19

AL-BATTANI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

merupakan salah satu tokoh di abad pertengahan

Citation preview

Page 1: AL-BATTANI
Page 2: AL-BATTANI

Mengenal Al-Battani (858-923M)

"Sang Penemu Hitungan Jarak Keliling Bumi"

Sejak berabad-abad lamanya, astronomi dan matematika begitu lekat

dengan umat Islam. Tak heran bila sejumlah ilmuwan di kedua bidang tersebut

bermunculan. Salah seorang di antaranya adalah Abu Abdallah Muhammad Ibn

Jabir Ibn Sinan Al-Battani. Ia lebih dikenal dengan panggilan Al-Battani atau

Albatenius.

Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 M. Keluarganya

merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual penyembahan terhadap

bintang. Namun ia tak mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih

memilih memeluk Islam. Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit

membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi. Secara informal ia

mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn

San’an Al-Battani. Keyakinan ini menguat dengan adanya bukti kemampuan Al

Battani membuat dan menggunakan sejumlah perangkat alat astronomi seperti

yang dilakukan ayahnya

Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan Harran menuju Raqqa yang

terletak di tepi Sungai Eufrat, di sana ia melanjutkan pendidikannya. Di kota

Page 3: AL-BATTANI

inilah ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan

cemerlangnya. Pada saat itu, Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran.

Ini disebabkan karena kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam

dinasti Abbasiyah, pada 14 September 786 membangun sejumlah istana di kota

tersebut. Ini merupakan penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan

oleh penelitian yang dilakukan Al Battani. Usai pembangunan sejumlah istana di

Raqqa, kota ini menjadi pusat kegiatan baik ilmu pengetahuan maupun perniagaan

yang ramai.

Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan

dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia

menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365

hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan

perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat.

Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang

diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur

terajauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan

yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai

gerak lengkung matahari.

Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya

musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan

planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan

terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan

lainnya.

Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749

kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang

terutama dalam trigonometri. Laiknya, ilmuwan Muslim lainnya, ia pun

menuliskan pengetahuannya di kedua bidang itu ke dalam sejumlah buku.

Page 4: AL-BATTANI

Bukunya tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab Al

Zij. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul

De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli .

Terjemahan tertua dari karyanya itu masih ada di Vatikan. Terjemahan buku

tersebut tak semua dalam bahasa latin tetapi juga bahasa lainnya.

Terjemahan ini keluar pada 1116 sedangkan edisi cetaknya beredar pada

1537 dan pada 1645. Sementara terjemahan karya tersebut ke dalam bahasa

Spanyol muncul pada abad ke-13. Pada masa selanjutnya baik terjemahan karya

Al Battani dalam bahasa Latin maupun Spanyol tetap bertahan dan digunakan

secara luas.

Tak heran bila tulisannya, sangat memberikan pengaruh bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa hingga datangnya masa Pencerahan.

Dalam Fihrist, yang dikompilasi Ibn An-Nadim pada 988, karya ini merupakan

kumpulan Muslim berpengaruh pada abad ke-10, dinyatakan bahwa Al Battani

merupakan ahli astronomi yang memberikan gambaran akurat mengenai bulan

dan matahari. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:

Beliau juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:

dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan

persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel

perhitungan tangen.

Informasi lain yang tertuang dalam Fihrist menyatakan pula bahwa Al

Battani melakukan penelitian antara tahun 877 dan 918. Tak hanya itu, di

dalamnya juga termuat informasi mengenai akhir hidup sang ilmuwan ini. Fihrist

Page 5: AL-BATTANI

menyatakan bahwa Al Battani meninggal dunia dalam sebuah perjalanan dari

Raqqa ke Baghdad.

Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena ia dikenai pajak

yang berlebih. Al Battani memang mencapai Baghdad untuk menyampaikan

keluhannya kepada pihak pemerintah. Namun kemudian ia menghembuskan nafas

terakhirnya ketika dalam perjalanan pulang dari Baghdad ke Raqqa.

sumber: http://gagmwkalah.blogspot.com/2009/02/mengenal-al-battani-sang-

penemu.html

Page 6: AL-BATTANI

PENDAHULUAN

Al-Battani adalah seorang astrolog dan metimatikawan asal Suriah yang

memiliki nama lengkap Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Al-Battani.

Atau kadang dikenal Albategnius, Albategni atau Albatenius dalam bahasa

latinnya. Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 M.

Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual

penyembahan terhadap bintang. Menjadi penyembah bintang-bintang berarti

bahwa Sabiian memiliki motivasi yang kuat bagi studi astronomi dan mereka

menghasilkan banyak astronom dan hebat matematika seperti Thabit bin Qurra.

tidak seperti Tsabit, Al-Battani tidak percaya pada agama Sabian. ia lebih

memilih memeluk Islam.

Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit membuat Al

Battani kemudian menekuni astronomi. Secara informal ia mendapatkan

pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn San’an Al-Battani.

Ayahmya adalah seorang pembuat instrument terkenal di Harran. Sehingga

kemampuan Al-Battani dalam membuat instrument sudah tidak diragukan lagi.

Keyakinan ini menguat dengan adanya bukti kemampuan Al Battani membuat dan

menggunakan sejumlah perangkat alat astronomi seperti yang dilakukan ayahnya.

Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan Harran menuju Raqqa yang

terletak di tepi Sungai Eufrat, di sana ia melanjutkan pendidikannya. Di kota

inilah ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan

cemerlangnya. Pada saat itu, Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kejayaan.

Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran. Ini disebabkan karena

kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, pada 14

September 786 membangun sejumlah istana di kota tersebut. Ini merupakan

penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan oleh penelitian yang

dilakukan Al Battani. Usai pembangunan sejumlah istana di Raqqa, kota ini

menjadi pusat kegiatan baik ilmu pengetahuan maupun perniagaan yang ramai.

Page 7: AL-BATTANI

Kritik:

bagian ini menjelaskan tentang identitas dari Al-Battani baik kota kelahiran,

agama maupun keluarganya. Al-Battani begitu mahir dalam membuat dan

memakai alat-alat astronomi karena didikan ayahnya langsung yang

merupakan pembuat alat-alat yang terkenal pada saat itu. Ketertarikan Al-

Battani terhadap astronomi diyakini karena agama keluarganya yang

mengajarkan menyembah bintang. Di kota Raqqa ia melakukan beragam

penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan cemerlangnya dan

terkenal disana.

ISI /HASIL

Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan

dunia adalah lamanya bumi mengelilingi matahari. Berdasarkan perhitungannya,

ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu

365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan

perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat. Itulah hasil jerih payahnya

selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada masa mudanya di

Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terajauh matahari mengalami

peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh

Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung

matahari.

Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya

musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan

planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan

terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan

lainnya. Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749

kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.

Page 8: AL-BATTANI

Layaknya, ilmuwan Muslim lainnya, ia pun menuliskan pengetahuannya

di kedua bidang itu ke dalam sejumlah buku. Bukunya tentang astronomi yang

paling terkenal adalah Kitab Al Zij. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa

Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta Stellerum u De Numeris

Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karyanya itu

masih ada di Vatikan. Terjemahan buku tersebut tak semua dalam bahasa latin

tetapi juga bahasa lainnya.

Terjemahan ini keluar pada 1116 sedangkan edisi cetaknya beredar pada

1537 dan pada 1645. Sementara terjemahan karya tersebut ke dalam bahasa

Spanyol muncul pada abad ke-13. Pada masa selanjutnya baik terjemahan karya

Al Battani dalam bahasa Latin maupun Spanyol tetap bertahan dan digunakan

secara luas.

Tak heran bila tulisannya, sangat memberikan pengaruh bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa hingga datangnya masa Pencerahan.

Dalam Fihrist, yang dikompilasi Ibn An-Nadim pada 988, karya ini merupakan

kumpulan Muslim berpengaruh pada abad ke-10, dinyatakan bahwa Al Battani

merupakan ahli astronomi yang memberikan gambaran akurat mengenai bulan

dan matahari.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi

gemilang terutama dalam trigonometri. Al Battani menemukan sejumlah

persamaan trigonometri:

Beliau juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:

Page 9: AL-BATTANI

dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan

persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel

perhitungan tangen.

Informasi lain yang tertuang dalam Fihrist menyatakan pula bahwa Al

Battani melakukan penelitian antara tahun 877 dan 918. Tak hanya itu, di

dalamnya juga termuat informasi mengenai akhir hidup sang ilmuwan ini. Fihrist

menyatakan bahwa Al Battani meninggal dunia dalam sebuah perjalanan dari

Raqqa ke Baghdad.

Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena ia dikenai pajak

yang berlebih. Al Battani memang mencapai Baghdad untuk menyampaikan

keluhannya kepada pihak pemerintah. Namun kemudian ia menghembuskan nafas

terakhirnya ketika dalam perjalanan pulang dari Baghdad ke Raqqa.

Kritik:

Pada bagian ini menceritakan bahwa banyak penemuan-penemuan Al-Battani

dalam astonomi dan trigonometri. Bahkan perhitungan beliau sangat akurat.

Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata

surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.

Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih

akurat. Adapun penemuan-penemuan lain Al-Battani yaitu:

Menemukan garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan

sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.

