39
Nama : Rinahaq (10) Kelas : XII IPA 3 Rif’aatul Hasanah (28) ALIRAN NEO-KLASIK Klasikisme adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai dengan gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai abad ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi pengaruh kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan.Aliran klasikisme mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik. Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa membuktikan bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai karya bermutu tinggi.Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut dengan Neo- klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur klasik yang dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan konstruksi, material dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena kebutuhan orang akan bangunan dan teknologi yang semakin maju. Neo Klasikisme Sikap rasional dan ilmiah menjadi inspirasi bagi berkembangnya aliran Neo Klasikisme dalam seni rupa. Penggalian arkeologi kota Pompeii dan Herculaneum pada abad ke-18 mendorong munculnya minat terhadap nilai-nilai klasik masa lalu. Para seniman mendapat informasi baru tentang desain dan ornamentasi Klasik. Minat terhadap negara Romawi kuno memunculkan kembali pemikiran tentang sistem pemerintahan

Aliran Neo

  • Upload
    rifa

  • View
    93

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aliran aliran seni budaya

Citation preview

Page 1: Aliran Neo

Nama : Rinahaq (10) Kelas : XII IPA 3

Rif’aatul Hasanah (28)

ALIRAN NEO-KLASIK

Klasikisme adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai

dengan gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai

abad ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi pengaruh

kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan.Aliran klasikisme mengacu

pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik.

Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa membuktikan

bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai karya bermutu

tinggi.Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut dengan

Neo-klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur klasik yang

dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan konstruksi, material

dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena kebutuhan orang akan

bangunan dan teknologi yang semakin maju.

Neo Klasikisme

Sikap rasional dan ilmiah menjadi inspirasi bagi berkembangnya aliran Neo

Klasikisme dalam seni rupa. Penggalian arkeologi kota Pompeii dan Herculaneum

pada abad ke-18 mendorong munculnya minat terhadap nilai-nilai klasik masa lalu.

Para seniman mendapat informasi baru tentang desain dan ornamentasi Klasik.

Minat terhadap negara Romawi kuno memunculkan kembali pemikiran tentang

sistem pemerintahan republik, yang dipandang sesuai dengan pemikiran politik pada

waktu itu, yaitu masa Revolusi Perancis.

Aliran Senirupa Neo Klasikisme sendiri muncul pertama kali di Prancis yaitu

Awal Revolusi Perancis pada sekitar tahun 1789, itulah yang menjadi titik akhir

kekuasaan feodalisme di Perancis yang telah berpengaruh pada perkembangan

kebudayaan di dunia. Revolusi Perancis tidak hanya merupakan perubahan tata

politik, tata sosial, tetapi juga berpengaruh pada bidang kesenian. Salah satunya

yaitu pengaruh raja atas perkembangan seni telah berakhir. Hal lain yang juga

menguatkan ialah pengaruh gereja terhadap proses penciptaan seni telah melemah.

Hubungan gereja dengan seniman tidak lagi terjalin kuat. Di samping itu, muncul

Page 2: Aliran Neo

pengelompokan dalam kehidupan budaya yaitu kelompok seniman, industriawan,

ilmuwan, pekerja dan buruh pabrik.

Mengenai klasifikasi aliran Neo-Klasikisme dalam sejarah seni rupa, terdapat

perbedaan pendapat diantara pada ahli. Kadang-kadang aliran Neo-Klasikisme

dianggap sebagai bagian dari aliran Romantikisme. Namun pada dasarnya terdapat

perbedaan di antara kedua aliran tersebut.

Ciri Utama Aliran Neo Klasikisme

Aliran Senirupa Neoklasikisme sangat rasional dalam berkarya sesuai kaidah

akademi;

Neoklasikisme juga menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin

kehidupan bangsawan

Neoklasikisme tidak menonjolkan peranan unsur pribadi dalam berkarya

senirupa.

Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

Raut muka tenang dan berkesan agung.

Berisi cerita lingkungan istana.

Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh Aliran Neo-Klasikisme

1. Aliran Neo-Klasikisme di Perancis 

Di Perancis, aliran Neo-Klasikisme sangat berbeda dengan gaya Rokoko

sebelumnya. Pada aliran Neo-Klasikisme kontur bentuk dipertegas dengan garis,

sedangkan pada gaya Rokoko disembunyikan dalam goresan kuas. Tema yang

diangkat juga lebih serius, dengan memusatkan pada mitologi klasik dan tema-tema

kesejarahan. Pendekatan rasional memunculkan kembali pandangan estetika

Poussin dan menolak pandangan sensualitas Rubens. 

a. Jacques-Louis David (1748-1825) 

David merupakan pelopor aliran Neo-Klasikisme di Perancis pada akhir abad ke-18.

Ia bekerja pada Raja Louis XVI, namun karya-karyanya mencerminkan pandangan

republikanisme. Ketika terjadi Revolusi Perancis David berperan aktif sekaligus

Page 3: Aliran Neo

dalam seni rupa dan politik. Setelah Napoleon mengubah pemerintahan republik

menjadi kerajaan, David bekerja pada Napoleon dan mengembangkan gaya Neo-

Klasik. Setelah Napoleon dikalahkan dan terjadi restorasi monarkhi di Perancis,

David hidup dalam pengasingan di Brussels.

b. Jean-Auguste-Dominique Ingres /(1780-1867) 

Ingres adalah murid David, yang menjadi tokoh Neo-Klasikisme di Perancis sampai

pertengahan abad ke-19. Tidak seperti David, Ingres tidak mengabdikan diri pada

pemerintahan Napoleon ataupun pemikiran republikanisme Revolusi Perancis.

