Akuntansi Manajemen (TQM)-AkMen Kelompok 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TQM

Citation preview

ASSESSING A QUALITY MANAGEMENT PROGRAM BY ENABLING THE COST-EFFECTIVE MEASUREMENT OF CRITICAL ORGANIZATIONAL PROCESSES

PengantarKarzten Dan Pennick mempertimbangkan untuk memperkuat pengembangan pengetahuan ekonomi dalam organisasi Burkinabe. Zhao dan Bryar memajukan penelitian manajemen dengan pendekatan terpadu yang menggabungkan manajemen pengetahuan ke dalam TQM. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu bentuk manajemen pengetahuan yang dapat mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam proses penilaian .

Efektivitas Proses Manajemen Mutu dalam Mencapai Peningkatan Kualitas dan ProduktivitasKarzten dan Pennick tertarik dalam penerapan konsep manajemen yang diterapkan oleh afrika dan bagaimana pengetahuan manajemen dapat mngubah rutinitas spesifik dari sebuah organisasi. Khususnya pola budaya afrika yang sistem kerjanya sangat kondusif baik saat bekerja maupun pada saat rapat, mereka membentuk suatu pandangan mereka tentang isu-isu manajemen, menerjemahkan konsep-konsep manajemen, dan mengubahnya menjadi sebuah pendekatan yang berlaku. Karzten dan Pennick melihat adanya ketegangan antara ajaran TQM dengan praktek manajemen yang aktual. Manajer Burkinabe bekerja sama dengan manajer ekspatriat dan telah memiliki pendidikan gaya barat., serta mengikuti contoh dari gaya barat. Karzten dan Pennick focus pada perbaikan dari struktur biaya produksi dan pada desain strategi baru untuk pasar liberalisasi (biaya produksi mereka masih terlalu tinggi dibandingkan dengan biaya produksi gula di perusahaan lainnya. Dari pola kebudayaan ini dapat disimpulkan bahwa TQM yang digunakan oleh pihak barat lebih ke target setter, sedangkan untuk Jepang lebih ke role model & social person. Zhao dan Byrar mengatakan bahwa manajemen pengetahuan dalam bisnis merupakan faktor penting dan diperlukan dalam kelangsungan kegiatan organisasi. Efektivitas quality management process dapat mencapai dan meningkatkan kualitas produktivitas jika manajemen pengetahuan di intergrasikan ke dalam proses. Keunggulan ini dapat tercapai melalui penerapan konsep manajemen pengetahuan yang digabungkan ke dalam proses TQM. TQM harus dapat mengatasi perubahan lingkungan melalui peningkatan kapasitas manajemen pengetahuan dan keterampilan. Zhao & Bryar menunjukan bahwa TQM dan manajemen pengetahuan dapat diterapkan secara serentak karena ada sinergi yang melekat. Sebuah pendekatan berbasis TQM harus memfasilitasi pengenalan prinsip manajemen pengetahuan secara bertahap dan mengubahnya menjadi pelengkap proses manajemen.

Persaingan dan Tanggapan LingkunganLi et al meninjau konsep TQM, mengidentifikasi prinsip-prinsip TQM, mengimplementasi, memperkenalkan metode Demings Management dan menerapkan metode tersebut untuk proses pengembangan perangkat lunak. Kualitas ekonomi berbasis pelanggan fokus pada proses yang berkesinambungan untung mencapai kualitas tinggi dari produk. Total qualitybergantung pada kerjasama antara perusahaan dan perusahaan pemasok. TQM telah membantu banyak perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan proses serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Kualitas perbaikan telah menjadi praktik umum di kalangan manufaktur, layanan, dan entitas sector publik. Perubahan dalam rutinitas merupakan peluang untuk proses perbaikan. Organisasi perlu mengembangkan sumber daya internal manusia untuk mnegmbangkan potensi mmereka secara maksimal dan mengembangkanstruktur organisasi dengan mendorong pengembangan pengetahuan organisasi. Organisasi harus aktif bereksperimen dengan pendektan yang berbedadan belajar berkomunikasi.

