan turun secara jasmani dari langit. Beliau akan segera meng hunus pedang di tangan dan mem-bantai seluruh musuh Islam. Gera-kan global beliau akan mempunyai tiga tujuan besar. Bukan secara ki-asan, melainkan secara harfiah (lahiriah). Beliau akan mengatur penghancuran lambang agama Kristen dengan begitu dahsyat hingga tidak satu jejakpun akan tertinggal darinya. Tidak akan ada satu salib pun yang tetap terlihat di gereja atau rumah atau melingkari leher. Menurut mereka, tugas penting Nabi Isa yang berikut adalah memusnahkan babi dari setiap jenis – piaraan, juga yang liar! Maka, bagi para pengikut Salib (Kristen) tidak akan ada salib yang tertinggal pada mereka untuk ibadah tidak pula babi untuk hi-dangan. Maka, Al-Masih akan

menghilangkan unsur-unsur Kris-ten, tidak hanya makanan ruhani mereka tapi juga hidangan jasmani mereka.

Tugas ketiga bagi Al-Masih adalah membunuh Dajjal. Kini sia-pakah Dajjal itu? Menurut riwayat-riwayat, jika diambil secara har-fiah, sebagaimana sebagian orang lakukan, dia adalah raksasa ber-mata satu yang akan datang men-gendarai keledai berukuran luar biasa. Dia juga akan begitu ting-ginya hingga kepalanya akan ber-diri lebih tinggi dari pada awan-awan.

Semua nabi telah memperingat-kan para pengikut mereka terhadap kejahatan Dajjal ini. Kini, ketika Dajjal sedang sibuk membuat kerusuhan di bumi Al-Masih akan turun dari langit. Beliau akan terli-bat perang melawan Dajjal dekat Damaskus dan membunuhnya. Be-liau kemudian akan menaklukkan seluruh dunia. Sesudah melakukan ini, beliau akan menyerahkan ke-kuasaannya ke tangan orang-orang Muslim.

Inilah, secara ringkas, falsafah kebangkitan dan kekuasaan politik orang-orang Muslim. Hal itu membebaskan orang-orang Muslim secara keseluruhan dari melakukan perjuangan politik sama sekali.

Kini, orang-orang yang sedang bersenang-senang dalam jaminan itu bahwa mereka akan mewarisi bumi tanpa menggerakkan otot tak mungkin dapat ada alasan untuk peduli dengan pemikiran dan tin-

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 19

Sajian | utama

Page 20: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015

dakan politis. Mereka hidup dalam kelalaian yang penuh bahagia dari kerusakan dan kemunduran mereka. Sebab, terlepas dari setiap sesuatu, mereka mengetahui den-gan sangat pasti bahwa saat ba-hagia itu tidak jauh ketika seorang manusia Ilahi akan turun dari langit dan melakukan gerakan penaklukan-penaklukan. Beliau akan membunuh babi. Beliau akan mematahkan salib. Beliau akan mengatasi semua kekuatan Timur dan Barat. Kemudian, beliau akan memberikan isyarat kepada orang-orang Muslim yang sedang menunggu dan mengatakan,

“Datanglah kemari, hai para pra-jurit Tuhan; datanglah ke sini, hai orang-orang shaleh! Datang dan ambillah tongkat kekuasaan kera-jaan di bumi ini.” Inilah pandan-gan kebangkitan Muslim yang suka berperang, yang Muslim Ahmadi tidak sukai. Mereka sama sekali tidak mengikutinya dalam [pengertian] harfiah (lahiriah).

Kemudian berlanjut pada kon-sep Muslim non Ahmadi mengenai kebangkitan ekonomi Islam. Para ulama golongan lain memegang pandangan bahwa obat bagi keadaan ekonomi Muslim yang menyedihkan bukan terletak pada perjuangan dan pengorbanan me-lainkan pada kemunculan Imam Mahdi. Imam Mahdi ini akan me-rupakan Al-Masih masa kini. Tin-dakan beliau yang paling penting adalah akan membagi-bagikan harta kekayaan yang tak terbatas di kalangan kaum Muslimin di selu-ruh dunia. Anugrah beliau akan tak terbatas; kemurahan beliau tak da-pat diuraikan. Harta kekayaan yang berlimpah-limpah ini akan jauh melampaui batas orang-orang Muslim untuk menyimpannya. Maka akan berakhir nafsu terhadap harta benda dan keserakahan terha-dap emas. Inilah obat mujarab, seperti yang dibayangkan sebagian orang, bagi masalah-masalah eko-nomi dunia Islam.

Menurut kepercayaan ini, kemunculan Imam Mahdi itu sendiri merupakan jawaban bagi kesulitan ekonomi orang-orang

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 20

Sajian | utama

Dajjal: Ilustrasi Dajjal berdasar pada penafsirah harfiah, yang diyakini Muslim non Ahmadi akan muncul dari kawasan Segi Tiga Bermuda(Sumber: http://static.pulsk.com/mages/2013/09/06/52299c8e13aca_52299c8e14699.jpg)

Page 21: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 21

Muslim. Tak perlu adanya [cucuran] keringat, air mata dan perjuangan. Tak ada perlunya un-tuk meneliti khazanah-khazanah bumi, meneliti inti atom dan men-gungkapkan rahasia-rahasia ang-kasa. Tidak pula upaya ataupun industri, tidak pula daya cipta atau-pun penerapan yang diperlukan. Semuanya itu hanyalah diperlukan kedatangan Mahdi! Lagi kita ber-beda dan kita Muslim Ahmadi, mendapati konsep ini kekanak-kanakan, kasar dan tak dapat diter-ima.

Penafsiran tentang Kebangkitan Agama oleh Al-Masih dan Imam Mahdi menurut Muslim Ahmadi

Walaupun Jemaat Muslim

Ahmadiyah sama sekali tidak menolak nubuwatan berkenaan dengan turunnya Al-Masih dan kemunculan Al-Mahdi, ia mene-kankan bahwa menetapkan makna lahiriah terhadapnya adalah sung-guh kenaifan dan kejahilan. Kita percaya bahwa sebagai hasil dari kurang memahami sepenuhnya ketinggian derajat Nabi Suci Mu-hammad saw. maka kesalahan serius semacam itu terjadi dalam mema-hami pesan beliau yang mendalam dan berfalsafah. Orang-orang yang berwawasan dan bijak sering kali menggunakan permisalan dan pe-rumpamaan untuk menerangkan masalah-masalah yang sangat penting tapi pandangan mata yang

dangkal tidak dapat menangkap maknanya.

Orang-orang Muslim Ahmadi meyakini bahwa seluruh rangkaian bahasan-bahasan yang meliputi Al-Masih, Dajjal dan keledai tunggan-gannya merupakan kiasan. Al-Masih, oleh sebab itu, bukanlah nabi terdahulu yang diutus di kalangan Bani Israil. Para Ahmadi percaya bahwa Isa Al-Masih (Yesus Kristus) wafat secara alami setelah selamat dari derita penyali-ban. Al-Masih yang dinubuwatkan sebenarnya adalah wujud baru yang lahir di kalangan para pengi-kut Nabi Suci Muhammad saw.. Karena beberapa sifat dan keis-timewaan beliau serupa dengan Nabi Isa (Yesus), beliau diberikan gelar “Al-Masih, Ibnu Maryam” dengan cara yang sama seperti seo-rang penulis drama besar disebut Shakespeare.

Rujukan tentang salib, juga me-rupakan kiasan. Al-Masih tidak akan secara harfiah berkeliling me-matahkan palang-palang salib: be-liau akan mengalahkan keyakinan ajaran Kristen dengan dalil yang kuat dan alasan yang penuh kekua-tan. Pematahan salib, oleh sebab itu, berlaku bagi kemunduran ideologi ajaran Kristen. Sama hal-nya, perkataan „babi‟ tidak dapat diambil dalam makna harfiah. Ia bermakna budaya cabul dunia barat yang memalingkan manusia ke dalam sifat-sifat hewan. Kata „babi‟ mengacu pada apa yang disebut sebagai kebebasan seksual yang se-

Sajian | utama

Page 22: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 22

dang melanda Amerika dan Eropa. Ia mengacu pada pesta pora menji-jikkan yang bahkan memakan anak-anak tak bersalah sebagai korbannya. Hadits-hadits kebanya-kan tidak menerangkan secara pasti bahwa Al-Masih akan memburu gerombolan babi-babi, baik liar atau piaraan. Ini akan merupakan gam-baran yang mengherankan dari seo-rang nabi Tuhan. Itu akan lebih mengingatkan orang pada Ajax, seorang pahlawan dari dongeng Yunani, yang mencincang kawanan sapi-sapi dan gerombolan domba-domba dengan keyakinan menggila bahwa mereka adalah panglima ten-tara Yunani!

Dajjal, seperti juga Al-Masih, salib dan babi adalah perlambang. Dia melambangkan satu bangsa yang besar dan berkuasa yang me-merintah bukan hanya di bumi me-lainkan juga di angkasa. Salib dan babi sebenarnya merupakan lam-bang-lambang mengenai bangsa ini. Riwayat-riwayat mengatakan bahwa mata kanan Dajjal buta tapi mata kirinya akan besar dan terang. Ini merupakan gambaran kiasan atas kenyataan bahwa walaupun bangsa ini mahrum dari cahaya ru-hani namun pandai dalam keben-daan dan oleh sebab itu pencapaian kebendaannya sangat besar.

Terakhir, orang-orang Muslim Ahmadi menafsirkan keledai kenda-raan Dajjal juga sebagai kiasan – kiasan yang digunakan untuk menggambarkan sarana-sarana pen-gangkutan masa mendatang. Semua ciri khas yang menggambarkan

keledai ini tanpa kecuali dapat dike-nali dengan kendaraan-kendaraan berbahan bakar yang ditemukan oleh bangsa barat. Lihatlah ciri-ciri khas yang menonjol dari keledai itu – seperti digambarkan dalam hadits-hadits – ia akan makan api, ia akan berjalan menjelajahi darat, laut dan udara; kecepatannya akan demikian besar hingga ia akan menjadikan perjalanan berbulan-bulan dalam beberapa jam; para penumpang akan melakukan perjalanan tidak di punggungnya tapi dalam perutnya yang akan mengumumkan keber-angkatannya dan meminta para pe-numpang untuk mengambil tampat duduk mereka. Penggenapan hal-hal ini dengan ketepatan yang demikian mengagumkan merupakan bukti kebenaran dari Nabi Suci Muham-mad saw..

Menurut Muslim Ahmadi, nubu-watan-nubuwatan mengenai ke-datangan Imam Mahdi juga berupa perlambang. Harta kekayaan yang

Sajian | utama

“Hadits-hadits keban-yakan tidak menerang-kan secara pasti bahwa Al-Masih akan mem-buru gerombolan babi-

babi, baik liar atau piaraan.”

(Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.)

Page 23: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 23

beliau akan bagi-bagikan di kalan-gan orang-orang Muslim meru-pakan harta kekayaan ilmu keruha-nian dan hikmah, dan bukan harta kekayaan duniawi. Penolakan se-bagian orang untuk menerimanya lebih lanjut menandakan berupa apa harta kekayaan itu; sebab manusia tak pernah terpuaskan dengan harta kekayaan kebendaan: hanya kekayaan ruhani yang dia tolak.

Dengan demikian Ahmadiyah menolak falsafah kebangkitan Islam seperti yang diterangkan di atas dan disebarkan oleh golongan-golongan Islam lainnya. Ia menganggap bahwa falsafah ini bertentangan dengan maksud hakiki dari ajaran-ajaran Al-Quran, bertentangan den-gan sejarah para nabi dan yang pal-ing nyata bertentangan dengan amalan-amalan yang diperagakan Nabi Suci Muhammad s aw. . Ahmadiyah menghindarkan diri dari ideologi beracun ini yang mele-nakan bangsa-bangsa menjadi tak mau beramal dan membawa mereka dalam dunia kepercayaan yang dibuat-buat dan khayalan.

Falsafah Versi Ahmadiyah Men-genai Kebangkitan Agama

Falsafah ini tak berbeda dengan

warisan yang lazim pada semua agama. Ini merupakan satu-satunya falsafah yang didukung sejarah. Walaupun kitab-kitab suci dan ri-wayat-riwayat menyebutkan ban-yak orang yang naik ke langit, tapi tidak ada satu contoh atau catatan pun, sejak Nabi Adam as., yang men-

yebut bahwa salah seorang dari mereka itu, secara jasmani, kembali lagi ke bumi.

Maka, tanpa memandang perbe-daan mengenai cara kenaikan ke langit yang diakui sebagian orang, tidak ada seorang pun yang dila-porkan telah kembali ke bumi sesu-dah lama menghilang.

Para pembaharu telah selalu muncul dari kalangan manusia biasa dan telah senantiasa ditolak dan di-caci-maki oleh manusia. Tak ada upacara-upacara indah pernah dise-lenggarakan untuk menyambut mereka. Tak ada karangan bunga yang ditawarkan. Tak ada lampu-lampu dinyalakan dengan kegembi-raan yang cerah. Sebaliknya, orang-orang yang datang atas nama Tu-han dianiaya karena sedang melaku-kan “kejahatan” ini. Jalan-jalan mereka ditaburi dengan duri-duri. Debu ditaburkan pada kepala mereka dan batu-batu dilontarkan kepada mereka. Mereka dimahkotai dengan mahkota duri. Setiap pen-ganiayaan yang dapat dilakukan, ditimpakan kepada mereka. Anda sekalian perhatikan mereka sekarang, kembali dari kota Thaif bermandikan darah dari kepala hingga kaki. Anda perhatikan mereka lagi, di medan perang Uhud, orang-orang yang setengah mati karena luka-luka yang mereka de-rita, tertimbun di bawah jenazah orang-orang yang menyerahkan ji-wanya demi mereka.

