Alat Ukur Teknik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    1/46

    Macam Macam Alat Ukur

    A.Alat-alat ukurAlat ukur (measuring tool)merupakan suatu alat untuk mengetahui besaran baik

    itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara umumalat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik dan alat ukur listrik.

    1.Alat Ukur MekanikAlat ukur mekanik adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk

    mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang,lebar, tinggi, kerataan, dan sebagainya. Dalam penggunaannya pembacaan hasilpengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alatukurnya atau dengan bantuan alat ukur lain yang memiliki skala ukur. Adapun alatukur mekanik diantaranya adalah:

    a.

    Mistar Baja

    Mistar baja digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda.Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksakerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisirata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8, 1/16, 1/32.Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukurbagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan takbisa diukur dengan mistar baja.

    Gambar 1.31Mistar baja

    b. Straight EdgeStraight edge merupakan alat ukur untuk mengukur kerataan atau kebengkokan

    permukaan dari suatu komponen. Bentuk straight edge tampak seperti mistar baja,tetapi tidak terdapat skala ukuran pada permukaannya serta lebih tebal. Dalambidang otomotif, straight edge digunakan misalnya untuk mengukur kerataanpermukaan blok silinder dan kepala silinder sepeda motor atau mobil. Untukmengetahui kerataan dan keausan dari plat penekan, masukkan feeler gauge ukuran

    tertentu di antara permukaanplat dan straight edge .

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    2/46

    Gambar 1.32Straight edge

    c. Kunci MomenKunci momen (torgue wrench) digunakan untuk mengukurgaya punter pada baut

    dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang adaterdiri atas model deflecting beam (batang jarum),model dial indicator, dan modelsetting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besarukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akanbergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momenpengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yangdiinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran kekencangan (setting

    micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentumengencangkan baut atau mur.

    Gambar 1.33 Kuncimomen

    Agar kunci

    momen dapatdigunakan sesuai

    fungsinya, pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kuncibiasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya dipakai padapengerasan akhir serta mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkansesuai spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momenmisalnya pada penyetelan baut kepala silinder dan baut-baut pada unitdifferensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baikdilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai.

    Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar

    kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momensearah jarum jam.Setiap kunci momemn memiliki momen maksimum(maximum torque), yang

    merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agarpenggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat ini tetap awet, gunakankunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momenkekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar,mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen maksimum lebih

    besar.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    3/46

    Gambar 1.34Penggunaan Kunci momen

    d. Dial IndicatorDial indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa karataan, kesejajaran,

    kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan, dan ketirusan dari suatubenda. Dial indicator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hinggamencapai 0,0005 mm.

    Gambar 1.42

    Dial indikator

    Konstruksisebuah alat dialindikator sepertiterlihat padagambar di atas,terdiri atas jamukur (dial gauge)

    yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang

    penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputarke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsimenghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dialindikator ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarakpembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak garis ukurannya berbeda-bedaseperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.

    Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaanpermukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba)tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuranyang digunakan.

    Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagaiberikut:- benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.- Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.

    - Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisidiam.

    -

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    4/46

    Gambar 1.42a salah satu bentuk penggunaan dial indikator untukmengukur kebengkokan porosengkol sepeda motor

    Metoda Dial IndikatorSalah satu cara alignment sepasang mesin, dengan cara mengunakan dial

    indicator. dan dengan cara apapun, keahlihan tetap diperlukan untuk mendapatkanhasil yang akurat. Maka pemahaman,latihan dan ketrampilan sangat diperlukan.Metoda indicator ada 2 cara antara lain :I. Rim & face dial indicator : kedua poros diputar bersamaanII. Reverse dial indicator : cukup memutar salah satu poros.(Dengan Cara kalkulasi : matematis atau grafis)

    Reverse Rim & faceMetode dial indicator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karenaketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan denganprofessional. Dan harga alat relatif murah.# cara lain :

    penggaris/mistar, lehih murah, mudah tapi sangat kasar.optical, laser, lebih akurat, mudak tapi peralatan mahal, sehingga untukpabrik dengan banyak mesin menjadi sangat ekonomis.Keuntungan metode Dial:1. Metode ini cukup akurat.2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain,6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan - perhitungan, sehingga pekerjaan dapatdiselesaikan lebih cepat .7. Cukup sesuai untuk mesin - mesin besar, putaran tinggiKerugian2:1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh,sehingga dapat dihindari salah baca / salah penunjukan.2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka penunjukan dialindicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya perhitungan2 menjadisalah.4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti

    oleh pelaksana, hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah & fatal.Kesalahan seperti dibahas dihalaman depan banyak sebab mengapa penunjukan

    http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/http://soemarno.org/2009/02/metoda-dial-indikator/
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    5/46

    bisa salah.Kesalahan utama di golongkan sebagai berikut : Pemasangan dial tidak kokoh : kendor, ada sag, tidak sejajar, posisi tidak tepat Kesahan pada alat ada histiris, tidak lancar naik-turun plunjer Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salah sehingga

    hasil perhitungan atau penggambaran salah.

    Metode Rim & FacePasanglah pemegang dial pada mesin yang mudah diputar dan dial-indicator jarummenunjuk pada face (muka) dan rim (lingkar kopling) pada mesin yang diam. Semualangkah prealignment ABC ( run-out, soft-foot, sag, safety,) tsb. diatas sudahdilakukan.Persiapan.Untuk perhitungan cara matematis maupun grafis, harus diambil ukuran : Jarak antara kopling diambil dari titik jarum menunjuk = c Jarak kaki mesin2, atau jarak baut kaki. = a, b, d, e

    Diameter lingkaran kopling yang dilalui jarum dial Siapkan alat tulis atau kertas-millimeter Lakukan langkah persiapan seperti tsb. diatas : check soft foot, run out, sag, pipestrain, dll. Periksalah semua peralatan yang diperlukan dalam kondisi baik. Pasanglah pemegang / bracket pada mesin yang mudah diputar, cukup kokoh tidakgoyang atau kendor, agar tidak terjadi salah baca atau salah tunjuk. Pemasangan seperti gambar, bracket pada salah satu poros mesin dan dial kemuka dan lingkaran kopling mesin lain. Reset pada angka 0 dial-indicator ke posisi jam 12

    Jika memungkinkan putar kedua kopling bersamaan, untuk mendapatkan hasilyang lebih akurat. Putarlah poros dan bracket dengan pelan ke posisi jam 3, 6 & 9 . catat pengukuranini bisa (positif atau negatif) Kembali ke posisi jam 12 (seharusnya dial akan menunjuk ke 0 lagi), jika tidakkembali 0 berarti ada kesalahan tertentu. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran harus dilakukan 2 s/d 4 kali,kemudian di rata2. Untuk koreksi posisi. Pilihlah mesin yang mudah digeser, dan yang paling sedikitekses teknis, misal : tidak menimbulkan pipe strain.

    Perhitungan cara ini ada dua macam, yaitu matematis dan grafis dan akan dibahaspada bab2 berikut.Keuntungan cara Rim & Face1. Cukup satu porosshaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-alignpasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidakmemiliki thrust bearing.2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak perludiputar, karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan penunjukan dial-indicator.3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang untukpenempatan dial-indicator4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros. Kerugian1. Sulit mendapatkan data yang akurat pada muka kopling jika rotor mempunyai

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    6/46

    thrust bearing yang hydrodinamis, karena permindahan aksial.2. Sulit juga untuk motor listrik yang tidak mempunyai thrust bearing, karena jika diputar akan lari kearah aksial atau maju-mundur.3. Biasanya memerlukan melepas spool kopling.4. Agak sulit digambar untuk kalkulasi perpindahan.

    Memasang dial ganda.

    Dengan memasang dua pasang seperti gambar diatas adalah cara yang sangatcerdik untuk menghemat waktu. Dengan sekali putar menghasilkan dua penunjukankemudian di rata2, sehingga menghasilkan angka yang lebih teliti, tetapi harus lebihhati2 dalam mencatat dan kalkulasi agar tidak terjadi

    A. Formula Matematis Rim & FaceUntuk melakukan alignment dapat dikalkulasi secara matematis. Putarlah keduamesin jika memungkinkan tapi jika tidak mungkin sebaiknya pasanglah dial padamesin yang mudah diputar, jarum pada mesin yang akan direposisi

    F = Pengukuran diambil pada permukaan kopling di jam 6.H = Diameter kopling , pengukuran diambil pada permukaan kopling .Y = setengahnilai dari pembacaan dial, dimana bracket dipasang pada shaft driver, danpengukuran diambil dari shaft driven unitRumus diatas hanya pilih salah satu ,yaitu mesin yang mudah direposisi : apakahmotor atau pompa.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    7/46

    Contoh perhitungan matematis

    Vertical F = (+2 - 0) = +2 (bawah - atas)Y = (-13 - 0)/2 = - 6 1/2

    A = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekakimotor OBdr (outboard)B = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekakimotor IBdr (inboard)C = 30 mm jarak dari hub ke hub kopling (diukur dari titk ke titik dial)D = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekaki

    pompa IBdr (inboard)E = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekakipompa OBdr (outboard)H = 50 mm diameter hub kopling ( diukur lintasan dial indicator)Dengan rumus diatas kita masukan harga2 tsb. kita cukup memilih salah satu mesinyangakan di reposisi, terutama dipilih yang mudah dan tidak ada hambatan pipestrain, atau hambatan lainnya.Petunjuk. Pemasangan dial indicator harus cukup kokoh, tidak goyang atau tidak berubahsaat di kopling diputar.