Kesesuaian TQM untuk Organisasi PublikProgram berkualitas bisa terstruktur dengan cara mengatasi resistensi terhadap pihak eksternal dalam program TQM. Vinni menganalisa kesesuaian TQM untuk organisasi publik dan mengidentifikasi prasyarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan keberhasilan dalam melaksanakan TQM, keseluruhan kualitas dari manajemen mengarah pada kinerja yang lebih baik. Vinni membandingkan TQM dengan dua paradigma administrasi publik dalam rangka untuk menjelaskan suatu mekanismeTqm ke sector publik. Komentarnya sebagai berikut : (1) TQM klasik menekankan proses kinerja selain peningkatan output. NPM & TQM bertujuan secara terus menerus mengingkatkan standar, menetapkan target, dan mengamati kemajuan melalui audit kinerja dan kualitas pelaporan data. Perencanaan organisasi harus sesatu yang khas untuk NPM dan TQM (kinerja pengukuran mengandalkan penetapan target) TQM bergantung lebih kepada proses, sedangkan NPM mnekankan output. (2) vinni menempatkan kepemimpinan manajemen puncak tidak penting dalam NPM seperti di TQM. TQM sebagai kualitas manajemen sebagian besar berurusan dengan perusahaan manufaktur, sedangkan TQM sebagai sistem manajemen mengembangkan suatu sistem manajemen yang komprehensif. TQM mengandaikan manajemen tanpa syarat komitmen terhadap nilai-nilai organisasi. TQM membutuhkan sesuatu pemahaman yang komprehensif : konsep multi-faceted yang menawarkan berbagai cara untuk organisasi.Ribiere dan Khorranshahgol mengidentifikasi kesamaan antara TQM dan KM. organisasi tidak dapat mencapai keunggulan kinerja bila hanya fokus pada kualitas disiplin. Pengetahuan manajemen adalah kunci untuk mancapai keunggulan bisnis.KesimpulanKarsten dan Pennink melihat manajemen pengetahuan yang dibangun oleh manajer yang tertarik pada makna dan relevansi dengan perbaikan praktik organisasi yang ada. Zhao dan Bryar memeriksa persamaan dan perbedaan antara konsep TQM dan Teori KM, mengembangkan pendekatan inklusif untuk manajemen dengan mengintegrasikan KM ke TQM, dan mengeksplorasi bagaimana pendekatan ini mungkin dilaksanakan oleh organisasi. Dooley et al. berpikir bahwa sistem sosial jauh lebih kompleks daripada sistem fisik (sistem sosial terdiri dari satu set kompleks sistem fisik, dan marah oleh seperti pengertian sebagai persepsi dan kehendak bebas). Tavana et al. mengembangkan dan menerapkan IT-didukung pembandingan model yang membantu manajer menilai manajemen mutu program dengan memungkinkan pengukuran biaya-efektif proses organisasi yang kritis. Vinni alasan bahwa adopsi TQM dapat bersifat parsial asalkan pembuat keputusan dapat untuk menempatkan organisasi mereka terhadap alternatif lain yang tersedia.

