Upload
phungnhan
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI DAN AKREDITASI PROGRAM STUDI
BERBASIS OUTCOMEOleh:
Ni Wayan Sri Suprapti (Ketua LP3M)
Disampaikan dalam
Sosialisasi Sistem Akreditasi Nasional Berbasis Outcome
Kamis, 4 April 2019
MENGAPA AKREDITASI PENTING?
UU Dikti Th. 2012 (Ps. 28)(3) Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh
Menteri apabila dikeluarkan oleh: Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi;
dan/atau perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang
tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan gelar vokasi.
(4) Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabiladikeluarkan oleh:
Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi; dan/atau
b.perseorangan, organisasi, atau lembaga lain yang tanpa hakmengeluarkan gelar profesi.
(5) Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi dinyatakan tidak sah dandicabut oleh Perguruan Tinggi apabila karya ilmiah yang digunakan untukmemperoleh gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi terbuktimerupakan hasil jiplakan atau plagiat.
Permenristekdikti No. 32 Th. 2016 (Ps. 48)
• Pemimpin Perguruan Tinggi wajib mengajukan permohonanakreditasi ulang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlakustatus akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan/atauPerguruan Tinggi berakhir.
Tujuan Akreditasi
Menentukan kelayakan program studi dan perguruantinggi berdasarkan kriteria yang mengacu padaStandar Nasional Pendidikan Tinggi;
Menjamin mutu program studi dan perguruan tinggisecara eksternal baik bidang akademik maupun non-akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswadan masyarakat.
Per-BAN-PT No. 2 Tahun 2017, Sistem Akreditasi Nasional Dikti
• Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, SN-Dikti → Perubahan
Permenristekdikti No. 50 Tahun 2018, SN-Dikti
• Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016, Akreditasi Prodi & PT
• Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016, PD-Dikti
• Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, SPM-Dikti
• Permenristekdikti No. 15 Tahun 2018, Organisasi dan Tatakerja LLDikti
• Permenristekdikti No. 51 Tahun 2018, Pendirian Perubahan
Pembubaran PTN dan PTS
Undang-Undang No. 12 Tahun 2012, Pendidikan Tinggi
DASAR HUKUMPenjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
UU No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi (UU Dikti)
Pasal 52 ayat (3) UU Dikti
Menteri menetapkan:
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016
Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tnggi (SPM Dikti)
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN Dikti) → Permenristek
dikti No. 50 Tahun 2018
BAB III: PENJAMINAN MUTU
Bagian Kesatu : Sistem Penjaminan Mutu
Bagian Kedua : Standar Pendidikan Tinggi
Bagian Ketiga : Akreditasi
Bagian Keempat : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Bagian Kelima : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
DASAR HUKUMPenjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Mutu
Pendidikan
Tinggi
adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan
tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk
mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi
yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi.
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)
Sistem
Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
(SPM Dikti)
Sistem
Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan
kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan
perguruan tinggi.
adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi
seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
Sistem
Penjaminan
Mutu Eksternal
(SPME)
Pangkalan Data
Pendidikan
Tinggi (PD Dikti)
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)
Evaluasi Data dan Informasi
Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Penetapan Standar Dikti;
Pelaksanaan Standar Dikti;
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
Peningkatan Standar Dikti.
SPM Dikti
E
PP
SPMI SPME/Akreditasi
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi(PD Dikti)
Standar Pendidikan Tinggi
(Standar Dikti)
P
P
EP
P Budaya Mutu
Pola pikir
Pola sikap
Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
SISTEM PENJAMINAN MUTUPendidikan Tinggi
Budaya Mutu
Pola pikir
Pola sikap
Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Budaya Mutu
Pola pikir
Pola sikap
Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari
pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi,
tetapi harus pula diukur dari pemenuhan
interaksi antarstandar Pendidikan Tinggi,
untuk mewujudkan Budaya Mutu.
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antarstandar Pendidikan Tinggi
Pasal 3 ayat (1) Permenristekdikti No. 32 Tahun 2016
Tentang Aktreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan
interaksi antar standar di dalam Standar Pendidikan Tinggi
Standar
Proses
Standar
Dosen
Standar
Isi
PENGUKURAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Kriteria Penilaian (SAN 2017)
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017
Visi, Misi, Tujuan, Strategi
Tata Pamong,
Tata Kelola,
dan Kerja
samaMahasiswa
Sumber Daya
Manusia
Keuangan,
Sarana, dan
Prasarana
Pendidikan Penelitian
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Luaran dan Capaian:
Hasil Pendidikan, Hasil Penelitian, Hasil PkM
Sis
tem
Pe
nja
min
an
Mu
tu In
tern
al
Kep
ua
saaan
Pem
an
gku
Kep
en
tin
gan
dan
Reko
gn
isiM
asyara
kat
1
2 3 4 5
6 7 8
9
Visi, Misi, Tujuan, dan SasaranKeluaran dan Dampak Tridharma
Standar Kompetensi Lulusan Standar Hasil Penelitian Standar Hasil PKM
Standar Isi Pembelajaran
Standar Proses Pembelajaran
Standar Penilaian Pembelajaran
Pendidikan
Standar Isi Penelitian
Standar Proses Penelitian
Standar Penilaian Penilitian
Penelitian
Standar Isi PkM
Standar Proses PkM
Standar Penilaian PkM
Pengabdian Kepada Masyarakat
Mahasiswa
Standar Dosen dan Tendik Standar Peneliti Standar Pelaksana PkM
SDM
Standar SarPras Pembelajaran Standar SarPras Penelitian Standar Pelaksana PkM
Keuangan, Sarana, dan Prasarana
Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Standar Pendanaan dan Pembiayaan PkM
Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pengelolaan PkM
Tata Pamong dan Kerja Sama
Hubungan SN Dikti - Kriteria Akreditasi (SAN 2017)
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017
1
2
3
4
5
6 7 8
9
Penelitian Butir Pengabdian Kepada Masyarakat
Butir
Hasil Penelitian 4 Hasil P2M 2
Isi Penelitian 4 Isi P2M 3
Proses Penelitan 5 Proses P2M 6
Penilaian Penelitian 5 Penilaian P2M 5
Peneliti Pengabdi 5
Sarana dan Prasarana Penelitian 5 Sarana dan Prasarana P2M 5
Pengelolaan Penelitian 6 Pengelolaan P2M 6
Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 8 Pendanaan dan Pembiayaan P2M
8
45 40
Standar Unud 2016 Butir
Visi dan Misi 6
Pola Ilmiah Pokok 6
Identitas 3
Sistem Informasi 5
Kerjasama 7
Suka Duka 3
30
Standar Unud 2016 Butir
Profil Lulusan 3
3
PERMENDIKBUD 049/2014 Butir
Kompetensi lulusan 7
Isi pembelajaran 6
Proses pembelajaran 6
Penilaian Pembelajaran 9
Dosen dan Tenaga Kependidikan 5
Sarana dan Prasarana Pembelajaran 8
Pengelolaan Pembelajaran 13
Pembiayaan Pembelajaran 8
62
SN Dikti(Standar Minimal)Permenristekdikti
NO. 44/2015
Standar Dikti(Melampaui SN Dikti)
DITETAPKANUNUD
STRUKTUR STANDAR UNIVERSITAS UDAYANA(31 STANDAR; 180 BUTIR)
24 STANDAR
147 BUTIR
7 STANDAR
33 BUTIR
Penilaiandan
instrumenakreditasimengukur
dimensi(Perban PT No 2 2017):
1. mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola: meliputi integritas visi dan misi, kepemimpinan (leadership), sistem manajemensumberdaya, kemitraan strategis (strategic partnership), dan SPMI
2. mutu dan produktivitas luaran (outputs), capaian (outcomes), dandampak (impacts): berupa kualitas lulusan, produk ilmiah dan inovasi, serta kemanfaatan bagi masyarakat
3. mutu proses: mencakup proses pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan suasana akademik
4. kinerja mutu input: meliputi sumber daya manusia (dosen dantenaga kependidikan), mahasiwa, kurikulum, sarana prasarana, keuangan (pembiayaan dan pendanaan)
Instrumen asesmen akreditasi lama dan baru
Instrumen lama1. Berbasis borang:
• Mudah untuk scale up,• Cenderung mekanistik (tidak ada
tantangan bagi asesor dalam memberikan penilaian dan masukan),
2. Berorientasi input: kurang terlihat kaitannya dengan kualitas.
3. Generik: one-size fits all.4. Tidak terkait dengan proses CQI: bersifat
ad hoc, tidak membangun budaya.5. Mudah direkayasa (Borang = Bo....... &
....rang).
