ALUR PEMBAYARAN PERTANGGUNGJAWABAN PERSEKOT …

ALUR PEMBAYARAN PERTANGGUNGJAWABAN PERSEKOT

DIVISI TREASURY

PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.

LAPORAN MAGANG

Disusun Oleh :

SITI ZUBAIDAH

1116 29182

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

STIE YKPN YOGYAKARTA

JULI 2020

ii STIE-YKPN Yogyakarta

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Magang dengan judul :

Alur Pembayaran Pertanggungjawaban Persekot Divisi Treasury PT Perusahaan Gas

Negara Tbk Jakarta Pusat

Telah diajukan untuk diuji pada tanggal 5 Agustus 2020, adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Laporan Magang ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian karya tulis orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan

gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai

tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,

tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis

aslinya.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan orang lain. Bila

dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau menuri

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, maka saya bersedia menerima

pembatalan gelar dan ijazah yang diberikan oleh Program Sarjana STIE YKPN Yogyakarta

batal saya terima.

Yogyakarta, 5 Agustus 2020

Yang memberi pernyataan

Nama : Siti Zubaidah

NIM : 1116-29182

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

iii STIE-YKPN Yogyakarta



i STIE-YKPN Yogyakarta



ii STIE-YKPN Yogyakarta

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Magang di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Jakarta Pusat

dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan magang yang penulis

lakukan selama tiga bulan Divisi Treasury di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Kantor Jakarta Pusat yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Laporan ini dibuat sebagai salah

satu syarat kelulusan mata kuliah magang Program Studi Akuntansi di STIE YKPN

Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan magang ini tidak sedikit hambatan yang

penulis alami. Seiring banyaknya doa dan dukungan penulis dapat melalui dengan baik. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dedi Suryadinata selaku Division Head Treasury yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melaksanakan progam praktik kerja lapangan di Divisi Treasury

PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

2. Ibu Andini Saraswati selaku Department Head Payment yang telah membantu dalam

pelaksanaan magang penulis.

3. Ibu Wido Oktin Yonatan Section Head Payment sekaligus pembimbing selama penulis

melakukan kegiatan praktik kerja lapangan yang telah banyak membimbing dan

membantu penulis selama 3 bulan praktik kerja lapangan berlangsung.

4. Bapak Zufikar Ali Ahmad, SE, M.Sc selaku dosen pembimbing yang atas bimbingan

dari beliau sehingga penulis dapat membuat laporan magang dengan baik.



iii STIE-YKPN Yogyakarta

5. Rekan-rekan Department Treasury Division yaitu, Ibu Aisyah, Ibu Marthalena, Ibu Nur

Indah, Ibu Erliana, Bapak Irwan, Bapak Beni, Bapak Erwin, Ibu Ade, dan Ibu Dhita

selaku pegawai Divisi Treasury departement payment yang telah dengan hangat dan

sabar memberikan arahan selama pelaksanaan magang.

6. Seluruh rekan-rekan magang dari divisi treasury PT Perusahaan Gas Negara Tbk atas

sambutan dan kebersamaan selama tiga bulan.

7. Teman-teman S1 Prodi Akuntansi 2016 yang saling memberikan informasi dan masukan

kepada penulis selama masa waktu program praktik lapangan dan bimbingan

berlangsung.

8. Doni Briliant dan kawan-kawan S1 Manajemen yang selalu membantu menemukan topik

baru sekaligus menghibur disaat penulis mengerjakan laporan magang ini.

Dalam penulisan laporan ini, tidak sedikit kekurangan yang ada pada laporan magang

ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pihak yang membutuhkan informasi mengenai Kegiatan Magang di PT Perusahaan Gas

Negara Tbk Jakarta Pusat.

Yogyakarta 30 Juli , 2020



iv STIE-YKPN Yogyakarta

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI LAPORAN MAGANG

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Sebagai sivitas akademik STIE YKPN Yogyakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIM :

Program Studi :

Jenis Karya Ilmiah :

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan saya nenyetujui untuk memberikan kepada STIE

YKPN Yogyakarta Hak atas karya ilmiah saya yang berjudul :

ALUR PEMBAYARAN PERTANGGUNGJAWABAN PERSEKOT DIVISI

TREASURY PT PERUSAHAAN GAS NEGARA TBK JAKARTA PUSAT

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak ini STIE YKPN Yogyakarta

berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 5 Agustus 2020

Yang menyatakan :

.......................................................



v STIE-YKPN Yogyakarta

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. v

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Tujuan ............................................................................................................................. 3

BAB II ....................................................................................................................................... 4

PROFIL ORGANISASI .......................................................................................................... 4

A. Sejarah PT. Perusahaan Gas Negara Tbk ....................................................................... 4

B. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya PT Perusahaan Gas Negara Tbk ............................. 5

C. Bidang Usaha Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk ........................................... 7

D. Bisnis Unit Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk ....................................................... 8

E. Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk ........................................................ 9

F. Divisi Treasury PT Perusahaan Gas Negara Tbk............................................................. 10

G. Organisasi Divisi Treasury ............................................................................................. 10

H. Tugas Pokok dan Fungsi Divisi Treasury ....................................................................... 11

BAB III .................................................................................................................................... 12

AKTIVITAS MAGANG ....................................................................................................... 12

A. Kegiatan yang Dilakukan Selama Magang ................................................................... 12

B. Permasalahan yang terjadi ............................................................................................ 21



vi STIE-YKPN Yogyakarta

BAB IV .................................................................................................................................... 23

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN SOLUSI......................................................... 23

A. Landasan Teori.............................................................. Error! Bookmark not defined.

1. Teknologi Informasi .................................................................................................. 23

2. Manajemen Keuangan .................................................................................................. 24

3. Sistem Pengendalian Manajemen ................................................................................. 25

B. Analisis Masalah ........................................................................................................... 26

BAB V ..................................................................................................................................... 32

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................................. 32

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 32

B. Rekomendasi ................................................................................................................... 33

BAB VI .................................................................................................................................... 34

REFLEKSI DIRI ................................................................................................................... 34

A. Refleksi Diri .................................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 37



iv STIE-YKPN Yogyakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk ............................................ 9

Gambar 2 2 Struktur Organisasi Divisi Treasury PT Perusahaan Gas Negara Tbk ................ 10

Gambar 2 3 Tampilan Awal POPAY....................................................................................... 13

Gambar 2 4 Taks List POPAY................................................................................................. 14

Gambar 2 5 Lampiran F-01...................................................................................................... 14




Gambar 2 9 Halaman Depan Oracle ........................................................................................ 17

Gambar 2 10 Lembar Input Invoice Persekot pada Oracle ...................................................... 18

Gambar 2 11 Lembar Input Invoice Pertanggungjawaban Persekot pada Oracle .................. 20



v STIE-YKPN Yogyakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kehadiran Magang .................................................................................... 39

Lampiran 2 Makan Bersama Divisi Payment .......................................................................... 40

Lampiran 3 Foto Bersama Pegawai Kantor ............................................................................. 41



1 STIE-YKPN Yogyakarta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, perbendaharaan (treasury) adalah lembaga yang mengumpulkan

pajak, bea cukai, dan kegiatan fiskal lainnya serta bertanggung jawab untuk

menjaga likuiditas perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan memiliki kas

yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan sewaktu–waktu.

