Upload
mela1214
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 1/12
Proses Pembuatan Gula Tebu Kristal Proses pembuatan gula tebu kristal yg sering kita temukan
di dapur sedikit rumit dari segi pemrosesan ketimbang gula tebu merah. Berikut adalah tahapan
prosesnya :
1. Bahan Baku Penunjang
Asam Phospat (H 3 PO 4 )
Digunakan sebagai bahan pengendap kotoran.
Air Kapur ( Ca(OH) 2 )
Tujuan :
* Menaikkan pH nira dari asam menjadi alkalis
* Mencegah terjadinya inversi krn sukrosa pada kondisi asam mengalami inversi (pembalikan
arah polarisasi yg semula ke kanan menjadi ke kiri)
* Membantu menjernihkan nira
roses Pembuatan Ca(OH) 2 :
Proses pembuatan air kapur adalah dengan melarutkan CaO (batu gamping) dalam air panas
pada tabung yang berputar dengan kecepatan 5 – 6 Rpm agar cepat larut, kemudian dilanjutkan
dengan proses penyaringan untuk memisahkan air kapur dari batu kapur yang belum matang
dan pasir.
Reaksi :
CaCO3 -----> CaO + CO 2
CaO + H 2O -----> Ca(OH) 2 + 15,9 Kcal
Ca(OH) 2 -----> Ca 2+ + 2 OH-
Dari penyaringan air kapur akan mengalir ke unit pengendapan yang mempunyai sekat (baffle )
selang - seling yang bertujuan agar kotoran yang masih terbawa air kapur bisa mengendap dan
tidak terbawa ke bak penampungan. Di bak penampungan air kapur, terdapat pengadukan yang
bertujuan agar air kapur yang telah terbentuk tidak mengendap, selanjutnya air kapur dipompa
ke tahap pemurnian untuk digunakan dalam proses pembuatan gula.
Sulfur (belerang)
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 2/12
Sulfur digunakan dalam pembuatan gas SO 2 , yang digunakan pada proses pemurnian.
Belerang ditambahkan dalam bentuk gas SO 2 yang diperoleh melalui pembakaran belerang
dengan udara kering sebagai sumber oksigen dalam furnace. Kegunaan gas SO 2 adalah sebagai
pemucat warna karena mereduksi senyawa-senyawa
berwarna menjadi tak berwarna.
Proses pembuatan gas SO 2 :
SO 2 yang digunakan pada proses pemurnian ini dibuat dari belerang padat yang dibakar pada
rotary sulfur burner, pada saat pembakaran terjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi eksoterm pada burner menghasilkan panas yang dapat digunakan lagi untuk
memanaskan belerang panas sehingga berubah menjadi uap, kemudian uap belerang bereaksi
dengan udara menghasilkan SO 2 (g) .
Reaksi :
S + O2 -----> SO 2 (g) + kalori
SO 2 (g) yang terbentuk dialirkan ke cooler untuk menurunkan tekanan dan suhunya hingga 90
0 C. Setelah melewati cooler, SO 2 (g) dilewatkan pada sublimator sehingga diperoleh SO 2 (g)
murni dengan suhu ± 80 0 C.
PENTING :
Air Kapur dan Sulfur yg tercantum diatas sekarang sudah diganti dengan ZAT X yg food grade
fungsinya ganda bisa merangkap kedua zat kimia tsb, kita ketahui bahwa air kapur jika
dikonsumsi akan mengendap dalam tubuh menyebabkan "BATU GINJAL" sedangkan sulfur akan
diambil gas SO 2 dan ZAT X ini sudah mengandung zat tsb jadi lebih efektif dalam powder atau
liquid.
Penambahan flokulan dilakukan pada clarifier.
Tujuan ditambahkan flokulan yaitu untuk mengikat endapan agar ukuran menjadi lebih besar
sehingga dapat mempercepat proses pengendapan.
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 3/12
Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan dalam mempersiapkan tebu untuk digiling. Dalam tahap
ini tebu dari perkebunan diangkut dengan menggunakan lori dan truk. Tebu dari pengangkutan
akan menuju ke meja tebu. Selanjutnya tebu menuju ke dalam Cane Cutter/pisau tebu untukdipotong menjadi bagian yang kecil kemudian akan dimasukkan ke Unigrator untuk dicacah
menjadi serabut yang halus agar mempermudah dalam proses penggilingan nanti.