    Pengukuran2 harus diukur secara sangat teliti. Pengukuran dengan dial indictor perlu dilakukan beberapa kali, kemudian harga di-rata2Contoh matematishorizontal

    Catatan : pilihlah salah satu mesin saja yang akan di reposisi

    Vertical

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    8/46

    Dari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan reposisi :

    Vertical

    HorizontalDari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan reposisi :

    VerticalSelanjutnya jika kita ingin melakukan vertical reposisi motor sbb:IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menambah shim = 11,7 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menambah shim = 16,1mmJika yang direposisi vertical pompa :

    IBdn (inboard driven=kaki dalam pompa) mengurangi shim = 2,5 mmOBdn (outboard driven =kaki luar pompa) menambah shim = 1,9 mmUntuk Horizontal reposisi motor :IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menggeser kekiri = 0,5 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menggeser kekiri = 0,5mmHorizontalreposisi pompa :IBdn (inboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5mmOBdn (outboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5 mmCatatan:cara tsb diatas relative cocok untuk mealignment:

    1.dua mesin yang salah satunya sulit/tidak dapat diputar porosnya.2.dua mesin yang salah satunya tidak dipasang thrust bearing sehingga jika diputar

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    9/46

    porosnya bergerak banyak kearah axial (mengacaukan pembacaan dial)3. Perlu tahu anatomi mesin, terutama susunan bearing, koneksi mesin, jeniskopling, clearence beraing&kopling, center-point motor dll.

    e. Cylinder Bore Gauge

    Cylinder bore gauge termasuk dalam jenis alat ukur yang menggunakan jamukur (dial gauge). Dalam pengukuran komponen-komponen otomotif, alat inibiasanya digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lain secarateliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat dijangkau oleh cylinder bore gaugeberkisar antara 50 mm sampai dengan 300 mm.

    Gambar 1.43 Cylinder bore gauge

    Seperti terlihat pada gambar di ataskonstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur

    dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point).Adapunkomponen lain adalah cincin pengganti (replacement washer) dan batangpengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti maupunbatang pengganti tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu,kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini sangat membantu

    dan mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    10/46

    Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diametersilinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur diameter silinderdengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder danuntuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihatangka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5

    mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir pengukurannya diketahuidiameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang pengganti adalahspesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukurandengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternativepilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin pengganti 2 mm.

    Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasicylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outsidemicrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm.Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar

    tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.

    Gambar 1.44 Penggunaan Cylinder bore gauge padasilinder

    Seperti terlihat pada gambar di atas, cylinder boregauge dimasukkan ke dalam silinder yang hendak diukur, gerakkan cylinder bore gauge secara perlahan-

    lahan sampai diperoleh hasil angka pengukuran terkecil. Misalnya diperoleh angkapengukuran terkecil 0,03 mm, hal ini berarti diameter silinder yang diukur tersebut0,03 lebih kecil dari 52,86 mm. Dengan demikian, hasil pengukuran adalah 52,83mm (52,860,03 mm).

    f. Feeler Gauge

    Feeler gauge atau lidah ukur sering dipakai untuk mengukur celah yang sulitdijangkau oleh alat ukur lainnya, misalnya celah katup, celah bantalan, celahsamping ring piston, dsb. Feeler gauge sering juga disebut dengan thicknes gauge.

    Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai0,01 mm. Umumnya thicknesgauge memiliki ketebalanantara 0,03 mm sampai 1,00mm.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    11/46

    Gambar 1.45 feeler Gauge

    Cara menggunaka feeler gauge sangat mudah, yaitu dengan menyisipkan bilahatau lembar feeler gauge ukuran tertentu di antara dua komponen yang akandiukur. Bila feeler gauge terasa mudah masuk dan keluar, hal tersebut menunjukkanbahwa ukuran celah tersebut masih belum sesuai.

    Gantilah ukuran feeler gauge dengan lembaran yang berbeda hingga dirasakanukuran adanya hambatan berupa gesekan antara lembar feeler gauge dengan sisikomponen yang diukur saat ditarik keluar. Ukuran tebal feeler gauge sama denganbesar celah di antara dua komponen tersebut.

    g. Screw Picth GaugeMerupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti

    feeler gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yangberbeda. Ukuran setiap bilah tercantm pada tiap bilahnya.

    Gambar 1.46 screw pitch gaugedan penggunaannya

    h. Hidrometer

    Hydrometer adalah alat yangdigunakan untuk mengukurberat jenis elektrolit dalam aki.Ketika aki digunakan untukstarter, lampu, dan sebagainya,terjadi reaksi pengosongan ataubaterai mengeluarkan aruslistrik yang menyebabkan asam

    sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turunkarena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Bentuk sebuah hidrometer lengkap

    dengan pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    12/46

    ggambar1.47 Hidrometer

    Untuk mengukur beratjenis baterai, masukkan

    hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelashidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat

    jenis elektorlit setinggi mata.

    Gambar 1.48Pengukuran

    Berat jenis elektrolit yangdiijinkan untuk aki antara1,2201,229. bila aki dalamkeadaan isi penuh, berat

    jenisnya harus 1,26 sampai1,28 pada suhu 20C. Jikaditemukan berat jenis

    elektrolit dari hasilpengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisiatau di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimumatau di atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis akisampai kondisi normal.

    i. Pengukur Tekanan kompresi (Compression Tester)Untuk mengukur tekanan kompresi piston digunakanCompression tester. Alat ini

    dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukurtekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk

    menunjukkan besartekanan kompresi silinderketika dilakukanpengukuran.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    13/46

    Gambar 1.49 Compression Tester

    Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresidalam beberapa satuan ukuran. Gambar model alat pengukur tekanan kompresi

    ddan cara penggunaan dapat

    dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 1.50Pengukuran tekanankompresi

    Prosedur pengukuran tekanankompresi adalah sebagai berikut :

    - Lepaskan busi dari rumahnya,masukkan ujung slangcompression

    testerpada rumah busi- Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar

    tekanan kompresi pada manometer- Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang aus, kebocoran pada

    packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.j. Busur Bilah

    Alat ini juga disebut pengukur sudut universal yang digunakan untuk mengukur sudut secara langsung dapatmengtahui hargannya. Derajat ketelitian yang dapat dicapai sampai 5 menit. Dan daerah ukurnya adalah 360derajat.

    Alat ukur ini terdiri dari dua buah bilah ukur dan dua piringan yang berskala. Bilah satu melekat padapiringan ke satu yang berskala derajat yang biasa disebut dengan skala utama. Skala derajat ini melingkar padatepi piringan 360 derajat dengan angka skala dari 0 lalu ke kanan dan ke kiri sampai 90 lalu dari 90 iniditeruskan ke kanan sampai 0 lagi. Bilah ke dua melekat pada piringan ke dua yang mempunyai skala nonius.Skala nonius ini juga ditulis ke kanan dan ke kiri yang masing-masing terdiri dari 23 skala utama lalu dibagi lagimenjadi 12 bagian skala nonius , sehingga tiap bagian dari skala nonius ini berharga 23/12= 1 55 ( satuderajat lima puluh lima menit ). Skala nonius ditulis kekanan dan kekiri sama banyaknya yaitu dari0,15,30,45,60.

    2.Alat Ukur ElektrikAlat ukur listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik

    seperti tegangan (V), Arus (I), tahanan () dan daya (W). alat ukur listrik yangbiasa digunakan pada bengkel otomotif adalah multimeter/ Avometer (Ampere-Volt-Ohm meter).

    a.Ampreremeter

    Gambar 1.51Amperemeter

    Amperemeter adalah alat yangdigunakan untuk mengukur besar arus

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    14/46

    listrik pada jaringan atau instalasi kelistrikan. Pemakaian amperemeter yang benaradalah dihubungkan secara seri denganrangkaian yang hendak diukur arusnya.