Peningkatan Melalui Performa (Improving Through Performance)Mencari cara mendorong performa, departemen utilitas dari Orange County di Orlando (OCUD), Florida mengimplementasikan versinya dari badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat untuk kapasitas, manajemen, operasi, dan program pemeliharaan. Pertumbuhan populasi yang deras selama beberapa dekade Florida telah menekan agen publik di Florida. Layanan publik seperti untuk air yang melayani perkembangan populasi terbentur keras karena ketergantungan mereka terhadap infrastruktur yang mahal dan kebutuhan mereka yang meningkat akan pembagian sumber daya air. Untuk mengatur tantangan-tantangan ini serta untuk meningkatkan layanan, divisi Air dari Departemen Utilitas Orange County di Orlando, Florida baru-baru ini mengadopsi perencanaan manajemen performa yang berdasarkan program Kapasitas, Management, Operasi, dan Pemeliharaan (CMOM) dari Badan Perlindungan Lingkungan di US.Secara tradisional alat untuk badan-badan atau organisasi limbah air, CMOM membidik untuk meningkatkan performa dengan penilaian secara kuantitatif pengukuran operasi yang ada/sementara berlangsung dan praktek-praktek manajemen. Walaupun hampir semua badan limbah air yang mengadopsi sistem dari CMOM melakukannya sebagai bagian dari mandat peraturan, Divisi Air OCUD menghadapi tidak adanya persyaratan. Malahan, divisi tersebut mengadopsi sebuah versi yang dimodifikasi dari CMOM yang disebut Water CMOM bersahaja memberikan nilai yang lebih baik untuk pelanggan. Sebagai hasil dari usaha ini, divisi ini memiliki sebuah penempatan metodologi untuk menentukan seberapa baik untuk mengalokasi sumber daya-sumber daya yang dimiliki melalui pengukuran celah yang ada (gap) dalam performa.OCUD berinisiatif pada program Water CMOM tahun 2006. Bagaimanapun, pelambatan ekonomi mendorong departemen untuk beralih dari mode/cara pertumbuhan menuju pada sikap pemaksimalan nilai dari sumber daya yang ada. Meskipun drastis perpindahan ini dalam lingkungan operasi, program Water CMOM yang terus menerus telah memampukan divisi meningkatkan performa secara keseluruhan. Membuat CMOMOCUD memiliki pengalaman dengan CMOM, pernah menggunakan program ini sebelumnya untuk meningkatkan program dalam divisi reklamasi air mereka. Divisi reklamasi air adalah yang pertama di Florida yang secara sukarela mengadakan program CMOM yaitu pengendalian pereduksian. Dengan dasar pengalaman tersebut, OCUD memilih untuk mengembangkan program Water CMOM untuk membuatnya pada divisi air mereka ketimbang memilih program manajemen off-the-shelf. Sebagai hasil dari pengalaman OCUD dengan CMOM, organisasi menyadari pentingnya pengembangan sebuah program yang tetap berkelanjutan, berguna, dan relevan dalam waktu jangka panjang, bahkan dalam kondisi yang berubah secara drastis. Untuk membantu dengan usaha-usaha ini, OCUD menggunakan dua perusahaan konsultasi, keduanya memiliki keahlian khusus dalam bekerja dengan klien yang bergerak di bidang usaha publik.Hasil dari usaha Water CMOM memerlukan pendekatan yang lebih luas ketimbang program perbandingan performa secara tradisional, memfokuskan perhatian pada aktivitas manajemen dan elemen gabungan dari perencanaan strategis. Perhatian tersebut menolong penggabungan tujuan OCUD secara keseluruhan dengan aspek pengukuran performa dari program CMOM. Daripada menggunakan usaha pengukuran yang sederhana demi mengukur keseluruhan tujuan, program dirancang untuk menghasilkan sesuatu yang kongkrit, tindakan yang berarti untuk diimplementasikan oleh Divisi Air.Memberikan Penilaian pada Praktek BisnisMenggunakan kerangka CMOM, manajemen senior dari divisi dan perwakilan konsultan mengidentifikasi daftar kunci praktek-praktek bisnis mempertimbangkan keperluan kesuksesan pencapaian tujuan-tujuan dari divisi. 