29
KELOMPOK 11 1. Pandu Wijyanti Putri 08409131023 2. Suksesi Kartika Putri 08409131024 3. Ajisantosa 08409131025 Pengambilan Keputusan Investasi

Akuntansi Manajemen presentasi

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 111.Pandu Wijyanti Putri 08409131023 2.Suksesi Kartika Putri 08409131024 3.Ajisantosa 08409131025 Pengambilan Keputusan Investasi

MODEL NONDISKONTO

Model dasar untuk keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama : model nondiskonto dan model diskonto. Model nondiskonto (nondiscounting models) mengabaikan nilai waktu dari uang, sementara model diskonto (discounting models) mempertimbangkannya secara eksplisit. Kendati banyak akuntan mendiskreditkan model nondiskonto karena mengabaikan nilai waktu dari uang, banyak perusahaan yang masih terus menggunakannya dalam pengambilan keputusan investasi modal. Meskipun demikian, penggunaan model diskonto telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, dan hanya sedikit saja perusahaan yang benar-benar menggunakan satu model. Banyak perusahaan tampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kategori memberikan informasi yang berguna bagi manajer pada waktu mereka harus membuat keputusan investasi modal.

Periode Pengembalian(Payback Period)

Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian.Periode pengembalian (payback period) adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi awalnya. Sebagai contoh misalkan bahwa seorang dokter gigi melakukan investasi pada seperangkat alat bor baru seharga $80.000. Arus kasnya (arus kas masuk dikurangi arus kas keluar) yang dihasilkan oleh perlaatan tersebut adalah $40.000 per tahun. Jadi, periode pengembaliannya adalah dua tahun ($80.0000/$40.000). ketika arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung periode pengembaliannya: Periode pengembalian = Investasi semual / Arus kas tahunan

Contoh Periode Pengembalian Sebuah fasilitas baru mesinpencuci mobil memerlukan investasi sebesar$100.000 dan memiliki umur lima tahun dengan ekspektasi arus kas tahunan sebagai berikut:$30.000,$40.000, $50.000, $60.000, $70.000

Periode pengembalian proyek tersebut adalah 2,6 tahun, yangdihitung sebagai beirkut: $30.000 (1 tahun) +$40.000 (1 tahun) + $30.000 (-,6 tahun). Pada tahun ketiga hanya, $30.000 yang diperlukan dari $50.000 yang dihasilkan, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh $30.000 diperoleh melalui pembagian jumlah yang dibutuhkan dengan arus kas tahunan ($30.000/$50.000). Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini.Tahun Investasi yang belum tertutupi (Awal Tahun) $100.000 70.000 30.000 Arus Kas Tahunan

1 2 3 4 5

$30.000 40.000 50.000 60.000 70.000

Tingkat Pengembalian Akuntansi

Tingkat pengembalian akuntansi merupakan modal nondiskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi (accounting of retun) mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Tingkat pengembalian akuntansi dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Tingkat pengembalian akuntansi = Laba ratarata/Investasi awal atau investasi rata-rataInvestasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika I, adalah investasi awal, S adalah nilai sisa (salvage value) dan dengan asumsi bahwa investasi dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut: Investasi rata-rata = ( I + S ) / 2

Model Diskonto: Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV) Model

diskonto secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan, oleh karena itu, memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan: nilai sekarang bersih (net present value-NPV) dan tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR). Metode nilai sekarang bersih akan dibahas terlebih dahulu; sementara metode tingkat pengembalian internal akan dibahas pada bagian berikutnya.

Definisi Nilai Sekarang Bersih (NPV)

Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek:

NPV =

= CFt df t I =P-I

[

[ CF / (1 + i ) ] It t

]

di mana: I = Nilai sekarang dari biaya proyek (biasanya pembiayaan awal) CFt = Arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t = 1 n n = Umur manfaat proyek i = Tingkat pengembalian yang diperlukan t = Periode waktu P = Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan dfi = 1/(1 + i)t, faktor diskonto

Tingkat Pengembalian Internal

Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal. Tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR) adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan IRR proyek:Di mana t = 1 n

I CFt / (1 + i )

t

Nilai sekarang dari arus kas masa depan dan sisi kirinya merupakan investasi. I, CFt dan t diketahui. Jadi, IRR (suku bunga, i, dalam persamaan) dapat diketahui dengan menggunakan cara coba-coba (trial and error). Segera setelah IRR suatu proyek dihitung. IRR tersebut dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diperlukan perusahaan. Jika IRR lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diperlukan, maka proyek tersebut dapat diterima; jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diperlukan, proyek dapat diterima; jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diperlukan, proyek dapat diterima atau ditolak; jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diperlukan, maka proyek ditolak.