2. Neo-Klasikisme di Luar Perancis 

Selain di Perancis, aliran Neo-Klasik juga muncul di Inggris dan Amerika. Tokoh

aliran Neo-Klasik di Inggris adalah Angelica Kauffman dan di Amerika, Thomas

Jefferson. 

a. Angelica Kauffman (1741-1807) 

Kauffman adalah pelukis wanita kelahiran Swiss yang belajar di Itali dan kemudian

menetap di London. Kauffman bersama-sama dengan Sir Jushua Reynolds

mendirikan Royal Academy di Inggris. Kauffman banyak mengerjakan dekorasi

untuk menghiasi interior Neo-Klasik yang didesain oleh Robert Adams. 

b. Thomas Jefferson (1743-1826) 

Thomas Jefferson adalah presiden Amerika Serikat yang ketiga dan sekaligus

arsitek. Jefferson merancang bangunan dengan gaya Neo-Klasikisme. Selama

menjabat menteri untuk Perancis pada tahun 1784 sampai 1789, ia belajar tentang

seni bangun Eropa moderen dan seni bangun Romawi kuno. Ia merancang

beberapa gedung pemerintah di Amerika, di antaranya gedung pemerintah pusat

negara bagian Virginia (Virginia State Capitol) dan gedung Universitas Virginia.

Page 4: Aliran Neo

HASIL KARYA

David adalah seorang tokoh seniman lulusan “Akademi Seni Lukis dan Seni

Patung Kerajaan” yang pada masa sebelumnya tekun mengikuti kaidah-kaidah

akademis pada lukisannya, tiba-tiba melukis hal baru yang berjudul “SUMPAH

HORATII” yang dengan segera menjadi populer .  Diambil dari novel “HORATIUS”

karangan Cornaille yang menceritakan adanya dua kelompok keluarga yang

berhubungan sangat erat karena tali perkawinan, namun  karena  keharusan

peperangan, maka mereka terpaksa berpisah.

Lukisan ini menggambarkan sumpah keluarga Horatius dimana sang Bapak

berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah 3 orang anaknya yang

bergerombol disebelah kiri. Sementara di sebelah kanan, para wanita anggota

keluarga dan anak-anak sedang menangis sedih (lihat gambar-1). Jika dilihat secara

sepintas, lukisan ini tidak banyak berbeda dengan lukisan-lukisan David

sebelumnya, tetapi konsep kreatifnya yang jauh berbeda.   Jika pada karya-karya

sebelumnya David sekedar mengikuti tradisi yang ada dengan melukis hal-hal yang

sensual, indah yang menjadi kegemaran para raja dan para bangsawan, maka kali

ini ia keluar dari tradisi tersebut dan menggarap sebuah tema yang berat, tidak

lazim  dan mempunyai tujuan tertentu. Jika pada karya sebelumnya dapat dilihat

garis-garis yang lembut, komposisi yang manis serta obyek yang menarik, maka

pada Sumpah Horatii ini begitu berbeda, dimana obyeknya begitu dramatis, berat

Page 5: Aliran Neo

dan tidak menggairahkan, tokoh-tokohnya tidak lembut dan cantik, sementara

pencahayaannya begitu tetrikal dan  matematis yang kaku. Sedangkab latar

belakang arsitekturnya bergaya doria yang dingin dan sederhana, garis-garisnya

lurus, benar-benar sesuai dengan kedinginan suasana dalam seluruh lukisan

tersebut.

Yang jelas perbedaanya ialah : pada karya-karya sebelumnya tujuannya

semata-mata hanya untuk kenikmatan, tetapi yang ini mempunyai tujuan untuk

mendidik, menggugah spirit dan bersifat moralistik. Begitu juga lukisan-lukisan David

yang berikutnya seperti : “Kematian Sokrates”, “Kematian Marat”, dan “Para Liktor

membawa pulang mayat anak-anak Brutus kepada Ayahnya” benar-benar bercorak

klasik dan moralistik. Apalagi setelah David melakukan perjalanan ke Italia dan

sempat melihat hasil penggalian reruntuhan kota Pompeii yang menyimpan semua

hasil kebudayaan fisik bangsa Romawi mulai dari pisau dapur hingga Tata Kota,

sejak saat itu pengetahuan David tentang Seni Klasik menjadi lebih luas, dan

bersamaan dengan itu pula kebudyaan dan seni klasik mulai populer kembali

( setelah kepopuleran sebelumnya pada  zaman Renesans). Puncak keklasikan

David diwujudkan  dalam karyanya yang berjudul

“PEPERANGAN ANTARA ROMA DAN SABINA” (1799), yang ia kerjakan dengan

sangat tekun.

Namun demikian, sebenarnya pada karyanya “KEMATIAN MARAT” (1793)

lah keklasikan David lebih berhasil dicapai

Page 6: Aliran Neo

J. L. David, “KEMATIAN MARAT” (1793)

Keseriusan David dalam menggarap tema-tema klasik yang rasional dan obyektif

mebuat dirinya dianggap sebagai pelopor mazhab baru ini yang kemudian disebut

NEOKLASIKISME. Kejayaan David sempat mengalami pasang surut dimana

keterlibatannya dibidang politik mengharuskan dirinya masuk tahanan dan kemudian

dikeluarkan. Dan dengan munculnya Napoleon pada puncak pemerintahan

Perancis, mengakibatkan dirinya naik ke puncak lagi menjadi “PREMIER PEINTER

DE I’EMPEREUR” dengan karyanya  al. “LE SACRE” yaitu Penobatan Napoleon

tahun 1805 yang berukuran 518 cm x 929 cm. Kejatuhan Napoleon juga berdampak

pada diri David yang juga  diasingkan ke Belgia sampai akhir hayatnya, setelah

selama 32 tahun menguasai kehidupan seni di Perancis. Sepeninggal David,

mazhab Neoklasik diteruskan oleh para penganutnya antara lain JEAN AUGUST

DOMINIQUE INGRES (1780-1867).