Kalian akan mendapatkan para pengikut mereka mengalami nasib yang sama. Setiap penganiayaan

Sajian | utama

Page 24: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 24

yang dapat dilakukan, ditimpakan kepada mereka. Mereka diseret pada kaki-kaki mereka di sepan-jang lorong-lorong yang kasar. Mereka dibaringkan pada ham-paran pasir yang panas membara di bawah terik matahari. Mereka di-lemparkan dalam bara yang sedang menyala dan dibiarkan di sana hingga bara api itu padam.

Mereka dihalau dari rumah-rumah mereka. Mereka diasingkan. Mereka diancam dengan kelaparan. Mereka diancam dengan pedang. Para suami dipisahkan dari istri-istri mereka dan para istri dipisahkan dari suami-suami me r e k a . O r an g -or an g tu a dipisahkan dari anak-anak mereka. Setiap hak yang merupakan anugrah kehidupan diasingkan dari mereka. Mereka tidak diperbo-lehkan untuk shalat tidak pula memb angun masj id -masj id. Mereka dimahrumkan dari hak un-tuk menyatakan keyakinan mereka. Mereka bahkan tidak diiz-i n k a n u n t u k me n a m a k a n keimanan mereka sendiri.

Maka orang dianugrahi dengan ruh kehidupan yang baru. Inilah jalan yang membawa pada kebang-kitan agama. Ini merupakan gejala yang kita perhatikan berlaku pada masa kehidupan Nabi Suci Mu-hammad saw. dan pada kehidupan setiap nabi sebelum beliau. Adalah dengan menapak jalan yang penuh bahaya ini maka para nabi telah menghidupkan kembali kaum-kaum mereka. Ini merupakan fal-safah kebangkitan agama sejak

zaman Nabi Adam as. hingga zaman Nabi Suci Muhammad saw.. Jika demikian masalahnya, bagai-mana kemudian kita dapat mene-rima bahwa Allah Ta‟ala telah me-mutuskan untuk mengubah kebi-asaan yang tak dapat diganggu gugat dan abadi ini? Bagaimana kemudian kita dapat menerima bahwa kaum Muslimin akan me-warisi bumi tanpa menumpahkan setetespun darah mereka dan tanpa membuat suatu upaya? Bagaimana kita dapat mempercayai bahwa mereka akan berhasil tanpa me-nempuh jalan pengorbanan? Itu tidak terjadi sebelumnya. Itu tidak akan terjadi kemudian. Hadhrat Masih Mau‟ud as., pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah, meyakinkan akan kebenaran yang kekal dan abadi ini ketika beliau memperin-gatkan umat demikian:

“Tak ada seorang nabipun yang tidak diperolok. Maka akan terjadi bahwa orang-orang memperolok Masih Mau‟ud (Al-Masih yang dijanjikan). Allah Ta‟ala berfir-man:

„Sayang sekali hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang rasul yang datang kepada mereka kecuali mereka mem-peroloknya‟. (QS. Yaa Sin:31)

Maka itu merupakan satu tanda

dari Tuhan bahwa setiap nabi diperolok-olok. Kini, siapa yang dapat memperolok-olok orang yang secara jasmani turun dari langit dengan disertai para Malaikat di tengah-tengah keramaian orang-orang yang sedang menunggu?

Sajian | utama

Page 25: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 25

Orang bijak, oleh sebab itu, dapat melihat bahwa turunnya Masih yang Dijanjikan secara jasmani dari langit adalah kepercayaan yang salah. Ingatlah! Tak seorang-pun akan turun dari langit. Semua orang yang menentangku dan kini masih hidup akan mati dan tidak seorangpun dari antara mereka akan melihat Isa, Putra Maryam, turun dari langit. Kemudian anak-anak mereka dan anak-anak dari anak mereka, juga akan mati, dan Ibnu Maryam masih tidak akan turun. Kemudian Tuhan akan me-menuhi kalbu-kalbu (hati) mereka dengan ketakutan bahwa masa-masa kemegahan salib telah berlalu namun Isa Ibnu Maryam tidak tu-run dari langit. Orang yang bijak kemudian akan jemu dengan ke-percayaan ini. Dan sebelum tiga abad berlalu sejak hari ini, orang-orang Muslim dan Kristen juga akan meninggalkan kepercayaan yang salah ini dengan muak dan putus asa. Hanya akan ada satu agama di dunia ini dan hanya satu pimpinan. Aku datang hanya un-tuk menaburkan benih. Benih ini telah ditanam dengan tanganku. Ia kini akan tumbuh dan menghasil-kan buah dan tak ada kekuatan di bumi yang dapat mengha-langinya.” (Tadzkiratusy Syaha-datain, hal. 64-65)

Setiap orang yang berpikiran adil dapat melihat dari perbandin-gan ini bahwa segi pandang Ahmadiyah itu berdasarkan pada sejarah agama-agama sedangkan falsafah para penentangnya adalah

khayalan dan bertentangan dengan sejarah kebangkitan agama.

Kita kaji dari sejarah bahwa setiap orang yang diangkat Tuhan dihadapkan dengan badai perla-wanan. Semua nabi datang dengan pesan kebenaran dan kehidupan abadi, tapi ditentang oleh orang-orang yang lebih menyukai kepal-suan dari pada kebenaran, dan ke-matian ruhani dari pada kehidupan ruhani. Ini sungguh merupakan proses kelahiran agama-agama. Ketika ketidak-sucian dan kerusa-kan menjalar ke dalam agama, maka kebangkitannyapun men-gambil cara yang sama. Para pem-baharu yang diutus Tuhan juga mengalami penderitaan seperti yang para nabi derita. Bila saja Al-lah Ta‟ala memilih untuk mem-bangkitkan kembali suatu kaum secara ruhani, itu terbagi menjadi dua golongan, orang-orang yang melihat (menerima) kebenaran dan orang-orang yang menentangnya. Dan tak ada kelompok yang per-nah berubah dari sikap yang ditun-

Sajian | utama

“Ketika ketidak-sucian dan kerusakan menjalar ke dalam agama, maka

kebangkitannya pun mengambil cara yang

sama.”

(Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.)

Page 26: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 26

jukkan. Kitab Suci Al-Quran menggambarkan hal ini berulang-ulang dengan cara yang paling ba-gus dan menarik. Kajian Al-Quran menunjukkan bahwa:

Agama-agama lahir dan bangkit kembali melalui para pembaharu utusan Ilahi. Tak pernah ada para ulama yang pernah memperbaharui agama melalui konperensi -konperensi dan konsultasi.

Para pembaharu yang diutus Ilahi itu tanpa kecuali ditolak oleh orang-orang dan diperlakukan deng an kejahilan dan penghinaan.

Para pembaharu semacam itu selalu ditentang dengan kekerasan. Mereka dituduh merusak agama para leluhur mereka. Mereka dicap sebagai menyimpang dan diper-salahkan sebagai murtad.

Keputusan yang diambil oleh para penentang menetapkan huku-man mati atau pembuangan ke negeri lain sebagai hukuman bagi yang murtad.

Para pembaharu tak pernah me-lakukan kekerasan. Para pengikut mereka memperagakan kesabaran dalam derajat yang demikian tinggi hingga mereka lebih suka diasing-kan atau dibunuh daripada berpa ling [dari keyakinannya].

Para pembaharu tidak memikat orang-orang dengan janji-janji akan kekuasaan dan kedudukan tinggi: mereka mengesampingkan ambisi duniawi. Mereka tidak mengiming-imingi orang-orang dengan harta kekayaan; mereka menanamkan jiwa pengorbanan. Orang kaya yang percaya [pada pembaharu itu]

menganggap bahwa itu merupakan kesempatan baik mereka untuk memberikan semua milik mereka dalam khidmat di jalan Tuhan; orang besar tidak menghiraukan perangkap kekuasaan. Itu ke-mudian bahwa karunia Ilahi me-mutuskan mereka layak untuk mengemban kekuasaan pada ma-sanya.

Ini merupakan proses kebangki-tan agama dari bangsa-bangsa yang Al-Quran dan kitab-kitab suci lain ungkapkan. Semua nabi – dari Nabi Adam hingga Nabi Suci Mu-hammad saw.– melalui tahap-tahap ini. Mereka memberikan ke-hidupan baru kepada kaum-kaum mereka dengan membimbing kaum mereka melewati jalan penderitaan dan pengorbanan. Mereka menga-jarkan cinta kasih. Mereka menanamkan kecintaan pada kerja keras, upaya gigih dan amalan tak henti-hentinya. Itulah ruh revolu-sioner yang menghembuskan ke-hidupan atas kaum-kaum yang mati. Hukum Ilahi yang selalu diperagakan dan tak berubah ini adalah bersesuaian dengan fitrah, kata hati dan kesadaran manusia. Adalah hukum ini yang Jemaat Ahmadiyah ketahui.

Seperti yang dapat diketahui, konsep Jemaat Muslim Ahmadi-yah tentang kebangkitan kembali agama bukan merupakan falsafah baru yang lahir dari pemikiran manusia. Konsep tu berasal dari proses sejarah yang terus menerus dan tidak berubah-ubah yang dike-mukakan dengan cara yang paling

Sajian | utama

Page 27: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 27

tepat dan benar sesuai Kitab Suci Al-Quran. Ia berdasarkan pada prinsip-prinsip dan kebenaran abadi itu yang merupakan dasar kebenaran setiap agama. Misalnya, Al-Quran menyatakan:

“Tak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya, yang benar telah nyata dari yang salah; maka barang siapa yang menolak thaghut dan beriman kepada Allah, sungguh dia telah berpegang teguh pada pegang an yang tak kenal putus. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengeta-hui.” (QS. Al-Baqarah:257)

“Sayang sekali hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang rasul yang datang kepada mereka kecuali mereka memperoloknya.” (QS. Yaa Sin:31)

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka sendiri mengubah yang ada pada dirinya.” (QS. Ar-Ra‟ad:12)

Ketika Nabi Syu‟aib as. diancam oleh kaum beliau:

“Kami akan mengusir engkau, hai Syu‟aib, dan orang-orang yang percaya kepadamu dari kota kami atau kalian harus kembali kepada agama kami.”

Beliau hanya menjawab, “Walaupun kami tak menghen-daki?” (QS. Al-A‟raf:89)

Kaum Nuh as. juga mengancam beliau dengan batu jika beliau ber-tahan.

“Mereka berkata, “Jika engkau tidak berhenti, hai Nuh, engkau pasti menjadi salah seorang yang dirajam.” (QS. Asy-Syu‟ara:117)

Ancaman ini tidak hanya ditu-jukan kepada beberapa nabi. Al-Quran merangkum sikap orang-orang kepada para nabi dengan kata-kata berikut ini:

“Dan orang-orang yang tak beri-man itu berkata kepada para rasul, „Kami pasti akan mengusir kalian dari negeri kami kecuali kalian k e m b a l i k e p a d a a g a m a kami‟.” (QS. Ibrahim:14)

Nabi Ibrahin as. dihukum agar kembali kepada agama leluhur be-liau dan berhenti menyuarakan ke-benaran. Para pemimpin menza-hirkan kemarahan mereka dengan menyatakan:

“Mereka berkata, “Bakar dia dan tolonglah tuhan-tuhan kalian, jika kalian bermaksud berbuat se-suatu.” (QS. Al-Anbiya:69)

Nabi Isa (Yesus Kristus) dipa-kukan pada kayu salib karena be-liau tak setuju dengan para ulama Yahudi atas penafsiran Alkitab

“Seperti yang dapat diketahui, konsep Jemaat Muslim Ahmadiyah

tentang kebangkitan kembali agama bukan merupakan falsafah

baru yang lahir dari pemikiran manusia. Konsep itu berasal dari proses sejarah yang terus menerus dan tidak berubah-ubah yang dike-mukakan dengan cara yang paling

tepat dan benar sesuai dengan Kitab Suci Al-Quran.”

(Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh.)

Page 28: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 28

(Bible) walaupun beliau menyuara-kan secara terbuka:

“Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniada-kan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk me-niadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku ber-kata kepadamu: Sesungguhnya se-lama belum lenyap langit dan bumi ini, satu noktah atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya ter-jadi.” (Matius pasal 5, ayat 17, 18)

Izinkan saya mengingatkan anda sekalian bahwa perbedaan utama antara Nabi Isa as. dan para ulama Yahudi adalah pada penaf-siran ayat “Lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.” (Raja-raja, pasal 2, ayat 11). Para ulama itu menekankan pada makna har-fiah dan lahiriah dari ayat itu. Mereka meyakini bahwa Elia (Ilyas) akan turun secara jasmani dari langit sebelum kedatangan Al-Masih (kristus). Nabi Isa (Yesus Kristus), sebaliknya, menegaskan bahwa ini merupakan kiasan, berupa bahasa perlambang dan bu-kan lahiriah. Beliau menyatakan bahwa Nabi Yahya as. putra Nabi Zakaria as. adalah Elia (Ilyas) yang turun dari langit. Nabi Isa sepe-nuhnya mengetahui bahwa Nabi Yahya lahir di bumi dan tentu ti-dak turun dari langit. Dalam men-jawab pertanyaan “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?”, beliau menjawab:

“Memang Elia akan datang dan

memulihkan segala sesuatu dan aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak men-genal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga anak manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa dia berbicara tentang Yahya Pembaptis. (Matius pasal 17, ayat 10-13)

Terakhir dan di atas segalanya adalah penderitaan dari Nabi Suci Muhammad saw.. Dalam sabda be-liau sendiri, “Tak ada nabi yang menderita sebanyak yang aku alami.”

Oleh sebab itu, sejarah agama-agama mengajarkan kepada kita bahwa para nabi adalah selalu me-rupakan manusia biasa. Mereka tidak turun dari langit seperti para pahlawan dari cerita khayalan. Mereka selalu mengalami cobaan dan penderitaan. Para pengikut mereka meraih kejayaan bukan melalui kerja keras orang lain me-lainkan melalui keringat dan darah mereka sendiri. [][]

*Muharim Awwaluddin

Mubaligh Ahmadiyah Bertugas Di Gresik, Jawa Timur

Sumber: Buku “Revival of Religion”,

penerbit “Islam International Publication Ltd”, edisi ketiga tahun 1989.

