7
IV. Alat dan Bahan 4.1 Alat 4.1.1 Chamber 4.1.2 Syringe 4.1.3 Tabung U 4.1.4 Timbangan 4.1.5 Timer 4.2 Bahan 4.2.1 Estrogen 4.2.2 Oksigen 4.2.3 Propylthiouracil 4.2.4 Saline 4.2.5 Tiroksin 4.2.6 TSH V. Prosedur V.1 Percobaan I : Pengukuran Standar Laju Metabolisme Tikus normal diklik dan didrag kedalam chamber dan tombol mouse dilepaskan. Katup pada sisi kiri tabung dipastikan terbuka agar udara dapat masuk, bila tertutup kaatup diklik agar terbuka. Indikator pada T-connector dipastikan terbaca “chamber and manometer connected”, bila tidak, klik untuk membukanya. Tombol weigh diklik, dicatat pada Baseline di chart 1 untuk berat. Tombol (+) pada timer diklik sehingga terbaca

Alat Bahan Prosedur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: Alat Bahan Prosedur

IV. Alat dan Bahan

4.1 Alat

4.1.1 Chamber

4.1.2 Syringe

4.1.3 Tabung U

4.1.4 Timbangan

4.1.5 Timer

4.2 Bahan

4.2.1 Estrogen

4.2.2 Oksigen

4.2.3 Propylthiouracil

4.2.4 Saline

4.2.5 Tiroksin

4.2.6 TSH

V. Prosedur

V.1 Percobaan I : Pengukuran Standar Laju Metabolisme

Tikus normal diklik dan didrag kedalam chamber dan tombol

mouse dilepaskan. Katup pada sisi kiri tabung dipastikan terbuka agar

udara dapat masuk, bila tertutup kaatup diklik agar terbuka. Indikator pada

T-connector dipastikan terbaca “chamber and manometer connected”, bila

tidak, klik untuk membukanya. Tombol weigh diklik, dicatat pada

Baseline di chart 1 untuk berat. Tombol (+) pada timer diklik sehingga

terbaca 1.00.katup diklik agar menutup sehingga udara dari luar tidak

masuk, dipastikan hanya oksigen dari sistem tertutup ini yang dihirup oleh

tikus. Tombol start pada layer time diklik, ketinggian air pada tabung U-

shaped diperhatikan. Timer akan berhenti otomatis setelah satu menit,

kemudian tombol T-connector diklik maka akan terbaca “manometer and

syringe connected”. Katup diklik untuk membuka sehingga tikus dapat

menghirup udara luar. Perbedaan antara tinggi kiri dan kanan tabung U

dilihat dan diperkirakan volume oksigen yang perlu disuntikkan. Tombol

Page 2: Alat Bahan Prosedur

(+) dibawah O2 diklik sampai layar memberikan nilai, kemudian tombol

inject diklik sampai volume pada kedua sisi sama (akan ada kata “level”

berkedip dan menghilang). Bila terlalu tinggi, dapat diulangi dengan

menekan tombol reset. Pengukuran ini dicatat pada bagian baseline di

grafik 1, untuk pemakaian O2 selama 1 menit. Pemakaian oksigen tiap jam

pada tikus dihitung dengan rumus :

mL pemakaianO21 menit

x 60 menit

jam = mL O2/jam

Laju metabolik per kilogram bobot badan dihitung dengan rumus :

mLO 2/ jamKg bb

= mL O2/kg/jam

Record data diklik. Tikus dari chamber diklik dan didrag kembali ke

kandangnya. Tombol reset pada kotak apparatus diklik. Langkah 1-5

diulangi untuk tikus tiroidektomi (Tx) dan hipofisektomi (Hypox). Data

pada bagian baseline grafik 1 direkam.

V.2 Percobaan II : Pengukuran Pengaruh Tiroksin Pada Laju Metabolik

Tikus yang akan diuji dipilih pada data set (normal, Tx, Hypox).

Tombol reset pada kotak apparatus diklik. Alat suntik thyroxine diklik dan

didrag pada tikus dan tombol mouse dilepaskan untuk menginjeksi hewan

tersebut. Tikus diklik dan didrag kembali kedalam chamber. Langkah 1-12

percobaan I diulangi, tetapi data pada bagian with thyroxine grafik 1

direkam. Record data diklik. Tikus diklik dan didrag kembali ke

kandangnya, clean diklik untuk membersihkan semua efek dari thyroxine.

Langkah 1-6 diulangi pada tikus berikutnya. Data pada bagian with

thyroxine grafik 1 pada kolom sesuai tikus yang diuji, direkam.

V.3 Percobaan III : Pengukuran Pengaruh TSH Pada Laju Metabolik

Tikus yang akan diuji dipilih pada data set (normal, Tx, Hypox).