Tahap Penggilingan
Pemerasan batang tebu dilakukan diantara rol-rol yang berputar sehingga nantinya akan
diperoleh nira yang sebanyak-banyaknya. Tetapi sebelum tebu masuk dalam tahap penggilingan
ada pengerjaan pendahuluan berupa dihancurkannya batang tebu agar proses ketika masuk
dalam penggilingan lebih mudah. Jenis – jenis alat yang digunakan dalam tahap ini adalah :
Lier tebu (Penarik lori)
Fungsi : Menarik lori tebu ke landasan meja tebu
Mesin Penggerak : Elektromotor
Cara Kerja :
Alat ini dapat berputar 2 arah, yaitu maju dan mundur
Alat ini digunakan untuk menggerakkan tromol, menggulung kabel agar lori tebu ditarik
Hoist Crane
Fungsi : Mengangkat tebu dari lori atau truk ke meja tebu
Mesin Penggerak : Elektromotor
Cara Kerja :
Tebu yang berada dalam lori ditarik kemudian dipindahkan ke meja tebu
Kapasitas ± 15 ton
Mempunyai 2 macam gerakan, yaitu :
a.) Gerakan Vertical
Untuk mengangkat tebu dari lori keatas meja tebu
b.) Gerakan Horizontal
Untuk memindahkan tebu dengan ketinggian tertentu terhadap meja tebu
Meja Tebu
Fungsi :
Mengatur umpan tebu ke Cane Preparation agar rata dan stabil
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 4/12
Menampung tebu dari Hoist Crane dan masuk ke Cane Carrier dan dipotong di Cane
Cutter
Mesin Penggerak : Elektromotor
Cara Kerja :
Tebu yang berada diatas meja tebu digerakkan oleh elektromotor menuju Cane Cutter melaluiCane Carrier. Pada meja tebu terdapat Pos PMT (Premi Mutu Tebu) yang digunakan untuk
mengawasi tebu apakah sudah bersih atau masih kotor.
Cane Carier
Fungsi : Alat pembawa tebu ke alat pencacah (Pisau Tebu dan Unigrator)
Cara Kerja : Tebu yang jatuh dari meja tebu dibawa Cane Carier ke Cane Cutter
Pisau tebu
Pisau tebu digunakan untuk memotong bagian batang tebu menjadi bagian yang pendek. Pada
di pisau tebu belum terjadi pemerasan dari nira.
Unigrator
Fungsi : Menghancurkan, menyayat tebu sehingga membentuk serabut dan
mudah untuk diperah, proses ini tanpa merusak struktur sel tebu
Mesin Penggerak : Elektromotor
Cara Kerja : Tebu dari Cane Carier masuk dalam keadaan mendatar dan
bersinggungan dengan hama. Alat Unigrator berputar berlawanan dengan putaran Cane Carier.
Tebu dilemparkan keatas terus menerus oleh hammer kemudian diparut oleh landasan, hal ini
dilakukan terus menerus sampai tebu menjadi serabut.
Crusher
Setelah tebu dipotong - potong kecil pada pisau maka tahap selanjutnya tebu akan dibawa ke
Crusher . Crusher merupakan suatu alat yang terdiri dari 2 buah silinder dengan permukaan
yang kasar. Batang tebu yang telah dipotong kecil - kecil tadi akan masuk diantara 2 buah
silinder yang berputar. Karena terdapat permukaan kasar pada 2 silinder itu maka tebu akan
pecah dengan bagian - bagiannya yang keras. Karena mekanisme pemecahan tebu dalam tahap
ini dengan penekanan, maka pada alat ini sudah ada sebagian nira tebu yang terperas keluar.
