20
Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antikolesterol dan Formulasi Ekstrak Daun Sirsak Menjadi Sediaan Tablet Farmasi Bahan Alam Fakultas Farmasi Unpad 2014

Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antikolesterol Dan Formulasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan alam

Citation preview

Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antikolesterol dan Formulasi Ekstrak Daun Sirsak Menjadi Sediaan Tablet

Farmasi Bahan Alam

Fakultas Farmasi Unpad

2014

Anggota Kelompok

• Septiani Rahayu 260110120089

• Tira Soleha Rahmatullah 260110120090

• Metha Claudia 260110120091

• Putri Churnia A 260110120092

• Muhammad Arnaj Madyan 260110120093

• Ratna Fitria Ermawati 260110120094

Pendahuluan

Menurunkan kadar kolesterol darah adalah salah satu langkah perawatan kesehatan yang mencegah dari penyakit jantung. Penurunan kadar kolesterol dapat dilakukan dengan obat-obatan hipolipidemia. Namun, harga obat-obatan hipolipidemia yang mahal, menyebabkan tidak semua orang dapat menjangkaunya.

Namun, seiring dengan berbagai penelitian menunjukan bahwa tanaman sirsak mengandung banyak khasiat terutama sebagai obat-obatan. Bagian tanaman sirsak, mulai dari daun, bunga, buah, biji, akar, sampai kulit batang dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dalam presentasi ini akan dibahas mengenai daun sirsak yang memiliki aktifitas sebagai obat anti kolesterol.

Klasifikasi Sirsak

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Ranales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

Morfologi Daun Sirsak

• Pemerian: daun berbau agak keras, rasa agak kelat

• Makroskopik : Daun tunggal, warna kehijauan sampai hijau kecoklatan, helaian daun seperti kulit, bentuk bundar panjang, lanset atau bundar telur terbalik, panjang helaian daun 6 cm sampai 18 cm, lebar 2 cm sampai 6 cm, ujung daun meruncing pendek, pangkal daun runcing, tepi rata, panjang tangkai daun lebih kurang 0,7 cm. Permukaan licin agak mengkilat, tulang daun menyirip, ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah.

Obat Anti Kolesterol

1. Statin

Statin dapat menurunkan kolesterol dengan cara menurunkan produksi kolesterol di hati sehingga kadar kolesterol darah akan menurun. Obat ini akan menghambat kerja enzim HMGCoA reduktase. Statin yang menguntungkan juga meningkatkan kolesterol-HDL yang 'baik' untuk kesehatan jantung serta menurunkan trigliserida.Karena statin menurunkan kolesterol-LDL, meningkatkan kolesterol-HDL dan menurunkan trigliserida, maka statin berdampak menurunkan risiko PJK.

2. Golongan resin pengikat asam empedu

Obat ini menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu di dalam usus, sehingga sirkulasi 'entero-hepatik' dari asam empedu terhambat. Konversi kolesterol menjadi asam empedu meningkat, sehingga kolesterol di hati menurun, aktifitas reseptor LDL meningkat.

3. Golongan asam nikotinat

Obat ini menurunkan produksi VLDL di hati, sehingga kadar kolesterol-LDL dan trigliserida akan turun.

4. Golongan asam fibrat

Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktifitas lipoprotein lipase, menghambat produksi VLDL di hati dan meningkatkan aktifitas reseptor LDL.

5. Golongan penghambat penyerapan kolesterol

Obat ini menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga akan menurunkan kadar kolesterol-LDL.

Mekanisme Penurunan Kolesterol Oleh Daun Sirsak

Penggunaan daun sirsak pada serum lipid menunjukkan penurunan yang signifikan dalam serum kolesterol total , trigliserida , LDL dan peningkatan yang signifikan dalam serum high-density lipoprotein kolesterol.