Mazhab David yang pada dasarnya menyatakan bahwa pelita seni itu adalah

terangnya Ratio, tidak selamanya benar, karena pada akhirnya disadari bahwa tidak

semua persoalan itu bisa diterangi dengan rasio, tetapi perlu melibatkan hati nurani

serta perasaan. Tokoh Perancis yang bernama Jean Jacques Rousseau yang

kemudian mengajak kembali ke alam, manusia tidak boleh hanya mengandalkan

emosi dan pikiran saja, tetapi harus juga dengan hati nurani dan perasaan. Pribadi-

pribadi inilah yang kemudian muncul dan melahirkan mazhab Romantikisme.

Page 7: Aliran Neo

ALIRAN ROMANTIK

Romantisisme atau Romantisme adalah gerakan seni rupa yang muncul pada

akhir abad ke-18. Dalam Romantisme unsur emosi lebih diutamakan dari pada

pikiran, tetapi seniman Romantis tidak hanya bekerja dalam satu gaya saja. Tidak

seperti Neo-Klasikisme, yang dapat disebut sebagai gaya, Romantisisme lebih

merupakan falsafah atau pandangan. Aliran ini mendorong orang untuk menghayati

perasaan melalui penghayatan indera serta lebih mempercayai intuisi dari pada

pikiran. Romantisisme muncul dalam beberapa gaya, tetapi seni lukis di Perancis

khususnya menunjukkan ciri khas Neo-Baroq, yang merupakan pengaruh Rubens.

Pendirian akademi pada masa Neoklasikisme bertujuan untuk meneruskan

dan mempertahankan tradisi klasik dan sekaligus sebagai pusat kegiatan seni

istana. Gaya seni akademi ini selanjutnya diteruskan oleh seni Romantisisme,

sehingga sangat wajar jika kedua gaya seni ini (Neoklasisisme dan Romantisisme)

dinamakan seni akademisme. Hal ini menjadi ciri perkembangan seni Perancis di

abad ke-18 dan ke-19.

Romantisisme berasal dari kata Perancis, roman (cerita), dan memang dalam

gaya Romantisisme juga mencerminkan adanya pengaruh sastra roman Perancis.

Terutama dalam melukiskan cerita-cerita tragedi yang dasyat, kejadian dramatis

yang mencekam.

Page 8: Aliran Neo

Romantisisme merupakan gerakan yang meneruskan Neoklasikisme tetapi

sekaligus mereaksi dan menentang klasikisme. Pelopor gerakan Romantisisme

adalah Theodore Gericault (1791-1824) dengan salah satu karyanya yang terkenal

Rakit Medusa (1818). Sebagai kelanjutan, Romantisisme tetap merupakan gerakan

seni yang lari dari kenyataan hidup, menggarap dunia yang ideal dan misterius

dengan menggunakan teknik-teknik akademisme yang rasional.

Munculnya Aliran Romantisme adalah menentang aliran seni neoklasikisme yang

sudah bertahan puluhan tahun di Perancis, Kaum Romantisme menentang

Neoklasikisme dengan berbagai alasan, yaitu :

1. Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;

2. Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin kehidupan

bangsawan;

3. Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi.

Sedangkan kaum Romantisisme justru sebaliknya :

1. Romantisisme berkarya melalui pendekatan emosional;

2. Romantisisme lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia

misteri, cerita roman, tema yang eksotik (cerita dari negeri China, Islam,

Afrika);

3. Romantisisme menonjolkan peranan perasaan pribadi seniman, misalnya

dalam segi komposisi yang dinamis (diagonal) dan unsur warna dengan gelap

terang yang didramatisir.

Perbedaan dasar antara aliran Neoklasisisme dan aliran Romantisisme adalah:

1. Orientasi seni Neoklasisisme pada seni klasik yang serba rasional,

sedangkan Romantisisme pada dunia misteri yang baru yang terungkap dari

cerita-cerita roman yang emosional dan imajinatif, cerita-cerita dari China,

Islam, dan Afrika (eksotisme).

2. Tema seni dalam Neoklasisisme bersumber pada cerita-cerita klasik yang

mencerminkan kehidupan para bangsawan, sedangkan tema Romantisisme

pada cerita roman dengan kejadian-kejadian yang dramatis mengharukan.

Page 9: Aliran Neo

3. Seni Neoklasisisme tidak menonjolkan peranan unsur peibadi, sedangkan

Romantisisme justru menonjolkan perasaan pribadi (emosional).

Jika dikaji secara mendalam, karya seni Romantisisme memiliki ciri-ciri khasnya

sebagai berikut:

Komposisi lukisan tidak statis, tetapi komposisi yang mengungkapkan kesan

dramatik, misalnya dengan komposisi diagonal.

Unsur warna dan gelap terang ditonjolkan untuk mencapai kesan

dramatiknya. Pelukis yang terkenal dengan menampilkan ciri-ciri tersebut

ialah Delacroix (1798-1863). Jiwa Romantisnya tampak pada kebiasaan hidup

berpetualang (bohemianisme), meskipun ia sukses dalam lingkungan salon.

Ia pemuja pelukis Rubens dan Michelangelo (dari periode Renesan). Karya-

karya Delacroix yang terkenal di antaranya ―Pembunuhan besar-besaran di

Scio‖ (1824), Perburuan Senja, dan Perampokan Rebecca‖.