    Gambar 1.52Penggunaan Amperemeter

    Tahanan dalam amperemetersangat kecil sehingga apabila

    dihubungkan secara paralel pada pengukuran arus listrik akan terjadi hubungansingkat yang mengakibatkan rrusaknya amperemeter.

    Sebagai contoh lihat gambar 1.52, amperemeter, amperemeter akan digunakanuntuk mengukur kuat arus aki sebuah sepeda motor. Tidak dibenarkanmenghubungkan langsung terminal positif aki dengan salah satu kabel terminalamperemeter dan menghubungkan kabel terminal amperemeter lain denganterminal negatif aki (dihubungkan secara paralel). Penyambungan secara langsungini akan mengakibatkan terjadinya hubungan singkat yang menyebabkan kerusakanpada amperemeter.

    Jika hendak mengukur arus aki, terlebih dahulu harus memeriksa rangkaian listriksepeda motor seperti sistem penerangan, klakson, dan sebagainya yangmenggunakan aki sebagai sumber arus, baru kemudian dapat diukur arus baterai

    yang dipakai untuk sistem penerangan itu. Penggunaan amperemeter yang benaradalah dengan menghubungkan terminal negatif amperemeter pada kabel aruspositif aki. Kemudian hubungkan terminal positif amperemeter dengan kabel sistempenerangan.

    b.VoltmeterVoltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik

    yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik pada sebuah sumber arus seperti aki,generator, alternator, dan sebagainya.

    Berbeda dengan amperemeter yang dihubungkan secara seri, penggunaan

    voltmeter dilakukan dengan menghubungkan secara paralel terhadap kedua ujungrangkaiannya. Terminal positif voltmeter dihubungkan dengan sumber arus listrik,sedangkan terminal negative dihubungkan dengan massa atau terminal negative.

    Gambar 1.53 Voltmeter

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    15/46

    Gambar 1.54Penggunaan Voltmeter

    Pada contoh pengukuranseperti pada gambar di atas,untuk mengetahui besarnya

    arus listrik yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan maka prosedurpengukurannya dengan menghubungkan kabel terminal positif voltmeter pada kabelarus sistem penerangan. Sedangkan kabel negatif voltmeter dihubungkan denganmassa atau terminal negatif aki.

    c. Ohm-meterOhmmeter adalah alat pengukur hambatan atau tahanan suatu komponen.

    Pengukuran hambatan ini dilakukan pada saat mesin mati, dalam keadaan tanpaarus listrik, atau sumber arus listriknya telah diputuskan.

    Gambar 1.55OhmmeterPemakaian ohmmeter yang

    lama akan membuat baterainyamenjadi lemah danmengakibatkan pembacaanpengukuran menjadi tidaktepat. Sebab itu, ketika dipakai

    untuk mengukur tahanan suatu rangkaian komponen listrik atau lainnya, terlebihdahulu dilakukan kalibrasi ohmmeter.

    Penggunaan ohmmeter untuk pemeriksaan tahanan system kelistrikan otomotif

    cukup banyak, seperti mengukur tahanan kabel tegangan tinggi, tahanan lilitandalam alternator, tahanan resistor pada system pengapian konvensional (pada mbil),dsb.

    Gambar 1.56salah satu

    penggunaan ohmmeter

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    16/46

    Misalnya pengukuran resistor pada koil pengapian. Selector tahanan alatohmmeter diarahkan pada nilai tahanan yang sesuai, kemudian hubungkan terminalpositif dan negative ohmmeter pada kedua ujung resistor. Bacalah nilai tahananresistor hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi pabrik.

    d. Multimeter (AVO)

    Gambar 1.57Multimeter

    Multitester atau multimetersering juga disebut AVO meter yangdimana AVO ini merupakan

    singkatan dari Ampere-Volt-Ohm. Avo meter adalah alat uku yang berfungsi untukmengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan rangkaian kelistrikan, danhubungan singkat komponen system kelistrikan. Terdapat dua jenis multimeter,yaitu jenis digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka-angka, dan multimeter analog yang menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjukhasil pengukuran. Multimeter merupakan alat yang peka terhadap medan magnet.

    Dengan demikian, multimeter tidak boleh disimpan dalam suatu lapangan magnityang kuat sebab dapat mengurasingi sensitivitas alat ukur. Baterai yang telah habisyang dibiarkan tinggal dalam alat multimeter dapat menyebabkan masuknyaelektrolit ke dalam komponen sehingga menyebabkan kerusakan.

    Gambar 1.58 multimeter digital

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    17/46

    Gambar1.59 Multimeter Analog

    Ketika hendak menggunakan multimeter terlebih dahulu selector diarahkan pada

    pilihan jenis pengukuran yang akan dilakukan misalnya tahanan (), arus (A),voltase (V) dan sesuaikan dengan pilihan range nilai pengukuran tiap-tiap

    jenispengukuran misalnya 25 V, 50 V, 250 mA, X1 , X10 , lalu kalibrasi agar alatpenunjukan ukuran hasil pengukuran dengan tepat. Selanjutnya pembacaan hasilpengukuran pada skala ukur disesuaikan dengan pilihan pengukuran yang diarahkanselector.

    http://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-

    ukur.html

    alat-alat-ukur-otomotif

    Berikut ini akan adalah jenis alat ukur yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan pengukuran otomotif di sekolah-sekolah

    menengah kejuruan.

    ANEMOMETER adalah alat untuk mengukur besarnya tekanan udara.

    http://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/alat-alat-ukur-otomotif.htmlhttp://komunitaspatia.blogspot.com/2011/10/alat-alat-ukur-otomotif_16.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.htmlhttp://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.html
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    18/46

    http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/anemometer_2_psf.png
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    19/46

    AVO METER adalah alat untuk mengukurarus, tegangan dan hambatan listrik.avo meter adalah kependekan dari ampere

    volt ohm meter. Kadang orang menyebut avo meter dengan multi tester.

    C A R A M E N G G U N A K A N

    mengukur komponen dengan tester :

    1.IC PA (POWER AMPLIFIER)

    Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:

    Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor baterai negatif (-

    ), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan

    diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas

    maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.

    2.IC POWER SUPPLY

    Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO

    http://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.htmlhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/cara-menggunakan-multitester.htmlhttp://2.bp.blogspot.com/_ieiADMKGJX8/SiCiWAL3S-I/AAAAAAAAAF4/MAI69mXiO0A/s320/Avo+meter.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/avo.gifhttp://2.bp.blogspot.com/_ieiADMKGJX8/SiCiWAL3S-I/AAAAAAAAAF4/MAI69mXiO0A/s320/Avo+meter.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/avo.gifhttp://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/cara-menggunakan-multitester.htmlhttp://elektronik4.blogspot.com/2008/09/arus-tegangan-dan-hambatan-listrik.html
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    20/46

    yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.

    3.IC CHARGER

    Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel. Lalu latakkan kabel merah (+)

    AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan

    tegangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.

    4.IC INTERFACE

    Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu

    akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.

    5.VIBRATOR

    Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila

    jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.

    6.BUZZER

    Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum

    akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.

    7.LAMPU LED

    Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu

    menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.

    8.ELCO

    Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang

    berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.

    9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER

    A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus.

    B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri

    arus.

    10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK

    Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan

    bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    21/46

    11.Resistor

    Atur kalibrasi pada x1ohm, posisi kabel boleh terbalik, jarum bergerak menunjuk nilai R dgn toleransi 5-10% berarti Resistor baik.

    BATTERY TESTER adalah alat untuk mengecek tegangan dan arus listrik battery.

    BRAKE TESTER merupakan alat untuk mengetes rem.

    CALIPER GAGE adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang

    katup, diameter dalam rocker arm.

    CARBURETOR FLOAT LEVEL GAUGE adalah merupakan alat untuk mengukur ketinggian pelampung Carburator.

    COMPRESSION TESTER digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi,

    maka harus digunakan gauge dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau glow plug. Alat ini dibedakan

    menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada

    alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.

    http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/1672703_lg.jpg
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    22/46

    CYLINDER BORE GAUGE adalah alat untuk mengukur diameter silinder. konstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan

    pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah cincin pengganti (replacement

    washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti maupun batang pengganti

    tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu, kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini

    sangat membantu dan mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.

    http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/dsc00016i.jpg
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    23/46

    Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah

    mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan

    spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau

    lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm,

    maka pilihan untuk batang pengganti adalah spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran

    dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan

    cincin pengganti 2 mm.

    Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah

    selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outside micrometer). Caranya adalah

    micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar tersebut

    dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.