Departemen treasury dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

aktivitas organisasi, dengan tugas seperti mengelola kas, menggalang dana, dan

menempatkan program-program manajemen derivatif (Helliar & Dunne, 2004).

Proses penjaminan likuiditas di dalam keuangan perusahaan diatasi langsung oleh

perbendaharaan atau oleh pusat dealing (bagian dari perbendaharaan atau sebagai

bagian yang berdiri sendiri).

Peran organisasi treasury semakin berkembang sejak adanya krisis

ekonomi di Indonesia. Treasury menempati posisi sentral dalam tata kelola

keuangan perusahaan, terutama keuangan yang berskala besar. The Chartered

Institute of Management Accountants menjelaskan pentingnya fungsi treasury

dalam kontrol keuangan untuk menjamin keterikatan antara kebijakan manajemen,

dan keamanan aset terhadap akurasi laporan keuangan (CIMA, 1993). Munculnya

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara menjadi sebuah pengakuan

baru atas pentingnya organisasi treasury dalam perusahaan di Indonesia (Saputra,

2015). Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara,

maka semakin dibutuhkan fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan




sumber daya keuangan pemerintah yang terbatas secara efisien. Peran strategis

yang dilakukan oleh treasury pemerintah seperti di sektor privat, yang fungsinya

terus diperluas dan semakin memainkan peran penting dalam pengambilan

keputusan (Anderson, 2015).

Departemen treasury juga memantau beberapa aktivitas ekonomi pasar.

Hal ini berguna untuk mendapatkan informasi seperti tingkat suku bunga,

kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang-utang baru, dan mengetahui

adanya utang pada waktu semestinya. Ketika perusahaan memutuskan untuk

melakukan merger atau akuisisi, bagian dari organisasi treasury sudah melakukan

integrasi terhadap sistem treasury. Organisasi treasury juga melindungi dan

mengendalikan beberapa asuransi yang berkaitan dengan perusahaan.

Departemen treasury dipandang sebagai bagian integral dari sebuah

perusahaan. Departemen ini melakukan tugas misal mengumpulkan dana,

mengelola kas tunai, dan menanamkan modal dengan menempatkan program

derivatif manajemen resiko yang canggih. Divisi kerja diluar treasury dapat

bekerja sama dalam hal melakukan efisiensi penggunaan keuangan perusahaan.

Sehubungan dengan ini agar posisi keuangan kas perusahaan tetap stabil dan

dapat digunakan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan

ketahanan keuangan (financial resistance) (Sahir, 2017).

Semakin berkembangnya perekonomian global, maka peran organisasi

treasury perlu ditingkatkan dalam sektor privat maupun pemerintahan. Dalam

sektor pemerintahan hal ini sudah tercermin dalam Keputusan Menteri Keuangan

yang mengubah fungsi perbendaharaan. Dilihat dari visi Ditjen Perbendaharaan

yaitu “ to be a world class state-treasury manager”, yaitu Ditjen Perbendaharaan




dituntut untuk menerapkan fungsi-fungsi perbendaharaan sesuai dengan standar di

dunia.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam laporan dari kegiatan magang, yaitu :

1. Mengetahui pentingnya divisi treasury dalam perusahaan.

2. Mengetahui fungsi treasury pada sektor privat

3. Mengetahui bagaimana mengatasi risiko organisasi treasury dalam

perusahaan.




BAB II

PROFIL ORGANISASI

A. Sejarah PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah perusahaan gas di Indonesia yang paling

banyak berkontribusi dalam bidang gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi

yang ada dalam negeri. PGN telah berubah menjadi perusahaan yang berprinsip

pada satu tujuan yaitu memberikan keahliannya, energi dan infrastruktur yang

diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu

yang panjang.

Sejak tahun 1859, PGN berdiri dengan Firma yang masih bernama L.J.N.

Eindhoven & Co.Gravenhage yang Firma tersebut yang sebelumnya sudah

didirikan oleh keluarga Eindhoven. Pada tahun 1863, Pemerintah Belanda

menggantikan usaha Keluarga Eindhoven dan mengubah nama perusahaan

menjadi NV Netherland Indische Gas Maatschapij (NIGM). Tahun 1958,

Pemerintah Republik Indonesia mengganti Firma tersebut nama menjadi

Perusahaan Listrik Dan Gas (BP3LG).

Pada tahun 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

1965, PGN diresmikan sebagai Perusahaan Negara. Kemudian pada tahun 1984,

bentuk usahanya diganti menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kemudian tahun

1994, PGN mengalami perubahan status menjadi PT. Perusahaan Gas Negara

(Persero). Pada saat ini, PGN memperbesar kegiatan operasionalnya selain di

bidang distribusi gas bumi dan di bidang transmisi juga bertambah fungsi sebagai

transporter (pengangkut gas).




Pada tanggal 15 Desember 2003 PGN memulai dengan wajah baru

menjadi perusahaan terbuka yang telah resmi tercatat menjadi PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk dengan kode saham PGAS di Bursa Efek Indonesia. Pada

tahun 2007 sampai tahun 2012 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

membentuk anak perusahaan yaitu PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT

PGAS Solution, PT Saka Energi Indonesia, PT Gagas Energi Indonesia dan PT

PGN LNG Indonesia.

Sebelumnya PGN mengelola proyek jaringan gas bumi rumah tangga 11

wilayah yang ada di Indonesia. Saat ini bertambah di 3 wilayah yaitu Batam,

Surabaya, dan Trakan. Kemudian pada tahun 2016 PGN mengubah organisasi

Anak dan Afiliasi menjadi ONE PGN, yang diharapkan pada masa depan menjadi

perusahaan tingkat dunia di bidang gas.

Saham PGN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Jakarta dan Surabaya

dialihkan pemerintah sebesar 56,96% Saham Seri B kepada PT Pertamina

(Persero). Dengan adanya pengalihan tersebut, akhirnya PGN secara resmi

berubah menjadi PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

B. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Untuk menghadapi masalah kompetisi usaha di masa depan, PGN telah

menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta menciptakan nilai-nilai yang dianut

perusahaan ke dalam suatu budaya perusahaan.

