17

Alasanku Keluar Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Banyak orang bertanya kepadasaya,kenapa saya meninggalkan agama Islam. Bagi Muslim ini memang sangat tak masuk akal. Mereka memilih utk percaya bahwa orang menjadi murtad karena disogok oleh agen rahasia Nasrani/Yahudi. Mereka enggan menerima kenyataan bahwa setiap orang punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan bahkan ada orang yg merasa bahwa Islam tidak cocok baginya. Berikut ini adalah alasan saya.....

Citation preview

ALASAN SAYA MENINGGALKAN ISLAMOleh: Arifin Zaelani

Banyak orang bertanya kepada saya, kenapa saya meninggalkan agama Islam. Bagi Muslim ini memang sangat tak masuk akal. Mereka memilih utk percaya bahwa orang menjadi murtad karena disogok oleh agen rahasia Nasrani/Yahudi. Mereka enggan menerima kenyataan bahwa setiap orang punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri dan bahkan ada orang yg merasa bahwa Islam tidak cocok baginya.

Berikut ini adalah alasan saya.

Hanya beberapa tahun yang lalu saja saya masih percaya bahwa kepercayaan saya kepada Islam bukan sebuah kepercayaan buta, tetapi karena hasil penyelidikan dan penelaahan selama bertahun-tahun. Memang saya membaca banyak buku-buku Islami yang ditulis oleh orang-orang yang pikirannya sesuai dengan saya dan mengemukakan filosofi yang sesuai dengan pandangan saya, sehingga hal ini semakin meyakinkan saya bahwa saya sudah menemukan kebenaran.

Semua hasil penelaahan saya sesuai dengan iman saya. Sama seperti kebanya-

kan Muslim, saya tadinya percaya bahwa kalau mau benar-benar mengetahui

sesuatu, maka belajarlah dari sumbernya. Tentu sumber Islam itu adalah Qur’an

dan buku-buku yang ditulis oleh ilmuwan Islam. Karena itu, saya merasa tidak

perlu lagi mencari dari sumber lain untuk menemukan kebenaran, apalagi

memang saya begitu yakin sudah menemukannya. Seperti yang sering

dikatakan para Muslim “Talabe ilm ba’d az wossule ma’lum mazmum”. Usaha

mencari ilmu pengetahuan lain setelah menemukannya (Islam) adalah sebuah

kebodohan.

Tentu saja ini salah! Bagaimana jika kita ingin tahu kebenaran tentang suatu aliran kepercayaan yang berbahaya? Apakah cukup dengan hanya bergantung melalui informasi dari pemimpin kepercayaan itu dan semua penganut-penganutnya yang sendirinya telah tertipu oleh pemimpin itu? Diperlukan penelaahan secara saintifik (berdasarkan ilmu pengetahuan) untuk menelaah kepercayaan itu, karena penelaahan sains tidak mengutarakan hasil penyelidik-annya berdasarkan iman yang buta. Mereka membuat penelaahan yang seksama dari bukti yang ada. Ini sungguh berbeda dengan cara pendekatan agamawi yang didasarkan pada iman dan kepercayaan semata.

Untuk itulah saya kembali membaca isi Qur’an dan saya temukan perintah-

perintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Saya merasa sangat

tertekan dan risih membaca ajaran seperti ini.

Q.16:106 ”Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia

mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya

tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang

melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya

dan baginya azab yang besar..”

Orang mungkin berpikir bahwa azab yang besar itu nantinya terjadi di akherat. Tapi Muhammad memastikan orang-orang itu mendapat hukuman di bumi pula. Lihat ayat-ayat berikut:

Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomor 577: "Aku mendengar Nabi

berkata,”Di hari-hari akhir (dunia) akan muncul orang-orang muda dengan

email: [email protected] 1 twitter: @islamexpose

pikiran-pikiran dan ide-ide yang bodoh. Mereka akan berkata baik, tapi mereka akan meninggalkan Islam seperti anak panah yang keluar jalur, iman mereka tidak lebih dalam dari tenggorokannya. Maka, jika kalian menemukan mereka, bunuh mereka, karena akan ada upah bagi para pembunuh itu di Hari Kebangkitan.”

Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomor 260: "Ali membakar beberapa orang

dan berita ini terdengar oleh Ibn ‘Abbas, yang berkata,”Jika aku berada di

posisinya, aku tidak akan membakar mereka, seperti yang dikatakan sang Nabi,’Jangan hukum (siapapun) dengan Hukuman Allah (yaitu: api).’ Tidak ragu lagi,

aku sudah akan membunuh mereka, karena Nabi berkata, ’Jika seseorang(Muslim) meninggalkan agamanya, bunuh dia.’”

Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomor 261: "Delapan orang dari suku ‘Ukil

datang kepada sang Nabi dan mereka merasa udara Medina tidak cocok bagi

mereka. Karena itu mereka berkata,”O Rasul Allah! Tolong berikan kami susu.”

Rasul Allah berkata, ”Aku anjurkan kalian untuk bergabung dengan kelompok

unta-unta.” Maka mereka pergi dan minum air kencing dan susu unta (sebagai

obat) sampai mereka sehat dan gemuk. Lalu mereka membunuh gembala unta

dan melarikan unta-unta itu, dan mereka meninggalkan agamanya setelah

tadinya mereka adalah Muslim. Pada saat sang Nabi diberitahu hal ini oleh

orang yang minta tolong padanya, ia menyuruh beberapa orang untuk memburu

para pencuri unta itu, dan sebelum matahari bertambah tinggi, pencuri-pencuri

itu dibawa kepada Nabi, dan Nabi memotong tangan-tangan dan kaki-kaki

mereka. Ia meminta paku, yang dipanaskan dan ditusukkan ke dalam mata

para pencuri, dan mereka diterlantarkan di Harra (daerah berbatu di Medinah).

Mereka minta air, dan tidak ada seorang pun yang memberi mereka air sampai

mereka mati."

Dan sebagian terjemahan dari Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomor 4339

disampaikan oleh Aisha, Ummul Mu'minin: "Rasulullah (saw) berkata: Darah

seorang lelaki Muslim, yang mengaku tiada Tuhan selain Allah dan bahwa

Muhammad adalah Rasul Allah, secara hukum tidak boleh ditumpahkan kecuali

oleh karena satu dari ketiga hal ini: orang yang berzinah setelah menikah, dan

hukumannya adalah dirajam; orang yang melawan Allah dan RasulNya, dan

hukumannya adalah ia harus dibunuh atau disalib atau diasingkan dari tanah

ini; atau orang yang membunuh dan hukumannya adalah ia harus dibunuh. "

Berikut ini sangat mengerikan. Aku berani berkata bahwa orang mana pun yang membaca ini dan tidak merasa muak berarti tidak dapat disebut manusia.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomor 4348 ”Disampaikan oleh Abdullah Ibn

Abbas: Seorang pria buta punya seorang budak wanita yang sedang

mengandung (bayi pria buta itu sendiri) dan budak ini suka mengolok-olok dan

menghina sang Nabi. Ia melarang budak ini tapi budaknya tidak mau berhenti.

Ia memarahinya, tapi budak itu tetap tidak meninggalkan tabiatnya. Suatu

malam, budak itu mulai mencemooh sang Nabi dan menghinanya. Lalu pria itu

mengambil sebuah pisau, menempelkannya di perut budak itu, lalu

menusuknya, dan membunuhnya. Janinnya keluar diantara kakinya yang

berlumuran darah. Pagi harinya, sang Nabi diberitahu tentang hal ini. Dia

mengumpulkan orang-orangnya dan berkata: Aku meminta dengan sangat demi

Allah, orang yang melakukan hal ini untuk berdiri mengaku. Pria buta itu lalu

melompat dan dengan gemetar berdiri.

Dia duduk di sebelah sang Nabi dan berkata: Rasul Allah! Akulah majikan budak itu; ia seringkali menghina dan mengolok-olokmu. Aku melarangnya, tapi dia tidak berhenti. Aku memarahinya, tapi dia tidak meninggalkan tabiatnya. Ia punya dua anak laki-laki seperti mutiara dari budak perempuan ini, dan ia

email: [email protected] 2 twitter: @islamexpose

adalah kesayanganku. Kemarin malam, dia mulai lagi menghina dan mengolok-olok engkau. Lalu kuambil sebuah pisau, menempelkannya di perutnya, dan menusukkannya sampai aku membunuhnya.

Sang Nabi berkata: Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya”.

Saya merasa kisah ini mewujudkan ketidakadilan. Muhamad memaafkan seorang lelaki yang membunuh perempuan hamil beserta anaknya sendiri hanya karena dia berkata bahwa perempuan ini menghina sang Nabi!?

Baca juga yang dibawah ini! Pria-pria Arab ternyata punya kebiasaan meniduri budak-budak wanita mereka. Qur’an mengabadikan tradisi ini.

Q. 33:52 “Tidaklah diperbolehkan bagi kalian (untuk menikahi lebih banyak)

perempuan-perempuan setelah ini, ataupun mengganti mereka dengan istri-istri

lain, meskipun kecantikan mereka menarik hatimu, kecuali yang dimiliki oleh

tangan kananmu (sebagai budak perempuan).”

