33
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA NY “K” DENGAN MISSED ABORTION MASALAH NYERI PERUT BAGIAN BAWAH DAN KECEMASAN DI KAMAR BERSALIN RSUD RAHA TANGGAL 27 APRIL 2011 No. Register : 16 09 02 Tgl. Masuk : 27 – 04 – 2011 Jam: 22.30 WITA Tgl. Pengkajian : 27 – 04 – 2011 Jam: 23.00 WITA LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama : Ny ”K” / Tn”R” Umur : 21 tahun / 22 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : IRT / wiraswasta Pernikahan ke : I / I Lama menikah: 1 tahun Alamat : Desa Lohia B. DATA BIOLOGIS FISIOLOGIS 1

akbid paramata muna Gsr sosmira

Embed Size (px)

Citation preview

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

PADA NY “K” DENGAN MISSED ABORTION MASALAH

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH DAN KECEMASAN

DI KAMAR BERSALIN RSUD RAHA

TANGGAL 27 APRIL 2011

No. Register : 16 09 02

Tgl. Masuk : 27 – 04 – 2011 Jam: 22.30 WITA

Tgl. Pengkajian : 27 – 04 – 2011 Jam: 23.00 WITA

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI

Nama : Ny ”K” / Tn”R”

Umur : 21 tahun / 22 tahun

Suku : Muna / Muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / wiraswasta

Pernikahan ke : I / I

Lama menikah : 1 tahun

Alamat : Desa Lohia

B. DATA BIOLOGIS FISIOLOGIS

1. Keluhan utama :

Ibu mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan merasa cemas dengan

keadaannya

2. Riwayat keluhan utama

a. Mulai timbul : Sejak tanggal 20 April 2011 Jam 14.00

WITA

1

b. Sifat keluhan : Hilang timbul

c. Lokasi keluhan : Pada perut bagian bawah

d. Keluhan lain yang menyertai : Perdarahan dari jalan lahir

e. Usaha yang dilakukan : Datang ke Bidan untuk

diperikasa

f. Usaha untuk mengatasi keluhan : Minum obat dari Bidan

berupa antibiotik dan

roboransia, namun tidak ada

hasil sehingga Bidan

merujuk ibu ke RSUD Raha

untuk mendapatkan

perawatan dan pengobatan

yang layak

3. Riwayat kesehatan yang lalu

a. Penyakit yang diderita : Tidak ada

b. Riwayat operasi : Tidak ada

c. Riwayat trauma : Tidak ada

d. Riwayat transfusi darah : Tidak ada

e. Riwayat alergi terhadap obat dan makanan: Tidak ada

4. Riwayat keluarga

a. Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular seperti

TBC, Hepatitis dan PMS

b. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit keturunan

seperti TBC, jantung, dll

5. Riwayat reproduksi

a. Riwayat haid

1) Menarche : 15 tahun

2) Siklus haid : 28-30 hari

3) Durasi haid : 4-6 hari

4) Perlangsungan : Normal

5) Dismenenorhoe : Tidak ada

2

b. Riwayat obstetric

1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tidak ada

2) Riwayat kehamilan sekarang

a) Ibu mengatakan hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran

(GI P0 A0)

b) Ibu mengatakan hamil 4 bulan

c) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 27-12-

2010

d) Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak tanggal 20-4-

2011 jam 14.00 WITA berupa gumpalan dan berwarna segar

e) Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

f) Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

6. Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

7. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

a. Nutrisi

1) Kebiasaan

a) Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, kadang buah dan susu

b) Frekuensi makan : 3x sehari

c) Nafsu makan : Baik

d) Kebutuhan cairan : 6-7 gelas/hari

2) Perubahan selama sakit

a) Nafsu makan berkurang

b) Tampak satu porsi makanan tidak dihabiskan

b. Kebutuhan eliminasi

1) Kebiasaan

Buang Air Kecil (BAK)

a) Frekuensi : 3-4 x/hari

b) Warna/bau : Kuning/khas amoniak

3

c) Gangguan buang air kecil (BAK) : Tidak ada

Buang Air Besar (BAB)

a) Frekuensi : 1-2 x/hari

b) Warna/konsistensi : Kuning/lunak

c) Gangguan buang air kecil(BAB) : Tidak ada

2) Perubahan selama sakit

Ibu sulit buang air kecil dan buang air besar karena takut kesakitan

c. Kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene)

