Al Quran Jus 17-20 Tentang Anak Kecil

  • Upload
    mustofa

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis dan kandungan Alquran tentang anak kecil dalam rentang jus 17-20

Citation preview

Al Quran jus 17-20 tentang Anak KecilQS. Al Qashash 4

4. Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka[1111]. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.[1111]. Golongan yang ditindas itu ialah Bani Israil, yang anak- anak laki-laki mereka dibunuh dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup.Ayat ini tentang sejarah yang menceritakan keadaan dan nasib anak-anak pada masa pemerintahan Firaun. Anak-anak laki akan dibunuh dan mendapat diskriminasi karena sebuah ketakutannya akan ramalan nabi yang menggambarkan kekalahan Firaun atas seorang laki-laki. Hal ini menunjukkan rendahnya pola piker dan kepedulian tentang Hak Asasi Manusia terhadap anak, penindasan selama beberapa tahun sangat tidak manusiawi ini membuat keseimbangan social menjadi terganggu. Dan seharusnya kita harus menghargai Hak Hidup dari setiap bayi yang lahir.

QS. Al Mu'minuun 55

55. Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),Ayat ini harus dibaca pula dengan ayat-ayat berikutnya. Ayat ini merupakan serangkaian ayat yang berhubungan dengan ayat selanjutnya yang menerangkan bahwa bagaimana ciri-ciri muslim yang muhlis (orang ikhlas). Diterangkan bahwa anak merupakan sebuah anugrah yang dapat menjadi rejeki dan dapat pula menjadi mudarat. Oleh karena itu bagi setiap orang tua harus membimbing anak-anaknya menuju jalan yang benar dengan jalan yang benar pula. Sehingga anak yang sholeh dan sebagai sumber rejeki dapat dimiliki oleh orang tua.

QS. An Nuur 31

31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.Alquran menunjukkan bahwa perkembangan psikologis pada anak-anak masih dasar atau rendah. Hal ini tentu relevan dengan perkembangan peserta didik yang diakui masyarakat dunia ( text book eropa ) yang menyatakan bahwa pada anak-anak, apa yang mereka pikirkan dan kerjakan hanyalah sebatas pada apa yang tampak dan realita. Pada anak-anak belum meiliki gairah nafsu dan hanya menganggap aurat wanita hanya sebagai hal yang biasa.

QS. Annuur 58

58. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu[1047]. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu[1048]. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.[1047]. Maksudnya: tiga macam waktu yang biasanya di waktu-waktu itu badan banyak terbuka. Oleh sebab itu Allah melarang budak-budak dan anak-anak dibawah umur untuk masuk ke kamar tidur orang dewasa tanpa idzin pada waktu-waktu tersebut.[1048]. Maksudnya: tidak berdosa kalau mereka tidak dicegah masuk tanpa izin, dan tidak pula mereka berdosa kalau masuk tanpa meminta izin.Menerangkan bahwa perlu adanya control dari orang tua atas perkembangan psikis anak tentang seks. Pembelajaran seksualitas dihimabu untuk diajarkan sejak dini. Hal ini dilakukan agar anak tidak menjadi agresif atau euphoria ketika membahas seks. Salah satu cara untuk mengontrol anak tentang seks adalah tidak membiarkan mereka melihat aurat orang dewasa sebelum waktunya. Hal ini dapat memacu keinginan yang terus menerus dan akan membuat kelainan seksualitas pada subjek.