Pengaruh Romantisisme pernah dialami oleh pelopor seni lukis baru Indonesia yaitu

Raden Saleh Syarif Bustaman yang memperoleh pengalaman seni Romantisisme di

Eropa.

Page 10: Aliran Neo

Tokoh Aliran Romantisme di Perancis

a. Theodore Gericault (1791-1824)

Theodore Gericault adalah salah satu tokoh pelukis Romantisme di Perancis. Ciri

khas lukisan Gericault di antaranya komposisi yang dinamis, figur yang kaku seperti

patung, dan pencahayaan yang dramatis. Gericault merupakan pengagum

Michelangelo, David, serta seni lukis Baroq.

Salah satu karya Gericault adalah Raft of the Medusa (1818-1819) yang berukuran

sangat besar, yaitu 4,97 x 7.16 m. Tema lukisan itu didasarkan pada peristiwa

tenggelamnya kapal Perancis, La Medusa, di pantai Afrika pada tahun 1816. Di

antara 150 orang penumpang di dalam kapal itu, hanya 15 orang yang selamat.

Mereka membuat rakit dari puing-puing kapal itu dan terapung-apung di laut selama

13 hari.

Theodore Gericault, The Raft of the Medusa, Oil on Canvas, 491 cm × 716 cm

(193.3 in × 282.3 in)

Dalam lukisan ini objek rakit dan figur-figur membentuk komposisi diagonal untuk

menekankan kesan gerak. Unsur gelap-terang dibuat sangat kontras untuk

menggugah perasaan. Untuk mencapai efek realisme yang begitu kuat, Gericault

melakukan studi terhadap mayat-mayat di kamar mati. Dalam menggambarkan

manusia telanjang, Gericault mendapat pengaruh dari Michelangelo.

Page 11: Aliran Neo

b. Eugene Delacroix (1798-1863)

Eugene Delacroix mendapat pengaruh dari Gericault serta inspirasi dari Rubens.

Berlawanan dengan Ingres, Delacroix mengutamakan warna dan goresan yang kuas

sebagai ciri khas lukisannya yang penuh emosi. Beberapa karya Delacroix

menjunjung nilai-nilai sesuai dengan isu-isu politik pada zamannya. Adegan seperti

dalam The Masacre at Chios (1821-1824) mendorong simpati bangsa Yunani dalam

perang kemerdekaan melawan Turki. Karya Delacroix Liberty Leading the People

(1830) mendukung semangat Revolusi Perancis pada tahun 1830.

Eugene Delacroix, Liberty Leading the People, Oil on Canvas, 260 cm × 325 cm

(102.4 in × 128.0 in)

Banyak karya Delacroix yang lain mendapat inspirasi dari karya sastra. Karya

Delacroix Death of Sardanapalus (1827) didasarkan pada puisi karya Lord Byron.

Puisi ini mengisahkan seorang raja Asiria yang memutuskan untuk bunuh diri dan

menyuruh agar semua harta bendanya dimusnahkan, dari pada jatuh ke tangan

musuh yang akan menyerbunya. Dari tempat tidur kematiannya Sardanapalus

menyaksikan sendiri gundiknya dan kuda-kudanya dibunuh saat berjuang membela

diri. Pelukis Romantis menyukai tema-tema yang mengandung sensualitas dan

kejahatan. Ungkapan kekerasan yang mencolok ditekankan dengan pencahayaan

Page 12: Aliran Neo

yang dramatis, warna emotif, goresan kuas yang ekspresif, dan gerakan figur-figur

yang membentuk komposisi diagonal.

Eugene Delacroix, Death of Sardanapalus, Oil on Canvas, 392 cm × 496 cm (145 in

× 195 in)

Tokoh Aliran Romantisme di Spanyol :

Francisco Goya (1746-1828)

Selain sebagi tokoh seni lukis Romantikisme, Francisco Goya juga tokoh seni grafis.

Karya Goya mencerminkan gaya Baroq, dengan ciri-ciri pencahayaan dramatis,

goresan kuas yang halus, dan komposisi yang menekankan kekuatan diagonal.

Francisco Goya bekerja pada raja Spanyol, tetapi ia penganut republikanisme. Goya

mendukung penyerbuan tentara Napoleon ke Spanyol dan berharap Napoleon akan

melakukan reformasi di negerinya. Namun, setelah Perancis menduduki Spanyol,

harapan itu musnah, karena melihat kekejaman tentara Napoleon. Setelah Perancis

berhasil dikalahkan, Goya mulai membuat serangkaian etsa berdasarkan

pengamatannya tentang kekejaman tentara Napoleon.

Page 13: Aliran Neo

Francisco Goya, The Third of May 1808, Oil on Canvas, 268 cm × 347 cm (106 in ×

137 in)

Karya Goya The Third of May, 1808 (1814) merupakan peringatan tentang peristiwa

hukuman mati terhadap orang-orang Spanyol, yang melakukan perlawanan

terhadap tentara Perancis di Madrid. Goya melukiskan orang-orang itu dengan

penuh kekuatan emosi, dengan mengolah unsur gelap-terang. Ia menggambarkan

figur tentara Perancis seperti robot, mengarahkan senapannya pada tawanan yang

tampak tidak bisa berkutik lagi. Di sini tidak terdapat kesan heroik pada orang-orang

Spanyol itu, tetapi kengerian sebagai korban ketidakadilan.

Tokoh Aliran Romantisme di Inggris :

a. John Constable (1776-1837)

John Constable berangkat dari gaya naturalisme dan dikenal dengan lukisannya

yang menggambarkan alam pedesaan Inggris. Constable menyukai objek alam dan

mengamati sifat-sifat transiennya dengan teliti, seperti awan dan iklim yang berubah-

ubah. Ia biasanya

melukis dalam ukuran kecil, sebagai studi yang dilakukan secara langsung di

Page 14: Aliran Neo

lapangan, yang kemudian dipindahkan dalam ukuran besar di studio.

