1
AKIBAT TOKSISITAS CCl 4 Absorbsi CCl 4 dapat melalui paru-paru, saluran gastrointestinal dan kulit. Absorbsi melalui kulit lebih lambat, tetapi toksisistas yang ditimbulkan lebih besar. Absorbsi CCl 4 melalui usus meningkat dengan adanya lemak, minyak, dan alkohol. Gejala-gejala yang berhubungan dengan sistem syaraf terutama disebabkan oleh absorbsi melalui paru-paru sedangkan luka pada saluran gastrointestinal, hepar dan ginjal disebabkan oleh penyerapan CCl 4 melalui ingesti. Paparan CCl 4 yang berlebihan seringkali menimbulkan toksisitas pada organ hepar. Paparan CCl 4 dapat menyebabkan kerusakan hepatosit dan kerusakan hati akut seperti nekrosis, fibrosis, dan sirosis. Gejala yang timbul antara lain kejang-kejang pada perut, malaise yang menyeluruh, insufisiensi ginjal dan terganggunya fungsi otak. Kerusakan hati berjalan seiring dengan nekrosa hati (kematian sel) sehingga fungsi hati sebagai gudang penawar racun (detoksikasi) menjadi abnormal dan terjadi perlemakan hati (penimbunan trigliserida) di dalam sel hati. Jika terjadi kerusakan hati, akan berbahaya bila terjadi keracunan karena tidak ada lagi detoksikasi. Akumulasi lemak pada hepar merupakan akibat blokade sintesis lipoprotein. Dimana lipoprotein berfungsi sebagai pembawa lemak dari hepar. Peroksidasi lipid memicu kerusakan struktur dan gangguan fungsi membran sel, dan apabila jumlah CCl 4 yang terpapar cukup banyak, terjadi peningkatan Ca 2+ intraseluler yang berdampak pada kematian sel (Tirkey et al., 2005). Pada hepatosit, struktur retikulum endoplasmik mengalami distorsi, sintesis protein melambat, serta aktivitas enzim dalam retikulum endoplasmik seperti glucose-6-phosphatase dan cytochromes P 450 menurun.

AKIBAT TOKSISITAS CCl4.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penjelasan Akibat toksisita CCl4

Citation preview

  • AKIBAT TOKSISITAS CCl4

    Absorbsi CCl4 dapat melalui paru-paru, saluran gastrointestinal dan kulit. Absorbsi

    melalui kulit lebih lambat, tetapi toksisistas yang ditimbulkan lebih besar. Absorbsi CCl4

    melalui usus meningkat dengan adanya lemak, minyak, dan alkohol. Gejala-gejala yang

    berhubungan dengan sistem syaraf terutama disebabkan oleh absorbsi melalui paru-paru

    sedangkan luka pada saluran gastrointestinal, hepar dan ginjal disebabkan oleh penyerapan

    CCl4 melalui ingesti.

    Paparan CCl4 yang berlebihan seringkali menimbulkan toksisitas pada organ hepar.

    Paparan CCl4 dapat menyebabkan kerusakan hepatosit dan kerusakan hati akut seperti

    nekrosis, fibrosis, dan sirosis. Gejala yang timbul antara lain kejang-kejang pada perut,

    malaise yang menyeluruh, insufisiensi ginjal dan terganggunya fungsi otak. Kerusakan hati

    berjalan seiring dengan nekrosa hati (kematian sel) sehingga fungsi hati sebagai gudang

    penawar racun (detoksikasi) menjadi abnormal dan terjadi perlemakan hati (penimbunan

    trigliserida) di dalam sel hati. Jika terjadi kerusakan hati, akan berbahaya bila terjadi

    keracunan karena tidak ada lagi detoksikasi.

    Akumulasi lemak pada hepar merupakan akibat blokade sintesis lipoprotein. Dimana

    lipoprotein berfungsi sebagai pembawa lemak dari hepar. Peroksidasi lipid memicu

    kerusakan struktur dan gangguan fungsi membran sel, dan apabila jumlah CCl4 yang terpapar

    cukup banyak, terjadi peningkatan Ca 2+ intraseluler yang berdampak pada kematian sel

    (Tirkey et al., 2005). Pada hepatosit, struktur retikulum endoplasmik mengalami distorsi,

    sintesis protein melambat, serta aktivitas enzim dalam retikulum endoplasmik seperti

    glucose-6-phosphatase dan cytochromes P 450 menurun.