1. Visi

To be World Leading National Gas Company for a Sustainable Future and

National Energy Sovereignty




2. Misi

Menjalankan bisnis gas di bidang midstream, downstream, dan usaha

pendukung lainnya yang berkomitmen untuk meningkatkan nilai bagi

seluruh pemangku kepentingan dengan :

a. Menyediakan

Menyediakan gas dan memperluas infrastruktur untuk pemanfaatan gas

sebagai energi dan bahan baku untuk menciptakan nilai yang maksimal

bagi kepentingan konsumen dan masyarakat.

b. Menciptakan

Menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan, peduli

pada lingkungan serta mempunyai keunggulan dan mengutamakan

keselamatan.

c. Menjalankan

Menjalankan prinsip pengelolaan Perusahaan yang profesional,

bertanggungjawab dan berkelanjutan.

d. Menyelenggarakan

Menyelenggarakan usaha lainnya untuk menunjang pemanfaatan gas

dan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan

3. Nilai – nilai budaya

1. Profesionalisme

Memiliki kemampuan dibidangnya dan bertanggung jawab.

2. Continuous Improvement

Kreatifitas dan Inovatif serta mampu menyesuaikan adanya perubahan.




3. Integrity

Jujur, Terbuka dan Berpikir positif serta dapat mematuhi peraturan dan

konsisten.

4. Safety

Mengutamakan Keselamatan diri dan Kesehatan dalam pekerjaan serta

Peduli Lingkungan Sosial dan Alam.

5. Excellent Service

Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Internal dan Eksternal serta

bersikap Proaktif dan Cepat tanggap dalam menghadapi suatu masalah.

C. Bidang Usaha Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk

1. Distribusi dan Transmisi Gas

Kegiatan yang dilakukan dalam bidang distribusi dan transmisi gas adalah

mendistribusikan seluruh kebutuhan konsumen industri, komersial dan

rumah tangga serta regasifikasi Liquefied natural gas (LNG).

2. Eksplorasi dan Produksi Minyak Gas

Kegiatan usaha yang dilakukan dalam eksplorasi adalah perluasan usaha

produksi di bidang minyak dan gas bumi.

3. Operasi Lainnya

Kegiatan ini dilakukan dengan adanya hubungan jasa sewa fiber optic

untuk memenuhi kebutuhan jaringan. Jasa Konstruksi juga berguna untuk

mencapai kepuasan pelanggan sertamengelola sewa gedung dan peralatan

lainnya.




4. Pertagas dan Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2018 perusahaan memecahkan antara pertagas

dan entitas anak sebagai segmen operasi yang terpisahkan. Sehingga

perusahaan dapat dengan mudah mengendalikan segmen tersebut secara

efektif.

D. Bisnis Unit Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk

1. GTA (gas transportation agreement)

Bisnis yang dijalankan PGN pada bidang ini, salah satunya adalah

membagikan fasilitas dan infrastruktur yang dapat dimanfaatkan individu

yang berhak atau biasa disebut shipper. Gas bumi diharapkan dapat

terkendalikan dengan baik di masa yang akan datang.

2. GSA (gas sales agreement)

Pada bidang bisnis ini, PGN mengimpor gas bumi dari beberapa sumber

yang selanjutnya didistribusikan kepada beberapa konsumen seperti

Konsumen Rumah Tangga, Konsumen Komersial dan Industri, dan

Konsumen Pembangkit Listrik sampai ke Bidang Transportasi yang

berkaitan dengan gas bumi, CNG maupun LNG.

3. Produksi Minyak dan Gas Bumi

PGN mengendalikan beberapa sektor minyak dan gas bumi dengan Saka

Energi yang saat ini ada 10 (sepuluh) wilayah di dalam negeri dan 1 (satu)

wilayah di luar negeri.




4. Bisnis Lainnya

PGN memiliki bisnis lainnya seperti engineering, procurement,

construction, dan property management. Salah satunya pada bagian

telekomunikasi yang baik akan menciptakan tenaga kerja yang mahir

dalam bidang ini dan tentunya dikendalikan oleh Anak Perusahaan.

Perusahaan PGN mempunyai 4 pembagian usaha, yaitu 72% dari

penghasilan PGN berasal dari hasil niaga gas bumi, 15% dari hasil minyak

dan gas, dan sisanya diberikan pada usaha lainnya termasuk Pertagas.

E. Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Gambar 2 1 Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Sumber: Keputusan Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Nomor:032800.K/OT.00/PDO/2019




F. Divisi Treasury PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Divisi treasury mempunyai berbagai fungsi dalam perusahaan yaitu mengelola

modal kerja, kas dan pembayaran perusahaan. Sebagai contoh merencanakan,

menyusun, dan mengoptimalkan cashflow perusahaan untuk kepentingan PGN

Group. Memastikan adanya dana untuk kegiatan operasional perusahaan, sebagai

contoh, merumuskan dan mengelola kebijakan, sistem dan prosedur treasury

perusahaan.

G. Organisasi Divisi Treasury

Gambar 2 2 Struktur Organisasi Divisi Treasury PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Sumber: Keputusan Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk Nomor:033100.K/OT.00/PDO/2019




H. Tugas Pokok dan Fungsi Divisi Treasury

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk Nomor

044901.K/OT.00/FIN/2019 tentang Tata Kerja Direktorat Keuangan tugas pokok

divisi treasury salah satunya adalah mengelola likuiditas arus kas perusahaan.

Selama menjalani kegiatan magang, penulis ditempatkan di Direktorat Keuangan

pada divisi Treasury Departement Payment, berikut ini adalah tugas pokok divisi

treasury khususnya Departement Payment:

1. Mengelola pembayaran atas kegiatan operasional perusahaan baik

eksternal maupun internal yang meliputi pengelolaan verifikasi dan proses

pembayaran perusahaan.

2. Menyusun rencana pembayaran harian dan berkoordinasi dengan fungsi

terkait Cash Management and Procedure sebagai support pengelolaan

Cash Flow perusahaan.

3. Mengatur manajemen panjar dinas dan uang muka kerja.

4. Mengerjakan verifikasi atas dokumen pembayaran dan approval

pembayaran melalui sistem POPAY.

5. Memonitor pelaksanaan import data pembayaran melalui POPAY.




BAB III

AKTIVITAS MAGANG

A. Kegiatan yang Dilakukan Selama Magang

Dalam pelaksanaan kegiatan magang, penulis melaksanakan kegiatan di PT

Perusahaan Gas Negara Tbk, tepatnya di kantor pusat yaitu Gedung Graha PGAS

Lantai 9, Perkantoran PGN Ketapang, Jalan KH Zainul Arifin No. 20 Jakarta

Pusat. Penulis mulai kegiatan magang pada tanggal 3 Februari 2020 sampai

dengan 04 Mei 2020, sesuai dengan surat persetujuan yang dikeluarkan oleh PGN

yaitu surat nomor 005600.S/DL.03.00/HCM/2020. Selama kegiatan Praktik Kerja

Lapangan penulis ditempatkan di Divisi Treasury. Adapun jam kerja yang

ditetapkan oleh PGN yaitu senin sampai kamis dimulai pukul 07.30 sampai 16.00

WIB sedangkan untuk hari jumat di mulai pukul 07.30 sampai 16.30 WIB.