Al Battani menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya

musim, dan orbit matahari

Ia berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori

baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan

baru.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi

gemilang terutama dalam trigonometri mengembangkan persamaan-

persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel

perhitungan tangen.

Page 10: AL-BATTANI

KESIMPULAN

Dari Artikel dapat disimpulkan bahwa:

Al-Battani adalah seorang astrolog dan metimatikawan asal Suriah yang

memiliki nama lengkap Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Al-

Battani

Secara informal Al-Battani mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga

seorang ilmuwan, Jabir Ibn San’an Al-Battani

Di kota Raqqa ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan

berbagai penemuan cemerlangnya dan terkenal

Adapun buah karya Al-Battani yang terkenal ialah:

Keakuratan Al-Battani dalam menghitung lamanya bumi mengelilingi

matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik

Menemukan garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan

sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.

Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung

matahari.

Al Battani menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya

musim, dan orbit matahari

Ia berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori

baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan

baru.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi

gemilang terutama dalam trigonometri mengembangkan persamaan-

persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel

perhitungan tangen.

Bukunya tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij.

Al Battani meninggal dunia dalam sebuah perjalanan dari Raqqa ke Baghdad.

Page 11: AL-BATTANI

Kritik:

Pada bagian kesimpulan menceritakan tentang betapa panjang perjalanan tokoh

Al-Batani dan begitu banyak konstribusinya dalam bidang astronomi dan

trigonometri. Al-Battani bisa dikatakan sebagai salah satu tokoh yang

menginspirasi pembuatan kalender karena dapat menemukan orbit bulan dan

planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan

terlihatnya bulan baru.

TUGAS 2

1. Mengapa anda memilih artikel tersebut?

Jawab :

Menurut saya artikel ini menarik, karena Al-Battani mampu menghitung lamanya bumi mengelilingi matahari dengan akurat. Selain itu Ia menemukan bahwa garis bujur terajauh matahari yang membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Beliau juga turut andil dalam menemukan kalender karena berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya. Selain itu, Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.

2. Mengapa jurnal tersebut begitu penting?

Jawab :

jurnal ini begitu penting karena dengan jurnal ini kita mengetahui salah satu

tokoh yang menginspirasi pembuatan kalender adalah Al-Battani karena

beliau berhasil menemukan orbit bulan dan planet. Selain itu kita mengetahui

tanpa Al-battani Dunthorne tidak bisa menentukan gerak akselerasi bulan

Page 12: AL-BATTANI

3. Tuliskan 2 pokok pikiran yang Anda dapat dari membaca artikel tersebut!

Jawab :

Al-Battani adalah seorang astrolog dan metimatikawan asal Suriah yang memiliki nama lengkap Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Al-Battani. Secara informal ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn San’an Al-Battani. Ayahmya adalah seorang pembuat instrument terkenal di Harran.

Di kota Raqqa ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan cemerlangnya dan terkenalAdapun buah karya Al-Battani yang terkenal ialah: Keakuratan Al-Battani dalam menghitung lamanya bumi mengelilingi

matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik

Menemukan garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan

sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.

Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung

matahari.

Al Battani menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya

musim, dan orbit matahari

Ia berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori

baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan

baru.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi

gemilang terutama dalam trigonometri mengembangkan persamaan-

persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel

perhitungan tangen.

4. Buatlah 3 soal pilihan berganda dengan 4 option, dan 1 buah soal essai

dengan jawabannya!

1. Al-Battani bisa menggunakan dan membuat alat astronomi sehingga

dia dapat menghitung waktu bumi mengitari matahari karena… Jawab:

C

A. Al-Battani beragama Islam

Page 13: AL-BATTANI

B. Al-Battani Beragama Sabbian

C. Al-Battani mendapat pendidikan dari ayahnya dan tetap

melanjutkan pendidikannya

D. Al-Battani melakukan ritual penyembahan terhadap bintang.

2. Al-Battani menerbitkan buku yang berjudul al-Zij yang diterjemahkan

ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta

Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus .Terjemahan tertua dari

karyanya itu masih ada di…. Jawab: D

A. Tivoli c. Suriah

B. Spanyol d. Vatikan

3. Menurut Al-Battani bumi mengelilingi pusat tata surya dalam waktu…

jawab: A

A. 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik

B. 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik

C. 365 hari, 5 jam ,50 menit, dan 24 detik

D. 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 24 detik

4. Sebutkan penemuan-penemuan penting Al-Battani!

Jawab:

Keakuratan Al-Battani dalam menghitung lamanya bumi mengelilingi matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik

Menemukan garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari.

Al Battani menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari

Ia berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru.

Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang terutama dalam trigonometri mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.

Page 14: AL-BATTANI