    DIAL GAUGE adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar,

    bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di

    http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/2_1-3_1cylindergauge.gif
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    24/46

    atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga,

    penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung

    putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator

    ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak

    garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.

    Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi

    spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Adapun

    metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada

    posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada

    posisi diam.

    DWELL TESTER merupakan alat untuk mengukur sudut dwell.

    FEELER GAUGE digunakan untuk mengukur celah antara permukaan yang rata. Alat ini dapat mengukur secara teliti dibuat

    dari pasangan baja keras. Beberapa baja diberi tanda berapa ketebalannya. Feeler gauge sering juga disebut dengan

    thicknes gauge. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya

    thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00 mm.

    http://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/feeler_gauge.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/sss-809-mp.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/feeler_gauge.jpghttp://agungsevi.files.wordpress.com/2010/07/sss-809-mp.jpg
  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    25/46

    FLUID PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida.

    FRONT WHEEL ALIGNER alat untuk melihat kelurusan ban depan.

    FUEL LEAK CHECKER merupakan alat untuk memeriksa saluran bahan bakar.

    FUEL PUMP TEST BENCH merupakan alat untuk memeriksa pompa bahan bakar.

    FUEL PRESSURE GAUGE merupakan alat ubtuk memeriksa tekanan bahan bakar.

    HYDRAULIC PRESSURE GAUGE Merupakan alat untuk mengukur tekanan hidrolis.

    HYDROMETER berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Ketika battery digunakan untuk starter, lampu, dan

    sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4)

    sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Untuk

    mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas

    hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.

    INSIDE MICROMETER yaitu mengukur diameter dalam. misalnya pada silinder, tromol rem dll. Inside Tingkat ketelitian

    mikrometer dalam pengukur dua titik adalah sampai 0,01 mm sedangkan mikrometer dalam pengukur tiga titik memiliki

    tingkat ketelitian sampai dengan 0,005 mm. Jika diperhatikan, konstruksi mikrometer dalam pengukur dua titik tampak

    seperti mikrometer dalam tanpa rangka. Tingkat pengukuran sebuah mikrometer dalam pengukur dua titik ialah 25 mm. Bila

    disambungkan dengan alat bantu tongkat ukuran tertentu dalam dapat diperoleh batas ukur sampai 1500 mm.

    MANIFOLT GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan vacuum ruang manifold.

    MISTAR BAJA digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda. Mistar baja juga bisa dipakai

    menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan

    bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10 bagian

    atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak

    1/8, 1/16, 1/32. Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistargulung untuk mengukur bagian yang

    cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.

    NOZZLE TESTER digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector/kebocoran setelah injeksi.

    OIL PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan minyak pelumas.

    OUTSIDE MICROMETER merupakan alat untuk mengukur diameter luar, seperti pada piston, pin, poros engkol, dll.

    Konstruksi micrometer luar secara umum sama, tetapi untuk setiap jenisnya dilengkapi dengan perangkat tambahan yang

    membantu menunjukkan tingkat ketelitian pengukuran alatnya. Tingkat ketelitian micrometer luar bervariasi, yaitu 1/100

    mm (0,01 mm) dan 1/1000 mm (0,001 mm).

    RADIATOR TESTER Radiator tester merupakan alat untuk memeriksa kebocoran pada radiator serta tutup radiator.

    SCREW PICTH GAUGE merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti feeler gauge, satu set

    alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yang berbeda.

    SMOOKE CHECKER merupakan alat untuk mengukur ketebalan/kejenuhan asap knalpot kendaraan.

    SPRING SCALE merupakan alat untuk mengukur massa.

    SPRING TESTER merupakan alat untuk memeriksa tingkat kelembaman pegas.

    TACHOMETER adalah alat untuk mengukur putaran mesin atau RPM /Rotary Per Minute.

    TIMING LIGHT merupakan alat untuk memeriksa pengapian, Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang

    akan menyala kalau

    sensornya mendapat tegangan.

    THERMOMETER merupakan alat untuk memeriksa suhu.

    TORQUE WRENCH (kunci moment) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai ketegangan

    tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model

    setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah

    batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen

    pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel

    ukuran kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan

    baut atau mur.

    TYRE INFLATOR merupakan alat untuk mengisi dan mengatur tekanan ban.

    VACUUM TESTER merupakan alat untuk memeriksa kevacuman.

    VERNIER CALIVER digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman. Berdasarkan

    konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakan seperti jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat

    berputar, jangka sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong pengukur jarak sumbu dll.

    Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Metode pengukuran jangka sorong

    menggunakan skala utama dan skala vernier (skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan

    cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan hasil pengukuran

    tetap harus memperhatikan pembacaan dua skala tersebut. Di bawah ini gambar skala ukur pada jangka sorong.

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    26/46

    PEMAKAIAN ALAT

    Peralatan yang tidak diatur dan berceceran di sekitar bengkel akan menyulitkan

    penggunaan dan pencarian alat tersebut. Jika hal tersebut terjadi, pekerjaan yang ada

    pada bengkel akan terganggu dan memberikan citra yang buruk bagi bengkel tersebut.

    Berbagai macam alat tangan digunakan pada waktu menservis kendaraan. Tujuanutamanya adalah agar pekerjaan dilaksanakan dengan aman, tepat dan cepat. Untuk

    mencapai ini Anda harus bisa memilih alat yang paling tepat serta mengetahui

    bagaimana menggunakannya secara benar

    Aturan Pemakaian Alat Secara Umum :

    1. Pilihlah alat yang paling cocok untuk melakukan suatu pekerjaan dengan aman

    dan efisien.

    2. Kurangi waktu yang terbuang untuk mencari alat yang akan digunakan dan

    percepat pengecekan setiap alat. Hal ini diperoleh dengan jalan menyimpannya

    pada tempat yang telah ditentukan dalam kotaknya serta menyampan secara

    teratur.

    3. Lindungi kendaraan dari kotoran, serta hindarkan terlepasnya alat yang sedang

    digunakan. Hal ini dilakukan dengan cara selalu membersihkan oli dari alat serta

    selalu menjaga agar alat tetap bersih.

    4. Pada waktu memberikan alat kepada orang lain, hadapkanlah tempat memegangalat tersebut kepada orang tersebut sehingga ia tidak perlu lagi memutar alat

    yang dimaksud.

    5. Apabila kepala alat tumpul, longgar atau cacat, atau gerakannya keras, alat harus

    diperbaiki atau diganti bagian yang perlu diganti. Alat diusahakan selalu dalam

    keadaan siap pakai.

    Keamanan :

    1. Jangan menggunakan peralatan yang sudah retak, atau ukurannya sudah berubah

    atau aus

    2. Jagalah peralatan tetap bersih, terutama dari minyak, peralatan yang berminyak

    akan tergelincir/ selip dari genggaman pemakainya

    6

    Pemeliharaan :

    1. Lap peralatan dari debu, minyak atau gemuk yang menempel

    2. Lumasi bagian-bagian yang memerlukannya3. Simpanlah peralatan pada kotak atau dinding tempel dengan rapi

    4. Gantilah alat jika terjadi keausan, perubahan ukuran atau rusak

    Penataan peralatan yang biasa dilakukan adalah :

    1. Menata dan menyimpan peralatan didalam kotak (Caddy) , kotak yang kecil

    dapat dijinjing dan kotak yang besar diberi roda untuk didorong. Peralatan dalam

    kotak biasanya dipakai dan menjadi tanggung jawab seorang mekanik, biasanya

    berisikan peralatan tangan pada umumnya.

    2. Menata peralatan pada papan tempel, penataan semacam ini untuk peralatan

    khusus dan jumlahnya terbatas.

    PERALATAN STANDAR OTOMOTIF

    Pemilihan peralatan yang akan kita gunakan untuk bekerja di bengkel otomotif,

    harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

    1. Pilih peralatan menurut pekerjaannya.

    2. Pilih peralatan berdasarkan kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan.3. Pilih peralatan dengan mempertimbangkan ukuran momen pemutaran.