Sebelum melakukan kegiatan magang, tugas pertama yang diberikan oleh

mentor adalah membaca dan mempelajari PO (prosedur operasional) persekot dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Beberapa hal yang dapat dipelajari adalah mengenai proses atau alur pembayaran

Persekot dan Pertanggung Jawaban Persekot. Penulis tidak hanya melakukan

pekerjaan pokok yaitu memverifikasi transaksi dan mengimport transaksi persekot

dan pertanggung jawaban persekot, tetapi juga melakukan pekerjaan yang lain

seperti mengadminstrasikan dokumen, merapihkan arsip, mengecek kelengkapan

dokumen, menscan dokumen, membuat kwitansi dan berita acara serah terima

(BAST).




Berikut ini beberapa deskripsi kegiataan pekerjaan yang dilakukan selama

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT Perusahaan Gas Negara Tbk antara

lain:

1. Melakukan verifikasi transaksi persekot dan pertanggungjawaban persekot

Kegiatan penulis melakukan verifikasi transaksi persekot dan

pertangung jawaban persekot dilakukan secara rutin. Persekot di bedakan

menjadi dua tipe yang pertama ada uang muka kerja dan panjar dinas.

Jangka waktu untuk mempertangung jawabkan persekot uang muka adalah

dua bulan setelah persekot diterima, sedangkan untuk panjar dinas jangka

waktunya lebih pendek yaitu hanya sebulan setelah persekot diterima.

Sebelum memulai verifikasi penulis harus masuk terlebih dahulu ke sistem

pembayaran perusahaan yaitu “POPAY”. Kemudian untuk dapat masuk ke

sistem penulis menggunakan akun milik pegawai PGN kerena penulis

tidak diberi akses untuk membuka sistem.

Gambar 2 3 Tampilan Awal POPAY

Sumber: system pembayaran POPAY




Lalu setelah masuk ke sistem, penulis membuka task list untuk

mengecek apakah ada PR (payment request) yang masuk. Jika ada

payment request dengan status berwarna hijau maka harus di verifikasi

terlebih dahulu dengan mengecek general information pastikan deskripsi

bank dan deskripsi payment request benar, setelah itu lanjut supplier harus

sama dengan deskripsi payment request, pastikan data nominal dan jumlah

terbilang di payment setting sudah benar.

Gambar 2 4 Taks List POPAY Sumber: system pembayaran POPAY

Gambar 2 5 Lampiran F-01





Kemudian mulai memeriksa lampiran dokumen jika tipe

pembayaran persekot maka harus ada lampiran F-01 untuk perjalanan

dinas, F-03 selain perjalanan dinas dan surat permintaan persekot. Jika

tipe pembayaran adalah payment settlement atau PJ Persekot harus ada

lampiran dokumen F-02 untuk perjalanan dinas. F-04 selain perjalanan

dinas, bukti pembayaran kwitansi atau nota asli dapat menunjukan

identitas pihak ke tiga (penjual, penyedia barang atau jasa) dan setiap nota

atau kwitansi harus berstempel POPAY.



Ketika memverifikasi pertanggung jawaban persekot, penulis

memeriksa antara bukti transaksi dengan laporan rincian realisasi F-04

yang dibuat oleh maker yaitu orang yang bertanggung jawab atas PR

(payment request). Ada beberapa yang penulis temukan mengenai

perbedaan jumlah antara bukti dengan laporan F-04 seperti posisi angka

yang tertukar dan adapun kesalahan catat yang dibuat oleh maker seperti

penulisan total pembelian yang tidak tepat, untuk pembelian PO hanya




melampirkan invoice tidak ada kwitansi, nota yang tidak jelas, dan total

terbilang di Laporan F-04 yang tidak tepat.

Jika terjadi kesalahan seperti itu harus konfirmasi lagi kepada

maker agar di update kembali, karena jika tidak di betulkan transaksi

tersebut akan di reject.

Gambar 2 7 Lampiran F-03 Sumber: system pembayaran POPAY






2. Import data transaksi persekot dari sistem pembayaran ke sistem Oracle

Import data transaksi persekot dilakukan secara manual dari

POPAY ke Oracle. Pertama penulis harus membuka POPAY terlebih

dahulu kemudian cek task list integrasi. Jika ada payment request dengan

stastus berwarna merah atau not imported dan payment date-nya sudah

ada, maka payment request tersebut dapat di import ke sistem acccunt

payable / Oracle.

Gambar 2 9 Halaman Depan Oracle

Sumber: system AP Oracle

Masuk ke sistem oracle, dengan login menggunakan akun pegawai

PGN, menginput satu persatu berdasarkan akun yang ada di oracle untuk

persekot type di oracle adalah prepayment. Kemudian mengisi akun

supllier,invoice date, invoice amaunt, invoice number, description, dan

currency. Setelah itu mengisi akun yang ada pada distributions yaitu

amount di copy dari detail account pada POPAY dan pastikan kode




transaksi benar. Jika telah selesai simpan dan klik action 1, kemudian

pilih validate dan pastikan status berubah menjadi unpaid.

Gambar 2 10 Lembar Input Invoice Persekot pada Oracle


Setelah import data di oracle selesai, kemudian kembali ke POPAY edit

payment request yang sudah di import ke oracle. Selanjutnya edit tanggal pada

GL date invoice karena harus sama dengan payment date, edit status menjadi

invoice imported. Warna pada status akan berubah menjadi kuning, kemudian

pilih import payment to AP.

3. Import data transaksi pertangung jawaban persekot dari sistem

pembayaran ke sistem Oracle

Hampir sama dengan import data transaksi persekot. Akan tetapi,

import pertangungjawaban persekot secara manual dari POPAY ke

Oracle sedikit lebih rumit dan memakan waktu karena banyaknya akun

yang harus diinput pada distributions.




Pertama penulis harus membuka POPAY terlebih dahulu.,

kemudian cek task list integrasi. Jika ada payment request dengan type

payment settlement, status berwarna merah atau not imported dan

payment date-nya sudah ada maka payment request tersebut dapat di

import ke sistem acccunt payable / Oracle.

Kemudian buka lembar kerja MS Excel, copy detail account pada

payment request yang akan di import. Kemudian paste pada lembar kerja

MS excel lalu masuk ke oracle, untuk pertangung jawaban persekot type

pada oracle adalah standard, isi column atau akun yang berwarna kuning.

Setelah itu klik distribution. Jika nominal di POPAY minus maka

nominal yang minus tersebut diinput pada amount di distributions

kemudian code account diisi dari lembar kerja Excel begitupun untuk

akun seterusnya kemudian save. Selanjutnya pilih action1, pilih apply

and unapply prepayment kemudian pilih transaksi sesuai invoice number

yang di import, pastikan nominalnya dan tanggalnya sama.

