Upload
felly-fhj
View
124
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
FOCUS GROUP DISCUSSION IN HIGHER EDUCATIION :FOCUS GROUP DISCUSSION IN HIGHER EDUCATIION :Derivasi RAISE ++ Pada Sistem Manajemen Pendidikan TinggiDerivasi RAISE ++ Pada Sistem Manajemen Pendidikan TinggiSurabaya, 28 April 2003 Surabaya, 28 April 2003
UDISUBAKTI CIPTOMULYONOUDISUBAKTI CIPTOMULYONOTeknik Industri ITSTeknik Industri ITS
ANALYTICAL HIERARCHY ANALYTICAL HIERARCHY PROCES (AHP)PROCES (AHP)
2
METODE GROUP DECISION MAKING Brain Storming Delphi Method Voting AHP (Analytical Hierarchy
Process) Multi Decider Multi Criteria Nominal Group Techniques
FUNGSI• Komunikasi• Kolaborasi• Kompromi• Group Thinking• Group Decision Making
3
KONSEP DASAR METODA DELPHI Teknik pengambilan keputusan Teknik pengambilan keputusan
kelompok (Group Decision Making) kelompok (Group Decision Making) dengan panel pakardengan panel pakar
Proses terstruktur untuk pengumpulan Proses terstruktur untuk pengumpulan opini dan mengkomunikasikan opini dan mengkomunikasikan pengetahuan antar respondens dan pengetahuan antar respondens dan anggota panelanggota panel
Dinamika keputusan dikembangkan Dinamika keputusan dikembangkan melalui melalui quesionierquesionier dengan umpan dengan umpan
balik yang terkendali balik yang terkendali Menstrukturkan komunikasi dan opini Menstrukturkan komunikasi dan opini secara dinamis sehingga membentuk secara dinamis sehingga membentuk
opini kelompokopini kelompok
Two heads (n) are better than one
4
Tahapan Metodologi Tahapan Metodologi DelphiDelphi
ProblemNara sumberAnggotaPanel Delphi
PemaparanProblematikaPanel Delphi
Anggota PanelMenjawab danMemberi pendapat
Moderator panel mengumpulkan pendapat (kompilasi), membuat revisiMendistribusikan : feed back ulang
Pertukaran ideInformasi diantaraAnggota panel
Anggota panel memberikanide, komentar, definisi danObjektif/kriteria baru
Ada konvergensipendapat SOLUSI
Ada konsensus
Tidak adaKonsensus
5
Keuntungan Metode Delphi Tidak harus tatap muka secara
langsung Minimasi munculnya bias dalam
diskusi (effek dominasi) Partisipant panel dapat merubah
pendapat secara bebas (anonim) Partisipant terlibat aktif sejak awal
proses sampai kompromi kelompok dicapai
6
KONSEP DASAR METODE ANALYSIS KONSEP DASAR METODE ANALYSIS HIERARCHY PROCESHIERARCHY PROCES
KONSEPKONSEPAHPAHP
• Sebagai metoda pengambilan keputusan Multikriteria (MDCM)• Dikembangkan dari teori pengukuran dengan kriteria keputusan kompleks serta “intangible”• Memperhatikan proses pengembangan langkah dan dialektika manusia saat menyelesaikan suatu problem• Mengakomodasi faktor logika, pengalaman, emosi, intuisi dan subjektifitas secara sistimatis
7
PROSEDURPROSEDURAHPAHP
1. Menyusun hierarki elemen keputusan • Mendifinisikan problematika• Merinci elemen keputusan secara hierarkhis
2. Mengumpulkan data preferensi antar elemen keputusan dengan perbandingan berpasangan (tolok ukur perban- dingan dengan skala Saaty: 1-9)3. Menentukan prioritas dan bobot kepentingan setiap elemen keputusan (kriteria) dari data matriks berpasangan pada setiap level hierarki yang sama4. Membuat pengujian konsistensi terhadap perbandingan setiap elemen berpasangan di setiap tingkat hierarkhi5. Membuat sintesis dan agregasi setiap elemen keputusan pada seluruh tingkat hierarki yang ada