    Jenis-jenis peralatan tangan yang umum digunakan di bengkel otomotif adalah :

    - general tool

    - peralatan pengukur

    - special service tool ( SST )

    7

    1. GENERAL TOOL

    Peralatan untuk memasang atau melepas mur dan baut disebut kunci, yang

    dibuat dalam berbagai bentuk untuk tujuan pemakaian kunci yang umum digunakan

    untuk perbaikan kendaraan otomotif yaitu :

    1. Kunci pas (Open-end wrench)

    2. Kunci allen (Hexagonal wrench)

    3. Kunci soket (Socket wrench)

    4. Kunci ring (Box closed-end wrench)5. Kunci inggris (Adjustable wrench)

    6. Obeng (Screw driver)

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    27/46

    7. Tang (Plier)

    8. Palu (Hammer)

    9. Kunci Momen (Torqur wrench)

    Untuk memilih kunci mana yang akan dipakai tergantung dari pada keadaan

    baut dan mur yang akan dipasang atau dilepas. Untuk itu harus mempertimbangkan

    beberapa faktor, yaitu : posisi baut/ mur, ukuran baut/ mur, satuan ukuran baut/ mur

    (metric atau inch), kekencangan pemasangan baut/ mur, kualitas bahan kunci

    1. KUNCI PAS ( Open-End Wrench )

    Kunci pas adalah untuk membuka dan mengencangkan mur dan baut yang tidak

    terlalu kuat momen pengencangannya.

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci pas

    1. Pilihlah ukuran yang tepat dengan mur atau baut, lalu dimasukkan dalam-dalam,

    tidak hanya dipinggir kunci.

    8

    2. Mulut kunci pas miring 15 terdapat gagangnya sehingga dapat digunakan secara

    terbalik pada yang sempit.

    3. Agar tidak terjatuh pada waktu mengencangkan atau mengendorkan, kunci

    digunakan dengan posisi menarik. Apabila perlu mendorong, gunakan telapak

    tangan agar jari tangan tidak rusak atau terluka.

    4. Jangan memperpanjang kunci pas dengan sambungan lain atau memukulnya dengan

    palu dalam usaha membuka mur atau baut. Apabila diperlukan kekuatan yang

    cukup besar dalam membuka atau mengencangkan, pakailah kunci ring atau kunci

    soket. Kunci pas akan slip dan dapat merusak mur atau baut.

    2. KUNCI ALLEN (Hexagonal Wrench )

    Kunci ini dirancang untuk keperluan membuka baut yang kepala bautnya

    dilubangi berbentuk segi-enam. Kunci allen ada yang berbentuk huruf L dan juga

    berbentuk huruf T yang digunakan untuk momen pengencangan baut yang besar.

    Spesifikasi Ukuran

    Ukuran-ukuran kunci allen yang umum

    digunakan di otomotif adalah sebagai berikut :

    1). Bentuk segi-enam satuan metric (mm)

    1.5,2,2.5,3,3.5,4,4.5,5,6,7,8,9,10,12,13,14,

    17,19,22, 24,27,30,32,36

    2). Bentuk segi-enam satuan inch

    3/64,1/16,5/64,3/32,1/8,5/32,3/16,7/32,1/4

    ,9/32,5/16,3/8,7/16,1/2,9/16,5/8,3/4

    3. KUNCI SOKET ( Socket Wrench )

    Kunci soket adalah untuk pekerjaan mengendorkan atau mengencangkan mur dan baut

    walaupun dalam posisi sulit dapat dikerjakan dengan aman dan cepat.

    9

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci soket

    1. Pilihlah soket yang berukuran dengan mur atau baut. Masukkan sepenuhnya serta

    paskan posisinya terhadap mur atau bautnya.

    2. Sambungkan dengan sambungan menggunakan adaptor soket.

    BATANG PENYAMBUNG DAN

    JOINT UNIVERSAL

    (1) Apabila mur berada jauh di dalam,

    dan gagang tidak bisa bergerak

    bebas, pakailah sambungan yang

    sesuai.

    (2) Pakailah joint universal di tempat

    dimana sambungan tidak dapat

    masuk langsung

    GAGANG LUNCUR

    Dengan menggunakan gagang, maka momen dan pengatur ungkitan dapat disetel

    GAGANG PUTAR

    Apabila pegangan gagang diperpanjang, perubahan ungkitan dan momen dapat

    disetel. Juga diujung soket terdapat joint universal sehingga mur dan baut dapat diputar

    dengan cepat, dengan mengangkat tuas.

    Cara penggunaannya adalah :

    10

    (1) Dikarenakan mekanisme ratchet

    (kotrek) sedemikian rupa, hingga

    soket dapat diputar pada satu jurusan

    saja. Dan justru karena hanya

    berputar kesatu jurusan dan tidak bisa

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    28/46

    berputar ke jurusan yang berlawanan

    maka pekerjaan dapat dilakukan

    dengan cepat, tanpa mengangkat

    soket dari mur atau baut. Arah kunci

    ratchet dapat dirubah oleh tuas

    pengunci ratchet.

    (2) Untuk menjamin umur ratchet (yakni

    agar tahan lama). Hindari daya tarik

    yang kuat. Apabila memerlukan daya

    tarik yang besar, pakailah gagang

    putar

    4. KUNCI RING (Box Closed-end Wrench )

    Fungsinya adalah kunci ring (box end wrench) digunakan untuk membuka dan

    mengencangkan mur atau baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci ring mencekam mur

    atau baut pada keenam sisinya tanpa slip pada waktu melakukan pengencangan atau

    membuka dengan kuat.

    11

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci ring

    1. Karena kunci ring mempunyai 12

    lekukan sisi, ia dapat digunakan

    dengan hanya memutarnya sedikit,

    ini berbeda dengan kunci pas.

    2. Karena pekerjaan dengan

    menggunakan kunci ring lebih lambat

    daripada dengan kunci pas, sedapat

    mungkin kunci ring hanya digunakan

    pada waktu putaran pertama dan

    terakhir.

    3. Pilihlah kunci ring dengan ukuran tepat dan masukkan sedalam-dalamnya dan

    setepat-tepatnya kedalam mur. Pada waktu membuka, jangan memukul kunci ring

    dengan palu.

    5. KUNCI INGGRIS ( Adjustable Wrench )

    Fungsinya adalah dapat distel sesuai dengan ukuran mur atau baut; dipakai

    untuk membuka dan mengencangkan.

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci Inggris

    (1) Kunci Inggris hanya digunakan apabila tidak punya kunci pas yang tepat. Kunci

    Inggris juga dapat digunakan untuk mengencangkan mur pada sambungan pipa air

    conditioner, dll. Dimana dibutuhkan daya pengencangan yang kuat.

    (2) Harus distel dengan baik sesuai dengan mur atau baut. Jika cengkramannya tidak

    kuat, segi-segi dari mur atau baut akan rusak sehingga dol.

    (3) Kunci Inggris dipasang sedemikian

    rupa sehingga daya pengencangan

    atau pengendoran berada lebih

    banyak pada rahang tetap.

    12

    6. OBENG ( Screw Driver )

    Fungsinya adalah obeng digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan

    sekrup. Ujung obeng bermacam-macam sesuai dengan kepala sekrup.

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan obeng

    (1) Pilihlah obeng ukuran yang cocok yang

    persis dengan panjang dan lebar alur

    sekrup. Pada waktu memutar , obeng

    tegak lurus terhadap terhadap sekrup.

    (2) Jangan menggunakan obeng sebagai

    pengganti pengumpil atau pahat karena

    hal begini akan merusak. Juga obeng

    tidak boleh dijepit dengan tang.

    (3) Waktu mengendorkan sekrup yang

    amat keras, jangan memukul kepala

    obeng. Kalau perlu, pakailah obeng

    sok.

    (4) Apabila ujung obeng standar rusak,

    gerindalah sesuai dengan petunjuk

    instruktor

    13

    7. TANG ( Plier )

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    29/46

    Fungsinya adalah terdapat berbagai jenis tang sesuai dengan fungsinya untuk

    menjepit, memutar serta memotong kawat.

    TANG KOMBINASI

    Hal-hal yang harus dperhatikan pada

    waktu menggunakan tang.

    Rahang tang kombinasi dapat distel pada

    2 posisi sesuai dengan ukuran benda

    yang akan dijepitnya. Kawat dan

    sejenisnya juga dapat dipotong dengan

    sudut melintang. Jangan menggunakan

    tang kombinasi sebagai pengganti kunci

    pas dalam usaha membuka dan

    mengencangkan mur dan baut.

    TANG LANCIP

    Digunakan untuk menjepit pen

    yang berada dilubang yang kecil

    dan dalam, dimana tang

    kombinasi tidak banyak

    membantu.

    TANG POTONG

    Digunakan untuk memotong kawat atau

    membuka selubung kabel. Juga berguna untuk

    mengeluarkan pen koter (spipen). Jangan

    menggunakan tang potong untuk memotong

    kawat pegas karena akan merusak mata tang

    itu sendiri.

    14

    TANG KUAT

    Digunakan untuk membuka mur atau sesuatu

    yang memerlukan pegangan yang kuat sekali,

    atau apabila segi mur sukar sekali dijepit, atau

    untuk menjepit pinggir baut yang sudah rusak

    dalam usaha menariknya keluar.

