Upload
rembulan-darma-hilda
View
4
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Menugaskan tanggungjawabMembuat ukuran kinerja atau kriteriaMengevaluasi kinerjaMemberikan penghargaan
Tujuan model ini: untuk mempengaruhi perilaku sehingga inisiatif individu dan organisasional sejalan untuk mencapai tujuan umum atau berbagai tujuan.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS
Berdasarkan fungsi adalah menugaskan tanggungjawab
pada unit organisasional dan menyatakan ukuran kinerja
berdasarkan faktor keuangan.
Penjelasan
Menugaskan tanggung jawab terfokus pada fungsi unit organisasional dan individu.
Penetapan ukuran kinerja menggunakan anggaran dan penghitungan biaya standar sebagai dasar kriteria aktivitas.
Pengukuran kinerja dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan. Kinerja biaya sangat ditekankan.
Pemberian penghargaan didesain untuk mendorong para individu mengelola biaya untuk mencapai atau mengalahkan standar anggaran.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, di lain pihak,
adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang
dikembangkan bagi para perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
yang terus menerus menuntut perbaikan.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS
• Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas
menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan
ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan.
Penjelasan
• Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim• Perbaikan Proses, mengacu pada
efisiensi proses;• Inovasi Proses, mengacu pada kinerja
proses;• Pembuatan Proses, mengacu pada
instalasi suatu proses baru secara keseluruhan
Lanjutan …
• Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada akhirnya standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada aktivitas individual dan proses.
• Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi.
• Pemberian penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim.
Pusat Investasi, Pusat Laba dan Pusat Biaya
Pusat pertanggungjawaban adalah segala sesuatu yang apapun yang ada dalam suatu organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau pengendalian atas perolehan pendapatan dapat diharapkan dijumpai disitu. Pusat pertanggungjawaban seperti itu dapat dijumpai berapa orang, operasi, departemen, perusahaan, divisi, ataupun keseluruhan organisasi itu sendiri.
PUSAT BIAYA
Pusat Biaya adalah setiap pusat pertanggungjawaban apapun
yang mengendalikan pengeluaran biaya. Pusat biaya tidak
mempunyai pengendalian atas penjualan atau atas perolehan
pendapatan.
PUSAT LABA
Pusat Laba adalah kebalikan dari pusat biaya, pusat laba mempunyai pengendalian baik atas biaya maupun atas pendapatan
Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban apapun yang
ada dalam suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya
dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian juga atas
dana investasi.
AKUNTANSI BERDASARKAN AKTIFITAS
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menampilkan suatu perubahan signifikan bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi secara efektif
AKUNTANSI BERDASARKAN STRATEGI
Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi adalah langkah selanjutnya dalam evolusi akuntansi
pertanggungjawaban.
Akuntansi berdasarkan strategi
Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur
PELAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH DAN TIDAK BERNILAI TAMBAH
Dengan membandingkan biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidakefisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan. Untuk mengidentifikasikan dan menghitung biaya yang bernilai dan tidak bernilai, ukuran output untuk tiap aktivitas harus didefinisikan.
LANJUTAN..
• Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga (standard price-SP). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan antara output sesungguhnya tingkat aktivitas (activity quantity-AQ) dan tingkat bernilai tambah (SQ), dikalikan dengan biaya standar per unit
Rumus biaya bernilai tambah
Biaya bernilai tambah = SQ x SPBiaya tak bernilai tambah = ( AQ – SQ ) SPDimana :SQ = Tingkat ouput bernilai tambah suatu aktivitasSP = Harga standar per unit ukuran ouput aktivitasAQ = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan untuk
sumber daya fleksivel atau kapasitas aktivitas praktis yang dibutuhkan untuk sumber daya terikat
Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai TambahUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005
AKTIVITASBIAYA
BERNILAI TAMBAH
BIYA TAKBERNILAI TAMBAH
BIAYASESUNGGU
HNYAPengelasan
Rp 400.000
Rp 80.000 Rp 480.000
Pengerjaan Ulang
0 90.000 90.000
Persiapan 0 360.000 360.000Pengawasan
0 60.000 60.000
Total Rp 400.000
Rp 590.000 Rp 990.000
Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai TambahUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005
Peranan Standar Kaizen
Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut.
Perbaikan yang direncanakan diasumsikan dapat dicapai, sehingga standar Kaizen adalah suatu tipe standar yang dapat dicapai saat ini. Berikutnya, hasil sesungguhnya (seperti, biaya)
dibandingkan dengan standar Kaizen untuk memberikan ukuran tingkat perbaikan yang
dicapai.
Pengaruh Perilaku dan Penggerak
Pengurangan aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan dalam
permintaan untuk aktivitas dan selanjutnya, suatu pengurangan dalam ukuran output aktivitas. Jika kinerja tim dipengaruhi oleh
kemampuannya untuk menurunkan biaya tak bernilai tambah, maka pemilihan penggerak
aktivitas (sebagai ukuran output, dan bagaimana menggunakannya, dapat memepengaruhi
perilaku
Manajemen Kapasitas Aktivitas
• Kapasitas aktivitas adalah berapa kali suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Permintaan akan aktivitas inspeksi menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan.
• Selisih kapasitas menunjukkan penghitungan dua selisih kapasitas: selisih volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan
Selisih volume aktivitas
Adalah perbedaan antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang didapatkan (kapasitas praktis, AQ) dan kuantitas standar bernilai tambah dari aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ). Ketika suplai melebihi permintaan dengan kuantitas yang cukup besar, manajemen dapat mengambil tindakan untuk menurunkan kuantitas aktivitas yang diberikan
Selisih kapasitas yang tidak digunakan,
• Adalah perbedaan antara ketersediaan aktivitas (AQ) dan penggunaan aktivitas (AU), merupakan informasi penting yang seharusnya disediakan untuk manajemen. Tujuannya adalah untuk menurunkan permintaan akan aktivitas sampai selisih kapasitas yang tidak digunakan sebanding dengan selisish volume aktivitas.