1) Kebiasaan

a) Kebersihan badan : Mandi 2x sehari dengan menggunakan

sabun mandi

b) Kebersihan rambut : Keramas 3x seminggu dengan

menggunakan shampoo

c) Kebersihan gigi : Sikat gigi 2x sehari, pagi setelah sarapan

dan malam sebelum tidur mrnggunakan

pasta gigi

d) Kebersihan genitalia/anus : Dibersihkan setiap mandi dan buang

air kecil atau buang air besar (BAK/

BAB)

e) Kebersihan kuku tangan/kaki : Di potong setiap kali panjang

f) Kebersihan pakaian : Diganti setiap kali kotor atau selesai

mandi

2) Perubahan selama sakit : Pasien tidak mandi, hanya dilap saja

d. Kebutuhan istrahat / tidur

1) Kebiasaan

a) Istrahat siang/tidur siang : ± 2 jam (pukul 14.00–16.00

WITA)

b) Istrahat malam/tidur malam : ± 8 jam (pukul 21.00-05.00

WITA)

2) Perubahan selama sakit : Ibu mengatakan susah tidur

4

8. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan umum

1. Keadaan umum ibu : Penampilan ibu tampak lemah

2. Kesadaran : Kompesmentis

3. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 104x/menit

Pernapasan : 26x/menit

Suhu : 36,5 oC

4. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi

a. Kepala

Inspeksi : Tampak bersih,tidak berketombe

Palpasi : Rambut tidak rontok, tidak ada benjolan

b. Wajah

Inspeksi : Tampak tidak pucat, ekspresi wajah tampak cemas

dan meringis

Palpasi : Tidak ada oedema

c. Mata

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva agak pucat

sklera tidak kuning

d. Telinga

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tampak adanya polyester

e. Hidung

Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada

sekret, tidak ada polip

f. Mulut dan gigi

Inspeksi : Bibir lembab, tidak pucat, lidah bersih, gusi merah

muda, tidak ada sariawan, dan tidak ada caries

gigi

g) Leher

5

Inspeksi : Tidak ada pembengkakan

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

pelebaran vena jugularis

h) Payudara

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol

hyperpigmentasi pada areola mammae

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,

kolostrum belum ada

i) Abdomen

Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi

Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah,

tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat

j) Genitalia dan anus

Inspeksi : Keadaan sekitar vagina tampak kotor, tampak

pengeluran darah pervaginam sedikit tidak ada

varices dan pada anus tidak ada haemoroid

Palpasi : Tidak oedema

k) Ekstremitas atas

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan

Palpasi : Tidak ada oedema

l) Ekstermitas bawah

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices

Palpasi : Tidak ada oedema

Pekusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan

b. Pemeriksaan dalam (VT)

- Pembukaan 2 jari longgar

- Massa jaringan (+)

c. Pemeriksaan penunjang

- USG :Missed Abortion

6

d. Pemeriksaan khusus laboratorium

- Hb : 8 gr/dL

- Golongan darah : “O”

C. DATA PSIKOLOGIS

1. Ekspresi wajah tampak cemas

2. Adaptasi psikologis baik

3. Ibu dan keluarga berharap agar penyakitnya cepat sembuh

4. Pola interaksi dan reaksi penerimaan ibu baik

D. DATA SOSIAL

1. Hubungan ibu dengan suami baik

2. Hubungan ibu dengan saudara, keluarga maupun tetangga baik

E. DATA SPIRITUAL

Selama sakit pasien tidak melaksanakan shalat 5 waktu, dan selalu berdoa

agar penyakit yang diderita cepat sembuh.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Missed abortion dengan masalah nyeri perut bagian bawah dan

kecemasan

1. Missed Abortion

Dasar

Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

disertai pengeluaran darah dari jalan lahir berupa

gumpalan-gumpalan dan berwarna merah segar sejak

tanggal 20-04-2011

- Ibu mengatakan hamil yang pertama

7

- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya

tanggal 27-12-2010

Data Obyektif : - TP : 16-12-2011

- Pada palpasi abdomen terdapat nyeri tekan pada

perut bagian bawah

- Pada inspeksi genitalia terdapat pengeluaran darah

pervaginam menggumpal dan berwarna merah segar

- Umur kehamilan 16 minggu

- Pada pemeriksaan dalam:

Pembukaan 2 jari longgar

Massa jaringan (+)

- Hasil pemeriksaan USG : Missed Abortion

Analisis dan interprestasi

Missed abortion adalah kematian janin sebelum berusia 20 minggu,

tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

Etiologi missed abortion tidak diketahui, tetapi diduga karena

pengaruh progesteron. Dengan ultrasonografi dapat ditentukan segera

apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai umur kehamilan.