Muhammad sendiri meniduri Mariyah tanpa menikahinya, dan Mariyah adalah

budak dari salah satu istri Muhammad yang bernama Hafsa.

Memaafkan seseorang yang membunuh orang lain hanya karena dia

mengatakan perempuan itu menghina Muhammad adalah perbuatan yang tidak

dapat diterima. Bagaimana jika orang itu bohong untuk menghindari hukuman?

Apa yang disampaikan kisah ini tentang rasa keadilan Muhammad? Bayangkan

berapa banyak wanita tak bersalah yang dibunuh para suaminya dalam kurun

waktu 1.400 tahun ini! Dan luar biasa juga bahwa para suami yang seenaknya

menuduh istri mereka telah menghina Rasulullah dan oleh karena itu dengan

enteng pula main tancap pisau ke perut istri; oleh Tuhan dan Hadis bisa

mengelak dari hukuman???

Ini satu lagi.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomor 4349 "Disampaikan oleh Ali ibn Abu Talib:

Seorang wanita Yahudi sering menghina dan mengolok-olok sang Nabi. Seorang

pria lalu mencekiknya sampai dia mati. Rasulullah mengumumkan tidak perlu

hukuman untuk membalas darahnya. "

Tidak mudah untuk membaca cerita-cerita macam ini tanpa hati tergerak. Tidak ada alasan untuk mengira bahwa cerita-cerita ini dipalsukan. Untuk apa para pengikut Nabi, yang berusaha keras menggambarkan nabi mereka sebagai orang yang penuh belas kasihan, memalsukan begitu banyak cerita yang membuat nabi tampak seperti penguasa bengis? Saya tidak dapat lagi menerima tindakan brutal terhadap orang-orang yang memilih untuk tidak menerima Islam. Iman adalah pilihan pribadi. Aku tidak dapat lagi menerima bahwa seseorang yang mengeritik sebuah agama harus dihukum mati.

Pada tahun 1980an, ada seorang Katolik bernama Arswendo Atmowiloto (AA),

seorang penulis novel terkenal dan pemimpin Tabloid Monitor, majalah yang

sangat populer pada masa itu. Orang ini pada satu waktu melakukan polling,

siapakah orang terpopuler versi pembaca tabloidnya. Bedasarkan surat yang

diperoleh dari pembaca, ternyata Muhammad menempati posisi ke 11 sebagai

orang terfavorit di Indonesia (versi pembaca Monitor), sementara yang

mencengangkan, Arswendo sendiri menempati posisi ke 10. Ini benar-benar

berdasarkan surat yang masuk dari para pembaca Monitor. Tetapi apa yang

kemudian terjadi sungguh di luar dugaan. Saudara-saudara saya kaum Muslim

marah besar dan melakukan demonstrasi besar-besaran di jalan-jalan dan di

email: [email protected] 3 twitter: @islamexpose

kampus-kampus, menuntut agar Arswendo Atmowiloto dihukum berat. Bahkan di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), tempat calon cendekiawan dipersiapkan, banyak mahasiswanya yang melakukan unjuk rasa dan menuntut supaya AA dihukum mati, sebab dianggap telah menghina Islam dan Nabi Muhammad. Kemudian setelah melakukan persidangan, hakim memutuskan menjatuhkan hukuman penjara kepada AA selama beberapa tahun. Apakah ini adalah hukuman yang adil? Benarkah AA telah menghina Islam dan nabi Muhammad melalui polling yang ia adakan?

Lihat juga bagaimana Muhammad bersikap kepada orang-orang yang tidak percaya:

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomor 4359 "Disampaikan oleh Abdullah ibn

Abbas: Ayat yang berbunyi “Hukuman bagi orang-orang yang berperang

melawan Allah dan RasulNya, dan berjuang keras mengacaukan tanah ini adalah

dibunuh, atau disalib, atau potong tangan dan kaki dari arah yang berlawanan

atau diasingkan dari tanah ini … yang maha pengampun.” Ini diberikan untuk

orang-orang yang menyembah banyak tuhan. Jika ada dari mereka yang

bertobat sebelum mereka ditangkap, ini tidak menghindarkan mereka dari

hukuman tadi, yang memang layak mereka dapatkan. "

Bagaimana mungkin utusan Tuhan membunuh dan menyalib orang karena mereka menolak dia? Bisakah orang seperti ini jadi utusan Tuhan? Tidakkah ada orang lain dengan moral dan etika yang lebih baik untuk memikul tanggungjawab besar sebagai utusan Tuhan?