Biaya Keseluruhan Hidup Produk
• Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama:
• Biaya yang tidak muncul lagi (perencanaan, perancangan, dan pengujian),
• Biaya manufaktur• Biaya logistik, dan• Biaya pasca pembelian dari pelanggan
PERANAN BIAYA TARGET
Biaya target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai, maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang menggerakkan biaya sesungguhnya ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target.
Tiga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan, adalah :
•Rekayasa berlawanan•Analisis nilai, dan•Perbaikan proses
Contoh Penghitungan biaya target :
suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi mesin baru. Spesifikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual Rp 250.000,-. Laba yang diminta adalah Rp.50.000,- per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut :
Biaya target = Rp. 250.000- Rp. 50.000 = Rp. 200.000
Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup
BIAYA UNIT DAN INFORMASI HARGABiaya produksi unit Rp 6Biaya daur hidup unit Rp 10Biaya keseluruhan hidup unit
Rp 12
Harga jual unit yang dianggarkan
Rp 15
Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup
BIAYA YANG DIANGGARKANITEM 2005 2006 2007 TOTAL
Biaya Pengembangan
200.000
- - 200.000
Biaya Produksi - 240.000
360.000 600.000
Biaya Logistik - 80.000
120.000 200.000
Subtotal tahunan 200.000
320.000
480.000 1.000.000
Biaya Pasca pembelian
- 80.000
120.000 200.000
Total tahunan 200.000
400.000
600.000 1.200.000
Unit yang diproduksi
40.000
60.000
LAPORAN LABA RUGI PRODUK YANG DIANGGARKAN(dalam rupiah)
TAHUN PENDAPATAN
BIAYA PENGHASILAN
TAHUNAN
PENGHASILAN KUMULATIF
2005 - (200.000)
(200.000)
(200.000)
2006 600.000
(320.000)
280.000 80.000
2007 900.000 (480.000)
420.000 500.000
Penjelasan
Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan dengan definisi konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua biaya daur hidup dan menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target).
Penjelasan ….. Lanjutan
Harga target Rp 15,- dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target.
Misalkan laba target adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup
adalah Rp 8,50.
Kinerja daur hidup produkLAPORAN KINERJA: Biaya Daur Hidup
(dalam rupiah)
TAHUN ITEM BIAYAAKTUAL
BIAYA YANG DIANGGARKAN SELISIH
2005 Pengembangan
190.000 200.000 (200.000)
2006 Produksi 300.000 240.000 80.000Logistik 75.000 80.000 500.000
2007 Produksi 435.000 360.000
Logistik 110.000 120.000
Balanced Scorecard: Konsep dasar
• Tujuan : Menjelaskan fitur dasar dari balanced scorecard
• Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam lima perspektif,
Contoh soal
Pollard Manufacturing telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk aktivitasnya,
diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan bahan, pembelian, dan inspeksi.
Tingkat output bernilai tambah untuk tiap aktivitas, tingkat aktual yang dicapai, dan
harga standar adalah sebagai berikut :
Contoh soal : lanjutan…
Aktivitas Penggerak Aktivitas
SQ AQ SP
Penggunaan kayu
Panjang Papan
24.000
30.000 Rp 10
Pembelian Pesanan Pembelian
800 1.000 50
Inspeksi Jam inspeksi 0 4.000 12
Contoh soal : lanjutan
• Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungan dengan sumber daya fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksi menggunakan sumber daya yang didapatkan dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang dibayar untuk input sama dengan harga standar.
Diminta:
1. Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan menurunkan permintaan inspeksi menjadi 30 persen selama tahun berjalan (penggunaan aktivitas sesungguhnya menurun menjadi 30 persen). Hitunglah volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan pada aktivitas inspeksi.
2. Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilai tambah
3. Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilai tambah hingga 30 persen di tahun mendatang. Siapkan standar kaizen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan. Berapa banyak hal ini akan menghemat pengeluaran sumber daya?
JAWAB
• Jawab :1. SP x SQ SP x AQ SP x AU 412 x 0 Rp 12 x 4.000 Rp 12 x 2.800
Rp 0 Rp 48.000 Rp 33.600
Selisih Volume Aktivitas Selisih KapasitasRp 48.000 U Yang tak digunakan Rp 14.400 F
2. Biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah
AKTIVITAS BIAYA BERNILAI TAMBAH
BIYA TAKBERNILAI TAMBAH
BIAYASESUNGGUHN
YA
Menggunakan kayu
Rp 240.000 Rp 60.000 Rp 300.000
Pembelian 40.000 10.000 50.000
Inspeksi 0 48.000 48.000
Total Rp 280.000 Rp 118.000
Rp 398.000
2.
3. Standar Kaizen
Standar KaizenKuantitas Biaya
Menggunakan kayu
Rp 28.200
Rp 282.000
Pembelian 940 47.000Inspeksi 2.800 33.600
.
PENGHEMATANNYA
Jika standar dipenuhi, maka penghematannya adalah sebagai berikut :
Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp 90.000Pembelian Rp 50 x 300 = Rp15.000Pengematan Rp 105.000
Penjelasan
Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan pada inspeksi karena harus dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam dihemat – 800 jam lagi harus diturunkan sebelum penurunan dalam sumber daya yang dikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak digunakan harus mencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan