4
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS) SEPTEMBER 2011 Standar Akreditasi Rumah Sakit iii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya standar akreditasi rumah sakit dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka waktu 3 (ga) tahun sekali. Dalam rangka peningkatan mutu tersebut maka diperlukan suatu standar yang dapat dijadikan acuan bagi seluruh rumah sakit dan stake holder terkait dalam melaksanakan pelayanan di rumah sakit melalui proses akreditasi. Disamping itu sistem akreditasi yang pernah dilaksanakan sejak tahun 1995 dianggap perlu untuk dilakukan perubahan mengingat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dibutuhkannya standar akreditasi rumah sakit ini. Perubahan tersebut menyebabkan ditetapkannya kebijakan akreditasi rumah sakit menuju standar Internasional. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan memilih akreditasi dengan sistem Joint Commission Internaonal (JCI) karena lembaga akreditasi tersebut merupakan badan yang pertama kali terakreditasi oleh Internaonal Standart Quality (ISQua) selaku penilai lembaga akreditasi. Standar ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang dak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang senggi-ngginya kepada Tim Penyusun, yang dengan segala upayanya telah berhasil menyusun standar ini yang merupakan kerjasama antara Direktorat Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Jakarta, September 2011 Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan dr. Chairul Radjab Nasuon, Sp.PD, K-GEH, FINASIM, FACP, M. Kes

akreditasi WARNA FILM.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: akreditasi WARNA FILM.pdf

Standar Akreditasi Rumah Sakit i

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT

KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS)SEPTEMBER 2011

Standar Akreditasi Rumah Sakitiii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya standar akreditasi rumah sakit dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.

Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan menjalankan

amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sekali.

Dalam rangka peningkatan mutu tersebut maka diperlukan suatu standar yang dapat dijadikan acuan bagi seluruh rumah sakit dan stake holder terkait dalam melaksanakan pelayanan di rumah sakit melalui proses akreditasi. Disamping itu sistem akreditasi yang pernah dilaksanakan sejak tahun 1995 dianggap perlu untuk dilakukan perubahan mengingat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dibutuhkannya standar akreditasi rumah sakit ini.

Perubahan tersebut menyebabkan ditetapkannya kebijakan akreditasi rumah sakit menuju standar Internasional. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan memilih akreditasi dengan sistem Joint Commission International (JCI) karena lembaga akreditasi tersebut merupakan badan yang pertama kali terakreditasi oleh International Standart Quality (ISQua) selaku penilai lembaga akreditasi.

Standar ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun, yang dengan segala upayanya telah berhasil menyusun standar ini yang merupakan kerjasama antara Direktorat Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

Jakarta, September 2011Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan

dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, K-GEH, FINASIM, FACP, M. Kes

Page 2: akreditasi WARNA FILM.pdf

Standar Akreditasi Rumah Sakitii

Standar Akreditasi Rumah Sakit©2011 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

17.5 cm x 25 cmxii + 238 halaman

Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI362.11 Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.S Standar Akreditasi Rumah Sakit.--Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI. Tahun 2011

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk

apapun juga tanpa seizin penulis dan penerbit.

Standar Akreditasi Rumah Sakit iv

Page 3: akreditasi WARNA FILM.pdf

Standar Akreditasi Rumah Sakitvii

SAMBUTAN KETUA KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT.

Dr.dr. Sutoto,M.Kes

Akreditasi rumah sakit di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimulai hanya 5 (lima) pelayanan, pada tahun 1998 berkembang menjadi 12 (dua belas) pelayanan dan pada tahun 2002 menjadi 16 pelayanan. Namun rumah sakit dapat memilh akreditasi untuk 5 (lima), 12 (duabelas) atau 16 (enam belas) pelayanan, sehingga standar mutu rumah sakit dapat berbeda tergantung berapa pelayanan akreditasi yang diikuti.