Sajian | utama

Page 29: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Dr. Catur Wahyudi, dosen Uni-versitas Muhammadiyah Malang (UMM), adalah seorang sosiolog. Ia meneliti Jemaat Ahmadiyah In-donesia (JAI) selama 5 tahun. Pada akhir 2014, ia berhasil memper-tahankan desertasi dan lulus den-gan predikat cum laude. Desertasi asli berjudul “Gerakan Civil Soci-ety Komunitas Islam Marjinal: Studi Kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia”. Pada acara tersebut, Dr. Catur Wahyudi bertindak se-bagai Narasumber. Sebagai Pem-banding adalah Drs. Mahmud

Mubarik, MM (Sekretaris Isyaat PB) dan Dr. Jufry Alkatiri, MA, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pakar ilmu komunikasi.

Acara diawali dengan tilawat Al-Quran oleh Windi Hamdani, di-lanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia, M. Sadad Mahmud, dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat, Agung Hidayat, serta Wakil Dekan Fa-kultas Ushuluddin, Dr. Suryadi-nata. Dalam sambutannya, Wakil Dekan menyampaikan bahwa acara diskusi publik ini diberikan apresiasi yang luar biasa oleh ban-yak pihak, karena topik tersebut merupakan hal yang penting un-tuk dikaji saat ini, terutama dalam kalangan mahasiswa sebagai gen-erasi muda dan masa depan bangsa.

Dipimpin oleh Tanwirun Nadzir sebagai moderator, acara mulai masuk ke inti kajian. Catur Wahyudi mengungkapkan, buku ini berusaha mengungkapkan teori baru mengenai kemampuan ber-tahan (survive) dari sebuah gerakan civil society (dalam hal ini Ahmadiyah) yang lebih ditentukan oleh nilai dan budaya internal dari-pada tekanan-tekanan yang dilaku-kan oleh pihak eksternal (baca: Pe-

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 29

Artikel

Badan Pelaksana Tasyakur 100 Tahun JAI bekerja sama dengan Dewan Mahasiswa Fakultas Ushu-luddin, UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, bertepatan juga dengan Hari Kebangkitan Nasional, pada tanggal 20 Mei 2015 mengadakan acara diskusi dan bedah buku “Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat". Buku tersebut adalah desertasi doktoral Dr. Catur Wahyudi pada kampus yang sama. Kegiatan dilaksanakan di Theater Fakultas Ushuluddin, di lantai 4 mu-lai pukul 13.30 sampai 16.30, Beri-kut adalah laporan singkatnya. Red[][]

Catatan dari Bedah Buku

“Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat"

Oleh : Chalid Mahmud Ahmad *

Page 30: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 30

merintah dan Ormas yang anti JAI). Catur menambahkan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) mampu menunjukkan bahwa ke-kuatan civil society JAI tetap ter-bangun melalui budaya dan nilai-nilai keberadaban (civility) yang diyakini dan diamalkan oleh para pengikutnya. Kendatipun men-galami tekanan-tekanan yang tiada henti, JAI sebagai organisasi terus bergerak dalam bidang kehidupan masyarakat lainnya tanpa menon-jolkan atribut-atribut organisasi, misalnya gerakan untuk mem-bantu pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan sosial-ekonomi.

Selanjutnya diungkapkan se-buah fakta bahwa di Era Reformasi yang berlandaskan sistem de-mokrasi dimana seharusnya manu-sia mendapatkan banyak kemuda-han, tetapi bagi JAI justru menjadi masa penekanan yang jauh lebih kuat dibanding masa sebelumnya. Akan tetapi dengan kemampuan survivalitas -JAI sebagai komunitas Islam marginal- ternyata JAI mampu mempertahankan keberad-abannya sebagai civil society. Nilai internal yang dimaksud sedikitnya berupa 30 Petunjuk dan Tuntunan dari Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang dikutip dari buku "Kisyti Nuh" atau "Bahtera Nuh". Kemudian ditambahkan, Pengikut JAI disamping berupaya maksimal secara ikhtiari dalam menyampai-kan visi dan misi yang diyakininya pada pihak ketiga (Mujadalah), tetapi JAI juga menyandarkan diri pada sesuatu hal yang bersifat Ila-

hiyah yaitu berupa upaya Mubaha-lah. Catur memaparkan bagaimana JAI mampu membangun keper-cayaan (trust), jaringan (network), nilai-nilai yang dianut bersama (shared values), yang berguna untuk mewujudkan budaya keberadaban. Selain itu, juga dibahas dan dipa-parkan materi buku bab demi bab secara singkat dan jelas.

Dilanjutkan oleh pembanding, Drs. Mahmud Mubarik, MM yang mengungkapkan beberapa catatan atas buku tersebut. Pertama disam-paikan adanya fakta yang tidak dis-inggung dalam buku, adalah kiprah Khalifatul Masih II, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, yang menyerukan kepada

Artikel

Page 31: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 31

para Mubalighin dan anggota Je-maat Ahmadiyah di Eropa, Amerika, Asia (saat itu berjumlah 2 juta), agar mendoakan, berpuasa Senin-Kamis dan menulis artikel di media massa di negaranya masing-masing yang intinya men-dukung Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini dikemukakan dalan Surat Kabar "Kedaulatan Rakyat" di Yogyakarta, terbit tang-gal 10 Desember 1946. Seruan ini menjadi inspirasi bagi para tokoh awalun Jemaat Ahmadiyah Indone-sia untuk bersama para tokoh dan rakyat Indonesia lainnya berjibaku mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Disampaikan juga dokumentasi foto beberapa tokoh Ahmadiyah (diantaranya M.Rahmat Ali HAOT, R. Muhyidin, Sayiid Shah Muhammad, Abdul Wahid, Entoy Muhamad Toyib) yang bersahabat erat dengan Bung Karno, Bung Hatta dan tokoh nasional lainnya. Dinyatakan juga bahwa WR Su-pratman, pencipta lagu Indonesia Raya, adalah seorang Ahmadi.

Selanjutnya, Pembanding menggaris bawahi internal values yang disinggung dalam buku, dian-taranya adalah; Para Ahmadi tidak boleh takut akan kutuk laknat dunia karena semuanya akan ter-jadi sesuai kepada kehendak Allah Ta‟ala; Para Ahmadi tidak boleh menonjolkan diri sendiri, tidak mengadakan permusuhan dengan siapapun dan selalu mencintai per-damaian, sebagaimana motto yang diusung oleh Jemaat Ahmadiyah,

“Love for all, Hatred for none”. Di samping itu, ditegaskan bahwa JAI telah diakui oleh Negara sebagai Badan Hukum melalui Penetapan Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 tanggal 13 Maret 1953.

Mahmud Mubarik melanjut-kan, bahwa meskipun JAI menda-patkan banyak tekanan dan kekerasan massa, tetapi JAI tidak membalas dengan kekerasan me-lainkan melakukan upaya pembe-laan dengan menempuh jalur hu-kum. Terakhir, disampaikan juga beberapa catatan kritis dalam buku tersebut diantaranya; Beberapa ke-salahan ketik, Kesalahan penulisan nama (tertulis Cabang Kayu Ma-nis, Jabar, seharusnya Manislor, Jabar), Koreksi informasi dalam buku bahwa tidak pernah terjadi mubahalah antara Khalifah IV Ahmadiyah dengan mantan mualim Ahmadiyah (Ahmad Hari-yadi).

Kemudian tentang fatwa yang seyogyanya diarahkan pada tinda-kan (action) seperti fatwa hukuman mati, korupsi. Fatwa tidak diarahkan pada pemikiran, penda-pat, tafsir atau aqidah, karena se-mua itu berupa discourse atau wacana yang tidak boleh dibatasi. Pikiran atau pendapat yang ber-beda seharusnya di-counter dengan pendapat lagi, bukan karena beda pendapat atau tafsir, lalu dinyata-kan sesat.

Narasumber ketiga, Dr. Jufry Alkatiri, MA membahas materi ini dari segi komunikasi. Beliau men-yampaikan bahwa kenapa margin-

Artikel

Page 32: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

alisasi sampai terjadi kepada JAI, adalah karena ada miskomunikasi antar umat Islam. Beliau menilai JAI masih terkesan tertutup (eksklusif), kemudian adanya ber-bagai macam stigma negatif di masyarakat. Informasi atau buku-buku tentang Ahmadiyah yang ditulis oleh kalangan Ahmadiyah, masih sangat sedikit dan sulit dida-patkan, sangat berbeda dengan buku-buku yang beredar di masyarakat yang isinya menyudut-kan Ahmadiyah. Akibatnya, masyarakat tidak mengetahui ba-gaimana keadaan yang sebenarnya.

Menurut Jufry, JAI memang mengadakan komunikasi dengan kalangan non-Muslim, tetapi ma-sih sangat kurang dibangun den-gan kalangan Muslim sendiri. Di-tambahkan, komunikasi yang baik bisa dibangun oleh Jemaat dengan cara lebih terbuka dengan meman-faatkan komunikasi antarbudaya dan melalui sarana kiprah sosial yang dilakukan Humanity First.

Selanjutnya, Jufry menyayang-kan keberadaan Pemerintah yang seakan tak acuh terhadap perma-salahan yang menimpa JAI. Pe-merintah hanya menonton dan membiarkan warga negaranya yang teraniaya. Akhirnya, dis-arankan agar JAI mengubah strategi komunikasi dari eksklusif (tertutup) ke arah inklusif (terbuka) sehingga berbagai macam penaf-siran tentang konsep teologi ten-tang Kenabian bisa lebih trans-paran, kemudian ditambahkan agar JAI lebih meningkatkan intensitas

komunikasi secara lebih terbuka dengan semua kelompok dan tidak hanya pada kelompok tertentu saja.

Setelah semua narasumber men-yampaikan materi masing-masing, moderator membuka sesi tanya-jawab bagi seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut.

Tampak antusias yang sangat luar biasa dari para peserta, banyak yang mengangkat tangan sebagai tanda bahwa mereka sangat ter-tarik dengan materi pembahasan dalam acara tersebut. Dari 180 mahasiswa yang hadir, karena

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 32

Artikel

“Menurut Jufry, JAI memang mengadakan komunikasi dengan

kalangan non-Muslim, tetapi masih sangat

kurang dibangun den-gan kalangan Muslim sendiri. Ditambahkan, komunikasi yang baik bisa dibangun oleh Je-maat dengan cara lebih terbuka dengan meman-

faatkan komunikasi antarbudaya dan me-lalui sarana kiprah

sosial yang dilakukan Humanity First.”

Page 33: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 33

Artikel

keterbatasan waktu, tanya-jawab diberikan kepada beberapa peserta.

Pertanyaan dijawab dengan baik oleh Narasumber. Salah satu per-tanyaan yang muncul adalah kon-sep "Kemenangan Islam" menurut Ahmadiyah, yang dijawab Nara-sumber -mengutip uraian buku-, bahwa kemenangan Islam itu memiliki 3 dimensi, yaitu "Menaklukan hati manusia, per-buatan dan amal yang memberi manfaat bagi manusia serta argu-mentasi (hujjah) yang logis dan di-landasi dalil yang sahih atau kuat".

Sebagai apresiasi bagi peserta, Mahmud Mubarik memberikan buku sebagai hadiah kepada Wakil Dekan Fakultas Ushuludin, panitia dan peserta yang mengajukan per-tanyaan.

Acara yang berjalan lancar itu ditutup pada pukul 16.30. Kesan

yang diperoleh dari diskusi buku tersebut adalah, adanya kesan positif yang mengubah persepsi mahasiswa tentang eksistensi dan teologi Jemaat Ahmadiyah, seka-ligus menutup rapat faham Islam radikali yang saat ini marak men-impa generasi muda.

Dari kalangan JAI, hadir Mubaligh Jemaat Ahmadiyah De-pok Mln. Farid Mahmud Ahmad, Amir Daerah Priangan Barat En-tang Rasyid, 3 mahasiswa Jamiah-Kemang, beberapa Khuddam Je-maat Depok, 4 Siswa ARH, 2 ang-gota Lajnah Jakarta Barat dan be-berapa mahasiswa Ahmadi yang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta. [][]

Penulis adalah Mahasiswa Jamiah

tinggal di Kemang, Bogor.

Para Ahmadi photo bersama dengan para narasumber selepas acara selesai. [][]

Page 34: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 34

Artikel

rinagar, tempat makam YUS ASSAF atau Yesus (Nabi Isa as.) berada, meru-pakan ibu kota Kashmir.

Nama lengkapnya adalah Negara Bagian Jammu dan Kashmir yang berada di barat laut India, yang darinya kini menjadi satu bagian.

Kashmir meliputi kira-kira 86.000 mil persegi dan sebagian besar terdiri atas pegunungan dan dataran tinggi Himalaya. Lembah Kashmir, yang melaluinya men-galir sungai Jehlam, merupakan lahan yang subur. Sebelah selatan Kashmir adalah India dan Pakistan ada di sebelah barat daya. Kashmir berbatasan dengan Afghanistan di sebelah barat laut, negeri China kawasan Sinkiang ada di sebelah utara dan Tibet di sebelah timur.

Menelusuri sejarah Kashmir dari pertengahan abad kesembilan-belas, Inggris menguasai propinsi Punjab di India tahun 1845 sesudah mengalahkan kaum Sikh, yang te-lah merebut Punjab menyusul dis-integrasinya (perpecahan) kerajaan Mughal. Raja Gulab Singh dari Jammu yang telah membantu Ing-gris menghadapi kaum Sikh, diberi imbalan oleh Inggris yang memberinya kawasan Kashmir se-

belah utara dengan pembayaran imbalan dua setengah juta rupee. Dengan demikian Gulab Singh menjadi Maharaja Negara Bagian Jammu dan Kashmir. Pemerin-tahannya dan para keturunannya sangat keras dan tirani khususnya kepada penduduk Muslim yang meliputi lebih dari 80%. Banyak hak asasi manusia yang dilanggar. Hal-hal itu tidak berubah hingga abad kedua puluh ketika sebagai hasil dari kebangkitan politik sua-sana mulai membaik. Selama ber-puluh tahun tokoh politik yang dominan adalah Almarhum Syaikh Muhammad Abdullah, yang sangat dihormati oleh anak-anak negeri beliau.

