Upload
afwa-setiawan-jodi
View
723
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Akuntansi Sektor Publik
Citation preview
Akuntansi SPKD PPKD
A. Fungsi SKPKD (Seksi Akuntansi di DPPKA) Dalam kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut : Mencatat transaksi-transaksi Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset, Hutang dan Selain Kas berdasarkan bukti-bukti yang terkait. Memposting jurnal-jurnal tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing. Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
B. DESKRIPSI KEGIATAN
Dalam struktur pemerintahan daerah, Satuan Kerja merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja. Dalam konstruksi keuangan daerah, terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu :1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).Terdapat perbedaan klasifikasi perkiraan antara SKPD dengan SKPKD yaitu, tidak semua perkiraan yang ada pada akuntansi SKPD ada pada akuntansi SKPKD. Hal ini disebabkan tidak semua kegiatan yang ada di pemda boleh dilakukan oleh SKPD sebagai pengguna anggaran. Meskipun memiliki perbedaan dalam kewenangan, dalam arsitektur SAPD, keduanya memiliki sifat yang sama dalam akuntansinya, yaitu sebagai satuan kerja.Kegiatan akuntansi pada satuan kerja meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, aset dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh PPK-SKPD berdasarkan dokumen-dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara.PPK-SKPD melakukan pencatatan transaksi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan, transaksi belanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi aset dan selain kas pada jurnal umum. Secara berkala, PPK-SKPD melakukan posting pada buku besar dan secara periodik menyusun Neraca Saldo sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan, yang terdiri atas: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
C. PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATANProses penerimaan pendapatan di Satuan Kerja dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:- Pendapatan Melalui Bendahara Penerimaan- Pendapatan disetor langsung ke Kas Daerah oleh fihak ketiga- Pendapatan disetor langsung ke Bank Persepsi oleh fihak ketiga
1. Pendapatan Melalui Bendahara PenerimaanDokumen Sumber Penerimaan
Dokumen sumber yang digunakan Bendahara Penerimaan sebagai dasar SPJ Penerimaan yang selanjutnya dilakukan pencatatan transaksi pendapatan di Satker oleh PPK-SKPD ini adalah sebagai berikut: TransaksiDokumen sumber
Penerimaan PAD- Surat Ketetapan Pajak Daerah- Surat Ketetapan Retribusi- Surat Tanda Setoran- Bukti Pembayaran/Lain lain yang Sah
Jurnal Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan
DrKas di Bendahara Penerimaanxxx
Cr Pendapatan yang ditangguhkanxxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan, maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Masuk (JKM) Pendapatan.
Jurnal Penyetoran uang dari kas Bendahara Penerimaan ke KasDaerah
DrRK-Pusatxxx
Cr Kas di Bendahara Penerimaan Xxx
Jurnal Pengakuan Pendapatan di SKPD
DrPendapatan yang Ditangguhkanxxx
CrPendapatan .......................Xxx
Contoh :
Pada tanggal 5 Januari 2009 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga menerima setoran Sewa Alat Berat sebesar Rp63.120.000 dan Sewa Laboratorim Rp5.000.000Jurnalnya :
a. Pada saat penerimaan pendapatan
TanggalDebetKredit
Kas di BendPenerimaanNomor BuktiUraianRefJumlah
5 Jan 0963.120.00035/10/STS/Pendapatan ygDitangguhkan-SewaAlat Berat63.120.000
8 Jan 095.000.000Pendapatan ygDitangguhkan-SewaLaboratorium5.000.000
b. Pada saat penyetoran ke kas daerah
TanggalDebetKredit
Kas di Bend-Penerimaan
RK/PusatNomor BuktiUraianRefJumlah
5 Jan 0963.120.00035/10/STS/Kas di Bend- Penerimaan63.120.000
8 Jan 095.000.000Kas di Bend- Penerimaan5.000.000
c. Pada saat pengakuan Pendapatan
TanggalDebetKredit
Pendapatan ygDitangguhkanNomor BuktiUraianRefJumlah
5 Jan 0963.120.00035/10/STS/Pendapatan SewaAlat Berat63.120.000
8 Jan 095.000.000Pendapatan SewaLaboratorium5.000.000
Pendapatan Disetor Langsung ke Bank oleh Fihak Ketiga
Wajib Pajak/Wajib Retribusi membayarkan uang kepada Bank Kas Daerah (Bank Kasda) sejumlah uang yang tertera di SKPD/SKRD. Bank Kasda menerbitkan slip bukti setoran/bukti lain yang sah dan Nota Kredit. Bank Kasda menyerahkan slip bukti setoran/Bukti lain yang sah kepada WP/WR dan Nota Kredit kepada BUD. WP/WR menyerahkan slip setoran/bukti lain yang sah kepada Bendahara Penerimaan.
Dokumen Sumber Penerimaan
Dokumen sumber yang digunakan Bendahara Penerimaan sebagai dasar SPJ Penerimaan yang selanjutnya dilakukan pencatatan transaksi pendapatan di Satker oleh PPK-SKPD ini adalah sebagai berikut
TransaksiDokumen sumber
Penerimaan PAD- Surat Ketetapan Pajak Daerah- Surat Ketetapan Retribusi- Slip Setoran Pembayaran- Bukti Pembayaran/Penerimaan lainnya
Jurnal standar yang dibuat untuk mencatat penerimaan daerah yang langsung disetor ke kas daerah adalah:
Jurnal Penerimaan yang disetor Langsung ke Bank oleh fihak ketiga
DrRK-PusatXxx
CrPendapatan ................Xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan, maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Masuk (JKM) Pendapatan.
Pengembalian kelebihan pendapatan tahun berjalan
Dalam kondisi tertentu, dimungkinkan terjadi pengembalian kelebihan pendapatan yang harus dikembalikan ke pihak ketiga. Jika pengembalian kelebihan pendapatan sifatnya berulang (recurring) baik yang terjadi di perode berjalan atau periode sebelumnya, PPK-SKPD berdasarkan informasi transfer kas dari BUD, mencatat transaksi pengembalian kelebihan tersebut dengan menjurnal Akun Pendapatan sesuai jenisnya di Debit dan RK SKPKD di kredit.