8
MenstrukturkanMenstrukturkanHierarkis AHPHierarkis AHP
• Hierarki disusun dalam struktur/fungsi tertentu• Hierarki sebagai kumpulan elemen yang disusun
dalam tingkat yang homogen • Ultimate goal ditempatkan pada level yang paling
tinggi sampai ke tingkat yang rendah:• Goal, kriteria, alternatif• Goal, kriteria, sub kriteria, alternatif• Goal, aktor,kriteria, level intensitas
keputusan
9
OverallPerformance
FINANCIALFINANCIALPERSPECTIVEPERSPECTIVE
PertumbuhanPendapatan
PenguranganBiaya
PeningkatanKepuasan
Kompentensilulusan
EfektivitasRelevansiKurikulum
PenataanSistem
PeningkatanInformasi
CONSUMERSCONSUMERSPERSPECTIVEPERSPECTIVE
INTERNAL INTERNAL BUSINESSBUSINESSPROCESSPROCESS
LEARNINGLEARNINGGROWTHGROWTH
PERSPECTIVEPERSPECTIVE
Kriteria
Sub Kriteria
TARGET ACTUALAlternatif
Membuat Struktur Hierarki
10
Menetapkan Pembobotan Prioritas Pada Setiap TingkatMenetapkan Pembobotan Prioritas Pada Setiap Tingkat
Kinerja Total
Kriteria C1
Alternatif A Alternatif B
Kriteria C2 Kriteria C3
C1 A B
A 1 XAB
B XBA 1
w
w1A
w1B
C2 A B
A 1 XAB
B XBA 1
w
w2A
w2B
C3 A B
A 1 XAB
B XBA 1
w
w3A w3B
w3A
w2A w2B
w1A w1B
W1 W2 W3Goal C1 C2
C1 1 X12 X13
C2 X21 1 X23
C3 X31 X32 1
C3 W
w1
w2
w3
Bobot prioritas relatif pada setiap hierarkhi
Nilai bobot relatif terhadap elemen keputusan/kriteria yang berada disetiap tingkat hierarki yang lebih tinggi
w3B
11
Menetapkan Agregasi dan Sintesis AHPMenetapkan Agregasi dan Sintesis AHP
Kriteria C1
Kinerja Total
Alternatif A Alternatif B
Kriteria C2 Kriteria C3
w3Aw3B
w2A w2B
w1Aw1B
W1 W2 W3
Menghitung skore sintesis dari nilai bobot dari setiap tingkat hierarkis dan elemen keputusan yang terkait
Alternati A = (w1)(w1A) + (w2)(w2A) + (w3)(w3A)
Alternatif B = (w1)(w1B) + (w2)(w2B) + (w3)(w3B)
12
Menetapkan SkoringMenetapkan Skoring Tabel Skala Tabel Skala PembobotanPembobotanPrioritasPrioritasTABEL SKALA AHP
Evaluasi matrik perbandingan berpasangan : tolok ukur/intensitasSkala Saaty (1-9)
Skala Definisi Keterangan1 Sama sama
penting/disukaiBobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sama penting dibandingkan elemen yang lain
3 Cukup penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai cukup penting dibandingkan elemen yang lain
5 Lebih penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai lebih penting dibandingkan elemen yang lain
7 Sangat penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sangat penting dibandingkan elemen yang lain
9 Mutllak penting/disukai Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai mutlak penting dibandingkan elemen yang lain
Nilai 2,4, 5 ; Nilai kompromi diantara dua nilai perbandingan terdekat
13
T etapkan ob jek tif i= 0 , level = I
Iden tifikasi A lterna tif
Iden tifikasikan k rite ria terka it
K em bangkan m atriks perband inganberpasangan un tuk setip k rite ria
pada level = i + I
H itung vek tor pem bobotan re latif se tiap k rite ria
H itung n ila i indeks incoherence (C I)
0< C I< 0 ,10
leve l = n
A
A
R evisi m atriks perband ingan berpa-sangan se tiap alte rnatif dan k riteria
H itung vek tor pem bobotan un tukse tiap a lterna tif pada se tiap k riteria
H itung n ila i indeks incoheresi per-band ingan berpasangan alterna tif
0< C I< 0 ,10
sem ua a lte rnatif sudah d iperban-d ingkan kese lu ruhan k rite ria ?