    8. PALU

    Fungsinya adalah palu digunakan untuk membuka atau memasang suku cadang.

    Beberapa jenis palu lunak digunakan untuk mencegah kerusakan terhadap bagian yang

    dipukul. Macam-macam palu menurut bahannya : Palu baja; palu tembaga; palu plastik;

    palu karet.

    Hal-hal yang harus dperhatikan pada waktu menggunakan palu

    (1) Palu dipegang dibagian ujung, tidak

    ditengah dan pukullah tepat mengenai

    sasaran dengan merata. Jika tidak

    digunakan dengan tepat, muka palu akan

    mengembang seprti cendawan.

    (2) Sebelum menggunakan palu periksalah

    dahulu apakah kepalanya tidak longgar

    atau hampir lepas. Jika longgar, pasaknya

    dipukul kembali sehingga aman.

    15

    9. KUNCI MOMEN ( Torque Wrench)

    Fungsinya adalah satu jenis batang pemutar kunci sok yang digunakan untuk

    mengencangkan baut dan mur sekaligus menentukan momen pengencangannya. Kunci

    momen digunakan hanya untuk mengencangkan baut dan mur dimana telah ditetapkan

    momen pengencngan pada angka tertentu.

    Ada dua jenis kunci momen yang sudah umum digunakan di Indonesia, yaitu :

    1. Menggunakan jarum penunjuk skala ( Direct Reading Torque wrench )

    Kunci momen jenis ini

    menggunakan jarum penunjuk

    untuk menunjukkan momen

    pengencangan baut / mur

    yang sudah tercapai pada saat

    baut / mur dikencangkan

    2. Kunci momen dengan bunyi ( Slim Tension Wrench )

    Penggunaan Kunci Momen

    16

    SPECIAL SERVICE TOOLS (SST)

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    30/46

    Peralatan ini bisa berbeda-beda bentuknya untuk setiap merek kendaraan atau

    mobil. Alat ini dirancang khusus untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa

    dikerjakan dengan general tool. Jenis dan jumlahnya sangat beragam. Di bawah ini ada

    beberapa contoh peralatan SST dan kegunaannya.

    17

    18

    19

    3. ALAT-ALAT PENGANGKAT KENDARAAN

    Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,

    termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah

    alat-alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.

    Macam-macam alat

    angkat yang banyak

    digunakan adalah:

    1. Dongkrak

    2. Car Lift

    3. Safety Stand

    4. Cranes

    1. Dongkrak

    Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan

    reparasi dibagian bawah kendaraan

    Jenisjenis dongkrak :

    .

    20

    1). Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel

    maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di

    mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih

    mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan,

    disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan

    aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas

    empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas

    panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik

    dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1

    Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).

    2). Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle

    jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama

    seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada

    ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada

    bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan

    bottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai

    perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk

    mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk

    mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan

    tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampai

    bengkok.

    Cara Menggunakan Dongkrak

    1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang

    diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian

    belakang kendaraan yang diangkat.

    2. Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.

    3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat

    pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila

    tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.

    4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada

    orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.

    21

    Jangan sekali-kali bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak

    saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)

    2. Car Lift

    Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasan

    yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawah

    kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan,

    karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih

    mudah dilakukan.

    a. Macam-macam car lift

    Car lift dibedakan menurut alat

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    31/46

    penggeraknya, yaitu :

    1). Penggerak mekanik (poros

    berulir)

    2). Penggerak hidrolik, dan

    3). Penggerak pneumatik.

    22

    3. Safety Stand

    Safety stand adalah merupakan alat penopang dan

    pengaman kendaraan yang sudah diangkat dengan

    dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety stand

    mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat

    menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara

    dongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jika

    terjadi goyangan pada kendaraan sewaktu memperbaiki.

    4. Cranes

    Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan transmisi yang akan diperbaiki

    dan sekaligus untuk memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi

    dengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.

    Cara menggunakan cranes

    a. Tempatkan cranes pada posisi aman untuk

    mengangkat engine atau transmisi

    b. Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapan

    dari pada cranes

    c. Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranes

    d. Tekan batang pengungkit berulang-ulang hingga

    engine atau transmisi terangkat melalui rantai

    e. Setelah terangkat hingga ketinggian yang

    diharapkan, dorong cranes keluar

    Untuk menurunkan engine atau transmisi, bukalah

    katup oli secara perlahan-lahan

    POSISI DEPAN POSISI BELAKANG

    23

    BAB.II

    ALAT UKUR OTOMOYIF

    A. SISTEM PENGUKURAN

    Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh karenanya

    pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja merupakan

    produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang dihasilkan.

    Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan teknik untuk

    melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil produksi, baik

    mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatu

    produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasil

    pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.

    1.1 Klasifikasi Pengukuran

    Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan dan

    kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk membedakan

    berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akan

    diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang teknik harus

    mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang lingkup tentang bagaimana cara

    menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan

    masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhi

    oleh berbagai hal diantaranya : besar benda yang akan diukur, kondisi (fisik) benda

    yang akan diukur, posisi benda yang akan diukur, tingkat ketelitian yang direncanakan,

    efesien, dsb. Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ; - Panjang

    - Berat - Temperatur - Sudut - Kerataan

    1.2 Unit Pengukuran dan Konversi

    Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah

    sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian dalam

    satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur. Dasar dari unit

    pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:

    Jenis Pengukuran Besaran Metrik/ imperial

    Panjang meter(m)/ feet

    Temperatur Celcius ( 0 C )/ Fahtenheit

    Berat kilogram (kg) /pound

    24

    1.2.1 Panjang

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    32/46

    Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan

    menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan suatu garis

    lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah lingkaran atau diameter

    pada dasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi pertama ke sisi yang lain. Dalam

    sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam mengukur panjang

    adalah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan 1 m (1000 mm = 1 m). Jika

    pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer. Dimana 1000

    meter sama dengan satu kilometer. (1000 m = 1 km).

    Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur

    panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan. Pengukuran

    panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau ) 12 = 1 ft. Satuan lain

    yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial adalah yard (yd) dan

    mile (3 ft = 1 yd), (5280 ft = 1 mile). Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan

    imperial dapat dihitung dengan sistim konversi faktor.

    Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan dalam

    menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi. Dalam praktiknya

    konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau sebaliknya, hasil konversi untuk

    metrik digunakan dua angka debelakang koma sedangkan untuk imperial digunakan 3

    angka debelakang koma. Untuk konversi milimeter ke inchi, 1 in = 25,4 mm. Konversi

    10 mm ke inchi. (10 mm : 25,4 = 0,394) Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,

    44,45 mm : 25,4 = 1,75 Konversi 2 ke mm 2 X 25,4 = 50,8 mm. Pengukuran yang

    menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering menggunakan bilangan

    pecahan seperti 1/2 jika ukurannya kurang dari satu.

    Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan berkoma/desimal

    tetapi dengan bilangan pecahan.

    Konversi 3/8 inchi ke bilangan desimal 3 : 8 = 0,375 Jika ukuran bilangan bulat

    dengan pecahan ( contoh 11/2 ). Untuk memudahkan dalam konversi bilangan ini

    dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma.

    Contoh:

    Konversi 11.1/16 ke dalam mm

    1,688 X 25,4 = 42,88 mm.Penyelesaian; 11/16 11 : 16 = 0,688 111/16 = 1,688 0

    25

    Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft; 3 : 3,2808 = 0,91441 m =

    914,41 mm.

    Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan cara

    memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan

    Contoh;

    Konversi 21/2 ke dalam Inchi Penyelesaian; 1/2 = 12.7 mm 2 = 50,8mm 21/2 =

    63,50 mm Konversi 12,54 mm ke inchi Penyelesaian; 10 mm = 0,3937 2 mm =

    0,0787 0,54 mm = 0,0213 12,54 mm = 0,4937

    Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi

    1.2.2 Temperatur

    Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah Celcius

    (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada sistim metrik

    temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala perseratus simbol

    yang digunakan sama. Konversi 0C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F Konversi 0F ke 0C (0F

    32) X 9 5 -0C.2.2 Contoh; Konversi 350C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F (35 x 5 9 ) +

    32 = 0F 63 + 32 = 0F 65 = 0F Konversi 1980F ke 0C (0F32) X 9 5 = 0C (18932) X

    9 5 = 0C 166 X 9 5 = 0F 92,2 = 0F

    1.2.3 Berat

    Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik adalah

    gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram ke ton

    adalah; 1000 g = 1 kg 1000kg = 1 ton

    Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound (lb), dan

    ton (t). 16 oz = 1 lb 2240 lb = 1 t.

