AKULTURASI BUDAYA

TIONGHOA DI

INDONESIA Tugas kelompok ANTO “11

Disusun oleh HANS IMANUEL PRAWIRA SIAHAAN

(11057) MIRZA SWARDANI HARAHAP (11012) ERWIN SITINJAK(11083) PUTRI WULANDARI(11052) ISMI PRATIWI(11010) MEI HEDRIANA (11063) DESY GINTING DEVI AINI

Pembagian masyarakat tionghoa

Masyarakat Tionghoa di Nusantara terbagi dalam 2 (dua) golongan masyarakat, yakni golongan Tionghoa Totok dan Tionghoa Peranakan.

Tionghoa peranakan ialah keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Nusantara, sedangkan Tionghoa totok ini sendiri ialah mereka yang lahir di Tiongkok dan masih merupakan 100% Tionghoa

Sejarah kelam tionghoa di Indonesia

Dimula dengan Intruksi Presiden Soeharto ( Inpres ) no. 14 tahun 1967 melarang segalanya tentang Cina di Indonesia, termasuk agama, kepercayaan, ekspresi seni, kebudayaan maupun sastra.

Pada zaman ini masyarakat Tionghoa sarat akan diskriminasi, otoritarianisme, militerismedan KKN-isme. melalui karikatur – karikatur , pemberitaan – pemberiaan atau penulisan – penulisan yang mengandung bias, maupun humor humor plesetan yang semuanya membuat api prasanga terhadap kaum minoritas ini.Akibatnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan budaya-budaya asli suku tionghoa mulai memudar.

Titik awal perkembangan Tionghoa Di Indonesia

pada Tahun 2000-an presiden Abdurrahman wahid mengganti Inpres no.14 tahun 1967 dan menggantinya dengan Keppres no. 6 tahun 2000. Dari situlah titik awal kembalinya masyarakat tionghoa diIndonesia, kebebasan masyarakat Tionghoa Untuk beribadah , melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat culture dan lain nya.

Dalam rentang waktu yang begitu lama ,kebudayaan Tionghoa tenggelam dan mulai tergerus arus Globalisasi ,anak-anak muda tionghoa kurang menyukai dan melestarikan adat-istiadat mereka sehingga perlahan-lahan adat-istiadat asli Tionghoa bergeser

Akibatnya ada bauran-bauran budaya lokal yang mempengaruhi bergesernya budaya Asli tionghoa seperti contoh : warga tionghoa dijawa , sewaktu perayaan Imlek mayoritas warga Tionghoa di jakarta dan sekitarnya berbondong-bondong membeli ikan Bandeng

Contoh lain Di singkawang kalimantan ,Budaya tionghoa berbaur dengan budaya Dayak,Melayu,dan kultur lokal lain yang menghasilkan suatu kebudayaan Tionghoa baru yang hanya ada diIndonesia dan bisa dijadikan warisan kebudayaan

dan contoh akulturasi lainnya yaitu permainan barongsai yang seharusnya ada diupacara atau hari-hari besar kini mulai bergeser manfaat nya menjadi penyambut tamu kehormatan dan pesta-pesta yang dianggap penting

hasil wawancara yang kami lakukan kepada masyarakat Tionghoa yang berada di Medan, kami mendapatkan kesimpulan bahwa pergeseran budaya asli tionghoa ke budaya sekarang sudah ada sejak zaman dahulu bahkan jika ditanya kan kepada mereka budaya-budaya apa saja yang sudah berubah baik dari acara,waktu dan persiapan-persiapan yang dilakukan maka mereka tidak bisa menjawab nya

artinya masyarakat Tionghoa Indonesia mulai tidak mengenal lagi yang mana budaya asli mereka karena ada bauran-bauran budaya yang terjadi akibat perkawinan,perpindahan keyakinan dan pengaruh lingkungan yang terjadi

Kesimpulan Jadi menurut hasil yang kami dapat

dikatakan bahwa sebenarnya warga tionghoa yang berada diIndonesia mempunya 2 golongan yaitu tionghoa totok (asli) dan Tionghoa peranakan yang berasal dari perkawinan silang antara masyarakat lokal dengan masyarakat tionghoa itu sendiri 

. Dan akulturasi yang dialami oleh budaya Tionghoa diakibatkan penyesuaian diri individu penganut budaya atau proses assimilasi budaya dengan budaya lokal setempat,dan juga dipengaruhi oleh berubahnya pola mindset para penganut budaya tionghoa yang lebih maju untuk mengikutu arus globalisasi akibatnya secara perlahan-lahan kebudayaan asli masyarakat tionghoa bergeser .

Foto dokumentasi

Terima kasih