Tahap penggilingan merupakan tahapan dimana nira dari tebu akan diperah / diambil
sebanyak-banyaknya. Batang tebu yang sudah mengalami perlakuan pendahuluan pada alat –
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 5/12
alat pencacah tadi akan diperah didalam alat penggilingan. Bagian pokok dalam gilingan adalah
terdiri dari 3 buah silinder yang permukaan silinder nya terdapat alur - alur yang relatif lebih
halus dibandingkan dengan Crusher . Adanya alur - alur ini agar proses penekanan dapat
berjalan dengan baik karena tidak dapat dikurangi terjadinya slip pada saat batang tebu
melewati ruang antara 3 buah silinder tersebut saat berputar. Karena terdapat 3 buah silinderdalam 1 gilingan maka dalam setiap penggilingan batang tebu akan mengalami pemerasan 2
kali Alur proses yang terjadi dalam tahap penggilingan ini adalah :
Proses penggilingan pertama akan menghasilkan nira. Nira perahan pertama langsung menuju
saringan untuk dipisahkan antara nira dan ampas yang masih terbawa dan ditampung dalam
Bak Sedimentasi untuk mengendapkan kerikil / kotoran yang mungkin terbawa dan akan
langsung ditampung dalam timbangan untuk mengetahui berapa berat nira. Pemberian air
imbibisi ini sebanyak 25 – 30 % dari berat tebu dengan suhu 80 °C. Pada pemberian air imbibisi
ini jika terlalu banya akan memberatkan pada tahap penguapan dan jika terlalu sedikit maka
kadar gula dalam ampas akan semakin banyak yang hilang. Ditambahkanya air ini agar
mempermudah proses pemerahan ampas yang kandungan niranya semakin kecil.
Tahap Pemurnian
Bertujuan untuk memisahkan nira dengan zat bukan gula. Nira mentah hasil dari tahap
penggilingan masih mengandung banyak impurities yang harus dihilangkan karena dapat
mengganggu proses selanjutnya. Tahap pemurnian ini merupakan salah satu penentu
kualitas gula yang dihasilkan. Nira mentah dari tahap penggilingan masuk ke Bolougne sehingga
dapat diketahui berat nira dari display yang ditunjukkan alat. Pada Bolougne ini, nira mentah
ditambah dengan asam phospat (H 3PO 4 ). Setelah itu masuk ke Juice Heater dengan suhu 70 -
75 0 C. Tujuan dari pemanasan ini adalah :
Untuk mempersiapkan proses selanjutnya yaitu defekasi, dimana air kapur akan bereaksi
dengan bukan gula (dalam hal ini Phospat yang terkandung dalam tebu) Membunuh bakteri
yang terdapat dalam Nira Suhu tersebut merupakan suhu optimum dimana kehilangan gula
karena inversi akibat pemanasan nira mentah (pH = ± 5,5) dapat diminimalisir dengan waktu
pemanasan sependek mungkin. Dari Juice Heater , nira dipompa masuk ke S tatic Tank dan
ditambah dengan air kapur (Ca(OH) 2 dan nira kental, yang disebut S accharat untuk
meningkatkan pH karena jika pH rendah dapat terjadi inversi.
Reaksi :
Ca(OH) 2 -----> Ca 2+ + 2 OH-
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 6/12
3Ca 2+ + 2PO 4 3- -----> Ca 3 (PO 4 )2
Kemudian campuran S accharat dan nira mentah dipompa masuk Sulfit Tower dari bagian atas
dan di kontakkan dengan gas SO 2 dari bagian bawah (secara counterflow ) sehingga gas SO 2
yang terbuang ke udara seminimal mungkin dan pemurnian semaksimal mungkin, kemudiandireaksikan pada R eaction Tank yang ada pengaduknya agar homogen dan pH netral, karena
jika pH terlalu tinggi dapat merusak unsur yang ada pada gula dan mempengaruhikualitas gula.
Fungsi gas SO 2 adalah sebagai berikut :
Mengikat unsur-unsur non gula yang belum bereaksi
Mengurangi viskositas larutan
Menetralkan kelebihan kapur dan mereduksi
ion-ion Ferri menjadi Ferro sehingga warnanya menjadi lebih pucat.