Jurnal Pengembalian kelebihan pendapatan tahun berjalan
DrPendapatan ....Xxx
Cr RK-PusatXxx
Jurnal tersebut juga berlaku bagi pengembalian yang sifatnya tidak berulang tetapi terjadi dalam periode berjalan.
Jika pengembalian kelebihan pendapatan tersebut bersifat tidak berulang (non recurring) dan terkait dengan pendapatan periode sebelumnya, Satuan Kerja tidak melakukan pencatatan.
Contoh:
Penerimaan pada tanggal 04 Desember 2009, diterima setoran pajak hiburan sebesar Rp75.000.000,- ternyata ada kesalahan hitung, sehingga ada kelebihan pembayaran yang harus dikembalikan sebesarRp5.000.000,- kepada fihak ketiga.
TanggalDebetKredit
PendapatanPajak HiburanRK/Pusat
Nomor BuktiUraianRefJumlah
4 Des 095.000.00035/10/STS/5.000.000
Posting ke Buku Besar
Setiap periode yang telah ditentukan, jurnal-jurnal tersebut diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu SKPD sesuai dengan kode rekening pendapatan
D. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJAAkuntansi belanja disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan. Akuntansi belanja juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen dengan cara yang memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut.
Akuntansi belanja pada satuan kerja dilakukan oleh PPK-SKPD. Akuntansi belanja pada satuan kerja ini meliputi akuntansi belanja UP (uang persediaan)/GU (ganti uang)/TU (tambah uang), dan akuntansi belanja LS (langsung).Dokumen Sumber
Dokumen sumber yang dijadikan dasar dalam pencatatan transaksi belanja ini adalah sebagai berikut:
No.Jenis TransaksiDokumen Sumber
1Belanja denganmekanisme UP/GU/TU- Bukti Pengesahan SPJ- SPM- SPD- Bukti transaksi lainnya
2Belanja dengan mekanisme LS- SP2D- SPM- SPD- Nota Debit Bank- Bukti pengeluaran lainnya
3Penerimaan Pajak- Bukti Pemotonngan Pajak
4Penyetoran Pajak- Surat Setoran Pajak (SSP)
Pemberian Uang Persediaan UPPermendagri Nomor 13/2006 pasal 136 menyebutkan bahwa untuk kelancaran pelaksanaan tugas SKPD, kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat diberikan Uang Persediaan yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran.Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. Apabila SPP-UP dinyatakan sah dan lengkap, PA/KPA menerbitkan SPM-UP untuk kemudian diajukan kepada SKPKD supaya diterbitkan SP2D (Lihat sisdur penatausahaan).
PPK-SKPD menerima SP2D dari Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Berdasarkan SP2D, PPK-SKPD mencatat transaksi penerimaan uang persediaan tersebut dengan menjurnal Kas di Bendahara Pengeluaran di Debit dan RK-Pusat di kredit.Penggunaan dan Penggantian Uang Persediaan (GU)Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka ganti uang persediaan.Pemberian Uang Panjar/muka Kepada PPTK/Bendahara Pengeluaran Pembantu, cukup dicatat pada buku besar pembantu pengeluaran per bidang/bagian di bendahara pengeluaran dengan persetujuan PA/KPA.Bendahara Pengeluaran Pembantu mempertanggungjawabkan pengelolaan uang panjar/muka yang diterimanya dengan mencatat di buku kas umum, dan menyerahkan bukti pengeluaran lengkap dan sah atau mengembalikan sebagian/seluruhnya kepada Bendahara Pengeluaran.Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggung- jawabkan penggunaan UP kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD. PPK- SKPD berkewajiban melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Bendahara Pengeluaran. Kepala SKPD mengesahkan SPJ yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran.Pada akhir anggaran dan atau seluruh kegiatan telah dinyatakan selesai 100%, maka untuk pertanggungjawabannya dibuat SPP GU Nihil, SPM GU Nihil dan disampaikan kepada BUD untuk diterbitkan SP2D GU Nihil. Tidak ada jurnal untuk SP2D GU Nihil.Penggunaan Tambahan Uang Persediaan (TU)Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan SPP TU untuk memperoleh persetujuan dari PA/KPA melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan. SPP TU digunakan untuk meminta tambahan uang apabila terdapat pengeluaran yang cukup besar sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Pengajuan dana TU harus berdasarkan pada program dan kegiatan tertentu.Jurnal penerimaan Tambahan Uang Muka Persediaan
DrKas di Bendahara Pengeluaranxxx
CrRK Pusatxxx
Jurnal Pengakuan Belanja Tambahan Uang Persediaan (SP2D TU Nihil)
DrBelanja .....xxx
DrRK Pusatxxx
CrKas di Bendahara Pengeluaranxxx
Jurnal Korolari Pengakuan Aset Tetap
DrAset Tetap .....xxx
CrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam AsetTetapXxx
Pembayaran Langsung Kepada Pihak Ketiga (LS)Pembayaran Belanja yang menggunakan mekanisme LS sesuai Permendagri 13/2006 pasal 206 dapat dilakukan untuk: Pembayaran langsung kepada fihak ketiga berdasarkan kontrak dan/atau surat perintah kerja setelah diperhitungkan kewajiban fihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumen SPP-LS untuk pembayaran ini disiapkan oleh PPTK. Belanja barang dan jasa untuk kebutuhan SKPD yang bukan pembayaran langsung kepada fihak ketiga dikelola oleh Bendahara Pengeluaran. Dokumen SPP- LS pembayaran ini disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran.