Setelah itu action1 pilih validate pastikan invoice status validate.

Kembali ke POPAY pilih task list integrasi jika nominal minus maka

pilih payment request dan langsung klik import invoice to AP I setelah itu

status akan berubah menjadi prepayment. Tapi jika nominal plus maka

edit PR yang di import ke Oracle pastikan tanggalnya sama dengan

payment date dan edit status menjadi invoice imported dan pilih import

payment to AP.




Gambar 2 11 Lembar Input Invoice Pertanggung Jawaban Persekot pada

Oracle


4. Merekap dan mengisi payment setting pada Transaksi Autodebit

Transaksi autodebit pada PGN umumnya terjadi karena adanya

transaksi pemindah bukuan dari rekening Bank IDR ke rekening Bank

USD atau sebaliknya. Untuk merekap transaksi autodebit menggunkan

lembar kerja MS Excel dan sistem pembayaran POPAY. Buka task list

POPAY pilih transaksi autodebit, buka PR transaksi autodebit lalu copy

beberapa akun seperti nomer rekening bank pengirim/penerima, nama

bank pengirim/penerima,nominal yang di kirim,nomer PR, deskripsi, dan

tanggal transaksi ke lembar kerja penulis, mencatatat nomer voucher dari

worksheet daftar voucher. Kemudian edit payment setting pada POPAY

setelah selesai select PR yang sudah diedit kemudian Paid With Cash

Management dan transaksi tersebut akan selesai dan hilang dari Task list.




B. Permasalahan yang terjadi

Ada beberapa masalah yang dialami penulis dalam mengerjakan Import manual

dari sistem pembayaran POPAY ke sistem Oracle. Masalah pertama, penulis

sering menemukan transaksi yang tidak validate atau needs revalidations yang

berarti anggaran tidak cukup. Padahal, maker sebelum meminta persekot

diharuskan mengecek anggaran yang ada dan jika anggaran tersedia permintaan

akan di proses oleh treasury. Selanjutnya, treasury mengecek anggaran melaui

POPAY, tetapi ketika di import ke sistem Oracle anggarannya tidak cukup. Jika

terjadi needs revalidations maka harus di konfirmasi dengan Divisi Finance

Control and Group Management.

Masalah yang kedua, saat mengerjakan import manual dengan

menggunakan sistem Oracle sering terjadi gangguan teknis. Terkadang sistem

secara tiba-tiba tidak dapat dikendalikan. Pada saat menginput data dari sistem

POPAY jika data yang diinput tidak sesuai, maka secara otomatis dari sistem

Oracle harus mengulang data yang diinput tersebut (tidak dapat diedit), walaupun

data belum disimpan.

Masalah yang ketiga, saat melakukan verifikasi pertanggungjawaban

persekot penulis sering menemukan kesalahan teknis yang dibuat oleh maker.

Contoh kesalahan teknis ini adalah perbedaan jumlah antara bukti dengan Laporan

F-04 (posisi angka yang tertukar dan adapun kesalahan catat yang dibuat oleh

maker). Contoh kesalahan lain adalah penulisan total pembelian yang tidak tepat

dan untuk pembelian PO hanya dilampirkan invoice tidak ada kwitansi, nota yang

tidak jelas, dokumen yang tidak dicantumkan, dan total terbilang di Laporan F-04

yang tidak tepat.




Masalah yang terakhir adalah ketika hirarki persetujuan atau layer

approval payment request mulai dari maker sampai ke releaser. Contohnya seperti

bukti yang kurang lengkap sehingga menghambat jalannya pembayaran transaksi

pertanggungjawaban persekot.




BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN SOLUSI

1. Teknologi Informasi

Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.

Teknologi adalah sarana untuk menyediakan suatu kebutuhan yang

diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Sedangkan informasi adalah

kejadian nyata yang dapat digunakan sebagai input untuk menghasilkan

sebuah informasi (Andriani, 2015).

Teknologi informasi dapat diartikan sebagai kombinasi antara teknologi

komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat

keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan

telekomunikasi lainnya. Teknologi informasi meliputi segala hal yang

berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, dan pengelolaan

infromasi dalam rangka pengambilan keputusan (Budiman, 2017).

Teknologi Informasi (TI) adalah suatu sistem teknologi yang berhubungan

dengan pengguna komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses dan

mengendalikan alat-alat disekitarnya (Anshori, 2018). Dengan adanya

perangkat-perangkat dari komputer beserta jaringan-jaringan pendukungnya,

teknologi informasi dapat memberikan sebuah informasi yang layak dan

dibutuhkan oleh kelompok maupun individu (Fathin, 2018).




2. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan analisis untuk mengendalikan

sebuah keuangan di perusahaan (Parmitasari & Zulfahmi, 2018). Menurut Satria

(2017), manajemen keuangan tidak hanya berfokus pada bagaimana cara

memperoleh dana, tetapi bagaimana dana tersebut dapat dialokasikan dengan baik.

Menurut Sutrisno (2012), fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga

keputusan utama yaitu:

a. Keputusan investasi

Keputusan investasi adalah bagaimana cara manajer keuangan mengatur dana

dalam bentuk investasi yang bernilai di masa depan.

b. Keputusan pendanaan

Keputusan pendanaan atau biasa disebut kebijakan modal. Keputusan ini

memaksa manajer keuangan untuk menganalisis dan mengalokasikan sumber

dana yang ada agar dapat digunakan dengan bijak bagi perusahaan.

c. Keputusan dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk

menentukan besarnya laba dalam bentuk cash dividend, menjaga stabilitas

dividen, dividen saham, pemecahan saham, dan penarikan kembali saham.

Keputusan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kekayaan pada pemegang

saham.

Menurut Vahlia & Lelawati (2019), dari tiga keputusan tersebut dapat

disimpulkan bahwa fungsi manajemen keuangan sangat berkaitan satu sama lain.

Fungsi manajemen keuangan dapat mengelola dana perusahaan dan mengurangi

resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang.




3. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang dipakai manajemen

untuk mengendalikan para anggota organisasi agar melaksanakan strategi

organisasi dan kebijakan manajemen secara efektif dan efisien sesuai strategi

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Talumewo, dkk 2018). Anthony

dan Govindarajan (2011:12) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen

sebagai proses para manajer untuk memengaruhi anggota organisasinya untuk

mengimplementasikan strategi organisasi. Sistem pengendalian manajemen

adalah alat organisasi yang sangat penting agar perusahaan mencapai tujuan

secara optimal. Tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan sistem

pengendalian manajemen yang optimal (Anggraini, 2019).

Menurut Herlina (2019), pengendalian merupakan suatu cara

mengendalikan seluruh kegiatan operasional perusahaan dengan sistem/aturan

yang digunakan untuk menjalankan suatu perusahaan. Pengendalian manajemen

adalah proses kegiatan yang dilakukan anggota organisasi untuk memberikan

semangat dan motivasi agar dapat mencapai tujuan organisasi (Adhitama, 2017).