Instrumen Baru1. Berbasis evaluasi diri: menemukenali kekuatan
dan kelemahan.2. Berorientasi pada outputs & outcomes.3. Lebih spesifik untuk berbagai jenis institusi (PTN
BH, PTS, PT BLU, SATKER; Universitas, Institut, Politeknik, Akademi, Akom), dan program (Sarjana, Diploma, Profesi, Magister, Doktor).
4. Sebagai bagian integral dari CQI (ContinousQuality Improvement).
5. Unik untuk berbagai jenis institusi/program: tidak mudah direkayasa.
6. Tidak mudah di scale up.7. Memerlukan kemampuan yang lebih tinggi dari
asesor.
Standar dan kriteria instrumen BAN-PT sebelum dan sesudah SN Dikti 2015
Sebelum SN Dikti 2015
7 standar BAN PT:1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran2. Tatapamong dan manajemen3. Mahasiswa4. Sumber Daya Manusia5. Kurikulum6. Keuangan, Sarana/Prasarana7. Riset dan Kerjasama
Setelah SN Dikti 2015
9 Kriteria SN Dikti 2015:
1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
2. Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama
3. Mahasiswa
4. Sumber Daya Manusia
5. Keuangan, Sarana dan Prasarana
6. Pendidikan
7. Penelitian
8. Pengabdian kepada Masyarakat
9. Luaran dan Capaian Tridharma
Dua dokumen utama akreditasi instrumen baru BAN PT
A. Akreditasi Pogram Studi:
I. Dokumen Laporan Evaluasi Diri Program Studi
II. Dokumen Laporan Kinerja Akademik Program Studi
B. Akreditasi Perguruan Tinggi:
I. Dokumen Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi
II. Dokumen Laporan Kinerja Perguruan Tinggi
No. Rentang Skor AIPT Status APT
1 Skor ≥ 361 * Unggul
2 300 < Skor ≤ 360 * Baik Sekali
3 200 ≤ Skor ≤ 300 * Baik
4 Skor < 200 Tidak Terakreditasi
Skoring : 0 - 4
SKORING DAN STATUS
Semua data diambil dari PD Dikti
Syarat Perlu dan Syarat Wajib pada Instrumen Baru
Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unud
Indikator APT (internasionalisasi)Elemen Indikator Skor 4 Keterangan
Sertifikasi/akreditasi eksternal
A. Perolehansertifikasi/akreditasieksternal oleh lembagainternasional atauinternasional bereputasi(dalam lingkup PT, fak, lab)
NK ≥ 8 NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
NA = PT atau fak teakreditasi tk internasionalNB = PT atau fak terakreditasi tk nasional selain dr BAN PTNC = lab terakreditasi tk internasional
Unud belum punya data
B. Perolehan akreditasiprodi oleh lembagaakreditasi internasionalbereputasi
PAI ≥ 5% PAI = (NAI/NPS) x 100%NAI = jmlh prodi terakreditasi internasionalNPS = total prodiUnud belum punya data
APS Perolehan status terakreditasi prodi ole BAN-PT atau LAM
NSA ≥ 3,50 NSA = (4x Nunggul + 3,5x NA + 3x N baik skl + 2,5x NB + 2x Nbaik + 1,5x NC + 1,5x NM)/NPS
NPS = total prodi (termasuk yg kadaluwarsa/tak terakreditasi)Skor Unud saat ini 2,8 (49 A; 54 B; 3 C; 8 blm akreditasi). Utk mencapai nilai 3,5 (prodi harus 16 unggul; 90 A; dan 8 B)