Pemotongan dan Penyetoran PajakDalam kasus LS Gaji dan tunjangan, meskipun dana yang diterima oleh pegawai adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan), namun PPK-SKPD tetap mencatat belanja gaji dan tunjangan dalam jumlah bruto. PPK-SKPD tidak perlu mencatat potongan tersebut karena pencatatannya sudah dilakukan oleh BUD dalam sub sistem akuntansi SKPKD.Jurnal Pencatatan Pemotongan Pajak
DrKas di Bendahara Pengeluaranxxx
CrUtang Pajakxxx
Posting ke Buku Besar
Setiap periode (periode ditetapkan), jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu SKPD sesuai dengan kode rekening Belanja
E. PROSEDUR AKUNTANSI PEMBIAYAANPermendagri 13/2006 jo Permendagri 59/2007 pasal 98 menyebutkan bahwa penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-PPKD pada SKPKD. Dengan demikian tidak ada jurnal yang dibuat oleh PPK-SKPD karena proses penganggaran maupun realisasi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah tidak dilakukan di SKPD dan hanya ada di SKPKD.F. PROSEDUR AKUNTANSI ASETPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah mendefinisikan Aset sebagai sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Akuntansi Aset Lancar
Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset Lancar yang ada di SKPD terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran, kas di Bendahara Penerimaan, Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar TGR, Piutang Pajak, Piutang Lain-lain dan Persediaan.Investasi Jangka Panjang
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Investasi Jangka Panjang merupakan bagian dari transaksi pembiayaan yang bukan merupakan wewenang SKPD, namun hanya menjadi wewenang SKPKD. Dengan demikian, tidak ada jurnal yang dibuat oleh SKPD terkait dengan Investasi Jangka Panjang.Akuntansi Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau doinasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan. Aset Tetap terdiri dari:
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya, dan Konstruksi dalam Pengerjaan
Akuntansi Dana CadanganPembentukan serta pencairan Dana Cadangan merupakan bagian dari akun pembiayaan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 98 menyebutkan bahwa Penerimaan Pembiayaan danPengeluaran Pembiayaan daerah dianggarkan dalam RKA-SKPD pada SKPKD. Dengan demikian, penganggaran maupun realisasi pembentukan dan pencairan dana cadangan tidak dilakukan di SKPD dan hanya ada di SKPKD. Akuntansi Aset LainnyaSesuai PP 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Aset Non Lancar Lainnya diklasifikasikan sebagai Aset Lainnya. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah: Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Tagihan Tuntuan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Fihak Ketiga Aset Tidak Berwujud Aset Lain-Lain
G. PROSEDUR AKUNTANSI UTANG
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
H. PROSEDUR AKUNTANSI EKUITAS DANAEkuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos Ekuitas Dana terdiri dari tiga kelompok, yaitu:- Ekuitas Dana Lancar- Ekuitas Dana Investasi- Ekuitas Dana untuk DikonsolidasiEkuitas Dana LancarEkuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Kelompok Ekutas Dana Lancar antara lain terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran/SiLPA, Pendapatan yang ditangguhkan, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.a. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)
SiLPA/SiKPA merupakan sisa lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode. Perkiraan ini didebet/kredit pada akhir tahun anggaran pada saat dilakukan jurnal penutup perkiraan Surplus/Defisit dan perkiraan Pembiayaan Netto.
b. Cadangan untuk PiutangKekayaan bersih pemerintah yang tertanam dalam piutang jangka pendek. Pencatatan dilakukan berdasarkan memo penyesuaian.Perkiraan ini dikredit: Pada akhir tahun anggaran sebesar jumlah Laporan Inventarisasi Piutang Pajak yang belum dibayar Pada akhir tahun sebesar bagian jumlah tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo Pada akhir tahun sebesar bagian jumlah TGR yang jatuh tempo tahun anggaran berikutnya Pada akhir tahun sebesar jumlah Laporan Inventarisasi Piutang Lain-lain yang belum dibayar.Perkiraan ini didebet: Pada awal tahun sebesar jumlah Laporan Inventarisasi Piutang Pajak yang belum dibayar (jurnal balik) Pada awal tahun sebesar bagian jumlah tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo (jurnal balik) Pada awal tahun sebesar bagian jumlah TGR yang jatuh tempo (jurnal balik) Pada awal tahun sebesar jumlah Laporan Inventarisasi Piutang Lain-lain yang belum dibayar (Jurnal balik)
c. Cadangan untuk PersediaanCadangan untuk Perrsediaan merupakan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam persediaan.Perkiraan ini dikredit pada akhir tahun sebesar jumlah LaporanInventarisasi Fisik Persediaan. (Jurnal Penyesuaian)Perkiraan ini didebet pada awal tahun sebesar jumlah LaporanInventarisasi Fisik Persediaan (Jurnal Balik)d. Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka PendekPerkiraan lawan Ekuitas Dana Lancar merupakan pengurang kekayaan bersih pemerintah daerah.Perkiraan ini didebet pada akhir tahun sebesar jumlah kewajiban yang belum dibayar per akhir tahun.Perkiraan ini dikredit pada awal tahun berikutnya sebesar jumlah kewajiban yang jatuh tempo (jurnal balik)
Ekuitas Dana InvestasiEkuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam Invstasi Jangka Panjang, Aset Tetap dan Aset Lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka Panjang. Pos Ekuitas ini ada di SKPD hanya terdiri dari:a. Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetapb. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya.
1) Diinvestasikan dalam Aset Tetap Kekayaan pemerintah yang ditanamkan dalam bentuk aset tetap, seperti tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan irigasi dan aset tetap lainnya.Perkiraan ini dikredit pada saat terjadi realisasi pengeluaran/penambahan dan didebet pada saat terjadi penjualan/penguranan untuk:(1) Tanah(2) Peralatan dan Mesin(3) Gedung dan Bangunan(4) Jalan, Irigasi dan Jaringan(5) Aset Tetap Lainnya(6) Konstruksi dalam Pengerjaan
2) Diinvestasikan dalam Aset LainnyaEkuitas dana pemerintah yang ditanam dalam bentuk aset lainnya. Perkiraan ini dikredit pada saat terjadinya realisasi penerimaan untuk:3) Tagihan Penjualan Angsuran4) Lain-lain Aset (TGR)Perkiraan ini didebet pada saat teradinya penjualan/pengurangan untuk:a.Tagihan Penjualan Angsuran b. Lain-lain Aset (TGR)
Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasi (RK Pusat)Akuntansi RK-Pusat merupakan akuntansi ekuitas dana di tingkat Satker. Akun RK-Pusat setara dengan akun Ekuitas Dana, tetapi penggunanya khusus Satker. Hal ini dikarenakan SKPD dianggap merupakan cabang dari Pemda, sehingga sebenarnya SKPD tidak memiliki ekuitas dana sendiri, melainkan hanya menerima ekuitas dana dari Pemda, melalui mekanisme transfer. Akun RK-Pusat akan bertambah bila Satker menerima transfer aset (seperti menerima SP2D UP/GU dan menerima aset tetap dari Pemda), pelaksanaan belanja LS (menerima SP2D LS), dan akan berkurang bila Satker mentransfer aset ke Pemda (seperti penyetoran uang ke Pemda).Akun RK-Pusat yang ada di Satker ini mempunyai rekening resiprokal berupa akun RK-SKPD yang ada di PPKD sebagai akun aset. Saldo normal akun RK-SKPD adalah Debit (Dr) sedangkan saldo normal akun RK-Pusat adalah kredit (Cr). Akun RK-Pusat dan RK-SKPD ini akan dieliminasi pada saat akan dibuat laporan gabungan Pemda. Pengeliminasian dilakukan oleh PPKD/BUD.