Di era yang semakin global, dimana teknologi informasi semakin maju maka batas antar negara semakin tidak kelihatan. Masyarakat dengan mudahnya mencari pengobatan dimana saja baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perubahan tersebut perlu pula diikuti dengan standar mutu rumah sakit di Indonesia, karena itu Komisi Akreditasi Rumah Sakit bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I berupaya menyusun standar akreditasi baru yang mengacu pada :

Buku International Principles for Healthcare Standards, A Framework of 1) requirement for standards, 3rd edition December 2007International Society for Quality in Health Care 2) Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals 4rd 3) edition dari JCI 2011Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007 4) Standar-standar spesifik lainnya 5)

Hal ini dilakukan sejalan dengan visi KARS untuk menjadi badan akreditasi berstandar internasional, serta untuk memenuhi tuntutan Undang Undang no 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit yang mewajibkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk meningkatkan mutu pelayanannya melalui akreditasi. Standar akreditasi baru tersebut terdiri dari 4 (empat ) kelompok sebagai berikut :

Kelompok Standar Berfokus Kepada Pasien 1. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit 2. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien 3. Kelompok Sasaran Menuju Millenium Development Goals 4.

Harus diakui perubahan standar memang bisa merupakan dilema karena rumah sakit harus menata ulang standarnya yang tentunya perlu waktu sedangkan Kementerian Kesehatan mempunyai target 90 % Rumah Sakit terakreditasi pada tahun 2014. Untuk

Standar Akreditasi Rumah Sakit v

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat menyusun Standar Akreditasi Rumah Sakit.

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan

oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat untuk berobat keluar negeri.

Sesuai dengan Undang-undang No.44 Tahun 2009, pasal, 40 ayat 1, menyatakan bahwa, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali.

Meskipun akreditasi rumah sakit telah berlangsung sejak tahun 1995 dengan berbasis pelayanan, yaitu 5 pelayanan, 12 pelayanan dan 16 pelayanan, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin kritisnya masyarakat Indonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka dianggap perlu dilakukannya perubahan yang bermakna terhadap mutu rumah sakit di Indonesia. Perubahan tersebut tentunya harus diikuti dengan pembaharuan standar akreditasi rumah sakit yang lebih berkualitas dan menuju standar Internasional. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI khususnya Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem akreditasi yang mengacu pada Joint Commission International (JCI). Standar akreditasi ini selain sebagian besar mengacu pada sistem JCI, juga dilengkapi dengan muatan lokal berupa program prioritas nasional yang berupa program Millenium Development Goals (MDG’s) meliputi PONEK, HIV dan TB DOTS dan standar-standar yang berlaku di Kementerian Kesehatan RI.

Target yang telah direncanakan pada akhir tahun 2011 hampir mencapai 60% dan diharapkan pada tahun 2014 target Kementerian Kesehatan RI terhadap akreditasi rumah sakit ini diharapkan mencapai 90%.

Dengan demikian kami sangat mengharapkan peran bersama dari stake holder terkait mulai dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), organisasi profesi, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam membantu Kementerian Kesehatan RI untuk mencapai target kita bersama tersebut ditahun 2014.

Page 4: akreditasi WARNA FILM.pdf

Standar Akreditasi Rumah Sakit viii

itu Komisi Akreditasi Rumah Sakit akan meningkatkan sosialisasi standar baru, pelatihan-pelatihan dan bimbingan akreditasi sehingga diharapkan rumah sakit dapat segera mengikuti akreditasi standar baru tersebut.

Harapan Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan diberlakukannya standar baru ini mutu rumah sakit di Indonesia akan semakin meningkat dan dapat sejajar dengan rumah sakit di negara maju lainnya.

Demikianlah sambuatan kami, selamat dengan diterbitkannya standar akreditasi baru ini dan semoga bisa meningkatkan mutu layanan rumah sakit di Indonesia.

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT Ketua

Dr. dr. Sutoto, M.Kes

Standar Akreditasi Rumah Sakitvi

Demikianlah sambutan kami, selamat dengan diterbitkannya standar akreditasi baru ini dan semoga dapat meningkatkan mutu layanan rumah sakit di Indonesia.

Jakarta, September 2011

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

dr.Supriyantoro, Sp.P, MARS