Pengendalian manajemen berfungsi untuk mengelola suatu organisasi yang

berbentuk perusahaan. Penerapan pengendalian manajemen sangat penting untuk

mengendalikan aktifitas perusahaan agar mencapai tujuan yang telah ditentukan

(Chandra, 2017).




A. Analisis Masalah

Masalah pertama, penulis sering menemukan transaksi yang tidak validate atau

needs revalidations yang berarti anggaran tidak cukup. Padahal, maker sebelum

meminta persekot diharuskan mengecek anggaran yang ada dan jika anggaran

tersedia permintaan akan di proses oleh treasury. Selanjutnya, treasury mengecek

anggaran melaui POPAY, tetapi ketika di import ke sistem Oracle anggarannya

tidak cukup. Jika terjadi needs revalidations maka harus di konfirmasi dengan

Divisi Finance Control and Group Management. Masalah yang kedua, saat

mengerjakan import manual dengan menggunakan sistem Oracle sering terjadi

gangguan teknis. Terkadang sistem secara tiba-tiba tidak dapat dikendalikan. Pada

saat menginput data dari sistem POPAY jika data yang diinput tidak sesuai, maka

secara otomatis dari sistem Oracle harus mengulang data yang diinput tersebut

(tidak dapat diedit), walaupun data belum disimpan. Sistem ini belum sempurna

saat jaringan down, secara otomatis akan keluar dengan sendirinya.

Masalah yang ketiga, saat melakukan verifikasi pertanggungjawaban

persekot penulis sering menemukan kesalahan teknis yang dibuat oleh maker.

Contoh kesalahan teknis ini adalah perbedaan jumlah antara bukti dengan Laporan

F-04 (posisi angka yang tertukar dan adapun kesalahan catat yang dibuat oleh

maker). Contoh kesalahan lain adalah penulisan total pembelian yang tidak tepat

dan untuk pembelian PO hanya dilampirkan invoice tidak ada kwitansi, nota yang

tidak jelas, dokumen yang tidak dicantumkan, dan total terbilang di Laporan F-04

yang tidak tepat.




Masalah terakhir adalah ketika hirarki persetujuan atau layer approval

payment request mulai dari maker sampai ke releaser terkadang mengalami

hambatan. Contohnya seperti bukti yang kurang lengkap sehingga menghambat

jalannya pembayaran transaksi pertanggungjawaban persekot. Masalah ini

menghambat pembayaran transaksi, sehingga waktu yang dibutuhkan jauh lebih

lama.Secara umum, kendala atau masalah yang sering dihadapi adalah

memastikan dokumen yang dilampirkan dalam verifikasi bon

pertanggungjawaban persekot harus asli dan disimpan dengan rapih oleh user. Hal

ini karena kedua dokumen tersebut tidak disimpan oleh treasury. Beberapa

dokumen terdapat bon yang tidak lengkap seperti tidak ada stamp POPAY dan

penulisan jumlah nominal yang tidak sesuai dengan Laporan F-04. Dalam

melakukan konfirmasi ke user, maker sering mengalami kesulitan. Hal ini karena

posisi user yang jauh, sulit untuk berkomunikasi secara langsung.

Seiring berkembangnya teknologi yang canggih, jika maker tidak terlatih

dengan baik maka akan sulit membedakan bon asli atau palsu karena dengan

teknologi saat ini, bon dapat dimanipulasi oleh user yang tidak bertanggungjawab.

Selain itu, berkas yang dibutuhkan juga harus terkumpul secara lengkap sesuai

jangka waktu yang ditentukan. Jika terjadi hambatan dalam pengumpulan bukti

verifikasi bon pertanggungjawaban persekot, maka akan menyulitkan maker

dalam melakukan pengecekan dan menunda pembayaran transaksi tersebut.

Hambatan ini membuat waktu yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi

pertanggungjawaban persekot akan jauh lebih lama.




Sehubungan dengan ini ada beberapa risiko organisasi treasury yaitu

risiko suku bunga, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko

inflasi. Staf treasury juga bertanggung jawab untuk menciptakan strategi

manajemen risiko dan menjaga likuiditas kas perusahaan. Dengan mendapatkan

data yang cepat treasury akan lebih mudah melakukan antisipasi risiko yang

mungkin terjadi (Ansori & Safira, 2018) .




B. Solusi Permasalahan

Untuk mengatasi masalah verifikasi pertanggungjawaban persekot, tim verifikasi

telah dibekali dengan ilmu forensik digital sehingga akan lebih mudah untuk

membedakan bon yang asli maupun yang palsu. Oleh karena itu, penulis dituntut

untuk terbiasa melakukan verifikasi payment request. Jika terjadi banyak

kesalahan yang tidak sesuai maka, penulis akan mendiskusikan dengan tim

verifikasi agar tidak salah dalam mengambil keputusan.

Permasalahan yang sering terjadi dalam melakukan verifikasi bon

pertanggung jawaban persekot adalah bon atau bukti nota yang tidak sesuai

dengan aturan perusahaan. Sebagai contoh, letak stamp POPAY yang tidak tepat

diatas kertas nota tetapi berada diluar kertas. Untuk mengatasi masalah bon atau

bukti nota yang tidak sesuai, penulis melakukan pencatatan terkait dengan bon

yang tidak lengkap, jika terlalu banyak kesalahan maka payment request akan di

reject. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kecurangan dalam mengajukan

persekot (bon yang lama dapat dipakai kembali). Lalu jumlah nominal yang ada

di Lampiran F-04 sering terjadi kesalahan angka, sehingga penulis harus

melakukan pengecekan kembali jumlah angka yang ada dalam bon dan

menghitung ulang agar sesuai yang dianggarkan.

Selanjutnya, ketika penulis mengerjakan import dengan sistem Oracle, ada

beberapa payment request dengan data yang cukup banyak ketika melakukan

import data manual sering terjadi kesalahan catat/ada data yang terlewatkan.

Kesalahan catat ini mengakibatkan kesalahan sistem walaupun data belum

disimpan secara otomatis. Kondisi ini akan membuang waktu lebih lama karena

data tersebut sulit untuk diedit sehingga penulis harus mengulang input data dari




awal. Untuk menghadapi masalah kesalahan catat tersebut, penulis harus lebih

teliti saat menginput data agar dapat menguasai sistem Oracle dengan baik.

Kegiatan yang dilakukan di divisi treasury selain memenuhi kebutuhan

operasional perusahaan adalah melakukan koordinasi terkait dana yang tersedia

sehingga bagian Cash Management and Optimization dapat melakukan

pembayaran transaksi secara tepat waktu. Hambatan yang terjadi ketika hirarki

persetujuan atau layer approval payment request seperti bukti yang kurang

lengkap sehingga menghambat jalannya pembayaran transaksi

pertanggungjawaban persekot. Untuk mengatasi masalah hirarki persetujuan, yang

harus dilakukan adalah menyelesaikan semua berkas jauh sebelum ketentuan

dengan bukti yang lengkap. Hal ini akan memudahkan hirarki persetujuannya agar

dapat dilaksanakan.