Missed abortion ditandai dengan adanya nyeri tekan pada abdomen

disertai pengeluaran darah pervaginam, dan jika janin tidak segera

dikeluarkan, biasanya uterus mengecil dan payudara tidak tegang

sehingga terlihat seperti tidak hamil

(Sarwono. Ilmu Kebidanan 2000: 308)

2. Nyeri pada Perut Bagian Bawah

Dasar

Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

- Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan

lahir sejak tanggal 20-04-2011

Data Obyektif : - Pada palpasi abdomen, terdapat nyeri tekan

- Tampak pengeluaran darah dari jalan lahir

8

- Teraba jaringan di luar dan di dalam kavum uteri

- Ibu tampak meringis

Analisis dan interprestasi:

- Mules yang timbul diakibatkan adanya kontraksi ringan dengan

kontraksi otot dinding perut (rahim) setelah hasil konsepsi tidak dapat

dipertahankan, sehingga untuk menganggapnya sebagai tanda benda

asing yang perlu dikeluarkan, akibatnya uterus melakukan kontraksi

untuk mengeluarkan benda asing tersebut sehingga dapat menimbulkan

rasa nyeri (Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I : 662)

3. Kecemasan

Dasar

Data Subyektif : - Ibu sering menanyakan keadaan penyakitnya

- Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

Data Obyektif : - Keadaan umum ibu lemah

- Ekspresi wajah cemas

Analisis dan interprestasi

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakitnya, menyebabkan rasa

sakit, sehingga merangsang hipotalamus untuk menghasilkan hormon

adrenal, sehingga menyababkan kecemasan dan kurang bersemangat

(Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal:

329)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi infeksi

Dasar

Data Subyektif : - Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir sejak

tanggal 20-04-2011

Data Obyektif : - Keadaan umum ibu tampak lemah

- Tanda-tanda vital:

9

a. Tekanan darah : 90/70 mmHg

b. Nadi : 104x/menit

c. Suhu : 36,50C

d. Pernapasan : 26x/menit

- Pada inspeksi genitalia tampak pengeluaran darah

pervaginam serta keadaan sekitar vagina nampak kotor

Analisis dan interprestasi

- Infeksi dalam uterus dan sebaliknya dapat terjadi pada tiap abortus. Hal ini

terjadi karena adanya perdarahan pervaginam membuat daerah genitalia

lembab sehingga kuman atau toksin dapat berkembang subur di dalamnya.

Apalagi dengan kebersihan yang buruk. Infeksi dengan virulensi yang sangat

tinggi dapat menyebar ke miometrium, tuba, parametrium dan peritoneum.

- Tanda dan gejala infeksi genitalial seperti panas, takikardia, perdarahan

pervaginam yang berbau, uterus yang membesar, lembek, nyeri tekan dan

leukositisis

(Ilmu Kebidanan: 310-311)

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Kolaborasi dengan doker tentang pemberian cairan dan obat-obatan

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

A. Tujuan :

1. Keadaan umum ibu baik

2. Nyeri abdomen teratasi

3. Kecemasan teratasi

4. Tidak terjadi infeksi

B. Kriteria Keberhasilan :

10

1. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal

Tekanan darah: 100/70 - 120/80 mmHg

Nadi : 60-100x/menit

Suhu : 36,5-37,50C

Pernapasan : 16-24x/menit

2. Nyeri sudah berkurang

3. Ibu tidak khawatir lagi dengan keadaannya

4. Tindakan kuretase berjalan normal

5. Tidak ada tanda-tanda infeksi

C. Rencana Tindakan:

1. Lakukan senyum sapa salam pada ibu dan keluarga

Rasional : Untuk menjalin suasana akrab antara ibu dan petugas

kesehatan / bidan (Keterampilan Dasar Praktek Klinik, 2009)

2. Lakukan informed konsent pada ibu dan keluarga untuk setiap tindakan

yang akan dilakukan.