Saya tidak dapat menerima kenyataan bahwa Muhamad membantai 900 orang Yahudi dalam satu hari setelah ia menangkap mereka dalam suatu penyerbuan yang direncanakannya. Saya membaca kisah ini dan bulu kuduk saya pun berdiri.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomor 4390 "Disampaikan oleh Atiyyah al-Qurazi:

Aku adalah seorang dari para tawanan Banu Qurayzah. Mereka (para penawan)

memeriksa kami, dan mereka yang sudah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh,

dan yang belum tidak dibunuh. Aku adalah salah satu dari mereka yang belum

punya bulu kemaluan."

Saya juga terkejut sekali membaca kisah dibawah ini.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomor 4396 "Disampaikan oleh Jabir ibn Abdullah:

Seorang pencuri dihadapkan pada sang Nabi. Nabi berkata: bunuh dia! Orang-

orang berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Lalu kata Nabi: Potong

tangannya. Maka tangan kanannya dipotong. Ia dibawa keduakalinya pada sang

Nabi dan Nabi berkata: Bunuh dia! Orang-orang berkata: Dia telah mencuri,

wahai Rasul Allah! Maka Nabi berkata: Potong kakinya! Maka kaki kirinya

dipotong. Orang itu dibawa ke hadapan Nabi untuk ketigakalinya dan Nabi

berkata: Bunuh dia! Orang-orang berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah! Maka

Nabi berkata: Potong tangannya! (Maka tangan kirinya dipotong) Orang itu

dibawa lagi untuk keempatkalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia! Orang-orang

berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah! Maka Nabi berkata: Potong kakinya!

Maka kaki (kanannya) dipotong. Orang itu dibawa lagi untuk kelima kalinya dan

Nabi berkata: Bunuh dia! Lalu kami membawa dia pergi dan membunuhnya.

Kami lalu menyeret dia dan melemparkan dia ke dalam sumur dan menimbuni

batu-batu di atas tubuhnya. "

Tampaknya Muhammad menentukan hukuman berdasarkan apa yang ia dengar. Dengan memotong tangan seorang pencuri, ia tidak lagi dapat mencari makan kecuali dengan mengemis, dan ini pun sulit karena dia sudah dicap sebagai

email: [email protected] 4 twitter: @islamexpose

pencuri dan dibenci orang. Karena itu ia terpaksa mencuri lagi untuk bisa terus hidup. Inikah yang dinamakan Nabi yg Maha Mulia? Rahmatan lil alamin?

Setelah hidup di dunia Barat selama beberapa tahun dan diterima dengan baik

oleh orang-orang dari berbagai agama atau yang tak beragama sekalipun, yang

mencintai saya dan menerima saya sebagai kawan mereka, saya tidak dapat

lagi menerima mandat-mandat Qur’an sebagai firman Tuhan.

Q.58:22 “Kau tidak akan menemukan orang-orang yang percaya pada Allah dan

di hari akhir, berkawan dengan mereka yang melawan Allah dan utusanNya …”

Q.3:118-120 “O kamu yang percaya! Janganlah memilih bitaanah (penasehat,

konsultan, pelindung, penolong, kawan, dll) di luar agama (penyembah berhala,

orang Yahudi, orang Kristen, dan orang munafik), karena mereka akan terus

berusaha sekuatnya untuk merusak pikiranmu. Mereka ingin menjahatimu.

Kebencian sudah muncul dalam mulut mereka, tapi bahkan yang tersembunyi

dalam dada mereka lebih buruk lagi. Memang Kami telah menerangkannya

padamu, jika kalian mengerti. Lihat! Kalianlah yang mencintai mereka tapi

mereka tidak mencintaimu, dan kalian percaya akan semua kitab-kitab (kalian

percaya Taurat dan Injil, tapi mereka tidak percaya Qur’an). Dan jika mereka

berjumpa denganmu, mereka berkata, ‘Kami percaya.’ Tapi kalau mereka

sendirian, mereka menggigit ujung-ujung jari mereka dengan penuh kemarahan

padamu. Katakanlah: ‘Matilah dalam kemarahanmu. Tentu Allah tahu apa yang

ada dalam hatimu (semua rahasia).’ Jika kebaikan terjadi padamu, mereka

bersedih, tapi kalau kejahatan terjadi padamu, mereka bergembira ..”

Dan ini:

Q.5:51 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-

orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian

mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain...”