Reaksi :
Ca(OH) 2 + H2 SO 3 -----> CaSO 3 + 2H 2 O
CaSO 3 yang terbentuk merupakan endapan incompressible yang dapat mengikat kotoran (zat
bukan gula) dalam nira dan mereduksi ion – ion ferri menjadi ferro sehingga warnanya lebih
pucat. Dari R eaction Tank , nira dipompa ke Juice Heater untuk dipanaskan sampai suhu 105 –
110 0 C , dimana pemanasan kedua ini bertujuan untuk :
Menyempurnakan reaksi sebelumnya yaitu antara Ca 2+ dengan Phosphat. Menurunkan
viskositas nira sehingga pengendapannya lebih cepat. Mengeluarkan gas - gas yang terlarut
dalam nira agar tidak mengganggu jalannya proses pengendapan dari partikel-partikel endapan
yang terbentuk. Kemudian masuk ke Flash Tank untuk memisahkan gas - gas impurities yang
terdapat pada nira, dimana jika gas-gas impurities tersebut jika tidak dihilangkan dapat
menyebabkan gaya keatas partikel-partikel yang seharusnya mengendap dan dapat
mengganggu proses pengendapan di Clarifier. Kemudian dipompa ke Clarifier untuk mengalami
pemisahan antara nira jernih dan endapan hasil flokulasi. Flokulasi dilakukan dengan
menambahkan Flokulan berupa super flok dengan kecepatan putar 12 rpm. Nira jernih hasil
flokulasi kemudian disaring kembali pada DSM Screen untuk memisahkan nira jernih dari
impurities-impurities yang terkandung pada nira jernih. Sedangkan hasil pengendapan
ditransfer ke Rotary Vacuum Filter untuk memisahkan blotong dengan nira tapis yang masih
terdapat pada blotong. Cara kerja Rotary Vacuum Filter adalah dalam keadaan vakum, tekanan
vakum menarik liquid melalui medium filter di permukaan drum yang menahan padatan.
Tekanan vakum mendorong gas melalui cake dan gas tersebut akan mendorong liquid masuk ke
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 7/12
dalam, dimana nira hasil proses dari Rotary Vacuum Filter dipompa kembali ke Bolougne untuk
diproses lagi dan nira jernih yang dihasilkan dipompa ke tahap penguapan.
Alat-alat yang digunakan pada tahap pemurnian antara lain adalah :
Bolougne
Merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui berat nira mentah yang dihasilkan tahap
penggilingan
Juice Heater
Merupakan salah satu jenis alat penukar panas, untuk menaikkan suhu nira mentah. Juice
Heater yang digunakan ada 2 jenis, yaitu Juice Heater I , untuk menaikkan suhu sampai 70 0C
dan Juice Heater II untuk menaikkan suhu sampai 105 – 110 0 C, yang masing-masing
mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
Static Tank
Merupakan alat untuk mencampur nira mentah dan air kapur (Ca(OH) 2 serta nira kental, yang
disebut Saccharat.
Sulfit Tower
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 8/12
Merupakan tempat pencampuran antara Saccharat dan SO 2 secara counter flow.
Rotary Sulfur Burner
Merupakan alat untuk menghasilkan SO 2 dengan cara pembakaran pada suhu 80 0 C
menggunakan Burner .
Reaction Tank
Merupakan tempat bereaksi antara Saccharat dan SO 2 sebelum masuk ke Juice Heater II yang
didalamnya terdapat pengaduk agar homogen.
Flash tank
Merupakan alat untuk menghilangkan gas-gas yang tidak terembunkan pada nira karena dapat
mengganggu proses pengendapan kotoran pada Clarifier.
Single Try Clarifier
Merupakan alat untuk memisahkan nira jernih dan impurities dengan cara mengendapkan
impurities menggunakan flokulan. Cara kerjanya adalah dengan ditambahkan Flokulan berupa
super flok dan diputar dengan kecepatan rendah . Kecepatan putar Clarifier adalah 12 rpm,
suhu 100 – 105 0 C dan resident time antara 20 - 30 menit. Endapan yang terbentuk dialirkan ke
Rotary Vacuum Filter dan nira kemudian disaring dengan DSM Screen sehingga didapatkan nira
jernih.
Rotary Vacum Filter
Merupakan alat yang memisahkan antara blotong dengan nira yang terkandung pada blotong.