Karya Constabel The Hay Wain (1821) menimbulkan rasa puitis yang mencerminkan

kecintaannya terhadap pemandangan alam Inggris. Lukisan itu menampakan

kesegaran alam, dengan cahaya matahari dan awan bergerak di atas sebuah desa.

Di sini tampak adanya perpaduan antara gaya naturalisme dan Romantikisme.

Constable memperkenalkan teknik melukis dengan goresan kuas pendek-pendek

dan warna yang terpisah-pisah, bukan bidang dengan sapuan warna campuran yang

merata. Ia mengoleskan warna putih secara tebal, untuk mengesankan kilauan

cahaya. Cara melukis ini dianggap sebagai antisipasi bagi munculnya Impresionisme

di Perancis.

John Constable, The Hay Wain, Oil on Canvas, 130cm × 185cm (51.2 in × 72.8

in)

b. Joseph Mallord William Turner (1775-1851)

Joseph Mallord William Turner merupakan pelukis pemandangan alam Romantik,

tetapi menunjukkan ciri-ciri yang jauh berbeda dengan Constable. Turner

menggunakan pendekatan yang lebih transedental. Ia melukis gunung, laut, dan

tempat-tempat yang ada kaitannya dengan sejarah, namun ia menterjemahkan

objek-objek itu kedalam pernyataan-pernyataan puitis yang sering melenceng jauh

Page 15: Aliran Neo

dari sketsa-sketsa awalnya. Kadang-kadang karyanya tampak mendekati abstraksi

total sebagai studi suasana cahaya dan warna. Oleh karena itu, karya Turner sering

dianggap sebagai rintisan Impresionisme. Namun, pendiriannya lebih subjektif dan

dekat dengan Romatikisme. Karya Turner misalnya Fishermen at Sea (1796).

Joseph Mallord William Turner, Fishermen at Sea 1796, Oil on Canvas, 914 mm x

1,222 mm (35.98 in x 48.11 in)

Tokoh Aliran Romantisme di Amerika :

Thomas Cole (1801-1848)

Thomas Cole adalah tokoh aliran Romantisme di Amerika. Cole memimpin

kelompok pelukis Hudson River School. Lukisan Cole berupa panorama yang

mengkombinasikan naturalisme dan idealisasi keagungan. Cole melakukan

perjalanan ke hutan-hutan untuk merekam alam secara langsung melalui sketsa-

sketsa, dan kemudian menyelesaikannya dalam bentuk lukisan di studio.

Dalam karyanya, The Oxbow (1836), Cole memperlihatkan gambaran visual tentang

suatu tempat di tepi Sungai Conecticut. Dalam lukisan ini, awan tampak datang dari

arah kiri komposisi dan memberikan kesan kesegaran.

Page 17: Aliran Neo

ALIRAN REALISME

Realisme merupakan aliran/gaya yang memandang dunia ini tampa ilusi, apa

adanya tampa menambah dan mengurangi objek. Proklamasi realisme dilakukan

oleh dilakukan oleh pelopor sekaligus tokohnya yaitu Gustave Courber (1819-1877),

pada tahun 1855. Dengan slogannnya yang terkenal “Tunjukkan malaikat padaku

dan aku akan melukisnya .Yang mengandung arti bahwa baginya lukisan itu ialah

seni yang konkret, menggambarkan segala sesuatu yang ada dan nyata.

Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang

benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari

kenyataan tersebut. Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek

dalam suatu Karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa

tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu

kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa

menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali

perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat.

Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai

perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru

penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak

zaman Gothic.

Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-

karya Rembrandt Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada

alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris,

kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang

kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme. yang

dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah

kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Teknik Trompe l’oeil, adalah teknik

seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan

konsep realisme.

Page 18: Aliran Neo

Untuk beberapa tahun pada akhir 1870, Munich telah menjadi basis bagi

sekelompok artis muda Norwegia yang memberikan kontribusi penting sebagai

Realis – termasuk didalamnya adalah Hans Heyerdahl (1857-1913), Kitty L Kielland

(1843-1924), Harriet Backer (1845-1932), Erik Werenskiold (1855-1938), Christian

Skredsvig (1854-1924), Theodor Kittelsen (1857-1914) dan Gerhard Munthe (1849-

1929). Selama tahun 1880, artis-artis ini pindah ke Paris, yang menjadi pusat baru

bagi para artis Norwegia. Disana mereka bergabung dengan dua figur penting

lainnya, Christian Krohg (1852-1925) dan Fritz Thaulow (1847-1906), keduanya

pernah belajar dengan Gude di Karlsruhe pada tahun 1870. Pelukis penting

beraliran Realis lainnya adalah Eilif Peterssen (1852-1928), yang tidak belajar di

Paris tapi di Italia.

Beberapa artis ini kemudian memilih untuk kembali ke Norwegia, dan pada

tahun 1882 mereka menyelenggarakan Høstutstillingen (‘Pameran Musim Gugur),

koleksi seni kontemporer Norwegia yang didanai publik mulai dari tahun 1884 dan

saat ini menjadi Pameran Seni Nasional. Pada saat yang bersamaan, mereka

mendirikan sistem baru dimana para artis tersebut menjual sendiri karya mereka,

memutuskan apa yang harus disertakan dalam pameran dan bahkan menyeleksi

komisi untuk seni umum. Diantara para kelompok artis yang kembali, ada beberapa

pribadi yang secara keras menolak nilai-nilai pendahulu mereka. Walaupun mereka

memiliki pandangan yang sama terhadap tradisi, para artis muda ini sangat berbeda

dalam hal tingkah laku dan temperamen. Konflik juga terjadi diantara kedua

kelompok. Satu kelompok, dipimpin oleh Christian Krohg sangat radikal,

individualistis dan internasionalis, sementara kelompok lainnya dipimpin oleh Erik

Werenskiold lebih beraliran nasionalis dan liberal dalam arti politik, namun juga

bermoral dan berprinsip tinggi.