Saya mengalami sendiri bahwa perkataan-perkataan di atas itu salah total. Lihatlah buktinya saat terjadi krisis Bosnia dan Kosovo; di mana negara-negara Kristen mengadakan perang terhadap sesama negara Kristen untuk membebaskan orang-orang Muslim. Banyak dokter-dokter Yahudi yang dengan sukarela menolong pengungsi-pengungsi Kosovo, meskipun pada kenyataannya selama Perang Dunia II, orang-orang Muslim Albania memihak Hitler dan ikut membantai orang-orang Yahudi. Saya sendiri bertemu dengan banyak teman orang Muslim Bosnia yang memperoleh suaka di Inggris.

Semakin jelas bagi saya bahwa orang-orang Muslim diterima oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia, tapi meskipun demikian, Nabi kita ingin supaya kita membenci mereka, mengucilkan diri kita dari mereka, memaksa mereka menerima cara kita hidup atau membunuh mereka, menundukkan mereka dan memaksa mereka membayar Jizyah. Sungguh tolol! Sangat menyedihkan! Sungguh tak berperikemanusiaan!

Tidak heran mengapa Muslim begitu membenci Barat dan Yahudi. Muhamad-lah yang menabur benih kebencian itu dan menimbulkan rasa curiga pada orang-orang non-Islam. Bagaimana mungkin orang-orang Muslim bisa bergaul dengan Negara-negara lain sambil menggenggam pesan-pesan kebencian di Qur’an sebagai firman Tuhan?

Banyak orang Muslim yang pindah ke Negara-negara non-Muslim dan diterima dengan tangan terbuka. Banyak dari mereka yang berpolitik dan menjadi bagian dari kalangan pemerintah kelas atas. Kami tidak mengalami diskriminasi dari

email: [email protected] 5 twitter: @islamexpose

Negara-negara non-Islam. Tapi lihat bagaimana nabi suci kita menganjurkan kita memperlakukan non-Muslim jika kita menjadi kalangan mayoritas.

Q.9:29 ”Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak(pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah

diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang

benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada

mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam

keadaan tunduk.”

Aku juga merasa ayat-ayat berikut tidak sesuai dengan hati nuraniku. Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi ini dan diampuni di akherat. Tapi Nabi-ku melarangku untuk meminta pengampunan bagi orang-orang yang tidak percaya, bahkan jika mereka itu orang tua kita atau orang-orang yang kita cintai.

Q.9:113 “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman

memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-

orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka,

bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.”

Qur’an dan Ahadith penuh dengan ayat-ayat yang tidak bisa diterima seperti ini sehingga ini merupakan bukti nyata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi, tapi seorang pemimpin suatu aliran kepercayaan saja. Kepercayaan sesat memang memaksa orang untuk meng-adukan anggota keluarganya sendiri. Muhammad hanyalah seorang penipu yang bohongnya sangat luarbiasa, sangat memaksa, sehingga orang-orang yang bodoh di zamannya percaya padanya. Lalu generasi berikutnya mewariskan kebohongan ini ke generasi berikutnya. Ahli-ahli filosofi dan para penulis lahir di suasana kebohongan seperti ini dan mengembangakannya lebih lanjut, memuliakannya, dan membuatnya tampak dapat dipercaya. Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Qur’an dan mempelajari Ahadith, kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka.

Saya tahu kata-kata saya ini menyakiti hatimu. Tapi saya anjurkan engkau agar mengendalikan kemarahanmu dulu, baca tulisan-tulisan saya dan pikirkanlah matang-matang.

Engkau lihat bahwa penolakan saya akan Islam bukan didasari oleh tindakan-

tindakan buruk orang Muslim, tapi oleh tindakan-tindakan buruk pengarangnya

sendiri; Muhammad. Semua kekejaman dan tindakan kekerasan yang mengerikan yang dilakukan oleh para Muslim di seluruh dunia diilhami oleh Qur’an dan Sunnah. Karena itu saya menuding Qur’an sebagai dasar tindakan jahat yang dilakukan orang-orang Muslim. Saya tahu bahwa semua usaha untuk memanusiakan masyarakat Islam hanyalah buang-buang waktu belaka karena musuhnya adalah Islam itu sendiri dan inilah sasaran seranganku.

Saya harus melakukan ini, meskipun dengan itu saya menjadi magnet yang menyedot kebencian semua Muslim fanatik. Tidak ada untungnya bagi saya. Satu-satunya alasan kenapa saya begitu menentang Islam adalah untuk membebaskan dunia dari cengkeraman aliran setan ini dan mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan, kasih, dan hormat kepada sesama manusia.

email: [email protected] 6 twitter: @islamexpose

email: [email protected] 7 twitter: @islamexpose

Kenapa saya benci Islam? Oleh: Duladi:

Siapakah Muhammad?Benda apakah Allah SWT itu?