10 praktek bisnis teridentifikasi disusun, bersama dengan elemen apa yang diukur: Manajemen aset (program pembaharuan dan penggantian, program penilaian kondisi, pemanfaatan sistem informasi manajemen, dan manajemen fasilitas). Program peningkatan modal/manajemen program (proses peningkatan modal, dukungan tenaga ahli). Pelayanan pelanggan (program layanan pelanggan). Manajemen keuangan (proses budget, dukungan pembelian, akuntansi, keuangan, dan program biaya). Sumber daya manusia/personel (manajemen performa, program pelatihan). Administrasi (program legal, dukungan administrative, pencatatan). Pemeliharaan (inspeksi, program perbaikan, program pencegahan, peralatan/kendaraan dan penggunaan peralatan, program pencegahan backflow). Operasi (program konservasi air, manajemen penyaluran air mentah (raw water), program pengawasan, program modeling hydraulic/program pengendalian kehilangan air, program pembilasan). Pemenuhan aturan (laporan kualitas air, program pengawasan kualitas air, manajemen laboratorium, manajemen resiko/kimia, izin). Keselamatan (program keselamatan, keamanan). Untuk setiap praktek bisnis dan elemen penilaian, tim konsultan mempersiapkan sebuah penjelasan, tujuan, dan sasaran. Item-item tersebut kemudian dievaluasi selama rangkaian langkah-langkah yang melibatkan audit mandiri oleh staf OCUD pada awalnya, grup audit sesudah itu, peninjauan kembali oleh konsultan, dan pengumpulan data eksternal.Difasilitasi oleh tim konsultan, audit mandiri terdiri atas workshop setengah hari yang melibatkan staf OCUD tergabung dekat dengan praktek bisnis individual. Partisipan memberikan angka 1 sampai 4 (4 adalah angka tertinggi) untuk setiap praktek bisnis, menurut opini partisipan tentang keefektifan dari setiap praktek. Tim konsultan meringkaskan dan menganalisa hasil dari workshop sebelum mempresentasikan hasil-hasil itu ke organisasi. Kebanyakan praktek bisnis diberi pada angka antara 2 dan 3, yang bisa diartikan sebagai performa sedikit di atas rata-rata.Praktek bisnis individu kemudian meninjau kembali dan menilai kembali pada waktu grup audit. Setiap grup audit, memimpin pada waktu pemeriksaan penuh (full audit), yang terdiri dari workshop setengah hari yang difasilitasi oleh tim konsultan dan melibatkan staf OCUD yang banyak mengetahui tentang elemen penilaian khusus yang berhubungan dengan bisnis praktek yang diberikan. Staf dari divisi lain juga berpartisipasi untuk memberikan masukan yang lebih luas. Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diterima selama pemeriksaan berlangsung, tim konsultan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan didiskusikan selama fase pemeriksaan terakhir (final-audit phase). Staf Divisi Air dan konsultan meninjau kembali setiap elemen, bertukar informasi dan opini. Komentar-komentar dari staf dicatat selama pemeriksaan berlangsung. Konsultan menyiapkan informasi pada apa yang mereka pertimbangkan sebagai performa tinggi, biasa, rendah. Setiap elemen yang dipilih, kesepakatan penilaian performa 1 sampai 4 (yang mana 4 adalah angka tertinggi) yang dikeluarkan oleh staf dan konsultan. Walaupun penilaian adalah sebuah pengukuran yang subjektif yang mempertimbangkan performa dari utilitas yang lain, hal tersebut adalah didasarkan pada (sebagian besar) pengalaman dan pengetahuan dari staf divisi Air.Mengidentifikasi Celah PerformaMenilai sasaran-sasaran yang kemudian diatur untuk setiap praktek bisnis dan elemen penilaian individual, berdasarkan tingkat performa yang diinginkan dan nasihat konsultan. Sasaran-sasaran tersebut