Contoh: Beberapa Periode dengan Arus Kas yang Seragam

Untuk mengilustrasikan penghitungan IRR dalam beberapa periode, anggaplah bahwa suatu rumah sakit memiliki peluang investasi sebesar $120.000 pada sistem ultrasound baru yang akan menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar $49.950 pada setiap akhir tahun selama tiga tahun berikutnya. IRR adalah suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari tiga penerimaan $49.950 dengan investasi sebesar $120.000. Karena rangkaian arus kaosnya seragam, maka faktor diskonto tunggal dari Tampilan 18B-2 dapat digunakan untuk menghitung nilai sekarang anuitas tersebut dengan df sebagai faktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, persamaan 182 menghasilkan bentuk berikut: I CF (df) Jika kita mencari nilai df, maka rumusnya adalah: df = I/CF = Investasi/ Arus kas tahunan

Beberapa Periode Arus Kas Tidak Seragam

Jika arus kas tidak seragam, maka persamaan 18B-2 harus digunakan. Untuk kasus beberapa periode, persamaan 182 dapat dipesahkan melalui teknik coba-coba atau dengan menggunakan kalkulator bisnis atau program spreadsheet. Untuk mengilustrasikan solusi dengan teknik coba-coba, anggaplah bahwa investasi $100.000 pada sistem PC menghasilkan penghematan aktivitas administrasi sebesar $6.000 dan $7.200 per tahun selama dua tahun. IRR-nya adalah suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari kedua arus kas masuk sama dengan $10.000: P = [$56.000 / (1+i)] + [$7.200 / (1+i)2] = $10.000

Sampai saat ini, pembahasan telah berfokus pada proyek independen.Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif.

Proyek Saling Eksklusif

NPV Dibandingkan dengan IRRNPV berbeda dengan IRR dalam dua hal. Pertama NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. Smeentara metode IRR mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk diinvestasikan kembali pada IRR yang dihitung. Menginvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang dipelrukan adalah lebih realistis dan memberikan hasil yang lebih dapat dipercaya ketika membandingkan proyek saling ekslusif. Kedua metode NPV mengaukur profitabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilaio relatif. NPV mengukur jumlah yang disebabkan oleh perubahan nilai perusahaan.

Penghitungan dan penyesuaian arus kasSatu langkah penting dalam analisis investasi modal adalah menentukan pola arus kas setiap proyek.pada kenyataanya,penghitungan arus kas mungkin merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal. Ada 2 langkah dalam menghitung arus kas : 1.Peramalan pendapatan,beban dan pengeluaran modal 2.Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak

Penyesuaian peramalan untuk investasi

Bagi negara yang mempunyai inflasi rendah,keperluan untuk menyesuaikan arus kas mungkin bukan merupakan hal yang kritis.akan tetapi,bagi perusahaan yang beroperasi pada lingkungan internasional,inflasi bisa menjadi sangat tinggi di beberapa negara tertentu dan pengaruhnya terhadap keputusan investasi modal bisa menjadi dramatis.dalam suatu lingkungan inflasi,pasar keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal untuk mencerminkan inflasi.biaya modal terdiri dari 2 unsur berikut : 1.tingkat riil 2.Unsur inflasi.

Konversi arus kas kotor menjadi arus kas setelah pajakDengan asumsi bahwa arus kas kotor yang disesuaikan terhadap inflasi diprediksi dengan tingkat akurasi yang diinginkan,maka analisis harus menyesuaikan arus kas tersebut untuk tujuan pajak. Guna menganalisis pengarus pajak,arus kas di bedakan jadi 2 : 1.Arus kas awal yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva proyek 2.Arus kas masuk yang di hasilkan selama umur proyek

Arus kas setelah pajak:tahun (0)Arus kas keluar bersih tahun 0 (biaya tunai awal) adalah selisih selisih antara biaya awal proyek dan setiap arus kas masuk yang secara langsung berhubungan dengannya. Arus kas masuk yang muncul pada waktu akuisisi termasuk penghematan pajak dari penjualan aktiva,kas dari penjualan aktiva,dan keuntungan pajak lainnya seperti kredit pajak.keuntungan penjualan aktiva menghasilkan pajak tambahan sehingga mengurangi hasil kas yang diterima dari penjualan aktiva lama.penyesuaian arus kas masuk dan arus kas keluar terhadap pengaruh pajak memerlukan pengetahuan mengenai tarif pajak perusahaan yang berlaku.