Werenskiold melukis situasi yang sederhana namun memiliki karakteristik

yang ditempatkan di pemandangan alam yang telah dipelajari dengan baik. Sejajar

dengan Wrenskiold adalah Theodor Kittlesen, yang walaupun merupakan juru

gambar yang lebih baik daripada menjadi pelukis, memberikan kontribusi signifikan

terhadap nasionalisme dengan menggambarkan edisi standar Cerita Rakyat

Norwegia. Pengikut Werenskiold lainnya adalah Christian Skredsvig, yang menolak

untuk menekankan implikasi kesusasteraan dan simbolisme subyek lukisannya, dan

Page 19: Aliran Neo

Eilif Peterssen, yang ambisinya terhadap lukisan bersejarah secara tidak langsung

mengikuti contoh pendahulunya. Kitty L Kielland, salah satu pelukis pemandangan

alam yang konsisten dalam periodenya, lebih banyak bekerja en plain air di Jæren di

pantai Barat Norwegia. Gerhard Munthe, yang juga merupakan seorang nasionalis

memiliki hubungan dekat dengan petualang dan ilmuwan Fridjof Nansen, dan

bersama-sama membentuk Lysakerkretsen (Masyarakat Lysaker) untuk memajukan

nilai-nilai nasionalisme Norwegia.

Masyarakat ini bertemu dengan lawan tangguh yaitu Christian Krohg,

pemimpin Bohemian Oslo yang percaya bahwa menulis sama pentingnya dengan

melukis dan mengatakan bahwa ‘semua seni nasional buruk dan semua seni yang

baik adalah nasional’. Ia beranggapan bahwa fokus artistik harus dikonstrasikan

pada kehidupan yang dijalani dan dialami oleh individu. Di lain pihak, Fritz Thaulow

menginginkan seni hanya berfokus pada seni, mengatakan bahwa lebih banyak artis

harus mengkonsentrasikan energi mereka pada proses melukis yang

sesungguhnya, tidak berusaha untuk mengancam permasalahan sosial dan

manusia. Sementara Harriet Backer memilih untuk mengasingkan diri dari debat

tersebut, lebih berkonsentrasi ke pemandangan interior, walaupun dengan gaya

yang sedikit lebih abstrak dibandingkan dengan pelukis nasionalis sebelumnya.

Krogh adalah pendahulu artis yang mungkin paling terkenal di Norwegia,

Edvard Munch (1863-1944). Munch tidak pernah mengenyam pendidikan, dan di

dalam Krohg ia menemukan sosok seorang guru. Walaupun ia mulai melukis pada

tahun 1880 dibawah pengaruh aliran Realisme, namun ia segera meninggalkan

metode ini dan memfokuskan diri pada kenyataan yang terjadi. Munch ingin melukis

apa yang ia anggap secara dasar sebagai manusia, mengatakan ‘Saya akan

melukis orang yang bernafas dan dapat merasakan dan menderita dan mencintai’.

Secara radikal Munch mengikuti tren baru dari Eropa, termasuk aliran

Impresionisme, Fauvisme, Art noveau dan Jugend, kesemuanya dengan

interpretasinya sendiri tentang bentuk, garis dan warna. Ia banyak bepergian keliling

Eropa, yang kemudian memberikan inspirasi gaya internasional tentang

pemandangan alam yang sederhana dan garis abstrak, teknik pewarnaan yang

sederhana dan perbedaan mencolok dalam pencahayaan. Penerus Munch termasuk

Arne Kavli (1878-1970) dan Thorvald Erichsen (1868-1939), ser

Page 20: Aliran Neo

ta Halfdan Egedius (1877-1899), Harald Sohlberg (1869-1935) dan Nikolai Astrup

(1880-1928), yang menyatukan kecenderungan tahun 1890 dengan

mengembangkan Realisme menjadi ekspresi yang lebih abstrak.

Ciri - ciri aliran ini yaitu :

Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari. Lukisan apa adanya. Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

Tokoh-Tokoh Realisme

1. Karl Pavlovich Bryullov ( Rusia : 12 Desember 1799 – 11 Juni 1852), adalah

pelukis Rusia. Ia dianggap sebagai tokoh kunci dalam transisi dari Rusia

Neoclassicism untuk romantisme .

2. Jean-Baptiste-Simeon Chardin (2 November 1699 – 6 Desember 1779) adalah

seorang pelukis Perancis abad ke-18. Ia dianggap master masih hidup dan juga

terkenal karena genre lukisan yang menggambarkan pelayan dapur, anak, dan

kegiatan domestik. Hati-hati komposisi seimbang, difusi cahaya lembut, dan butiran

impasto mencirikan karyanya.

3. Jean-Baptiste-Camille Corot (17 Juli 1796 – 22 Februari 1875) adalah seorang

pelukis Perancis pada zaman Renaisans di etsa . Corot adalah pelukis terkemuka

dari sekolah Barbizon Perancis pada pertengahan abad kesembilan belas. Ia

merupakan tokoh penting dalam lukisan pemandangan.

4. Jean Désiré Gustave Courbet (10 Juni 1819-31 Desember 1877) adalah seorang

pelukis Perancis yang memimpin Realis gerakan di lukisan abad ke-19 Perancis.