PPKDAKUNTANSI PENDAPATANPada bagian ini yang dimaksud dengan akuntansi pendapatan PPKD adalah langkah-langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada level Pemerintah Daerah seperti misalnya Pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.Dokumen Sumber yang digunakanDokumen sumber yang digunakan untuk pencatatan pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang SahTransaksiDokumen sumber
Penerimaan dana perimbanganSurat tanda bukti transfer pembayaran dari KPPN (Nota Kredit Bank)
Laporan Posisi Kas Harian Bank
Lain-lain Pendapatan Daerah yang SahSurat tanda bukti penerimaanLaporan Posisi Kas Harian Bank
Bukti penerimaan lainnya (Berita acara
Jurnal StandarFungsi Akuntansi di PPKD (yang dilakukan oleh Bidang Akuntansi di DPPK) menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini yang dilampiri salah satunya oleh tembusan Nota Kredit akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pendapatan. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPKD dapat mengidentifikasi sumber penerimaan kas berasal.Jurnal penerimaan pendapatan
DrKas di Kas DaerahXxx
Cr. Pendapatan Dana Perimbanganxxx
Cr. Lain-Lain Pendapatan yang Sahxxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pendapatan, maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Masuk (JKM)-PPKD. Contoh:1) Pada tanggal 30 April 2009, Pemerintah Kabupaten Bandung menerima dana bagi hasil pajak sebesar Rp500jt.Jurnalnya :SKPDPPKD
Tidak ada jurnal30 April 2009
Dr. Kas di Kasda Rp500jtCr. Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rp500jt
Dalam kondisi nyata, dimungkinkan terjadi pengembalian kelebihan pendapatan yang harus dikembalikan ke pihak ketiga.Jurnal Pengembalian PendapatanDrPendapatan ........Xxx
CrKas di Kas DaerahXxx
2) Pada tanggal 20 Juni 2009, Pemerintah Kabupaten Bandung menerima transfer dari Departemen Kesehatan pemerintah pusat untuk asuransi jaminan kesehatan sebesar Rp600jt. Pada tanggal 15 Desember 2009 dilakukan pengembalian sebesar Rp100jt karena tidak terserap.Jurnalnya :a. Pada saat kas diterima di kas daerahSKPDPPKD
Tidak ada jurnal20 Juni 2009
Dr. Kas di Kasda Rp600jt Cr. Pendapatan Lain-lainyg sah Rp600jt
b. Pada saat kas dikembalikanSKPDPPKD
Tidak ada jurnal15 Desember 2009
Dr. Pendapatan lain-lain yg Rp100jt sah Cr. Kas di Kas Daerah Rp100jt
Jurnal diatas dicatat jika pengembalian kelebihan pendapatan terjadi pada tahun anggaran, apabila pengembalian untuk kelebihan pendapatan tahun anggaran sebelumnya maka yang didebet adalah SiLPA.
Posting ke Buku BesarSetiap periode (periode ditetapkan), jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu PPKD sesuai dengan kode rekening pendapatan. Buku Besar digunakan untuk posting jurnal yang kode akun pendapatannya berupa jenis pendapatan, sedangkan Buku Besar Pembantu digunakan untuk posting akun sampai dengan Rincian Objek Pendapatan.
AKUNTANSI BELANJAPada bagian ini akan dijelaskan prosedur akuntansi Belanja PPKD yaitu langkah-langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga.E.1 Dokumen Sumber yang digunakaNo.TransaksiDokumen sumberLampiran dokumen
1Belanja Bunga- SP2D LS- nota debet bank- bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD
2Belanja Subsidi- SP2D LS- nota debet bank- bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- berita acara- keputusan KepalaDaerah
3Belanja Hibah- SP2D LS- nota debet bank- bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- keputusan KepalaDaerah
4Belanja BantuanSosial- SP2D LS- Bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- Berita acara- Keputusan KepalaDaerah
5Belanja BagiHasil- SP2D LS- Bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- Berita acara- Keputusan KepalaDaerah
6Belanja BantuanKeuangan- SP2D LS- Bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- Berita acara- Keputusan KepalaDaerah
7Belanja TidakTerduga- SP2D LS- Bukti pengeluaran lainnya- SPM- SPD- Keputusan KepalaDaerah
Jurnal Standar
Transaksi belanja selaku PPKD dicatat oleh fungsi akuntansi PPKD. Transaksi ini dicatat harian pada saat kas dibayarkan kepada bendahara pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
Transaksi pengeluaran kas daerah di PPKD dilakukan dengan 2 (dua)cara, yaitu:
- pembayarannya dengan SP2D UP/GU/TU kepada SKPD- pembayarannya dengan SP2D LS kepada fihak ketiga
Berikut dijelaskan transaksi pengeluaran kas daerah di PPKD yang dilakukan langsung ke fihak ketiga. Penjelasan pembayaran dengan SP2D kepada SKPD dijelaskan di bagian G (Akuntansi RK-Pusat di SKPD dan RK-SKPD di PPKD).
Jurnal pencatatan transaksi belanja
DrBungaxxx
DrBelanja Subsidixxx
DrBelanja Hibahxxx
DrBelanja Bantuan Sosialxxx
DrBelanja Bagi Hasilxxx
DrBelanja Bantuan Keuanganxxx
DrBelanja Tidak Terdugaxxx
CrKas di Kas Daerahxxx
Contoh:
Pada tanggal 8 Mei 2009 PPKD Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan pembayaran untuk bantuan keuangan sebesar Rp90.000.000 dengan menggunakan SP2D-LS.
