Upload
doantuyen
View
224
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Akselerasi PertumbuhanYang Berkelanjutan
Laporan Tahunan2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN2
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
Tahun 2013 diwarnai dengan lesunya kondisi perekonomian di Indonesia,
juga perekonomian global. Di Indonesia, kondisi itu ditandai dengan
perlambatan pertumbuhan ekonomi. IMF memprediksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia sebesar 5,25 persen pada 2013, World Bank menyebut
angka 5,6 persen, sedangkan ADB menaksir ekonomi Indonesia tumbuh
5,7 persen.
Berbeda sedikit dari berbagai perkiraan itu, data Badan Pusat Statistik
terbaru menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013
mencapai sebesar 5,8 persen, lebih rendah daripada asumsi dalam APBN-
Perubahan 2013, yakni sebesar 6,3 persen.
Dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti itu, PT Artha Daya Coalindo
(ADC) justru menunjukkan kinerja yang positif. Pada 2013, perolehan laba
sebelum pajak sebesar Rp 12,72 miliar, atau 22,21% di atas target Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013. Secara operasional,
Perusahaan juga dapat mencapai seluruh target KPI 2013. Perusahaan
dapat merealisasikan penjualan dan transportasi batubara sebesar 5.642
ribu metrik ton (MT), atau 45,97% di atas target RKAP 2013. Keberhasilan
dan pencapaian itu merupakan lompatan yang luar biasa dibanding tahun
2011 saat Perusahaan mengalami kerugian.
Kinerja yang baik pada 2013 tersebut merupakan modal yang kuat bagi
Perusahaan untuk tumbuh dan berkembang pada tahun-tahun berikutnya.
Bahkan, bukan hal yang mustahil, berdasar pencapaian itu, ADC bisa
melakukan percepatan atau akselerasi lanjutan sehingga performa
Perusahaan semakin bagus.
Kunci untuk mencapai hal itu adalah kerja keras, memperkuat jalinan
kerjasama dengan para pemangku kepentingan, dan berkomitmen kuat
untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
www.arthadayacoalindo.co.id
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 1
LAPORAN TAHUNAN 2013
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
Vivamus molestie consectetur
sem, eget varius dolor egestas
ac. Sed quis leo in nisl interdum
scelerisque non vitae magna.
Maecenas ultricies purus id
augue posuere, at vestibulum
nisi sollicitudin. Donec nec
mattis magna. Nam vitae
convallis lorem.
Cerita Sampul
Our
331,59%
366,65%
119,13%
Laba/(Rugi) uSaha MeNcapai Rp 17,23 MiLiaR, atau 112,33% DaRi taRget RKap 2013 SebeSaR Rp 15,34 MiLiaR. JuMLah iNi MeNiNgKat 366,65% apabiLa DibaNDiNg Laba/(Rugi) uSaha paDa 2012.
haRga poKoK peNJuaLaN MeNcapai Rp 397,989 MiLiaR, atau 119,59% DaRi taRget RKap 2013 SebeSaR Rp 332,792 MiLiaR. aNgKa iNi MeNiNgKat 331,59% biLa DibaNDiNg DeNgaN tahuN 2012.
ReaLiSaSi peNDapataN uSaha MeNcapai Rp 423,93 MiLiaR, atau 119,13% DaRi taRget ReNcaNa KeRJa DaN aNggaRaN peRuSahaaN (RKap) 2013 SebeSaR Rp 355,85 MiLiaR.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN4
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
.02 TEMA AR (PENJELASANNYA)
.04 HIGHLIGHT GROWTH
.10 PERISTIWA PENTING
.12 IKHTISAR KEUANGAN
.16 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
.20 LAPORAN DIREKSI
.24 PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.28 INFORMASI UMUM
.30 RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
.32 BIDANG USAHA
.33 STRUKTUR ORGANISASI
.34 VISI, MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAAN
.36 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN
.38 PETA STRATEGI
.40 TONGGAK KEBERHASILAN
.42 PROFIL DEWAN KOMISARIS
.45 PROFIL DIREKSI
.48 PEJABAT EKSEKUTIF
.49 JARINGAN BISNIS
.02
.08
.26
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 5
LAPORAN TAHUNAN 2013
.49 STRUKTUR DAN KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
.50 ANAK PERUSAHAAN
.50 LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
.54 TINJAUAN UMUM
.56 TINJAUAN KEUANGAN
.56 Pendapatan Usaha
.57 Beban-beban
.60 Laba (Rugi)
.62 Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
.63 Arus kas
.64 Informasi material
.64 Investasi dan Sumber Pembiayaan
.65 Solvabilitas
.65 Likuiditas
.65 Tingkat kolektibilitas piutang
.65 Struktur modal
.65 Peristiwa penting setelah tanggal neraca
.65 Informasi & fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
.65 Dampak perubahan kebijakan akuntansi
.65 Dampak perubahan peraturan perundang- undangan
.66 TINJAUAN USAHA
.66 Penyediaan Batubara
.66 Transportasi Batubara
.66 Port Management
.66 Pembongkaran Batubara
.67 TINJAUAN OPERASIONAL
.67 Teknologi Informasi
.67 Penelitian dan Pengembangan
.67 Sumber Daya Manusia
.69 Pencapaian Key Performance Indicator (KPI)
.70 ASPEK PEMASARAN
BAB IV TATA KELOLA PERUSAHAAN
.76 PENDAHULUAN
.78 STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
.78 Rapat Umum Pemegang Saham
.80 Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa
.81 DEWAN KOMISARIS
.81 Fungsi, Tugas, dan Wewenang Komisaris
.82 Kriteria
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN6
.82 Independensi
.82 Ketentuan Jabatan Komisaris
.83 Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Dewan Komisaris
.83 Pedoman Perilaku Komisaris
.83 Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
.84 Prosedur Penetapan Remunerasi Komisaris dan Direksi
.84 Remunerasi Dewan Komisaris
.84 Rapat Dewan Komisaris
.84 Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013
.85 Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
.85 Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
.86 Program Pengembangan Dewan Komisaris
.86 Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi
.86 Rekomendasi Dewan Komisaris Selama 2013
.87 DEWAN DIREKSI
.87 Fungsi, Tugas, dan Wewenang Direksi
.88 Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Dewan Direksi
.88 Kriteria
.88 Pedoman Perilaku Direksi
.89 Independensi Direktur Utama
.89 Penilaian Kinerja Direksi
.90 Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
.91 Rapat Dewan Direksi
.93 Program Pengembangan Dewan Direksi
.93 SEKRETARIS PERUSAHAAN
.93 Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab
.94 ORGAN PENDUKUNG KOMISARIS
.94 Komite Dewan Komisaris
.94 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Dewan Komisaris
.94 Komposisi Komite Dewan Komisaris
.95 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
.95 Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Dewan Komisaris 2013
.96 TRANSPARANSI TATA KELOLA PERUSAHAAN
Daftar Isi
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 7
LAPORAN TAHUNAN 2013
.97 IMPLEMENTASI KETERBUKAAN GCG
.100 AUDIT INTERNAL DAN RENCANA TINDAK LANJUT
.100 MANAJEMEN RISIKO
.110 Pengantar
.110 Identifikasi Risiko Usaha
.110 Jenis dan Pengelolaan Risiko Usaha
.113 PENERAPAN SELF ASSESSEMENT
BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
.116 Pengantar
.116 Landasan Hukum Kegiatan CSR
.116 Realisasi Kegiatan & Penyaluran Dana
BAB VI LAPORAN KEUANGAN
Daftar Isi
.53
.75
.115
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN8
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
PendahuluanBAB I
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 9
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN10
10 April 2013
Konsorsium Perusahaan dengan PT Caraka Tirta Pratama
mendapat kontrak dari PT Bahtera Adhiguna untuk
melaksanakan pengangkutan batubara PT Bukit Asam dari
Tarahan, Lampung, ke Unit Bisnis Pembangkitan (UBP)
Suralaya, Banten. Volume yang diangkut sebesar 150 ribu
MT/bulan dari 3 Januari 2013 sampai dengan 2 Januari
2014 menggunakan KM Pramudhita.
1 Juni 2013
Persetujuan pemegang saham untuk reklasifikasi laba
ditahan menjadi modal disetor
Sesuai Akta Notaris Nomor 1 tanggal 3 Juni 2013
31 Juli 2013
Perusahaan mendapatkan letter of intent (LOI) dari PT
Indonesia Power (IP) untuk tambahan kuota volume
pasokan batubara ke UBP Suralaya sebesar 208 ribu MT
dari Agustus-Desember 2013
12 Oktober 2013
PT Artha Daya Coalindo memperoleh LOI dari PT IP untuk
melaksanakan pekerjaan port management tahap 2.
PerIStIwA PentIng 2013
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 11
LAPORAN TAHUNAN 2013
14 Oktober 2013
Pengiriman kargo batubara PT Bukit Asam dengan kapal
MV Pramuditha terhenti karena terbakar, diganti dengan
kapal SDB (self discharging barge) dan SPD (self propeller
discharge) bermitra dengan PT SK Pelayaran Indonesia.
25 November 2013
PT Artha Daya Coalindo menyediakan alat bongkar
batubara (FDE) di SPOJ UBP Suralaya untuk keperluan
pembongkaran kargo batubara PT Bukit Asam dan kargo
PT ADC.
24 Desember 2013
PT Artha Daya Coalindo memperoleh LOI dari PT IP untuk
memasok kebutuhan batubara UBP Suralaya tahun 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN12
dalam ribuan rupiah
UrAIAN 2013 2012 2011 2010 2009
Posisi Keuangan
Aset
Aset Tidak Lancar 427.019 3.046.864 713.294 317.182 388.187
Aset Lancar 92.347.142 105.772.372 33.836.062 93.857.058 84964361,08
Jumlah Aset 92.774.161 108.819.236 34.549.356 94.174.240 85.352.548
Liabilitas dan Ekuitas
Jumlah Ekuitas 26.032.557 22.172.614 14.165.404 42.269.577 45.195.734
Liabilitas Jangka Panjang - - 191 - -
Liabilitas Jangka Pendek 66.741.604 86.646.622 20.383.760 51.904.664 40.156.814
Jumlah Liabilitas 66.741.604 86.646.622 20.383.952 51.904.664 40.156.814
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 92.774.161 108.819.236 34.549.356 94.174.240 85.352.548
Laba Rugi
Pendapatan Usaha 423.935.719 99.692.780 40.130.675 92.221.897 453.786.659
Harga Pokok Penjualan 397.989.398 90.126.902 44.829.406 78.647.754 413.422.971
Laba Usaha 25.946.321 9.565.878 (4.698.732) 13.574.143 40.363.688
Beban Usaha 8.712.505 5.872.779 6.177.668 6.087.911 8.266.623
Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-Lain 17.233.816 3.693.099 (10.876.399) 7.486.232 32.097.065
Pos Keuangan dan lain-lain bersih (4.516.850) 1.866.909 (16.211.322) (1.138.441) (984.843)
Laba Sebelum Pajak 12.716.966 5.560.008 (27.087.721) 6.347.791 31.112.222
Laba Tahun Berjalan 5.359.943 8.007.210 (27.124.326) 4.899.229 22.358.247
Rasio Likuiditas
Rasio Kas (%) 49,98 24,36 52,20 36,12 59,17
Rasio Lancar (%) 138,37 122,07 166,00 180,83 1,73
Rasio Solvabilitas
Rasio Modal thdp Asset (%) 28,06 20,38 41,00 44,88 52,95
Rasio Hutang thdp Aktiva (%) 71,94 79,62 59,00 55,12 47,05
Rasio Hutang thdp Modal (%) 256,38 390,78 143,90 122,79 88,85
Rasio Aktivitas
Colletion Period (hari) 10,00 120,00 136,00 176,00 40,00
Perputaran Total Asset (%) 456,95 91,61 117,34 99,09 5,32
Perputaran Modal Kerja Bersih (kali) 16,56 5,21 2,98 2,20 10,12
IkhtISAr keuAngAn
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 13
LAPORAN TAHUNAN 2013
dalam ribuan rupiah
UrAIAN 2013 2012 2011 2010 2009
Rasio Profitabilitas
ROE (%) 25,93 56,53 (65,69) 13,11 97,90
ROI (%) 5,78 7,36 (78,51) 21,43 26,20
NPM (%) 1,26 19,95 (67,59) 5,31 4,93
Gross Profit Margin (%) 6,12 3,38 (11,71) 0,94 -
IKHTISAr INDIKATOr KINErJA PErUSAHAAN
2013 2012 2011 2010 2009
Volume Penjualan Batubara ( Ribu Mton) 613 143 73 116 497
Volume Transportasi Batubara (Ribu Mton) 4.984 3.749 3.232 3.576 2.888
Volume Pembongkaran Batubara (Ribu Mton) 45 - 356 1.756 3.005
Port Management 1 Kontrak 1 Kontrak - - -
Jumlah Pegawai
Tingkat Kesehatan AAA AA BBB A AAA
Sehat Sehat Kurang Sehat Sehat Sehat
92,77413’
108,819
94,174
12’
10’
34,549
85,353
11’
09’
Jumlah Aset
Dalam jutaan Rupiah
423,93613’
99,693
92,222
12’
10’
40,131
453,787
11’
09’
Pendapatan Usaha
Dalam jutaan Rupiah
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN14
66,74213’
86,647
51,905
12’
10’
20,384
40,157
11’
09’
Jumlah Liabilitas
Dalam jutaan Rupiah
8,71313’
5,873
6,088
12’
10’
6,178
8,267
11’
09’
Beban Usaha
Dalam jutaan Rupiah
397,98913’
90,127
78,648
12’
10’
44,829
413,423
11’
09’
Harga Pokok Penjualan
Dalam jutaan Rupiah
26,03313’
22,173
42,270
12’
10’
14,165
45,196
11’
09’
Jumlah Ekuitas
Dalam jutaan Rupiah
5,36013’
8,007
4,899
12’
10’
22,358
11’
09’
Laba Bersih
Dalam jutaan Rupiah
(27,124)
12,71713’
5,560
6,348
12’
10’
31,112
11’
09’
Laba Sebelum Pajak
Dalam jutaan Rupiah
(27,088)
Ikhtisar Keuangan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 15
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sesuai akta perubahan Anggaran Dasar terbaru, Akta Nomor 1 tanggal 3 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Notaris Siswadji,
S.H., komposisi Pemegang Saham ADC adalah sebagai berikut :
NO NAmA PEmEgANg SAHAm JUmlAH SAHAm NOmINAl PErSENTASE
1 PT Indonesia Power 9.000.000 Rp 9.000.000.000 60%
2 PT Arthindo Utama 3.000.000 Rp 3.000.000.000 20%
3 PT Desira Pratama Lines 3.000.000 Rp 3.000.000.000 20%
PT Indonesia Power
60%
20%PT Arthindo Utama
20%PT Desira Pratama Lines
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN16
Kinerja keuangan ADC pada 2013 sangat positif. Realisasi Pendapatan Usaha pada 2013 mencapai Rp423,93 miliar, atau 119,13% dari target RKAP 2013”
laporan Dewan Komisaris
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 17
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkah dan lindungan-Nya, perkenankan kami sebagai
Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo (ADC) menyampaikan Laporan Pengawasan atas pencapaian kinerja ADC pada
2013, yaitu sebagai berikut :
Kinerja Tahun 2013
Tahun 2013 merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara. Sebab, harga
batubara di pasar internasional terus merosot. Sekadar gambaran, harga acuan batubara global Newcastle turun dari US$
132 per ton pada Januari 2011 menjadi US$ 77 per ton pada Agustus 2013. Dengan kondisi seperti itu, masuk akal jika
banyak perusahaan pemegang IUP (Ijin Usaha Pertambangan) yang memilih untuk menghentikan operasi karena tak ingin
terus merugi.
Alhamdulillah, krisis tersebut tidak mempengaruhi kinerja ADC. Dalam kaitannya dengan penyediaan batubara sebagai
bidang usaha utama, Perusahaan tetap bisa menjalin kemitraan dengan pihak para pemilik IUP tambang. Dengan begitu,
kewajiban ADC untuk memasok batubara kepada PT Indonesia Power (IP) tetap terjaga dan tidak terganggu.
Dengan performa yang bagus seperti itulah, maka kinerja keuangan ADC pada 2013 sangat positif. Realisasi Pendapatan
Usaha pada 2013 mencapai Rp. 423,93 miliar, atau 119,13% dari target RKAP 2013. Apabila dibandingkan dengan realisasi
tahun 2012 sebesar Rp 99,69 miliar, maka terjadi kenaikan yang signifikan, yakni mencapai 325,24%.
Firman DiniKomisaris Utama
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN18
Laporan Dewan Komisaris
Adapun pencapaian Laba Usaha pada 2013 tercatat sebesar Rp 17,23 miliar, atau 12,33% di atas RKAP 2013. Sedangkan
pencapaian Laba Bersih tahun 2013 sebesar Rp 5,36 miliar, atau 51,30% dari target RKAP tahun 2013. Laba sebesar itu
didapat setelah dikurangi dengan denda pajak tahun 2008 dan 2010 yang dibebankan pada 2014.
Pada 2013, total Aset ADC tercatat sebesar Rp 92,77 miliar, atau turun sekitar 14,74% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp
108,82 miliar. Hal itu terjadi, terutama disebabkan oleh pembayaran piutang yang lebih baik dari PT Indonesia Power sebagai
pelanggan utama ADC.
Sejalan dengan semakin lancarnya pelunasan piutang pada 2013, maka total Liabilitas pada 2013 tercatat sebesar Rp 66,74
miliar, turun 22,97% dari realisasi tahun 2012. Hal itu terjadi, terutama disebabkan oleh pembayaran hutang yang lebih baik
kepada pemasok ADC.
ADC juga telah menunjukkan kinerja operasional yang cukup membanggakan sepanjang 2013. Indikatornya terlihat dari
volume penjualan batubara yang mencapai sebesar 613 ribu metrik ton (MT), meningkat 328,44% dari realisasi tahun 2012.
Pada 2013, ADC dapat memenuhi spesifikasi batubara dan jadwal pengiriman batubara sesuai dengan permintaan PT IP.
Sesuai hasil penilaian dari Kepala Divisi Logistik PT Indonesia Power yang disampaikan setiap bulan, nilai rata-rata penilaian
kinerja pemasok batubara selama 2013 adalah 76,82 dengan kategori Baik.
Untuk bidang usaha lainnya, pencapaian kinerja operasi ADC pada 2013 tercatat sebagai berikut: volume transportasi
batubara sebesar 4.984 ribu MT, meningkat 32,93% dari realisasi tahun 2012; pada di akhir 2013, ADC dapat mengupayakan
kembali pendapatan dari pembongkaran batubara sebesar 45 ribu MT, setelah sebelumnya pada 2011 dan 2012, Perusahaan
tidak memenangkan tender penyediaan jasa pembongkaran batubara di PT IP.
Adapun untuk pekerjaan Port Management Tahap 1, ADC telah menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak dan diharapkan
dapat berlanjut ke tahun berikutnya.
Penerapan tata kelola Perusahaan
Untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), Dewan Komisaris telah meminta
Direksi untuk melakukan sejumlah penyempurnaan. Antara lain, penyempurnaan sistem dan prosedur operasional untuk
memenuhi dinamika dan perkembangan proses bisnis Perusahaan dalam bidang organisasi dan sumber daya manusia.
Selain itu, Direksi juga perlu dinilai perlu melakukan kaji ulang visi dan misi bisnis utama Perusahaan, termasuk Rencana
Jangka Panjang Perusahaan. Direksi juga diminta untuk mengevaluasi proses bisnis Perusahaan dan menetapkan strategi
dan kebijakan sumber daya manusia yang tepat.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 19
LAPORAN TAHUNAN 2013
Firman DiniKomisaris Utama
Atas nama Dewan Komisaris, sekali lagi, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan dan jajaran
manajemen ADC yang telah bekerja keras sehingga Perusahaan menunjukkan kinerja yang positif.
Jakarta , 14 April 2014
Dewan Komisaris
PT Artha Daya Coalindo
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN20
ADC berhasil menjawab tantangan penting di 2013, yaitu dengan menyelesaikan penugasan strategis pengamanan pasokan batubara UBP Suralaya dan Pengelolaan Pelabuhan Terbatas UBP Suralaya, serta berhasil menambah bisnis baru, yaitu jasa pembongkaran batubara
laporan Direksi
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 21
LAPORAN TAHUNAN 2013
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Tahun 2013 merupakan tahun yang penting, sekaligus menjadi tonggak, bagi pencapaian kinerja PT Artha Daya Coalindo
(ADC). Sebab, pada tahun tersebut, Perusahaan mampu bangkit setelah mengalami penurunan kinerja pada 2011.
Keberhasilan itu dapat diraih, selain karena ridho Allah SWT, namun juga berkat kerja keras dan kerja sama tim yang kompak
di hampir seluruh lini dalam Perusahaan.
Kami dapat melaporkan bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi ADC. Sebab, pada tahun tersebut,
Perusahaan mendapatkan dua penugasan strategis dari Pemegang Saham, yaitu pengamanan pasokan batubara UBP
Suralaya dan Pengelolaan Pelabuhan Terbatas UBP Suralaya. Alhamdulillah, Perusahaan dapat mengatasi tantangan
tersebut dengan menyelesaikan kedua penugasan dengan baik.
Selain berhasil menyelesaikan kedua penugasan tersebut, Perusahaan juga mampu mempertahankan bisnis eksisting, yaitu
jasa penyediaan transportasi batubara. Yang tak kalah menggembirakan, pada 2013, ADC berhasil menambah bisnis baru,
yaitu jasa pembongkaran batubara.
Djoko martonoDirektur Utama
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN22
Sasaran Srategis
Dengan berpijak pada visi ADC, yakni menjadi Perusahaan terkemuka dan price leader di bidang penyediaan dan transportasi
batubara, manajemen terus-menerus memperbaiki dan menyempurnakan tata kelola, proses organisasi dan bisnis agar
mampu memberikan sumbangan terbaik dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
Adapun sasaran strategis jangka panjang Perusahaan adalah mewujudkan pertumbuhan perusahaan melalui peningkatan
kontribusi penyediaan pasokan batubara ke PT IP UBP Suralaya; terlaksananya pengelolaan pelabuhan secara komersial;
serta, memiliki alat bongkar dan transportasi batubara serta tambang batubara untuk menunjang keberlanjutan bisnis
perusahaan dalam jangka panjang.
kinerja Perusahaan tahun 2013
Pada 2013, ADC menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan perolehan Laba sebelum pajak sebesar
12,72 miliar, atau 22,21% di atas target RKAP 2013. Perusahaan juga dapat merealisasikan penjualan dan transportasi
batubara sebesar 5.642 ribu metrin ton (MT), atau 45,97% di atas target RKAP. Pencapaian ini didukung adanya tambahan
kuota dari PT Indonesia Power untuk memasok kebutuhan batubara ke UBP Suralaya dari September-Desember 2013 sebesar
208 ribu MT, serta adanya volume transportasi batubara milik PT Bukit Asam yang bermitra dengan PT Bahtera Adhiguna
sebesar 1,8 juta MT.
Dari sisi tingkat kesehatan Perusahaan, ADC meraih penilaian sebagai Perusahaan yang Sehat dengan skor 99,00 pada
2013.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pencapaian kinerja ADC pada 2013 tidak terlepas dari manajemen sumber daya manusia (SDM) yang dilaksanakan dengan
baik. Manajemen terus mendorong sumber daya manusia yang ada untuk bekerja dan bertindak secara profesional guna
mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Selanjutnya, visi dan misi tersebut dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada
tenaga kerja, pemasok dan mitra, serta kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Perusahaan juga memiliki tata nilai , yang terdiri dari 6 nilai, yaitu Integrity and Respectability, Productivity, Ability to Produce,
Safety, Innovation and Technology, serta Respect for Living Environment. Ke-6 nilai tersebut disosialisasikan kepada seluruh
pegawai sehingga diharapkan dapat menjadi budaya dalam perilaku kerja pegawai sehari-hari.
Kami menyadari ihwal pentingnya peranan sumber daya manusia. Untuk itu, kami berkomitmen menjadikan sumber daya
manusia sebagai aset. Oleh karena itu, ADC melakukan sistem pengembangan dan pembelajaran pegawai dan pemimpin
untuk memenuhi Kompetensi Inti, Tantangan Strategis, Pencapaian Rencana Strategis, Peningkatan Inovasi dan kinerja, dan
kesempatan pengembangan karir yang luas.
Laporan Direksi
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 23
LAPORAN TAHUNAN 2013
Djoko MartonoDirektur Utama
komitmen gCg
Selain bidang operasi dan keuangan, sebagai salah satu pemenuhan arahan Pemegang Saham, ADC juga mengupayakan
perbaikan dalam proses kerjanya. Dalam hal ini, kami selalu berupaya untuk terus-menerus memperbaiki dan menyempurnakan
pengelolaan Perusahaan sesuai prinsip-prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Untuk itu, kami
melakukan penyempurnaan seperangkat dokumen pedoman bagi pelaksanaan GCG, dengan mewujudkan transparansi
sesuai kaidah GCG.
