Upload
salingrinduwordpresscom
View
35
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sifat fisik dan kimia air, elektrolisis air, kohesi dan adhesi,peran air dalam kehidupan, sejarah sel, struktur sel, sel tumbuhan dan hewan. Kunjungi juga saling rindu.wordpress.com
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air
asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan
tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,
uap air, dan lautan es. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak
tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah
besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars,
serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup
1
saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Oleh karena itu kami
membuat makalah dengan judul “Air dan Sel”.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana sifat-sifat fisika dan kimia air?
2. Bagaimana proses elektrolisis air?
3. Apa peranan air bagi kehidupan?
4. Bagaimana sejarah penemuan sel?
5. Bagaimana struktur sel?
6. Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
7. Bagaimana siklus sel dan reproduksi sel?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat fisika dan kimia air
2. mengetahui proses elektrolisis air
3. mengetahui peranan air bagi kehidupan
4. mengetahui sejarah penemuan sel
5. mengetahui struktur sel
6. mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
7. mengetahui siklus sel dan reproduksi sel
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat Fisika dan Kimia Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi
mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet
Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan
(es), cairan (air) dan gas (uap air).
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan
bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang
baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan
menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur
sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang-Undang nomor 7 tahun 2004
tentang sumber daya air.
3
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik,
yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen
sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua
elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom
oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan
oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom
hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada
tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol.
Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini
membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk
4
dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik
ini disebut ikatan hydrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat di
deskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH¯)
Nama sistematis Air
Nama alternativeaqua, dihidrogen monoksida,
Hidrogen Hidroksida
Rumus molekul H2O
Massa molar 18.0153 g/mol
Densitas dan fase0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan)
Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
5
2.2 Elektrolisis Air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan
mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2
dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai
menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke
katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali
beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat
dituliskan sebagai berikut :
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk
gelembung pada elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang
dapat digunakan sebagai bahan baker kendaraan hydrogen.
2.3 Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut
sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur
dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"
(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat
tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-
dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya
6
tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan
mengendap dalam air.
2.4 Kohesi dan Adhesi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air
memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat
pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan
parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom
oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti,
ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang
dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke
arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan
membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang
daerah-daerah di sekitar kedua atom hydrogen.
2.4.1 Tegangan Permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan
oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati
saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak
dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul
sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih
atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis
(thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul air (gaya
adhesi) lebih kuat daripada gaya kohesi antar molekul.
7
Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan
membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu,
permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Irvin
Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar permukaan-
permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan
hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari
hidrasi air — perlu dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya
ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar
nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau
lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara
ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.[11]
Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan
langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan diluar sel
(extracellular freezing).
2.5 Peranan Air Bagi Kehidupan
2.5.1 Kehidupan di Dalam Laut
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting
untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat
membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk
hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air
merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah
bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam
8
fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari
untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan
digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
2.5.2 Air Untuk di Minum
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari
ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia
membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk
menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas,
suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum,
manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air.
Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas
(sekitar dua liter) per hari, namun hasil penelitian yang diterbitkan
Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi
sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam
menyehatkan tubuh. Malah terkadang untuk beberapa orang, jika
meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat
menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan
konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau
pada cuaca yang panas.
9
2.5.3 Air Sebagai Pelarut
Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci
tubuh manusia, pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu,
limbah rumah tangga juga dibawa oleh air melalui saluran pembuangan.
Pada negara-negara industri, sebagian besar air terpakai sebagai pelarut.
Air dapat memfasilitasi proses biologi yang melarutkan limbah.
Mikroorganisme yang ada di dalam air dapat membantu memecah limbah
menjadi zat-zat dengan tingkat polusi yang lebih rendah.
2.6 Sains Semu Air
Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo,
Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan
pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto
kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan
bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan
manusia disekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh
perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan
hidrogen.
Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi "indah"
dan "mengagumkan" apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya
dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi
"buruk" dan "tidak sedap dipandang mata" apabila mendapat efek negatif
disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal
10
air terdapat didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya
sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu
terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel
air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan
dicelupkan ke dalam air tersebut.
Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial. Ernst
Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya
metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya
hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi
percobaan yang sama.
2.7 Sejarah Penemuan Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal
(uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau
dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian
tugas terhadap sel-sel penyusunnya yang menjadi dasar sebagai hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan
besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel
11
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan
Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop
yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang
berarti rongga/ruangan.
Gambaran sel gabus berdasarkan penelitian Robert Hooke
Galileo Galilei (Awal abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur
tipis dari mata serangga. Galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan tetapi
orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
12
Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran suatu sayatan tipis gabus yaitu suatu
kompartemen atau ruang-ruang disebut dalam nama latin cellulae (ruangan kecil)
yaitu asal mula nama sel.
Anton van Leeuwenhoek (October 24, 1632 - August 26, 1723) Menggunakan
lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa, bakteri.
Robert Brown (1773-1858 ) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih
fokus untuk mengamati sel, yaitu mengamati adanya titik buram yang selalu ada
pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik
buram itu disebut sebagai nukleus.
Matthias Jakob Schleiden. Pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan
yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.
13
Theodor Schwann (1810-1883) Sel adalah bagian dari organisme.
Rudolf Virchow (1821-1902) Seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel
membelah menjadi dua sel, setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.
2.8 Struktur Sel
Secara umum setiap sel memiliki :
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang
dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi
perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya
ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma.
Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai
14
organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel.
Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi"
di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin
berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang
mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma yaitu:
1. Mitokondria
2. Badan Golgi
3. Retikulum Endoplasma
4. Plastida
5. Vakuola
Adapun struktur dan fungsi komponen-komponen sel hewan dan sebagainya:
1. Membran plasma
Sel hewan terdapat membran plasma yang bersifat semi permeabel,
hidup dan sangat tipis. Fungsi dari membran plasma untuk mengatur
pertukaran zat antara sitoplasma dengan larutan di luar sel. Komposisi
kimia membran plasma yaitu yang terdiri 2 lapisan (bilayers) yang
tersusun dari lipida, protein dan karbohidrat.
2. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah merupakan membran lipoprotein
pada sitoplasma yang terletak antara membran inti dengan membran
plasma. Ada 2 macam RE, yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE agranuler
(RE halus).
15
Fungsi dari REK antara lain sebagai alat transportasi zat-zat yang
diperlukan inti, sekaligus tempat terjadi proses sintesis protein. Fungsi
REH antara lain adalah untuk metabolisme sterol, sebagai pelindung
(karena menghasilkan detoxsifikasi) dan metabolisme karbohidrat.
3. Badan golgi
bagian dalam kantong-kantong tersebut terdapat ruang-ruang kecil.
Membran aparatus golgi terbentuk dari lipoprotein. Fungsi aparatus golgi
mengahsilkan sekret berupa getah, lisosom primer, menyimpan protein
dan enzim yang akan disekresikan.
4. Badan Mikro
Dapat dibedakan 2 kelompok yaitu peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom hanya mengandung enzim katalase dan oksidase, sedangkan
glioksisom selain ada katalase dan oksidase, masih ada enzim lain yaitu
mengandung seluruh/sebagian enzim daur glioksilat. Fungsi badan mikro
antara lain sebagai oksidasi substrat, oksidasi asam lemak Koenzim A, dan
oksidase α – asam lemak.
5. Lisosom
Lisosom bentuk seperti bola dengan diameter ± 500 nm. Lisosom
mengandung enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan
metabolisme yang masuk ke dalam sel secara pinositosis (berupa cairan)
maupun fagositosis (berupa padat).
16
6. Mitokondria
Bentuk bulat lonjong (bercabang), dengan ukuran ± 2000 nm.
Struktur mitokondria dikelilingi oleh 2 lapisan membran, yaitu membran
luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan
(krista). Ruang dalam mitokondria berisi matriks mitokondria. Fungsi
mitokondria yaitu tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat yang
menghasilkan energi (ATP).