Rasional : Informed konsent penting konsent penting untuk membantu

melancarkan tindakan kedokteran, mengurangi komplikasi dan

efek samping yang mungkin terjadi, mempercepat pemulihan

dan penyembuhan penyakit, meningkatkan mutu pelayanan

serta melindungi petugas kesehatan dari kemungkinan tuntutan

hukum (Saifuddin Abdul Bari, 2007)

3. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu

Rasional : Tanda-tanda vital merupakan salah satu indikator untuk

menilai kondisi pasien dan untuk menentukan prosedur

tindakan yang akan dilakukan (Merlyn C. Cs, 1996)

4. Pantau jumlah darah yang keluar

Rasional : Pemantauan jumlah darah yang keluar perlu dilakukan karena

perdarahan yang banyak akan mempengaruhi keadaan umum

ibu (Ilmu Kebidanan 2000)

5. Pasang infus

11

Rasional : Perdarahan yang banyak dapat menyebabkan syok akibat

cadangan cairan dalam tubuh berkurang sehingga penting

dilakukan pemasangan infus (Ilmu Kebidanan: 205)

6. Beri dukungan emosional pada ibu agar dapat menghilangkan perasaan

cemas dan takut dalam pelaksanaan kuretase

Rasional : Dengan memberikan dukungan emosional pada ibu dapat

membantu menghilangkan rasa takut yang dialami sekarang

(Keterampilan Dasar dan Praktek Klinik Kebidanan: 90)

7. Anjurkan ibu dan keluarga untuk memberi makan dan minum susu pada

ibu

Rasional : Dengan memberikan makan dan minum pada ibu akan

menambah tenaga dan dapat mempercepat proses pemulihan

kesehatan ibu (Obstetri Fisiologis Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran 1986)

8. Kaji tingkat nyeri

Rasional : Pengkajian tingkat nyeri bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana tingkat nyeri mempengaruhi kondisi fisik klien (Obstetri

Fisiologis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 1986)

9. Kaji tingkat kecemasan

Rasional : Agar kecemasan yang dialami ibu dapat berkurang

(Keterampilan Dasar dan Praktek Klinik Kebidanan: 90)

10. Kaji tanda-tanda infeksi ibu

Rasional : Tanda-tanda infeksi jika diketahui sejak dini mempermudah

penatalaksanaan intervensi (Obstetri Fisiologis Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran 1986)

11. Berikan Health Education (HE) pada ibu tentang

a. Gizi : Yaitu makan makanan yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral

dalam jumlah yang seimbang

Rasional : Makanan bergizi dapat mempercepat proses

penyembuhan suatu penyakit dan membuat tubuh

12

lebih sehat karena nutrisi dalam tubuh terpenuhi

(Helen Varney, 2003)

b. Personal hygiene : Anjurkan ibu untuk memperhatikan kebersihan

dirinya.

Rasional : Personal hygiene pada pasien yang sedang sakit

sangat dibutuhkan agar tidak terjadi infeksi yang

lebih berat dan dapat mempercepat proses

penyenbuhan suatu penyakit (Keterampilan Dasar

Praktek Klinik, 2009)

c. Istirahat : Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi keluhan

yang dirasakan terutama pada saat merasa lemah

dan pusing (Ilmu Kebidanan, 2005)

12. Sampaikan kepada ibu tentang tindakan yang dilakukan Dokter

Rasional : Agar ibu dan keluarga mempunyai persiapan baik fisik, mental

serta biaya (Merlyn C. Cs, 1996)

13. Siapkan alat kuretase

Rasional : Kuretase merupakan metode yang biasa digunakan untuk

mengeluarkan hasil konsepsi (Ilmu Kebidanan: 309)

14. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat-obatan

Rasional : Cairan infus dan obat-obatan dapat mempengaruhi keadaan

umum ibu dan sebagai upaya pencegaha infeksi (Ilmu

Kebidanan: 311)

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 27 April 2011 Jam: 22.45 WITA

1. Melakukan senyum sapa salam pada ibu dan keluarga

Hasil : Ibu dan keluarga membalas senyum sapa dan salam petugas

2. Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga untuk setiap tindakan

yang akan dilakukan.