Masih dalam kaitannya dengan peningkatan GCG, Direksi secara bertahap telah melakukan penyempurnaan sistem dan
prosedur operasional. Hal itu penting dilakukan untuk memenuhi dinamika dan perkembangan proses bisnis Perusahaan.
Atas dukungannya kepada ADC sehingga bisa mencapai kinerja yang positif, atas nama Direksi, saya mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh karyawan atas kerja kerasnya. Semoga pada tahun-tahun mendatang
kinerja ADC terus meningkat sehingga bisa perusahaan terkemuka dan price leader di bidang penyediaan dan transportasi
batubara.
Direksi
PT Artha Daya Coalindo
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN24
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain
yang terkait.
Jakarta, 14 April 2014
Dewan Komisaris
Firman DiniKomisaris Utama
Seta PerdanaKomisaris
Muhammad Reza Ihsan RajasaKomisaris
Djoko MartonoDireksi Utama
Hadhy Slamet RiyantoDirektur Keuangan dan Adm
Rozano FaizalDirektur Operasi
Direksi
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 25
LAPORAN TAHUNAN 2013
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN26
ProfilPerusahaan
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 27
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN28
INFORMASI UMUM PERUSAHAAN
PT Artha Daya Coalindo merupakan Anak Perusahaan PT Indonesia Power (IP) sebagai pemegang saham mayoritas, dan PT Arthindo Utama serta PT Desira Pratama Lines sebagai pemegang saham minoritas.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 29
LAPORAN TAHUNAN 2013
Nama PT Artha Daya Coalindo
Bidang Usaha Penyediaan Batubara, Transportasi
Batubara, Pembongkaran Batubara dan
Pengelolaan Pelabuhan
Status Perusahaan Anak Perusahaan PT Indonesia Power
Kepemilikan Dengan Komposisi Saham PT Indonesia
Power 60%, PT Arthindo Utama 20%, PT
Desira Pratama Lines 20%
Tanggal Pendirian 21 Oktober 1997
Dasar Hukum Pendirian Akte Notaris Ny Macharani Moertolo S, SH
No. 70, 1997
Modal Dasar Rp 15.000.000.000,- (Lima belas milyar
rupiah)
Modal Ditempatkan dan :
Rp 2.607.823.800.000,- (dua triliun enam ratus
tujuh miliar delapan ratus dua puluh tiga juta
delapan ratus ribu rupiah)Disetor Penuh
Rp 1.000.000.000,- (Satu milyar rupiah)
Jaringan Kantor Kantor Port Management Suralaya
Kantor Pusat Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta
Selatan 12950
Layanan Informasi Phone: (62-21) 5203725/ 5226447, Fax-
imile: (62-21) 52964146
Email [email protected]
Website www.arthadayacoalindo.co.id
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN30
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 31
LAPORAN TAHUNAN 2013
PT Artha Daya Coalindo didirikan pada tanggal 21 Oktober
1997, berdasarkan pada akte notaris Ny. Macharani Moertolo
S, SH No. 70, 1997. PT Artha Daya Coalindo merupakan
salah satu anak Perusahaan PT Indonesia Power, sebagai
pemegang saham mayoritas, dan PT Arthindo Utama serta PT
Dessira Pratama Lines sebagai pemegang saham minoritas.
PT Artha Daya Coalindo berpeluang untuk berkembangdan
memperluas lingkup bisnisnya selain perdagangan dan
transportasi batubara juga meliputi pertambangan dan
fasilitas penunjang pembongkaran batubara.
Sejak berdiri hingga saat ini, Perusahaan telah berkontribusi
dalam penyediaan dan pengiriman batubara untuk
kebutuhan pembangkit listrik PT Indonesia Power (Unit
Bisnis Pembangkit Suralaya), melalui kerjasama dengan
beberapa perusahaan pemilik tambang dan transportasi
batubara.Perusahaan juga menyediakan alat pembongkaran
batubara di UBP Suralaya.Di akhir tahun 2012, Perusahaan
merintis usaha pengelolaan pelabuhan (Port Management)
di pelabuhan terbatas UBP Suralaya.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN32
BIDANG USAHA
BIDANG USAHA
PT Artha Daya Coalindo (ADC) selalu berusaha dan
berkomitmen memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan,
dengan menyediakan produk dan jasa yang andal yaitu,
sebagai berikut :
Penyediaan Batubara
Salah satu tujuan pendirian Perusahaan, adalah turut
menjaga keamanan pasokan batubara PT Indonesia
Power sebagai induk Perusahaan. Sejak tahun 1997 s/d
tahun 2009, Perusahaan memasok kebutuhan batubara
UBP Suralaya dengan skema trading. Sejalan dengan
perkembangan bisnis dan arahan Pemegang Saham,
mulai tahun 2010 hingga saat ini Perusahaan memasok
batubara UBP Suralaya dengan skema KSO (Kerja Sama
Operasi), bermitra dengan pihak pemilik IUP Tambang.
Perubahan sistem penyediaan batubara ini diharapkan
dapat memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, yaitu dari
sisi penambahan kompetensi, maupun bagi PT Indonesia
Power, dari sisi efisiensi HPP Batubara. Sampai dengan
saat ini, pelanggan utama Perusahaan dalam bidang
penyediaan batubara adalah PT Indonesia Power, namun
kedepannya sejalan dengan peningkatan kemampuan
produksi, Perusahaan juga diharapkan dapat memperluas
pangsa pasar penjualan batubara di luar PT IP.
1. Transportasi Batubara
Sejak tahun 2004, Perusahaan berpengalaman di
bidang Transportasi Batubara. Rata-rata volume kontrak
jasa transportasi setiap tahunnya sebesar 3.400.000
MT. Dalam melaksanakan jasa penyediaan transportasi
laut batubara ini, Perusahaan menjalin kerjasama
dengan beberapa perusahaan pelayaran antara lain
PT Arpeni Pratama Ocean Lines (Panamax Vessel), PT
SK Pelayaran Indonesia, PT Jaya Samudra Karunia,PT
Andhika Pratama Lines dan PT Caraka Tirta Pratama.
Hingga saat ini, Perusahaan telah menyediakan jasa
transportasi laut batubara kargo PT Kideco Jaya
Agung, PT Berau Coal dan PT Bukit Asam.
2. Port Management
Pada Oktober 2012, Perusahaan dipercaya oleh PT
Indonesia Power untuk mengelola Pelabuhan Terbatas
UBP Suralaya Merak Banten. Kehadiran Perusahaan
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengelolaan pelabuhan yang pada akhirnya
meningkatkan efisiensi persediaan batubara di PT
Indonesia Power. Hingga saat ini, pekerjaan port
management masih dalam proses pengembangan
dan pembangunan sistem, dan diharapkan Perusahaan
sudah dapat mengelola pelabuhan secara mandiri dan
beroperasi secara komersial di tahun 2016.
3. Pembongkaran Batubara
Sejak tahun 2006, Perusahaan menyediakan layanan
jasa pembongkaran batubara dengan jenis alat
bongkar batubara yang disediakan adalah Floating
Crane yang ditempatkan di SPOJ (Semi Permanent Oil
Jetty) UBP Suralaya Merak Banten. Rata-rata volume
pembongkaran batubara setiap tahunnya adalah
1.800.000 – 2.000.000 MT, dengan menggunakan
alat-alat bongkar yang andal dan mampu memenuhi
harapan pelanggan. Di tahun 2010 s/d 2012, bisnis
tersebut sempat terhenti karena Perusahaan tidak
memenangkan tender di PT Indonesia Power, namun
di akhir tahun 2013 Perusahaan kembali dapat
menyediakan alat bongkar batubara di SPOJ Suralaya.
Penggunaan alat tersebut saat ini masih diprioritaskan
untuk pembongkaran batubara UBP Suralaya, namun
di masa mendatang Perusahaan menargetkan untuk
mengoptimalkan pemakaian alat tersebut untuk
keperluan pembongkaran batubara UBOH Banten 1
Suralaya.
PT Artha Daya Coalindo (ADC) selalu berusaha dan berkomitmen memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan, dengan menyediakan produk dan jasa yang andal
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 33
LAPORAN TAHUNAN 2013
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR UTAMABOARD OF DIRECTOR
(BoD)
Direktur Keuangan& Administrasi
Manajer Keuangan & Akuntasi
Unit Pelabuhan
Manajer Perencanaan
Manajer SDM & Umum
Unit Tambang
Manajer Operasi
VP PengembanganUsaha & Niaga
Direktur Operasi
VP Audit Internal & Manajemen Resiko
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN34
VISI, MISI DAN TATA NIlAI PERUSAHAAN
Visi
“Menjadi perusahaan terkemuka dan price leader dibidang penyediaan batu bara dan transportasi batubara”
Misi
“Melakukan usaha dalam bidang penyediaan dan transportasi batu bara serta usaha-usaha lainnya yang berkaitan, dalam rangka ikut serta memberikan keamanan pasokan batu bara kepada PT Indonesia Power, didasarkan kepada kaidah bisnis niaga yang sehat guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang”
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 35
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tata nilai Perusahaan 1. Integrity & Respectability
Perusahaan membangun bisnis ini dengan satu komitmen untuk bertindak dengan penuh integritas dan tanggungjawab. Perusahaan akan bertanggungjawab atas setiap tindakan yang dilakukan dan memperlakukan setiap pihak secara adil dan dengan kepercayaan dan rasa hormat.
2. ProductivityPerusahaan menyadari bahwa produktifitas sangat penting dalam menciptakan pertumbuhan, peluang, kepuasan kerja, dan keberlanjutan perusahaan.
3. Ability to Produce Perusahaan memiliki standar yang tinggi dan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.
4. Safety Perusahaan menyediakan tempat kerja yang aman, sarana dan prasarana yang baik agar pegawai merasa nyaman dalam bekerja.
5. Innovation & Technology Inovasi dan teknologi menjadi tantangan bagi Perusahaan untuk memperbaiki pelayanan dan kualitas pekerjaan.
6. Respect for Living EnvironmentPerusahaan kami berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN36
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN
Tujuan
Menyelenggarakan usaha dalam bidang penyediaan dan transportasi batubara serta usaha lainnya yang berkaitan dalam rangka ikut serta memberikan keamanan pasokan batubara kepada PT Indonesia Power berdasarkan kaidah bisnis dan niaga yang sehat.
Sasaran Perusahaan 1. Meningkatkan kontribusi Perusahaan
terhadap kinerja Induk Perusahaan melalui optimalisasi pasokan batubara KSO dan pelaksanaan pengelolaan pelabuhan (port management) yang handal dan efisien di UBP Suralaya.
2. Meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis pembongkaran batubara dan transportasi batubara.
3. Meningkatkan tata kelola Perusahaan dengan melaksanakan implementasi GCG, ERM, ISO, SMK3 dan Malcom baldrige dengan baik.
4. Pemenuhan SDM yang kompeten sesuai kebutuhan dan perkembangan bisnis Perusahaan.
Strategi Perusahaan
Sejalan dengan perkembangan bisnis dan peluang dimasa yang akan datang, maka Perusahaan telah mencanangkan strategi utama yang akan dilakukan untuk tetap bisa tumbuh dan berkembang di bisnis Perusahaan, yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan batubara, dengan volume dan spesifikasi sesuai permintaan pelanggan dan biaya produksi yang efisien.
2. Meningkatkan pelayanan dan mutu dalam pengelolaan pelabuhan (Port Management) di BP Suralaya serta memenuhi perijinan yang dipersyaratkan.
3. Mengupayakan sumber pendapatan tetap
dari bisnis alat bongkar batubara melalui kepemilikan alat bongkar batubara.
4. Mempertahankan kontrak eksisting transportasi batubara.
5. Mencari pangsa pasar potensial di lingkungan PLN Grup dan lainnya.
6. Mengupayakan pendanaan alternatif untuk investasi dan modal kerja.
7. Menerapkan kebijakan manajemen risiko korporat, sistem manajemen mutu, SMK3 dan GCG dalam setiap program kerja strategis yang terkait bisnis inti Perusahaan.
8. Meningkatkan motivasi dan kompetensi SDM melalui penerapan sistem pembinaan karier dan evaluasi kinerja yang selaras dengan perkembangan proses bisnis Perusahaan.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 37
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN38
PETA STRATEGI
FinanceSO2 : Meningkatnya pendapatanUsaha
SO6 : Meningkatkan Pasokan Batubara KSO & T/O sesuai Psefikas PT IP
SO8 : Mengupayakan kontrak Jangka panjang Pasokan Batubara dengan PT IP
SO13 : Mengupayakan kontrak Jangka panjang Pasokan Batubara dengan PT IP
SO18 : Pemenuhan SDM yang kompeten sesuai kebutuhan & perkembangan bisnisperusahaan
SO9 : Mengupayakan Kepemilikan Tambang (T/O) Batubara
SO14 : Memperluas pangsa pasar bidang usaha jasa angkutan batubara.
SO7 : Melaksanakan Penambangan Batubara secara Profesional
SO1 : Meningkatnya NPM
SO3 : Perusahaan Tumbuh danBerkembang
StakeHolder
InternalBisnisProses
LearningdanGrowth
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 39
LAPORAN TAHUNAN 2013
SO5 : Meningkatnya KepuasanPelanggan
SO10 : Memperluas pangsa PasarBidang Usaha TradingBatubara di luar PT IP
SO11 : Mengupayakan Pengelolahan Pelabuhan PLTU Suralaya Berlanjut dalam Jangka Panjang
SO17 : Mengupayakan Pengelolahan Pelabuhan PLTU Suralaya Berlanjut dalam Jangka Panjang
SO19 : Meningkatkan produktivitasengagement karyawan
SO15 : Mengupayakan kepemilikan alat angkut batubara.
SO16 : Memiliki alat bongkar supayaadanya fix income
SO20 : Meningkatkan tata kelolaperusahaan.
SO12 : Memperluas pangsa PasarPotensial Bidang Usaha Port Manajemen di luar PT IP
SO4 : Memperoleh “Trust” dariPemegang Saham
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN40
TONGGAK KEBERHASIlAN
Berdirinya PT Artha Daya
Coalindo dengan Cipta
Purwhana sebagai Direktur
Utama, Iskandar Tohir dan
Abdul Muin Idrus sebagai
Direktur.
• Penggunaan Kapal Panamax
berkapasitas 60.000 MT pertama
mengangkut batubara ke PT Indonesia
Power Unit Bisnis Pembangkit Suralaya.
• Dimulainya bisnis usaha penyedia
peralatan bongkar untuk tongkang
batubara (Discharging Vessel) di Semi
Permanent Oil Jetty (SPOJ) pelabuhan
PLTU Suralaya guna menunjang
keandalan pembongkaran tongkang
batubara
Dimulainya pengiriman
batubara pertama ke PT
Indonesia Power UBP
Suralaya dengan volume
150.000 MT dari Desember
1998 s/d Maret 1999.
Perusahaan memperoleh
laba bersih sebesar Rp22,35
milyar yang merupakan
pencapaian laba bersih
tertinggi selama Perusahaan
berdiri.
1997
2005
1998
2009
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 41
LAPORAN TAHUNAN 2013
Dimulainya penyediaan
batubara dengan skema KSO
(Kerja Sama Operasi), bermitra
dengan pihak pemilik IUP
Tambang untuk pengiriman
batubara ke PT Indonesia
Power Unit Bisnis Pembangkit
Suralaya.
Perusahaan telah memasok
batubara sebesar 613 ribu
MT ke PT Indonesia Power ,
UBP Suralaya melalui KSO
dan perusahaan mitra, dengan
pendapatan usaha sebesar
Rp 423,93 milyar dan laba
sebelum pajak sebesar Rp11,85
milyar.
Diperolehnya penugasan dari
PT Indonesia Power untuk
Pekerjaan Jasa Pengelolaan
Pelabuhan Terbatas UBP
Suralaya.
2010
2013
2012
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN42
Lahir di Garut, 28 Maret 1957. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik Elektro dari
Institut Teknologi Bandung. Sebelum menjabat Komisaris Utama di PT Artha
Daya Coalindo, beliau sempat menjabat posisi strategis di Indonesia Power,
di antaranya; Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power, Asisten Eksekutif
Direktur Produksi, dan Vice President Manajemen Proyek Indonesia Power. Beliau
juga aktif mengikuti berbagai pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan
karir, di antaranya; Workshop Creating Awareness&Strategy for Human Capital
Transformation, Workshop Capacity Building for Senior Leader, Workshop
Membangun Best Practices KPI dan Initiative Strategy, Workshop Creating
Awareness & Strategy for Human Capital Transformation, Leadership Capacity
Building (Batch 1) Benchmarking Visit : Coal Fored Steam Power Plant & ICT
Implementation Related With Strategic MM in Power Generating, Forum SDM
2012, Manajement Resiko untuk Senior Leader dan IHT Profesional Director
Program.
Firman DiniKomisaris Utama
PROFIl DEWAN KOMISARIS
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 43
LAPORAN TAHUNAN 2013
Lahir di Bandung 26 Juni 1962. Beliau adalah lulusan Sarjana Sipil dari Institut
Teknologi Bandung.
Perjalanan Karir:
Selain menjabat sebagai Komisaris di PT Artha Daya Coalindo, beliau juga
menjabat sebagai Direktur Utama PT Desira Pratama Lines
Seta PerdanaKomisaris
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN44
Selain menjabat sebagai Komisaris di PT Artha Daya Coalindo, beliau juga
menjabat sebagai Managing Director PT Arthindo Utama sejak tahun 2009
hingga sekarang. Reputasi karirnya di Perusahaan dibuktikan dengan berhasil
meningkatkan pendapatan perusahaan hingga tiga kali lipat dalam waktu satu
tahun. Beliau adalah lulusan Drexel University, Philadelphia, USA, dan berhasil
lulus dengan predikat Cum Laude. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai
Sales & Operation Manager AKR Corporindo Tbk, Jakarta. Selain itu, beliau
juga aktif sebagai Ketua Komisi Tetap Pertambangan Batu Bara KADIN, Badan
Pengurus Nasional Bidang Energi APINDO dan Ketua bidang IV Pertambangan
dan Energi di BPP HIPMI.
Muhammad Reza Ihsan RajasaKomisaris
PROFIL DEWAN KOMISARIS
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 45
LAPORAN TAHUNAN 2013
Lahir di Semarang, 06 November 1968. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik
Sipil, Universitas Diponegoro. Perjalanan karirnya berawal di PT PLN sebagai
Ahli Muda II Teknik Sipil – Proyek (1994-1996), Ahli Muda I Teknik Sipil (1996-
1998), dan di PT Indonesia Power Staf Pendanaan (1998-2001), Asisten Manajer
Sindikasi dan Hubungan internal (2001-2002), Asisten Manajer Pengadaan Dana
(2002), Asisten Manajer Administrasi Prokurmen (2002-2004), Manajer Operasi
PT Artha Daya Coalindo (2004-2006), Ahli Kajian Kelayakan Proyek (2007).
Jabatan terakhir yang diemban adalah Vice President Pengembangan Usaha
Pembangkit Kecil dan Jasa (2007-2010) dan Kepala Divisi Pengembangan dan
Pembinaan Usaha (2010 s/d 2012). Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris
PT ADC periode 2009-2012.
Djoko MartonoDirektur Utama
PROFIl DIREKSI
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN46
Rozano Faizal
Direktur Operasi
Lahir di Palembang 29 Mei 1965. Latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan
S1 Hubungan International dari Universitas Pajajaran Bandung. Perjalanan karir
beliau diawali Marketing di PT Trikora LIoyd (1991), Branch Manajer di PT Trikora
LIoyd (1998 - 2001). Jabatan terakhir yang diemban beliau sebelum bergabung
dengan PT Artha Daya Coalindo adalah Staf Khusus di PT Arthindo Utama (2002-
2006).
Rozano FaizalDirektur Operasi
PROFIL DIREKSI
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 47
LAPORAN TAHUNAN 2013
Lahir di Kebumen, 14 April 1960. Lulus sebagai Ajun Akuntan STAN Jakarta
1982, Akuntan STAN Jakarta 1988, dan Magister Manajemen Bidang Keuangan,
STIE IPWIJA. Perjalanan karir sebelumnya Ajun Akuntan pada Direktorat Jendral
Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) Kantor Wilayah Sumatera Bagian
Selatan (1982-1983), Pemeriksa pada Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan (1983-1985), Pegawai
Tugas Belajar di Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN) Jakarta (1985-1988),
Ahli Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (1988 s/d 2003), Direktorat
Pengawasan BUMN/D I, BPKP Pusat, Ahli Pemeriksa Pajak (2001 s/d 2003),
Supervisor Pemeriksaan Bea Cukai (2002 s/d 2003), Tenaga Kerja Antar Waktu
sebagai Asisten Manajer Akuntansi Divisi Akuntansi PT Indonesia Power (2003-
2004), Auditor Administrasi pada Audit Intern PT IP (2004-2006), Auditor Senior
Adminitrasi Satuan Audit Internal (SAI) PT IP (2006), Manajer Senior Audit
Administrasi SAI PT IP (2006-2007). Jabatan terakhir yang diemban adalah Vice
President Akuntansi (2009-2010) dan Kepala Divisi Akuntansi (2010 s/d 2012).
Hadhy Slamet RiyantoDirektur Keuangan Dan Administrasi
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN48
Cecep M. SunusetioManajer SDM & Umum
Irma AndrianiManajer Operasi
Ingke IrmayantiManajer Akuntansi & Keuangan
M. Edi AskariManajer Tambang
Zeta Junisar MudaManajer Perencanaan
Budi PurnomoManajer Pelabuhan
PEJABAT EKSEKUTIF
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 49
LAPORAN TAHUNAN 2013
JARINGAN BISNIS
STRUKTUR DAN KOMPOSISI KEPEMIlIKAN SAHAM
Kantor Port Management SuralayaKomplek PLTU Suralaya, Pulomerak, Cilegon - Banten
PT ARTHA DAYA COALINDO
PT INDONESIA POWER
60%
PT PLN
99,99%YPK PT PLN
0,01%
PT Arthindo Utama
20%PT Desira Pratama Lines
20%
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN50
ANAK PERUSAHAAN
lEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG
Saat ini, PT Artha Daya Coalindo belum memiliki Anak Perusahaan yang terafiliasi secara langsung maupun tidak langsung.
Kantor AkuntanPublikOsman Bing Satrio&Eny (Deloitte)Alamat Lengkap: The Plaza Office Tower 32nd FloorJl.M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta 10350Telp : 021-29923100Fax : 021-29928200, 29928300Email : [email protected] : www.deloitte.com
NotarisSiswadji, SHAlamat Lengkap: Jl. Pintu Air Raya No.7 Blok B-6 Pasar Baru, Jakarta, 10710Telp : 021-3440864, 3442391Fax : 021-3440864
JARINGAN BISNIS
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 51
LAPORAN TAHUNAN 2013
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN52
Analisis dan Pembahasan Manajemen
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 53
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN54
Tahun 2013 merupakan masa yang sulit bagi perusahaan
yang menggeluti usaha tambang batubara di Indonesia.
Hal itu terjadi tak lepas dari lesunya perekonomian global.
Khusus tentang batubara, kelesuan terjadi karena ada
oversupply atau kelebihan pasokan di pasar internasional
sehingga harga pun anjlok. Kelebihan pasokan dipicu
oleh berbagai sebab. Antara lain, banyak perusahaan
di negara-negara yang semula menjadi tujuan ekspor
batubara Indonesia beralih menggunakan mesin elektrik
atau menggunakan gas sebagai sumber energi karena lebih
lebih murah dan hemat.
Anjloknya harga batubara bisa dilihat, antara lain, dari harga
acuan batubara global Newcastle yang merosot drastis dari
semula US$ 132 per ton pada Januari 2011 menjadi US$
77 per ton pada Agustus 2013. Dengan kondisi seperti itu,
TINJAUAN UMUM
wajar jika sejumlah perusahaan tambang batubara memilih
untuk menutup usahanya. Mereka tak mau terbebani dengan
besarnya ongkos atau biaya produksi lantaran harga
batubara dan permintaan terus menurun. Selama ini, pasar
ekspor batubara Indonesia adalah Cina, India, Jepang,
Hong Kong, Korea, Taiwan, Eropa dan Amerika Serikat.
Beruntung nasib muram itu tidak menimpa PT Artha
Daya Coalindo. Pada 2013, Perusahaan ini menunjukkan
kinerja yang cukup baik. Indikatornya, perolehan laba
usaha sebelum pajak mencapai sebesar Rp 12,72 miliar,
atau 22,21% di atas target Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) 2013.
