Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengujian Substantif Piutang Usaha
Imam Nazarudin Latif, SE., Akt
Akuntansi Untag’45 Samarinda
Tujuan Kuliah 1
Menggambarkan
metodologi desain
pengujian saldo
rinci dengan
menggunakan
model risiko audit.
Tujuan Audit Saldo Terkait Piutang
Usaha Saldo
Metodologi Desain Pengujian Saldo
Rinci Piutang Usaha
Metodologi Desain Pengujian Saldo
Rinci Piutang Usaha
Metodologi Desain Pengujian Saldo
Rinci Piutang Usaha
Hubungan Antara Penjualan dengan
Piutang Usaha
Hubungan Antara Penjualan dengan
Piutang Usaha
Tujuan Kuliah 2
Mendesain dan
melakukan prosedur
analitis atas akun-akun
dalam siklus penjualan
dan penagihan
Prosedur Analitis atas Siklus
Penjualan dan Penagihan
Dibandingkan dalam product line
Prosedur Analitis atas Siklus
Penjualan dan Penagihan
Dibandingkan dengan tahun2 sebelumnya
Prosedur Analitis atas Siklus
Penjualan dan Penagihan
Dibandingkan dengan tahun2 sebelumnya
Prosedur Analitis :
Siklus Penjualan dan Penagihan :
Mendisain dan Melakukan Pengujian
Saldo Rinci Piutang Usaha (Tahap III)
Prosedur Analitis tentang
Laba Kotor
Tujuan Kuliah 3
• Mendisain dan melakukan pengujian
saldo rinci mengenai piutang usaha
untuk tiap tiap tujuan audit saldo terkait
Mendisain Pengujian Saldo Rinci
Piutang Usahatelah dijumlahkan dg benar, dan sesuai
Dg Master File Dan buku besar
(aged trial balance)
Mencatat Piutang Usaha yg Ada
Piutang Usaha yg Ada telah dicatat semua
Mendisain Pengujian Saldo Rinci
Piutang Usaha adalah Akurat
Piutang Usaha diklasifikasi scr tepat
Pisah Batas Piutang Uasaha adl Benar
Mendisain Pengujian Saldo Rinci
Piutang usaha disajikan sebesar nilaini yang
Dapat direalisasi
Klien mempunyai hak atas piutang usaha
Penyajian Disclosure Piutang Usaha adl Tepat
Tujuan Kuliah 4
Mendapatkan dan mengevaluasi
konfirmasi piutang usaha
Syarat AICPA
1. Piutang Usaha Adalah Tidak Material
2. Auditor mempertimbangkan konfirmasi sebagai
bukti yang tidak efektif sebab tingkat respon
kemungkinan besar tidak memadai atau tidak
reliabel
3. Tingkat kombinasi risiko bawaan dan risiko
pengendalian adalah rendah dan bukti
substantif lain dapat diakumulasikan untuk
menjadikan bukti yang cukup
Tipe Konfirmasi
Konfirmasi Positif
Form Konfirmasi Kosong
Konfirmasi Faktur
Konfirmasi Negatif
Timing (Waktu)
Bukti yang paling reliabel dari konfirmasi
didapat apabila dikirimkan sedekat
mungkin dengan tanggal neraca,
sebagai lawan untuk mengkonfirmasi
akun beberapa bulan sebelum akhir
tahuntan
Ukuran Sampel
Salah Saji yg dapt di toleransi
Risiko Bawaan
Risiko Pengendalian
Risiko deteksi yg dicapai dr pengujian substantif
lain
Tipe konfirmasi
Pemilihan Item yang Akan Diuji
Ketika memilih sampel Piutang Usaha yg akan di
konfirmasi, auditor hrs hati2 utk menghindari
keterlibatan/campur tangan klien
Apa bila klain berusaha menekan auditor utk
mengirim konfirmasi pada pelaggan tertentu ,
auditor hrs mempertimbangkan kemungkinan
bahwa klien berusaha utk
menyembunyikansesuatu yg fiktif atau salah saji
piutang usaha yg telah diketahui
Menjaga Kontrol
Setelah semua etem yang akan dikonfirmasi telah
ditentukan, auditor hrs tetap menjaga kontrol
terhadapkonfirmasi sampai jawaban diterima dari
pelanggan
Tindak Lanjut Apabila Tidak Ada
Respon
Prosedur Alternatif
Penerimaan Kas Kemudian
Duplikasi Faktur Penjuaan
Memeriksa penerbitan Faktur
penjualan yg sesungguhnya dan
tanggal transaksi sesungguhnya
Dokumen Pengiriman Barang
Menentukan apakah
pengiriman barang adl
benar2 dilakukan dan
merupakn pengujian pisah
batas
Koresponden Dg Klien
Analisis Selisih
Pembayaran yg telah dilakukan
Barang2 yg belum diterima
Barang2 yg di kembalikan
Kesalahan klirikal dan akun yg di
perselisihkan
Membuat Kesimpulan
Evaluasi Ulang Pengendalian Intern
Evaluasi Sifat kualitatif dari salah saji
Menentukan apakah bukti yg cukup
talah didapat
Tujuan Kuliah 5
Mendisain prosedur audit untuk mengaudit piutang
usaha , dengan menggunakan worksheet
perencanaan bukti sebagai panduan usaha,
Sumber pada Worksheet
Perencanaan Bukti