Cara kerja alat ini adalah dalam keadaan vakum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 9/12
filter di permukaan drum yang menahan padatan. Tekanan vakum mendorong gas / udara
melalui cake dan gas tersebut akan mendorong liquid masuk ke dalam.
Tahap Penguapan
Bertujuan untuk mengurangi kadar air padanira jernih yang merupakan hasil dari tahap
pemurnian sampai kandungan air mencapai 35 – 40 %. Alat-alat yang digunakan pada tahap
penguapan antara lain adalah :
Evaporator
Merupakan alat yang berfungsi untuk menghilangkan uap air yang terdapat dalam nira jernih
hingga menjadi nira kental. Kekentalan nira yang diharapkan dari proses evaporasi ini adalah
antara 30 – 35 Be (Beume ).
Kondensor
Berfungsi untuk membuat kondisi vacum dan menarik uap gas hasil penguapan. Cara kerjanya
adalah pengembunan steam hasil penguapan dengan mengontakkan dengan air sehingga
terjadi penurunan suhu.
Pompa Vacuum
Berfungsi untuk menarik gas-gas yang tidak terembunkan dan mengeluarkannya dari
Kondensor .
Pompa Air Injeksi
Berfungsi untuk memompakan air injeksi ke dalam Kondensor sehingga uap yang masuk ke
Kondensor akan berkontak dengan air dan mengakibatkan terjadinya pengembunan dan
penurunan suhu.
Tahap Masakan
Merupakan salah satu rangkaian proses yang terjadi dalam proses pembuatan gula pasir. Di
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 10/12
tahap masakan akan terjadi proses penguapan lebih lanjut dari nira kental yang dihasilkan oleh
tahap penguapan.
Alat – alat yang digunakan pada tahap masakan :
Pan Masakan
Berfungsi untuk menguapkan air dari nira kental yang dihasilkan dari tahap penguapan untuk
mendapatkan kristal gula dari nira kental. Pan Masakan ini bekerja pada kondisi vacum.
Kondensor
Berfungsi untuk mengembunkan uap nira. Beroperasi dalam keadaan vacum.
Pompa Vacum
Berfungsi untuk menarik gas – gas yang tidak terembunkan dan mengeluarkannya dari dalam
Kondensor sehingga terjadi kondisi vacum.
Pipa Saluran Uap Bekas
Berfungsi untuk menyalurkan uap bekas dari turbin – turbin uap di gilingan, Power House dan
Boiler .
Hasil dari tahap masakan disebut Mascuite, sedangkan prosesnya disebut Kristalisasi.
Terjadinya kristal gula adalah karena larutan nira kental memiliki konsentrasi lewat jenuh,
sehingga gula tersebut akan terpisah dari larutan nira dalam bentuk kristal yang teratur.
Alasan proses kristalisasi harus berlangsung sebaik mungkin adalah :
Hasil kristal gula memenuhi spesifikasi yang dikehendaki.
Waktu operasi (pengkristalan) sesingkat mungkin.
Biaya operasi (pengkristalan) sekecil mungkin.
Untuk menghasilkan gula produk dengan kualitas tinggi, kondisi kristalisasi diatur sebagai
berikut :
Tekanan pada Pan Masakan dibuat vacum untuk menghindari pembentukan karamel dan
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 11/12
mencegah kerusakan sukrosa. Kristalisasi dilakukan bertahap dengan memberikan kristal bibit
pada Pan Masakan agar proses berlangsung dengan cepat. Kristal gula yang tidak memenuhi
spesifikasi dilebur kembali dan di masak lagi di Pan Masakan .
Mekanisme perbesaran kristal diawali dengan penguapan lanjut nira kental hasil penguapansehingga didapatkan larutan nira jernih yang ditandai dengan kemampuan nira kental dapat
ditarik dan jika larutan masih encer bisa ditambahkan kristal gula sebagai bibit. Jika kejernihan
nira tinggi akan mengakibatkan terbentuknya kristal palsu yang bisa menyebabkan
tersumbatnya saluran keluar Mascuite dan mengganggu proses putaran, keadaan tersebut
dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan segera pada Kristal palsu saat proses
pemasakan dengan air bersuhu 40 0 C sehingga kristal palsu akan melarut. Setelah proses
pemasakan nira selesai, maka hasilnya dimasukkan ke dalam palung pendingin ( Kultrag ) yang
berfungsi untuk menampung dan mendinginkan masakan sebelum diolah lebih lanjut sehingga
diperoleh kristal gula yang sebaik – baiknya. Untuk mencegah terjadinya penggumpalan kristal
dan memperoleh kelanjutan proses kristalisasi yang lebih baik, selama proses pendinginan
masakan ini keadaannya harus selalu teraduk.