Namun, sesuai hasil pemeriksaan pajak badan tahun
2011, akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya yang semula
Lesunya perekonomian global tak berpengaruh besar terhadap kinerja ADC yang terus positif. Indikatornya, perolehan laba usaha sebelum pajak mencapai sebesar Rp 12,72 miliar, atau 22,21% di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 55
LAPORAN TAHUNAN 2013
sebesar Rp 9 miliar, maka per 31 Desember 2013 menjadi
nihil. Hal ini berdampak pada timbulnya beban pajak kini
dan koreksi beban pajak tangguhan yang menyebabkan
pencapaian laba bersih Perusahaan pada 2013 menjadi Rp
5,36 miliar.
Secara operasional, Perusahaan dapat mencapai seluruh
target KPI tahun 2013. Perusahaan dapat merealisasikan
penjualan dan transportasi batubara sebesar 5.642
ribu metrik ton (MT), atau 45,97% di atas target RKAP.
Pencapaian itu tak lepas dari adanya tambahan kuota dari
PT Indonesia Power agar Perusahaan memasok kebutuhan
batubara ke UBP Suralaya dari September-Desember 2013
sebesar 208 ribu MT. Selain itu, juga didorong oleh volume
transportasi batubara milik PT Bukit Asam bermitra dengan
PT Bahtera Adhiguna sebesar 1 juta MT.
Selain bidang operasi dan keuangan, sebagai salah satu
pemenuhan arahan pemegang saham, Perusahaan juga
mengupayakan perbaikan dalam proses kerja. Perbaikan
itu meliputi bidang tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance/GCG, manajemen risiko, pedoman
mutu dan Malcolm Baldrige. Upaya perbaikan dan
penyempurnaan tersebut diharapkan dapat menjadikan
Perusahaan menjadi lebih maju dan lebih siap menghadapi
tantangan dan persaingan bisnis.
Sesuai dengan RKAP 2013 yang telah disahkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Desember
2012, serta arahan dari pemegang saham, maka pada
2013, Perusahaan fokus pada usaha penyediaan batubara
melalui skema kerjasama operasi (KSO) penambangan
dengan mencari sumber tambang yang potensial. Selain
itu, Perusahaan juga menggunakan tenaga ahli dan sumber
daya yang kompeten untuk operasional penambangan.
Skema tersebut diharapkan dapat menekan harga pokok
produksi (HPP) dan memaksimalkan supply batubara.
Kerjasama operasi penambangan batubara dilakukan
dengan PT Usaha Kawan Sejati (PT UKS) pada lokasi
penambangan di Lahan Izin Usaha Pertambangan PT
UKS di Kalimantan Selatan sejak Oktober 2012. Sumber
pendanaan berupa pinjaman oleh pemegang saham (share
holder loan/SHL) dari PT Indonesia Power selaku pemegang
saham mayoritas.
Selain bidang usaha penyediaan batubara, Perusahaan
juga mengembangkan bisnis port management, yaitu
pengelolaan pelabuhan terbatas di UBP Suralaya yang
dimulai pada pertengahan Oktober 2012.
Adapun di bidang usaha transportasi batubara, selain
melanjutkan kontrak eksisting transportasi batubara,
Perusahaan menangkap peluang usaha bermitra dengan PT
Caraka Tirta Pratama. Usaha tersebut berupa pengangkutan
hasil tambang PT Bukit Asam bekerjasama dengan PT
Bahtera Adhiguna.
Sesuai arahan pemegang saham, Perusahaan juga berusaha
menangkap peluang bisnis pembongkaran batubara di
UBP Suralaya. Peluang ini mulai terealisir pada November
2013, yaitu berupa penyediaan floating crane (FDE) di
Semi Permanent Oil Jetty (SPOJ) Unit Bisnis Pembangkitan
Suralaya.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN56
Pendapatan UsahaKegiatan utama Perusahaan pada 2013 meliputi kerjasama operasi (KSO) penambangan batubara, transportasi batubara
dan port management. Lalu, pada November 2013, Perusahaan memperoleh sumber pendapatan baru, yaitu pembongkaran
batubara
Sepanjang tahun 2013, PT Artha Daya Coalindo membukukan kinerja yang cukup baik. Realisasi Pendapatan Usaha mencapai
Rp 423,93 miliar, atau 119,13% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 355,85 miliar. Pencapaian ini kenaikan secara signifikan
sebesar 425,24% bila dibandingkan dengan realisasi pada 2012, yakni sebesar Rp 99,69 miliar.
Tabel: Realisasi Pendapatan Usaha Tahun 2013 Rp Juta
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Batubara 88,530.97 313,875.00 399,008.96 127.12 450.70
Transportasi Batubara 11,161.82 8,375.00 11,927.38 142.42 106.86
Pembongkaran Batubara - - 691.31 - -
Port Management - 33,596.29 12,308.07 36.64 -
Total 99,692.78 355,846.29 423,935.72 119.13 425.24
Pada 2013, pendapatan usaha dari penjualan batubara mencapai 27,12% di atas target. Peningkatan itu dicapai terkait
dengan adanya tambahan kuota dari PT Indonesia Power untuk pengiriman batubara kepada UBP Suralaya sebanyak
208.000 metrik ton (MT) dari September-Desember 2013.
Adapun pelampauan realisasi transportasi batubara sebesar 42,42% di atas target terkait dengan keberhasilan Perusahaan
menangkap peluang pasar transportasi batubara pengiriman batubara milik PT Bukit Asam . Dalam hal ini, Perusahaan
bermitra dengan PT Caraka Tirta Pratama, PT SK Pelayaran Indonesia dan PT Bahtera Adhiguna.
Sementara itu, ihwal tidak tercapainya pendapatan port management disebabkan oleh adanya penurunan nilai kontrak
pekerjaan port management, yaitu menjadi sebesar Rp 13,5 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp 33,59 miliar. Turunnya
nilai kontrak ini disebabkan oleh perubahan tahapan pelaksanaan port management, dari yang semula ditargetkan dua tahun
menjadi tiga tahun.
Pada 2013, Perusahaan berhasil mengupayakan tambahan sumber pendapatan, yaitu melalui penyediaan alat bongkar
batubara di Semi Permanent Oil Jetty (SPOJ) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Suralaya. Penyediaan alat tersebut bekerja
sama dengan mitra dan mulai beroperasi pada November 2013.
Sesuai dengan arahan Pemegang Saham, Perusahaan masih memprioritaskan memenuhi pasokan batubara ke PT Indonesia
Power, yaitu ke UBP Suralaya. Adapun untuk penyediaan alat bongkar batubara, Perusahaan telah melakukan penjajagan
dengan bisnis operasi dan pemeliharaan (UBOH) Suralaya 8 untuk pemasaran penggunaan alat tersebut, yang diharapkan
dapat terealisasi pada awal tahun 2014.
Pada tahun 2013, Perusahaan dapat memenuhi spesifikasi batubara dan jadwal transportasi sesuai dengan permintaan
PT IP, sesuai hasil penilaian dari Kepala Divisi Logistik PT Indonesia Power yang disampaikan setiap bulan. Nilai rata-rata
penilaian kinerja pemasok batubara selama tahun 2013 adalah 76,82 dengan kategori Baik.
TINJAUAN KEUANGAN
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 57
LAPORAN TAHUNAN 2013
Volume penjualan pada 2013 mencapai 5.642 ribu metrik ton (MT), atau 145,97% dari target RKAP 2013 sebesar 3.865 ribu
MT, dan 144,95% dari realisasi tahun 2012 sebesar 3.892 ribu MT. Volume penjualan tersebut meliputi tiga bidang kegiatan
usaha, yaitu penjualan batubara hasil KSO penambangan batubara sebesar 613 ribu MT, atau 131,76% dari target RKAP
2013; transportasi batubara sebesar 4.984 ribu MT, atau 146,58% dari target RKAP 2013; serta, pembongkaran batubara
sebesar 45 ribu MT, yang semula tidak dianggarkan dalam RKAP. Pembongkaran ini baru dimulai pada November 2013.
Aktivitas port management tahap 1 di UBP Suralaya sudah dimulai sejak Oktober 2012 dan sudah diselesaikan pada Oktober
2013 sesuai jadwal. Untuk kelanjutan pekerjaan ini, yaitu port management tahap 2, Perusahaan telah memperoleh letter of
intent (LOI) dari PT IP selaku pemberi kerja. Saat ini masih dalam proses penyusunan kontrak.
Pembongkaran batubara dengan floating discharging equipment (FDE) di SPOJ UBP Suralaya pada 2013 tidak ditargetkan.
Namun, Perusahaan berupaya menjalin kerjasama dengan perusahaan pemilik FDE untuk menangkap peluang pasar
pembongkaran batubara di di dermaga SPOJ UBP Suralaya. Alat bongkar batubara tersebut mulai dioperasikan pada
November 2013.
Perbandingan antara realisasi produksi 2013 dibandingkan dengan RKAP 2013 dan Realisasi tahun 2012 dapat digambarkan
pada tabel berikut :
Tabel: Realisasi Produksi Tahun 2013 dalam ribu MT
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Batubara 143.00 465.00 612.67 131.76 428.44
Transportasi Batubara 3,749.00 3,400.00 4,983.70 146.58 132.93
Pembongkaran Batubara - - 45.23 - -
Total 3,892.00 3,865.00 5,641.60 145.97 144.95
Beban-bebanRealisasi Beban Usaha pada 2013 mencapai Rp 8,71 miliar, atau 112,97% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 7,71 miliar.
Realisasi ini meningkat 148,35 % apabila dibandingkan dengan beban usaha pada 2012 yang mencapai Rp 5,872 miliar.
Kenaikan itu disebabkan oleh faktor peningkatan biaya kepegawaian, administrasi dan pemeliharaan pada 2013 apabila
dibandingkan dengan tahun 2012.
Pendapatan/Beban di Luar Usaha mencapai Rp 4,5 miliar, atau 91,50% dari target RKAP tahun 2013 sebesar Rp 4,94 miliar.
Beban tersebut meliputi antara lain bunga SHL Rp 1,18 miliar, serta Denda Pajak Rp 3,8 Miliar. Pendapatan/Beban di Luar
Pajak 2013 meningkat hingga 241,9% bila dibandingkan dengan tahun 2012, yakni sebesar Rp 1,867 miliar.
Sementara itu, Beban Pajak tahun 2013 mencapai Rp 7,36 miliar, yang terdiri dari Beban Pajak Kini sebesar Rp 4,06 miliar,
Penyesuaian Pajak tahun 2012 sebesar Rp 867 juta, dan Beban Pajak Tangguhan sebesar Rp 2,42 miliar.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN58
Tingginya beban pajak ini disebabkan oleh perbedaaan perhitungan akumulasi rugi fiskal antara hasil pemeriksaaan Pajak
Badan Tahun 2011 dengan Laporan Keuangan Audited 2012. Hasil pemeriksaan Pajak Badan Tahun 2011 menghasilkan
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) tahun 2011 yang baru diterima Perusahaan pada tanggal 20 Mei 2013, atau
setelah Laporan Keuangan Audited 2012 diterbitkan pada 28 Maret 2013.
Realisasi Beban Kepegawaian selama 2013 tercatat Rp 2,702 miliar, atau 95,20% dari RKAP 2013. Jumlah itu meningkat
145,59% apabila dibandingkan dengan Beban Kepegawaian pada 2012. Peningkatan terjadi karena sejumlah faktor, yakni
penambahan jumlah pegawai pada 2013, serta pembayaran bonus pegawai sesuai dengan Keputusan RUPS atas prestasi
Perusahaan pada 2012.
Realisasi Beban Kepegawaian 2013 bisa dilihat dalam tabel berikut:
Beban Kepegawaian Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012Rp Juta
Uraian Rea.2012
Tahun 2013 %Rea. Tahun 2013t hdp
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea. 2012
Gaji 477 760 559 73.51 117.27
Pajak 335 523 573 109.38 170.85
Tunjangan Transport 105 160 95 59.31 90.32
Tunjangan Perumahan 109 158 95 60.04 87.45
Tunjangan Kesejahteraan 74 106 64 60.65 86.54
Insentif PrestasiKerja 218 296 295 99.51 135.12
Sub Jumlah 1,318 2,004 1,680 83.84 127.51
Cuti 68 53 53 100.00 77.85
Cuti Besar - 99 99 100.26 -
Lembur 8 9 14 152.59 176.47
Tunjangan Keagamaan 92 99 88 89.39 95.89
Pakaian Dinas 18 40 35 86.71 190.74
Perawatan Kesehatan 143 154 143 92.94 99.94
Pendidikan dan Latihan 18 70 68 96.48 380.98
Iuran Perusahaan 28 46 - - -
Asuransi pegawai/Jamsostek 22 68 113 166.02 502.67
Bonus 60 99 319 322.92 528.26
Rupa-rupa Pegawai 80 98 90 92.27 111.99
Sub Jumlah 538 833 1,021 122.50 189.90
Jumlah 1,856 2,838 2,701 95.20 145.59
Tinjauan KEuanGan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 59
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sedangkan Beban Administrasi selama 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Beban Administrasi Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012Rp Juta
Uraian Rea.2012
Tahun 2013 %Rea. Tahun 2013t hdp
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea. 2012
Honorarium 2,351 2,335 3,725 159.52 158.48
Perjalanan Dinas 203 242 180 74.18 88.35
Konsumsi 114 157 154 98.51 135.99
Pos, Telegram & telepon 129 169 126 74.72 97.72
Listrik, Gas & Air - 18 - - -
ATK & Bahan Habis Pakai 83 101 119 117.79 143.27
Asuransi - 140 37 26.43 -
Barang Cetakan 56 62 80 130.31 143.03
Biaya lelang tender - 23 1 4.44 -
Administrasi Bank 12 19 12 63.50 105.20
Sewa Mesin Fotocopy & Kelengkapannya - 50 32 64.71 -
Sewa Komputer dan lainnya - 32 - - -
Lainnya 27 29 18 61.59 68.05
Penyisihan Piutang 64 - - - -
Jumlah Biaya Administrasi 3,038 3,376 4,485 132.85 147.63
Biaya Pemasaran 40 75 67 89.92 168.62
TOTAL ADM & PEMASARAN 3,078 3,451 4,552 131.92 147.90
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN60
Adapun realisasi beban atau biaya pemeliharaan selama 2013 terkait dengan pemeliharaan
rutin kendaraan bermotor, dan pemeliharaan gedung dapat digambarkan pada tabel berikut
Tabel: Realisasi Beban Pemeliharaan Tahun 2013 Rp Juta
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Pemeliharaan Kendaran Bermotor 605.77 904.41 945.63 104.56 156.10
Bahan Bakar 108.52 246.00 166.01 67.48 152.98
Biaya Kendaraan Bermotor - - 45.23 - -
- Sewa 428.32 542.44 671.12 123.72 156.69
- Parkir, Tol, & Pajak 40.03 72.24 78.70 108.95 196.63
- Lain-lain 28.91 43.73 29.80 68.14 103.08
Pemeliharaan Gedung 125.59 245.48 301.42 122.79 240.01
Total 731.36 1,150 1,247 108.45 170.51
Realisasi biaya pemeliharaan pada 2013 mencapai Rp 1,25 miliar, atau 108,45% di atas RKAP 2013 sebesar Rp 1,15 miliar,
dan 170,51% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp 731 juta.
Pelampauan biaya terjadi karena ada tambahan sewa kendaraan untuk mendukung operasional dan penambahan fasilitas
kantor terkait bertambahnya jumlah pegawai yang semula tidak dianggarkan.
Laba (Rugi)Pada 2013, Laba Usaha mencapai Rp 17,23 miliar atau 112,33% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 15,34 miliar. Angka
ini meningkat secara signifikan, yakni 466,65% bila dibandingkan dengan Laba Usaha pada 2012 yang mencapai Rp 3,69
miliar. Peningkatan itu terwujud karena sejumlah faktor, yakni peningkatan volume penjualan batubara pada 2013 yang
cukup signifikan, yaitu sebesar 428,44% apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2012. Hal itu berdampak pula pada
peningkatan Pendapatan Usaha dan Laba Usaha pada 2013.
Setelah memperhitungkan Biaya di Luar Usaha dan Pajak, maka pada 2013 Perusahaan membukukan Laba Bersih sebesar
Rp 5,36 miliar, atau 51,30% dari target RKAP 2013, dan 66,94% dari realisasi tahun 2012.
Tinjauan KEuanGan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 61
LAPORAN TAHUNAN 2013
Perbandingan antara realisasi Laba-Rugi tahun 2013 dibandingkan dengan target RKAP 2013 dan Realisasi tahun 2012
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel: Laba-Rugi Tahun 2013 Rp Juta
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Penjualan 99,693 355,846 423,936 119.13 425.24
Harga Pokok Penjualan 90,127 332,792 397,989 119.59 441.59
Laba/(Rugi) Penjualan 9,566 23,054 25,946 112.54 271.24
Beban Usaha 5,873 7,712 8,713 112.97 148.35
Laba/(Rugi) Usaha 3,693 15,342 17,234 112.33 466.65
Pendapatan & Beban diluar Usaha 1,867 (4,936) (4,517) 91.50 (241.94)
Laba Sebelum Pajak 5,560 10,406 12,717 122.21 228.72
Laba/(Rugi) Bersih Setelah Pajak 8,007 10,447 5,360 51.30 66.94
Pada 2013, Perusahaan memperoleh Laba Sebelum Pajak sebesar 12,72 miliar, atau 22,21% di atas RKAP 2013. Sedangkan
pencapaian Laba Bersih tahun 2013 sebesar Rp 5,36 miliar, atau 51,30% dari target RKAP 2013. Hal itu terjadi karena faktor-
faktor sebagai berikut :
1. Terjadi penurunan nilai kontrak pekerjaan Port Management, yaitu dari semula yang dianggarkan sebesar Rp 33,59 miliar
menjadi sebesar Rp 13,5 miliar. Juga, terkait dengan perubahan tahapan pelaksanaan Port Management, yang semula
ditargetkan 2 tahun menjadi 3 tahun sesuai scope kontrak.
2. Pelampauan beban usaha, khususnya beban administrasi terkait pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi yang
lebih besar dari anggaran sesuai keputusan RUPS.
3. Pembayaran Denda Pajak sebesar Rp 3,8 miliar atas transaksi tahun 2008 dan 2011.
4. Timbulnya Beban Pajak Kini, Penyesuaian Pajak Tahun 2012 dan Beban Pajak Tangguhan sebesar Rp 7,36 miliar dari
yang semula tidak dianggarkan.
Pada 2012 telah dilakukan Pemeriksaan Pajak Badan tahun 2011 yang menghasilkan Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar (SKPLB) tahun 2011. SKPLB tersebut diterima Perusahaan pada 20 Mei 2013, atau setelah Laporan
Keuangan Audited 2012 diterbitkan pada 28 Maret 2013. Ternyata dalam SKPLB tersebut besarnya rugi fiskal
tahun 2011 sebesar Rp 2,38 miliar, sedangkan menurut Laporan Keuangan Audited 2012 sebesar Rp 15,66 miliar.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN62
Perbedaan sebesar Rp 13,28 miliar tersebut disebabkan, terutama oleh:
• Adanya koreksi peredaran usaha sebesar Rp 8,34 miliar sesuai hasil equalisasi antara SPT Masa PPN dengan Laporan
Keuangan 2011.
• Adanya koreksi harga pokok penjualan sebesar Rp 2,16 miliar akibat bukti pendukung biaya-biaya dianggap kurang
memadai.
• Adanya koreksi fiskal sebesar Rp 2,77 miliar, akibat pembentukan/penyisihan cadangan persediaan.
Atas koreksi-koreksi tersebut, sisa akumulasi rugi fiskal 2011 sebesar Rp 9,80 miliar sudah termanfaatkan dalam perhitungan
SPT Badan Tahun 2012. Walhasil, sisa akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya per 31 Desember 2013 bersaldo nihil (nol).
Aset, Kewajiban, dan EkuitasRealisasi total Aset per 31 Desember 2013 mencapai Rp 92,77 miliar, atau 150,71% dari target RKAP 2013 sebesar Rp
61,55 miliar, dan 85,26% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp 108,82 miliar. Pencapaian yang signifikan di atas RKAP
dilatarbelakangi sejumlah alasan, yakni adanya pencairan SHL (Share Holder Loan) dari Pemegang Saham Mayoritas pada
akhir 2013 sehingga posisi Kas dan Setara Kas pada 2013 lebih besar apabila dibandingkan dengan RKAP, serta peningkatan
penjualan di atas RKAP yang berdampak pula pada peningkatan Piutang Usaha.
Adapun Kewajiban yang musti ditunaikan Perusahaan pada 2013, yang terdiri dari Hutang Usaha, Hutang pada Pemegang
Saham, Hutang Pajak, Biaya Masih harus Dibayar, dan Hutang Lainnya mencapai Rp 66,74 miliar, atau 192,5% dari target
RKAP 2013 sebesar Rp 34,67 miliar, dan 77,03 dari realisasi 2012 sebesar Rp 86,65 miliar.
Sementara itu, Ekuitas per 31 Desember tercatat Rp 26,033 miliar, atau 96,8% di atas RKAP 2013 sebesar Rp 26,89 miliar.
Pencapaian itu meningkat 117,41% dibanding Ekuitas pada 2012, yakni sebesar Rp 22,17 miliar.
Perbandingan Aset, Ekuitas & Kewajiban, dan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2013, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel: Neraca Komparatif Per 31 Desember 2013 Rp Juta
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Aset 108,819 61,558 92,774 150.71 85.26
Kewajiban 86,647 34,663 66,742 192.54 77.03
Ekuitas 22.173 26,895 26,033 96.79 117.41
Hal-hal yang mempengaruhi posisi neraca tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, antara lain :
a. Penurunan Aktiva Lancar disebabkan periode pembayaran piutang usaha penjualan Batubara KSO dari PT Indonesia
Power yang lebih baik dibandingkan tahun 2012.
b. Penurunan aktiva pajak tangguhan disebabkan koreksi manfaat pajak tangguhan tahun 2011 sesuai dengan hasil
pemeriksaan pajak badan tahun 2011.
c. Penurunan kewajiban lancar disebabkan pembayaran hutang usaha atas penambangan batubara KSO yang lebih baik
dibandingkan tahun 2012 karena kondisi likuiditas Perusahaan yang membaik.
d. Kenaikan ekuitas disebabkan adanya pencapaian laba perusahaan pada 2013.
Tinjauan KEuanGan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 63
LAPORAN TAHUNAN 2013
Jumlah Ekuitas sebesar Rp 26,033 miliar sesuai dengan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2013, sebagai berikut:
Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2013 Rp Juta
Uraian Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas
Saldo per 1 Januari 2012 1,000 13,165 14,165
Dividen tunai - - -
Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif - 8,007 8,007
Saldo per 31 Desember 2012 1,000 21,172 22,172
Dividen tunai - (1,500) (1,500)
Konversi laba ditahan menjadi modal disetor 14,000 (14,000) -
Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif - 5,359 5,359
Saldo per 31 Desember 2013 15,000 11,032 26,032
Arus KasSaldo Kas per 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp 33,36 miliar, atau 180,35% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 18,49
miliar, dan 158% dari realisasi tahun 2012 sebesar Rp 21,11 miliar. Faktor-faktor yang membuat saldo Kas melesat di atas
target RKAP adalah peningkatan penerimaan dari aktivitas usaha serta adanya pencairan SHL (Share Holder Loan) dari
Pemegang Saham Mayoritas pada akhir 2013.
Perbandingan antara realisasi Arus Kas tahun 2013 dibandingkan dengan target RKAP tahun 2013 dan Realisasi tahun 2012
digambarkan pada tabel berikut :
Tabel: Arus Kas Tahun 2013 Rp Juta
Keterangan Rea. 2012
Tahun 2013 Perbandingan (%)
RKAP Realisasi RKAP 2013 Rea.2012
Saldo Awal 10,640 20,762 21,111 101.68 198.41
Arus Kas Masuk 48,800 436,855 526,169 120.44 1,078.22
Arus Kas Keluar (38,328) (439,121) (513,924) 117.03 1,340.84
Kas Bertambah / (Berkurang) 10,471 (2,267) 12,245 (540.25) 116.94
Saldo Akhir 21,111 18,495 33,356 180.35 158.00
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN64
Pajak dan Deviden
a. Pajak
Realisasi pembayaran pajak selama tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Pajak Tahun 2013 Rp Juta
No. Keterangan Penyetoran
1. Pajak Penghasilan Ps. 23 4,109
2. Pajak Penghasilan Ps. 21 663
3. UM Pajak Penghasilan Ps. 25 936
4. Pajak Penghasilan Ps. 4 793
5. PPN & PPnBM 2,967
Jumlah 9,470
b. Deviden
Pada 2013, Perusahaan telah membayar Deviden kepada Pemegang Saham sebesar Rp 1,5 miliar sesuai keputusan
RUPS untuk pembagian laba tahun 2012.
c. Perputaran material
Perusahaan tidak mengelola material seperti pada perusahaan pada umumnya.