Dahulu ketika saya masih seorang budak Arab (baca: 'Muslim'), saya mengira Allah SWT adalah Tuhan Pencipta Dunia beserta Isinya, dan Muhammad adalah seorang manusia yang amat sempurna yang diciptakan Allah SWT guna menjalankan misi ketuhanan yang penghabisan, yaitu mendirikan agama terakhir, Islam.

Saya pun mengira, Islam adalah sebuah ajaran kebenaran yang mendidik para pengikutnya agar takut pada dosa, takut melakukan kejahatan. Saya mengira, Islam adalah agama universal untuk seluruh umat manusia di bumi. Saya mengira, Islam adalah satu-satunya agama yang dapat memperkenalkan Tuhan yang benar pada pengikutnya.

Tetapi, apa yang sesungguhnya? Semua perkiraan dan keyakinan saya akan Islam itu adalah keliru. Semua yang saya yakini tentang Islam hanyalah angan-angan belaka, tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya.

Saya kini sadar, bahwa 'Muslim' telah ditipu oleh bangsa Arab. Apa yang mereka sangka Tuhan, sebetulnya bukan Tuhan, tapi Jimat, yaitu seonggok batu hitam (benda mati) yang didaulat sebagai Allah SWT. Itulah kenapa, sejak zaman nabi hingga detik ini, tiada seorang Muslim pun yang mengandalkan Allah sebagai kekuatan adikodrati untuk menjadi pelindung mereka. Muslim lebih percaya pada kekuatan manusia, yaitu kekuatan senjata (dahulu pedang, kini senapan dan bom). Bahkan nabi sendiri pun adalah seorang yang bengis dan cuma bisa mengandalkan kelicikan dan keganasan manusia belaka, tiada kekuatan ilahi pernah dipakainya. Untuk menjadi sukses di Arab dan dunia sekitarnya, cara-cara kekerasan dan peperanganlah yang digunakan.

Saya pun akhirnya tahu, kalau Muhammad tidaklah sempurna, baik secara akhlak maupun fisiknya. Muhammad gemar kawin, suka menyetubuhi anak-anak, berzinah dengan siapa saja yang disukainya, merebut istri orang lain bahkan istri anaknya sendiri, membunuh siapa saja yang berani menentang kehendaknya, mencari nafkah dengan jalan merampok dan menjarah karavan dagang Quraish, menyerang kota-kota Yahudi dan menghabisi penduduknya hanya karena alasan "mereka tidak mau beriman".

email: [email protected] 8 twitter: @islamexpose

Semua yang saya katakan ini bukanlah dusta, tetapi berdasarkan apa yang saya baca dari Sirat Rasul yang ditulis oleh sejarawan Islam tertua Ibnu Ishaq (704 - 768 M), dan juga kumpulan hadist-hadist sahih seperti Bukhari & Imam Muslim. Saya pada mulanya juga sempat terkejut dan tidak percaya, mungkin itu hanya fitnah kaum kafir, yang membuat karangan-karangan palsu untuk menjelek-jelekkan Islam. Ketika saya berusaha untuk mendapatkan detil-detil sejarah Islam dari buku-buku pelajaran cucu saya di sekolah maupun buku-buku Islam untuk umum, saya dapati kesimpulan bahwa tulisan-tulisan itu ditulis hanya berdasarkan prasangka-prasangka dan tidak didukung oleh bukti-bukti catatan sejarah yang valid. Anda bisa cek sendiri, bila Anda punya anak yang bersekolah setingkat SD, SMP atau SMA, buka-bukalah buku pelajaran Islam, khususnya mengenai sejarah nabi Muhammad. Anda akan temukan bahwa si penulis banyak mengumbar tuduhan-tuduhan, seperti menyebut orang Yahudi sebagai para perampok, pembunuh, pelanggar perjanjian dan tukang bikin onar, tanpa ada rujukan catatan sejarahnya. Sementara kata-kata pujian secara berlebihan disematkan pada sang nabi, ini pun tanpa disertai bukti-bukti/fakta yang memadai. Muhammad dikatakan berperang demi membela diri, karena dirinya diserang kaum kafir (tanpa bukti). Perang Badar dikatakan sebagai Perang Suci, bukan perampokan, padahal itu adalah perampokan besar yang dilakukan sang nabi terhadap pedagang Quraish. Buku-buku itu mengkambinghitamkan Yahudi dan kaum Pagan sebagai biang peperangan di Arab, tanpa ada satu pun bukti yang mendukung pernyataan-pernyataan tersebut. Apakah sejarawan Islam Ibnu Ishaq itu salah, sedangkan penulis buku pelajaran Islam ini yang benar? Tentu saja saya lebih percaya pada tulisan Ibnu Ishaq ketimbang buku-buku sekolah itu, karena buku-buku itu hanya bisa menjudge dan mengklaim, menuduh dan memuji-muji secara sepihak tanpa disertai dengan bukti sejarah yang valid.