    Perubahan kilogram ke pound, 1 kilogram = 2.2046 pound.

    Perubahan pound ke kilogram, 1 pound = 1/2.x 2046 kilogram

    Perubahan gram ke ounce, 1 gram = 28,35 ounce (oz)

    Perubahan ounce ke gram, 1 ounce = 1/28,35 ounce (oz)

    26

    B. KLASIFIKASI PENGUKURAN

    Banyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan proses

    pengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran seakurat

    mungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk, posisi bahkan

    temperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan.

    Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat ukur pun ada

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    33/46

    beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.

    Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi:

    1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur langsung, hasil

    pengukuran dapat langsung dibaca alat ukur tersebut. Contoh; mikrometer, jangka

    sorong, mistar ukur, dsb.

    2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat ukur tidak langsung,

    alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar. Hasil pengukuran diukur oleh

    alat ukur langsung.

    3. Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gage) yaitu pengukuran menggunakan alat

    ukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak menentukan ukuran suatu dimensi dengan

    pasti, melainkan hanya menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam atau

    di luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk

    mempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat ukur yang digunakan adalah

    jenis kaliber GO dan NO GO gauges.

    4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran dengan cara ini tidak

    menentukan dimensi ataupun toberansi suatu benda ukur secara langsung.

    Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan bentuk standar

    misalnya untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis.

    Pengukuran Linier

    - Pengukuran Linier Langsung

    - Pengukuran Linier Tidak Langsung

    Pengukuran sudut

    Pengukuran dengan Pembanding (Comparative length)

    Pengukuran Kelurusan (Straightness)

    Pengukur Kerataan Permukaan (Flatness)

    27

    Pengukuran Kebulatan (Roundness)

    Pengukuran Profile

    Pengukuran GO-NOT GO

    Pengukuran dengan Microscopes

    Pengukur Serbaguna Khusus

    Pengukuran Linier Langsung

    Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier langsung sebagai berikut :

    1. Mistar Ukur

    a. Meteran Gulunganb. Meteran Lipat

    c. Mistar Ukur Berkait

    d. Mistar Ukur Pendek

    2. Mistar Ingsut/Jangka Sorong

    a. Mistar Ingsut Skala Nonius

    b. Mistar Ingsut Jam Ukur

    c. Mistar Ingsut Pengukur Tinggi

    Macam Bentuk Mistar Ingsut : 1) Tak Sebidang, 2) Jarak Senter, 3) Alur Dalam, 4)

    Pipa, 5) Posisi Dan Lebar Alur, 6) Tekanan Ringan, 7) Kedalaman, 8) Serba Guna, 9)

    Digital.

    3. Micrometer

    4. Mesin Ukur

    a. mekanik

    b. optikPengukuran Linier Tak Langsung

    Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier tidak langsung sebagai berikut :

    1. Alat Ukur Standar

    - Blok Ukur (Bentuknya Balok, Untuk Mengecek Dimensi Alat Ukur Dan

    Mengkalibrasi Alat Ukur Langsung).. Terbatas S/D 150 Mm

    - Batang Ukur (Bentuk Batang Silindris)

    - Kaliber Induk Tinggi

    28

    2. Alat Ukur Pembanding

    - Jam Ukur (Dial Indicator)

    - Pupitas (Dial Test Indicator)

    - Komparator

    - Pengukur T (Telescope Gauge)

    - Pengukur Lubang Kecil (Small Hole Gauge)- Kaliber Batas (Limit Gauge) :

    1) Kaliber Poros Bentuk Silindris, 2) Kaliber Lubang Bentuk Bola , Bola

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    34/46

    Dibelah, Tongkat, 3) Kaliber Celah (Tidak Dapat Disetel Dan Dapat Disetel), 4)

    Kaliber Konis, Kaliber Ring Konis, 5) Kaliber Posisi, 6) Kaliber Radius, 7)

    Kaliber Ketebalan, 8) Kaliber Ulir Dalam, 9) Kaliber Ulir Trapesium Dan

    Segiempat.

    - Rol Dan Bola Baja :

    1) Jarak Luar/Celah, 2) Diameter Dalam, 3) Radius Luar Dan Dalam, 4) Poros

    Dan Lubang Konis, 5) Sudut, 6) Ulir Dan Roda Gigi.

    Pengukuran sudut

    - Protaktor

    - Batang Sinus

    - Perangkat Kombinasi

    - Blok Pengukur Sudut

    - Kepala Bagi

    Pengukuran dengan Pembanding (Comparative length)

    Alat ukur yang digunakan :

    - Dial indicator

    - Electronic gage

    - Gage blocks

    Pengukuran Kelurusan (Straightness)

    - Autocollimator

    - Transit

    - Laser beam

    29

    Pengukur Kerataan Permukaan

    - Sipat

    - Perangkat Kombinasi

    - Alat ukur permukaan

    - Meterprofil

    - Optimal plat

    - Interferometry

    Pengukuran Kebulatan (Roundness)

    - Dial indicator Circular tracing

    Pengukuran Profile

    - Radius or fillet gage

    - Dial indicator

    - Optical comparator

    - Coordinate measuring machines

    Pengukuran GO-NOT GO

    - Plug gage

    - Ring gage

    - Snap gage

    Pengukuran dengan Microscopes

    - Toolmakers

    - Light section

    - Scanning electron

    - Laser scan

    Pengukur Serbaguna Khusus

    - Pneumatik

    - Listrik

    - Elektronik

    - Laser

    30

    C. ALAT UKUR OTOMOTIF

    Yang dimaksud dengan alat ukur disini adalah alat yang dipergunakan untuk

    mengukur secara presisi, yang diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaan

    pemeliharaan dan perbaikan otomotif khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan

    logam lainnya.

    Alat ukur yang banyak dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 3

    kategori, yaitu :

    1) Alat Ukur Mekanis

    2) Alat Ukur Pneumatis

    3) Alat Ukur Elektris dan Elektronis

    Yang Harus Diperhatikan Dalam Menggunakan Alat Ukur

    Mengingat pengukuran yang harus dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi, maka

    dalam menggunakan alat-alat ukur untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif, harus

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    35/46

    Pelajari cara pemakaiannya dengan seksama, karena jika tidak, pembacaannya

    salah.

    Benda yang diukur harus bersih dari debu, minyak pelumas dsb.

    Perhatikan suhu benda yang diukur, harus dalam keadaan normal, usahakan suhu

    benda yang diukur dan alat ukur harus sama.

    Alat Ukur Mekanis

    1. Mistar Baja

    Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan

    bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang

    dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan

    sentimeter/milimeter.

    31

    Fungsi lain dari penggunaan mistar baja

    antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal

    serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan

    benda kerja. Di samping itu mistar baja

    (steelrule) dapat dipergunakan untuk

    mengukur dan menentukan batas-batas ukuran

    juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambar

    pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya

    dilakukan satu kali, lihat Gambar:

    Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar.

    Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka

    bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki.

    2. Meteran Lipat

    Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat dari

    segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja dengan

    sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan ausnya engsel dan

    ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat

    tidak akan memberikan hasil yang Iebih baik dibandingkan dengan pengukuran mistar

    baja biasa.

    3. Meteran Gulung

    Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari

    ada mistar baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat

    digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang

    cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang,

    keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar

    ini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik.

    Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter sampai

    30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya

    untuk mengait ujung benda kerja sehingga mendapat

    ukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur ini tidak

    untuk pengukuran yang tepat sekali (presisi).

    32

    4. Jangka Bengkok

    Guna jangka bengkok digunakan untuk

    mengukur tebal, lebar, panjang dan garis

    tengah benda bulat secara kasar. Alat ini

    terbuat dari baja perkakas dengan ujungnya

    dikeraskan. Bentuknya ada yang

    dilengkapi dengan mur penyetel dan ada

    pula yang tidak. Panjang kakinya, dalam

    inchi, merupakan ukuran jangka bengkok.

    5. Jangka Kaki

    Jangka kaki digunakan antara lain untuk

    mengukur diameter lubang dan jarak

    sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap

    keluar dan panjang kakinya itulah ukuran

    jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran

    yang diperoleh adalah ukuran kasar.

    Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper

    bila menyentuh bidangbidang yang diukur,

    maka kita perlu banyak berlatih

    menggunakan jangka ini untuk

    memperhalus perasaan jari-jari. Dengan

    jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    36/46

    mudah terjadi.

    6. Mistar Geser ( Vernier Caliper )

    Alat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,

    kedalaman lubang dan jarak anatara dua buah titik, yang membutuhkan ketelitian

    hingga 0,02 mm untuk satuan metrik, dan 0,001 inch untuk satuan inch.