Jurnal untuk mencatat pengakuan belanja bantuan keuangan:
SKPDPPKD
Tidak ada jurnal8 Mei 2009
Dr. Belanja Bantuan Keuangan Rp90jt
Cr. Kas di Kas Daerah Rp90jt
Perhitungan Fihak Ketiga
Transaksi Penerimaan Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi transitoris berupa penerimaan kas dari pihak ketiga yang sifatnya titipan dan harus diakui sebagai utang.
Dalam kasus LS Gaji dan Tunjangan, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat potongan pajak/Taperum/IWP untuk seluruh Satker yang pemotongannya dilakukan oleh PPKD
Jurnal Pencatatan Potongan Fihak Ketiga
DrKas di Kas Daerahxxx
CrUtang PFKxxx
Contoh :
Pembayaran gaji Pegawai Dinas Perhubungan bulan Maret 2009 dengan SP2D LS sebesar Rp 80Jt, pada tanggal 30 Maret 2009. Dari jumlah tersebut terdapat potongan PPh Rp1jt, IWP Rp400rb, dan Taperum Rp600rb.
Jurnalnya :
a. Untuk mencatat pengakuan belanja pegawai
SKPD
30 Maret 2009
Dr Belanja Pegawai Rp 80jt
Cr RK PUSAT Rp80jt
b. Untuk mencatat pengeluaran Kas di PPKD
PPKD30 Maret 2009Dr. RK/SKPD Rp80jtCr. Kas di Kas Daerah Rp80jt
c. Untuk mencatat pengakuan Utang Titipan Pihak Ke Tiga
PPKD
30 Maret 2009
Dr.Kas di KasdaCr. Utang PFK-Pot PPhRp2jt
Rp1jt
Cr. Utang PFK-Iuran Wjb PN Cr. Utang PFK-TaperumRp400jtRp600jt
Dalam kasus LS Barang dan Jasa, seringkali terdapat potongan pajak sehingga dana yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah neto (setelah dikurangi potongan pajak), namun Fungsi Akuntansi PPKD tetap mencatat belanja tersebut dalam jumlah bruto. Fungsi Akuntansi PPKD kemudian mencatat potongan tersebut sebagai Utang, dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal pencatatan potongan pajak saat terbit SP2D LS Barang/Jasa
DrKas di Kas Daerahxxx
Cr Utang PFKXxx
Pada saat pelunasan atau penyetoran dana pihak ketiga (PFK) maka dilakukan jurnal sebagai berikut:
Jurnal pencatatan penyetoran pajak ke kas negara/fihak ketiga
DrUtang PFKXxx
CrKas di Kas DaerahXxx
Contoh :
Apabila potongan PPh, IWP PN, dan Taperum sebesar Rp2 jt di setor ke KasNegara pada tanggal 10 April 2009
SKPDPPKD
Tidak ada jurnal10 April 2009
Dr. Utang PFK-Potongan PPh Rp1jt
Dr Utang PFK-IWP PN Rp400rb
Dr Utang PFK-Taperum Rp600rb
Cr. Kas di Kas Daerah Rp2jt
Koreksi Pencatatan Belanja
Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dicatat sebagai pengurang belanja. Fungsi Akuntansi PPKD mencatat transaksi pengembalian belanja tersebut dengan jurnal sebagai berikut.
Jurnal pengembalian kelebihan belanja
DrKas di Kas Daerahxxx
CrBelanja ......xxx
Contoh
Pada tanggal 11 Mei 2009 diterima kembali belanja perjalanan dinas luar daerah bulan April 2010 sejumlah Rp5jt.
Jurnal pada SKPD:
a. Mencatat pengembalian belanja pada periode yang sama
Dr. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5jt
Cr. Belanja perjalanan Dinas Rp5jt
b. Mencatat penyetoran kas dari pengembalian belanja pada periode yang sama
Dr. RK PPKD Rp5 jt
Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5 jt
Jurnal pada PPKD
Hanya ada satu jurnal untuk mencatat penerimaan setoran uang dari SKPDakibat pengembalian belanja pada periode yang sama.
Dr. Kas di Kas Daerah Rp5 jt
Cr. RK SKPD Rp5 jt
Koreksi atas penerimaan kembali belanja apabila diterima pada periode berikutnya, maka PPKD mencatat jurnal sebagai berikut:
Jurnal pengembalian kelebihan belanja, diterima pada periode berikutnya
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPendapatan Lain-lainXxx
Jurnal pada SKPD
a. Mencatat pengembalian belanja pada periode berikutnya,
Dr. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp5jt
Cr. Pendapatan Lain-lain PAD ygRp5jt Sah
b. Mencatat penyetoran kas dari pengembalian belanja pada periode/tahun berikutnya
Dr. RK PPKD Rp5 jt
Cr. Pendapatan Lain-lain PAD yg Sah Rp5 jt
Jurnal pada PPKD
Hanya ada satu jurnal untuk mencatat penerimaan setoran uang dari SKPDakibat pengembalian belanja pada periode berikutnya.
Dr. Kas di Kas Daerah Rp5 jt
Cr. RK SKPD Rp5 jt
Koreksi atas penerimaan kembali belanja apabila diterima pada periode berikutnya
Contoh :
Kelebihan tunjangan gaji pegawai yang terjadi pada tahun yang sama di SKPD, kelebihan tunjangan gaji pegawai yang terjadi pada bulan Maret 2009 diketahui dan diakui pada tanggal 10 April tahun yang sama.
SKPDPPKD
Dr. RK PPKD Rp5jt
Cr. Tunjangan Gaji Rp5jtDr. Kas di Kas Daerah Rp5jt
Cr. RK/SKPD Rp5jt
Jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat transaksi pengeluaran kas maka dibuatlah Buku Jurnal Kas Keluar (JKM) - PPKD. Format dokumen dapat dilihat pada lampiran Sisdur Akuntansi ini.
Posting ke Buku Besar
Setiap periode (periode ditetapkan), jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu PPKD sesuai dengan kode rekening pendapatan.