7. Ribosom
Ribosom sangat kecil (diameter 20-25 nm), terdapat pada
sitoplasma secara bebas atau menempel pada retikulum endoplasma.
Fungsi ribosom sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
8. Sentrosom
Letak sentrosom pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat
pembelahan mengandung dua sentriol. Sebuah sentrosom terbentuk dari 9
set tabung yang masing-masing set terdiri dari 3 mikrotubula yang
berfungsi menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel.
9. Nukleus
Inti terletak pada bagian tengah sel. Umumnya sel makhluk hidup
mengandung satu inti, tetapi ada juga yang mempunyai banyak inti seperti
sel otot lurik (otot rangka). Bagian-bagian inti sel:
1. Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti
terdiri dari 2 lapisan dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-
17
pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan kimia. Lapisan
membran yang sebelah luar berhubungan dengan membran
retikulum endoplasma.
2. Nukleoplasma dan kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma. Pada nukleoplasma
tredapat benang-benang kromatin yang tampak jelas pada saat
pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu
mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol
aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.
3. Nukleolus
Setiap nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat.
Secara kimia nukleolus mengandung RNA dan protein. Nukleolus
berfungsi untuk sintesis RNA ribosom.
Struktur sel tumbuhan yaitu:
1. Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida (selulosa).
Fungsi dinding sel untuk melindungi sitoplasma dan membran plasma.
18
Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel yang lainnya
dihubungkan dengan plasmodemata.
2. Plastida
Plastida ada yang berwarna, ada juga yang tidak berwarna. Plastida
yang tidak berwarna disebut leukoplas, sedangkan yang berwarna disebut
kromoplas. Leukoplas yang berfungsi membuat amilum disebut amiloplas
dan yang membentuk lemak disebut elaioplas. Kromoplas yang
mengandung klorofil disebut kloroplas.
3. Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan, tetapi
pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas, terutama pada sel yang
berisi air, fenol, antosianin, alkaloid, dan protein.
2.9 Perbedan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel tumbuhan Sel hewan Sel bakteri
Sel tumbuhan lebih besar
daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil
daripada sel tumbuhan.Sel bakteri sangat kecil.
Mempunyai bentuk yang
tetap.
Tidak mempunyai bentuk
yang tetap.
Mempunyai bentuk yang
tetap.
Mempunyai dinding sel
[cell wall] dari selulosa.
Tidak mempunyai dinding
sel [cell wall].
Mempunyai dinding sel
[cell wall] dari
lipoprotein.
Mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida. Tidak mempunyai
19
plastida.
Mempunyai vakuola
[vacuole] atau rongga sel
yang besar.
Tidak mempunyai vakuola
[vacuole], walaupun
terkadang sel beberapa
hewan uniseluler memiliki
vakuola (tapi tidak sebesar
yang dimiliki tumbuhan).
Yang biasa dimiliki hewan
adalah vesikel atau [vesicle].
Tidak mempunyai
vakuola.
Menyimpan tenaga dalam
bentuk butiran (granul)
pati.
Menyimpan tenaga dalam
bentuk butiran (granul)
glikogen.
-
Tidak Mempunyai
sentrosom [centrosome].
Mempunyai sentrosom
[centrosome].
Tidak Mempunyai
sentrosom [centrosome].
Tidak memiliki lisosom
[lysosome].
Memiliki lisosom
[lysosome].
Nukleus lebih kecil
daripada vakuola.
Nukleus lebih besar daripada
vesikel.
Tidak memiliki nukleus
dalam arti sebenarnya.
2.10 Siklus Sel
20
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan
jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk
menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung
terus-menerus dan berulang (siklik). Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak
lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini
mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur
perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada
masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
2.11 Reproduksi Sel
sel melakukan reproduksi dengan 3 sistem pembelahan yaitu pembelahan secara
Amitosis ( Binary Fussion), pembelahan Mitosis dan pembelahan secara meiosis,
tujuannya adalah untuk menghasilkan zigot.