Annona muricata dalam pengurangan selektif kolesterol total dengan menurunkan LDL dan komponen VLDL . A. muricata meningkatkan regenerasi sel - β islet pankreas juga akan meningkatkan output insulin dari pankreas. Insulin mengaktifkan enzim lipoprotein lipase , yang menghidrolisis lipoprotein terikat trigliserida 2930

TINJAUAN KIMIA

Daun sirsak memiliki kandungan senyawa aktif yang termasuk ke dalam annonaceous acetogenins. Beberapa senyawa turunan acetogenins yang ditemukan adalah acetogenins-muricatocins A, muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin.

Kandungna lain yang dimiliki daun sirsak secara umum adalah fitosterol, tanin, Ca-oksalat, alkohol murisine, saponin, flavonoid, minyak esensial, reticuline, loreximine, coclaurine, dan higenamine.

TINJAUAN FARMAKOLOGI

Daun sirsak bermanfaat menghambat sel kanker dengan menginduksi apoptosis, antidiare, analgetik, anti disentri, anti asma, anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi pencernaan, mengurangi depresi

Biji sirsak bersifat racun dan dapat digunakan sebagai insektisida alami, seperti juga pada biji srikaya.

Rancangan Farmasetika Dasar Sediaan Tablet Ekstrak Daun Sirsak

Kandungan sediaan :

Soursop leaf fraction : ( 1 – 160 mg);

Avicel pH 101: Lactose (1: 1) : qs;

Corn starch : 10%;

PVP (Polyvinylpyrrolidone) 4%;

LHPC-LH11: 5%;

Magnesium stearate: 1%;

Talc 1%;

Aerosol : 0,5%

Sediaan Tablet

Tablet adalah bentuk sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet dapat dibuat dalam berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan tergantung pada desain cetakan.

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Umumnya tablet digunakan pada pemberian obat secara oral

Komposisi utama dari tablet adalah zat berkhasiat yang terkandung didalamnya, sedangkan bahan pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan tablet yaitu bahan penghancur, bahan penyalut, bahan pengikat, bahan pemberi rasa dan bahan tambahan lainnya

Syarat-syarat tablet adalah sebagai berikut:

1. Keseragaman bobot dan keseragaman kandungan

2. Uji kekerasan

3. Uji keregasan

4. Waktu hancur

5. Disolusi

6. Penetapan kadar zat aktif.

Pengambilan Ekstrak

Sampel berjumlah 10 kg

• Ekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 80 liter dan rendam selama 5 hari.

dipekatkan menggunakan rotatory evaporator

• dimasukan ke oven dengan suhu 50 derajat celcius sehingga didapatkan ekstrak kental.ekstrak + pelarut ekstrak etanol: n-heksana dengan rasio 1:1

terpisah menjadi dua lapisan, yaitu lapisan air diatas pelarut.• Fraksi air

kemudian dilakukan tahapan yang sama dengan pelarut yang baru yaitu etil asetat

Fraksi etil asetat didapat lalu dipekatkan dengan rotatory evaporator

• disimpan ke dalam oven bersuhu 50 derajat celcius sehingga didapatkan ekstrak kental

Pengisi

Pengisi yang digunakan dalam sediaan ini adalah laktosa dan avicel. Substansi ini menunjukkan stabilitas yang baik sebagai kombinasi dengan zat aktif yang hidrat atau anhidrat. Laktosa adalah zat tambahan yang sagat baik yang digunakan di dalam tablet yang mengandung zat aktif dengan konsentrasi kecil dan mudah juga dalam pencampurannya. Avicel dapat juga digunakan untuk tablet yang memiliki dosis yang relative kecil

Disamping sebagai zat pengisi, Avicel juga berperan sebagai zat pengikat untuk mengontrol ketidakseragaman zat aktif, untuk mencegah migrasi dyes yang larut air dan meningkatkan penguapan dan keseragaman cairan dari granulasi basah

Uji Toksisitas Akut

48 tikus wistar jantan dewasa (berat 150-200 gram) dibagi secara acak menjadi 6 kelompok dengan 8 tikus pada setiap kelompoknya.