13

Hasil : Informed konsent sudah dilakukan, ibu dan keluarga mengerti dan

bersedia bekerja sama

3. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu

Hasil : a. Keadaan umum ibu tampak lemah

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 104x/menit

Pernapasan : 26x/menit

Suhu : 36,5o C

4. Memantau jumlah darah yang keluar

Hasil : Perdarahan sedikit (bercak)

5. Memasang infus

Hasil : Infus RL + oksitosin 1 ampul 30 tetes/menit

6. Memberi dukungan emosional pada ibu agar dapat menghilangkan perasaan

cemas dan takut dalam pelaksanaan kuretase

Hasil : Kecemasan dan ketakutan ibu teratasi

7. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memberi makan dan minum susu pada

ibu

Hasil : Ibu dan keluarga mau mengikuti anjuran patugas

8. Mengkaji tingkat nyeri

Hasil : Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

9. Mengkaji tingkat kecemasan

Hasil : Ibu dapat mengatasi kecemasan yang dirasakan sekarang

10. Mengkaji tanda-tanda infeksi pada ibu

Hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vital dalam batas

normal

11. Memberikan Health Education (HE) pada ibu tentang

a. Gizi, yaitu makan makanan yang mengandung karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang seimbang

Hasil : Ibu mau mengonsumsi makanan bergizi

b. Personal hygiene, terutama daerah genitalia

14

Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran petugas

c. Istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat, tidur

siang 2 jam dan tidur malam 8 jam

Hasil : Ibu mau mengikuti anjuran petugas

12. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang rencana tindakan

Hasil : Ibu dan keluarga bersedia dilakukan kuretase

13. Menyiapkan alat kuretase, yaitu

Handscoen steril 2 pasang : sebagai alat perlindungan diri

Spekulum sim 2 buah : untuk membuka mulut vagina

Tampotang 1 buah : untuk menjepit kasa/tampon

Sonde uterus 1 buah : untuk mengukur kedalaman uterus

Penjepit porsio 1 buah : untuk menjepit/membuka porsio

Abortus tang 5 buah : untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Sonde kuratese tajam 3 buah : untuk membersihkan sisa jaringan

Sonde kuretase tumpul 3 buah : untuk membersihkan sisa jaringan

Tenakulum 1 buah : untuk membuka mulut vagina

Hasil : Alat kuret telah siap

14. Berkolaborasi dengan dokter tentang pemberian cairan infus dan obat-obatan

Hasil : - Cairan infus Rienger Laktat (RL) 28 tetes/menit

- Ceftriaxone injeksi (tiap 12 jam)

- Cefadroxil 500 mg 3x1

- Metil Ergometrin 500 mg 3x1

- Asam Mefenamat 500 mg 3x1

- Vitamin C 2x1

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 28- 04-2011 Jam 12.30 WITA

1. Keadaan umum ibu masih baik

15

2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg

b. Nadi : 80x/menit

c. Suhu : 36,50C

d. Pernapasan : 20x/menit

3. Tidak terjadi infeksi

4. Nyeri perut bagian bawah teratasi

5. Kecemasan teratasi

6. Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan/dokter

7. Tindakan kuretase telah dilakukan

8. Ibu minum obat secara teratur, yaitu

Cefadroxil 500 mg 3x1

Metil Ergometrin 500 mg 3x1

Asam Mefenamat 500 mg 3x1

Vitamin C 2x1

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

TANGGAL 22 MARET 2011

(SOAP)

16

No. Register : 16 09 02

Tgl. Masuk : 27 – 04 – 2011 Jam: 22.30 WITA

Tgl. Pengkajian : 27 – 04 – 2011 Jam: 23.00 WITA

IDENTITAS ISTRI/SUAMI

Nama : Ny ”K” / Tn”R”

Umur : 21 tahun / 22 tahun

Suku : Muna / Muna

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / wiraswasta

Pernikahan ke : I / I

Lama menikah : 1 tahun

Alamat : Desa Lohia

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah disertai pengeluaran darah

dari jalan lahir sejak tanggal 20-04-2011

2. Ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaannya

3. Ibu mengatakan hamil yang pertama dan tidak pernah keguguran

4. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 27-12-2010

5. Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya dan ingin cepat sembuh

6. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seperti hepatitis B, TBC

7. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan, seperti DM

8. Ibu mengatakan tidak pernah dioperasi

9. Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

10. Ibu mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan dan obat-obatan

11. Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi

DATA OBJEKTIF (O)