Gerakan Realis menjembatani gerakan Romantis (ditandai dengan lukisan Théodore

Géricault dan Eugène Delacroix ), dengan Sekolah Barbizon dan impresionis .

Courbet menempati tempat penting dalam lukisan abad ke-19 Perancis sebagai

pembaru dan sebagai seorang seniman bersedia untuk membuat komentar sosial

yang berani dalam karyanya.

Page 21: Aliran Neo

5. Honoré Daumier (26 Februari 1808 – 10 Februari 1879) adalah seorang pelukis

Perancis, ahli karikatur, dan pematung , yang bekerja menawarkan banyak komentar

tentang kehidupan sosial dan politik di Perancis pada abad ke-19.

6. Thomas Cowperthwait Eakins (25 Juli 1844 – 25 Juni 1916) adalah seorang

pelukis realis Amerika, fotografer, pemahat, dan seni rupa pendidik. Ia secara luas

diakui sebagai salah satu seniman yang paling penting dalam sejarah seni Amerika.

7. Ignacy Aleksander Gierymski (lahir 30 Januari 1850 di Warsawa , meninggal

antara 6 dan 8 Maret 1901 di Roma ) adalah seorang pelukis Polandia dari akhir

abad 19. Dia adalah adik dari Maksymilian Gierymski , sama-sama terkenal pelukis

cat air Polandia.

8. Michael William Harnett (10 Agustus 1848 – 29 Oktober 1892) adalah seorang

pelukis Irlandia-Amerika yang mempraktikkan trompe l’oeil (harfiah, “bodoh mata”)

gaya lukisan realistis. hidupnya masih obyek biasa, diatur pada birai atau tergantung

dari paku, yang dicat sedemikian rupa sehingga lukisan bisa salah untuk objek

sendiri.

9. Iga Le Nain pelukis Perancis bersaudara pada abad ke-17 : Antoine Le Nain

(c.1599-1648), Louis Le Nain (c.1593-1648), dan Mathieu Le Nain (1607-1677).

Mereka menghasilkan karya bergaya, potret dan potret miniatur.

10. Édouard Manet (23 Januari 1832 – 30 April 1883) adalah seorang pelukis

Perancis. Salah satu seniman abad ke-19 pertama pendekatan mata pelajaran

kehidupan modern, ia adalah seorang tokoh penting dalam transisi dari Realisme ke

Impresionisme .

11. Jean-François Millet (4 Oktober 1814 – 20 Januari 1875) adalah seorang pelukis

Perancis dan salah satu pendiri sekolah Barbizon di pedesaan Perancis. Millet

terkenal karena adegan dari petani petani, ia dapat dikategorikan sebagai bagian

dari gerakan naturalisme dan realisme.

Page 22: Aliran Neo

HASIL KARYA

Lukisan “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah (1978). Kini disimpan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Page 23: Aliran Neo

Tokoh dari Aliran Realis ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah,

Tarmizi, dan Suromo.

Page 24: Aliran Neo

ALIRAN SUREALISME

Pengertian Surealisme

Surealisme adalah suatu aliran seni yang menunjukkan kebebasan kreativitas

sampai melampaui batas logika. Surealisme juga dapat didefinisikan sebagai

gerakan budaya yang mempunyai unsur kejutan sebagai ungkapan gerakan filosofis.

Surealisme merupakan suatu karya seni yang menggambarkan suatu ketidak

laziman, oleh karena itu surealisme dikatakan sebagai seni yang melampaui pikiran

atau logika. Karya seni surealisme ini hanya dapat ditafsirkan oleh seorang seniman

yang menciptakannya dan sangat sulit bagi seseorang untuk menafsirkan karya seni

surealisme tersebut, karena pada hakikatnya surealisme bersifat tidak beraturan

atau alurnya melompat-lompat.

Adapun definisi lain yang menyatakan bahwa surealisme adalah sebuah

sebuah lukisan realisme atau naturalisme yang berupa daya khayal dan sesuatu

yang tidak mungkin atau merupakan sebuah mimpi. Asal kata surealisme pertama

kali muncul pada catatan tentang balet parade, pada tahun 1917 yang ditulis oleh

Guillaume Apolliuaire dalam karyanya “Super Realisme” atau surealisme.

Ciri - ciri :

Lukisan aneh dan asing. Penuh dengan fantasi dan khayalan.

Tokoh – Tokoh

– Salvador Dali 

Berikut ini adalah beberapa karya dari Salvador Dali :

The Persistence of Memory 1931

Page 25: Aliran Neo

Lukisan ini ialan gambaran ruang dalaman dan ruang ilusi. Menggambarkan alam

semula jadi yang terdapat di dalam latar belakangnya. Menggunakan gabungan

warna sejuk dan warna panas yang menunjukkan perbedaan ruang. Imaje jam yang

lembut dan hampir cair mewakili massa dan juga pengalaman lampaunya.

Metamorpus Narcisscus (1937)

Sleep (1937)

                            

The Hallucinogenic Toreador 1969                      Crucifixion 1954

– Rene Magritte 

Berikut ini adalah beberapa contoh karya Rene Magritte :

Page 26: Aliran Neo

The Lovers 1928

Imej sepasang kekasih yang mukanya bertutup menunjukkan bahwa cinta itu buta.

Magritte menjelaskan di dalam lukisan ini mengenai misteri dan persepahaman

antara kekasih yang tidak diketahui.