Tahun 1947, sebagai hasil dari kemerdekaan, Anak Benua India dibagi menjadi India dan Pakistan. Menurut aturan-aturan kemer-dekaan umumnya disetujui bahwa negara-negara bagian India akan masuk India atau Pakistan bergan-tung pada keinginan kebanyakan penduduknya. Mayoritas rakyat Jammu dan Kashmir adalah Mus-lim yang telah banyak menderita di bawah pemerintahan Maharaja, dan kini ingin bergabung dengan Pakistan tapi Maharaja, seorang

Srinagar, Kashmir

S

Oleh: Aziz A. Chaudhary

Penterjemah: Muharim Awwaluddin*

Page 35: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Hindu, bergabung dengan India dan tentara India menduduki Kashmir. Ada perang yang tak diu-mumkan antara dua negeri ini ta-hun 1948 dan sebagai hasilnya Kashmir terbagi. Sebagian Kash-mir yang lebih kecil di bawah ke-kuasaan Pakistan dan dikenal seba-gai Azad Kashmir (Kashmir Mer-deka).

Tahun 1965 ada satu perang lain yang tidak berkesudahan antara India dan Pakistan mengenai Kashmir. Selama bertahun-tahun masalah Kashmir telah dibahas di PBB tanpa hasil. Tahun 1952 pe-merintahan Maharaja dihapuskan dan akhirnya India menjadikan Kashmir bagian yang integral dari kesatuannya.

Masalah pencaplokan Kashmir telah benar-benar merenggangkan hubungan antara India dan Paki-stan tepat sejak kemerdekaan. In-dia telah menjadikan Kashmir se-bagai bagian integral dan men-yangkal bahwa masalah Kashmir itu kini ada. Bagaimanapun pada umumnya dinilai bahwa jika rakyat Kashmir diberikan kesem-patan untuk menentukan pilihan yang bebas antara memilih India dan Pakistan, bahkan kini, mereka akan memilih bergabung dengan Pakistan.

Sejak Januari 1990, gerakan bagi kemerdekaan Kashmir telah sangat aktif, terkenal dan hebat. Kashmir menjadi berita lagi. Ratusan aktifis telah dibunuh oleh polisi dan ten-tara India. India menggunakan cara-cara represif yang sangat kuat

untuk menekan gerakan baru yang populer itu. Pakistan menyokong hak rakyat Kashmir untuk menga-tur dirinya sendiri. Sejauh ini masyarakat dunia tidak memberi-kan perhatian selayaknya kepada keadaan di Kashmir dan pen-ganiayaan panjang dan penderitaan rakyat Kashmir.

Bulan Agustus 1983, saya men-gadakan perjalanan ke Kashmir dengan maksud melihat makam Yus Assaf atau Yesus (Nabi Isa as.). Saya terbang dari New Dehli dengan pesawat Indian Airlines dan begitu pesawat terbang rendah di atas Lembah Kashmir, peman-dangan lembah hijau yang subur dengan aliran-aliran berkelok dan sungai-sungai dan gunung-gunung sekitarnya, sungguh indah.

Sesudah kedatangan saya ke Sri-

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 35

Artikel

Makam Yus Assaf di Srinagar, Kashmir (Sumber Photo: Istimewa)

Page 36: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 36

nagar, pada kesempatan pertama saya mengunjungi makam Yus As-saf atau Yesus (Nabi Isa as.). Makam itu terletak di Distrik Khanyar yang merupakan bagian kota yang lebih tua. Bangunan makam adalah empat persegi pan-jang dan mempunyai jendela kayu melengkung dan dicat putih. Pintu masuk adalah dari sudut tenggara yang membawa ke dalam ruangan kecil. Begitu kita masuk ke sana mula-mula ada serambi di sekelil-ing ruang dalam di segala sisi. Ser-ambi yang terpisah dari ruang dalam merupakan partisi dengan kayu terukir indah pada bagian se-latan yang darinya ada jendela kecil yang terbuka menuju ruangan dalam. Di dekat jendela ini, pada tabir kayu terukir ukiran pada lem-baran kayu dengan judul, Makam Yus Assaf dari Khanyar. Itu mem-berikan sejarah ringkasnya dengan kutipan Khawaja Muhammad Azam yang merupakan seorang ahli sejarah Kashmir yang masy-hur. Secara ringkas itu menyatakan mengenai makam ini yang dikenal baik di kalangan rakyat setempat

bahwa di sana terbaring seorang nabi yang datang ke Kashmir pada masa lampau. Dikatakan bahwa lembaran asli riwayat makam ini hilang dan lembaran ini diberikan oleh Departemen Arkeologi, Pe-merintah Kashmir.

Di lantai ruang dalam, ada dua batu nisan, yang lebih besar, terle-tak di sebelah utara (ruangan tera-khir dari pintu masuk) adalah makam Yesus (Nabi Isa as.) dan yang lebih kecil dekat pintu masuk adalah makam seorang wali Islam, Sayyid Nasiruddin dari abad ke-lima belas.

Di sudut timur laut dekat batu-batu nisan ada sebuah balok batu yang di atasnya terpahat dua jejak kaki yang menunjukkan bekas-bekas luka. Dibuktikan bahwa ini adalah tanda-tanda penyaliban pada kaki Nabi Isa as. yang be-berapa seniman pahatkan pada batu.

Selama kunjungan saya ke makam itu, saya dipandu oleh seo-rang pemuda yang merupakan pen-jaga. Dia tampaknya tidak banyak mengetahui mengenai sejarah Yus Assaf dan saya tidak banyak ber-tanya kepadanya.

Pada tembok luar makam dekat jalan ada papan kecil bertuliskan “Roza Bal” dan di bawahnya ada kata-kata “Makam Yus Assaf”.

Batu nisan Nabi Isa as. (Yesus) yang ada di ruangan dalam adalah membujur Utara Selatan menurut kebiasaan Muslim. Tapi kuburan Yesus sesungguhnya yang ada di bawah tanah dinyatakan membujur

Makam Yus Assaf di Srinagar, Kashmir (Sumber photo: http://www.mukti4u2.dk/images/rozabal_srinagar/DSCN7241_500x385.jpg

Page 37: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 37

ke arah Timur Barat sesuai dengan kebiasaan Yahudi – asalnya dulu ada tangga yang menuju ruang bawah tanah ini dari jalan. Tapi sejak dulu jalan ini ditutup dan kini tak ada jalan keluar.

Saya mengambil foto-foto makam itu, beberapa orang yang berdekatan berkumpul di jalan. Ketika kami berbincang-bincang, saya bertanya kepada mereka sia-pakah Yus Assaf, yang terkubur di makam ini? Sebagian menjawab bahwa beliau adalah seorang nabi yang datang ke sini dari luar negeri sekitar dua ribu tahun yang lam-pau, bagaimana mereka dapat men-getahui siapa beliau itu?

Saya ingin mengatakan bagi para pengunjung ke Srinagar beri-kutnya bahwa banyak sopir taksi yang tampaknya tidak mengetahui “Roza Bal” atau bahkan “Makam Yus Assaf”. Sebagian keliru “Roza Bal” dengan “Hadhrat Bal” yang adalah tempat ziarah yang sama sekali berbeda.

Makam Yus Assaf terletak be-berapa meter dari Khanyar Police Station. Makam itu juga dekat den-gan sebuah tempat ziarah lain – Hadhrat Ghousul Azam Dastgir. Dari kedua tempat ini, stasiun polisi adalah lebih dekat.

Ketika di Srinagar, saya mem-punyai kesempatan berjumpa den-gan Professor F. M. Hassnain, mantan Director of the Archives, mengunjungi perpustakaan-perpustakaan dan monumen-monumen Kashmir. Beliau adalah orang yang berasal dari Kashmir

yang paling tertarik dengan ba-hasan Yus Assaf atau Nabi Isa di Kashmir ini. Beliau telah terlibat dalam banyak penelitian dan menerbitkan banyak makalah.

Beliau telah melakukan jasa yang berharga bagi penyediaan in-formasi untuk orang-orang asing yang meminta dari beliau dan juga membantu para pengunjung. Walaupun kami tidak setuju den-gan beberapa pandangan beliau mengenai masalah ini, kami sung-guh menghargai upaya-upaya be-liau.

Professor Hassnain juga mem-punyai minat dalam arkeologi dan beliau meminta saya untuk melihat tulisan-tulisan berikut ini di mu-seum Sri Partap Srinagar. Beliau menghubungkannya dengan teori perpindahan bangsa Israel dan Nabi Isa ke Kashmir. Lembah Lolab

Saya mengunjungi museum itu

dan melihat sebagian dari tulisan-tulisan itu. Saya tak dapat menarik suatu kesimpulan. Professor Hass-nain tidak membahas masalah ini dengan rinci. Kepala museum tidak bersimpati dengan pandangan-pandangan beliau.

Saya menanyakan kepada Pro-fessor Hassnain jika ada kemung-kinan penggalian arkeologi Makam Yus ssaf. Beliau menjawab bahwa tak ada kemungkinan selama kaum Muslimin ortodoks mengendalikan urusan-urusan.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

Artikel

Page 38: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 38

as. yang mempunyai pandangan bahwa Nabi Isa as. tidak mati di palang salib dan menemukan kubu-ran beliau di Srinagar, telah men-gungkapkan keyakinan kuat bahwa jika penggalian arkeologi atas makam itu dilakukan, ada kemung-kinan kuat bahwa beberapa lem-pengan atau benda-benda berguna lainnya mungkin ditemukan yang memberikan penerangan lebih lan-jut tentang orang yang dimakam-kan di sana.

Kaum Muslimin ortodoks dan konservatif yang menganggap makam ini suci mungkin tidak akan setuju dengan penelitian arkeologi, kecuali jika ada doron-gan dari masyarakat internasional dengan kerja sama Pemerintah Ne-gara Bagian Kashmir dan India.

Saya juga mengetahui dari Pro-fessor Hassnain bahwa Sejarah Kashmir tulisan Mulla Nadiri dinilai sebagai buku sejarah penting dan yang mengungkapkan penerangan penting atas kehidupan Yus Assaf, tidak tersedia di per-pustakaan Kashmir. Naskah itu dipunyai oleh satu keluarga di Kashmir yang beralih ke Pakistan pada masa kemerdekaan. Beliau agaknya tidak berhubungan dengan keluarga itu. Rujukan penting dari buku sejarah mengenai Yus Assaf ini telah dikutip terdahulu. Itu ber-dasarkan pada foto kopi halaman naskah berisi rujukan ini, yang tersedia. Dengan demikian rujukan yang diberikan, benar-benar oten-tik.

Professor Hassnain juga men-

ceritakan kepada saya bahwa tahun 1976 (atau 1977) beliau berkesem-patan mewawancarai Dalai Lama di Leh, Ladakh di mana beliau (Dalai Lama) telah datang menghadiri upacara agama Buddha yang disebut Kalachakom. Leh adalah ibu kota Ladakh yang berada di sebelah timur Negara Bagian Jammu dan Kashmir. Dalam menjawab sebuah pertan-yaan Dalai Lama mengatakan, “Saya yakin telah melihat do-kumen-dokumen mengenai Yesus dalam arsip-arsip saya di Lhasa. Tapi jika berita ini diberikan kepada Barat, mereka mungkin menentang saya.”

Kami telah membahas dalam pasal mengenai Makam Nabi Isa as., bahwa pada kuil kuno yang disebut Takht-i-Sulaiman di Srina-gar ada empat prasasti berbahasa Persia dan dua dari padanya kini hancur telah tercatat dalam sejarah sebagai berikut:

1. Pada masa-masa ini Yus As-saf mendakwakan kenabian beliau tahun lima puluh dan empat.

2. Beliau adalah Yusu (Yesus atau Isa). Nabi Bani Israil.

Saya mengunjungi kuil ini yang

berada di puncak sebuah bukit, Bukit Sulaiman yang terletak di sebelah timur Kashmir. Kaum Hindu menyebut kuil ini dengan nama Shankaracharia.

Ada pemandangan kota yang mengesankan dari kuil itu. Ketika di sana, orang harus menaiki anak-

Artikel

Page 39: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 39

anak tangga yang menempel di sisi tembok, semuanya terbuat dari batu untuk mencapai bagian dalam kuil. Itu merupakan ruang bundar yang kecil, atapnya ditopang den-gan empat pilar kecil. Ada seorang pendeta Hindu di bagian dalam yang sedang dikunjungi para pe-ziarah Hindu yang taat.

Seperti dinyatakan sebelumnya, menurut para ahli arsitek dari kuil ini berbangsa Semit. Ketika saya mencari-cari prasasti-prasasti ber-bahasa Persia yang masyhur itu, saya terkejut, sebab saya tak dapat menemukan jejaknya. Saya ber-tanya kepada Professor Hassnain mengenainya. Beliau mengatakan kepada saya bahwa pada masa ke-kuasaan Maharaja sebelum kemer-dekaan, prasasti-prasasti ini dise-men. Ini dapat dipahami, bahwa pada masa meningkatnya rasa ke-bangsaan dan keagamaan bangkit kaum Hindu tidak dapat membiar-kan prasasti-prasasti Persia (yang

berhubungan dengan kaum Mus-limin) dalam sebuah kuil yang di-miliki mereka. Tak ada keraguan mengenai keberadaan prasasti-prasasti bersejarah ini sebagaimana telah kita bahas dalam pasal 9. Ma-jor H. H. Cole telah menerbitkan reproduksi fotografi dua buah dari prasasti ini dalam tulisannya “Illustration of Ancient Buildings in Kashmir”. (Bersambung) [][]

*Muharim Awwaluddin

Mubaligh Ahmadiyah Bertugas Di Gresik, Jawa Timur

Sumber: Buku “Jesus Among The Lost

Sheep” penerbit Islam International Publi-cation Ltd, 1992, hal. 121-131.