1. Kelompok 1 diberi aqua destilata dan dijadikan kelompok kontrol.

2. 5 kelompok lainnya diberi ekstrak etanol daun sirsak yang diberikan secara intraperitoneal dengan dosis secara berturut-turut 25, 50, 100, 200, dan 400mg/kg BB.

3. Ekstrak dilarutkan dalam aqua destilata dan volume rata-rata yang diinjeksikan adalah 0,3 mL. Kelompok kontrol diberikan aqua destilata dengan jumlah yang sama yang digunakan untuk melarutkan ekstrak. Semua tikus diletakkan di kandangnya, diberikan makanan dan minuman seperti biasa.

4. Jumlah tikus yang mati di dalam setiap kandang dihitung setelah 24 jam, 48 jam, dan 72 jam setelah pemberian ekstrak.

5. Persentase kematian pada setiap kelompok dihitung dan diplot terhadap log10 dari dosis ekstrak. Regresi linier dihitung dengan metode kuadrat terkecil dan nilai LD50nya dihitung

Kesimpulan

Kolesterol merupakan suatu lemak atau lipid golongan sterol yang diproduksi oleh tubuh. Dalam penurunan kolesterol dapat dilakukan dengan penggunaan obat-obat herbal dalam hal ini adalah ekstrak daun sirsak.

Daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, acetogenin, asimisin dan bulatacin. Formula ekstrak daun sirsak yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol darah dapat dirancang dengan pembuatan sediaan farmasi berupa tablet dengan pengisi berupa laktosa dan avicel.

Daftar Pustaka

1. Arnis, F. 2013. Chapter II: Tinjauan Pustaka. Tersedia di: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37863/4/Chapter%20II.pdf (diakses hari Minggu, 19 Oktober 2014)

2. Azmi, Fahmi. 2014. Tinjauan Pustaka. http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/553/jbptitbpp-gdl-fahmiazmin-27613-2-2007ta-1.pdf (diakses hari Minggu, 19 Oktober 2014)

3. Depkes RI. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Departemen Kesehatan Repunlik Indonesia. Jakarta

4. Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia 1. Jilid II. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

5. Elisya, Yetri, dkk. 2014. Tablet Formulation of The Ethyl Acetate Soluble Extract of Soursop (Annona muricata L.) Leaves. http://ajouronline.com/index.php?journal=AJAS&page=article&op=view&path[]=1251 (diakses hari Minggu, 19 Oktober 2014)

6. Freeman, M. Junge, C. 2005. Kolesterol Rendah Jantung Sehat. BIP. Jakarta.

7. Herliana,Ersi,dan Nila Rifai . 2011 . Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker. Mata Elang Media : Jakarta Pusat

8. Kosasih E.N, dkk. (2004). Peran Antioksi dan pada Lanjut Usia. Jakarta : Pusat Kajian Nasional Masalah Lansia.

9. Mardiana, L. Ratnasari, J. 2011. Ramuan & Khasiat Sirsak. Penebar Swadaya. Jakarta.

10. Mclaughlin., 2008, Paw-paw and Cancer Annonaceous Acetogenin from Discovery to Comercial Products,Department of Medicinal Chemistry and Molecular Pharmacology, School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Purdue University, 71(7):1311–1321

11. Muchtar, A.F. 2009. Rahasia Hidup Sehat & Bahagia. BIP. Jakarta.

12. Pomalingo, S. 2014. Tinjauan Pustaka Sirsak. Tersedia di http://eprints.ung.ac.id/6058/3/2012-1-48201-462407034-bab2-15082012050023.pdf [diakses pada 19 Oktober 2014]

13. Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke enam. Bandung: Penerbit ITB. Halaman. 191

14. Sinurat, IV. 2011. Chapter II: Tinjauan Pustaka. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29487/4/Chapter%20II.pdf (diakses hari Minggu, 19 Oktober 2014)

15. Sunarjono, Hendro. 2008. Sirsak dan Srikaya. Penebar Swadaya. Depok.

Terima Kasih