11
PERJANJIAN SEWA MENYEWA Pada hari ini, Rabu, tanggal 23 Februari 2011, dibuat perjanjian antara : I. 1. Nona ANANDA BUDIMAN, lahir tanggal 6 Juni 1990, WNI, mahasiswa, bertempat tinngal di Salatiga (Jalan Hasanudin Nomor 50) 2. Tuan CHANDRANAYA BUDIMAN, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Salatiga (Jalan Diponegoro Nomor 44) - dalam hal ini bertindak berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Salatiga No. 8/Pen.Pdt.P/2002/PN.Sal, tanggal 9 September 2002, selaku walu untuk–dan karena itu telah mengangkat sumpah di muka Pengadilan Negeri Salatiga pada tanggal 11 September 2002, dan demikian itu untuk–dan atas nama serta sah mewakili anak laki-laki belum dewasa, yaitu : Tuan BAGUS BUDIMAN, lahir tanggal 17 Juli 1993, WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Jakarta (Jalan Kelapa Hijau VIII F 5, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) - selanjutnya disebut “Yang Menyewakan”, atau “Pihak Pertama”, dan : II. 1. Tuan Doktorandus ERASMUS, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Surakarta (Jalan Margoyudan Nomor 38) 2. Nona FADILAH, Sarjana Farmasi, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Surakarta (Jalan Margoyudan Nomor 38) - dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama dan Direktur dari perseroan yang akan disebut, dan karena itu sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) dan (2) perjanjian dasarnya, yang dimuat dalam akta No. 10 tanggal 5 Februari 1990, yang dibuat di hadapan Tuan DODY EKA SULAIMAN, Sarjana Hukum, notaris di Salatiga, untuk- dan atas nama serta sah mewakili persekutuan komanditer CV AESCULAP, berkedudukan di Salatiga (berkantor di Jalan Progo Nomor 3) - selanjutnya disebut “Penyewa”, atau “Pihak Kedua”. Kedua pihak dengan ini menyatakan bermaksud membuat perjanjian sewa menyewa bangunan, dengan terlebih dahulu menerangkan hal- hal tersebut di bawah ini :

Akta Sewa Menyewa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

law

Citation preview

PERJANJIAN SEWA MENYEWA

Pada hari ini, Rabu, tanggal 23 Februari 2011, dibuat perjanjian antara :I. 1. Nona ANANDA BUDIMAN, lahir tanggal 6 Juni 1990, WNI, mahasiswa, bertempat tinngal di Salatiga (Jalan Hasanudin Nomor 50)2. Tuan CHANDRANAYA BUDIMAN, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Salatiga (Jalan Diponegoro Nomor 44) dalam hal ini bertindak berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Salatiga No. 8/Pen.Pdt.P/2002/PN.Sal, tanggal 9 September 2002, selaku walu untukdan karena itu telah mengangkat sumpah di muka Pengadilan Negeri Salatiga pada tanggal 11 September 2002, dan demikian itu untukdan atas nama serta sah mewakili anak laki-laki belum dewasa, yaitu :Tuan BAGUS BUDIMAN, lahir tanggal 17 Juli 1993, WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Jakarta (Jalan Kelapa Hijau VIII F 5, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) selanjutnya disebut Yang Menyewakan, atau Pihak Pertama, dan :

II. 1. Tuan Doktorandus ERASMUS, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Surakarta (Jalan Margoyudan Nomor 38)2. Nona FADILAH, Sarjana Farmasi, WNI, pengusaha, bertempat tinggal di Surakarta (Jalan Margoyudan Nomor 38) dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama dan Direktur dari perseroan yang akan disebut, dan karena itu sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) dan (2) perjanjian dasarnya, yang dimuat dalam akta No. 10 tanggal 5 Februari 1990, yang dibuat di hadapan Tuan DODY EKA SULAIMAN, Sarjana Hukum, notaris di Salatiga, untuk-dan atas nama serta sah mewakili persekutuan komanditer CV AESCULAP, berkedudukan di Salatiga (berkantor di Jalan Progo Nomor 3) selanjutnya disebut Penyewa, atau Pihak Kedua.