merupakan hasil dari sebuah kolaborasi dari staf manajemen OCUD, partisipasi audit, dan tim konsultan. Lewat penetapan angka tujuan, OCUD bisa mengidentifikasi dan mengukur gap antara performa saat ini dan tingkat performa yang diharapkan. Sebagai contoh, praktek bisnis pemenuhan peraturan menerima nilai gabungan 3,2 dari pemeriksaan. Bagaimanapun, karena praktek memainkan peran kunci dalam meyakinkan bahwa layanan jasa utilitas menyelesaikan keseluruhan misinya, maka praktek diberikan nilai yang diharapkan adalah 3,9. Pendekatan ini juga digunakan untuk menempatkan tingkat performa yang diinginkan untuk setiap 34 element penilaian. Fokus kemudian berpindah kepada usaha untuk memperkecil jarak dan meningkatkan performa. Untuk mencapai hal tersebut, inisiatif-inisiatif dikembangkan untuk elemen-elemen yang dinilai yang memerlukan peningkatan performa. Contohnya seperti pengimplementasian sebuah program bayangan kerja, program yang berorientasi pada utilitas, dan/atau sesi-sesi informasi untuk mendidik staf nonoperasi pada aktivitas-aktivitas dari produksi air dan kelompok distribusi.Sementara itu, key performance index (KPI) diajukan untuk mengukur kemajuan yang ditujukan pada gap yang diidentifikasi. KPI dipilih dari sebuah bauran pengukuran yang spesifik terhadap divisi Air dan pengukuran performa industri yang lazim. Contohnya, divisi Air mengumpulkan data berkenaan dengan pengeluaran operasi dan pemeliharaan sama baiknya dengan air yang diurus dan didistribusi harian. Dengan mengkombinasikan sumber-sumber data yang berbeda, OCUS bisa mengembangkan KPI yang dikenal sebagai biaya per sejuta gallon per hari yang disalurkan.Menggunakan pengukuran yang telah ada, seperti hal di atas sebagai dasar untuk KPI menolong membuat proses pengumpulan data lebih ringan. Selain itu, menggunakan pengukuran performa industri yang sama memampukan OCUD membuat perbandingan dengan organisasi eksternal. Menghubungkan Performa dengan Prioritas-prioritas StrategisTantangan utama dari semua usaha untuk menilai dan mengembangkan organisasi adalah kebutuhan untuk menghubungkan program dan metriknya terhadap sasaran yang relevan dan tujuan. Pengukuran dan penilaian sederhana untuk tujuan pengumpulan data yang dengan cepat menjadi sebuah tugas yang boros. Oleh karena itu, dari permulaan program Water CMOM, partisipan mencari jaminan bahwa output dari program akan berguna terhadap staf OCUD dan dihubungkan dengan sasaran-sasaran lain. Sebagai tambahan, divisi Air menginginkan menghubungkan prioritas strategi lebih jauh kepada lingkungan operasi. Sebuah pendekatan membutuhkan pengembangan dari rencana strategis. Rangkaian workshop diadakan untuk menghubungkan usaha untuk mendekatkan gap performa dengan prioritas strategi. Alat-alat perancangan strategi yang lazim digunakan untuk tujuan ini, termasuk versi yang dimodifikasi dari proses yang dikenal dengan SWOC (strengths, weaknesses, opportunities, and challenges). Workshop melibatkan manajer senior, manajer tingkat menengah, supervisor/manajer junior dari divisi Air. Sasarannya adalah mengembangkan kerangka strategis, yang mana elemen-elemen performa dari program CMOM bisa disusun dan dievaluasi. Kerangka ini menggabungkan informasi yang khas terkait dengan lingkungan yang mana divisi beroperasi, membuat matrix dari penggerak pokok yang mempengaruhi keputusan, operasi, dan manajemen. Contohnya, penggerak yang tipikal menyoroti selama proses ini memasukkan pertumbuhan sistem, kondisi regulatory/aturan, dan keterbatasan sumber daya air.Dengan merakit sebuah kerangka strategis, OCUD ditempatkan dengan lebih baik memprioritaskan inisiatif performa mereka dan meluruskan output dari proses Water