    33

    a. Permukaan pengukur dalam e. Skala Vernier (vernier scale)

    b. Baut pengunci final f. Batang pengukur utama (main beam)

    c. Pengukur kedalaman (depth probe) g. Permukaan pengukur luar

    d. Skala Utama (main scale)

    Konstruksi jangka sorong tipe standar dijelaskan seperti di atas. Rahang

    pengukur dalam (a) akan sesuai pada lubang dan digunakan untuk mengukur dimensi

    dalam. Rahang pengunci luar (g) akan mencekam pada bagian luar dari suatu benda,

    digunakan untuk mengukur dimensi luar. Batang pengukur kedalaman (c) digunakan

    untuk menentukan ukuran kedalaman dari bagian benda yang dilakukan dengan

    menempelkan ujung batang pengukur utama pada permukaan lubang, sedangkan ujung

    batang pengukur kedalaman menempel pada dasar lubang. Batang pengukur kedalaman

    hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300

    mm. Jangka sorong dengan daerah pengukuran 600 mm dan 1000 mm tidak dilengkapi

    dengan batang pengukur kedalaman. Bagian alat pengukuran dalam letaknya terpisah

    dengan bagian alat pengukur luar.

    Ketika baut pengunci kendur, rahang bagian bawah akan bergerak bebas. Baut

    ini baru dikencangkan setelah dilakukan pengukuran pada benda. Baut pengunci final

    digunakan untuk mengunci rahang bagian bawah yang setelah dilakukan pengukuran,

    sehingga jangka sorong dapat dilepas dari benda yang diukur dan dapat dilihat hasilnya

    a

    c

    d

    g

    b

    e

    f

    34

    tanpa ukurannya berubah akibat pelepasan tersebut. Ulir penyetelan halus digunakan

    untuk mengunci rahang secara presisi sehingga didapatkan hasil pengukuran dengan

    akurasi yang lebih tinggi.

    Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagian

    pada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10,50 atau 100 skala.

    Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm. Sehingga jangka

    sorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.

    * Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm

    Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm mempunyai selisih antara x dan n sebesar

    0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang

    skala (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Mistar

    geser dengan ketelitian 0,1 mm mempunyai jumlah strip pada skala nonius sebanyak 10

    strip (divisi). Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

    n = 9 10 = 0,9 mm

    i = xn

    = 10,9 = 0,1 mm

    Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,1 mm

    * Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm

    Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm mempunyai selisih antara x dan n

    sebesar 0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =

    panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala

    vernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,05 mm mempunyai jumlah strip pada

    skala nonius sebanyak 20 strip (divisi).

    Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

    n = 19 20 = 0,95 mm

    i = xn

    = 10,95= 0,05 mm

    Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,05 mm

    35

    * Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02mm

    Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02 mm mempunyai selisih antara x dan n

    sebesar 0,02 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =

    panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    37/46

    vernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,02 mm mempunyai jumlah strip pada

    skala nonius sebanyak 50 strip (divisi).

    Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

    n = 49 50 = 0,98 mm

    i = xn

    = 10,98= 0,02 mm

    Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,02 mm

    * Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci

    Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci, skala utamanya setiap i inci dibagi

    menjadi 16 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya sama dengan 1/16 inci.

    Pada skala noniusnya dibagi dalam 8 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian

    1/128 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 1/128 inci. Besarnya x = 1/16 inci,

    sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi dengan

    jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitung

    mulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 7/16 inci.

    Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

    n = 716 / 16 = 7 / 8 x 1 / 128 = 7/128

    i = xn

    = 1/167/128 = 8/1287/128 = 1/128

    Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 1/128 inci

    36

    * Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,001 inci

    Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/1000 inci atau 0,001, skala utamanya setiap i

    inci dibagi menjadi 40 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya = 1/40 inci

    atau 0,025 inci.

    Pada skala noniusnya dibagi dalam 25 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian

    0,001 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 0,001 inci. Besarnya x = 1/40 inci,

    sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi dengan

    jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitung

    mulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 1,225 inci.

    Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

    n = 1,225 / 25 = 0,049 inci

    i = xn

    = 0,050 - - 0,049 = 0,001 inci

    Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i)

    adalah : 0.001 inci

    Cara membaca ukuran pada jangka sorong terdiri dari dua langkah, yaitu

    membaca skala utama dan membaca skala vernier. Angka pada skala utama yang

    digunakan adalah yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol) pada skala vernier.

    Pada gambar dibawah, skala utama menunjukkan angka 3,1 cm. Pembacaan skala

    vernier dilakukan dengan menentukan garis pada skala vernier yang paling tepat

    berimpit segaris dengan garis pada skala utama. Angka pada garis tersebut

    menunjukkan nilai pada skala vernier.

    37

    Pada gambar dibawah, garis yang berimpit dengan skala utama adalah garis ke empat,

    yang menandakan nilai 0,4 mm atau 0,04 cm. Hasil pengukuran total adalah

    penjumlahan skala utama dan skala vernier.

    Ukuran benda pada gambar 4 adalah 3,1 + 0,04 cm = 3,14 cm.

    Cara Menggunakan mistar geser

    Hasil pengukuran benda ukur dengan menggunakan mistar geser sangat dipengaruhi

    oleh beberapa faktor antara lain :

    a. faktor si pengukur

    b. benda yang diukur

    c. pengaruh lingkungan

    d. cara menggunakan alat ukur.

    Adapun cara penggunaan mistar geser anatara lain sebagai berikut :

    Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur

    Periksa bahwa skala vernier bergerak dengan bebas, dan angka nol pada skala

    bertemu dengan tepat

    Pada waktu melakukan pengukuran, usahakan benda yang diukur sedekat mungkin

    dengan skala utama. Pengukuran di ujung rahang mistar geser menghasilkan

    pembacaan yang kurat akurat

    Tempatkan mistar geser tegak lurus dengan benda yang diukur

    38

    7. Mikrometer

    Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian yang lebih

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    38/46

    tinggi hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu : mikrometer dalam,

    mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.

    a). Macam-macam Mikrometer

    (1). Mikrometer luar ( Outside Micrometer )

    Mikrometer luar digunakan untuk mengukur dimensi luar

    (2). Mikrometer dalam ( Inside Micrometer )

    Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam

    (3). Mikrometer kedalaman ( Dept Micrometer )

    Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman

    39

    b). Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer

    (1). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm

    Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap

    strip diwah garis adalah 0,5 mm. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasil

    pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

    (2). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mm

    Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap

    strip diwah garis adalah 0,25 mm. Pada skala thimble tiap strip nilainya 0,01 mm dan

    pada skala vernier 0,001 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah

    pembacaan ketiga skala tersebut.

    c). Cara Menyetel titik 0

    (1). Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm

    * Kuncilahlah spindle dengan lock clamp

    * Putar outer sleeve dengan kunci penyetel

    sampai tanda 0 pada thimble lurus dengan

    garis horisontal pada outer sleeve

    * Periksa kembali tanda 0 setelah penyetelan

    40

    (2). Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm

    * Kuncilah spindle dengan lock clamp

    * Kendorkan ratchet stoper sampai thimble

    bebas

    * Luruskan tanda 0 thimble dengan garis

    pada outer sleeve dan kencangkan kembali

    dengan ratchet stoper

    * Periksa kembali tanda 0 setelah penyetelan

    Cara membaca skala pada mikrometer

    Pertama-tama perhatikan bilangan bulat pada skala utama barrel, lalu perhatikan apakah

    terbaca skala setengah milimeter pada bagian atas skala utama (ada kalanya dibawah),

    dan akhirnya bacalah skala perseratusan pada lingkaran.

    Nilai ukuran dari gambar dibaca sbb :

    .-Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm

    .-Skala minor = 1 x 0,50 mm = 0,50 mm

    .-Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm

    Nilai = 10,66 mm

    Melakukan teknik pengukuran

    a) Mengukur diamter dalam dengan mikrometer dalam

    Gambar 2.4.

    dalam

    41

    b) Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong

    8. Dial Indikator ( Dial Dauge )

    Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan,

    end play, back lash, kerataan, dengan t ingkat ketelitian anatara 0,01 mm hingga 0,001

    mm (tergantung tipe dial indikator).

    a = gigi pinion

    b = gigi besar

    c = gigi penggerak

    kedua

    d = gigi besar ke dua

    e = pegas

    h = pegas coil

    s = poros penekan

    42

    Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor diubah

    menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan batang

  • 5/19/2018 Alat Ukur Teknik

    39/46

    bergigi dan susunan roda gigi.

    Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu

    menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisi

    roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada sisi yang

    sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin terjadi

    karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi dengan

    jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.