Kedua pihak dengan ini menyatakan bermaksud membuat perjanjian sewa menyewa bangunan, dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal tersebut di bawah ini : bahwa Pihak Pertama adalah satu-satunya pemilik yang sah atas sebuah bangunan rumah tinggal berikut semua dan segala turutannya, yang berdiri di atas : sebidang tanah Hak Milik, seluas 1200 m2, terletak di Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, milik Pihak Pertama menurut Sertifikat Hak Milik No. 345 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria Kotamadya Salatiga tanggal 12 Juli 1983,yang setempat terkenal sebagai rumah Jalan Hasanudin Nomor 50 A Salatiga (selanjutnya cukup disebut bangunan rumah); bahwa bidang tanah tersebut di atas berikut semua bangunan rumah yang berdiri di atasnya, pada waktu ini sedang menjadi jaminan kredit (agunan) untuk perseroan terbatas PT BANK LIMPAHAN HARTA, berkedudukan di Jakarta (selanjutnya cukup disebut Bank); bahwa Pihak Pertama bermaksud menyewakan kepada-dan sebagaimana Pihak Kedua bermaksud menyewa dari Pihak Pertama, bangunan rumah tersebut di atas; bahwa untuk penyewaan bangunan rumah tersebut di atas, Pihak Pertama telah memperoleh persetujuan dari-dan sebagaimana ternyata dari Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Bank tanggal 15 Februari 2005 No.14/U/BLH/11/05; bahwa keadaan bangunan rumah tersebut telah diketahui satu persatunya dengan saksama oleh kedua pihak, dan oleh karena itu dianggap tidak perlu dijelaskan lebih lanjut secara rinci dalam surat perjanjian ini; bahwa harga sewa untuk seluruh waktu sewa selama 2 (dua) tahun akan dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara bertahap dengna rincian sebagaimana disebut di bawah ini.Berhubung dengan segala yang telah diterangkan terlebih dahulu tersebut, selanjutnya kedua pihak dengan ini menyatakan telah bersepakat membuat perjanjian sewa menyewa bangunan rumah (selanjutnya cukup disebut Perjanjian) yang diatur dan dengan memakai ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut.

Pasal 1(1) Sewa menyewa ini berlaku untuk waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 23 (duapuluh tiga) Februari 2011 (dua ribu sebelas), dan karena itu menjadi berakhir pada tanggal 23 (duapuluh tiga) Februari 2013 (dua ribu tiga belas).(2) Setelah waktu sewa sebagaimana tersebut dalam ayat (1) berakhir, maka atas kesepakatan kedua pihak, sewa menyewa ini dapat diperpanjang untuk waktu dan dengan memakai ketentuan-ketentuan serta syarat-syarat yang akan ditentukan dalam suatu perjanjian tersendiri; satu dan lainnya itu dengan ketentuan lebih lanjut, bahwa bilamana sampai dengan 30 (tigapuluh) hari sebelum berakhirnya waktu sewa tersebut belum ada kesepakatan antara kedua pihak, maka karena demikian sewa menyewa ini menjadi tidak dapat diperpanjang lagi.

Pasal 2(1) Jumlah uang sewa untuk seluruh waktu sewa telah disepakati oleh kedua pihak sebesar Rp 25.000.000, 00 (duapuluh lima juta rupiah) tiap-tiap tahun atau seluruhnya berjumlah Rp 50.000.000, 00 (limapuluh lima juta rupiah), yang akan dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dalam 2 (dua) tahap sebagai berikut :a. Tahap Pertama :Sebesar Rp 37.500.000, 00 (tigapuluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), yang jumlah uang tersebut telah dibayar dengan tunai dan sekaligus lunas oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sebagaimana Pihak Pertama mengakui telah menerima dari Pihak Kedua uang sejumlah tersebut di atas sebelum penandatanganan Perjanjian ini; dan untuk penerimaan jumlah uang mana surat Perjanjian ini oleh kedua pihak dinyatakan berlaku pula sebagai tanda penerimaan (kuitansi) nya yang sah.b. Tahap Kedua :Sebesar Rp 12.500.000, 00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), dibayar dalam waktu 30 (tigapuluh) hatri setelah penandatangan Perjanjian ini, atau paling lambat pada tangga 23 (duapuluh tiga) Maret 2011 (dua ribu sebelas), tunai dan lunas sekaligus di tempat tinggal Pihak Pertama, dalam hal ini di Jalan Hasanudi Nomor 50 Salatiga, dengan memakai kuitansi tersendiri.(2) Apabila Pihak Kedua lalai membayar uang sewa tahap kedua pada waktu sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) huruf (b), maka lewatnya waktu itu saja sudah merupakan bukti yang cukup akan kelalaiannya itu, dan karena demikian Pihak Pertama berhak untuk secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini, yaitu dengan cara menyampaikan surat tercatat kepada Pihak Kedua, sehingga Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal sebagaimana tercantum dalam surat itu.