Buku Besar digunakan untuk posting jurnal yang kode akun belanjanya berupa Jenis Belanja, sedangkan Buku Besar Pembantu digunakan untuk posting akun sampai dengan Rincian Objek Belanja.F. AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan pemerintah yang mempunyai dampak terhadap penerimaan dan/atau pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sedangkan tujuan dari transaksi ini adalah untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus anggaran.
Transaksi pembiayaan terbagi atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Selisih dari kedua transaksi tersebut merupakan pembiayaan neto.
Transaksi penerimaan pembiayaan berasal dari: penggunaan SiLPA tahun anggaran sebelumnya pencairan dana cadangan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan penerimaan pinjaman daerah penerimaan kembali pemberian pinjaman penerimaan piutang daerah.
Transaksi pengeluaran pembiayaan berasal dari:
pembentukan dana cadangan penyertaan modal pemerintah daerah pembayaran pokok pinjaman (utang) pemberian pinjaman daerah.
Transaksi pembiayaan merupakan transaksi yang terjadi di PPKDsebagai Pemda. Hal ini dikarenakan sifat atau tujuan dari dilakukannya
transaksi ini, yaitu untuk memanfaatkan surplus atau menutup defisit anggaran daerah. Selain itu dalam transaksi pembiayaan, di dalamnya akan melibatkan akun-akun ekuitas dana yang hanya terdapat di dalam neraca Pemda. Oleh karena itu transaksi ini dicatat dan dilaporkan dalam LRA PPKD sebagai Pemda (kantor pusat), yang kemudian akan digabungkan dengan LRA SKPD lainnya, menjadi laporan keuangan Pemerintah Daerah.
F.1 Dokumen sumber
Penerimaan Pembiayaan
No.Jenis transaksiDokumen sumberLampiran dokumen sumber
1Penggunaan SiLPA tahun anggaran sebelumnyaPerda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD- Nota kredit bank
2Pencairan danaCadangan- Nota kredit bank- Perda dana cadanganKopi Surat perintah pemindahbukuan
3Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkanBukti Penerimaan pembayaran- Berita acara
4P e n e ri m a an p i nj a man daerah- Surat tanda bukti penerimaan/ Bukti transfer- Bukti penjualan obligasi- Nota kredit bank
5Penerimaan kembali pemberian pinjaman- Surat tanda bukti penerimaan/ Bukti transfer- Nota kredit bank
6Penerimaan piutang daerah- Surat tanda bukti penerimaan/ Bukti transfer- Nota kredit bank
Pengeluaran Pembiayaan
No.Jenis transaksiDokumen sumberLampiran dokumen sumber
1Pengisian dana cadangan- Surat Perintah PencairanDana (SP2D)- Perda tentang dana Cadangan- SPD- SPM
2Penyertaan modalpemerintah daerahSurat Perintah Pencairan Dana(SP2D)- SPD- SPM
3Pembayaran pokokpinjamanSurat Perintah Pencairan Dana(SP2D)- SPD- SPM
4Pe mberi a n pin jaman daerahSurat Perintah Pencairan Dana(SP2D)- SPD- SPM- Perjanjian pinjaman
F.2 Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Transaksi penerimaan pembiayaan dicatat dengan menggunakan asas bruto, yaitu penerimaan pembiayaan dicatat sebesar nilai brutonya (tidak dikompensasikan dengan pengeluaran). Pembiayaan penerimaan diakui pada saat diterima pada RekeningKas Daerah.
Standar Jurnal Transaksi Penerimaan PembiayaanPenjurnalan transaksi penerimaan pembiayaan dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD, secara harian berdasarkan urutan kronologis. Jurnal untuk transaksi penerimaan pembiayaan merupakan jurnal ,di mana satu jurnal akan berpengaruh terhadap Laporan RealisasiAnggaran, dan jurnal lainnya akan mempengaruhi Neraca.
Berdasarkan dokumen Laporan Posisi Kas Harian, Fungsi Akuntansi PPKD menjurnal penerimaan kas dari penerimaan pembiayaan sebagai berikut :
a. Jurnal Penerimaan Pencairan Dana Cadangan
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPenerimaan Pembiayaan DanaCadanganxxx
Contoh :
Pada tanggal 20 Juni 2009 diterima dana pinjaman dari lembaga perbankan sebesar Rp2 miliar, hutang ini jatuh tempo dalam 5 tahun ke depan.Jurnalnya :
1) Untuk mencatat penerimaan pembiayaan utang jangka panjang
PPKD Kas di Kas Daerah Rp2 M
Cr. Penerimaan Pembiayaan- Utang DN-LembagaKeuangan Bank
Dr.
Rp2 M
2) Untuk mencatat utang jangka panjang
PPKD Dana yang harus disediakan untuk Rp2Mutang jangka panjangCr. Utang DN-Lembaga Keuangan Bank
Dr.
Rp2m
a. Jurnal Pencairan Dana Cadangan
DrEkuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana CadanganXxx
CrDana Cadanganxxx
b. Jurnal Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPenerimaan Pembiayaan Hasil Penjualan kekayaan Daerah yg dipisahkanxxx
c. Jurnal Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalamInvestasi Jk. Panjangxxx
CrPenyertaan Modal Pemerintah Daerah/Investasixxx
d. Jurnal Penerimaan Pinjaman Daerah (contoh dari dalam negeri perbankan)
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPenerimaan Pembiayaan PenerimaanPinjaman Daerahxxx
e. Jurnal Penerimaan Pinjaman
DrDana yang harus disedakan untuk pembayaran utang jangka panjangxxx
CrUtang Dalam NegeriXxx
f. Jurnal Penerimaan Kembali Pemberiaan Pinjaman
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPenerimaan Pembiayaan Penerimaan kembali pemberian pinjamanXxx
g. Jurnal Penerimaan kembali pemberiaan Pinjaman
DrEkuitas Dana Lancar Cadangan Piutangxxx
CrBagian Lancar PinjamanXxx
h. Jurnal Penerimaan Piutang Daerah
DrKas di Kas Daerahxxx
CrPenerimaan Pembiayaan PenerimaanPiutang DaerahXxx
i. Jurnal Penerimaan Piutang Daerah
DrEkuitas Dana Lancar Cadangan Piutangxxx
CrPiutang DaerahXxx
F.3 Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari RekeningKas Daerah.