Informasi materialSelama 2013, tidak ada investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan
sifat transaksi dengan pihak afiliasi
Investasi dan Sumber Pembiayaana. Program kegiatan investasi
Realisasi program investasi Tahun 2013 dibandingkan dengan target RKAP 2013 dan Realisasi tahun 2012 dapat terlihat
pada tabel berikut :
Realisasi Investasi Tahun 2013 Rp Juta
Keterangan
RKAP 2013 Realisasi 2013% Rea.
Disburse thdp RKAP
Anggaran Disburse Anggaran Disburse
Perabot dan Peralatan 50 50 4 4 8.80
Pengolahan Data 100 100 73 73 73.54
Jumlah 150 150 77 77 51.96
b. Sumber dana dan penggunaannya
Sumber dana yang digunakan adalah dana internal perusahaan dan SHL dari Pemegang Saham mayoritas
Tinjauan KEuanGan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 65
LAPORAN TAHUNAN 2013
SolvabilitasPada posisi per Desember 2013, rasio Utang terhadap
Modal atau Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan 256,38,
lebih tinggi dari RKAP 2013 yang mematok angka 128,88.
Kenaikan itu terjadi karena faktor peningkatan Hutang Usaha
sejalan dengan peningkatan aktivitas usaha Perusahaan
pada 2013 dibandingkan RKAP, khususnya penjualan
batubara.
Sedangkan Rasio Hutang terhadap Total Aset atau Debt to
Total Asset (DAR) ratio Perusahaan mencapai 71,94 0,29
kali, sedangkan RKAP 2013 mematok 56,31.
Sementara itu, Rasio Modal terhadap Aset tercatat 28,06,
lebih rendah dari RKAP 2013 yang mematok 43,69.
LikuiditasPada 2013, Rasio Kas Perusahaan tercatat sebesar 49,96%,
atau mengalami deviasi sebesar 3,36% daripada target
RKAP 2013 sebesar 53,36%. Hal ini terjadi karena faktor
peningkatan Hutang Usaha lebih besar dari kenaikan
Kas. Peningkatan Hutang Usaha tersebut sejalan dengan
peningkatan aktivitas usaha Perusahaan pada 2013
dibandingkan RKAP, khususnya penjualan batubara.
Sedangkan Rasio Lancar tercatat sebesar 138,37%, atau
mengalami deviasi sebesar 37,81% dibanding target RKAP
2013 sebesar 176,18%. Hal itu terjadi karena sejumlah
faktor, yakni peningkatan Kewajiban Lancar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peningkatan Aktiva Lancar
pada 2013.
Meski Rasio Kas dan Rasio Lancar pada 2013 tidak
memenuhi target RKAP 2013, namun pencapaian keduanya
meningkat apabila dibandingkan dengan realisasi pada
2012, yakni Rasio Kas 24,36% (deviasi sebesar 25,61%)
dan Rasio Lancar 122,07% (deviasi 16,29%).
Tingkat kolektibilitas piutangPada akhir 2013, kemampuan Perusahaan dalam menagih
piutang (collection period) optimal, yakni 10 hari. Jangka
waktunya tersebut jauh melampaui target target RKAP 2013
yang dipatok 29 hari, dan merupakan lompatan besar bila
dibanding dengan 2012, yang mencapai 120 hari.
Percepatan Perusahaan dalam menagih piutang dilandasi
oleh sejumlah hal, yakni koordinasi yang baik dengan
bagian keuangan PT Indonesia Power sebagai pelanggan
utama ADC. Struktur modalAset Perusahaan pada 2013 secara komposisi dibiaya oleh
72% dari Kewajiban dan 28% dari Ekuitas.
Peristiwa penting setelah tanggal neracaSelama 2013, tidak ada peristiwa penting setelah tangga
neraca.
Informasi & fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntanSelama 2013, tidak ada informasi & fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan
Dampak perubahan kebijakan akuntansiSelama 2013, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi,
alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Dampak perubahan peraturan perundang-undanganSelama 2013, tidak ada perubahan peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh
secara signifikan terhadap perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN66
TINJAUAN USAHA
PT. Artha Daya Coalindo (ADC) selalu berusaha dan
berkomitmen memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
dengan menyediakan produk dan jasa yang andal sebagai
berikut:
1. Penyediaan Batubara
Salah satu tujuan pendirian Perusahaan adalah
turut menjaga keamanan pasokan batubara bagi PT
Indonesia Power sebagai induk Perusahaan. Sejak
1997-2009, Perusahaan memasok kebutuhan batubara
UBP Suralaya dengan skema trading.
Sejalan dengan perkembangan bisnis dan arahan
Pemegang Saham, mulai 2010-2013, Perusahaan
memasok batubara Unit Bisnis Pembangkitan (UBP)
Suralaya dengan skema KSO (Kerja Sama Operasi),
bermitra dengan pihak pemilik Izin Usaha Pertambangan
(IUP). Perubahan sistem penyediaan batubara ini
diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
Perusahaan, yaitu berupa penambahan kompetensi.
Sedangkan bagi PT Indonesia Power, nilai tambahnya
berupa efisiensi harga pokok pejualan (HPP) batubara.
Sampai saat ini, pelanggan utama Perusahaan dalam
bidang penyediaan batubara adalah PT Indonesia
Power. Namun, ke depan, sejalan dengan peningkatan
kemampuan produksi, Perusahaan diharapkan dapat
memperluas pangsa pasar penjualan batubara di luar
PT IP.
2. Transportasi Batubara
Sejak 2004, Perusahaan menangani transportasi laut
untuk pengangkutan batubara. Dengan demikian,
hingga 2013, Perusahaan sudah memiliki pengalaman
di bidang ini selama sembilan tahun. Rata-rata volume
kontrak jasa transportasi setiap tahunnya sebesar
3.400.000 metrik ton (MT).
Dalam melaksanakan jasa penyediaan transportasi
laut batubara, Perusahaan menjalin kerjasama dengan
beberapa perusahaan pelayaran, antara lain, PT.
Arpeni Pratama Ocean Lines (Panamax Vessel), PT
SK Pelayaran Indonesia, PT. Jaya Samudra Karunia,PT
Andhika Pratama Lines dan PT Caraka Tirta Pratama.
Sampai akhir 2013, Perusahaan telah menyediakan jasa
transportasi laut batubara cargo PT Kideco Jaya Agung,
PT Berau Coal, dan PT Bukit Asam.
3. Port Management Pada Oktober 2012, Perusahaan dipercaya oleh PT.
Indonesia Power untuk mengelola Pelabuhan Terbatas
UBP Suralaya, Merak, Banten. Kehadiran Perusahaan
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan pelabuhan, yang pada akhirnya
meningkatkan efisiensi persediaan batubara di PT
Indonesia Power.
Sampai akhir 2013, pekerjaan port management masih
dalam proses pengembangan dan set up sytem.
Perusahaan diharapkan sudah dapat mengelola
pelabuhan secara mandiri dan komersial pada 2016.
4. Pembongkaran Batubara Sejak 2006, Perusahaan menyediakan layanan
jasa pembongkaran batubara. Jenis alat bongkar
batubara yang disediakan adalah floating crane yang
ditempatkan di SPOJ (Semi Permanent Oil Jetty) UBP
Suralaya, Merak, Banten. Dengan menggunakan
alat-alat bongkar yang andal, rata-rata volume
pembongkaran batubara setiap tahunnya adalah
1.800.000 – 2.000.000 metrik ton (MT). Dengan
performa seperti itu, maka layanan jasa Perusahaan
dapat memenuhi harapan pelanggan.
Pada 2010-2012, bisnis tersebut sempat terhenti
karena Perusahaan tidak memenangkan tender di PT
Indonesia Power. Namun, pada akhir 2013, Perusahaan
kembali dapat menyediakan alat bongkar batubara di
SPOJ Suralaya.
Saat ini, penggunaan floating crane tersebut masih
diprioritaskan untuk pembongkaran batubara UBP
Suralaya. Namun, di masa-masa mendatang, Perusahaan
menargetkan bisa mengoptimalkan pemakaian alat
tersebut untuk keperluan pembongkaran batubara di
Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) Banten
1, Suralaya.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 67
LAPORAN TAHUNAN 2013
TINJAUAN OPERASIONAL
1. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi di ADC berada di bawah koordinasi Manajer Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM). Lingkup
kerjanya adalah mengelola website dan email korporat.
Progres pengembangan program Teknologi Informasi pada 2013, antara lain, Perusahaan telah memiliki website dan
email korporat. Sementara itu, untuk proses pengembangan aplikasi payroll sudah selesai dilaksanakan pada akhir 2013,
dan akan mulai diimplementasikan pada Januari 2014.
Sedangkan pengembangan aplikasi penyusunan Laporan Keuangan masih dalam proses dan diharapkan dapat
diimplementasikan pada Triwulan I 2014. Untuk sistem informasi kepelabuhanan akan dikembangkan bersamaan dengan
pelaksanaan Port Management tahap 2.
2. Penelitian dan Pengembangan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang ada di perusahaan pada 2013 adalah kajian pemanfaatan teknologi baru
di bidang alat pembongkaran batubara, yaitu Equilibrium Crane (E-Crane).
3. Sumber Daya Manusia
Strategi pengembangan manajemen yang dijalankan Perusahaan pada 2013 masih
berfokus pada Optimalisasi sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dan outsourcing
untuk mendukung kerja sama operasi (KSO) penambangan dan port management.
Sementara itu, Struktur Organisasi Perusahaan terkini merupakan penyempurnaan atas struktur sebelumnya, yaitu
dengan memisahkan Fungsi Niaga & Pemasaran dari posisi Direktur Keuangan dengan menambahkan posisi VP Niaga
& Pengembangan Usaha melaksanakan fungsi tersebut. Selain itu, juga menambah posisi Manajer Perencanaan untuk
melaksanakan fungsi perencanaan korporat dan VP Audit Internal & Manajemen Risiko.
Sumber daya manusia Perusahaan pada 2013 dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
a.) Profil SDM
2
9
4
3
2012Total : 18
11
18
6
16
2013Total : 42
Jenjang PendidikanSMA
D3
D1
S1
S2
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN68
b.) Peningkatan produktivitas SDM
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas pegawai, antara lain, coffee morning sebulan
sekali sebagai media untuk menyosialisasikan kondisi dan kinerja Perusahaan kepada seluruh pegawai. Selain itu,
Perusahaan juga menerapkan sistem penilaian kinerja untuk meningkatkan motivasi dan kontribusi pegawai terhadap
pencapaian key performance indikator (KPI) korporat.
c.) Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM
Pada 2013, Perusahaan merekrut tiga personel untuk bidang tambang, 22 personel untuk bidang port management
dan 1 orang staf ahli niaga. Langkah itu diambil untuk memenuhi kebutuhan SDM dengan kompetensi tinggi guna
mendukung bidang usaha KSO penambangan dan port managemet. Upaya lain, untuk meningkatkan kualitas SDM,
maka secara bertahap beberapa pegawai di setiap level diikutkan dalam beberapa pelatihan.
Pada 2013, biaya untuk pendidikan dan latihan sebesar Rp 67,924 juta, atau 96,48% dari RKAP 2013. Jumlah ini
meningkat 380,98% bila dibandingkan dengan realisasi pada 2012. Melonjaknya biaya pendidikan dan latihan ini
sesuai dengan komitmen Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memenuhi tuntutan bisnis
dan KPI Perusahaan. Sebab itu, pelaksanaan pendidikan dan latihan pada 2013 lebih diintesifkan.
Ihwal jenis pendidikan dan pelatihan selama 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:
No Judul Pelatihan Waktu Tempat Penyelenggara Biaya
1PKWT dan Tenaga Kerja Outsourcing
20 - 22 November 2013Hotel Aston Tropicana, Bandung
Beprof 3,300,000
2
Workshop Penilaian Kinerja Karyawan melalui Performance Appraisal (KPI)
5-Jul-13Estubizi Business Center, Jakarta
WTC Jakarta 1,300,000
3
Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhan Indonesia
1 - 5 April 2013
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor
Direktorat Jenderal Peruhubungan Laut, Kementrian Perhubungan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB)
17,000,000
4 Pelatihan ISO 5 - 6 September 2013Grand Serella Hotel, Bandung
Inhouse Training (Narasumber : PT IP)
12,202,500
5 Pelatihan GCG 27 - 28 Juni 2013Grand Serella Hotel, Bandung
Inhouse Training (Narasumber : PT IP)
3,125,000
6 Pelatihan ERM 30 - 31 Mei 2013Grand Serella Hotel, Bandung
Inhouse Training (Narasumber : PT IP)
18,025,000
7
Pelatihan Perpajakan Akuntansi Perpajakan
23 - 24 September 2013 Hotel Mulia Senayan FORMASI 6,000,000
Tinjauan OPERaSiOnaL
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 69
LAPORAN TAHUNAN 2013
d.) Hubungan industrial
Hubungan industrial perusahaan antara Direksi dan pegawai cukup baik sehingga tidak muncul gugatan dari
pegawai. Hingga akhir 2013, Perusahaan belum memiliki Serikat Pekerja. Alasannya, dengan jumlah pegawai yang
ada saat ini, keberadaan Serikat Pekerja dinilai belum perlu. Apalagi, pegawai dapat menyampaikan aspirasinya
kepada manajemen saat coffee morning yang dilaksanakan sebulan sekali.
4. Pencapaian Key Performance Indicator (KPI)
Pencapaian skor KPI pada 2013 mencapai 99,00. Dalam hal ini, terdapat satu indikator yang tidak mencapai target,
yaitu implementasi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance, GCG) dengan pencapaian skor 64
dari target 70. Tidak tercapainya target tersebut terutama disebabkan kurangnya pencapaian parameter pengungkapan
informasi dan transparansi, khususnya terkait penyusunan Laporan Tahunan (Annual Report) yang belum sesuai dengan
standar Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mengacu pada RUPS PT ADC tanggal 18 Desember 2012 tentang pengesahan RKAP 2013, maka penilaian tingkat
kesehatan Perusahaan mencakup enam perspektif KPI berbasis Malcolm Baldrige. Keenam perspektif itu adalah
Pelanggan, Produk & Layanan, Proses Bisnis Internal, SDM, Keuangan, dan Leadership. Pencapaian KPI 2013 dapat
terlihat pada berikut :
Pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2013
No. Perspektif Nilai
1. Pelanggan 8,00
2. Produk dan layanan 15,00
3. Proses bisnis internal 18,00
4. SDM 20,00
5. Keuangan 24,00
6. Kepemimpinan 14,00
Jumlah 99,00
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN70
ASPEK PEMASARAN
Selama periode 2009-2012, kinerja Perusahaan mengalami
fluktuasi. Kerugian yang dialami Perusahaan pada 2011
disebabkan karena harga pembelian batubara lebih besar
dibandingkan dengan harga penjualan, serta adanya
beban-beban lain (demurage, beban denda keterlambatan
dan lain-lain).
Sejak Oktober 2012, Perusahaan telah mulai melakukan
kerja sama operasi (KSO) penambangan batubara dengan
pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk menjamin
pasokan batubara ke PT Indonesia Power, serta pengelolaan
pelabuhan (Port Management) di UBP Suralaya.
Untuk meningkatkan kinerja pada masa-masa mendatang,
Perusahaan melakukan sejumlah
pemetaan sebagai berikut:
1. Analisis SWOT
Hasil analisis SWOT Perusahaan sebagai berikut:
a.) Strengths
• Perusahaan memiliki kompetensi dalam
bidang penyediaan batubara, transportasi dan
pembongkaran batubara.
• Berpengalaman dalam menangani Kontrak
Penjualan Batubara dengan PT PLN Grup selama
kurang lebih 15 tahun.
• Memiliki hubungan yang kuat dengan pihak
konsumen (PT. PLN Grup).
• Perusahaan memiliki jaringan bisnis yang luas di
bidang batubara dan bidang lainnya yang terkait.
b.) Weaknesses
• Tidak adanya kondisi khusus (special treatment)
dalam memperoleh proyek dari PT Indonesia
Power.
• Tidak dapat memperoleh kredit investasi akibat
Global Bond dari PLN yang juga turut mengikat
anak-anak perusahaannya.
• Penugasan pasokan batubara yang diberikan
kepada Perusahaan bersifat jangka pendek
dengan volume yang terbatas sehingga
menyulitkan bagi perusahaan untukmendapatkan
lahan IUP yang potensial.
• Belum memiliki lahan penambangan sendiri.
• Belum memiliki fasilitas pengangkutan sendiri.
c.) Opportunities
• Proyek pembangunan pembangunan 10.000
MW oleh Pemerintah meningkatkan permintaan
batubara domestik.
• Permintaan batubara domestik untuk pembangkit
listrik dan industri lainnya mengalami peningkatan
• Meningkatnya aktivitas pertambangan dan
perdagangan batubara membuka peluang untuk
berkecimpung di bisnis turunannya, seperti bisnis
penyewaan peralatan bongkar tongkang dan port
management, serta coal upgrading dan stockpile
management.
d.) Threats
• Fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM)
berdampak kepada harga pokok produksi
• Fluktuasi harga batubara yang berlaku di pasar.
• Kompetisi yang semakin terbuka dalam bidang
perdagangan batubara.
• Banyak pihak asing yang menambang di Indonesia
yang mempersempit akses terhadap sumber
penambangan batubara.
• Faktor alam/cuaca yang berubah-ubah sehingga
dapat menyebabkan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk penambangan, pengangkutan
dan pembongkaran batubara.
2. Tantangan
Dalam merealisasikan rencana jangka panjang,
Perusahaan memiliki tantangan yang cukup berat,
antara lain:
a. Kondisi ketatnya persaingan bisnis batubara.
b. Terbatasnya dana operasional Perusahaan,
sedangkan untuk memperoleh kredit investasi tidak
mudah akibat Global Bond dari PLN yang juga turut
mengikat anak-anak perusahaannya.
c. Penugasan pasokan batubara yang diberikan
kepada Perusahaan bersifat jangka pendek dengan
volume yang terbatas sehingga menyulitkan bagi
perusahaan untuk mendapatkan lahan IUP yang
potensial
d. Belum memiliki lahan penambangan sendiri
e. Belum memiliki fasilitas pengangkutan sendiri.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 71
LAPORAN TAHUNAN 2013
3. Sasaran dan Strategi
Sasaran Niaga:
a. Penyediaan batubara sebesar 250 ribu MT pada 2012;
900 ribu MT pada 2013; 1.300 ribu MT pada 2014; 1.700
ribu MT pada 2015 dan 2016; serta 1.750 MT pada 2017.
b. Mempertahankan kontrak jasa transportasi dengan
target pengangkutan batubara sebanyak 3.500.000 MT
pada 2012 dan sebesar 4.500.000 MT per tahun pada
2013-2017
c. Melakukan pengelolaan Port Management di pelabuhan
PLTU Suralaya
Strategi Niaga:
a. Menambah KSO dengan beberapa pemilik tambang.
b. Memberikan harga dan pelayanan yang terbaik.
c. Melakukan akuisisi kepemilikan lahan pertambangan
dengan kadar batubara yang sesuai dengan persyaratan
IP.
d. Kerja sama dengan perusahaan pelayaran untuk
membentuk konsorsium.
e. Melakukan kontrak pengelolaan Port Management di
pelabuhan PLTU Suralaya
Sasaran Operasi:
a. Melaksanakan penambangan pada lahan Izin Usaha
Pertambangan yang akan diakuisisi mulai tahun 2013
b. Melaksanakan penambangan pada lahan Izin Usaha
Pertambangan yang sudah dikerjasamakan mulai pada
2012
c. Melaksanakan jasa transportasi batubara
d. Mengimplementasikan sistem Port Management
batubara terbaik di Indonesia.
Strategi Operasi:
a. Melaksanakan penambangan batubara dengan sistem
best practice.
b. Menempatkan SDM yang kompeten dan menggunakan
peralatan tambang yang handal dalam bidang
penambangan batubara.
c. Delivery batubara ke customer secara tepat waktu (on
schedule), tepat anggaran (on budget) dan dengan
memenuhi spesifikasi yang telah disepakati.
d. Mempertahankan kerja sama dengan perusahaan
transportasi batubara.
e. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian yang
berkaitan dengan aktivitas penambangan, jasa
transportasi batubara dan pengelolaan pelabuhan.
f. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah
terkait di bidang penambangan, jasa tranportasi
batubara, serta pelabuhan.
Sasaran Investasi:
a. Mendapatkan pendanaan untuk penggantian atau
perbaikan sarana/ peralatan kerja untuk menunjang
peningkatan produktivitas pegawai kerja dan
perlengkapan kantor. Dengan sasaran tersedianya
sarana kerja/peralatan kerja yang memadai dan nyaman
untuk menunjang peningkatan produktivitas pegawai.
b. Mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi
dalam hal akuisisi kepemilikan tambang pada 2013.
Strategi Investasi:
a. Mengajukan permohonan pendanaan investasi kepada
pemegang saham
b. Mencari pendanaan dari pihak ketiga.
Sasaran Organisasi & SDM:
Berfokus pada peningkatan kompetensi (kualitas dan
kuantitas) SDM yang memiliki sikap dan moral (attitude)
yang baik. Dengan begitu, masing-masing individu
semakin kompeten di bidang tugasnya dan mampu
mengembangkan diri untuk penugasan di bidang
lainnya selaras dengan strategi Perusahaan.
Strategi Organisasi & SDM:
a. Menambah SDM yang memiliki kompetensi untuk
rencana pengembangan bisnis perusahaan,
membangun budaya perusahaan dan penerapan GCG
(good corporate governance).
b. Memberikan pelatihan SDM untuk meningkatkan
kompetensi karyawan.
c. Menyesuaikan organisasi dan formasi pegawai sesuai
dengan perkembangan bisnis perusahaan.
Sasaran Keuangan:
a. Peningkatan kinerja keuangan Perusahaan, yaitu
mencapai kinerja keuangan yang sehat dan laba yang
optimal.
b. Ketepatan waktu dan keakuratan data dalam penyajian
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN72
laporan keuangan.
c. Mempertahankan pendapat wajar tanpa
pengecualian untuk semua hal yang material
dari akuntan publik atas pemeriksaan laporan
keuangan.
d. Memperoleh pendanaan untuk kegiatan investasi
terutama pendanaan untuk Kerja Sama Operasi,
pendanaan untuk pengambilalihan kepemilikan
Izin Usaha Pertambangan serta pendanaan
operasional Perusahaan
Strategi Keuangan:
a. Pengendalian terhadap harga pokok dengan
cara kontrol budget biaya produksi dan alat
transportasi.
b. Memastikan setiap rencana kerja yang ditetapkan
didukung dengan anggaran yang memadai.
c. Memelihara likuiditas Perusahaan dengan
optimalisasi cash cycle.
d. Menerapkan sistem informasi keuangan yang on-
line dengan holding.
e. Meningkatkan kepercayaan pemegang saham.
f. Meminimalkan temuan auditor.
4. Langkah-langkah yang Perlu Diambil
Untuk perbaikan kinerja Perusahaan pada tahun-
tahun berikutnya, langkah-langkah yang perlu diambil
sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi HPP batubara dan HPP
Port Management untuk meningkatkan kontribusi
laba dari kedua bidang usaha tersebut.
b. Memperluas pasar pengguna alat bongkar
(FDE) di SPOJ UBP Suralaya sehingga dapat
memberikan kontribusi pendapatan usaha yang
lebih besar.
c. Meningkatkan efisiensi biaya overhead, khususnya
yang berada di bawah kendali manajemen.
d. Meningkatkan pengetahuan dan kehati-hatian
dalam bidang perpajakan sehingga tidak
menimbulkan potensi hutang dan denda pajak
yang dapat mengurangi pencapaian laba
Perusahaan di kemudian hari.
aSPEK PEMaSaRan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 73
LAPORAN TAHUNAN 2013
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN74
Tata Kelola Perusahaan
BAB IV
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 75
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN76
PT Artha Daya Coalindo (ADC) melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan segenap insan Perusahaan mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja Perusahaan
PENDAHULUAN
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 77
LAPORAN TAHUNAN 2013
Dalam rangka meningkatkan kinerja Perusahaan, melindungi
kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta nilai-nilai etika yang berlaku umum, maka diperlukan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG). Praktik GCG di lingkungan
PT Artha Daya Coalindo (ADC) menjadi hal pokok dalam
pengelolaan dan pengurusan Perusahaan, sekaligus dalam
rangka memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PT Artha Daya Coalindo (ADC) melalui jajaran Dewan
Komisaris, Direksi dan segenap insan Perusahaan
mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-
prinsip GCG berlandaskan pada nilai-nilai pokok
yang tertuang pada Budaya Kerja Perusahaan. Untuk
mewujudkannya, ADC menerapkan GCG yang terintegrasi
dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko
dan pengendalian internal. Langkah ini ditempuh agar
Perusahaan memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk
mengelola Governance, Risk and Compliance (GRC) yang
sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis dan mampu
mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup
Perusahaan.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
PT Artha Daya Coalindo (ADC) sangat menyadari bahwa
praktek Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan
salah satu sumber penggerak penting yang mendorong
Perusahaan untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang
berkelanjutan, dan membangun kepercayaan dari
para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Dengan menerapkan tata kelola yang baik niscaya dapat
mendorong kinerja Perusahaan untuk berfungsi secara
efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang
yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar.