Pasal 3Bangunan rumah telah diserahkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua pada hari ini sebelum Perjanjian ini ditandatangani dalam keadaan kosong serta terpelihara dengan baik, sehingga Pihak Kedua pada waktunya wajib mengembalikan apa yang disewanya itu dalam keadaan kosong dan terpelihara dengan baik pula kepada Pihak Pertama.

Pasal 4Pihak Kedua wajib memelihara bangunan rumah berikut tanah di atas mana bangunan rumah tersebut berdiri dengan sebaik-baiknya seperti seorang bapa rumah tangga yang baik, dan hanya boleh mempergunakan bangunan rumah yang disewanya itu untuk-dan sebagaimana lazimnya mempergunakan bangunan rumah sebagai tempat usaha toko obat atau apotek.

Pasal 5(1) Pihak Kedua wajib memperbaiki semua dansegala kerusakan pada bangunan rumah yang disewanya itu, baik kerusakan-kerusakan kecil yang bersifat biasa dan sehari-hari maupun kerusakan-kerusakan lainbaik kesalahan besar maupun kecilyang disebabkan oleh karena kesalahan, baik berupa kesengajaan atau kelalaian Pihak Kedua: dan/atau orang(-orang_ yang menjadi tanggungan atau tanggung jawab Pihak Kedua, satu dan lain dengan memakai biaya yang menjadi tanggungan dan pembayaran Pihak Kedua sendiri.(2) Untuk perbaikan atas kerusakan-kerusakan lain daripada yang tersebut dalam ayat (1), antara lain tetapi tidak terbatas sebagai akibat dari kesalahan konstruksi, baik konstruksi saluran arus listrik, pelebaran jalan, perubahan bentuk bangunan yang diwajibkan oleh pemerintah daerah setempat, dan dalam arti luas kerusakan-kerusakan yang disebabkan bukan karena kesalahan Pihak Kedua, semua itu menjadi tanggungan, harus dipikul dan dibayar oleh Pihak Pertama sendiri sepenuhnya.(3) Apabila bangunan rumah menjadi musnah atau hancur sebagia akibat dari bencana alam atau dari sebab-sebab lain di luar kesalahan kedua pihak, maka selaku yang menyewakan, Pihak Pertama dibebaskan dari kewajiban untuksemata-mata demi penikmatan penyewamembangun (kembali) bangunan rumah, dan karena itu Perjanjian ini menjadi berakhir atau putus karena adanya overmacht (daya paksa), serta Pihak Pertama dibebaskan pula dari kewajiban untuk membayar kembali besar uang sewa yang telah diterimanya, membayar uang pesangon atau apapun namanya kepada Pihak Kedua, serta untuk mencarikan atau menyediakan bangunan/akomodasi hunian pengganti.

Pasal 6(1) Guna lebih menjamin keamanan usaha Pihak Kedua yang diselenggarkan dalam bangunan rumah yang disewanya itu, maka Pihak Kedua, atas biaya yang menjadi tanggungan dan pembayaran kedua pihak dalam bagian dan jumlah yang sama besarnya, mengikatkan diri, sanggup, dan diwajibkan untuk membangun pagar pembatas antara bangunan rumah yang disewanya dengan rumah induk, menurut dan sesuai dengan petunjuk Pihak Pertama.(2) Setelah Perjanjian ini berakhir/putus, maka seluruh bangunan pagar tersebut dalam ayat (1) menjadi milik Pihak Pertama, sedang atas besarnya bagian biaya dan ongkos yang menjadi tanggungan dari-dan yang telah dibayarkan Pihak Kedua untuk keperluan itu, Pihak Kedua tidka berhak untuk meminta penggantian dari Pihak Pertama karena kesemuanya itu dilakukan atas risiko Pihak Kedua sendiri.