DAFTAR PRODI TARGET SERTIFIKASI AUN-QA
GLB PRODI FAKULTAS
I Teknik Mesin FT
Sastra Inggris FIB
Ekonomi Pembangunan FEB
Kedokteran Hewan FKH
II Arsitek FT
Pendidikan Dokter FK
Agribisnis FP
Manajemen FEB
DAFTAR PRODI YANG STATUS AKREDITASINYA MATI TAHUN 2020
No Prodi Program Fakultas Tgl Mati Nilai Skor
1 Akuntansi S1 FEB 03 September 2020 A 364
2 Manajemen S1 FEB 10 July 2020 A 368
3 Profesi Akuntan Profesi FEB 27 June 2020 B 337
4 Ilmu Hukum S1 FH 03 September 2020 A 372
5 Ilmu Keperawatan S1 FK 21 December 2020 B 341
6 Ners Profesi FK 21 December 2020 B ?
7 Pend. Dokter Hewan S1 FKH 24 January 2020 A 362
8 Profesi Dokter Hewan Profesi FKH 24 January 2020 A 361
9 Profesi Fisioterapi Profesi FK prodi baru
Akreditasi Program Studi(Instrumen versi 4.0 IAPS 4.0)
Per BAN-PT No. 2 Th. 2019
• Unit pengusul: Unit Pengelola Program Studi (Jurusan, Departemen, Fakultas)
• Menggunakan 9 kriteria
• Berorientasi pada output dan outcome
• Berupa Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Akademik (LKA)
• LED menggambarkan status dan analisis capaian masing-masingkriteria (UPPS diharapkan mampu menemukenali kekuatan yang dimilikiserta aspek yang perlu mendapat perbaikan di prodi ybs).
• LKPS memuat data capaian indikator kinerja program studi, yang secara bertahap akan diintegrasikan dengan PD-Dikti
Struktur Laporan Evaluasi Diri
Kriteria Penilaian (SAN 2017)
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017
Visi, Misi, Tujuan, Strategi
Tata Pamong,
Tata Kelola,
dan Kerja
samaMahasiswa
Sumber Daya
Manusia
Keuangan,
Sarana, dan
Prasarana
Pendidikan Penelitian
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Luaran dan Capaian:
Hasil Pendidikan, Hasil Penelitian, Hasil PkM
Sis
tem
Pe
nja
min
an
Mu
tu In
tern
al
Kep
ua
saaan
Pem
an
gku
Kep
en
tin
gan
dan
Reko
gn
isi M
asyara
kat
1
2 3 4 5
6 7 8
9
Messages1. Accreditation is not a goal, the ultimate goal is to improve education
quality continuously (CQI)
2. Management (top-bottom) is the most responsible entity.
3. Team = management + taskforce
4. Accreditation is an external evaluation
5. Be honest and consistence (no plagiarsm is tolerated)
6. Do understand what the guidelines ask and always refer to the scoring matrixes
Validity (within and among tables)
Cutting dates (five vs three years)
Academic and fiscal years
Messages….7. Make sure we present:
The best facts/data we have
What we do, not what we should do
8. Be clear and concise (wording, coherence)
9. Documents should be manageable
10.The accreditation team should be a single and unified team
11.Assessors are peer reviewers
12.Assessors bear a nurturing process duty for the study program.
13.Assessors with management experiences would be beneficial.
Kemiripan Dokumen Akreditasi(Per-BAN-PT No. 53 Th. 2018)
• Dokumen akreditasi akan diperiksa kemiripannya dengan dokumen APT atau dokumen APS lain.
• Dokumen disebut memiliki kemiripan tinggi bila memiliki kemiripanmelebihi kewajaran atau merupakan copas dari dokumen akreditasi lainnya.
• Bila terbukti terdapat kemiripan maka:
Usulan akreditasi tidak akan diproses
Status akreditasi ditetapkan oleh LAM atau DE BAN-PT sesuai kewenangan
Pengelola Prodi atau PT dapat kembali mengajukan akreditasi jika telah memperbaikidokumen akreditasi sehingga tidak mempunyai kemiripan yang tinggi dengandokumen akreditasi lain.
Konsekuensi SAN berbasis outcome
• Borang Prodi (LKPS) disusun oleh dekanat, tidak lagi oleh prodi.
• Kinerja atas capaian peringkat akreditasi menjadi salah satu kriteriaremun.
• Perkuat UPMF
• Disiplin melakukan input data di PD Dikti dan Simponi Padi.
• Update data secara berkala untuk bahan Laporan Evaluasi Diri.
• Susun Renstra dan Renop sebagai tolok ukur capaian kinerja.
• Dalam menyusun LK-UPPS, pahami dengan cermat insrumen dangunakan matrik penilaian sebagai panduan.
• Remun tambahan menanti jika kinerja mencapai target.
Matur Suksma
Mari bekerja keras, saling bahu membahu, untukmewujudkan:
UNIVERSITAS UDAYANA YANG UNGGUL,
MANDIRI, DAN BERBUDAYA