CONTOH PERHITUNGAN

DISPOSSISI MESIN LAMA MODEL CNC-11 CNC-12 NILAI BUKU $200000 500000 $2500000 20000 200000 180000 $2900000 HARGA JUAL $ 260000 400000

AKUISISI CNC BARU Biaya pembelian Pengankutan Instalasi Modal kerja tambahan total

Hasil bersih yang di dapat Harga jual CNC-11 260000 HARGA JUAL CNC-12 400000 Penghematan pajak 16000 hasil bersih 676000 bersih total biaya mesin baru 2900000 hasil bersih mesin lama 676000 investasi bersih 2224000

Investasi

Pengaruh pajak dari penjualan CNC-11 dan CNC-12aktiva CNC-11 CNC-12 Keuntungan (kerugian) bersih Tarif pajak Penghematan pajak Keuntungan (kerugian) 60000 (100000) (40000) X(40%) (16000)

LABA RUGI UNTUK MENENTUKAN ARUS KAS SETELAH PAJAKMembuat produk dengan peralatan senilai $ 800000 Produk diharapkan meningkatkan pendapatan tahunan sebesar $600000 Bahan,tenaga kerja,beban op kas $ 250000

Pendapatan 600000 beban op kas (250000) penyusutan (200000) Laba sebelum pajak 150000 Pajak penghasilan (40%) 60000 Baba bersih 90000

Arus kas dari laporan laba rugi dihitung sebagai berikut CF = NI + NC = 90000 + 200000 = 290000

Pendekatan laporan laba rugi untuk menentukan arus kas operasional dapat di pecah kembali untuk menilai pengaruh arus kas setelah pajak dari setiap kategori individu terhadap laporan laba rugi.pendekatan dekomposisi menghitung arus kas operasional dengan menghitung arus kas setelah pajak untuk masing masing pos. Pendekatan dekomposisi memberikan hasil yang sama dengan pendekatan laba. Pendekatan dekomposisi memiliki 2 ciri : 1.Kemampuannya untuk menghitung arus kas setelah pajak dalam format spreedshet 2.Kemampuannya untuk menghitung pengaruh kas setelah pajak ats dasar pos per pos.

Lingkungan Manufaktur yang Canggih

Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Namun sebelum otomatisasi dibuat, pertama-tama perusahaan sebaiknya menggunakan tegnologi yang ada dengan efisien. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Banyak perusahaan dapat memperbaiki posisi bersaingnya dengan penambahan fitur seperti penggunaan robot, sistem produksi yang fleksibel dan sistem manufaktur yang terintegrasi secara menyeluruh. Analisis dalam teknologi manufaktur yang canggih dapat memberikan kontribusi yang dibuat untuk mendukung strategi seperti peningkatan produk, diversifikasi, dan pengurangan resiko.

ESTIMASI ARUS KAS OPERASIONAL

Suatu contoh dapat digunakan untuk menglustrasikan pentingnya pertimbangan manfaat tak berwujud dan tak langsung. Misalkan sebuah perusahaan yang sedang mengevaluasi investasi potensial dalam sistem manufaktur fleksibel ( FMS ). Pilihan yang dihadapi perusahaan adalah melanjutkan produksi dengan peralatan tradisional yang diharapkan masih bertahan selama 10 tahun atau beralih kesistem baru yang juga diharapkan memiliki umur manfaat 10 tahun. Tingkat diskonto perusahaan adalah 12 persen, arus kas operasional setelah pajak 4 tahun, investasi $ 18 juta Nilai sekarang bersih : Nilai sekarang ( $ 4.000.000 x 5,65 ) $ 22.600.000 Investasi ($ 18.000.000) Nilai sekarang bersih $ 4.600.000 Nilai sekarang bersihnya positif, sehingga secara jelas menandakan diterimanya FMS. Akan tetapi hasil tersebut sangat tergantung pada pengakuan ekplisit dari manfaat tak berwujud dan manfaat tak langsung. Jika manfaat tersebut dihilangkan, maka total penghematan langsung adalah $2,2 juta danNPV menjadi negatif Nilai sekarang( $ 2.200.000 x5,56 ) $12.430.000 Investasi ($ 18.000.000) Nilai sekarang bersih ( $ 5.570.000)

Bagaimana investasi dibedakanInvestasi ( pengeluaran kas saat ini ) : Biaya Langsung Software, teknik Total pengeluaran kas saat ini Arus kas bersih setelah pajak Dikurangi : arus kas setelah pajak untuk status quo Manfaat inkremental $ 10.000.000 $ 8.000.000 $ 18.000.000 5.000.000 1.000.000 $ 4.000.000 $ 1.000.000 n/a n/a

PENJELASAN MANFAAT INKREMENTALManfaat langsung : Tenaga kerja langsung Pengurangan sisa bahan baku Penyetelan Manfaat tak berwujud ( penghematan kualitas ) Pengerjaan ulang Garansi Pemeliharaan posisi kompetitif Manfaat tak langsung Penjadwalan produksi Penggajian Total 110.000 90.000 200.000 $ 4.000.000 200.000 400.000 1.000.000 1.600.000 $ 1.500.000 500.000 200.000 $ 2.200.000