CMOM dengan keseluruhan lingkungan utilitas. Tanpa kerangka yang demikian, divisi tidak memiliki cara yang berarti dalam memprioritaskan inisiatif dan KPI.Meluruskan Inisiatif dengan Kerangka StrategisWorkshop kerangka strategis menghasilkan daftar yang luas dari tantangan dan kesempatan yang mungkin dihadapi divisi Air dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan, diatur oleh kepentingan yang relatif bahwa setiap item pantas. Kesempatan strategi utama termasuk mempertahankan dan melatih personil berkualitas tinggi, mendongkrak arus kas yang tersedia sebagai hubungan dengan pertumbuhan, kapitalisasi pada infrastruktur yang terpasang pada beberapa waktu sebelumnya. Tantangan-tantangan strategis termasuk hak kepemilikan staf dan penggajian, kebutuhan untuk mendefinisikan sasaran dan tujuan pada setiap tingkatan, dan antar divisi, dan proses-proses tingkat daerah.Partisipan ditanya untuk membayangkan lingkupan strategis untuk memaksimalkan kesempatan dan mengurangi tantangan. Strategi dijelaskan sebagai tindakan yang luas yang akan membantu dalam pemecahan cakupan masalah. Partisipan mengidentifikasi strategi yang berlipat-lipat, termasuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pembuat keputusan yang ada di atas pada OCUD sama baiknya dengan pemerintahan Orange County, menciptakan sasaran untuk divisi Air, merancang ulang proses wawancara dan perekrutan, penyaringan awal calon tenaga kerja oleh departemen sumber daya manusia, dan memulai performa baru membayar dan memberi bonus. Strategi-strategi ini diprioritaskan dalam cara yang sama dengan kesempatan dan tantangan yang dikembangkan sebelumnya.Mengikuti workshop, kerja memulai pada tugas yang sulit dari pelurusan inisiatif dengan kerangka strategis, menyetel dengan baik inisiatif, dan meninjau kembali KPI yang diusulkan. Sebelum workshop memulai, total dari 111 inisiatif yang bersinggungan dengan 10 praktek bisnis dan lebih dari 30 usulan KPI yang dikembangkan. Beberapa kesamaan muncul antara praktek bisnis dan sejumlah inisiatif dan KPI sama terhadap lebih dari 1 praktek. Hasilnya, usaha-usaha tersebut bisa melayani banyak praktek bisnis. Sebagai contoh, inisiatif yang melibatkan implementasi bayangan kerja dan program orientasi utilitas dan sesi informasi untuk staf nonkorporasi menyinggung banyak praktek dalam divisi Air, termasuk keuangan, sumber daya manusia, dan layanan pelanggan. Untuk setiap workshop, sebuah tabel dibuat yang mendaftarkan kesempatan, tantangan, dan strategi dalam bagian kepala kolom dan penilaian performa dan inisiatif pada baris tabel. Langkah berikutnya dikembangkan sistem prioritas. Selama workshop, partisipan memberikan pendapat pada kesempatan, tantangan, dan strategi yang mereka rasa yang paling penting. Berdasarkan data, nilai berada pada kisaran angka 1 s/d 5 yang diberikan kepada setiap kategori.Inisiatif yang menujukan banyak kesempatan, tantangan, dan strategi dihubungkan dengan beberapa tempat. Contohnya, inisiatif melatih staf lapangan dalam sistem informasi geografis dihubungkan dengan adopsi program pelatihan yang mengkhususkan bagian dan pensiun staf secara bersamaan karena inisiatif menujukan pada kebutuhan pelatihan untuk staf dan menolong organisasi tetap menjaga pengetahuannya (organization knowledge) seraya karyawan berhenti. Sekali proses ini selesai/komplit, nilainya dikalkulasi untuk setiap inisiatif yang berhubungan untuk setiap workshop. Sebagai tambahan untuk setiap nilai untuk setiap inisiatif, frekuensi dengan yang mana inisiatif sejajar/segaris dengan kesempatan, tantangan, dan strategi diukur. Sampel penilaian dari satu workshop ditunjukkan di bagian atas. Informasi dari setiap