PT Artha Daya Coalindo (ADC) mengimplementasikan
prinsip-prinsip GCG yang dikenal dengan sebutan
TARIF, yaitu: Transparency (transparansi), Accountability
(akuntabilitas), Responsibility (tanggung Jawab),
Independence (independen), dan Fairness (kesetaraan)
dalam setiap aktivitas unit dan lini bisnis agar selalu tumbuh
berkembang dalam menghadapi berbagai perubahan.
Berikut penjelasannya:
Transparansi
Perusahaan selalu menerapkan praktik yang transparan
dalam proses pengambilan keputusan, dan dalam
penyampaian materi dan penyebaran informasi.
Akuntabilitas
Selalu memegang teguh pelaksanaan prosedur, fungsi dan
tanggung jawab yang jelas dalam organisasi sehingga
manajemen Perusahaan berjalan secara efisien dan efektif.
Tanggung jawab
Membentuk iklim Perusahaan yang berkompeten dan
selaras dengan hukum yang berlaku serta prinsip-prinsip
perusahaan yang sehat.
Independensi
Selalu mengedepankan profesionalisme dalam rangka
menghindari konflik kepentingan, pengaruh dan tekanan
dari pihak manapun yang bertentangan dengan hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keadilan
Menjunjung tinggi prinsip keadilan di seluruh kegiatan bisnis
serta memberikan perlakuan yang sama dalam rangka
memenuhi hak-hak pemegang saham dan pemangku
kepentingan serta staf dan manajemen Perusahaan sesuai
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan di ADC saat ini berada
di bawah pengawasan Direktur Keuangan & Administrasi,
terkait masih belum terisinya posisi Audit Internal Perusahaan.
Fungsi yang dijalankan antara lain adalah mengaudit,
evaluasi dan menganalisa kegiatan bisnis Perusahaan.
ADC juga telah menunjuk Manajer SDM & Umum
sebagai pelaksana tugas Sekretaris Perusahaan yang
berperan untuk membangun komunikasi yang baik
antara Perusahaandengan para pemangku kepentingan.
Komunikasi yang berjalan efektif merupakan salah satu kunci
utama demi terciptanya iklim bisnis positif Perusahaandalam
menumbuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi para
pemangku kepentingan terhadap Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN78
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) merupakan hak dan
wewenang Pemegang Saham dalam mengendalikan kinerja
anak perusahaan di bawahnya dalam batas yang ditentukan
oleh undang-undang atau anggaran dasar. Keputusan
yang diambil dalam RUPS dan RUPS LB dilakukan secara
transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha
Perusahaan.
Usulan penggunaan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan untuk mengesahkan laporan tahunan setelah
penutupan tahun buku yang bersangkutan, dan dalam rapat
tersebut direksi menyampaikan :
Laporan Tahunan
1. Laporan Keuangan yang terdiri atas sekurang-
kurangnya laba rugi dan neraca akhir tahun buku
mengenai kinerja keuangan Perusahaan di tahun
yang baru dalam perbandingan dengan tahun buku
sebelumnya.
• Laporan mengenai kegiatan Perusahaan dan
pencapaiannya.
• Nama anggota Direksi dan anggota Komisaris
(termasuk jika ada pergantian).
• Laporan pelaksanaan tata kelola Perusahaan.
• Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
2. Usulan penggunaan laba bersih Perusahaan.
3. Hal-hal lain yang perlu persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk kepentingan Perusahaan.
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perusahaan.
Hasil Keputusan RUPS Pengesahan RKAP
Agenda Pertama :
1. Setelah menilai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Tahun Buku 2013 yang diajukan oleh Direksi dan
dilakukan pembahasan serta memperhatikan
pendapat dan saran Dewan Komisaris, maka RUPS
memutuskan menyetujui dan mengesahkan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013
dengan pokok-pokok sasaran perhitungan laba (rugi);
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
perhitungan neraca dan investasi sebagaimana
lampiran 1.
Buku RKAP tahun 2013 yang mengakomodir masukan-
masukan dalam pembahasan RUPS RKAP tahun 2013
tanggal 18 Desember 2012 dan telah disetujui oleh
Direksi dan Dewan Komisaris, diserahkan kepada
Pemegang Saham selambat-lambatnya tanggal 15
Januari 2013.
2. Direksi Perseroan diminta segera melakukan komunikasi
intensif dengan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna untuk
memastikan pencapaian target transportasi batubara
PT Bukit Asam tahun 2013 dapat terealisasi.
3. Direksi Perseroan diminta melakukan pembagian peran
dalam memastikan pengelolaan terlaksananya kajian
risiko pada setiap aktivitas strategis perusahaan secara
komprehensip dan memonitor langkah mitigasi risiko
atas penugasan Kerjasama Operasi (KSO) supply
batubara dan Port Manajemen serta transportasi
batubara guna memastikan pencapaian target RKAP
tahun 2013 dan melaporkan kepada PT Indonesia
Power ( cq KDIVDAN) setiap triwulan.
4. Direksi Perseroan diminta membentuk struktur audit
internal selambat-lambatnya triwulan 1 tahun 2013.
5. Direksi Perseroan diminta menyusun roll over RJPP
tahun 2013-2017 dengan persetujuan Dewan Komisaris
perseroan dan disampaikan kepada pemegang saham
selambat-lambatnya tanggal 30 April 2013.
6. Direksi Perseroan harus melaksanakan kegiatan usaha
dengan penetapan pagu hasil RUPS RKAP tahun 2013.
Pelampauan semua biaya diatas 10% dari RKAP tahun
2013 harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan dan dilaporkan kepada pemegang saham.
7. Direksi Perseroan diminta memaksimalkan upaya
pengembalian uang muka pembelian batubara tahun
2010 sesuai saran konsultan hukum dan diselesaikan
pada tahun 2013.
8. Usulan penyesuaian remunerasi pengurus perseroan
akan diputuskan secara sirkuler.
9. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berkewajiban
memenuhi covenant sebagaimana dimaksud dalam
Indenture of Guaranteed Note yang diterbitkan oleh
Majapahit Holding, B.V atas jaminan PT PLN (Persero),
dan covenant obligasi sebagaimana dimaksud dalam
Indenture Program Global Medium Term Note (GMTN)
PT PLN (Persero) Tahun 2011, dalam setiap aksi
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 79
LAPORAN TAHUNAN 2013
korporasi yang akan diambil oleh Perseroan antara
lain tetapi tidak terbatas pada transaksi additional
indebtedness, layering of indebtedness, liens, asset
sales and leaseback, issuance or sale of equity interest,
issuance of guarantees, merger and acquisition.
Agenda Kedua :
1. RUPS menyetujui dan mengesahkan Kontrak
Manajemen/Key Performance Indicator (KPI) 2013
Perseroan sebagaimana lampiran 2.
2. KPI tersebut harus dijabarkan dalam bentuk matrik
keterikatan yang berisi program, tindakan, output, target
penyelesaian dan penanggung jawab sampai 1 level
dibawah Direksi Perseroan dan diserahkan selambat-
lambatnya pada tanggal 15 Januari 2013 setelah
mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris
Perseroan.
3. Kontrak Manajemen/Key Performance Indicator
(KPI) 2013 Perseroan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari risalah ini.
Hasil Keputusan RUPS Tahunan
Agenda Pertama :
1. RUPS menyetujui dan menerima Laporan Tahunan
mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroan selama
tahun buku 2012 yang terdiri atas : Laporan Keuangan,
Laporan Evaluasi Kinerja dan Laporan Kepatuhan.
2. RUPS menyetujui dan menerima Laporan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun
buku 2012.
Agenda Kedua :
1. RUPS mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2012 yang memuat Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Rugi Laba Komprehensif, Laporan
Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas beserta
penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat
wajar, dalam semua hal yang material sebagaimana
dimaksud dalam laporannya No. GA 113 0237 ADC
SMP, tanggal 28 Maret 2013.
2. RUPS memberikan pembebasan sepenuhnya
(Volledig Acquit Et De Charge) kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan
pengawasan sesuai dengan tanggung jawab dan
tindakan dalam bidang masing-masing yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2012, sepanjang
tindakan-tindakan tersebut tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
termuat dalam Laporan Keuangan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny.
Pengesahan dan Pembebasan tanggung jawab
tersebut tidak melepaskan tanggung jawab hukum
terhadap Direksi dan/ atau Dewan Komisaris apabila
Laporan yang diungkapkan tersebut terbukti melanggar
ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan/atau
ternyata di kemudian hari terbukti adanya tindakan
yang menyimpang dan/atau merugikan Perseroan.
Agenda Ketiga :
RUPS memberikan kuasa kepada Pemegang Saham
mayoritas untuk menetapkan penunjukkan Kantor
Akuntan Publik sebagai auditor yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Perusahaan (General Audit),
Laporan Evaluasi Kinerja dan Laporan Kepatuhan
untuk Tahun Buku 2013.
Agenda Keempat :
RUPS memberi Kuasa kepada Pemegang Saham
mayoritas untuk menetapkan Penggunaan Laba Bersih
Perseroan termasuk Tantiem bagi Direksi dan Dewan
Komisaris serta Bonus bagi karyawan untuk Tahun
Buku 2012 selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2013.
Agenda Kelima :
RUPS menetapkan konversi laba ditahan perseroan
menjadi tambahan modal disetor sebesar Rp
14.000.000.000,- sehingga modal dasar Perseroan
meningkat menjadi Rp 15.000.000.000,-
Arahan Pemegang Saham PT Artha Daya Coalindo:
1. Direksi Perseroan diminta agar menindaklanjuti
perubahan anggaran dasar Perseroan sesuai agenda
kelima.
2. Direksi Perseroan diminta meningkatkan kualitas
batubara yang dikirim ke PT Indonesia Power UBP
SLA dengan melakukan pengawasan lebih ketat
atas spesifikasi batubara secara keseluruhan dalam
pengelolaan Kerjasama Operasi Penambangan.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN80
3. Direksi Perseroan diminta segera memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan port
Manajemen dan implementasi ISO Manajemen mutu.
4. Direksi Perseroan diminta menajamkan Rencana
Jangka Panjang Perseroan agar mampu menjaga
keberlangsungan jangka panjang melalui konsistensi
tata kelola perusahaan yang baik (GCG), perkuatan
proses bisnis yang mengacu pada standar mutu.
5. Direksi Perseroan diminta memastikan kepatuhan
SOP di setiap aktivitas strategis korporasi dengan
pengawasan Dewan Komisaris.
6. Direksi Perseroan diminta menggunakan KPI 6 perspektif
sebagai dasar perhitungan kinerja perusahaan tahun
2013 oleh Kantor Akuntan Publik berdasarkan ketentuan
tata cara penilaian PT Indonesia Power.
7. Direksi Perseroan diminta meningkatkan maturitas
perspektif leadership dalam penerapan GCG ,
Enterprise Risk Management serta kriteria kinerja
excellent Malcolm Baldrige.
8. Seluruh Tanggapan dan Laporan Pelaksanaan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan RUPS Persetujuan
Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Tahun Buku 2012 Perseroan sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa
Agenda Pertama:
1. Pemegang saham menugaskan Dewan Komisaris (baru)
untuk melakukan eksplorasi data dan informasi lebih
lanjut atas laporan/ kajian legal opini HHP- Hadiputranto
Hadinoto & Partner (khususnya pada butir 1 dan 2 pada
kesimpulan dan saran HHP) dengan melibatkan Direksi
(lama) dan Dekom (lama) PT ADC Periode 2009-2012
yang didasarkan pada laporan / penjelasan Direksi
(lama) dan rekomendasi Dekom (lama). Evaluasi Dekom
(baru) selanjutnya disampaikan secara tertulis kepada
Pemegang Saham selambat-lambatnya 30 Agustus
2013 sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan Pemegang saham ADC pada RUPS Luar
Biasa tentative Akhir September 2013.
Agenda Kedua dan ketiga
1. PT Desira Pratama Lines (DPL) secara prinsip
mendukung pemberian Share Holder Loan (SHL)
bukan dalam bentuk pinjaman uang, namun dalam
skema kerjasama. Saat ini PT DPL telah melakukan
pembahasan untuk lingkup pembongkaran batubara
dengan Direksi ADC. Terkait dengan kebutuhan modal
yang sangat besar sebagaimana RJPP, PT.DPL tidak
dapat mendukung pemenuhan pendanaan proyek
proyek ADC melalui modal maupun SHL.
2. PT Arthindo Utama (AU) meminta Direksi ADC
menyampaikan penjelasan lebih dulu mengenai lingkup
pekerjaan dan kelayakan Port manajemen dan KSO
penambangan batubara, dan akan berperan/ kontribusi
SHL ini dalam bentuk saran,konsultatif dalam kontraktual
dan operasional.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan PT ADC dalam
peningkatan kompetensi ADC penambangan batubara
(KSO), dan port manajemen dalam RKAP 2014 dan
sesuai RJPP th 2012-2017, PT IP secara prinsip
mendukung kebutuhan pendanaan tersebut melalui
skema peningkatan modal s/d kepemilikan saham IP di
ADC mencapai 90% .
4. PT Arthindo Utama dan PT Desira Pratama Lines akan
mempertimbangkan rencana peningkatan saham IP s/d
90% untuk menangkap peluang baru pengembangan
ADC dan akan menyampaikan pada Akhir September
2013.
Agenda Keempat :
1. Mempertimbangkan kendala dari PT Desira Pratama
Lines dan PT Arthindo Utama dalam menyiapkan
pengganti wakil Direksi dan komisaris, Pemegang
saham menyetujui memberikan perpanjangan
sementara selama 6 bulan kepada Sdr. Rozano sebagai
Direktur Operasi dan Seta Perdana sebagai Komisaris .
2. Pemegang saham memberikan kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk menyatakan satu dan lain hal isi
keputusan RUPS ini di hadapan Notaris.
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 81
LAPORAN TAHUNAN 2013
Susunan Komisaris dan Direksi
Pada tahun 2013, susunan pengurus Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan RUPS secara sirkuler No.11
tahun 2012, dengan susunan sebagai berikut :
No. Jabatan Lama Baru
1. Dewan Komisaris :Komisaris UtamaKomisarisKomisarisKomisaris
Supangkat Iwan SantosoDjoko MartonoSeta PerdanaM. Reza Ikhsan Rajasa
Firman DiniSeta PerdanaM. Reza Ikhsan Rajasa
2. Direksi :Direktur UtamaDirektur Niaga & KeuanganDirektur Keuangan & Adm.Direktur Operasi
NusyirwanBonny M. Sanusi-Rozano Faizal
Djoko Martono-Hadhy Slamet RiyantoRozano Faizal
DEWAN KOMISARIS
Fungsi, Tugas, dan Wewenang Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen,
2 (dua) orang Komisaris, dengan demikian komposisi Komisaris Independen sebesar 1/3 dari jumlah anggota Dewan
Komisaris.
Kegiatan Dewan Komisaris yaitu mengadakan rapat internal rutin bulanan yang dihadiri oleh seluruh Anggota Dewan
Komisaris dan Komite Dewan Komisaris. Profil Anggota Komisaris dimuat dalam bab tersendiri dalam Annual Report ini.
Secara garis besar Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kelangsungan usaha, termasuk
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada
Direksi, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu organ Komisaris yaitu Sekretaris Dekom, Komite Audit dan Komite
Manajemen Resiko. Susunan anggota Komite Dewan Komisaris disesuaikan dengan keahlian yang dipersyaratkan dengan
dua anggota dan diketuai oleh Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Sementara itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya Komisaris telah melaksanakan Rapat setiap bulannya dan rapat
bersama Direksi.
Adapun tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah :
1. Tugas
a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan yang dilakukan oleh Direksi
melalui rapat-rapat rutin setiap bulan sepanjang tahun 2013.
b. Melakukan pengawasan atas praktik tata kelola perusahaan yang baik, antara lain review atas laporan keuangan
termasuk laporan keuangan publikasi triwulanan sepanjang tahun 2013 serta pengawasan atas tindaklanjut dari
temuan audit dan sebagai pengawas penyampaian laporan keuangan tahun 2013.
c. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengawasan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tahun buku 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN82
d. Memberikan nasehat kepada Direksi mengenai pengurusan Perusahaan termasuk pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana kerja Perusahaan yang terdiri dari :
• Rencana Bisnis Perusahaan
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013
• Rencana kerja lainnya yang disiapkan Direksi
2. Wewenang
a. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
Perusahaan, dan dilaksanakan bersamaan dengan rapat dewan Komisaris selama tahun 2013
b. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi
c. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dibawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat
Dewan Komisaris
d. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
e. Membentuk Komite Audit, dan komite-komite lain, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
Perusahaan.
f. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar;
g. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
h. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar, dan/keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Kriteria
Seluruh anggota Dewan Komisaris:
• Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
• Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.
• Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan.
Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Etika Kerja yang mengikat bagi setiap anggotanya.
Independensi
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan tidak mendapat intervensi dari
pemegang saham ataupun pihak lain. Dewan Komisaris dalam memandang dan menyelesaikan masalah selalu menjauhkan
kepentingan pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
Ketentuan Jabatan Komisaris
• Komposisi Komisaris harus efektif sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif,
tepat, cepat dan independen.
• Anggota Komisaris tidak diperkenankan merangkap jabatan lain pada badan usaha swasta/milik negara lainnya
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan
Perusahaan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan.
• Sesama anggota Komisaris dan sesama anggota Direksi serta antara anggota Komisaris dengan anggota Direksi tidak
boleh ada hubungan darah keluarga.
• Masa Jabatan
a. Anggota Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali. Jika
sebelum masa jabatan Komisaris berakhir terdapat penggantian anggota Komisaris, maka anggota Komisaris baru
tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan Komisaris yang digantikannya.
b. Jabatan anggota Komisaris berakhir apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi
persyaratan Perundang-undangan, meninggal dunia atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 83
LAPORAN TAHUNAN 2013
• Sistem Remunerasi
Remunerasi anggota Komisaris ditetapkan oleh RUPS termasuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
• Anggota Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara oleh RUPS jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan
Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan yang kuat.
Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Dewan Komisaris
Berdasarkan Angaran Dasar Perusahaan, maka Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham, Susunan Dewan Komisaris terdiri dari :
Nama Jabatan Mulai Berakhir
Firman Dini Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen 1 Agustus 2012 1 Agustus 2015
Seta Perdana Komisaris 1 Agustus 2012 1 Agustus 2015
M. Reza Ikhsan Rajasa Komisaris 1 Agustus 2012 1 Agustus 2015
Pedoman Perilaku Komisaris
Jajaran komisaris hendaknya menjadi panutan sebagai contoh perilaku bagi karyawan. Komisaris harus menghindari
segala bentuk timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung serta menjaga keamanan dan
kerahasiaan informasi Perusahaan.
Interaksi antara Komisaris dengan pemegang saham harus harmonis dengan mengacu kepada pedoman sebagai berikut:
• Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan yang diusulkan Direksi.
• Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perusahaan.
• Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perusahaan.
Sementara itu, kewajiban Komisaris dalam rangka harmonisasi visi dengan Direksi sebagai berikut:
• Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan
tahunan.
• Melakukan pengawasan dan memberikan saran atas pengelolaan perusahaan.
• Melakukan penilaian atas kinerja Direksi.
• Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi
dari kegiatan perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai Komisaris, yang ditentukan oleh RUPS/
Pemegang Saham.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Berdasarkan keputusan RUPS kinerja tahun 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2013, Komisaris
memperoleh honorarium sebesar 90% dari jumlah yang diterima Komisaris Utama, dan gaji Direktur memperoleh honorarium
sebesar 90% dari jumlah yang diterima Direktur Utama. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan Tunjangan
Hari Raya sebanyak 1 (satu) kali honorarium.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN84
Prosedur Penetapan Remunerasi Komisaris dan Direksi
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada kebijakan PT Indonesia Power, di mana
PT Indonesia Power langsung memutuskan memutuskan honorarium bagi segenap Dewan Komisaris dan Direksi Anak
Perusahaan.
Remunerasi Dewan Komisaris
Penetapan remunerasi Dewan Komisaris sebagai berikut:
Nama Gaji Tunjangan Komunikasi
THP/Bulan Monthly THP
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Lain /
Tantiem 2012
TOTAL(THP 1 tahun +
Tantiem)
Firman Dini 11.600.000 400.000 12.000.000 11.600.000 14.400.000 170.000.000
Seta Perdana 10.440.000 400.000 10.840.000 10.440.000 31.104.000 171.624.000
M. Reza Ikhsan Rajasa 10.440.000 400.000 10.840.000 10.440.000 31.104.000 171.624.000
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan sesuai kebutuhan. Hasil Rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam Risalah Rapat
dan didokumentasikan dengan baik, termasuk jika terdapat perbedaan pendapat yang terjadi di dalam rapat.
Agenda Rapat dan Pokok Bahasan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Pokok Bahasan
Tanggal
15 Mei 2013
11 Juli 2013
6 Desember 2013
Firman Dini Tanggapan Dekom atas Laporan Tahunan ADC tahun 2012 v v v
Seta Perdana Persiapan Radekom untuk pembahasan kinerja Juni 2013 v v -
M. Reza Ikhsan Rajasa Tanggapan Dekom atas RKAP Tahun 2014 v v v
*( v: hadir / -: absen )
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013
Dewan Komisaris Kehadiran Jumlah Rapat Persentase
Firman Dini 3 3 100%
Seta Perdana 3 3 100%
M. Reza Ikhsan Rajasa 2 3 66%
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 85
LAPORAN TAHUNAN 2013
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
Rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi diselenggarakan minimal satu (1) kali dalam sebulan, untuk tahun
2013 telah diselenggarakan sebanyak 10 kali pertemuan dengan rata-rata tingkat kehadiran 100%. Topik dibahas dalam
pertemuan tersebut antara lain hasil kinerja Perusahaan, Pengembangan Usaha dan berbagai permasalahan yang lain.
Rincian kehadiran sebagai berikut:
Dewan Komisaris Jumlah Rapat Jumlah Hadir Prosentase
Firman Dini
10 kali pertemuan
10 100%
Seta Perdana 8 80%
M. Reza Ikhsan Rajasa 3 30%
Direksi
Djoko Martono
10 kali pertemuan
10 100%
Hadhy Slamet Riyanto 10 100%
Rozano Faizal 10 100%
Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
Tanggal Pokok Bahasan Firman Dini Seta Perdana M. Reza Ikhsan Rajasa
8 Januari 2013
1. Klarifikasi tindak lanjut penyelesaian uang muka pembelian batubara tahun 2010
2. Progress pelaksanaan KSO, port manajemen dan angkutan batubara
3. Laporan penggunaan shareholder loan PT IP
v v v
12 Februari 2013
1. Progress pelaksanaan KSO dan penggunaan shareholder loan
2. Progress realisasi pelaksanaan port manajemen
v v -
28 Maret 2013
1. Progress pelaksanaan KSO2. Pelaksanaanpenggunaan shareholder loan3. Progress pelaksanaan port manajemen4. Laporan manajemen bulan Februari
v - -
7 Mei 2013
1. Pembahasan persiapan PRA RUPS laporan tahunan tahun buku 2012
2. LaporanManajemen TW 1 tahun 20133. Lain-lain
v v -
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN86
Tanggal Pokok Bahasan Firman Dini Seta Perdana M. Reza Ikhsan Rajasa
24 Juni 2013
1. Overview 2. Progres Penugasan & Pelaksanaan KSO3. Progres Penggunaan SHL4. Progres Penugasan Port Management5. Pembahasan Jadwal Site Visit Dekom
v v v
15 Juli 2013 Kinerja bulan Juni 2013 v v -
30 Agustus 20131. Kinerja bulan Juli 20132. Progress KSO dan port manajemen3. Tindak Lanjut RUPSLB 16 Juli 2013
v v -
27 September 2013
1. Kinerja bulan Agustus 20132. RKAP 20143. Penyelesaian uang muka pembelian batubara4. Tindak Lanjut arahan pemegang saham
v - -
12 November 2013
1. Laporan Manajemen TW 32. RKAP 20143. Roll Over RJPP4. TIndak Lanjut RUPSLB
v v -
3 Desember 2013 Persiapan RUPS RKAP 2014 v v v
*( v: hadir / -: absen )
Program Pengembangan Dewan Komisaris
Selama tahun 2013 Dewan Komisaris secara mandiri, mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau
workshop, sehingga tidak dapat disajikan dalam laporan ini
Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi
• Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati mengenai fungsi dan peranan masing-masing dalam mengurus
Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan.
• Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap, dan Direksi
bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris
secara tepat waktu dan lengkap.