Prinsip Kerja Sistem Kontinyu
Sistem kontinyu bekerja pada alat yang berbentuk konis. Saringan pada sistem kontinyu terdiri
dari 2 lapis yaitu backing screen dan working screen. Hasil masakan kemudian masuk ke tempat
putaran. Dengan adanya putaran tersebut, maka kristal gula akan naik ke atas, sedangkan
lainnya akan masuk ke arah saringan dan mengalir ke luar. Selanjutnya kristal gula yang sudah
terpisahkan akan keluar melalui saluran gula.
Prinsip Kerja Sistem Batch
Pada sistem batch terdapat saringan yang terdiri dari 3 lapis, yaitu backing screen, intermediate
screen dan working screen . Mascuite yang akan diputar masuk ke dalam tromol secara
otomatis, kemudian dilakukan pemutaran dan selama proses ini aliran untuk pengeluaran gula
ditutup. Pada waktu pemutaran, stroop akan dipisahkan dari kristal gula melalui saringan –
saringan di sekeliling tromol dan akan mengalir keluar, kemudian dilakukan pencucian ( washing
) dengan air untuk membersihkan kristal – Kristal gula dari larutan mollase yang masih melekat.
Proses dilanjutkan dengan steaming yang fungsinya untuk membersihkan kristal gula dengan
menggunakan steam yang bertekanan 3 kg / cm 2 sehingga lapisan mollase yang masih melekat
bisa terlepas. Steam juga berfungsi untuk mengeringkan gula, steam yang digunakan
7/23/2019 Alat Pembuatan Gula
http://slidepdf.com/reader/full/alat-pembuatan-gula 12/12
dilewatkan pada pipa di dalam tromol. Setelah pengeringan selesai, putaran diturunkan dan
kemudian gula dialirkan melalui bagian bawah tromol ke vibrating screen .
Pada waktu steaming , steam yang digunakan adalah superheated steam dan keuntungan
penggunaan superheated steam adalah steam tidak dapat melarutkan kristal gula, sehinggamencegah pengenceran stroop yang menutupi kristal, jadi pencucian akan lebih efektif dan
mengurangi viskositas stroop sehingga mudah untuk dipisahkan.
Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan bagian akhir proses dari proses pembuatan gula. Tujuan dari
tahapan ini adalah untuk memisahkan Kristal gula berdasarkan ukuran dan pengepakan gula
produk. Alat – alat yang digunakan pada tahap penyelesaian ini adalah :
Vibrating Screen
Kristal gula dari alat sentrifugal akan mengering karena pemberian steam pada putaran dan
adanya kontak dengan udara luar selama perjalanan ke vibrating screen. Selain berfungsi
sebagai pengering, vibrating screen juga berfungsi sebagai penyaring. Selama perjalanan gula
yang kotor dan menggumpal dipisahkan dari gula produk. Untuk menggerakkan vibrating
screen yaitu dihubungkan dengan roda eksentrik oleh sebuah batang yang digerakkan dengan
motor listrik. Vibrating screen ini dilengkapi dengan saringan dari anyaman kawat dengan 3
macam ukuran, yaitu : saringan berukuran 6 mesh untuk memisahkan gula kasar dgn gula
produk dan gula kasar akan dilebur kembali, saringan berukuran 12 mesh untuk memisahkan
gula produk dgn gula halus, saringan berukuran 20 mesh untuk menghasilkan gula halus
digunakan untuk kristal masakan A.
Silo
Berfungsi untuk menampung gula dan mempermudah pengepakan.
Bucket Elevator
Berfungsi untuk transportasi gula produk dari vibrating screen ke silo.