Kashmir (Sumber photo: www.telegraph.co.uk/travel/destinations/asia/india/9666253/Kashmir-an-open-door-to-careful-travellers.html)

Page 40: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 40

Ringkasnya, aku sudah banyak mengamati bahwa kedua agama ini bertolak belakang dengan kebena-ran. Dalam risalah ini, aku tidak dapat menuangkan seluruh ham-batan dan keputusasaan pada agama-agama ini dalam menem-puh jalan untuk sampai kepada Allah Taala. Sekedar sebuah ring-kasan, aku tuliskan bahwa Tuhan yang dicari oleh ruh-ruh suci, dan yang dengan mencapai-Nya manu-sia dapat meraih najat hakiki di dalam kehidupan ini dan baginya pintu-pintu nur Ilahiah dapat ter-buka, serta dengan perantaraannya makrifat-Nya yang kamil dapat melahirkan kecintaan sempurna, tidak dapat dicapai oleh kedua agama ini. Keduanya tidak dapat membimbing kepada Tuhan itu,

bahkan menjerumuskan para pen-gikutnya ke dalam jurang kebina-saan. Agama-agama lain seperti halnya kedua agama tersebut Kris-ten dan Arya] dijumpai juga di dunia ini, dan agama-agama terse-but pun tidak dapat mengantarkan pemeluknya kepada Tuhan yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bahkan membiarkan pe-meluknya dalam kegelapan.

Kedua agama inilah yang aku teliti dengan menghabiskan se-bagian besar umurku, dan yang aku dalami dasar-dasarnya dengan (Hal. 64) penuh amanah dan tadabur, namun aku mendapati keduanya sedemikian jauh dari ke-benaran dan tercampakkan. Adapun, agama yang diberkati ini, yang namanya Islam, adalah meru-

Karya: Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

Qadiani as.

Penterjemah: Tim Penterjemah Dewan Naskah JAI Bagian 9

Page 41: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 41

pakan sebuah agama sejati yang da-pat mengantarkan pengikutnya kepada Allah Ta‟ala. Inilah satu-satunya agama yang dapat men-yempurnakan tuntutan-tuntutan fitrat insani yang luhur. Jelas, bah-wasanya manusia memiliki fitrat sedemikian rupa dalam mendam-bakan kesempurnaan pada segala hal. Manusia diciptakan untuk menjadi penyembah Tuhan selama-lamanya. Di dalam mengenal Tu-han terdapat keselamatan Karena itu manusia tidak akan merasa puas jika hanya mengenal-Nya dari be-berapa kisah omong kosong semata sedangkan manusia tidak mau buta dalam mengenal Tuhan melainkan ia ingin memahami sifat kamilah Ilahi sepenuhnya yang seakan-akan ia telah melihat-Nya dengan jelas. Karena itu, hasrat ini tidak akan terpenuhi kecuali dengan peranta-raan agama Islam.

Meskipun pada sebagian orang terdapat hasrat (untuk mengenal Tuhan ini) tersembunyi di balik jiwa mereka; mereka yang menghendaki kelezatan-kelezatan dunia dan mencintai dunia, mereka tidak akan menghiraukan Allah sedikit pun karena keadaan mereka yang sangat terhalang, dan mereka tidak mengharapkan untuk sampai kepada-Nya karena mereka tunduk kepada berhala dunia. Akan tetapi tidak diragukan lagi bahwa orang yang terbebas dari berhala dunia dan mengharapkan kenikmatan yang abadi dan sejati, ia tidak akan mungkin puas dengan agama yang berdasarkan pada kisah-kisah belaka

serta tidak dapat memberikan ke-tentraman sama sekali. Orang seperti itu akan memperoleh keten-traman hanya melalui agama Islam. Tuhan agama Islam tidak menutup pintu-pintu pancaran karunia-Nya kepada siapa pun, malah Dia meny eru dengan kedua tangan yang ter-buka: “Datanglah kepada-Ku”. Mereka yang berlari dengan penuh semangat kepada-Nya, bagi mereka pintu itu akan dibukakan.

Aku telah menerima bagian yang sempurna dari nikmat yang dika-runiakan kepada para nabi, para ra-sul dan orang-orang pilihan sebe-lumku, dengan karunia-Nya semata dan bukan karena kelayakanku. Nikmat ini tidak mungkin aku da-patkan jika aku tidak mengikuti sunnah-sunnah sang pemimpin, junjunganku, kebanggaan para nabi serta makhluk terbaik yaitu Hadhrat Muhammad Mustafa saw.. Oleh karena itu, segala apa yang aku peroleh, aku dapatkan hanya sebagai buah dari mengikuti sunah dan teladan Muhammad Saw. Aku mengetahui dengan ilmuku yang benar dan sempurna bahwasanya tidaklah mungkin bagi seseorang (Hal. 65) untuk dapat sampai kepada Allah dan dapat menemu-kan bagian makrifat yang sempurna tanpa mengikuti Rasulullah saw..

Di sini aku akan hendak mem-beritahukan, apakah yang pertama kali lahir di dalam kalbu sebagai buah dari mengikuti Rasulullah Saw dengan benar dan menyeluruh? Itu-lah yang disebut Qalb e salīm (hati yang berserah diri). Yaitu kalbu

Haqiqatul Wahyi

Page 42: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

yang telah keluar dari kecintaan terhadap dunia, dan kalbu itu akan menjadi pencari kenikmatan yang abadi dan tak pernah surut.

Disebabkan oleh kalbu yang berserah diri ini, akan diraih se-buah kecintaan Ilahi yang jernih serta sempurna, dan semua kenik-matan ini didapati sebagai warisan dari mengikuti Nabi Saw, sebagai-mana Allah „Azza wa Jalla sendiri berfirman:

م هللا

بعوني يحببك

ات

هللا ف

ون حب

م ت

تن ك

ل إن

ق

Artinya, “Katakanlah kepada

mereka, jika kamu mencintai Tuhan, ikutilah aku, sehingga Tuhan juga mencintaimu.”

Adapun pengakuan kecintaan

secara sepihak adalah benar-benar sebuah kebohongan dan omong kosong belaka. Ketika manusia mencintai Allah dengan tulus serta ikhlas, Allah pun akan mencin-tainya, lalu qabuliyyat (penerimaan manusia) pun dihamparkan di bumi; kecintaan sejati kepadanya akan dimasukkan kedalam hati ribuan manusia; daya tarik akan dianugerahkan kepadanya serta sebuah nur akan dianugerahkan kepadanya dan senantiasa akan mengiringinya.

Manakala manusia mencintai Allah dengan ketulusan hati dan mengutamakan-Nya atas segala urusan dunia, serta dihatinya tidak lagi tersisa kebesaran dan kehor-matan wujud selain Allah

(ghairullah), bahkan menganggap semuanya itu lebih hina dari ulat yang mati, maka Tuhan yang meli-hat hatinya itu akan turun kepadanya dengan manifestasi agung.

Sebagaimana di dalam cermin yang bening jika di posisikan diha-dapan matahari, akan merefleksi-kan matahari itu secara sempurna, secara perumpamaan dan isti‟arah dapat dikatakan bahwa matahari yang dilangit itu, itu jugalah yang ada didalam cermin. Demikian pula halnya Tuhan turun pada hati yang seperti itu, dan menjadikan hati tersebut sebagai arasy-Nya. Untuk tujuan itulah manusia dicip-takan.

Dalam kitab-kitab terdahulu, para sadik yang sempurna dijuluki sebagai “anak-anak Allah”, akan tetapi maksudnya bukanlah bahwa mereka itu anak-anak Allah yang sebenarnya; karena, itu merupakan suatu kekafiran, dan Allah itu suci dari anak-anak laki-laki maupun perempuan. Yang dimaksudkan adalah bahwa Allah Ta‟ala telah turun di dalam cermin bersih para sadik yang sempurna ini, dalam corak refleksi (pantulan). Bayan-gan seorang manusia yang tampil pada cermin, secara isti‟arah seakan-akan adalah anaknya, karena sebagaimana halnya anak berasal dari bapak, demikian pula bayangan muncul dari benda aslinya. Karena itu di dalam hati yang sangat bersih dan sedikitpun kotoran tidak bersisa seperti itu, akan terjadi refleksi atas penam-

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 42

Haqiqatul Wahyi

Page 43: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 43

pakan kebesaran Ilahiah. Secara istiarah, tampilan itu seolah-olah menjadi anak dari wujud aslinya.

Berdasarkan hal tersebut, Nabi Yakub as. disebut „Anak-Ku‟ di dalam kitab Taurat, bahkan „Anak sulung-Ku‟. Begitu juga Isa bin Maryam yang di dalam kitab Injil disebut sebagai “anak”. Akan tetapi sekiranya orang-orang Kristen ber-pendirian bahwa sebagaimana hal-nya di dalam Kitab-kitab Ilahi nabi –nabi Ibrahim, Ishaq, Ismail, Ya-kub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman dan lain-lain disebut sebagai „Anak Tuhan‟ secara kiasan, demikian pula lah halnya Hadhrat Isa as, maka atas hal tersebut tentu tidak ada keberatan. Karena memang para nabi tersebut, dalam kitab nabi-nabi sebelumnya dipanggil dengan sebutan anak secara kiasan. Nabi kita Muhammad saw. dalam beberapa nubuatan dipanggil den-gan kata “Tuhan”. Pada ken-yataannya para nabi itu bukanlah anak Tuhan, dan Rasulullah saw. itu bukan pula Tuhan. Melainkan se-mua itu merupakan ungkapan-ungkapan untuk menzahirkan kecintaan. Kata-kata seperti itu banyak sekali dijumpai dalam kalam Allah. Manakala insan telah fana dalam kecintaan kepada Allah Ta‟ala, dan tidak ada yang tersisa dari wujudnya, dalam keadaan seperti itulah kata-kata tersebut digunakan. Karena dalam kondisi itu tidak ada penghalang antara wujud mereka dengan Allah Ta‟ala, sebagaimana Allah Ta‟ala berfirman:

“Katakanlah kepada orang-orang

ini: „Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa.” (QS. Al-Zumar, 39:54).

Sekarang, lihatlah bahwa disini

dikatakan: يا عبادي), wahai hamba-

hambaku) sebagai ganti dari يا عباد

, هللا (Wahai hamba-hamba Allah)

meskipun kenyataannya manusia itu adalah hamba-hamba Allah dan bukan hamba-hamba Nabi suci Saw. Camkanlah, bahwa kata itu dipakai secara kiasan.

Demikian juga Allah Ta‟ala ber-firman di dalam Al-Qur‟an:

“Orang-orang yang berbaiat kepadamu, sesungguhnya telah ber-baiat kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka….” (QS. Al-Fath, 48:11).

Dalam ayat ini, tangan Nabi

Saw disebut sebagai tangan Allah, padahal jelas bahwa tangan itu bu-kanlah tangan Allah. Demikian juga Allah Ta‟ala berfirman dalam ayat yang lain:

“Maka ingatlah Allah, sebagai-mana kamu mengingat bapak-bapakmu, atau (bahkan) mengingat-Nya lebih banyak lagi ….” (QS Al-Baqarah, 02:201).

(Bersambung) [][]

Haqiqatul Wahyi

Page 44: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 44

MUKJIZAT AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD saw.

“Di dalam keramat akhlak

(kemuliaan dan kehebatan akhlak) terdapat pengaruh besar. Kalangan filsuf tidak mendapat kepuasan dan ketenangan dari [ilmu-ilmu] makrifat dan hakikat, namun akhlak-akhlak agung menimbulkan pen-garuh yang besar dan mendalam pada diri mereka.

Salah satu mukjizat akhlaki Rasu-lullah saw. adalah, suatu kali beliau tengah tertidur di bawah sebuah pohon [sepulangnya dari suatu peperangan]. Beliau terbangun mendengar suatu keributan. Tern-yata seorang badui (Arab gurun) sambil menggenggam pedang mendekati beliau, lalu menggertak,

“Hai Muhammad! Katakanlah, sia-pakah yang akan dapat menye-

Malfuzat adalah kompilasi dari sabda-sabda Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan,

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. dari tahun 1891 sampai 1908. Sabda-sabda itu dikumpulkan oleh tiga orang Ahmadi, yaitu Maulana Abdul Karim, Mufti Muhammad Shadiq dan Syekh Yaqub Ali Irfani. Mereka mengumpulkan sabda-sabda itu, baik bersumber dari diri mereka sendiri atau pun dari para Ahmadi lainnya yang pernah bergaul dengan Hadhrat Imam Mahdi as.

Pada tahun 1940 hingga 1947, Maulana Jalaluddin Syam melakukan penjilidan terhadap sabda-sabda tersebut. Hasilnya terkumpullah sebanyak 10 jilid buku.

Di masa kekhalifahan Khalifah ke IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. Malfuzat dijilid ulang dan dirampingkan menjadi 5 jilid.

Kutipan-kutipan Malfuzat yang diterbitkan SINAR ISLAM adalah Malfuzat yang telah dijilid menjadi 5 jilid.

Page 45: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 45

lamatkan engkau dari tanganku saat ini?!” Dengan sangat tenang dan tentram beliau bersabda, “Allah!”

Ucapan beliau itu tidak sama seperti ucapan manusia biasa lain-nya. “Allah” yang merupakan se-buah nama Zat Allah Ta‟ala -- dan menghimpun segenap Sifat yang sempurna -- keluar dari mulut Ra-sulullah saw., yang mengalir dari kalbu justru masuk menancap ke dalam kalbu [orang itu]. Dikata-kan, itulah Isim A'zam (Nama Teragung) dan di dalamnya terda-pat berkat-berkat yang besar. Akan tetapi seseorang yang tidak ingat akan Allah Ta‟ala, bagaimana mungkin ia akan mengambil man-faat dari [Isim „Azham] itu.