• Direksi bertanggung-jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rekomendasi Dewan Komisaris Selama 2013
• Segera mengupayakan penyelesaian proses perpanjangan kontrak pengadaan batubara dengan PT IP dan untuk
menjamin sustainability Perusahaan mengupayakan untuk memperoleh kontrak jangka menengah atau panjang
• Melakukan pembenahan dan penyempurnaan proses bisnis untuk Supply batubara baik melalui skema Kerja Sama
Operasi (KSO); Jasa transportasi ; pembongkaran (floating dan fixed crane) serta bongkar muat dan dibuat Minimum
Service Level (MSL) untuk masing-masing kegiatan Usaha sehingga Informasi proses bisnis dapat terdokumentasi dan
dipahami oleh manajemen.
• Melakukan penyempurnaan Job Description masing-masing Direksi termasuk Manager untuk penyempurnaan Board
Manual
• Melakukan penyusunan peta posisi untuk seluruh kegiatan Usaha PT Artha Daya Coalindo saat ini terhadap para pesaing
dan pasarnya
• Meningkatkan efektifitas claim management kepada seluruh stakeholder.
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 87
LAPORAN TAHUNAN 2013
• Terkait masalah pemberian uang muka pembelian batubara, Dewan Komisaris tetap meminta Direksi untuk melakukan
proses hukum dengan pertimbangan yang menyeluruh untuk peluang penagihan dan pengembalian uang muka
pembelian batubara tersebut.
• Melaporkan penggunaan dan penyelesaian pembayaran Share Holder Loan secara tepat waktu
• Terhadap adanya SKPKB dan STP dari Kantor Pelayanan Pajak, Direksi diminta untuk menyusun kajian penyebab
permasalahan tersebut dan membuat langkah-langkah perbaikan yang diperlukan agar tidak terulang di waktu yang
akan datang
• Mendukung percepatan laporan keuangan konsolidasi PT Indonesia Power dengan melakukan integrasi dengan PT
Indonesia Power pada pencatatan dan penyusunan Laporan Keuangan PT ADC dengan menggunakan aplikasi Orafin
untuk seluruh modul yang digunakan
• Menyempurnakan Sistem dan prosedur operasional Perusahaan dan untuk memenuhi dinamika dan perkembangan
proses bisnis Perusahaan dalam bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Dewan Komisaris meminta Direksi
untuk melakukan kaji ulang visi dan misi bisnis utama Perusahaan termasuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Direksi juga diminta untuk mengevaluasi proses bisnis Perusahaan dan menetapkan strategi dan kebijakan Sumber
Daya Manusia yang tepat
• Menyusun kajian risiko yang comprehensive atas kegiatan pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PT ADC.
DEWAN DIREKSI
Fungsi, Tugas, dan Wewenang Direksi
Direksi PT Artha Daya Coalindo terdiri dari tiga orang, meliputi; Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Administrasi, dan
Direktur Operasi. Komposisi Direksi ditentukan dan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk masa
kerja 3 (tiga) tahun dan Pemegang Saham berhak untuk memberhentikan sewaktu-waktu melalui RUPS.
Direksi mengemban amanah untuk menjalankan pengelolaan Perusahaan seperti menyusun dan melaksanakan Rencana
Bisnis Perusahaan, termasuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal,
menjalankan kebijakan strategis terkait segmen usaha Perusahaan, serta mengelola reputasi Perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab Direksi
Direktur Utama
Sebagai pucuk pimpinan Perusahaan, Direktur Utama bertanggung jawab melaksanakan strategi jangka panjang
sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
profitabilitas, pertumbuhan dan strategis jangka panjang Perusahaan, dalam rangka memaksimalkan nilai jangka panjang
pemegang saham.
Direktur Keuangan dan Administrasi
Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan Perusahaan secara keseluruhan. Tugas utamanya adalah mengelola
struktur modal usaha, memastikan kecukupan likuiditas, solvabilitas serta fleksibilitas struktur keuangan Perusahaan. Selain
itu, Direktur Keuangan dan Administrasijuga bertugas untuk mengelola aset Perusahaan meliputi Sumber Daya Manusia
(SDM) dan pengembangannya.
Direktur Operasi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan keseluruhan strategi dan mengarahkan Perusahaan seperti yang ditetapkan oleh
Dewan Direksi, serta pengambil keputusan utama Perusahaan untuk kegiatan operasi bisnis sehari-hari. Direktur Operasional
juga bertugas untuk mengembangkan bisnis Perusahaan termasuk proyek-proyek baru serta menjaga kualitas mutu layanan
dan produk Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN88
Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Dewan Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk 2 (dua) kali masa jabatan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-
waktu dengan menyebutkan alasannya.
Komposisi Direksi Perusahaan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Mulai Berakhir
Djoko Martono Direktur Utama 31 Juli 2012 31 Juli 2015
Hadhy Slamet Riyanto Direktur Keuangan & Administrasi 31 Juli 2012 31 Juli 2015
Rozano Faizal Direktur Operasi 31 Juli 2012 31 Juli 2015
Kriteria
• Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat
Eksekutif Perusahaan.
• Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.
• Seluruh anggota Direksi:
– Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.
– Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan.
– Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau
lembaga lain.
– Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain
dan/ atau pemegang saham Perusahaan.
Pedoman Perilaku Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berkewajiban untuk mencapai target sesuai visi dan misi perusahaan. Kewajiban
Direksi adalah sebagai berikut:
• Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahan sesuai dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usahanya.
• Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan,
termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan serta
menyampaikannya kepada Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang
Saham.
• Memelihara risalah rapat serta menyelenggarakan pembukuan Perusahan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi
suatu perusahaan.
• Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian
intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
• Memberikan pertanggung-jawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan berupa laporan
tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan manajemen kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
• Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap
kali diminta oleh Pemegang Saham.
• Menyiapkan susunan organisasi pengurusan perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.
• Menjalankan kewajiban – kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar
dan yang diterapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 89
LAPORAN TAHUNAN 2013
Direksi harus menjaga hubungan yang harmonis dengan pemegang saham dengan memenuhi kewajibannya sebagai berikut:
• Direksi harus memberikan informasi material yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan kepada Pemegang Saham.
• Direksi harus menyiapkan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham yang memungkinkan Pemegang Saham dapat
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan dan perundang yang berlaku.
• Direksi harus menjamin agar Pemegang Saham mendapatkan hak – haknya sesuai ketentuan Anggaran Dasar, semua
keputusan yang diambil secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan dan perundang yang berlaku.
• Direksi tidak diperkenankan memiliki perangkapan jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain dan tidak diperkenankan
memiliki kepemilikan saham pada perusahaan pesaing ataupun perusahaan yang bertindak sebagai Pemasok.
Independensi Direktur Utama
Direktur Utama adalah pihak yang independen dari Pemegang Saham Pengendali (PSP). Independensi Direktur Utama
dinilai berdasarkan keterkaitan yang bersangkutan pada kepengurusan, hubungan keuangan serta hubungan keluarga
dengan PSP. Selain itu, Direktur Utama juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk besan
dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota direksi lainnya.
Penilaian Kinerja Direksi
Penilaian Kinerja Dewan Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham setiap tahunnya dalam rangka memenuhi target-target
yang ditetapkan untuk tahun 2013 beserta realisasinya. Barometer kinerja Direksi juga dilihat dari pencapaian KPI di tahun
berjalan.
Pencapaian KPI yang dijadikan acuan sebagai penilaian tingkat kinerja Perusahaan, sebagai berikut :
Mengacu pada RUPS PT Artha Daya Coalindo Tanggal 18 Desember 2012, Tentang pengesahan RKAP tahun 2013, maka
penilaian tingkat kesehatan PT Artha Daya Coalindo mencakup 6 perspektif KPI berbasis Malcolm Baldrige yang meliputi
perspektif Pelanggan, Produk & layanan, Proses Bisnis Internal, SDM, Keuangan, dan Leadership. Pencapaian KPI tahun
2013 dapat terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel Pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2013
No Perspektif Nilai
1. Pelanggan 8,00
2. Produk dan layanan 15,00
3. Proses bisnis internal 18,00
4. SDM 20,00
5. Keuangan 24,00
6. Kepemimpinan 14,00
Jumlah 99,00
Tingkat pencapaian KPI Perusahaan tahun 2013 berdasarkan penilaian 6 perspektif memperoleh skor 99,00. Dengan
pencapaian skor 99,00 tersebut, terdapat 1 indikator yang tidak tercapai yaitu implementasi GCG. Tidak tercapainya target
tersebut disebabkan masih kurangnya pencapaian parameter pengungkapan informasi dan transparansi, khususnya terkait
penyusunan Annual Report yang belum sesuai dengan standard dari Kementrian BUMN.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN90
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Penetapan remunerasi Direksi merupakan wewenang Dewan Komisaris sesuai arahan Rapat Umum Pemegang Saham.
Penetapan remunerasi masing-masing anggota Direksi ditentukan atas dasar penilaian kinerja dan kontribusi masing-masing
anggota Direksi dengan memperhatikan masukan dari Direktur Utama.
Penetapan remunerasi Direksi PT Artha Daya Coalindo sebagai berikut:
Nama Gaji Tunjangan Transport
Tunjangan Komunikasi
THP/Bulan Monthly
THP Tunjangan Hari Raya
Tantiem 2012
TOTAL (THP 1 tahun + Tantiem)
Djoko Martono 33.000.000 Disediakan mobil (termasuk pengemudi dan biaya operasional)
Disediakan sebesar pemakaian (at cost)
33.000.000 33.000.000 54.144.000 483.144.000
Hadhy Slamet Riyanto 30.100.000 30.100.000 30.100.000 32.400.000 423.700.000
Rozano Faizal 30.100.000 30.100.000 30.100.000 77.760.000 469.060.000
1. Penghasilan Direksi, terdiri dari:
a. Gaji/ Honorarium per bulan.
b. Tunjangan;
i. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/ Honorarium dengan memperhatikan kemampuan
Perusahaan.
ii. Tunjangan Komunikasi bagi Direksi sebesar pemakaian (at cost).
iii. Asuransi Santunan Purna Jabatan bagi pengurus Perusahaan di luar wakil dari Pemegang Saham Pengendali
(PSP) dengan premi per tahun maksimum 25% kali Honorarium setahun, yang dianggarkan dalam RKAP dan
ditetapkan oleh RUPS.
iv. Tunjangan pakaian, sesuai yang dianggarkan dalam RKAP.
v. Tunjangan Cuti Tahunan diberikan setiap tahun sebanyak 1 (satu) kali gaji/ Honorarium.
vi. Tunjangan Perumahan diberikan bulanan sebesar Rp 4.000.000,-
c. Fasilitas;
i. Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan.
ii. Fasilitas Kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas beserta pemeliharaan dan
operasionalnya.
iii. Fasilitas Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
iv. Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perusahaan.
d. Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan sesuai RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan tingkat
kesehatan Perusahaan.
e. Faktor Pajak atas Gaji/ Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan tantiem Direksi ditanggung dan menjadi beban
Perusahaan.
2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada
Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
3. Ketetapan mengenai gaji/ honorarium, fasilitas Direksi ini dimulai tanggal 28 Februari 2013 sesuai Keputusan RUPS
Sirkuler No.005.K/010/RUPS-ADC/2013
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 91
LAPORAN TAHUNAN 2013
Rapat Dewan Direksi
Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui Rapat Direksi, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat. Hasil Rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan baik termasuk
dissenting opinion apabila ada. Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi diimplementasikan dan keputusannya tidak
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan tata tertib kerja.
Agenda Rapat dan Pokok Bahasan Dewan Direksi
Tanggal Pokok Bahasan Djoko Martono Hadhy Slamet Riyanto Rozano Faizal
2 Januari 2013 Amandemen Kontrak KSO BatubaraProposal Port Management v v v
7 Januari 2013 Honorarium dan fasilitas TKWT AhliPersiapan Rapat Dekom bulan Januari’13 v v v
14 Januari 2013 Evaluasi kebijakan tentang peringkat dan remunerasi pegawai v v v
28 Januari 2013
Evaluasi kebijakan tentang peringkat dan remunerasi pegawai Rekrutmen Port ManagementPersiapan Audit Laporan Keuangan Tahun 2012
v v v
11 Februari 2013 Penyelesaian Uang Muka BatubaraProgress KSO Batubara dan Port Management v v v
18 Februari 2013Pengisian SDM KSO BatubaraEvaluasi kebijakan tentang peringkat dan remunerasi pegawai
v v v
Maret 2013Amandemen Kontrak dengan PT BAPengembangan aplikasi untuk penyusunan Laporan Keuangan
v v v
11 Maret 2013 Pengajuan SHL ke PT IPRencana Investasi Kendaraan operasional v v v
18 Maret 2013 Persiapan Rapat Dekom bulan Maret 2013Breakdown KPI sesuai measurement Dictionary v v v
25 Maret 2013Usulan RKAP Tahhun 2014Roll Over RJPPPersiapan RUPS LPT 2012
v v v
1 April 2013Adendum Kontrak UKS & KWSPersiapan Audit KepatuhanHasil SPHP Pemeriksaan Pajak Tahun 2013
v v v
8 April 2013 Pengajuan SHL Tahap-2Penyediaan alat bongkar di SPOJ v v v
15 April 2013 Assessment GCG v v v
7 Mei 2013 Kontrak sewa Kendaraan DireksiAssesment ERM v v v
13 Mei 2013 Usulan Revisi RKAP 2013Bonus & Tantiem Tahun 2012 v v v
21 Mei 2013 Usulan pengangkatan pegawai tetapTindak lanjut hasil kajian HHP v v v
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN92
Tanggal Pokok Bahasan Djoko Martono Hadhy Slamet Riyanto Rozano Faizal
27 Mei 2013 Tindak Lanjut SPHP Masa Juni 2008 v v v
3 Juni 2013 Kajian hukum uang muka dari konsultan HHPProposal pasokan batubara ke IP v v v
10 Juni 2013 Proposal investasi VesselAddendum Kontrak PM v v v
17 Juni 2013Family Gathering 2013Rotasi pegawaiProgres KSO Batubara
v v v
24 Juni 2013 Persiapan Radekom bulan Juni 2013 v v v
1 Juli 2013 Revisi RKAP 2013Site visit Dekom ke tambang v v v
8 Juli 2013 Pengajuan SHL Tahap 3Laporan keuangan Semester I 2013 v v v
15 Juli 2013 Kontrak kerjasama ADC dan CarakaBonus dan THR pegawai v v v
22 Juli 2013 SKB pegawai Tugas KaryaSite Visit Dirpro IP ke Tarahan v v v
30 Juli 2013 Addendum kontrak pasokan batubara v v v
26 Agustus 2013 Usulan pengadaan asset tanah & gedung kantorPenghapusan & Penjualan asset v v v
2 September 2013 Proses izin BUP dan IUOPenghapusan & Penjualan Aset v v v
16 September 2013 Perpanjangan kontrak transportasi batubaraKontrak Konsorsium ADC, Caraka & BAg v v v
7 Oktober 2013
Board ManualReview Proses Bisnis PerusahaanEvaluasi Visi & Misi PerusahaanMarket Analisis Bisnis ADCEstimasi Pencapaian KPI tahun 2013
v v v
21 Oktober 2013 Potensi nilai denda pajak v v v
28 Oktober 2013 Rencana rapat kerja ADC v v v
4 November 2013 Proposal Port Management tahun ke-2Asessment GCG v v v
25 November 2013Persiapan Pra RUPS dan RUPS RKAP 2014Penyediaan dan pengoperasian fixed Crane di SPOJ Suralaya
v v v
2 Desember 2013 Kajian pembebanan Rugi Fiskal Tahun 2011Persiapan rapat Dekom bulan Desember 2013 v v v
16 Desember 2013Persiapan RUPS pengesahan RKAP 2014Asessment Malcolm Baldrige Tahun 2013Penilaian Kinerja SMT II 2013
v v v
*( v: hadir / -: absen )
Struktur tata kelola PeruSahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 93
LAPORAN TAHUNAN 2013
Ii. Struktur tata kelola Perusahaan
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Direksi Tahun 2013
Direksi Kehadiran Jumlah Rapat Persentase
Djoko Martono 36 36 100%
Hadhy Slamet Riyanto 36 36 100%
Rozano Faizal 36 36 100%
Program Pengembangan Dewan Direksi
Selama tahun 2013 Direksi secara mandiri, mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop,
sehingga tidak dapat disajikan dalam laporan ini
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sesuai Struktur Organisasi Perusahaan, ADC tidak memiliki Sekretaris Perusahaan, namun fungsi tersebut tetap dijalankan
melalu Manajer Umum dan Administrasi beserta jajarannya.
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab
Salah satu elemen dalam struktur dan proses Good Corporate Governance (GCG) adalah pemastian bahwa penggunaan
wewenang (exercise of power) dan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan baik untuk
kepentingan Perusahaan.
Dalam menjaga proses tersebut dibutuhkan suatu unit kerja yang berfungsi sebagai fasilitator pengambilan keputusan
secara proper dan saluran komunikasi yang terpercaya. Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) berfungsi memastikan
kepatuhan dan administrasi pengambilan keputusan di dalam Perusahaan, dan melakukan fungsi komunikasi dalam rangka
membangun goodwill keluar Perusahaan.
Tugas utama Sekretariat Perusahaan adalah membangun corporate image melalui pengelolaan bidang hubungan
masyarakat, pengelolaan kesekretariatan perusahaan termasuk kesekretariatan Direksi dan Komisaris. Fungsi komunikasi
yang menjadi tanggung jawab Divisi Sekretariat Perusahaan yaitu memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan
dengan pemangku kepentingan (Stakeholder), serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh stakeholders
sesuai dengan kebutuhan yang wajar dari stakeholders.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN94
KOMITE DEWAN KOMISARIS
Perusahaan telah membentuk Komite Dewan Komisaris sejak tahun 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris
No. 02.K/DEKOM-ADC/2013 tanggal 22 Februari 2013. Komite Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit dan Komite
Manajemen Risiko. Landasan utama terbentuknya Komite Dewan komisaris Audit agar terciptanya iklim usaha Perusahaan
yang akuntabel. Komite Dewan Komisaris Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya yang berhubungan dengan manajemen risiko bisnis, pengawasan internal dan pelaksanaan
kode etik Perusahaan.
Komite Dewan Komisaris membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya. Komite
Dewan Komisaris juga memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terhadap fokus kerja tahunan. Fokus utama Komite
Dewan Komisaris adalah meyakinkan bahwa manajemen risiko bisnis dan pengawasan internal telah dilaksanakan dengan
benar dan efektif oleh Perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Dewan Komisaris
Komite Dewan Komisaris merupakan salah satu organ pendukung yang membantu Dewan Komisaris yang bekerja secara
kolektif dan bersifat mandiri dalam melaksanakan tugasnya serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Dalam melakukan tugasnya, Komite Dewan Komisaris melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian atas semua informasi keuangan yang disampaikan oleh Direksi.
2. Melakukan pengkajian atas hasil kerja dan temuan oleh auditor internal.
3. Melakukan pengkajian atas independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik yang diusulkan oleh Direksi termasuk
di dalamnya biaya jasa audit dan cakupan audit yang akan dilakukan. Termasuk juga telah atas laporan hasil audit
Kantor akuntan publik tersebut.
4. Melakukan pengkajian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Melakukan pengkajian atas pengelolaan risiko usaha
Komposisi Komite Dewan Komisaris
Komite Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo terdiri dari Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, yang masing-
masing terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, 1 (satu) orang anggota bertindak sebagai Ketua Komite, sementara 2 (dua)
orang sebagai anggota. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota Komite Dekom menjaga
independensinya dengan tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horizontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris, dan Direksi dan/atau hubungan usaha baik langsung maupun
tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Komposisi Komite Dewan Komisaris ADC pada tahun 2013, sebagai berikut :
Komite Audit
Ketua : Firman Dini
Anggota : Rachmanto Kusumonegoro
Anggota : Arief Syafarianto
Komite Manajemen Risiko
Ketua : Firman Dini
Anggota : Mulfriadi
Anggota : Metty Kronika
ORGAN PENDUKUNG KOMISARIS
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 95
LAPORAN TAHUNAN 2013
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Pelaksanaan rapat Komite Dewan Komisaris dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan rapat Dekom. Sepanjang tahun 2013,
Komite Audit telah menggelar rapat dalam rangka mengemban amanah pemangku kepentingan, dan fungsinya sebagai
komite independen yang bertanggung jawab langsung ke Dewan Komisaris.
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Dewan Komisaris 2013
1. Selama tahun 2013, Komite Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
2. Menyelenggarakan rapat internal Komite Dewan Komisaris dalam rangka pembahasan tentang efektivitas sistem
pengendalian intern, serta efektivitas pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan intern auditor dan eksternal auditor.
3. Menganalisa dan menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI)
maupun auditor eksternal.
4. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern serta pelaksanaannya.
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN96
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya
Perusahaan telah menyusun dan menyajikan secara transparan informasi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders,
dan lembaga lain yang dipersyaratkan, secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata
cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan.
Informasi tersebut antara lain berupa:
– Laporan Tahunan.
– Laporan Keuangan Tahunan untuk dipublikasikan dalam website Perusahaan.
– Laporan-laporan dan informasi lainnya.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Nama Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih / 5% Share Ownership or more
Dewan Komisaris Jabatan
Jumlah
ADC BUMN Perusahaan Swasta Lainnya
Firman Dini Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil
Seta Perdana Komisaris Nihil Nihil Nihil
M. Reza Ikhsan Rajasa Komisaris Nihil Nihil Nihil
Nama Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih / 5% Share Ownership or more
Direksi Jabatan
Jumlah
ADC BUMN Perusahaan Swasta Lainnya
Djoko Martono Direktur Utama Nihil Nihil Nihil
Hadhy Slamet Riyanto Direktur Keuangan & Administrasi Nihil Nihil Nihil
Rozano Faizal Direktur Operasi Nihil Nihil Nihil
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Dewan komisaris dan Direksi, atau Pemegang
Saham Pengendali Perusahaan
Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga
dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau pemegang saham pengendali dan hubungan lainnya yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Semua anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/
atau anggota Direksi.
TRANSPARANSI TATA KELOLA PERUSAHAAN
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 97
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Dalam rangka mendukung penerapan Good Corporate
Governance, ADC mengimplementasikan sistem pelaporan
pelanggaran (Whistleblower System) guna dalam rangka
mencegah terjadinya tindak kecurangan dengan melaporkan
kejadian perilaku pelanggaran serta mendorong budaya
kejujuran dan keterbukaan.
Untuk sistem pelaporan pelanggaran, mekanisme yang
dijalankan oleh Perusahaan sampai saat ini adalah dengan
melaporkan pengaduan atas dugaan terjadinya pelanggaran
kepada Direktur Utama, dengan tembusan Komisaris
Utama. Temuan-temuan yang didapatkan oleh Audit Internal
dimulai dari informasi-informasi yang disampaikan oleh
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada tim Audit Internal. Informasi-informasi tersebut
dievaluasi dan disaring oleh tim Audit Internal dan informasi
yang signifikan akan digali untuk didapatkan bukti-bukti
yang lebih komprehensif. Jika bukti mencukupi, tim Audit
Internal akan menyampaikan secara resmi kepada Direksi,
Komite Audit dan/atau Dewan Komisaris. Hasil keputusan
Direksi, Komite Audit dan/atau Dewan Komisaris kemudian
akan ditindaklanjuti dan dilakukan telaah secara reguler
oleh tim Audit Internal.
Adapun manfaat pengembangan sistem pelaporan
pelanggaran (Whistleblower System) diantaranya yaitu
landasan Perusahan dalam merancang tindakan perbaikan
yang diperlukan dan menyediakan mekanisme deteksi dini
(early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah
akibat suatu pelanggaran.Sedangkan manfaat bagi pelapor
adalah diberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan
terhadap setiap pelapor pengaduan/pengungkapan.
Adapun mekanisme penyampaian pelaporan pengaduan
dapat dilayangkan baik melalui Kotak Pengaduan
yang telah disediakan, atau melalui alamat email WBS@
arthadayacoalindo.co.id Laporan yang disampaikan
pelapor sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai
data diri pelapor (nama, alamat, nomor telepon, faksimili,
e-mail, satuan kerja).
Permasalahan Hukum
Selama tahun 2013, per 31 Desember 2013 kasus hukum
yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah
memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Permasalahan HukumJumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang sah)
- -
Dalam proses penyelesaian 1 -
Total 1 -
Kerjasama Dengan Pihak Ketiga
Kerjasama dengan pihak ketiga terus dikembangkan
untuk berpartisipasi dalam penyediaan, transportasi dan
pembongkaran batubara di berbagai daerah, antara lain
denga mitra usaha lokal, yaitu sebagai berikut :
a. Kerjasama dengan BUMN
Kerjasama yang dilakukan perusahaan dengan BUMN
masih terbatas pada kerjasama dengan perusahaan
induk berupa ikut serta dalam pengamanan pasokan
batubara, serta kerjasama angkutan batubara milik PT
Bukit Asam bermitra dengan PT Bahtera Adhiguna.
b. Kerjasama dengan Mitra Usaha Lain
Kerjasama dengan mitra usaha lain, meliputi kerjasama
dengan PT Cakra Tirta Pratama dan PT SK Pelayaran
Indonesia untuk kegiatan transportasi batubara untuk
mendukung pelaksanaan kontrak PT Bahtera Adiguna
sebagai transporter batubara PT BA ke UBP Suralaya.
