3
5.1.1.1. Pencegahan Dan Penanggulangan Air Asam Tambang. Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tam bang dihitung berdasarkan perkiraan volume air larian permukaan yang berasal dari catchment area di lokasi tambang dan timbunan tanah penutup. Kemudian volume air larian yang berpotensi untuk menghasilkan air asam tambang sekitar 50 % lalu nilai koefisien larian air permukaan (C-nya) adalah 0,20. Biaya pengapuran untuk menaikan pH air adalah sebesar Rp. 50/m3 Perhitungan volume air adalah sebagai berikut : 1. Air Hujan Dari data rata-rata curah hujan tahun 1998 sampai 2007 diketahui bahwa curah hujan rata-rata maksimum pada tahun 2007 yaitu sebesar 374 mm/jam. Sehingga debit air hujan yang masuk ke tambang dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : QI = 0,278 x C x I x A Dimana : A = Luas daerah tangkapan hujan = 91000 m2 C = Koefisien penggalian = 0,9 I = Intensitas Curah Hujan = 0,148 R = Curah hujan maximum T = Waktu rata-rata hari hujan per 10 tahun = 187 hari dan hari hujan asumsi 3 jamjhari, jadi = 560 jam/tahun Maka air hujan yang masuk tambang (QI) adalah QI = 0,278 x 0,9 x 0,148 x 91000 m2 = 3.391 m3 . 2. Air Tanah Rembesan air tanah dapat dihitung sebagai berikut : Q2 = K x Lx Chl 2 - h2.5 R Dimana: Q2 = Debit air tanah yang masuk tambang (m3/jam)

Air

  • Upload
    chokyms

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

air asam

Citation preview

Page 1: Air

5.1.1.1. Pencegahan Dan Penanggulangan Air Asam Tambang.

Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tam bang dihitung berdasarkan perkiraan

volume air larian permukaan yang berasal dari catchment area di lokasi tambang dan timbunan

tanah penutup. Kemudian volume air larian yang berpotensi untuk menghasilkan air asam

tambang sekitar 50 % lalu nilai koefisien larian air permukaan (C-nya) adalah 0,20. Biaya

pengapuran untuk menaikan pH air adalah sebesar Rp. 50/m3

Perhitungan volume air adalah sebagai berikut :

1. Air Hujan

Dari data rata-rata curah hujan tahun 1998 sampai 2007 diketahui bahwa curah hujan rata-rata

maksimum pada tahun 2007 yaitu sebesar 374 mm/jam. Sehingga debit air hujan yang masuk

ke tambang dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

QI = 0,278 x C x I x A

Dimana :

A = Luas daerah tangkapan hujan = 91000 m2

C = Koefisien penggalian = 0,9

I = Intensitas Curah Hujan = 0,148

R = Curah hujan maximum

T = Waktu rata-rata hari hujan per 10 tahun = 187 hari dan hari hujan

asumsi 3 jamjhari, jadi = 560 jam/tahun

Maka air hujan yang masuk tambang (QI) adalah

QI = 0,278 x 0,9 x 0,148 x 91000 m2 = 3.391 m3

.

2. Air Tanah

Rembesan air tanah dapat dihitung sebagai berikut :

Q2 = K x Lx Chl

2 - h2.5

R

Dimana:

Q2 = Debit air tanah yang masuk tambang (m3/jam)

Page 2: Air

K = Koefisien permeabilitas = 3.6 x 10.2

I = Gradien hidrolik = 36.5%

L = Panjang lereng = 350 m

h = Ketinggian batas air dari lapisan kedap air dimana : •

hi = 9 m (dari data pemboran)

h2 = 4 m (dari data pemboran)

R = Jari-jari lingkaran pengaruh (m) yang di perhitungkan sebagai

berikut:

R = 1112 - hz

z = (9)2 - (4)2 = 2.28 m

2 i hi 2(0,365)(9)

Sehingga debit air rembesan diperhitungkan sebagai berikut :

Q2 = 0.365 x 350x (92 - 42)

2.28

= 27,954 m3/jam.

Maka debit air yang akan masuk ke tambang adalah :

Q = air hujan + air tanah

Q = Qi + Q2

= 3.391 m3 + 27,954 m3/jam

= 3.418,37 m3/jam = 0.94 m3/detik.

3. Biaya Air asam tambang

Diketahui bahwa satu tahun terdiri dari 364 hari dan diasumsikan rata-rata jam hujan adalah 2

jam/ hari, maka total jam hujan adalah 728 jam. Maka banyaknya aliran air adalah 2.488.571

m3/tahun . Dan yang akan menjadi air asam tambang diasumsikan 50%, maka total air asam

tambang pertahun adalah 1.244.285 m3/tahun. Menurut Peraturan Menteri ESDM no 18 tahun

2008, Nilai koefisien air asam tambang adalah 0,2 dan besarnya biaya penanganannya adalah

sebesar Rp 50/m3

.

Biaya pengapuran per tahun adalah = Rp 50 x 2.488.571 x 50% x 0.2 = Rp 12.442.855 ,-

Page 3: Air