Ringkasnya, demikianlah kata "Allah" telah keluar dari mulut be-liau saw. sehingga menimbulkan dampak yang besar pada diri orang itu dan tangannya pun gemetar, sehingga pedang terjatuh. Pedang itu juga yang diambil Rasulullah saw., lalu beliau saw. bersabda kepadanya, “Sekarang katakanlah, siapa yang akan dapat menye-lamatkan engkau dari tanganku?”

Nama siapa pula yang dapat disebut oleh orang badui yang su-dah gemetaran, Akhirnya Rasulul-lah saw. memperlihatkan akhlak fadhilah beliau dan bersabda, “Pergilah, engkau dibebaskan”, Dan beliau berabda lagi, “Pelajarilah akhlak dan keberanian dariku.” Mukjizat akhlaki tersebut telah memberikan dampak (pengaruh) sedemikian rupa pada

orang itu, sehingga akhirnya ia masuk Islam.”

(Malfuzat, jld. I, hlm. 101).

PENTINGNYA PENINGKATAN AKHLAK

“Jadi, sangat patut bagi Je-

maatku agar mereka meningkatan akhlak, sebab terdapat ungkapan masyhur bahwa istiqamah (keteguhan) itu lebih hebat dari-pada karamah (keramat). Mereka hendaknya ingat, jika ada orang yang berbuat kasar kepada mereka, sedapat mungkin berilah jawaban dengan lembut dan baik. Jangan sampai berbuat kasar dan kejam sebagai balasan.

Di dalam diri manusia juga ter-dapat nafs (keadaan jiwa) dan nafs (jiwa) ini terdiri dari tiga macam: nafs ammarah, nafs lawwamah, dan nafs muthmainnah. Dalam kondisi nafs ammarah, manusia tidak dapat mengendalikan dorongan-dorongan nafsu dan gejolak-gejolak yang tidak menentu, serta melam-paui perkiraan dan jatuh dari kondisi akhlak. Namun dalam kondisi nafs lawwamah (jiwa yang mencela diri sendiri), manusia mulai dapat mengendalikannya.

Aku teringat sebuah hikayat yang ditulis oleh Sa‟adi di dalam [kitab] Bustan. Yakni ada seorang tua digigit anjing. Dia pulang ke rumah, maka orang-orang di rumah pun melihatnya ia telah digigit anjing. Di rumah itu ada seorang anak perempuan kecil,

Malfuzat

Page 46: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 46

anak itu berkata kepadanya, “Kenapa Tuan tidak membalas mengigitnya?” Orang tua itu men-jawab, “Anakku, manusia itu tidak seperti anjing.”

Demikianlah juga hendaknya manusia, tatkala ada orang bejad melontarkan cari makian, mutalak bagi orang-orang mukmin untuk tidak menanggapinya [dengan caci-maki pula]. Jika tidak, maka akan sama saja seperti contoh anjing tadi. Orang-orang yang dekat den-gan Allah bacanyak dicaci-maki. Mereka digangggu dengan cara-cara yang sangat buruk. Namun kepada mereka telah difirmankan, “‟Arid „anil-jāhilīn – berpaling dari orang-orang yang jahil (bodoh)” – Al-A‟raf, 200).

Insan kamil (manusia sem-purna) sendiri, Nabi kita saw., juga telah dibuat banyak menderita den-gan cara-cara yang sangat buruk. Kepada beliau dilontarkan caci-makian, kata-kata kotor, dan kebe-jadan. Namun apa yang dilakukan oleh wujud yang merupakan him-punan akhlak mulia itu? Beliau mendoakan mereka.

Dan dikarenakan Allah Ta‟ala telah berjanji – bahwa jika beliau mengabaikan orang-orang jahil (bodoh) itu maka Allah Ta‟ala akan memelihara dan menyelamat-kan kehormatan serta nyawa be-liau, dan orang-orang jahil itu tidak dapat menyerang beliau -- tern-yata demikianlah yang terjadi. Yakni, para penentang Rasulullah saw. tidak mampu mencoreng-coreng kehormatan beliau. Justru

mereka sendiri yang terhina dan roboh di kaki beliau, atau telah bi-nasa di hadapan beliau.

Ringkasnya, inilah sifat nafs lawwamah, yakni dalam kondisi tidak menentu manusia masih da-pat melakukan ishlah (perbaikan). Hal ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada orang jahil (bodoh) atau orang bejad yang melontarkan caci-makian, atau mereka melakukan keburukan, se-makin banyak kalian mengabai-kannya maka kehormatan kalian se-makin terpelihara. Dan semakin banyak kalian menanggapi serta me-lawannya maka kalian akan binasa serta terhina.

Dalam kondisi nafs muthmainnah (jiwa yang tentram), yang menjadi sifat manusia adalah kebaikan-kebaikan. Dia sepenuhnya memu-tuskan diri dari dunia dan dari apa saja selain Allah. Dia berjalan di dunia ini dan berjumpa dengan orang-orang dunia, namun pada hakikatnya dia tidak di dunia ini, dia berada di suatu dunia lain. Langit dan bumi di dunia itu juga lain”.

(Malfuzat, jld. I, hlm. 102-103).

JANJI ALLAH TA’ALA TERHADAP JEMAAT SEJATI

“Allah Ta‟ala berfirman di

dalam Al-Quran: “Dan menjadikan orang-orang

yang mengikuti engkau di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kia-

mat” (QS. Āli „Imran, 56).

Malfuzat

Page 47: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

47

Janji yang menentramkan ini

diberikan kepada Ibnu Maryam yang dahulu lahir di Nazaret. Na-mun aku berikan kabar suka kepada kalian, bahwa kepada Ibnu Maryam yang datang membawa nama Yesus Al-Masih (Al-Masih Mau‟ud – pent.) Allah Ta‟ala telah memberikan kabar suka dalam kata-kata seperti itu.

Sekarang, pikirkanlah oleh kalian, orang-orang yang menjalin hubungan denganku dan ingin ter-masuk di dalam janji kabar agung itu, apakah bisa terdiri dari orang-orang yang tenggelam di jenjang nafs ammarah serta melakukan ke-burukan-keburukan dan kedur-hakaan? Tidak, sama sekali tidak bisa.

Orang-orang yang secara benar menghargai janji ini, dan yang ti-dak menganggap kata-kataku seba-gai cerita dongeng, ingatlah dan dengarlah dari lubuk kalbu (hati). Aku sekali lagi mengatakan kepada orang-orang yang menjalin hubun-gan denganku, hubungan itu bu-kanlah hubungan biasa melainkan suatu hubungan yang sangat hebat. Hubungan demikian itu tidak hanya berpengaruh sampai pada diriku sendiri saja, melainkan mencapai Wujud Yang telah men-gantarkanku sampai kepada Insan kamil suci [saw.] yang telah datang ke dunia membawa ruh sha-daqat dan kebenaran.

Aku katakan, jika pengaruh hal-hal ini hanya sampai pada diriku saja, maka sedikit pun aku tidak

risau dan tidak pula aku mempe-dulikannya. Namun tidak hanya sampai di situ saja, pengaruhnya sampai kepada Nabi Karim saw. dan Dzat Suci Allah Ta‟ala. Jadi, dalam bentuk dan kondisi demikian, kalian perhatikan dan dengarlah. Jika kalian ingin ikut ambil bagian dalam kabar suka ini, dan kalian mendambakan untuk menjadi penggenapnya, serta di dalam diri kalian terdapat rasa haus sejati terhadap keberhasilan besar itu – yakni bahwa kalian akan tetap unggul di atas orang-orang yang ingkar sampai hari Kiamat – maka cukup aku katakan, bahwa keberha-silan ini tidak akan diperoleh se-lama kalian belum melewati dera-jat nafs lawwamah (jiwa yang mencela diri sendiri) lalu mencapai menara nafs muthmainnah (jiwa yang tentram).

Aku tidak mengatakan apa pun lebih dari ini, bahwa kalian memiliki hubungan degan seseo-rang yang merupakan utusan (rasul) dari Allah. Oleh karena itu dengarlah kata-katanya dengan telinga kalbu (hati) kalian, dan benar-benar siaplah untuk menga-malkannya, supaya jangan sampai kalian termasuk di antara orang-orang yang setelah melakukan ikrar ternyata jatuh ke dalam najis keingkaran lalu membeli azab yang abadi.”

(Malfuzat, jlid I, hlm.103-105).

SOLIDARITAS DAN RASA SE-PENDERITAAN DALAM JEMAAT

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015

Malfuzat

Page 48: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 48

“Hal yang sebenarnya adalah, bahwa hubungan sahabat-sahabatku denganku adalah bagaikan anggota tubuh. Dan hal ini kita alami dalam kehidupan sehari-hari, yakni anggota tubuh yang sekecil-kecilnya sekali pun jika sakit – mis-alnya jari tangan -- maka seluruh anggota tubuh menjadi tidak enak dan gelisah. Allah Ta‟ala benar-benar mengetahui, persis seperti itu bahwa setiap waktu dan setiap saat aku selalu berpikir dan mere-nung, bagaimana supaya sahabat-sahabatku dapat hidup dengan segala macam ketenangan dan ke-tenteraman.

Solidaritas dan rasa sependeritaan ini tidak dibuat-buat, melainkan sebagaimana seorang ibu senan-tiasa memikirkan bagaimana su-paya setiap anaknya mendapat ke-tenangan dan ketenteraman, seperti itulah aku, semata-mata demi Al-lah, memiliki gejolak solidaritas dan sependeritaan terhadap sahabat-sahabatku. Dan solidaritas ini su-dah begitu melekat, sehingga ketika aku menerima surat dari salah seorang sahabat-sahabatku, mengabarkan bahwa ia mengalami suatu penderitaan atau jatuh sakit, maka langsung saja hatiku merasa riasau dan resah, dan timbul suatu kesedihan.

Semakin banyak sahabat yang demikian, semakin dalam pula ke-sedihan yang timbul, dan tidak ada atau waktu kosong dimana aku ti-dak merasa resah dan sedih. Sebab dari antara sekian banyak sahabat, tentu ada saja yang sedang men-

galami kedukaan dan penderitaan, dan dengan mengetahui kabar mereka maka di kalbuku timbul kesedihan serta kerisauan.

Aku tidak dapat ungkapkan, berapa banyak waktu yang aku lalui dengan kedukaan-kedukaan, karena kecuali Allah Ta‟ala tidak ada satu wujud lain yang dapat membebaskan kita dari kedukaan dan kerisauan semacam itu, oleh karenanya aku senantiasa meman-jatkan doa. Dan doa yang paling diutamakan adalah supaya Allah memelihara sahabat-sahabatku dari kesedihan dan kedukaan-kedukaan, sebab karena kedukaan serta meri-saukan merekalah aku menjadi sedih. Kemudian doa ini aku pan-jatkan secara umum, yakni jika ada yang mengalami suatu kedukaan dan penderitaan, semoga Allah Taala membebaskannya dari itu.

Inilah segenap upaya dan gejolak dalam diriku yaitu aku berdoa kepada Allah Taala. Banyak harapan-harapan besar dalam keterkabulan doa.”

(Malfuzat, jld I, hln.105-106).

ASAS PENGABULAN DOA

Inilah segenap upaya dan gejolak dalam diriku yaitu aku berdoa kepada Allah Taala. Banyak harapan-harapan besar dalam keterkabulan doa.” Bahkan ada janji yang jelas dari Tuhan-ku kepadaku, yaitu "Ujību kulla du'a-ika – Aku akan mengabulkan seluruh doa engkau.”

Akan tetapi aku benar-benar

Malfuzat

Page 49: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 49

mengerti, bahwa yang dimaksud dengan kul (seluruh) adalah hal-hal yang dengan tidak mendengarnya (tidak mengabulkannya) akan menimbulkan kemudaratan. Akan t e t ap i j i k a A l l a h T a ' a l a menginginkan tarbiyat dan ishlah (perbaikan) maka penolakan itu sendiri merupakan pengabulan doa.

Kadang-kadang manusia tidak berhasil dalam suatu doa dan dia beranggapan bahwa Allah Ta'ala menolak doanya. Padahal Allah Ta'ala mendengar doanya, dan pengabulan tersebut adalah dalam bentuk penolakan itu sendiri. Se-bab baginya -- baik secara terselub-ung maupun hakikat – manfaat dan kebaikan terdapat dalam pe-nolakan itu sendiri.

Dikarenakan manusia berpan-dangan sempit dan tidak berpikiran (berwawasan) luas – dan hanya percaya pada hal-hal yang zahir -- karena itu tepat baginya, agar ketika dia berdoa kepada Allah Ta‟ala – dan pada kenyataannya tidak memberikan hasil yang ber-manfaat kepadanya – maka hen-daknya ia jangan berprasngka buruk terhadap Allah Ta‟ala bahwa, “Dia tidak mendengarkan doaku”.

Dia mendengar doa setiap orang, “Ud‟ūni astajib lakum (berdoalah kepada-Ku, Aku kabulkan bagi kamu). Rahasia dan hikmahnya adalah bahwa manfaat dan kebaikan bagi orang yang berdoa itu terletak dalam penolakan doa itu sendiri. Inilah asas dari doa. Dalam menga-bulkan doa Allah Ta‟ala tidak mengi-kuti kehendak dan pikiran kita.

Lihatlah, betapa sayangnya seo-rang ibu terhadap anak-anaknya, dan sang ibu berkeinginan supaya jangan sampai mereka mendapat kesusahan apapun. Akan tetapi jika anak-anak merengek-rengek meminta hal-hal yang tidak ber-manfaat dan menangis meminta pisau tajam atau bara api yang menyala-nyala, maka dalam keadaan adanya kecintaan yang ha-lal serta kasih-sayang yang sejati, apakah seorang ibu akan pernah dapat membiarkan supaya anaknya mengambil bara api lalu membakar tangannya? Atau menghunjamkan tangannya pada mata pisau yang tajam lalu memotong tangannya? Sama­sekali tidak. Dari dasar inilah dapat dipahami mengenai asas pengabulan doa”.

(Malfuzāt, Jld. I, hlm. hlm. 106-107).