Pasal 7(1) Dengan persetujuan tertulis lebih dahulu dari Pihak Pertama, tanpa mengubah konstruksi bangunan, Pihak Kedua berhak untuk mengadakan tambahan-tambahan dan/atau perubahan-perubahan, baik mengenai bentuk maupun susunan tata ruang, serta secara khusus dengan ini Pihak Pertama menyatakan telah memberi persetujuan/izin kepada Pihak Kedua untuk mengajukan permohonan tambahan daya listrikhingga menjadi sesuai dengan kebutuhannyadari Perusahaan Listrik Negara (PLN), pada bangunan rumah yang disewanya tersebut.(2) Semua dan segala tambahan dan/atau perubahan yang disetujui oleh Pihak Pertama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), baik yang bersifat tidak melekat maupun yang bersifat melekat menjadi satu dengan bangunan rumah, yang menurut sifatnya, peruntukannya atau menurut perundang-undangan atau hukum yang berlaku termasuk sebagai benda tak bergerak, seluruhnya itu setelah Perjanjian ini berakhir/putus dilarang untuk dibongkar oleh Pihak Kedua, karena semuanya itu menjadi milik Pihak Pertama, sedang mengenai biaya-biaya dan ongkos-ongkos yang telah dikeluarkan oleh Pihak Kedua untuk keperluan itu tetap menjadi tanggunan, dipikul, dan dibayar oleh Pihak Kedua sendiri sepenuhnya, dan Pihak Kedua tidak berhak untuk meminta penggantian biaya-biaya dan ongkos-ongkos tersebut kepada Pihak Pertama karena kesemuanya itu dilakukan atas risiko Pihak Kedua sendiri.

Pasal 8(1) Pihak Kedua dengan memakai biaya-biaya dan ongkos-ongkos yang menjadi tanggungan dan pembayaran serta risiko Pihak Kedua sendiri, berkewajiban untuk memenuhi semua dan segala peraturan yang berlaku dari yang berwajib/berwenang, yaitu pemerintah, baik daerah atau atau pusat, antara lain peraturan tentang kesehatan, kebersihan, tata ruan, keamanan, dan tentang ketertiban lingkungan.(2) Pihak Kedua menjamin bahwa Pihak Pertama kelak tidak akan mendpat gugatan atau tuntutan atau dakwaan dari siapapun mengenai hal-hal yang tersebut dalam ayat (1).

Pasal 9Pihak Kedua dilarang menyewakan lagi bangunan rumah yang disewanya itu atau menyerahkan hak sewanya kepada orang atau badan lain, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, demikianpun baik untuk sebagian(-sebagian) atau untuk seluruhnya.

Pasal 10(1) Seluruh besar tagihan Pajak Penghasilan (PPh) yang timbul karena Perjanjian ini, menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama sendiri sepenuhnya.(2) Selain daripada pajak yang tersebut dalam ayat (1), semua pajak dan pungutan lain yang berupa atau dengan nama apapun yang berkaitan dengan bangunan rumah ataupun yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian ini, antara lain tetapi tidak terbatas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Penerangan Jalan untuk waktu selama Perjanjian ini berlaku, menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Pihak Kedua.

Pasal 11(1) Pada waktu perjanjian ini berakhir, paling lambat pada hari ke-7 setelah waktu sewa berakhir, Pihak Kedua harus mengembalikan bangunan rumah uang disewanya itu dalam keadaan kosong dari setiap barang dan penghuni kepada Pihak Pertama serta dalam keadaan terpelihara dengan baik.(2) Apabila Pihak Kedua lalai melakukan kewajiban sebagaimana disebut dalam ayat (1), yaitu tidak mengembalikan bangunan rumah dalam keadaan kosong dari setiap barang dan penghuni kepada Pihak Pertama, maka lewatnya waktu itu saja sudah merupakan bukti yang cukup untuk adanya kelalaian Pihak Kedua, sehingga dengan tanpa pembuktian lebih lanjut dengan surat jurusita atau akta lain semacam itu, dan untuk kepentingan Pihak Pertama, Pihak Kedua wajib dan diharuskan untuk membayar uang paksa atau denda, yang ditetapkan oleh kedua pihak sebesar Rp 150.000, 00 (seratus limapuluh ribu rupiah) untuk tiap-tiap hari atas keterlambatan mengembalikan sebagaimana dimaksud di atas, dan kesemuanya itu harus dibayar dengan seketika, tunai, dan sekaligus lunas pada waktu ditagih oleh Pihak Pertama.