Adapun untuk bidang usaha penyediaan batubara,
Perusahaan bermitra KSO dengan PT Usaha Kawan
Sejati (UKS) selaku pemilik IUP Lahan Tambang.
c. Kerjasama Luar Negeri
Perusahaan belum melakukan kerjasama dengan
lembaga International.
d. Anak Perusahaan dan Afiliasi
Perusahaan tidak memiliki anak perusahaan dan tidak
melakukan kerjasama dengan Anak Perusahaan dan
Afiliasi yang ada.
IMPLEMENTASI KETERBUKAAN GCG
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN98
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar
Biasa
Selama tahun 2013, tidak terdapat kejadian luar biasa yang
mempengaruhi keuangan Perusahaan secara signifikan,
karena sudah dilakukan strategi mitigasi yang tepat.
Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari
Lingkungan
Dalam aktivitasnya, Perusahaan tidak pernah memberikan
dampak negatif bagi lingkungan terutama dalam hal
pencemaran lingkungan.Terkait dengan AMDAL, ADC
dalam kegiatan operasionalnya selalu memegang teguh
peraturan yang berlaku, serta memperhatikan kualitas baku
mutu dan layanan.
Perkara Penting yang Dihadapi
Selama tahun 2013 tidak ada perkara penting yang
dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak diungkapkan dalam Laporan Keuangan, baik
yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi Objektif
Perusahaan.
Dari perkara hukum yang dihadapi oleh Perusahaan selama
tahun 2013, apabila keputusan pengadilan mengalahkan
Perusahaan, maka tidak berdampak negatif bagi kondisi
keuangan dan kelanjutan usaha Perusahaan.
Pemenuhan Kewajiban Pajak
Perusahaan selalu melaksanakan kewajibnya perpajakan
untuk PPh maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak
lainnya.
Ketidaksesuaian dengan PSAK
Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) per tanggal 10 Maret
2014 Perusahaan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam
Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan
Menteri (Kepmen) dan Peraturan Pemerintah lain.
Share Option
Tidak ada kebijakan share option yang dimiliki oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perusahaan
terhadap kepemilikan saham ADC.
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat
konflik antara kepentingan ekonomis Perusahaan dan
kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota
Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan. Maka,
segenap elemen Perusahaan harus menjaga integritas
bisnis dan mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha
yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat
pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan
unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan
bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat
dihindari.
Pemberian Dana untuk Kepentingan Politik
Perusahaan tidak pernah memberikan dana dalam bentuk
apapun untuk kepentingan politik.
Suap
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
Perusahaan dilarang menyalah gunakan jabatan untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-
pihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang
bersifat material.
Hadiah
Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima hadiah dari
bawahan, rekan kerja dan / atau mitra kerja / pengusaha
dalam bentuk apapun, baik berupa karangan bunga,
bingkisan makanan maupun barang berharga lainnya.
Pejabat Perusahaan juga dilarang melakukan pemberian
atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun dalam rangka
mengharapkan imbalan agar mendapatkan perlakuan
khusus.
Komitmen PerusahaanTerhadap layanan kepada konsumen.
Untuk meningkatkan hubungan baik yang selama ini telah
terbina dan mendapatkan umpan balik serta masukan dari
stakeholders disamping melalui media website, Perusahaan
juga telah menyediakan media untuk pemantauan kepuasan
pelanggan, pengaduan pelanggan baik secara tertulis
maupun lisan.
IMPleMentaSI keterBukaan GCG
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 99
LAPORAN TAHUNAN 2013
Perusahaan sudah memiliki ketentuan mengenai prosedur penerimaan, penanganaan dan penyelesaian pengaduan
Pelanggan sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
maka Perusahaan membuka buku tamu yang dapat diakses pada website www.arthadayacoalindo.co.id.
Pengelolaan Informasi
Perusahaan memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan organisasi sebagai berikut :
– Untuk memastikan keakuratan data dan informasi, Perusahaan menggunakan software aplikasi dan penunjukkan
penanggungjawab - penanggungjawab unit yang bertugas menjaga keakuratan data dan informasi di unit masing-
masing.
– Untuk memastikan integritas dan reliabilitas berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja Perusahaan.
– Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan me-review ketepatan data
informasi dan juga dilakukan internal assessment dan audit IT setiap tahunnya.
– Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi, maka di buat user name, password dan anti virus
dijaringan dalam mengakses ke jaringan LAN Perusahaan.
Ketersediaan Data dan Informasi
Perusahaan menyediakan data dan informasi mengenai program korporat melalui website, yang dapat diakses oleh setiap
karyawan ADC maupun pihak-pihak terkait misalnya pelanggan, mitra, umum.
Media dan mekanisme yang digunakan dalam akses data dan informasi adalah sebagai berikut :
Pengguna Media Konten yang tersedia
Karyawan Website, Email, Surat, Fax, Telepon
Jaringan, Visi Misi, tata Nilai, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Bidang Usaha
Partner Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Klien / Customer Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Supplier Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Akses Informasi
– Informasi mengenai Perusahaan dapat diperoleh dari:
– Situs Perusahaan: www.arthadayacoalindo.co.id
– Email umum Perusahaan: [email protected]
– Layanan Informasi : Phone: (62-21) 5203725/ 5226447, Faximile: (62-21) 52964146
– Kantor Pusat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.18 Jakarta Selatan 12950
– Jaringan kantor : Kantor Port Management Suralaya
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN100
Pengawasan internal dilakukan oleh atasan langsung dengan metode WASKAT (Pengawasan Melekat). Pengawasan tersebut
bertugas untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasional Perusahaan dilakukan sesuai dengan prinsip operasional
Perusahaan yang berlaku umum, audit operasional serta audit kepatuhan untuk memastikan bahwa standar operasi telah
dipatuhi oleh seluruh sendi operasi, serta audit investigatif bila perlu.
Tindak Lanjut Pemeriksaan Operasional tahun 2013
Tidak terdapat hasil temuan Satuan Pengawas Intern PT Artha Daya Coalindo (PT Artha Daya Coalindo tidak memiliki organ
SPI).
Tindak Lanjut Pemeriksaan Akuntan Publik Tahun 2012
Dari jumlah temuan pemeriksaan Akuntan Publik tahun Buku 2011 oleh KAP JSA (Joachim Sulistyo & Rekan) sebanyak 6
temuan. Telah diselesaikan sebanyak 5 temuan, sedangkan sisanya 1 temuan dalam status dimonitor terkait pembayaran
uang muka pembelian batubara.
Adapun jumlah temuan pemeriksaan Akuntan Publik Tahun Buku 2012 oleh KAP KPS (Kanaka Puradiredja, Suhartono)
sebanyak 3 temuan dan ketiganya telah diselesaikanTindak Lanjut Pemeriksaan Akuntan Publik Tahun Buku 2011 dan 2012.
Tindak Lanjut Pemeriksaan Akuntan Publik Tahun Buku 2012
No Temuan Tindaklanjut Status
A
1
2
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
Manajemen ADC agar melakukan addendum kontrak terhadap PT BA dan dimasukkan pasal yang melindungi perusahaan terhadap denda
ADC berpotensi menanggung pajak PPH 23 dan pasal 4 ayat 2 dan denda keterlambatan pembayaran dan pelaporannya, direkomendasikan agar menambahkan pasal perpajakan agar tidak merugikan perusahaan dan menghitung ulang perpajakan
Sudah dilaksanakan.
Sudah dilaksanakan
Selesai
Selesai
B
1
KEPATUHAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL
Tahun 2012 ADC telah dirugikan atas saldo uang muka yang belum tertagih dan dibebankan dalam beban diluar usaha sebesar 4,2 Miliar dan direkomendasikan manajemen ADC untuk berupaya maksimal terhadap kasus uang muka Jaya Perdana agar saldo uang muka dapat dikembalikan ke perusahaan
PT Artha Daya Coalindo pernah melayangkan somasi kepada PT Jaya Perdana dan kami berpendapat untuk tidak melakukan upaya hukum mengingat hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Selesai
AUDIT INTERNAL DAN RENCANA TINDAK LANJUT
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 101
LAPORAN TAHUNAN 2013
Tindak Lanjut Temuan Auditor Satuan Audit Intern PT Indonesia Power
Dari jumlah temuan pemeriksaan operasional tahun 2012 oleh Satuan Auditor Internal PT Indonesia Power sebanyak 11
temuan, telah diselesaikan sebanyak 8 temuan, sedangkan sisanya 3 temuan masih dalam progres.
Tindak Lanjut Temuan Auditor Satuan Audit Intern Tahun 2012
No Temuan Tindaklanjut Status % penyelesaian
1. Pembayaran Batubara dilakukan tanpa Memperhatikan KontrakPT. BJP – PT. ADC No. 019/BJP-ADC/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 sehingga berpotensi terjadi Kerugian sebesarRp. 2,461 Milyar
Progress report yang disampaikan oleh konsultan Hukum Jusuf Siletty&Partners :a. Proses Pidana
Perlu ada pemeriksaan tambahan terhadap Sdr. Soleh dan Sdr Yakup,sehingga Penyidik menyarankan kembali ke Batulicin untuk mengambil keterangan dari Sdr. Soleh dan Sdr. Yakup.
b. Proses Perdata Tanggal 7 Juli 2012 CV BJP danSdri. Yemita tidak memenuhi panggilan, menurut penjelasan Jurusita PN Jakarta Pusat Relas panggilan kepada CV BJP melalui PN Batulicin dan Relas panggilan Sdri. Yemita melalui PN Cibinong belum kembali ke PN Jakarta Pusat, sehingga Ketua PN Jakarta pusat memerintahkan kembali untuk melakukan panggilan terhadap CV BJP danSdri. Yemita untuk hadir di PN Jakarta Pusat pada tanggal 11 Sep 2012.Atas saldo uangmuka telah disetujui dan telah dibebankan ke beban diluar usaha.Saat ini sedang dalam proses pelaksanaan putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor: 25/PDT.G/2011/PN.JKT.PST untuk melelang rumah milik Sdri. Yemita di Sentul City.
Monitor 95%
2. Terdapat Potensi Kerugian sebesar minimal Rp. 4,581 Miliar karena Pembayaran Batubara dilakukan tanpa Mengikuti Ketentuan KontrakNo. 001/KSC-ADC/VII/2010 tanggal 20 Juli 2010
Progress report yang disampaikan oleh konsultan Hukum Jusuf Siletty&Partners :PT KSC :1. Bahwa penyidik Polres Jakarta Selatan masih mencari
keberadaan Sdr. Rustam dan Yanto dan sampai saat ini belum mengetahui keberadaan mereka.
2. Bahwa apabila keberadaan Sdr. Rustam tidak diketahui, Konsultan menyarankan untuk mengajukan gugatan perdata untuk menyita asset Sdr. Rustam berupa tanah dan bangunan yang terletak di jl Sejahtera No.51 RT 13, Desa Kampung Baru Kec. Batulicin.Kab Batulicin Kalsel, nilai asetnya diperkirakan Rp. 500 juta.Atas saldo uang muka telah disetujui dan telah dibebankan kebeban diluar usaha.
Monitor 95%
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN102
No Temuan Tindaklanjut Status % penyelesaian
3. Terjadi Potensi Kerugian senilai Rp. 4.240.873.830,- akibat Pembayaran Uang Muka KSO Penambangan Batubara dengan PT. Jaya Perdana
Progress report yang disampaikan oleh konsultan Hukum Jusuf Siletty&Partners :PT Jaya Perdana : – Bahwa Konsultan Hukum telah menghubungi PT Jaya
Perdana untuk menyelesaikan kewajibannya namun selalu mangkir dan tidak mau menyelesaikan kewajibannya dengan alasan PT Artha Daya Coalindo memutuskan perjanjian secara sepihak.
– Bahwa PT Jaya Perdana tidak beritikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya, maka konsultan hukum mengusulkan agar PT Artha Daya Coalindo membuat laporan polisi dan mengajukan gugatan perdata terhadap PT Jaya Perdana.
– Bahwa Konsultan Hukum telah menghubungi Sdr. Andijaya melalui telp untuk menyelesaikan kewajibannya, namun selalu menghindar oleh karena itu maka Konsultan hukum mengusulkan agar PT Artha Daya Coalindo membuat laporan polisi dan mengajukan gugatan perdata terhadap PT Jaya Perdana.
– Sebelum mengajukan gugatan perdata terhadap PT Jaya Perdana terlebih dahulu melakukan investigasi asset PT Jaya Perdana di Makasaratau di Banjarmasin.
– Atas saldo uang muka telah disetujui dan telah dibebankan ke beban di luar usaha.
Monitor 95%
Tindak lanjut arahan RUPS Pengesahan RKAP tahun 2013
a. Arahan Pemegang Saham sejumlah 12 arahan, dan 1 masih dalam progress 95%.
b. Arahan Dewan Komisaris sejumlah 6 arahan, dan seluruhnya telah ditindaklanjuti 100%.
Tindak lanjut arahan pemegang saham PT Artha Daya Coalindo
pada pengesahan RKAP tahun 2013 tanggal 18 Desember 2012
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
AGENDA PERTAMA :
1. Setelah menilai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun Buku 2013 yang diajukan oleh Direksi dan dilakukan pembahasan serta memperhatikan pendapat dan saran Dewan Komisaris, maka RUPS memutuskan menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013 dengan pokok-pokok sasaran perhitungan perhitungan laba (rugi); perhitungan neraca dan investasi sebagaimana lampiran 1.Buku RKAP tahun 2013 tanggal 18 Desember 2012 dan telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris, diserahkan kepada Pemegang Saham selambat-lambatnya tanggal 15 januari 2013.
Sudah disetujui dan dilaksanakan, tanggal 18 Desember 2012. Buku RKAP 2013 telah disampaikan tanggal 15 Januari 2013
100
2. Direksi Perusahaan diminta segera melakukan komunikasi intensif dengan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna untuk memastikan pencapaian target transportasi batubara PT Bukit Asam tahun 2013 dapat terealisasi.
Telah ditandatangani kontrak antara PT BAg dengan konsorsium PT Artha Daya Coalindo dan PT Caraka Tirta Pratama untuk mengangkut batubara milik PT Bukit Asam.
100
auDIt Internal Dan renCana tInDak lanJut
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 103
LAPORAN TAHUNAN 2013
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
3. Direksi Perusahaan diminta melakukan pembagian peran dalam memastikan pengelolaan terlaksananya kajian risiko pada setiap aktivitas strategis perusahaan secara komprehensip dan memonitor langkah mitigasi risiko atas penugasan Kerjasama Operasi (KSO) supply batubara dan Port Management serta transportasi batubara guna memastikan pencapaian target RKAP tahun 2013 dan melaporkan kepada PT Indonesia Power (cq KDIVDAN) setiap triwulan.
Sudah dilaksanakan dan dilaporkan tiap triwulan dalam Laporan Manajemen
100
4. Direksi Perusahaan diminta membentuk struktur audit internal selambat-lambatnya triwulan 1 tahun 2013.
Keputusan Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo No.002.K/DEKOM-ADC/2013 tanggal 22 Februari 2013 tentang Pembentukan Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo.
100
5. Direksi Perusahaan diminta menyusun roll over RJPP tahun 2013-2017 dengan persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan dan disampaikan kepada pemegang saham selambat-lambatnya tanggal 30 April 2013.
Sudah selesai dan dikirim ke PT IP 100
6. Direksi Perusahaan harus melaksanakan kegiatan usaha dengan penetapan pagu RUPS RKAP tahun 2013. Pelampauan semua biaya diatas 10% dari RKAP tahun 2013 harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan dan dilaporkan kepada pemegang saham.
Sampai dengan triwulan III 2013 , terdapat pelampauan biaya administrasi diatas 10%, terkait pembayaran tantiem Dekom & Direksi dengan besaran diatas yang dianggarkan sesuai keputusan RUPS.
100
7. Direksi Perusahaan diminta memaksimalkan upaya pengembalian uang muka pembelian batubara tahun 2010 sesuai saran konsultan hukum dan diselesaikan pada tahun 2013.
Saat ini sedang dalam proses pelaksanaan putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor: 25/PDT.G/2011/PN.JKT.PST untuk melelang rumah milik Sdri. Yemita di Sentul City.
100
8. Usulan penyesuaian remunerasi pengurus Perusahaan akan diputuskan secara sirkuler.
Sudah diusulkan dan sudah disetujui dengan Keputusan RUPS secara sirkuler PT Artha Daya Coalindo No.005.K/010/RUPS-ADC/2013 tanggal 28 Februari 2013.
100
9. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan berkewajiban memenuhi covenant sebagaimana dimaksud dalam indenture of Guaranteed Note yang diterbitkan oleh Majapahit Holding, B.V atas jaminan PT PLN (Persero), dan covenant obligasi sebagimana dimaksud dalam Indenture Program Global Medium Term Note (GMTN) PT PLN (Persero) Tahun 2011, dalam setiap aksi korporasi yang akan diambil oleh Perusahaan antara lain tetapi tidak terbatas pada transaksi additional indebtedness, layering of indebtedness, liens, asset sales and leaseback, issuance or sale of equity interest, issuance of guarantees, merger and acquisition.
Diperhatikan 100
AGENDA KEDUA :
1. RUPS menyetujui dan mengesahkan Kontrak Manajemen/Key Performance Indicator (KPI) 2013 Perusahaan
Sudah disetujui dan disahkan 100
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN104
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
2. KPI tersebut baru dijabarkan dalam bentuk matrik keterikatan yang berisi program, tindakan, output, target penyelesaian dan penanggung jawab sampai level 1 dibawah Direksi Perusahaan dan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Januari 2013 setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan.
Telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan disampaikan dengan Surat Nomor : 019/SU-ADC/2013 tanggal 15 Januari 2013. Komisaris.
100
3. Kontrak Manajemen/Key Performance Indicator (KPI) 2013 Perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari risalah
Telah disampaikan tanggal 15 Januari 2013 bersamaan dengan penyampaian buku RKAP 2013
100
Tindak lanjut tanggapan dewan komisaris PT Artha Daya Coalindo
pada pengesahan RKAP tahun 2013 tanggal 18 Desember 2012
No. Tanggapan Dewan Komisaris Tindak Lanjut %
Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo pada prinsipnya mendukung danmengusulkan agar RUPS PT Artha Daya Coalindo menyetujui dan mengesahkan usulan RKAP PT Artha Daya Coalindo tahun 2013, dengan beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh Direksi PT ADC sebagai berikut :
1. Pada tahun 2011, PT Artha Daya Coalindo mengalami kerugian yang berdampak cukup besar pada penurunan kemampuan dana internal untuk menjalankan perusahaan. Di tahun 2012, PT ADC mulai dapat pulih kembali dengan mendapatkan penugasan KSO supply batubara dari PT Indonesia Power dan transportasi dari PT Bukit Asam. Penugasan tersebut harus dapat dilaksanakan dengan baik oleh Direksi PT ADC sehingga secara bertahap dapat mengembalikan kondisi positif perusahaan serta meningkatkan kepercayaan stakeholder dengan tetap berpegang teguh pada kaidah Good Corporate Govenance dan prinsip kehati-hatian.
• Sudah mendapatkan Perjanjian Kemitraan Strategis Nomor 185.PJ/061/tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penugasan untuk Pengamanan Pasokan Kebutuhan Batubara PLTU Suralaya.
• Telah mendapatkan LoI 301/150/IP/2012 tanggal 12 Oktober 2012 mengenai penugasan pekerjaan Jasa pengelolaan Pelabuhan Terbatas UBP Suralaya dan Perjanjian Kemitraan Strategis Nomor: 214.PJ/061/IP/2012 tanggal 28 Desember 2012
100
2. Direksi PT Artha Daya Coalindo diminta untuk tetap berupaya maksimal mengusahakan pengembalian uang muka pembelian batubara tahun 2010.
Saat ini sedang dalam proses pelaksanaan putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor: 25/PDT.G/2011/PN.JKT.PST untuk melelang rumah milik Sdri. Yemita di Sentul City.
100
auDIt Internal Dan renCana tInDak lanJut
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 105
LAPORAN TAHUNAN 2013
No. Tanggapan Dewan Komisaris Tindak Lanjut %
3. Dalam menjalankan RKAP tahun 2013 :a. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, Direksi
diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut :i. PT Artha Daya Coalindo agar menyiapkan sumber daya
manusia dalam pelaksanaan KSO sehingga dalam waktu secepatnya PT ADC memperoleh SDM yang memiliki kompetensi yang memadai dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan terkait KSO penambangan.
ii. Menyusun SOP pelaksanaan kegiatan dan monitoring pelaksanaannya, pengendalian biaya dan meningkatkan kompetensi SDM nya dalam pengelolaan tambang batubara.
iii. Monitoring melekat pada pelaksanaan kerjasama KSO supply batubara dengan PT usaha Kawan Sejati termasuk pengawasan spesifikasi batubara, merencanakan produksi dan, waktu pengiriman dengan memperhatikan cuaca dan ketersediaan transportasi untuk memenuhi jadwal pengiriman batubara ke PLTU Suralaya tepat waktu sehingga risiko denda keterlambatan dapat dihindari.
iv. Pelaporan secara berkala atas penggunaan shareholder loan untuk kegiatan KSO serta upaya optimal dalam pengembalian shareholder loan sesuai rencana yang telah disampaikan ke dekom dan pemegang saham.
v. Direksi agar melaporkan pelaksanaan mitigasi risiko sebagaimana dokumen manajemen risiko yang dibuat secara berkala sehingga risiko yang diidentifikasi dapat diminimalisasikan.
vi. Untuk rencana transportasi batubara khususnya transportasi untuk PT Bukit Asam, diharapkan Direksi dapat berkoordinasi intensif dengan PT IP agar tetap aligment dengan kebijakan PT IP dan PLN Group dengan merealisasikan keunggulan kerjasama transportasi yang dimiliki oleh PT Artha Daya Coalindo dan kemampuan PT ADC dalam pelaksanaan transportasi sampai saat ini.
vii. Melakukan koordinasi intensif dengan PT IP terkait rencana penugasan Port Manajemen dengan menyiapkan SOP pelaksanaan kegiatan, SDM yang terlibat, memelihara kerjasama yang baik dengan mitra kerja, serta mengupayakan secara optimal pelaksanaan port manajemen sesuai jadwal yang telah disepakati oleh PT Artha Daya Coalindo dan PT Indonesia Power sehingga PT ADC dapat memberikan manfaat optimal untuk penurunan biaya operasional batubara PLTU Suralaya.
b. Dalam menjalankan kebijakan dan strategi perusahaan, Direksi agar selalu memperhatikan keselarasan dengan kebijakan dan strategi PT Indonesia Power selaku pemegang saham mayoritas dan melaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan program kebijakan strategi yang telah diusulkan dalam RKAP tahun 2013.
Keputusan Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo No.002.K/DEKOM-ADC/2013 tanggal 22 Februari 2013 tentang Pembentukan Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko Dewan Komisaris PT ADC.
100
4. Disamping menjalankan program kerja RKAP tahun 2013, Direksi agar berusaha mengambil peluang bongkar muat batubara dengan memperhatikan kompetensi PT Artha Daya Coalindo sebelumnya.
Perusahaan bekerjasama dengan mitra telah menyediakan alat bongkar batubara (FDE) di SPOJ UBP Suralaya yang mulai beroperasi pada November 2013.s/dAkhir tahun 2013 volume bongkar adalah sebesar 45.000 MT.
100
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN106
No. Tanggapan Dewan Komisaris Tindak Lanjut %
5. Direksi agar memberikan perhatian khusus dalam implementasi GCG, ERM dan Malcolm Baldrige di lingkungan perusahaan.
Program kegiatan yang telah dilaksanakan : – Perusahaan telah
melaksanakan Workshop GCG, ERM dan ISO
– Update informasi pada website Perusahaan
– Perusahan telah memiliki Kebijakan dan Edaran Direksi perihal implementasi ERM di lingkungan PT Artha Daya Coalindo
– Perusahaan sudah melaksanakan assessment Malcolm Baldrige dan memperoleh score sebesar 276
100
6. Dewan Komisaris pada prinsipnya menyetujui usulan penyesuaian remunerasi pengurus perusahaan, namun besarannya akan disampaikan kemudian
Sudah diusulkan dan sudah disetujui dengan Keputusan RUPS secara sirkuler PT Artha Daya Coalindo No.005.K/010/RUPS-ADC/2013 tanggal 28 Februari 2013.
100
Tindak lanjut arahan RUPS Pengesahan LPT Tahun 2012
a. Arahan Pemegang Saham sejumlah 8 arahan, dan seluruhnya telah ditindaklanjuti 100%
b. Arahan Dewan Komisaris sejumlah 10 arahan, dan seluruhnya telah ditindaklanjuti 100%
Monitoring tindak lanjut arahan pemegang saham PT Artha Daya Coalindo
pada pengesahan LPT 2012 tanggal 8 Mei 2013
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
1. Direksi Perusahaan diminta agar menindaklanjuti perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai agenda kelima.