SYARAT-SYARAT PENGABULAN DOA

“Untuk pengabulan doa pun ter-

dapat beberapa persyaratan. Se-bagian adalah berkaitan dengan orang yang memanjatkan doa, se-dangkan sebagian lagi berkaitan dengan orang yang minta didoakan. Adalah penting bagi orang yang minta didoakan bahwa dia hen-daknya memperhatikan rasa takut dan khauf terhadap Allah Ta‟ala, dan setiap saat takut terhadap sifat-Nya Al-Ghanī (Yang Maha Berkecukupan), dan supaya cinta damai serta pengabdian terhadap Tu-

Malfuzat

Page 50: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

han dijadikan sebagai cirinya (sikapnya).

Ia hendaknya menyenangkan Allah Ta‟ala dengan ketakwaan dan kejujuran (kebenaran), maka dalam keadaan demikian bagi doa akan terbuka pintu pengabulan. Dan jika ia membuat Allah Ta‟ala murka serta dia menyulutkan permusuhan dan peperangan terhadap-Nya, maka kelencangan-kelencangan dan kesalahan-kesalahannya akan men-jadi suatu halangan dan hambatan bagi [pengabulan] doa, dan pintu pengabulan baginya menjadi tertu-tup.

Jadi, wajib bagi sahabat-sahabatku, supaya mereka menghindarkan doa-doaku dari kesia-siaan, dan jangan meletakkan suatu hambatan di jalan [doa-doa] itu, yang timbul dari ulah (perbuatan) mereka yang tidak baik. Mereka itu hendaknya mengambil jalan takwa, sebab takwa itu meru-pakan sesuatu yang dapat disebut intisari dari syariat.”

(Malfuzāt, Jld. I, hlm. 108).

PENGABULAN DOA & TAQDIR ILAHI

“Ketika karunia (rahmat) Allah

Ta‟ala datang mendekat, maka Dia langsung mewujudkan sarana-sarana untuk terkabulnya suatu doa, lalu di hati kita akan timbul ketenteraman dan ketenangan. Akan tetapi jika be-lum tiba saat terkabulnya doa itu maka hati kita serasa tidak menentu dan tidak tenang. Hal ini adalah dikarenakan Allah Ta'ala itu kadang

-kadang ingin mencetuskan apa yang telah Dia tetapkan (putuskan), dan kadang-kadang Dia mengabul-kan doa kita.

Oleh karena itu, jika aku ti-dak menemukan tanda-tanda izin Ilahi, maka aku menaruh harapan yang kecil terhadap terkabulnya suatu doa, dan aku lebih bahagia lagi -- daripada terkabulnya doa – dengan menerima segala yang telah ditakdirkan (diputuskan) oleh Allah, karena faedah dan berkatnya lebih besar jika kita menerima segala takdir serta keputusan-Nya”

(Malfuzāt, jld I, hlm. 118).

DOA DAN USAHA

“Ini memang benar, bahwa jika

seseorang tidak mau berusaha bererti dia tidak berdoa, bahkan justru ia menguji Allah. Oleh karena itu sebe-lum berdoa kita perlu berusaha se-kuat tenaga, dan inilah makna dari doa (berdoa).

Pertama-tama, penting bagi manusia untuk memperhatikan usaha dan amalnya, karena sudah menjadi adat (kebiasaan) Allah Ta‟ala bahwa ishlah (perbaikan) itu berpangkal (berawal) dari sarana yang diusahakan, maka Dia akan menciptakan suatu sarana sehingga ishlah (perbaikan) itu menjadi ter-wujud.”

(Malfuzat, jld. I, hlm. 118).

Malfuzat

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 50

Page 51: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 51

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

18 Nasehat Mushlih Mau’udra. untuk Putranya

Tulisan karya: Hadhrat Mirza Mubarak Ahmad rh.*

Penterjemah: Muharim Awwaluddin*

*Hadhrat Mirza Mubarak Ahmad rh. adalah salah satu putra Hadhrat Mushlih Mau’ud, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra.. Pengalaman masa hidupnya bersama Hadhrat Mush-lih Mau’ud ra. beliau tuangkan dalam tulisan bersambung yang pernah dimuat di majalah bu-lanan yang terbit di Kanada yang bernama Ahmadiyya Gazette Canada, pada tahun 1992 dan 1993 dengan judul “Yadong ke Drice”. Karena banyak informasi menarik seputar perjalan hidup Hadhrat Mushlih Mau’ud, terutama berkenaan dengan penggenapan wahyu, kasyaf dan ilham yang diterima oleh Hadhrat Masih Mau’ud as., dari tulisan itu, maka Redaksi SINAR ISLAM menerbitkan kembali karya tulis tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Mln. Muharim Awwaluddin dengan judul “Kenang-kenangan dengan Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. “ secara berkala sampai selesai.

Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kemajuan ruhani kita semua. Amin. Selamat Membaca. Red [][]

Bagian 6

Saya sedang berbicara mengenai masa kanak-kanak dan belajar saya. Sesudah saya memperoleh kelulusan, ayahanda memutuskan untuk mengirim saya ke Mesir. Sebelum bertolak, di perjalanan beliau memberi saya beberapa nasi-hat yang amat berharga dalam sepucuk surat yang merupakan bimbingan bagi seluruh generasi muda Ahmadi. Saya masih meny-impan surat itu hingga hari ini dan di sini saya berikan cetakan foto nya agar orang-orang yang mencintai beliau juga boleh meli-hat tulisan tangan beliau dengan mata mereka sendiri yang beliau tulis dengan tangan beberkat be-liau. (Tulisan asli dalam Bahasa

Urdu dan di sini hanya ditampil-kan satu lembar).

“Yang terkasih Mubarak

Ahmad, Assalamu „Alaikum wa Rah-

Page 52: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 52

matullahi wa Barakatuhu. Semoga engkau pergi dan

kembali dengan selamat. Semoga Allah menganugrahkan kekuat an kepada engkau untuk melang-kah di jalan yang Dia ridhai. S e b e n a r n y a p e r j a l a n a n (keberangkatan) engkau adalah untuk pendidikan Bahasa Arab dan pertanian. Tapi selama per-jalanan singkat ini engkau seha-rusnya tidak melupakan per-jalanan panjang yang setiap orang harus lalui. Para jendral, negarawan dan raja-raja mem-baca catatan-catatan para pen-dahulu mereka untuk mengambil manfaat dari mereka. Jika eng-kau terus mempelajari keluarga Nabi Suci Muhammad saw., eng-kau akan kebal dari berbagai ketergelinciran. Manusia diberi-kan ganjaran menurut pengorba-nan-pengorbanannya (amalnya). Nabi Sucisaw. bersabda kepada para sahabat beliau, “Wahai para sahabatku, orang-orang dunia akan datang (pada hari kiamat) dengan amal-amal yang mereka perbuat di dunia ini dan jangan berpikir bahwa kalian akan membawa bersama kalian, harta benda kalian yang kalian dapatkan di dunia ini. Ini tidak akan terjadi. Kalian akan mem-persembahkan amal-amal kalian kepada Allah Ta‟ala yang kalian perbuat di sini di dunia ini.” Harga diri dan kehormatan dari anak-anak keturunan Nabi Suci(s.a.w.) bukanlah karena mereka adalah putra-putri be-

liau melainkan karena keny ataan tanggung jawab dan peng orbanan-pengorbanan mereka.

1. Engkau adalah orang de-wasa. Itu akan menjadi sesuatu yang berlebihan jika aku menga-takan kepadamu untuk menepati waktu shalatmu. Dia yang tidak menghiraukan Tuhan, tidak [akan] menghiraukan manusia. Jika engkau sudah tepat waktu, nasihatku akan membawa nilai tsawab (ganjaran) tambahan. Tapi jika engkau tidak [tepat waktu], maka nasihatku meru-pakan jeritan di padang gurun. Lagi pula aku tidak dapat ber-henti dari mengatakan bahwa shalat adalah tiang agama. Dia yang secara sengaja meninggal-kan bahkan [hanya] satu shalat adalah melalaikan (merugikan) agamanya. Arti hakiki dari sha-lat adalah melaksanakannya secara berjamaah dengan wudhu yang dilakukan dengan baik. Itu seharusnya dilakukan dengan perlahan-lahan dan dengan me-mahami makna-maknanya. Orang hendaknya menaruh per-hatian sepenuhnya terhadap sha-latnya. Itu hendaknya dia seakan-akan sedang melihat Tu-han atau paling tidak [dia yakin bahwa] Tuhan sedang melihat dia. Bahkan jika ada dua orang Muslim, merupakan kewajiban mereka untuk melaksanakan shalat secara berjamaah dan mengatur untuk melaksanakan shalat Jum‟at juga. Untuk mengingat Allah sesudah shalat

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 53: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 53

merupakan bagian dari itu. Dia yang meninggalkannya, tidak akan memegangnya dengan kuat. Hatinya tidak akan berada dalam shalat. Nabi Suci (s.a.w.) bersabda bahwa sesudah shalat, orang hen-daklah membaca tiga puluh tiga (33) kali Alhamdulillah dan Sub-hanallah dan tiga puluh empat (34) kali Allahu Akbar. Ini se-mua menjadi (jumlahnya) seratus kali. Jika kadang-kadang engkau melihat para sesepuh pergi keluar sesudah shalat tanpa ber-dzikir dengan bacaan-bacaan itu, ini tidak berarti bahwa mereka tidak melakukannya, mereka pergi karena ada keperluan tapi mereka dzikir secara diam-diam.

Tahajjud bukanlah shalat yang tak penting. Itu adalah sha-lat yang amat bermakna. Ketika aku berada dalam kesehatan yang baik, dan usia bertahun-tahun lebih muda dari pada engkau sekarang, aku biasa melaksana-kan tahajjud berjam-jam. Shalat itu bahkan selama tiga atau em-pat jam. Aku juga mengalami sesuai dengan sunnah Rasulul-lahsaw. bahwa kakiku bengkak karena berdiri sangat lama.

Allah tak punya hubungan darah dengan seseorang. Dia adalah „lam yaalid wa lam yûlad‟ (Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan). Hubungan-Nya adalah dengan setiap orang sesuai dengan harapan hamba-Nya terhadap Dia. Allah menun-jukkan tanda-tanda dan keagun-gan-Nya kepada dia, yang

mencintai-Nya. Tak ada benteng atau pasukan duniawi yang dapat menyediakan keamanan dan per-lindungan yang Allah dapat [berikan]. Tak ada perlengkapan yang tersedia setiap waktu.

2. Allah tak punya hubungan darah dengan seseorang. Dia adalah lam yalid wa lam yûlad (Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan). Hubungan-Nya adalah dengan setiap orang sesuai dengan harapan hamba-Nya ter-hadap Dia. Allah menunjukkan tanda-tanda dan keagungan-Nya kepada dia, yang mencintai-Nya. Tak ada benteng atau pasukan duniawi yang dapat menyediakan keamanan yang perlindungan Al-lah dapat [berikan]. Tak ada perlengkapan yang tersedia setiap waktu. Tapi perlindungan Allah dapat dihubungi (dimohonkan) setiap waktu. Orang hendaknya mempunyai keinginan untuk itu. Dia yang mendapatkan hal itu, mendapatkan segalanya. Dia yang tidak mendapatkan, tak mendapatkan apa pun.

3. Berceloteh dan banyak cakap (banyak bicara) membuat hati tercemar. Nabi Suci Mu-hammadsaw. ketika duduk di dalam kumpulan orang-orang, selalu mengucapkan istighfar tu-juh puluh kali. Alasannya (pengucapan istighfar beliau) adalah bahwa pembicaraan yang kurang berguna juga dilakukan di dalam kumpulan orang-orang itu. Amalan beliau ini adalah untuk petunjuk umat dan bukan untuk

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 54: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

beliau sendiri. Jika beliau yang menghabiskan banyak [waktu] dalam kumpulan orang-orang yang sering terdiri atas dzikir Ilahi (mengingat Tuhan), macam mana keadaan kumpulan orang-orang di mana banyak percakapan sia-sia terus diucap-kan.

Semua ini adalah masalah kebiasaan. Aku melihat anak-anak kita, ketika duduk ber-sama, terlibat dalam pembi-caraan yang kurang bermanfaat. Tapi kita di masa sekarang ini sering kali biasa membicarakan tentang Jama‟at. Itulah sebab-nya, kita mengetahui setiap hal bahkan tanpa belajar. Kumpulan b a g i s e s e o r a n g a d a l a h sedemikian hingga ketika dia meninggalkan [kelompok itu], ilmunya seharusnya lebih ban-yak dari pada sebelumnya, bu-kan dia kehilangan apa yang dia sudah punyai.

4. Untuk menyampaikan pesan Hadhrat Masih Mau‟ud

a.s. atau tabligh Islam bukan me-rupakan pekerjaan orang-orang lain saja. Itu merupakan tugas kita juga. Bahkan lebih dari pada orang-orang lain. Jangan lalaikan hal itu selama per-jalanan ini dan ketika engkau berhenti berjalan. Nabi Sucisaw. bersabda, bahwa jika melalui engkau, orang terbimbing ke jalan yang benar, itu jauh lebih baik bagi engkau dari pada eng-kau mendapatkan sebuah lembah

yang penuh kekayaan. 5. Kejujuran (kebenaran)

a d a l a h s a t u k e s a l e h a n (kebaikan) yang mendasar. Dia yang berbicara benar, menda-patkan segala sesuatu. Dia yang tidak, kehilangan segala kebai-kan. Harga diri seseorang di kalangan sahabat-sahabatnya adalah sama dengan kebi-asaannya berbicara benar. Jika tidak, orang-orang yang memu-jinya di hadapannya, mencela di belakangnya. Ketika dia berbi-cara, mereka membenarkan den-gan mulut mereka, tapi hati mereka menolak. Betapa men-yed ihkan bahwa musuh -musuhnya menolak apa yang dia katakan, tapi kawan-kawannya juga tidak bersedia untuk mem-percayainya. Siapa yang lebih menyedihkan dari pada orang yang malang ini.