Pasal 12(1) Selama Perjanjian ini berlaku, Pihak Kedua berhak dengan bebas menikmati dan/atau mempergunakan semua fasilitas yang tersedia pada bangunan rumah yang disewanya, yaitu langganan aliran listrik dari PLN, langganan air bersih dari PDAM, dan langganan saluran telepon nomor (0298) 326123, akan tetapi dengan ketentuan, bahwa semua rekening dari langganan-langganan tersebut atas pemakaian Pihak Kedua dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab Pihak Kedua tiap bulan, menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Pihak Kedua tepat pada waktunya; sehubungan dengan hal tersebut Pihak Kedua dengan ini menjamin Pihak Pertama kelak tidak akan mendapat gugatan atau perigatan yang berdasarkan pada keterlambatan pembayaran rekening-rekening tersebut.(2) Selama semua dan seluruh rekening tersebut dalam ayat (1) belum dibayar lunas oleh Pihak Kedua, maka seberapa perlu dengan mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 10 ayat (1), Pihak Kedua dilarang mengosongkan atau setidak-tidaknya memindahkan atau mengalihkan barang milik Pihak Kedua dari bangunan rumah, karena seluruh barang tersebut menjadi jamunan bagi Pihak Pertama guna pembayaran lunas tiap-tiap tagihan rekening tersebut.(3) Untuk menjamin lebih kuat dan pasti pembayaran lunas oleh Pihak Kedua atas rekening (-rekening) sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka dengan ini sekarang ini juga akan tetapi untuk nanti pada waktunya Pihak Pertama diberi kewenangan dan untuk itu kuasa oleh Pihak Kedua,k h u s u s :untuk-dan atas nama Pihak Pertama :a. Mengambil sendiri setiap barang jaminan yang dimaksud dalam ayat (2) dari bangunan rumah, dan bilamana perlu dengan bantuan dari yang berwajib, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada Pihak Kepolisian; b. Menjual setiap barang jaminan yang disebut dalam sub a di atas, baik secara di bawah tangan dengan harga menurut kesepakatan yang terjadi antara Pihak Pertama dengan pembeli yang bersangkutan atau di hadapan umum secara lelang, dan selanjutnya : Menerima uang harga penjualan dari-dan memberikan tanda penerimaan (kuitansi) nya kepada pembeli; Menyerahkan barang yang dijual itu kepada pembeli yang bersangkutan; danc. Setelah Pihak Pertama menerima uang harga penjualan barang tersebut, membayar tiap tagihan rekening yang belum dibayar lunas kepada masing-masing perusahaan penyedia fasilitas yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa apabila hasil penjualan tersebut, setelah dikurangi dengan pembayaran lunas semua tagihan rekening tersebut masih ada kelebihannya, maka Pihak Pertama wajib, dalam waktu 3 (tiga) hari setelah penjualan terjadi, menyerahkan kelebihan itu kepada Pihak Kedua.(4) Berhubung dengan kewenangan Pihak Pertama sebagaimana ditentukan dalam ayat (3), dengan ini Pihak Kedua berjanji mengikatkan diri, sanggup, dan diwajibkan untuk tidak melakukan perbuatan apapun untuk menghalang-halangi Pihak Pertama dalam melaksanakan kewenangannya tersebut.

Pasal 13(1) Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa selama sewa menyewa ini berjalan dan Pihak Kedua memenuhi semua dan segala kewajibannya dalam Perjanjian ini, maka Pihak Kedua tidak akan mendapat gangguan dari Pihak Pertama dan/atau dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atau turut mempunyai hak atas bangunan rumah yang disewanya itu. (2) Pihak Pertama juga menjamin Pihak Kedua bahwa selain Pihak Pertama tidak ada orang lain yang dapat menyatakan mempunyai hak atau turut mempunyai hak atas bangunan rumah yang disewakannya, terkecual perseroan terbatas PT BANK LIMPAHAN HARTA, berkedudukan di Jakarta, yang dimaksud di atas.

Pasal 14Apabila Pihak Kedua melanggar ketentuan dalam Pasal 6 atau Pasal 8 Perjanjian ini, maka Pihak Pertama berhak untuk secara sepihak mengakhiri atau memutuskan Perjanjian ini, yaitu dengan cara menyampaikan surat tercatat kepada Pihak Kedua, sehingga dengan demikin Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal sebagaimana tercantum dalam surat itu, dengan ketentuan lebih lanjut dengan membebaskan Pihak Pertama dari kewajiban untuk membayar kembali besarnya uang sewa yang telah diterimanya, membayar uang pesangon atau apaapun namanya kepada Pihak Kedua.