Umat Islam telah didoktrin sejak masih anak-anak, sejak di pengajian-pengajian, sejak di TPQ dan sejak di pendidikan umum yang terendah seperti TK atau SD, bahwa Islam itu agama terbaik, agama paling sempurna, nabi Muhammad adalah makhluk paling sempurna, yang sempurna akhlak dan jasmaninya, bla-bla-bla..... tanpa mereka tahu bahwa mereka sedang dibohongi. Fakta sejarah menyatakan sebaliknya, sedangkan apa yang mereka terima dari guru-guru Islam mereka adalah kebohongan, karangan-karangan untuk menutupi Islam yang sebenarnya.

Agama Islam diciptakan bukan untuk benar-benar berfungsi sebagai agama, melainkan sebagai sekte pemujaan kepada Muhammad, sang pendiri. Setiap saat Muslim dicekoki oleh doktrin-doktrin bahwa nabi Muhammad adalah makhluk mulia, manusia paling bijaksana dan paling luhur di antara anak-anak keturunan Adam, maka dari itu semua pengikutnya wajib untuk bersholawat untuk dia, mendoakan keselamatan bagi Muhammad dan keluarganya agar terhindar dari siksa api neraka, memuji-muji nama sang nabi bak orang Kristen

email: [email protected] 9 twitter: @islamexpose

memuji-muji Yesus, Tuhan mereka. Tiada doa tanpa disertai dengan kata-kata sanjungan dan pujian buat sang nabi.

Islam, tidak mengajarkan kebaikan. Apa yang disebut kebaikan dalam Islam hanyalah kebaikan yang semu dan hanya untuk kalangan sendiri saja. Islam mengajarkan kekerasan rumah tangga, perlakuan yang buruk kepada wanita, perkosaan terhadap para pelayan/budak, serta zinah berkedok nikah (poligami). Islam menanamkan benih-benih penyakit dalam hati Muslim, dengan membagi dunia ini menjadi 2 bagian, yaitu dunia Pemuja Allah/Muhammad dan dunia Kafir. Islam bercita-cita mengubah dunia ini menjadi 1 dunia saja, yaitu dunia Pemuja Allah/Muhammad, dan semua orang yang menolak memuja Allah dan Rasulnya harus disingkirkan atau dijadikan budak (dhimmi).

Secara terang-terangan, Alquran menyatakan kebencian dan permusuhannya terhadap Kristen dan Yahudi. Secara jelas pula dalam Alquran tertulis bahwa bila saatnya tiba, bila Islam sudah cukup kuat pengaruh dan kekuatan bersenjatanya, seluruh muslim diwajibkan memerangi orang-orang non-muslim di manapun mereka berada, termasuk terhadap para tetangga sendiri yang tidak memiliki permusuhan apa pun.

Di mata Islam, semua orang yang menolak agama Islam dianggap sebagai musuh Allah & Rasulnya, dan mereka adalah bahan bakar api neraka. Karena mereka bahan bakar api neraka, Islam bukannya mengajarkan umatnya agar mengasihani dan menyayangi mereka, tapi justru malah memerintahkan untuk menumpas dan menyiksa mereka sebagai siksa dunia sebelum mereka mengalami siksa akherat. Siapa pun yang dianggap sebagai calon neraka, di dunia ini darahnya halal ditumpahkan.

Saya pikir, Islam memang sangat menjijikkan, sehingga akhirnya menghantarkan saya untuk benar-benar bulat mengambil keputusan KELUAR dari agama palsu ini. Jika saya terus berkutat pada agama menjijikkan yang penuh kepalsuan dan tipu daya ini, saya bukan MANUSIA, tapi zombi yang mengabdi untuk Arab. Saya bukan orang Arab, saya orang Indonesia, saya tidak sudi jadi zombi-nya Arab.

Bagi yang ingin membaca secara online Buku Sejarah Muhammad (Sirat Rasul) dari Sejarawan Tertua, Ibnu Ishaq, bisa ke:http://www.faithfreedom.org/Articles/sira/index.htm

Buku itu sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Bagi yang kesulitan dengan bahasa Inggris, bisa mendapatkan cuplikan-cuplikan (kutipan-kutipan) Sirat Rasul dan juga hadist sahih dengan membaca artikel-artikel di bawah ini.