Sudah dilaksanakan 100
2. Direksi Perusahaan diminta meningkatkan kualitas batubara yang dikirim ke PT Indonesia Power UBP SLA dengan melakukan pengawasan lebih ketat atas spesifikasi batubara secara keseluruhan dalam pengelolaan Kerjasama Operasi Penambangan.
Dilakukan monitoring melekat pada pelaksanaan KSO dengan PT UKS, termasuk spesifikasi batubara, rencana produksi dan waktu pengiriman, sampai saat ini tidak ada denda keterlambatan
100
3. Direksi Perusahaan diminta segera memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan port Manajemen dan implementasi ISO Manajemen mutu.
PT Artha Daya Coalindo telah memulai implementasi ISO 9001 : 2008, antara lain dengan membentuk Tim Penerapan ISO 9001:2008, serta mengesahkan Kebijakan dan Sasaran Mutu Perusahaan. PT ADC juga telah menetapkan SOP atas beberapa aktivitas yang terkait proses bisnis Perusahaan.
100
4. Direksi Perusahaan diminta menajamkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan agar mampu menjaga keberlangsungan jangka panjang melalui konsistensi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), perkuatan proses bisnis yang mengacu pada standar mutu.
Perusahaan sudah melakukan roll over RJPP 2012-2017
100
auDIt Internal Dan renCana tInDak lanJut
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 107
LAPORAN TAHUNAN 2013
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
5. Direksi Perusahaan diminta memastikan kepatuhan SOP di setiap aktivitas strategis korporasi dengan pengawasan Dewan Komisaris.
Direksi selalu melaporkan aktivitas strategis Perusahaan dalam Rapat Rutin Bulanan bersama Dekom.
100
6. Direksi Perusahaan diminta menggunakan KPI 6 perspektif sebagai dasar perhitungan kinerja perusahaan tahun 2013 oleh Kantor Akuntan Publik berdasarkan ketentuan tata cara penilaian PT Indonesia Power.
Sudah dilaksanakan dan dilaporkan dalam laporan manajemen triwulanan.
100
7. Direksi Perusahaan diminta meningkatkan maturitas perspektif leadership dalam penerapan GCG , Enterprise Risk Management serta kriteria kinerja excellent Malcolm Baldrige.
Program kegiatan yang telah dilaksanakan – Perusahaan telah
melaksanakan Workshop GCG, ERM dan ISO
– Update informasi pada website Perusahaan
– Perusahan telah memiliki Kebijakan dan Edaran Direksi perihal implementasi ERM di lingkungan PT Artha Daya Coalindo
– Perusahaan sudah melaksanakan assessment Malcolm Baldrige dan memperoleh score sebesar 276
100
8. Seluruh Tanggapan dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 Perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan
Dilaksanakan 100
Monitoring tindak lanjut arahan Dewan Komisaris PT Artha Daya Coalindo
pada pengesahan LPT 2012 tanggal 8 Mei 2013
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
1. Melaksanakan port Manajemen dengan optimal melalui penyiapan SDM yang tepat, struktur organisasi dan koordinasi intensif dengan PT IP
Sudah dikomunikasikan dan disepakati dengan tim Teknis IP, yaitu dengan telah ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Strategis Nomor: 214.PJ/061/IP/2012.Untuk penyiapan SDM Port Management, sudah dalam progress pemenuhan struktur sebagaimana yang dibutuhkan . Pada Oktober 2013, Perusahaan telah memenuhi seluruh kewajibannya kepada IP sesuai kontrak
100
2. Menjamin kualitas batubara yang dikirim ke UBP SLA PT IP sesuai spesifikasinya melalui pelaksanaan KSO sesuai Perencanaan awal.
Dilakukan monitoring melekat pada pelaksanaan KSO dengan PT UKS, termasuk spesifikasi batubara, rencana produksi dan waktu pengiriman, sampai saat ini tidak ada denda keterlambatan
100
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN108
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
3. Melakukan negosiasi lebih baik dengan PT Bahtera Adiguna dengan tetap memperhatikan cost and benefit yang akan diperoleh dari pelaksanaan transportasi batubara PT BA.
Tgl 03 Januari 2013, rapat klarifikasi dan negosiasi di kantor BAg.
Artha Daya Coalindo menawarkan masa Kontrak selama 5 tahun. BAg menyatakan hanya 3 bulan dan setelahnya akan dilakukan tender. s/d saat ini belum tercapai kesepakatan.
Sesuai arahan Dekom, telah dilakukan Korespondensi Konfirmasi Pemuatan kepada PT IP dan Bag
100
4. Direksi agar mengoptimalkan penggunaan SHL untuk pelaksanaan KSO dan memastikan pengembalian sesuai dengan kontrak yang telah disepakati para pihak.
Sd akhir tahun 2013, Perusahaan masih memiliki saldo SHL sebesar Rp 20 M, dan akan diangsur secara bertahap s/dApril 2014, yaitu pada saat periode kontrak SHL berakhir.
100
5. Direksi agar memperhatikan temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan dan pengendalian internal terkait PPh pasal 23 dan pasal 4 ayat 2 untuk pekerjaan jasa penumpukan, crusher dan sewa alat berat agar tidak merugikan Perusahaan di kemudian hari dan memperhatikan aspek hukum dari setiap kontrak kerjasama dengan pihak lain.
Sudah dilaksanakan 100
6. Direksi agar tetap berupaya optimal berdasarkan upaya hukum untuk dapat mengembalikan uang muka pembelian batubara tahun 2009
Upaya hukum telah dilaksanakan secara maksimal
100
7. Direksi agar melakukan kajian komprehensip atas alternative sumber pendanaan melalui tambahan setoran modal terkait besarnya proyeksi kebutuhan dana pengembangan usaha di tahun 2013.
Kajian telah disampaikan pada saat RUPS LB bulan Juli 2013
100
8. Direksi agar menyiapkan dokumen pendukung dan pro aktif atas penilaian aspek leadership baik GCG, ERM dan Malcolm baldrige di tahun 2013 dan konsisten melaksanakan enterprise risk Manajemen dan GCG pada setiap kegiatan perusahaan.
Program kegiatan yang telah dilaksanakan – Perusahaan telah
melaksanakan Workshop GCG, ERM dan ISO
– Update informasi pada website Perusahaan
– Perusahan telah memiliki Kebijakan dan Edaran Direksi perihal implementasi ERM di lingkungan PT Artha Daya Coalindo
– Perusahaan sudah melaksanakan assessment Malcolm Baldrige dan memperoleh score sebesar 276
100
9. Direksi agar melaporkan pengelolaan mitigasi risiko dalam RKAP tahun 2013 kepada Dewan Komisaris
Mitigasi risiko RKAP selalu dilaporkan dalam laporan manajemen triwulanan
100
auDIt Internal Dan renCana tInDak lanJut
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 109
LAPORAN TAHUNAN 2013
No. Arahan Pemegang Saham Tindak Lanjut %
10. Direksi agar meningkatkan mutu tata Kelola perusahaan yang baik Dilaksanakan. Perusahaan telah menyempurnakan Board Manual serta GCG Code, dan Direksi senantiasan konsisten dalam menerapkan GCG pada setiap kegiatan Perusahaan
Auditor Eksternal
Auditor eksternal ditunjuk untuk melakukan audit finansial serta untuk memberikan pendapat yang independen dan objektif
mengenai kewajaran, ketaatazasan dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2013, Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Audit telah menunjuk secara
langsung Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) untuk menjadi auditor eksternal terhadap pelaporan
kinerja keuangan untuk tahun buku 2013.
Tabel rincian jasa Kantor Akuntan Publik
Tahun Buku
AkuntanKantor Akuntan Publik
Ruang Lingkup Audit Keuangan
Audit Lainnya Opini AuditFee Jasa Audit
2012Sahat Maruli Purba Izin No.AP.0953
Osman Bing Satrio & Eny(Deloitte)
Laporan Keuangan Perusahaan (Konsolidasian)
Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan, Laporan Audit Kepatuhan
Wajar Tanpa Pengecualian
N/A (beban Induk Perusahaan)
2013Sahat Maruli Purba Izin No.AP.0953
Osman Bing Satrio & Eny(Deloitte)
Laporan Keuangan Perusahaan (Konsolidasian)
Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan, Laporan Audit Kepatuhan
Wajar Tanpa Pengecualian
N/A (beban Induk Perusahaan)
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN110
Pengantar
Penerapan manajemen risiko menjadi kebutuhan mutlak untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian yang
mengganggu kelangsungan usaha. Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya terbatas
yang dimiliki perusahaan. Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas risiko yang dimulai dari risiko skala tertinggi.
Demikian pula, manajemen risiko yang ada perlu dievaluasi secara periodik melalui aktifitas pengendalian (internal control).
Manajemen risiko menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja dari Perusahaan. Sementara itu,
Profil Risiko juga digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan assessment Implementasi Enterprise Risk Management (ERM)
yang dilakukan oleh PT Indonesia Power sebagai Induk Perusahaan, untuk memastikan bahwa rencana pengendalian risiko
telah dilaksanakan dengan baik dan efektif.
Hasil dari pelaksanaan assessment tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur efektifitas pengelolaan risiko dan akan
dilaporkan ke Manajemen serta Komite Dekom dalam rangka penerapan tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG).
Identifikasi Risiko Usaha
Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik, Kebijakan Manajemen Risiko harus dilaksanakan di setiap unit kerja
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Mendeteksi / mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktifitas.
2. Melakukan pengukuran tingkat / besarnya setiap risiko, dengan memperhitungkan besarnya dampak dan kemungkinan
terjadinya peluang risiko.
3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab terjadinya risiko, sebagai dasar untuk memetakan dan
mengendalikan risiko yang signifikan.
4. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko yang mempunyai prioritas tinggi / risiko signifikan.
5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko yang membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
6. Melakukan pemantauan risiko secara berkesinambungan khususnya yang memiliki dampak cukup signifikan terhadap
kondisi perusahaan.
Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas dilaksanakannya kebijakan manajemen risiko di unit kerjanya masing-
masing, guna mewujudkan terciptanya suatu sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif untuk mendukung
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Jenis dan Pengelolaan Risiko Usaha
Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaanyang sistematis, terintegrasi, optimal dan
berkesinambungan. Dalam rapat Direksi dengan Komisaris dan Komite Audit selalu dilakukan pembahasan mengenai risiko
usaha dan mitigasi risiko yang dapat dilaksanakan. Risiko-risiko tersebut merupakan risiko usaha yang bersifat material dan
berdampak terhadap kinerja Perusahaan.
MANAJEMEN RISIKO
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 111
LAPORAN TAHUNAN 2013
Adapun Risiko Kunci yang telah teridentifikasi di sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
No Resiko Kunci Sebab Akibat Mitigasi
1. Penugasan KSO dihentikan oleh PT Indonesia Power
7. ADC tidak memenuhi ketentuan Kontrak, misalnya : spesifikasi, volume, jadwal dan wanprestasi lainnya.
8. ADC tidak melaksanakan KSO dalam penambangan batubara
1. Target Net Profit Margin dan KPI tidak tercapai.
2. ADC sulit mendapatkan penugasan berikutnya dari IP
1. Menyusun perencanaan pasca produksi yang optimal, dengan melakukan bor, topografi dan desain tambang yang baik
2. Menjalin mitra dengan Pemilik IUP yang bereputasi baik untuk pelaksanaan KSO Penambangan Batubara
3. Merekrut tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang cukup dalam kegiatan penambagan batubara
2. Penugasan Port Management dihentikan oleh PT Indonesia Power
1. ADC tidak memenuhi ketentuan Kontrak, misalnya : tidak perform dalam memenuhi lingkup pekerjaan, volume, jadwal dan lainnya.
1. Target Net Profit Margin dan KPI tidak tercapai.
2. ADC sulit mendapatkan penugasan berikutnya dari IP
1. Memenuhi semua ketentuan Kontrak
2. Memberikan pelayanan tambahan yang baik selain yang ditentukan Kontrak, sesuai kemampuan yang ada guna meningkatkan kepuasan
3. Pelaksanaan KSO penambangan tidak perform
1. Pemegang IUP OP menghentikan Kontrak secara sepihak
2. Kontraktor menghentikan Kontrak secara sepihak
3. Kendala geologi atau teknis di lapangan membuat ADC tidak mampu melanjutkan penambangan
1. Target Net Profit Margin dan KPI tidak tercapai
2. Penugasan dari IP kemungkinan akan dihentikan
1. Menjaga hubungan baik dengan Mitra (Pemegang IUP OP)
2. Menyusul klausul yang menjadikan Kontrak sulit dihentikan oleh Mitra atau Kontraktor
3. Menyusun perencanaan yang optimal dengan melakukan bor, topografi dan desain tambang yang baik
4. Memberlakukan klausul force yang majeur disetiap Kontrak dengan Mitra dan Kontraktor
4. Pelaksanaan Port Management tidak perform
1. Kinerja Kontraktor tidak memenuhi Kontrak, antara lain : lingkup pekerjaan, volume dan ketentuan lainnya.
2. Personil ADC tidak memenuhi Kontrak, antara lain : lingkup pekerjaan, volume dan ketentuan lainnya
1. Penugasan dari IP kemungkinan akan dihentikan
2. Target Net Profit Margin dan KPI tidak tercapai.
3. ADC sulit mendapatkan penugasan berikutnya dari IP
1. Memilih Mitra atau Kontraktor yang kompeten
2. Merekrut dan menempatkan personil-personil yang kompeten
3. Koordinasi intensif dengan koordinator lapangan Pekerjaan PM untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak
4. Memberikan pelayanan tambahan yang baik selain yang ditentukan Kontrak, sesuai kemampuan yang ada guna meningkatkan kepuasan
5. Kontrak jasa transportasi batu bara berhenti
1. ADC tidak memenuhi kewajiban yang diatur dalam kontrak
2. Shipper atau Owner menghentikan Kontrak secara sepikan dengan alasan tertentu
3. Kuota Volume transportasi batubara tidak tercapai
1. Target Net Profit Margin dan KPI perusahaan tidak tercapai.
1. Memenuhi semua ketentuan Kontrak.
2. Menjaga hubungan baik dengan Shipper atau Owner, dengan memberikan pelayanan tambahan yang pantas.
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN112
No Resiko Kunci Sebab Akibat Mitigasi
6. Penugasan dari PT Indonesia Power sulit di eksekusi
1. Tidak ada Proyek Manager berwenang penuh
2. Manajemen proyek kurang optimal
3. Conflict of Interest4. Kekurangan personil yang
kompeten
1. Kehilangan kepercayaan dari Pemegang Saham2. Kelangsungan usaha Perusahaan terhenti
1. Direksi menunjuk Project Manager yang berwenang penuh
2. Manajemen Proyek dilakukan sesuai best practice
3. Menghilangkan conflict of interest4. Pemenuhan personil yang
kompeten sesuai kebutuhan proyek5. Melakukan komunikasi intent
dengan PT Indonesia Power6. Menyusun SOP untuk setiap
aktivitas utama bisnis Perusahaan
7. Keterlambatan mengangsur SHL
1. Realisasi HPP KSO batubara melampaui margin, sehingga kesulitan untuk mengangsur SHL Sesuai Jadwal
1. Biaya bunga menjadi naik
1. Monitoring berkala dan pengendalian biaya HPP Penambangan
2. Evaluasi Mitra/Supplier kebutuhan tambang untuk memastikan Perusahaan mendapat kualitas baik dengan harga wajar
8. Jadwal Pencairan SHL tidak sesuai dengan rencana
1. Keterlambatan pengajuan SHL kepada Pemegang Saham
2. Ketidaklengkapan dokumen pendukung Pencairan SHL
1. Kegiatan penambangan terhambat
2. Target produksi batubara tidak tercapai
1. Menyusun time schedule Pengajuan SHL yang rinci
2. Koordinasi intensif internal untuk memastikan kelengkapan dokumen
9. Kinerja pegawai kurang optimal
1. Tingkat remunerasi dan sistem jabatan yang kurang memuaskan bagi pegawai
2. Sistem penilaian kinerja yang kurang memotivasi pegawai
1. Kegiatan usaha Perusahaan terhambat
2. KPI Perusahaan tidak tercapai
1. Mengevaluasi sistem remunerasi dan sistem jabatan yang berlaku di Perusahaan
2. Cascading KPI Direksi s/d 1 Level dibawah Direksi
3. Evaluasi sistem penilaian kinerja yang dapat memotivasi pegawai
10. Tidak terlaksananya tata kelola Perusahaan dengan baik
1. Perusahaan tidak memiliki kebijakan yang lengkap tentang implementasi GCG
2. Tidak terlaksananya prosedur kerja sesuai SOP yang berlaku
1. Tidak mendapat kepercayaan dari pemegang saham maupun stakeholder lainnya
2. Berpotensi menyebabkan kerugian bagi perusahaan
1. Menindaklanjuti hasil assestment implementasi GCG tahun sebelumnya
2. Mengevaluasi SOP yang ada dan menyusun SOP baru terkait aktivitas utama Perusahaan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 113
LAPORAN TAHUNAN 2013
PENERAPAN SELF ASSESSMENT
PT Artha Daya Coalindo mulai melakukan penerapan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) sejak
tahun 2012 yang merupakan salah satu indikator dalam penilaian Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan.
Dari segi aspek, tim penilai MBCfPE PT Artha Daya Coalindo melakukan 2 (dua) aspek penilaian yaitu:
1. Proses
Yaitu penilaian didasarkan pada kriteria Malcolm Baldrige yang terdiri dari 4 (empat) dimensi yaitu Approach (A) –
sistematika metode yang digunakan, Deployment (D) – keluasan dan kedalaman implementasi metode, Learning (L)
- proses evaluasi dan pembelajaran, dan Integration (I) –keterkaitan dan keselaran antar metode.
2. Hasil
Yaitu penilaian dilakukan berdasarkan pengaruh pendekatan atau metode yang digunakan terhadap hasil-hasil usaha
yang meliputi hasil produk, pelanggan, keuangan dan pasar, tenaga kerja, efektivitas proses dan kepemimpinan.
Mengacu pada RUPS PT Artha Daya Coalindo Tanggal 18 Desember 2012, Tentang pengesahan RKAP tahun 2013, maka
penilaian tingkat kesehatan PT Artha Daya Coalindo mencakup 6 perspektif KPI berbasis Malcolm Baldrige yang meliputi
perspektif Pelanggan, Produk & layanan, Proses Bisnis Internal, SDM, Keuangan, dan Leadership.
Berikut adalah hasil assesment pencapaian KPI Perusahaan pada tahun 2013:
No. Indikator Kinerja Satuan Bobot Tahun 2013
Target Realisasi Pencapaian Nilai Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
I Pelanggan 8 8.0
1 Nilai Kepuasan Pelanggan % 8 70.0 76.82 100% 1.0 8.0 Baik
II Produk dan Layanan 15 15.0
1 HPP (KSO) Rp./mton 15 650,000 632,603 103.0% 1.0 15.0 Baik
III Proses Bisnis Internal 18 18.0
1 Penerapan ISO % 6 50 50 100% 1 6.0 Baik
2 % Progress kontrak supply % 12 100 131.76 132% 1 12.0 Baik
IV SDM 20 20.0
1 Human Capital Readiness (HCR) HOT 8 100.00 100.00 100% 1 8.0 Baik
2 Produktifitas Pegawai Rp M/peg 12 12,546,675 15,701,323 125% 1 12.0 Baik
V Keuangan 24 24.0
1 Net Profit Margin % 12 2.94 3.16 108% 1.0 12.0 Baik
2 Efisiensi Biaya Over head % 12 2.17 2.06 105% 1 12.0 Baik
VI Kepemimpinan 15 14.0
1 Implementasi Malcolm Baldrige
% Aktivitas 5 200 276 138 % 1 5.0 Baik
2 Implementasi GCG score 5 70 66 95% 0.8 4.0 Hati-hati
3 Implementasi ERM(Enterprise Risk Management)
% Aktivitas 5 1.50 1.72 115% 1.0 5.0 Baik
Total Bobot 100 99.00
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN114
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
BAB V
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 115
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN116
Pengantar
ADC sebagai bagian dari PLN Grup yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki peran cukup penting
dan strategis dalam membina dan mengembangkan lingkungan dan kehidupan masyarakat di sekitar Perusahaan. Kegiatan
sosial menjadi kebutuhan di dunia usaha yang semakin kompleks dan guna meningkatkan image pelaku usaha baik.
Berangkat dari fenomena tersebut, Perseroan mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
dalam rangka harmonisasi untuk tumbuh kembang dengan lingkungan sekitar. Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah
mengkategorisasi berbagai program CSR sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan
CSR tersebut dilakukan secara komperehensif dengan tujuan positif yang berkelanjutan.
Perseroan memiliki kewajiban tidak hanya dalam mencari profit/keuntungan saja, tetapi berkewajiban memiliki kepedulian
terhadap lingkungan/komunitas sebagai wujud implementasi CSR. Elemen penting yang melandasi komitmen Perseroan
dalam menjalani kegiatan CSR meliputi:
• CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
• Tuntutan global terhadap penerapan CSR yang baik dan merata.
• Meningkatnya perhatian masyarakat luas terhadap etika dan akuntabilitas bisnis.
• Harapan bahwa perusahaan dan lingkungan sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan.
Landasan Hukum Kegiatan CSrDi lingkungan Perseroan, kegiatan CSR merujuk kepada Surat Keputusan Direksi Nomor SK.019.1/K/ADC/2013 tanggal 1
Agustus 2013 tentang Pedoman pelaksanaan kegiatan CSR.
Tujuan mulia itu harus didukung dengan harmonisasi elemen penting perusahaan, yaitu masyarakat di daerah operasional.
Perseroan memiliki keyakinan kuat bahwa sinergi antara kegiatan CSR dan kinerja bisnis berperan penting untuk mencapai
pertumbuhan yang berkesinambungan
realisasi Kegiatan & Penyaluran DanaTanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan. Komitmen Perseroan untuk menjalankan program CSR yang meliputi aspek
terkait dibuktikan dengan berbagai kegiatan di tahun 2013. Pada tahun 2013, pelaksanaan CSR masih focus pada aktivitas
pemberdayaan masyarakat (community empowerment) yang dilakukan melalui pemberian dana dan bantuan logistik untuk
sektor pendidikan, kesehatan, pelestarian lingkungan dan bantuan penanggulangan bencana alam di lingkungan kerja
Perusahaan.
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 117
LAPORAN TAHUNAN 2013
Sebagai bentuk pertanggungjawaban Perseroan terhadap CSR, berikut adalah realisasi Kegiatan dan penggunaan dana
kegiatan di tahun 2013:
Sektor Nama / Jenis Kegiatan Waktu & Tempat Dana Disalurkan (Rp)
Total dana disalurkan per sektor
(Rp)
ADC-Kantor Pusat, Jakarta
Sumbangan untuk Masjid An- Nur
Jakarta, 31 Januari 2013 6.000.000,-
38.700.000,-
Sumbangan untuk Kegiatan Pengemudi di lingkungan PT. IP
Jakarta, 26 April 2013 1.500.000,-
Partisipasi kegiatan HUT RI dan gathering PT IP
Jakarta, 20 Mei 2013 7.400.000,-
Partisipasi untuk biaya percetakan buletin Mesjid ANNUR
Jakarta, 23 Desember 2013 2.000.000,-
Partisipasi hewan qurban (LAZ AN NUR)
Jakarta, 09 Oktober 2013 21.800.000,-
Unit Port Management SuralayaPartisipasi hewan qurban di Mesjid Suralaya
Suralaya 09 Oktober 2013 3.000.000,- 3.000.000,-
Sepanjang tahun 2013, jumlah dana yang disalurkan dan/atau digunakan Perseroan untuk kegiatan CSR adalah sebesar
Rp 41.700.000,- .
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN118
LaporanKeuangan
BAB VI
AkselerAsi Pertumbuhan Yang berkelanjutan
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 119
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN120
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 121
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN122
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 123
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN124
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 125
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN126
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 127
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN128
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 129
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN130
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 131
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN132
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 133
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN134
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 135
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN136
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 137
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN138
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 139
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN140
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 141
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN142
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 143
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN144
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 145
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN146
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 147
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN148
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 149
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN150
AkselerAsi PertumbuhAn YAng berkelAnjutAn 151
LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN TAHUNAN 2013
AkseLeRAsi PeRTUmbUHAN YANg beRkeLANjUTAN152
Laporan Tahunan2013
PT. Artha Daya Coalindo
Jl Jend Gatot Subroto Kav 18Gd. Indonesia Power Lt 1, Kuningan TimurSetia Budi, Jakarta 12950
+6221) 5203725 / (+6221) 5226447
+6221) 52964146
www.arthadayacoalindo.co.id