Bagian cash management and optimization mempunyai tugas membagi

kebutuhan dana untuk deposito. Selain itu, divisi ini adalah bagian yang paling

utama yaitu mengatur pengeluaran sesuai anggaran dengan dana yang tersedia.

Untuk mengatur anggaran, bagian ini menggunakan asumsi dari awal dengan data

penerimaan dan pengeluaran apa saja yang dibutuhkan perusahaan setelah itu baru

dianggarkan. Untuk memastikan anggaran, biasanya bagian ini juga meminta data

dari satuan kerja lain supaya lebih akurat nominalnya contohnya kebutuhan

pembayaran pasokan gas bumi dapat mengambil data dari Business Unit Gas

Production (BUGP).




Anggaran ialah salah satu elemen dari sistem pengendalian manajemen

yang berperan sebagai perlengkapan perencanaan serta pengendalian supaya

manajer bisa melakukan aktivitas organisasi secara lebih efisien serta efektif

(Fielianti & Novianty, 2019). Pengendalian dengan manajemen yang tepat

membuat perusahaan dapat mengelola kas dengan efektif dan mengurangi

terjadinya penyimpangan (Eliyanto, 2019).

Perusahaan dapat mengetahui apakah pengelolaan kas sudah efektif

dengan membandingkan cash budget tahun sebelumnya dengan tahun berjalan

(Triatmanto, 2019). Jika cash budget tahun berjalan jauh lebih baik dari

sebelumnya, maka pengelolaan kas perusahaan tersebut dapat dikatakan sudah

cukup baik.




BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penulis telah melakukan kegiatan magang di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Jakarta Pusat dari tanggal 3 Februari 2020 sampai 4 Mei 2020, penulis

ditempatkan di Direktorat Keuangan pada divisi Treasury Departement

Payment. Kegiatan magang tersebut diselesaikan hanya dalam waktu satu

setengah bulan karena kondisi Pandemi COVID 19. Kegiatan magang ini

merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di

STIE YKPN. Dari kegiatan magang tersebut penulis menyimpulkan :

1. Divisi treasury telah mengatasi masalah dengan baik dan tepat. Masalah yang

sering terjadi dalam verifikasi bon pertanggungjawaban persekot mudah untuk

dideteksi sehingga penulis dapat mengetahui langkah yang harus diambil.

2. Tim verifikasi telah dibekali ilmu forensik digital sehingga dapat mengetahui

perbedaan antara bon yang asli maupun palsu. Dengan demikian, pekerjaan

verifikasi bon pertanggungjawaban persekot akan lebih mudah diselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan.

3. Bagian Cash Management and Optimization bekerja sama dengan treasury

untuk memenuhi kebutuhan kas internal maupun eksternal perusahaan secara

efektif dan efisien.

4. Penulis dapat memahami peran dan fungsi divisi treasury serta dapat

mengatasi risiko yang ada di organisasi treasury.




B. Rekomendasi

Rekomendasi dari penulis terkait laporan magang sebagai berikut :

1. Penulis merekomendasikan terkait dengan analisis masalah di Bab 4 yaitu

perusahaan lebih mengefektifkan waktu pada saat melakukan verifikasi bon

pertanggung jawaban persekot sehingga tidak membuang waktu dan

menghambat pekerjaan lainnya. Contohnya jumlah nominal bon/nota

perjalanan dinas tidak sesuai dengan Laporan Rincian Realisasi F04. Lalu

contoh lain adalah bon yang letak stamp POPAY nya tidak sesuai aturan

perusahaan.

2. Rekomendasi yang perlu diperbaiki di PGN adalah meningkatkan hubungan

yang lebih komunikatif dengan pihak luar (user). Hal ini akan memudahkan

verifikasi bon pertanggung jawaban uang muka yang diterima oleh karyawan

berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Kegiatan magang ini dilakukan dalam waktu yang seharusnya tiga bulan,

tetapi adanya pandemi COVID 19 penulis hanya magang 1,5 bulan. Karena

masalah COVID 19 penulis merasa kurang memahami masalah secara detail.

Pandemi COVID 19 ini juga menyebabkan penulis kesulitan berkomunikasi

dengan pihak kampus.




BAB VI

REFLEKSI DIRI

A. Refleksi Diri

Selama kurang lebih tiga bulan penulis mendapatkan pengalaman dan suasana

yang baru di PGN. Banyak hal yang penulis rasakan mulai dari hal yang

menyenangkan sampai yang menegangkan. Hal utama yang menjadi sebuah dasar

adalah kepatuhan dan kedisplinan dalam melakukan pekerjaan. Hari pertama

mulai magang, penulis telah diajarkan berbagai aturan perusahaan seperti cara

berpakaian, jam masuk dan pulang kerja, memberi salam dan senyum kepada

pegawai lain, dan sebagainya. Selanjutnya, penulis dipertemukan dengan mentor

yaitu Ibu Widho yang selama ini banyak membantu dan membimbing penulis

dalam melakukan pekerjaan.

Sebelum melakukan pekerjaan, selain mempelajari prosedur operasional

penulis dijelaskan mengenai struktur organisasi treasury, cara berinteraksi dengan

pegawai, bagaimana kondisi perusahaan yang baik, dan sebagainya. Selain itu,

penulis telah dibekali oleh pihak kampus cara mengoperasikan sistem SAP

sehingga penulis dapat menyesuaikan dengan mudah sistem Oracle yang

digunakan oleh perusahaan. Disaat memulai melakukan pekerjaan rasa takut dan

senang selalu ada dalam pikiran penulis, karena adanya dukungan dari teman

kantor dan semangat dalam diri penulis mampu mengerjakan dengan senang tanpa

ada rasa khawatir. Selama kegiatan magang hal yang paling dirasakan adalah

ibadah yang selalu tepat waktu. Penulis sangat nyaman dengan lingkungan di

PGN karena pegawai yang ramah dan sangat terbuka dengan orang baru.




Penulis menyadari adanya kekurangan dalam menjalankan pekerjaan di

PGN. Kekurangan yang dimiliki yaitu terkadang penulis mudah lupa sehingga

penulis harus sering bertanya atau melihat catatan yang sudah tertulis. Seiring

berjalannya waktu, penulis dapat menyesuaikan dan mulai terbiasa mengerjakan

tugas yang diberi oleh mentor. Disisi lain, penulis sangat suka berinteraksi dengan

pegawai lain sehingga penulis mudah beradaptasi dan mendapat teman baru di

lingkungan pekerjaan.