Nilai Sisa

Nilai sisa atau nilai akhir seringkali diabaikan dalam keputusan investasi karena yang bisa dikemukakan adalah kerena sulitnya mengestimasi nilai sisa. Namun pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai sisa dapat menghasilakan perbedaan keputusan antara melakukan investasi atau tidak. Pendekatan terbaik berkaitan dengan ketidakpastian ini adalah dengan menggunakan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas mengubah asumsi yang mengandalkan pada analisis investasi modal dan menilai pengaruh terhadap pola arus kas.Contoh nilai sekarang bersih tanpa nilai sisa Diket : arus kas operasional tahunan setelah pajak sebesar$3.100.000 dengan asumsi 12% dari 10 tahun dan investasi sebesar 18 juta. jawab Nilai sekarang (3.100.000 x 5,65 ) $ 17.515.000 Investasi $ 18.000.000 Nilai sekarang bersih $ (485.000) Tanpa nilai akhir, proyek ditolak. Namun nilai sekarang bersih dengan nilai sisa sebesar $ 2 juta mendapatkan hasil positif yang berarti bahwa investasi perlu dilakukan : Nilai sekarang ( 3.100.000 x 5,65 ) $ 17.515.000 Nilai sekarang( 2.000.000 x 0,322 ) $ 644.000 Investasi $ 18.000.000 nilai sekarang bersih $ 30.200

Tingkat Diskonto

Pengaruh faktor diskonto lebih tinggi adalah menempatkan beban yang lebih besar pada arus kas sebelumnya dan beban yang lebih ringan pada arus kas berikutnya, dimana investasi jangka pendek lebih disukai dibanding investasi jangka panjang Misalkan pada arus kas $ 4.000.000 dengan mengasumsikan tingkat diskonto yang tepat adalah 18 selama 10 tahun : Nilai sekarang ($4.000.000 x 4,494 ) 17976000 Investasi (18000000) Nilai sekarang bersih ( 24000) Dengan demikian proyek ditolak. Karena tingkat diskonto yang tinggi, faktor diskonto menurun secara lebih cepat dibandingkan faktor diskonto pada tingkat yang lebih rendah.

Nilai Masa DepanNilai masa depan adalah nilai yang akan diakumulasikan pada akhir pada akhir umur investasi, dengan asumsi pengembalian majemuk yang spesifik. Misalkan : Suatu bank menawarkan suku bunga tahunan 4%. Jika seorang nasabah menginvestasikan uang sebesar $100. maka F = P(1+i) F =100(1+0,04)=$104 Misalkan bahwa suatu bank menawarkan suku bunga sebesar 5%,jika nasabah menyimpan tabungan awalnya,ditambah setiap bunga, atas tabungannya untuk dua tahun. Berapa banyak yang akan diterima nasabah pada akhir dua tahun?

NILAI SEKARANG

Nilai sekarang adalah jumlah yang harus investasikan untuk menghasilkan suatu nilai masa depan . Runus P = F/ ( 1+i) Contoh : Berapa nilai sekarang dari $363 dengan suku bunga 10%? Jawab : P = $ 363 / (1+0,1)2 = $363 / 1,21 = $300 Atau dengan cara pendiskontoan ( proses penghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan). Suku bunga untuk mendiskontokan arus kas masa depan adalah tingkat diskonto. Rumus = P = F(df) P = $ 363 x 0,826 = $300 ( dibulatkan )

NLAI SEKARANG dari SERANGKAIAN ARUS KAS TIDAK TETAP

Nilai sekarang anuitas diperoleh dengan menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas masa depan dan kemudian menjumlahkan nilai nilai tersebut. Sebagai contoh misalkan suatu investasi diharapkan menghasikan arus kas tahunan sebagai berikut : $110, $121, $133,10 dengan tingkat diskonto 10%

TAHUN 1 2 3

ARUS KAS $110,00 121,00 133,10

FAKTOR DISKONYO 0,909 0,826 0,751

NILAI SEKARANG $100,00 100,00 100,00 $300,00

NILAI SEKARANG dari SERANGKAIAN ARUS KAS yang SERAGAM

Jika investasi diharapkan memberikan pengambilan sebesar $100 per tahun selama 3 tahun dengan tingkat diskonto 10 %

TAHUN 1 2 3

ARUS KAS $ 100 100 100

FAKTOR DISKONTO 0,909 0,826 0,751 2,486

NILAI SEKARANG 90,90 82,60 75,10 248,60