17

1. Keadaan umum ibu : Penampilan ibu tampak lemah

2. Kesadaran : Kompesmentis

3. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 104x/menit

Pernapasan : 26x/menit

Suhu : 36,5 oC

4. Inspeksi, Palpasi dan Perkusi

a. Kepala

Inspeksi : Tampak bersih,tidak berketombe

Palpasi : Rambut tidak rontok, tidak ada benjolan

b. Wajah

Inspeksi : Tampak tidak pucat, ekspresi wajah tampak cemas dan

meringis

Palpasi : Tidak ada oedema

c. Mata

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva agak pucat sklera

tidak kuning

d. Telinga

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tampak adanya polyester

e. Hidung

Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret,

tidak ada polip

f. Mulut dan gigi

Inspeksi : Bibir lembab, tidak pucat, lidah bersih, gusi merah

muda, tidak ada sariawan, dan tidak ada caries gigi

g. Leher

Inspeksi : Tidak ada pembengkakan

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

pelebaran vena jugularis

18

h. Payudara

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol

hyperpigmentasi pada areola mammae

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, kolostrum

belum ada

i. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tampak bersih

Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, tinggi

fundus uteri 2 jari bawah pusat

j. Genitalia dan anus

Inspeksi : Keadaan sekitar vagina tampak kotor, tampak

pengeluran darah pervaginam sedikit tidak ada varices

dan pada anus tidak ada haemoroid

Palpasi : Tidak oedema

k. Ekstremitas atas

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan

Palpasi : Tidak ada oedema

l. Ekstermitas bawah

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices

Palpasi : Tidak ada oedema

Pekusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan

Pemeriksaan dalam (VT)

- Pembukaan 2 jari longgar

- Massa jaringan (+)

Pemeriksaan penunjang

- USG : Missed Abortion

Pemeriksaan khusus laboratorium

- Hb : 8 gr/dL

19

- Golongan darah : “O”

ASSESMENT (A)

Missed abortion dengan masalah nyeri perut bagian bawah dan kecemasan

PLANNING (P)

1. Melakukan senyum sapa salam pada ibu dan keluarga

Hasil : Ibu dan keluarga membalas senyum sapa dan salam petugas

2. Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga untuk setiap tindakan

yang akan dilakukan.

Hasil : Informed konsent sudah dilakukan, ibu dan keluarga mengerti dan

bersedia bekerja sama

3. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu

Hasil : a. Keadaan umum ibu tampak lemah

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 104x/menit

Pernapasan : 26x/menit

Suhu : 36,5o C

4. Memantau jumlah darah yang keluar

Hasil : Perdarahan sedikit (bercak)

5. Memasang infus

Hasil : Infus RL + oksitosin 1 ampul 30 tetes/menit

6. Memberi dukungan emosional pada ibu agar dapat menghilangkan perasaan

cemas dan takut dalam pelaksanaan kuretase

Hasil : Kecemasan dan ketakutan ibu teratasi

7. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memberi makan dan minum susu pada

ibu

Hasil : Ibu dan keluarga mau mengikuti anjuran patugas

8. Mengkaji tingkat nyeri

20

Hasil : Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri

9. Mengkaji tingkat kecemasan

Hasil : Ibu dapat mengatasi kecemasan yang dirasakan sekarang

10. Mengkaji tanda-tanda infeksi pada ibu

Hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vital dalam batas

normal

11. Memberikan Health Education (HE) pada ibu tentang

d. Gizi, yaitu makan makanan yang mengandung karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang seimbang

Hasil : Ibu mau mengonsumsi makanan bergizi

e. Personal hygiene, terutama daerah genitalia

Hasil : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran petugas

f. Istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat, tidur

siang 2 jam dan tidur malam 8 jam

Hasil : Ibu mau mengikuti anjuran petugas

12. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang rencana tindakan

Hasil : Ibu dan keluarga bersedia dilakukan kuretase

13. Menyiapkan alat kuretase, yaitu

Handscoen steril 2 pasang : sebagai alat perlindungan diri

Spekulum sim 2 buah : untuk membuka mulut vagina

Tampotang 1 buah : untuk menjepit kasa/tampon

Sonde uterus 1 buah : untuk mengukur kedalaman uterus

Penjepit porsio 1 buah : untuk menjepit/membuka porsio

Abortus tang 5 buah : untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Sonde kuratese tajam 3 buah : untuk membersihkan sisa jaringan

Sonde kuretase tumpul 3 buah : untuk membersihkan sisa jaringan

Tenakulum 1 buah : untuk membuka mulut vagina

Hasil : Alat kuret telah siap

14. Berkolaborasi dengan dokter tentang pemberian cairan infus dan obat-obatan

Hasil : - Cairan infus Rienger Laktat (RL) 28 tetes/menit

- Ceftriaxone injeksi (tiap 12 jam)

21

- Cefadroxil 500 mg 3x1

- Metil Ergometrin 500 mg 3x1

- Asam Mefenamat 500 mg 3x1

- Vitamin C 2x1

22