Pekerjaan yang diberikan mentor berkaitan dengan apa yang telah dibekali

oleh kampus. Materi yang diberikan di perkuliahan bermanfaat untuk pekerjaan

yang penulis lakukan di PGN. Penulis dapat memahami bagaimana kondisi

keuangan yang baik di perusahaan, cara sistem Oracle yang benar, dan

mempelajari verifikasi persekot dengan baik. Selain itu, penulis juga belajar

bekerja dengan tim sehingga dapat mencapai sebuah keberhasilan.

Pekerjaan ini diberi jangka waktu sehingga penulis dapat belajar melatih

bekerja dengan cepat dan tepat. Kegiatan ini sangat membantu untuk

mengembangkan soft skill yang penulis miliki. Manfaat yang penulis dapatkan

adalah bagaimana menghargai waktu. Mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu

membuat penulis menjadi lebih disiplin dan lebih bisa mengerjakan banyak hal.

Pengalaman bekerja di lingkungan PGN merupakan pengalaman yang

tidak terlupakan. Penulis mengerjakan hal-hal baru dan bertemu berbagai macam

sifat orang membuat penulis dapat lebih menghargai orang lain. Kegiatan ini

sangat memberi pelajaran bagi penulis karena kesempatan tidak datang dua kali

sehingga penulis sangat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.




Kesempatan ini juga dirasakan oleh mahasiswa lain yang mengikuti

program magang di PGN. Penulis bertemu dengan banyak mahasiswa dari

berbagai kota. Mahasiswa lain mendapatkan pekerjaan yang berbeda dengan

penulis, ada yang di bagian akuntansi, perpajakan, dan Corporate Social

Responbility (CSR). Penulis juga mendapat pengetahuan baru dengan mahasiswa

lain terkait pekerjaan yang dilakukan selain divisi treasury.

Faktor kesuksesan dalam bekerja di perusahaan salah satunya adalah

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Memiliki tim internal yang

kompak, profesional dan kompeten membuat tujuan perusahaan dapat mudah

dicapai. Menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah akan membantu tim

manajemen untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Memberikan reward

kepada pegawai yang berprestasi adalah sebuah bentuk apresiasi agar dapat

dicontoh dengan baik oleh pegawai yang lain.

Kegiatan magang ini membuat penulis menjadi orang yang lebih mandiri

dan dapat bertanggungjawab dengan baik. Penulis berharap di masa depan bisa

bekerja di perusahaan yang dapat berkembang sesuai teknologi yang terkini.

Penulis sangat berterimakasih kepada pihak PGN yang telah memberikan

kesempatan dan pengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penulis juga berterimakasih kepada pihak kampus STIE YKPN yang

memberikan mata kuliah magang ini. Penulis dapat menyelesaikan studi sekaligus

mendapat pengalaman bekerja. Suatu saat nanti penulis dapat lebih siap

menghadapi tantangan pekerjaan di masa yang akan datang. Penulis berharap

kegiatan magang ini dapat memberi pelajaran yang baik bagi semua orang.




DAFTAR PUSTAKA

Adhitama, S. (2017). Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen

Dengan Model Four Levers of Control Di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea

Cukai. Jurnal Info Artha , 35-46.

Anderson, T. F. (2015). Makalah Penerapan Fungsi Treasury di Sektor Privat

pada Sektor Pemerintahan. Tangerang Selatan: Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara.

Andriani, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Media Komunikasi Ilmu - Ilmu Sosial dan Budaya , 128-150.

Anggraini, L. D. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap

Kinerja Karyawan. Jurnal Akuntanika , 23-32.

Anshori, S. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai

Media Pembelajaran. Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya , 88-100.

Ansori, H. R., & Safira. (2018). Analisis Pengaruh Manajemen Risiko Terhadap

Profitabilitas. Jurnal Profita , 1-19.

Budiman, H. (2017). Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam

Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam , 31-43.

Chandra, R. (2017). Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap

Kinerja Keuangan Pada PT. Indojaya Agri Nusa. Jurnal Samudra Ekonomi dan

Bisnis , 619-633.

CIMA. (1993). A Framework for Internal Control. London: Chartered Institute of

Management Accountants.

Eliyanto. (2019). Implementasi Sistem Pengendalian Manajemen dan Kinerja

Melalui Balance Scorecard. Ejournal, Cakrawla: Studi Manajemen Pendidikan

Islam Dan Studi Sosial , 90-106.

Fathin, F. N. (2018). Penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

(SPAN) pada. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ..

Fielianti, N. F., & Novianty, I. (2019). Evaluasi Pengendalian Anggaran Untuk

Mempertahankan Kinerja Keuangan Studi Kasus pada PT. Perkebunan

Nusantara VIII. Jurnal Polban , 1113-1123.

Helliar, C., & Dunne, T. (2004). Control of the Treasury Function. UK:

University of Dundee.




Herlina. (2019). Peranan Cash Internal Controlling dalam Menunjang Cash

Management. Jurnal Manajemen Strategi dan Aplikasi Bisnis , 53-60.

Parmitasari, R. D., & Zulfahmi, A. &. (2018). Peran Kecerdasan Spiritual dan

Gaya Hidup Hedonisme Dalam Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa Di

Kota Makassar. Jurnal Manajemen , 147-162.

Pgn.co.id. (2018, Januari 1). Tentang kami. Dipetik April 15, 2020, dari PT.

Perusahaan Gas Negara: https://pgn.co.id/

Sahir, V. S. (2017). Manajemen Treasury Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri ( Stain ) Watampone.

Saputra, F. (2015). Kedudukan Bendahara Pasca Berlakunya Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Yuridika , 30 (3), 368-

386.

Satria, R. (2017). Analisis Laporan Keuangan Untuk Melihat Kinerja Perusahaan

Pada PT. Darma Henwa Tbk. Jurnal Sekuritas , 80-102.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8thed.).

Ekonisia, Yogyakarta.

Talumewo, W. E., Nangoi, G., & Tirayoh, V. (2018). Analisis atas Penerapan

Sistem Pengendalian Manajemen Pemberian Kredit pada PT. Suzuki Finance

Indonesia Cabang Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern , 610-619.

Triatmanto, B. (2019). Analisa Efektifitas Pengelolaan Kas Guna Menjaga

Kestabilan Likuiditas PT. Sejati Mulia Ngawi. Jurnal Akuntansi Jaya Negara ,

17-28.

Vahlia, I., & Lelawati, N. (2019). Pelatihan E-Commerce dan Manajemen

Keuangan Sebagai Langkah Meningkatkan Pendapatan pada Keripik Pisang

Arjuna. Jurnal Hilirisasi IPTEKS , 509-518.



https://pgn.co.id/


LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kehadiran Magang




Lampiran 2 Makan Bersama Divisi Payment




Lampiran 3 Foto Bersama Pegawai Kantor



Documents

ALUR PEMBAYARAN PERTANGGUNGJAWABAN PERSEKOT …