Terdapat dua tipe sel, yaitu:
1. Sel Eukariot
Sel Eukariot adalah Sel eukariota mengandung 2 macam membran
yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Sel eukariota terdapat pada
sel tumbuhan dan sel hewan, walaupun ukuran struktur dan proses
21
fisiologisnya berbeda, umumnya sel eukariota mengandung organel-
organel yang hampir sama.
2. Sel Prokariot
DNA pada prokariot tidak terorganisasi ke dalam nukleus sejati
yang dikelilingi oleh selubung nuclear atau nuclear envelope. Disamping
itu, sel prokariot tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. DNA eukariot
terorganisasi dalam nukleus dan dikelilingi oleh selubung nucleus yang
terdiri dari dua membrane bilayer. Nukleus mengandung materi genetik
dalam bentuk benang kromatin yang terdiri dari DNA dan protein. Pada
saat pembelahan sel, kromatin memadat dan memendek membentuk
struktur yang dapat diamati yang disebut kromosom.
BAB III
22
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan
air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub
utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu
sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan
protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan, yaitu:
1. Bagi mahasiswa disarankan agar mempelajari lebih dalam lagi
tentang air dan sel
2. Mahasiswa mengetahui tentang kegunaan air bagi kehidupan
manusia
23
3. Mahasiswa disarankan mengetahui seluk-beluk sel dan
kegunaannya
24
AIR DAN SEL
Diajukan untuk memenuhi salah satu
Tugas mata kuliah biokimia
Disusun oleh:
1. Nitya Dvimurti 230110090046
2. Naylaturohmah 230110090061
3. Humaira Nurrafita 230110090062
4. Latifah 230210090068
5. Nurani Priseptiarimi 230110090075
6. Kusma 230110090081
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
25
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi karena atas rahmat
serta karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Tak lupa kami juga ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada
dosen pengajar mata kuliah Biokimia, kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada rekan-rekan sekalian, karena tanpa kerja sama dari rekan-rekan kami
mungkin tidak akan dapat mengelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini pasti masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan sumbang saran dari rekan
sekalian supaya kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi nanti.
Akhirnya, kami berharap makalah yang serba sederhana ini dapat
bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.
Jatinangor, Maret 2010
Penulis
26
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................7
1.2 Identifkasi Masalah ..............................................................................8
1.3 Maksud dan Tujuan ..............................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat Fisika dan Kimia Air ...............................................................9
2.2 Elektrolisis Air................................................................................12
2.3 Kelarutan (solvasi)..........................................................................12
2.4 Kohesi dan Adhesi
2.4.1 Tegangan Permukaan.............................................................13
2.5 Peranan Air Bagi Kehidupan
2.5.1 Kehidupan di Dalam Laut......................................................14
2.5.2 Air Untuk Diminum...............................................................15
2.5.3 Air Sebagai Pelaru..................................................................16
2.6 Sains Semu Air................................................................................16
2.7 Sejarah Penemuan Sel.....................................................................17
2.8 Struktur Sel......................................................................................20
2.9 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan......................................25
27
2.10 Siklus Sel.......................................................................................27
2.11 Reproduksi Sel..............................................................................27
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................29
3.2 saran................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................31
28
DAFTAR TABEL
Tabel Sifat Fisik Air .........................................................................................11
Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan ..............................................25
29
DAFTAR GAMBAR
Ikatan Hidrogen ................................................................................................11
Gambar Sel Gabus.............................................................................................18
Galileo Galilei...................................................................................................18
Robert Hook......................................................................................................18
Anton Van Leeuwenhook..................................................................................19
Robert Brown....................................................................................................19
Matthias Jakob Schleiden..................................................................................19
Theodor Schwann..............................................................................................20
Rudolf Virchow.................................................................................................20
Nukleolus...........................................................................................................24
Reproduksi sel...................................................................................................27
30
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Air"
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)"
Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular
Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books
31