Tapi sebaliknya, kawan-kawan memercayai orang yang jujur dan musuh-musuhnya bo-leh mencelanya di hadapannya, tapi hati mereka membenar-kannya.

6. Kemuliaan orang tergan-tung pada dirinya sendiri. Allah berfirman: Janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada apa yang Kami telah karuniakan kepada sebagian golongan dari mereka untuk dinikmati dalam waktu semen-tara, dan janganlah berduka-cita atas mereka; dan rendahkanlah sayap engkau bagi orang-orang

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 54

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 55: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

beriman. (Surah Al-Hijr:89) Jangan memandang kepada

harta kekayaan orang lain. Jan-gan pernah iri hati kepada siapa pun. Dia yang melihat terhadap orang yang di atasnya, tidak berhenti pada satu tempat. Pas-tilah, dia akan mendapatkan neraka di akhirat, tapi di dunia ini juga dia hidup dalam api. Aku maksudkan bahwa dia ter-bakar dalam api kedengkian. Jika tidak, dia masuk dalam daerah peminta-minta. Betapa memalukannya, bahwa ketika dia dengan kemauan sendiri, rasa dengki telah memakan dir-inya dan ketika dia berada di kumpulan orang-orang, menghi-nakan dirinya dengan meminta-minta.

Dia seharusnya melihat kepada orang-orang yang berada di bawah standarnya dan betapa mereka hidup dengan lebih sedikit daripada yang dia miliki. Dia seharusnya bersyukur kepada Tuhan pada apa yang Dia telah berikan kepadanya dan tidak serakah pada apa yang tidak diberikan kepadanya. D e n g a n b e r s y u k u r , kekayaannya t idak akan berkurang, bahkan hatinya akan memperoleh kedamaian dan ke-tenangan. Dengan keserakahan, orang t idak mempero leh kekayaan orang lain. Itu memicu api kedengkian dalam hatinya yang merupakan satu hukuman yang keras.

Jika seorang anak berusaha untuk berjalan seperti orang de-wasa, dia jatuh dan mendapat cedera; sama halnya, dia yang meniru orang-orang yang lebih berharta dari padanya, jatuh dan mendapat cedera. Pujian dari beberapa kawan yang palsu untuk beberapa hari membawa kekecewaan seumur hidup. Orang hendaklah mengembang-kan kebiasaan untuk berbelanja lebih sedikit dari penghasi-lannya, sebab membantu dan peduli kepada orang-orang lain juga merupakan kewajibannya. Dia tak punya hak membelanja-kan uang itu. Lagi pula, siapa yang dapat memperkirakan apa yang ada dalam simpanan un-tuknya pada hari mendatang.

7. Kerja keras merupakan mutu yang begitu luar biasa yang tanpa ini, keindahan batin seseorang tidak terungkap. Be-tapa sialnya dia yang datang (lahir) ke dunia ini dan ketika dia pergi, khazanahnya tetap terkubur.

8. Dia yang mengadakan perjalanan ke luar negeri, mem-bawa besertanya kehormatan negeri dan keyakinannya seba-gai amanah. Jika dia tidak bersi-kap baik, tidak hanya harga dir-inya sendiri yang hancur tapi juga harga diri negeri dan aga-manya. Orang-orang melu-pakannya, mereka tetap menga-takan, “Kami telah melihat orang-orang India, mereka itu

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 55

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 56: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

jahat dan kami telah melihat orang-orang Ahmadi dan mereka amat buruk.”

9. Seorang musafir harus sangat menjaga (berhati-hati) t e r h a d a p p e r t e n g k a r a n -pertengkaran. Apa yang lebih buruk dari pada hal ini bahwa orang lain kembali ke rumah sesudah bertengkar, tapi kawan yang miskin ini menunggu kepu-tusan dengan berdiam di hotel (penginapan). Para musafir, bahkan jika dia menang, [dia itu] kalah dan jika dia kalah, maka bahkan dia telah [lebih] kalah [lagi]. Pertengkaran adalah keburukan untuk setiap waktu tapi selama perjalanan, itu bukan hanya keburukan tapi juga merupakan kebodohan.

10. Para Ahmadi dari negeri-negeri lain lama berkunjung ke Qadian agar mereka boleh men-dapatkan manfaat dari takwa dan contoh teladan yang unggul dari orang-orang shaleh di kota ini. Mereka mempunyai harapan-harapan yang tinggi dengan keluarga Hadhrat Masih Mau‟ud(a.s.). Mereka ingin men-inggalkan rumah-rumah mereka untuk mencari agama dan untuk datang kepada kita. Hal itu akan menjadi tragedi bahwa kita menghancurkan kepercayaan mereka dengan pergi kepada mereka dan membuktikan hara-pan-harapan mereka tentang kita adalah khayalan belaka. Contoh teladan kita hendaknya

sedemikian hingga mereka men-jumpai kita lebih dari pada harapan-harapan mereka dan bahwa harapan-harapan mereka tidak dihancurkan.

11. Ada beberapa orang lemah di setiap masyarakat. Mereka menggunjing tentang orang-orang lain. Seorang mukmin wajib menjaga (berhati-hati) dari mendengarkan gunjingan. Melakukan hal itu hendaknya dihindari secara mutlak. Dia yang mempercayai kelemahan (keburukan) seseorang tanpa bukti, Allah akan mendorong terhadapnya orang-orang yang b a h k a n m e n j a d i k a n ( m e m a n d a n g ) k e b a i k a n -kebaikannya sebagai keburukan.

Ini juga penting bahwa kalian jangan menunjukkan keti-dak-sukaan terhadap penggun-jing. Orang itu seharusnya di-nasihati dengan cinta dan kasih sayang bahwa jika anggapannya itu salah, dia hendaknya berhati-hati terhadap buruk sangka. Jika anggapannya itu benar, dia hendaknya berdoa bagi sahabat-nya itu agar doa itu bermanfaat baginya juga bagi kalian. Se-moga Allah mengampuni dosa-dosa kalian juga.

12. Engkau akan menjumpai para Ahmadi dari Mesir dan Palestina. Di kawasan-kawasan ini, Ahmadiyah masih benar-benar lemah. Upayakanlah bahwa ketika engkau kembali dari negeri-negeri ini, para

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 56

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 57: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

Ahmadi seharusnya menjadi lebih besar dalam jumlah dan tersusun dengan lebih baik. Mereka akan mengingat engkau dengan niat baik dan doa-doa. Mereka akan mengatakan, “Kami dulunya lemah dan sedikit dalam jumlah. Orang-orang itu datang dan kami men-jadi teratur (terorganisir) deng an baik dan lebih besar dalam jumlah. Semoga Allah member-kati mereka dan memberikan ganjaran bagi mereka.” Doa yang ikhlas dari orang mukmin adalah lebih berharga dari pada seribu khazanah.

13. Engkau wajib memberi-kan perhatian khusus untuk me-laksanakan shalat Jum‟at dan shalat-shalat wajib sehari-hari (jika memungkinkan) secara berjamaah. Engkau hendaklah berupaya juga untuk lebih ban-yak shalat berjamaah. Jama‟at hendaknya dinasihati mengenai

shalat Jum‟at, pertemuan ming-guan dan shalat berjamaah se-hari-hari.

14. Rasulullah saw. biasa mem-baca doa pada setiap berkumpul sebagai berikut: Ya Tuhan kami yang tujuh langit dalam kekua-saan Engkau, dan Ya Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa-apa yang mereka pegang, dan Ya Tuhan penguasa setan dan mereka yang sesat, dan Ya Tu-han yang menguasai angin dan apa-apa yang disebarkannya, kami memohon kebaikan kota ini dan para penghuninya dan apa-apa yang ada di dalamnya. Kami memohon perlindungan Engkau dari kebururukan kota ini dan para penghuninya dan keburukan apa-apa yang ada di dalamnya. Ya Tuhan kami, ber-katilah mereka semua bagi kami. Y a T u h a n k a m i ! Anugrahkanlah buah-buahnya kepada kami dan anugrahkanlah

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 57

Page 58: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

kecintaan kami kepada para pen-ghuninya dan anugrahkanlah kepada kami kecintaan dari orang-orang (penduduk)nya yang soleh.

Ini merupakan satu doa yang bermakna dan meliputi. Ketika engkau naik kereta api, mema-suki sebuah kota atau naik dan turun dari kapal, bacalah doa ini dengan ikhlas. Dengan karunia Tuhan, itu akan menyelamatkan d a r i b a n y a k k e b u r u k a n (kejahatan).

15. Di Mesir, kedua bahasa, Inggris dan Prancis digunakan. Tapi engkau sedang pergi ke sana untuk belajar Bahasa Arab. Sepenuhnya bertekat bahwa engkau tak akan berbi-cara bahasa lain kecuali Bahasa Arab bahkan jika engkau menghadapi sejumlah kesulitan-kesulitan. Jika tidak perjalanan ini akan sia-sia. Tentu saja eng-kau tidak perlu belajar bahasa pasaran dari orang-orang awam.

Belajar tentang pertanian atau untuk suatu tujuan khusus lainnya, jika engkau harus ber-bicara kepada orang-orang dusun setempat, engkau boleh menyewa beberapa penerjemah. Engkau telah belajar Bahasa Arab dan dengan sedikit usaha, ilmu engkau akan dihidupkan kembali.

16. Bawalah bersamamu catatan-catatan dari Kitab Suci Al-Qur‟an, yang engkau tulis-kan selama daras-daras dan taf-

sir-ku yang sekarang diterbit-kan. Bahan-bahan itu akan me-mudahkan engkau dengan baik. Ilmu ini tak di temukan di tem-pat lain di dunia ini. Ulama be-sar akan mengakui keunggu-lannya dan akan menguraikan ilmu pengetahuan melalui Ahmadiyah.

17. Simpanlah bersamamu Al-Munjid (kamus Bahasa Arab), Kitab Sharaf dan Kitab Nahu (buku-buku tata bahasa Arab). Tetaplah pelajari kitab-kitab itu ketika engkau sedang dalam pe-layaran di kapal, sebab dengan tidak tetap berhubungan dengan bahasa, membuat ilmunya hi-lang.

18. Merupakan perintah syariat di mana lebih dari seo-rang mukmin tinggal, mereka hendaknya mengangkat seorang amir dari antara mereka agar di sana tak ada kekosongan pimpi-nan.

Semoga Allah menolong eng-kau dan beserta engkau di mana saja engkau berada.

Wassalam, Mirza Mahmud Ahmad

Muharim Awwaluddin Mubaligh Ahmadiyah Bertugas

Di Gresik, Jawa Timur Sumber: Ahmadiyya Gazette, Canada,

April 1994, hal. 20-22

SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 7, Wafa 1394 HS / Juli 2015 58

Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.

Page 59: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

AL-QURAN TERJEMAH DAN

TAFSIR SINGKAT

EDISI V Tahun 2014

HARGA

Rp150.000,-

Al-Quran ini dapat dibeli di Jemaat-jemaat Lokal.

Sistem Pembayaran dengan menyetorkan uang ke Maal PB JAI

(via Kwitansi M1)

Dapatkan Segera!!!

Page 60: Ahmadiyya Mission House, terletak di kota - ppmai.id · PDF filemang Hindu pernah menjadi agama mayoritas dipeluk oleh ... Meski sehari-hari sering ber- ... dengan sendirinya otaknya

JEMAAT AHMADIYAH

Jemaat Ahmadiyah adalah gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889 (1306 H).

Jemaat Ahmadiyah bukanlah agama baru. Jemaat Ahmadiyah adalah jamaah Muslim. Syahadat Ahmadiyah adalah:

دا أنا وأشهد هللا إلا إله ل أن أشهد هللا رسىل محما

Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. lahir pada

tahun 1835 di Qadian, India dan wafat pada tahun 1908. Berdasarkan wahyu dan perintah dari Allah Ta‟ala, beliau as. adalah Al-Masih Yang Dijanjikan dan Imam Mahdi, yang telah dikabarkan oleh Nabi Besar Muhammad saw. akan datang di Akhir Zaman.

Beliau as. berpangkat Nabi dan Rasul tetapi tidak membawa syariat baru. Tu-gas beliau as. adalah untuk menghidupkan agama dan menegakan Syariat Islam.

Setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. wafat, kepemimpinan dalam Je-maat Ahmadiyah dilanjutkan dengan berdirinya khilafat, sesuai dengan Sunnah Islam.

Khalifah pertama dalam Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah Hadhrat Hafiz Al-Hajj Hakim Nuruddin ra. (1908-1914). Kedua Hadhrat Al-Hajj Mirza Bashi-ruddin Mahmud Ahmad (1914-1965). Mengenai Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. ini Hadhrat Imam Mahdi as. sering menerima wahyu yang mengabarkan bahwa beliau akan memegang peranan penting dalam perkemban-gan Islam. Dan terbukti, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. me-megang jabatan Khalifah Muslim Ahmadiyah selama 51 tahun. Dalam masa ja-batan kekhalifahan beliau inilah Jemaat Muslim Ahmadiyah menyebar ke selu-ruh pelosok dunia.

Khalifah ketiga adalah Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad ra. (1965-1982). Khalifah keempat adalah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. (1982-2003) dan Khali-fah kelima adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. (2003– sampai sekarang).

Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional yang berpusat di Qadian, India, lalu pada tahun 1947 pindah ke Rabwah, Pakistan, dan sejak tahun 1984 hingga kini berpusat sementara di Lon-don, Inggris.

Jemaat Ahmadiyah Indonesia didirikan pada tahun 1925 dan telah diakui se-bagai badan hukum dengan ketetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 13 Maret 1953 No. J.A. 5/23/13.

Kebenaran pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Yang Dijanjikan dapat diuji dengan ajaran Al-Quran dan Hadits-hadits Nabi Besar Muhammad saw. Jika penyelidikan demikian tidak memberikan kepuasan batin, maka dapat diminta petunjuk langsung dari Allah Ta‟ala dengan jalan shalat Istikharah yang dilakukan dengan hati yang khusu dan Ikhlas. [][]