Standar Jurnal Transaksi Pengeluaran PembiayaanPenjurnalan transaksi pengeluaran pembiayaan dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD, secara harian secara kronologis.Jurnal untuk transaksi pengeluaran pembiayaan merupakan jurnal, dimana satu jurnal akan berpengaruh terhadap Laporan Realisasi Anggaran, dan jurnal lainnya akan mempengaruhi Neraca.
Standar jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Pembentukan Dana Cadangan
DrPengeluaran Pembiayaan PembentukanDana Cadanganxxx
CrKas di Kas DaerahXxx
Contoh :
Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun anggaran 2015 akan membangun jalan tol, direncanakan diperlukan dana sebesar Rp50 miliar untuk pembebasan tanahnya, untuk hal tersebut maka Pemda Kab. Bandung membentuk dana cadangan yang diisi tiap tahun Rp10 miliar untuk waktu lima tahun, mulai tahun 2010,
1) Untuk mencatat pengeluaran pembiayaan
Dr. Pengeluaran Pembiayaan
PPKD
Rp50m
Pembentukan Dana CadanganCr. Kas di Kas Daerah Rp50m
2) Untuk mencatat penyertaan modal
PPKD
Dr. Penyertaan Modal Pemda Rp50m
Cr. EDI-Diinvestasikan dalam Investasi JangkaPanjang
Rp50m
b. Jurnal Korolari Pembentukan Dana Cadangan
DrDana Cadanganxxx
CrEkuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana CadanganXxx
PPKD
Dr Dana Cadangan Rp50miliarCr Ekuitas Dana Cadangan-Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Rp50miliar
c. Jurnal Penyertaan Modal Pemerintah
DrPengeluaran Pembiayaan PenyertaanModal Pemerintahxxx
CrKas di Kas DaerahXxx
F.4 Jurnal dan Posting ke Buku Besar
Jurnal-jurnal penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan pembiayaan dicatat dalam Jurnal Kas Masuk (JKM-PPKD) untuk mencatat Penerimaan Pembiayaan dan Jurnal Kas Keluar (JKK-PPKD) untuk mencatat Pengeluaran Pembiayaan. Sedangkan jurnal dicatat dalam Jurnal Umum.
Setiap periode (periode ditetapkan), jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu PPKD sesuai dengan kode rekeningnya.
Buku Besar digunakan untuk posting jurnal Jenis Pembiayaan, sedangkan Buku Besar Pembantu digunakan untuk posting akun sampai dengan Rincian Objek Pembiayaan.
G. Akuntansi Rekening (RK-SKPD) di PPKDAkuntansi RK-SKPD merupakan akuntansi Aset Lancar di tingkat PPKD. Akun RK-SKPD akan bertambah bila PPKD mentransfer aset (seperti menerbitkan SP2D- UP, SP2D-GU dan SP2D-LS, atau menerima aset tetap dari Pemda), dan akan berkurang bila PPKD menerima pendapatan dari SKPD atau penyetoran uang (pengembalian sisa Uang Persediaan)
Saldo normal akun RK-SKPD adalah Debet (Dr.). Akun-akun RK-PPKD dan RK-SKPD ini akan dieliminasi pada saat akan dibuat laporan gabungan Pemda. Pengeliminasian dilakukan oleh PPKD/BUD.
Dokumen Sumber
Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat mutasi akun Rekening SKPD ini adalah dokumen yang terkait dengan transaksi antarkantor, antara SKPD PPKD, yaitu dokumen transfer antara kedua kantor tersebut, sebagai berikut:
No.Jenis TransaksiDokumen Sumber
1PPKD mengeluarkan SP2D kepadaSKPD (transfer uang dari PPKD)- SP2D UP- SP2DGU- SP2D TUP
2PPKD mengeluarkan tembusan pelunasan belanja LS kepada SKPD (transfer belanja dari SKPD)Tembusan SP2D LS
3PPKD melakukan penyesuaian atas, piutang pendapatanSurat Penetapan DAU/DAK
4PPKD menerima setoran pendapatanSurat Tanda Setoran (STS)
5Setoran sisa kas ke PPKD (transfer uang ke PPKD dari SKPD)Surat Tanda Setoran (STS)
Standar Jurnal Transaksi Transfer ke Rekening SKPD
Jurnal pemberian SP2D UP/GU/TU/LS kepada SKPD
DrRK-SKPD .....Xxx
CrKas di Kas DaerahXxx
Jurnal penerimaan pendapatan/penyetoran uang dari SKPD ke rekening kas daerah
DrKas di Kas DaerahXxx
CrRK SKPD ....Xxx
G.4 Jurnal dan Posting ke Buku Besar
Jurnal-jurnal penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transfer dari PPKD ke SKPD dicatat dalam Jurnal Kas Masuk (JKM-PPKD) untuk mencatat transfer masuk dari SKPD dan Jurnla Kas Keluar (JKK-PPKD) untuk mencatat transfer keluar ke SKPD.
Setiap periode (periode ditetapkan), jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu PPKD sesuai dengan kode rekeningnya
Buku Besar digunakan untuk posting jurnal Jenis Pembiayaan, sedangkan Buku Besar Pembantu digunakan untuk posting akun sampai dengan Rincian Objek Pembiayaan.
H. Akuntansi Aset
Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan atas investasi jangka panjang.
Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni:1. Aset Lancar (Current Asset); dan2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Asset)
Aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasi atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal pelaporan.
Standar Jurnal Akuntansi Aset
Standar Jurnal untuk akuntansi aset dilakukan melalui jurnal (jurnal ikutan) yang proses pencatatannya dilakukan bersamaan dengan jurnal yang berkaitan dengan rekening realisasi anggaran. Berikut disajikan kembali jurnal-jurnal yang dilakukan untuk pengakuan aset:
a. Jurnal Pengakuan Investasi
DrInvestasi ...xxx
CrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam InvestsiXxx
b. Jurnal - Pelepasan Investasi
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investsixxx
CrInvestasi ...Xxx
c. Jurnal Pengakuan Aset Tetap
DrAset Tetap ...xxx
CrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Aset TetapXxx
d. Jurnal - Pelepasan Aset Tetap
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Aset Tetapxxx
CrAset Tetap ....Xxx
Jurnal dicatat dalam Jurnal Umum. Secara periodik, buku jurnal atas transaksi hutang jangka panjang tersebut diposting ke dalam buku besar rekening yang terkait. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan PPKD.