Tombol reset pada kotak apparatus diklik. Alat suntik TSH diklik dan

Page 3: Alat Bahan Prosedur

didrag pada tikus, tombol mouse dilepaskan untuk menginjeksi hewan

tersebut. Tikus diklik dan didrag kembali kedalam chamber. Langkah 1-12

percobaan I diulangi, tetapi data pada bagian with TSH grafik 1 direkam.

Record data diklik. Tikus diklik dan didrag kembali ke kandangnya, clean

diklik untuk membersihkan semua efek dari TSH. Langkah 1-6 diulangi

pada tikus berikutnya. Data pada bagian with TSH grafaik 1 pada kolom

sesuai tikus yang diuji, direkam.

V.4 Percobaan IV : Pengukuran Propylthiouracil Pada Laju Metabolik

Tikus yang akan diuji dipilih pada data set (normal, Tx, Hypox).

Tombol reset pada kotak apparatus diklik. Alat suntik propylthiouracil

diklik dan didrag pada tikus, tombol mouse dilepaskan untuk menginjeksi

hewan tersebut. Tikus diklik dan didrag kembali kedalam chamber.

Langkah 1-12 percobaan I diulangi, tetapi data pada bagian with

propylthiouracil grafik 1 direkam. Record data diklik. Tikus diklik dan

didrag kembali ke kandangnya, clean diklik untuk membersihkan semua

efek dari propylthiouracil. Langkah 1-6 diulangi pada tikus berikutnya.

Data pada bagian with propylthiouracil grafik 1 pada kolom tikus yang

diuji, direkam.

V.5 Percobaan V : Terapi Pengganti Hormon

Alat suntik diklik dan didrag pada botol saline dan tombol mouse

dilepaskan, alat suntik akan terisi secara otomatis 1 mL saline. Alat suntik

didrag pada tikus kontrol, ujung jarum diletakkan pada daerah bagian

bawah abdominal (intraperitonial) dan tombol mouse dilepaskan untuk

menginjeksi hewan tersebut dan alat suntik otomatis kembali pada

tempatnya. Clean diklik untuk membersihkan alat suntik dari residu obat.

Alat suntik diklik lagi, didrag ke botol estrogen dan tombol mouse

dilepaskan, alat suntik otomatis terisi 1 mL estrogen. Alat suntik didrag

pada tikus eksperimen, ujung jarum diletakkan pada daerah bagian bawah

abdominal (intraperitonial) dan tombol mouse dilapaskan untuk

Page 4: Alat Bahan Prosedur

menginjeksi hewan tersebut dan alat suntik otomatis kembali pada

tempatnya. Clean diklik untuk membersihkan alat suntik dari residu. Clock

diatas layar elapsed days diklik, akan terlihat jam berputar 24 jam.

Langkah 1-5 diulangi sampai semua tikus mendapat 7 kali suntikan selama

7 hari (1 suntikan/hari). Tikus kontrol mendapat 7 kali suntikan saline dan

tikus eksperimen mendapat 7 kali suntikan estrogen. Kemudian kotak

kertas timbang ddiklik, kertas timbang yang muncul diklik dan didrag ke

atas timbangan, kemudian tombol mouse dilepaskan. Skala timbngan akan

memberikan nilai berat kertas timbang, tombol tare diklik untuk menara

timbangan (0,00 g). Dilakukan peenghilangan uterus dengan cara tombol

remove uterus pada kandang diklik, tikus akan hilang dan uterus akan

tampak di setiap kandang. Uterus dari tikus kontrol diklik dan didrag ke

atas timbangan dan tombol mouse dilepaskan. Tombol weigh diklik untuk

menimbangnya. Beratnya dicatat. Record data diklik. Clean diklik pada

timbangan untuk membuang kertas timbang dan uterus. Langkah 7 dan 8

diulangi. Kemudian uterus diklik dan didrag dari tikus eksperimen ke atas

timbangan dan tombol mouse dilepaskan. Tombol weigh diklik untuk

menimbangnya. Beratnya dicatat. Record data diklik. Clean diklik pada

timbangan untuk membuang kertas timbang dan uterus.

Kesimpulan

1. Hormon merupakan zat atau senyawa yang diekskresikan kedalam darah

oleh kelenjar khusus (endokrin) dalam jumlah kecil yang dibawa oleh

darah ke bagian tubuh lain untuk berinteraksi dengan reseptornya pada sel

atau organ target dan menimbulkan efek biologi khusus dalam hal ini

hormon tiroksin dan TSH dapat meningkatkan laju metabolik pada hewan

percobaan.Sedangkan terapi pengganti hormon merupakan suatu usaha

atau tindakan yan dilakukan untuk mengganti hormon yang hilang dari

tubuh dengan asupan suatu zat yang sesuai dari luar, dalam hal ini obat

propylthiouracl yang dapat menurunkan laju metabolik karena

Page 5: Alat Bahan Prosedur

menghambat tiroksin, dan hormon estrogen yang meningkatkan berat

uterus.

2. Untuk mengevaluasi aktivitas hormon terhadap laju metabolik hewan

percobaan dan terapi pengganti hormon dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik komputerisasi