Pasal 15Apabila Perjanjian ini karena sebab-sebab atau sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 13 secara sepihak diakhiri atau diputuskan oleh Pihak Pertama, maka kedua pihak menegaskan untuk seperlunya menyimpang dari ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUHPerdata.

Pasal 16(1) Apabila peristiwa yang dimaksud dalam Pasal 14 terjadi, maka Pihak Kedua harus, demikian mengikatkan diri, berjanji sanggup dan diwajibkan untuk mengembalikan bangunan rumah yang disewanya itu dalam keadaan kosong dari setiap barang dan penghuni kepada Pihak Pertama, paling lambat pada hari ke-7 setelah tanggal Perjanjian berakhir menurut ketentuan dalam Pasal 13.(2) Apabila Pihak Kedua lalai melakukan kewajiban sebagaimana disebut dalam ayat (1), maka lewatnya waktu itu saja sudah merupakan bukti yang cukup untuk adanya kelalaian Pihak Kedua, sehingga dengan tanpa pembuktian lebih lanjut dengan surat jurusita atau akta lain semacam itu, dan untuk kepentingan Pihak Pertama, Pihak Kedua wajib dan diharuskan untuk membayar uang paksa atau denda sebagaimana dimaksud dan ditetapkan dalam Pasal 11.

Pasal 17Dengan tanpa mengesampingkan kewajiban Pihak Kedua untuk membayar uang paksa atau denda sebagaimana ditetnukan dalam Pasal 11 atau Pasal 16, untuk kepentingan dimaksud dalam pasal-pasal tersebut, maka Pihak Pertama dengan ini, sekarang akan tetapi untuk nanti pada waktunya, diberi kewenangan dan untuk itu kuasa oleh Pihak Kedua untuk-dan atas biaya serta tisiko yang menjadi tanggungan dan pembayaran Pihak Kedua sendiri, mengosongkan sendir bangunan rumah dari setiap barang dan penghuni, serta bilamana perlu dengan bantuan dari pihak yang berwajib atau berwenang.

Pasal 18Kuasa yang diberikan oleh Pihak Kedua pada Pihak Pertama tersebut dalam Perjanjian ini adalah mutlak, tidak dapat dicabut kembali atau berakhir karena sebab-sebab yang tercantum dalam Pasal 1813 KUHPerdata tentang sebab-sebab mengakhiri kuasa, serta merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yang niscaya tidak akan dibuat tanpa adanya pemberian kuasa-kuasa tersebut.

Pasal 19Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Perjanjian ini berlaku pula bagi (para) ahli waris dan/atau (para) penerima hak dari pihak yang meninggal dunia atau bubar.

Pasal 20Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dan ditetapkan oleh kedua pihak dalam surat perjanjian tersendiri (addendum) berdasarkan atas asas musyawarah untuk mufakat.

Pasal 21Segala pemberitahuan dan/atau pembayaran antar kedua pihak harus dikirimkan kepada-atau dilakukan di tempat tinggal menurut hukum (domsili) yang umum dan tetap sebagaimana telah dipilih oleh kedua pihak, yaitu di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Salatiga, atau di rumah tempat tinggal dari masing-masing pihak seperti tersebut di bawah ini :Yang Menyewakan: Nona ANANDA BUDIMAN Jalan Hasanudin Nomor 50 SalatigaPenyewa: CV AESCULAP Jalan Progo Nomor 3 Salatiga U.P : Direktur Utama

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dna ditandatangi di Salatiga pada hari dan tanggal tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya danmasing-masingermeterai cukupmemiliki kekuatan yang sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua, dengan disaksikan oleh :1. Tuan HARTONO, S.E, karyawan swasta, bertempat tinggal di Salatiga (Jalan Sudirman Nomor 149)2. Nyonya INTAN PERMATA, S.Pd, M.M., guru, bertempat tinggal di Salatiga (Jalan Monginsidi Nomor 12)

Pihak KeduaPihak Pertama

Drs. ERASMUSANANDA BUDIMAN

FADILAH, S.F, M.M.AptCHANDRANAYA BUDIMAN

Saksi-saksi1. HARTONO, S.E.2. INTAN PERMATA, S.Pd, M.M.