J. Akuntansi Ekuitas Dana
Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan t e r u t a m a dengan akuntansi atas transaksi pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta penyesuaian di akhir periode akuntansi. Pencatatan atas akun ekuitas dana adalah sebagai jurnal dari transaksi-transaksi tersebut.
Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu:
- Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA), dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
- Ekuitas Dana Investasi, terdir dari Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang, Diinvestasikan dalam Aset Lainnya serta kontra ekuitas berupa Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
- Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam DanaCadangan.
Dari keseluruhan akun yang termasuk ke dalam ekuitas dana tersebut, dua di antaranya merupakan contra account, yaitu:
- dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek- dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang
Dikarenakan kedua akun tersebut merupakan contra account dari ekuitas dana, maka saldo normalnya berlawanan dengan saldo normal ekuitas dana. Saldo normal ekuitas dana adalah kredit (Cr), sedangkan kedua akun tersebut bersaldo normal debet (Dr).
Akun-akun ekuitas dana seperti di atas, hanya ada di dalam neraca PPKD sebagai Pemda, sedangkan untuk neraca SKPD tidak ada akun- akun tersebut diatas. K a r e n a SKPD merupakan bagian dari Pemda, dan SKPD tidak memiliki kekayaan bersih sendiri. Hubungan antara Pemda dengan SKPD adalah hubungan Pusat Cabang, dengan seluruh aset dan utang SKPD adalah aset dan utang Pemda. Di neraca tingkat SKPD, menggunakan akun RK-Pusat. Akun ini merupakan reciprocal account dengan akun RK-SKPD yang dicatat di tingkat Pemda pada kelompok aset.
I.1 Dokumen Sumber yang digunakan
No.Jenis transaksiDokumen sumber
1Ekuitas dana lancar Sisa LebihPembiayaan Anggaran (SiLPA)Laporan Realisasi Anggaran(LRA)
2Ekuitas dana lancar Cadangan piutang pendapaatan dana transfer- SKP/SKR yang belum dibayar- Surat perjanjian pemberian pinjaman- Bukti transfer
3Ekuitas dana lancar Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka- Surat perjanjian pinjaman(utang)- SP2D
4Ekuitas dana investasi Diinvestasikan dalam investasi- SP2D- Kopi surat perintah
5Ekuitas dana investasi Diinvestasikan dalam aset lainnya- Surat Keputusan penempatan- SP2D
6Ekuitas dana investasi Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang- Surat perjanjian pinjaman(utang)- SP2D
7Ekuitas dana cadangan Diinvestasi- kan dalam dana cadangan- Perda tentang dana cadangan- SP2D
I.2 Standar Jurnal Transaksi Ekuitas Dana
Penjurnalan atas ekuitas dana dilaksanakan secara harian dan kronologis, serta bersamaan dengan penjurnalan transaksi pembiayaan, penjualan aset daerah, dan penyesuaian (di tingkat Pemda/PPKD/BUD)
a. Jurnal Standar Penyesuaian Cadangan Piutang
(dari penyesuaian atas timbulnya piutang pendapatan di akhir periode akuntansi)
DrPiutang Daerahxxx
CrEkuitas Dana Lancar Cadangan PiutangDaerahXxx
b. Jurnal Penerimaan Pelunasan Piutang Daerah
DrEkuitas Dana Lancar Cadangan PiutangDaerahxxx
CrPiutang DaerahXxx
c. Jurnal Penerimaan Pinjaman Daerah Jangka Pendek
DrEkuitas Dana Lancar Dana yang HarusDisediakan Untuk Pembayaran UtangJangka Pendekxxx
CrUtang Jangka Pendekxxx
d. Jurnal Pembayaran Pokok Pinjaman Jangka Pendek
DrUtang Jangka PendekXxx
CrEkuitas Dana Lancar Dana yangHarus Disediakan Untuk PembayaranUtang Jangka Pendekxxx
e. Jurnal Penyertaan Modal /Investasi Jangka Panjang
DrPenyertaan Modal Pemerintah Daerah/ Investasi Jangka PenjangXxx
CrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam InvestasiJangka Penjangxxx
f. Jurnal Penjualan Aset Daerah yang dipisahkan
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka PenjangXxx
CrPenyertaan Modal Pemerintah daerah/ Investasi Jangka Penjangxxx
g. Jurnal Penjualan Aset Daerah yang tidak dipisahkan
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikandalam Aset Tetapxxx
CrAset Tetapxxx
h. Jurnal Perolehan Aset Lainnya
DrAset lainnyaxxx
CrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Aset Lainnyaxxx
i. Jurnal Standar Penjualan Aset Lainnya Daerah Yang Tidak Dipisahkan
DrEkuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Aset Lainnyaxxx
CrAset lainnyaxxx
j. Jurnal Penerimaan Pinjaman Daerah Jangka Panjang
DrEkuitas Dana Investasi Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utangjangka panjangxxx
CrUtang Jangka Panjangxxx
Jurnal pembayaran pokok pinjaman
DrBagian Lancar Utangxxx
CrEkuitas Dana Lancar Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendekxxx
Catatan: jurnal pembayaran pokok pinjaman, menggunakan akun dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek, karena utang yang dibayar adalah bagian yang jatuh temponya saja, yaitu yang sudah menjadi utang jangka pendek.
k. Jurnal Pembentukan Dana Cadangan
DrDana CadanganXxx
CrEkuitas Dana CadanganXxx
l. Jurnal Pencairan Dana Cadangan
DrEkuitas Dana CadanganXxx
CrDana CadanganXxx
Jurnal dicatat dalam Jurnal Umum. Secara periodik, buku jurnal atas transaksi Utang Jangka Panjang tersebut diposting ke dalam buku besar rekening yang terkait. Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan PPKD.