workshop dikombinasikan untuk memampukan perbandingan nilai dari setiap inisiatif dan untuk melihat perbedaan dalam kepentingan relatif dari setiap workshop. Penjajaran yang bisa dipertimbangkan ditemukan, mendemonstrasikan pengertian yang sama di antara partisipan dalam setiap workshop. Karena satu dari workshop-workshop memiliki kelompok partisipan yang bermacam-macam, faktor pemberat diperlukan untuk menyambungkan respon. Inisiatif diberi ranking berdasarkan pada total-total tersebut. Proses ini memampukan inisiatif-inisiatif diprioritaskan berdasarkan pada kepentingan relatifnya terhadap kerangka strategi. Melangkah MajuDalam menjaga sasaran pengembangan proyek-proyek yang bisa diambil tindakan daripada mengukur sederhana aktivitas-aktivitas, tim konsultan telah memulai menyiapkan lingkup-lingkup kerja untuk 3 proyek (inisiatif) yang menerima rangking tertinggi selama porsi pemeriksaan penuh dari proses CMOM. Sebagai tambahan, tim konsultan telah memulai lagi melakukan audit mandiri.Proses Water CMOM tidak berakhir. Divisi berencana menuntun pos-pos masa depan sebagai dasar teratur untuk ditinjau kembali dan memperbaiki kerangka strategis. Sementara itu, metode-metode akan dikembangkan untuk menggabungkan pengukuran penilaian performa ke dalam aktivitas staf hari demi hari. Sebagai contoh, KPI bisa saja dimasukkan sebagai bagian dari syarat divisi untuk membuat laporan berdasarkan aturan. Dalam cara ini, indikator performa akan dipertimbangkan dalam divisi agar memiliki tingkat yang sama dengan pengukuran peraturan. Tindakan yang mungkin lainnya termasuk mengembangkan sebuah daftar dari sasaran strategis yang mengikat ke dalam pengukuran performa. Sebagai contoh, daripada menyusun sasaran yang agak sewenang-wenang seperti memberikan pelayanan pelanggan yang sangat responsif kepada pengguna call-center divisi, sasarannya bisa berdasarkan pada sebuah KPI, seperti batas hold times call adalah rata-rata kurang dari 20 detik atau menjamin keluhan-keluhan pelanggan akan diperbaiki dalam 24 jam. Hal-hal tersebut merupakan sasaran yang lebih spesifik bisa diukur, memampukan penilaian performa yang lebih baik.Kemungkinan cara lain adalah melibatkan cara-cara mempublikasi pengukuran performa secara eksternal. Sebagai contoh, divisi Air bisa memasukkan sebuah daftar KPI dengan komunikasi yang regular yang dikirim ke pelanggan. Seperti laporan kualitas air per kwartal yang mana setiap layanan publik utilitas diminta oleh aturan untuk mendistribusikannya. Situs web dari OCUD menawarkan untuk menggunakan sebuah pendekatan dashboard untuk menyajikan kemajuan berkenaan dengan metric kunci/utama. Melalui pengkombinasian informasi dari beberapa sumber elektronik dalam perusahaan, sebuah dashboard akan menyediakan sebuah cara yang siap diakses untuk manajer, pegawai-pegawai yang terpilih, dan publik untuk memonitor performa layanan publik di bidang penyedia energi.Memanfaatkan Selama Naik dan TurunWalaupun pertumbuhan yang cepat mendorong OCUD mengejar pendekatan water CMOM, kecenderungan ekonomi mengalami penurunan saat ini secara drastis mengubah lingkungan fiskal dari perusahaan. Mengingat beberapa tahun sebelumnya divisi Air sedang melihat untuk mengembangkan sumber daya air mereka untuk menjaga langkah dengan pertumbuhan, saat ini divisi difokuskan lebih banyak pada manajemen aset sebagai cara untuk memaksimalkan nilai dari infrastruktur yang ada. Divisi bisa berharap untuk memanfaatkan proses Water CMOM tanpa menghiraukan keseluruhan suasana ekonomi. Tipe fleksibilitas dan kegunaan ini membuat pendekatan Water CMOM sebuah alat berharga, adopsi dari yang mana bisa menguntungkan agen-agen air lainnya di seluruh negara.