Artikel-artikel berikut ini akan menjelaskan pada kalian bahwa semua yang saya katakan ini adalah benar.

email: [email protected] 10 twitter: @islamexpose

Sejarah Muhammad dan Analisis KepribadiannyaBagaimana Caranya Muhammad Mati?Dunia Teroris Masa Kini Terinspirasi dari Aksi Teror NabinyaMengenal Keluarga Suci Ala Muhammad

Muhammad dan SexMuhammad Pelanggar SumpahMuhammad Jelek (Keadaan Fisiknya Tidak Sempurna)

Allah SWT adalah Karangan MuhammadAllah SWT adalah Berhala Terbesar Sembahan Suku Pagan QuraishAllah SWT adalah Setan

Islam bukan AgamaIslam Agama SakitIslam Agama Kebencian

email: [email protected]

email: [email protected] 11 twitter: @islamexpose

TUHAN TELAH MEMBUKA MATAKU

Oleh : Kartini A. I.

Kesaksian ini ditulis dengan harapan, apa yang saya alami kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi – Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.

Berteriak-teriak di depan gereja dengan berkata: “Maria, dipanggil Yesus cuek saja” pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam).

Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga: Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu hal yang paling menakutkan dan paling ngeri buat saya, karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati apakah mendapat rahmat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa.

Dari Sukabumi, saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.

Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman, dan ketika membuka kitab Kejadian ada tertulis “Allah menciptakan manusia dari tanah...” Saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan bahwa orang Kristen itu adalah orang ‘kafir’.

Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja

email: [email protected] 12 twitter: @islamexpose

dan kali pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai. Batin saya berontak antara merasa telah melakukan dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.

Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih. Saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi:

Qul huwallahu ahad (Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”)

Allaahush shamad (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)

Lam yalid wa lain yuulad (Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan)

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad: (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.)

Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhirnya pada hari Minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa melalui televisi, secara spontanitas saya ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka sendiri. Di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu:

“Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih ‘Isa lewat dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh.”

Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa: “Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya,” dan mujizat terjadi. Besoknya, saya telah sembuh.

Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran, mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya adalah, Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya. Di samping itu, yang berkuasa atas hidup matinya manusia hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.

Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada suatu hari saya butuh melegalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung. Saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya

email: [email protected] 13 twitter: @islamexpose

sekolah dan nyantri. Ketika saya minta legalisasi, entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan, sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah. Akhirnya bukan menerima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya. Akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.

Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni, tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih, tapi ternyata tidak. Saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok “Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll”.

Dari kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya. Tapi apa yang saya dapatkan ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi. Saya heran, kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: “Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?” Saya kaget...orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.

Dan caci maki pun keluar. Ayah saya bilang: “Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini. Kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi. Dulu aku bangga kamu bisa ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi. Aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen. Kamu benar-benar telah mencemarkan nama baik Pesantren sampai bisa masuk Kristen. Entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini oleh kamu. Kamu ini kalau binatang, pasti sudah dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik. Sampah di pinggir jalan masih ada harganya, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali. Dan biar kamu tahu, nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama.”

Untuk apa??? Tanyaku. “Biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-gara kamu masuk Kristen.” Demikian jawab ayah.

Bagaikan disambar geledek di siang bolong. Kenapa mereka tega seperti itu? Dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan dikirim ke Departemen Agama. Setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan lain lagi selain pergi dari rumah dan bertekad dalam hati “Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua dan saudara saya mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini”. Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa surgawiku tidak pernah mengabaikan saya! Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa surgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan jasmani, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!

email: [email protected] 14 twitter: @islamexpose

Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, “Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima.”

Dan ajaib sekali Tuhan kita itu. Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar saya rasakan. Ini sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan 'Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya menyimpulkan:

1. Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.

2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.

3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan coba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.

Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.

Amin ya robbal alamin,

Hormat kami,

Kartini A.I.

Catatan redaksi: Dua orang ibu tersebut menemukan alamat yang bersangkutan di suatu toko buku di Bandung. Dua orang ibu itu merasa terbeban dan mencari alamatnya sampai ketemu. Berkat Tuhan! Tuhan sendiri yang menuntun mereka, pasti ketemu. Hodu ladonai! Puji Tuhan! Halleluya!

Tuhan memberkati mereka semua Amin

Ulasan redaksi: Kebanyakan orang muslim, seperti saudara Kartini A.I. banyak membenci dan mendebat orang Kristen, padahal Al Qur'an menyebutkan orang Kristen, orang Nasrani itu persahabatannya paling dekat dengan orang lslam.

email: [email protected] 15 twitter: @islamexpose

email: [email protected] 16 twitter: @islamexpose