      

Collective Invention 1934                                       Golconde 1953

– Max Ernst 

Berikut ini adalah beberapa karya dari Max Ernst :

The Elephant Celebes 1921

Page 27: Aliran Neo

                 

Ubu Imperator (1923)                                L’Ange du Foyeur (1937)

– Juan Miro 

salah satu hasil karya Juan Miro yang terkenal

Peinture (Etoile Bleue)

– Yves Tanguy 

Berikut ini adalah beberapa karya dari Yves Tanguy :

Page 28: Aliran Neo

Through Birds, Through Fire, but Not Through Glass 1943

Mama, Papa is Wounded! 1927

Teknik Menggambar Surealisme

– Exquisite Corpse

Exquisite corpse merupakan sebuah strategi yang digunakan para surelis

untuk mengangkat gambaran-gambaran dari alam bawah sadar. Misalnya seperti di

dalam bentuk seni kolaborasi, yaitu dengan menggunakan sehelai kertas yang

dilipatkan menjadi empat bagian lipatan, dan terdapat empat seniman yang berbeda

yang akan memberikan kontribusi representasi gambarannya namun tanpa melihat

kontribusi yang diberikan oleh seniman-seniman yang lainnya. Didalam prakteknya,

seniman yang pertama akan menggambarkan bagian kepala, kertas yang sudah

digambarkan tersebut lalu dilipat kembali dan diserahkan kepada seniman yang

Page 29: Aliran Neo

kedua, seniman kedua ini tanpa melihat hasil gambaran sebelumnya lalu

menggambarkan bagian atas tubuh, kemudian seniman yang ketiga dan keempat

melakukan hal yang serupa dengan seniman kedua, namun seniman ketiga ini

menggambarkan bagian kedua kaki, dan seniman keempat menggambarkan bagian

bawah tubuh. Setelah semuanya selesai, lalu para seniman tersebut

menginterpretasikan kombinasi gambar tersebut.

– Max Ernst

Max Ernst, suarealis Jerman, menemukan teknik lain dengan menggunakan

kemungkinan dan ketidaksengajaan yaitu “Frottage.” Teknik frottage ini seperti

menempatkan kepingan-kepingan kayu atau logam yang kasar di bawah kanvas dan

selanjutnya melukis atau menggambarnya dengan menggunakan pensil di atasnya.

Di sini sang seniman akan mentransfer motif kasar yang diperoleh dari permukaan

tersebut ke dalam sebuah karya. Dalam “Laocoon, Father and Sons” (1926, Menil

Collection, Huston, Texas), Ernst meracik motif kasar dengan cara menggosok

sambil merujuk juga pada tokoh mitos Yunani, Laocoon, seorang imam Troya yang

bergulat dengan piton-piton raksasa.

– Automatisme

Automatisme adalah teknik paling penting yang digunakan surealis untuk

mengangkat alam bawah sadarnya. Di dalam sebuah lukisan, automatisme dibuat

dengan membiarkan tangan menjelajahi permukaan kanvas tanpa adanya campur

tangan dari pikiran sadar. Tanda-tanda yang dihasilkan, mereka pikir, tidak akan

menjadi acak atau tak berarti, tetapi akan dibimbing pada setiap titiknya dengan

memfungsikan pikiran bawah sadar sang seniman, dan bukan oleh pikiran rasional

atau pelatihan keartistikan.

Dalam “The Kill” (1944, Museum of Modern Art, New York City), pelukis

Perancis Andre Masson menerapkan teknik ini, tapi kemudian ia menggunakan

tanda-tanda yang telah diimprovisasi sebagai dasar untuk penguraiannya.

Betapapun mengada-adanya penyerupaannya dengan objek nyata (seperti wajah

atau bagian tubuh), ia akan memperbaikinya untuk membuat hubungannya tampak

lebih jelas. Karena Masson tidak menentukan sebelumnya hal yang akan menjadi

Page 30: Aliran Neo

subjek dari lukisannya, maka para surealis mengklaim bahwa uraian-uraian

selanjutnya dimotivasi secara murni oleh keadaan emosionalnya selama

pembuatannya.

Seniman lainnya yang menggunakan teknik automatisme adalah pelukis

Spanyol bernama Joan Miro. Dalam “Birth of the World” (1925, Museum of Modern

Art, New York City), ia menuangkan zat warna secara acak ke atas kanvas dan

membiarkan lukisannya melaju melintasi permukaannya mengikuti grativasi,

menciptakan serentetan hasil yang tak bisa ia prediksikan ke depannya. Sejalan

dengan Masson, langkah dalam karya lukisan seniman lainnya malah dibuat lebih

secara sengaja dan diperhitungkan. Sang seniman mungkin telah merenungkan

warna yang akan dituangkan ke atas kanvas untuk beberapa lama, lalu terinspirasi

oleh bentuk-bentuk dan makna-makna yang mereka anjurkan, menambahkan

beberapa lekukan, bentuk-bentuk abstrak yang memunculkan wujud-wujud hidup.

Judul “Birth of the World” menyiratkan bahwa dunia diciptakan dari tiada, tetapi juga

merepresentasikan lahirnya kesadaran melalui penciptaan lukisan.

Beberapa surealis, diantaranya Ernst, Yves Tanguy dari Perancis, dan

Roberto Matta dari Chili, menggunakan kombinasi teknik-teknik tersebut untuk

menyiratkan keadaan alam mimpi atau untuk menghasilkan perbendaharaan abstrak

dari bentuk-bentuk. Sesudahnya, mereka mengalami kesulitan untuk menyimpannya

ke dalam sebuah kategori. Dalam karya Matta “The Unknowing” (1951, Museum of

Modern Art, Vienna, Austria) contohnya, sang seniman telah membuat ruang dan

objek-objek tiga dimensi yang kelihatan solid. Objek-objek tersebut, bagaimanapun

juga, sangat ambigu sehingga penyimak dapat melihatnya dengan berbagai cara

dan menyimpulkan interpretasi mereka masing-masing terhadap lukisan tersebut.