H itung n ila i skore g lobal un tuk se tiap alternatif
P ilih dan u ru t alterna tif berdasarkan pero lehan skore terbesar
L an ju tkan un tukkrite ria lain
N o
Y a
Y a
N o
T idak
T idak
N o
P ro s e s A na lis is H ira rk his -A H P
14
Kriteria C1
Ultimate Goal
Alternatif A Alternatif B
Kriteria C2 Kriteria C3
w3Aw3Bw2A w2Bw1A
W1 W2 W3
Alternatif C
w1B
w1Cw2C w3C
Alternati A = (w1)(w1A) + (w2)(w2A) + (w3)(w3A)Alternatif B = (w1)(w1B) + (w2)(w2B) + (w3)(w3B)Alternati C = (w1)(w1A) + (w2)(w2C) + (w3)(w3C)
Contoh Pemilihan Alternatif 3 Kriteria dan 3 Alternatif
15
UltimateGoal
Kriteria1
(C1)
Kriteria1
(C2)
Kriteria1
(C3)
Kriteria1
(C1)
1 3 5
Kriteria2
(C2)
1/3 1 3
Kriteria3
(C3)
1/5 1/3 1
Jumlah
(Kolom)
1,533 4,333 9,0
a. Penetapan jumlah kolom berpandingan berpasangan
16
b. Matriks Perbandingan Hasil Normalisasi
Goal
(Ultimate)
Kriteria 1
(C1)
Kriteria 2
(C2)
Kriteria 3
(C3)
Jumlah
(Baris)
Kriteria 1
(C1)
0,652 0,692 0,555 1,900 W1=0,633
Kriteria 2
(C2)
0,217 0,230 0,333 0,781 W2 =0,260
Kriteria 3
(C3)
0,130 0,077 0,111 0,318 W3 =0,106
Rata-rataBobot (wi)
17
c. Matriks Perkalian Bobot x Nilai Matrix Perbandingan Awal
Goal
(Ultimate)
Kriteria 1
(C1)
Kriteria 2
(C2)
Kriteria 3
(C3)
Jumlah
(Baris)
Kriteria 1
(C1)
0,633 0,781 0,530 1,946
Kriteria 2
(C2)
0,211 0,260 0,318 0,790
Kriteria 3
(C3)
0,127 0,086 0,106 0,320
18
d. Kolom Jumlah Matriks Dibagi Bobot
Goal
(Ultimate)
Jumlah
Matriks
Bobot Hasil
Bagi
(L maks)
Kriteria 1
(C1)
1,946 0,633 3,072
Kriteria 2
(C2)
0,790 0,260 3,033
Kriteria 3
(C3)
0,320 0,106 3,011
Dicari nilai L maks pada hasil bagi
19
e. Dicari Nilai Consistensi Indeks
11
)(
n
nL
n
nCI maksmaks11
n
nL
n
nCI maksmaks
DiperolehCI = ( 3,072 – 3 ) : ( 3 – 1 ) = 0,072/2 = 0,036
f. Dicari Nilai Consistency Ratio
CR = CI/RI
Nilai RI (Random Index): fungsi order matriks
Oder
Matriks
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
20
Pengujian Konsistensi • Menguji untuk stiap evaluasi perbandingan berpasangan memenuhi konsistensi • Indeks inkonsistensi (Saaty,1983) disarankan tidak lebih 10 %
Inkonsistensi dan TransitivityKonsistent : memenuhi konsep rasional/logika deduktif
• Bila A>B B>C• Penarikan kesimpulan-logis : A > C
Proses Keputusan MCDM : intransitivity• A > B : A lebih baik• B > C : B lebih baik• A ? C : A belum tentu lebih baik dari C
21
KelebihanKelebihanPendekatanPendekatanAHPAHP
PendekatanTunggal
Kompleksitas(deduktif)
Ketergan-tungan
Hirarkhis
Skala Pengukuran(Intangible)
Konsistensi
Sintesis
Trade offAnalisis
EvaluasiKonsensus
Iteratif(Pengulangan)
AHP
22
TERIMA KASIH TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYAATAS PERHATIANNYA