8
Urban Sector Development Reform Program Studi UKL-UPL Pengembangan/ Revitalisasi Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel – Kota Blitar Januari 2005 UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan berencana dalam mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup, maka perlu dijaga antara berbagai usaha dan atau kegiatan. Perlu disadari makin meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang di Kota Blitar akan memberikan konsekuensi logis timbulnya dampak (perubahan) terhadap lingkungan, oleh karena itu Pemerintah Kota Blitar berusaha selalu mengedepankan masalah lingkungan di segala kegiatan pembangunannya. Pada dasarnya dari setiap usaha atau kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional usaha atau kegiatan, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin, untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Adapun salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan/ penyelamatan lingkungan secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai dengan menerapkan/meningkatkan 1-1

amdal 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

deskripsi amdal

Citation preview

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN

Urban Sector Development Reform Program

Studi UKL-UPL

Pengembangan/ Revitalisasi Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel Kota Blitar

Januari 2005

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan berencana dalam mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup, maka perlu dijaga antara berbagai usaha dan atau kegiatan. Perlu disadari makin meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang di Kota Blitar akan memberikan konsekuensi logis timbulnya dampak (perubahan) terhadap lingkungan, oleh karena itu Pemerintah Kota Blitar berusaha selalu mengedepankan masalah lingkungan di segala kegiatan pembangunannya.

Pada dasarnya dari setiap usaha atau kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional usaha atau kegiatan, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin, untuk pencegahan kerusakan lingkungan.

Adapun salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan/ penyelamatan lingkungan secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai dengan menerapkan/meningkatkan efektifitas kegiatan dan atau jenis usaha yang akan berdiri untuk melengkapi upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Rencana Pengembangan/Revitalisasi Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 Tentang Jenis Rencana Usaha dan Kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL, tidak termasuk dalam daftar kegiatan yang dikategorikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup (secara teknologi dapat dikelola) sehingga tidak wajib dilengakapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), maka perlu menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

1.2 Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2000 tentang Paduan Penilai Dokumen AMDAL.

d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2000 Tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL.

e. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 Tentang Jenis Rencana Usaha dan Kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL.

f. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan UKL dan UPL.

g. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2002 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).

1.3 Tujuan dan Kegunaan UKL dan UPL

Adapun tujuan penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKLUPL) Pengembangan/Revitalisasi Kolam Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel Kota Blitar ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengelola kegiatan proyek agar meminimumkan dampak negatif minimum dan meningkatkan dampak positif.

Mengidentifikasi mengenai komponen - komponen lingkungan yang dapat dan diprediksikan akan terkena dampak penting oleh kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasional pemandian

Untuk menentukan jenis dan sifat serta ukuran dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan proyek beroperasi.

Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pengelolaan yang perlu dilaksanakan.

Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan.

Sedangkan kegunaan penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan/Revitalisasi Kolam Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel Kota Blitar ini adalah sebagai berikut :

Sebagai pedoman/dasar dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan dan pemantauan lingkungan bagi pemrakarsa.

Sebagai dokumen pelengkap untuk kegiatan/proyek.

Sebagai pedoman /dasar pegecekan/pengontrolan dilapangan bagi pemerintah/instansi terkait untuk melakukan pengelolaan kegiatan dan pemantauan dengan baik.

1.4 Ruang Lingkup UKL-UPL

Ruang lingkup kegiatan penyusunan dokumen UKL-UPL ini ditentukan berdasarkan rencana kegiatan proyek, komponen lingkungan dan batas wilayah studi.

1.4.1 Rencana Kegiatan Proyek

Telaah terhadap rencana kegiatan proyek yang mengemukakan informasi penting dari kegiatan yang merupakan sifat khas proyek itu sendiri dan dapat menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungan sekitarnya yakni pada:

Tahap pra konstruksi

Tahap konstruksi

Tahap pasca konstruksi/operasional dan pemeliharaan

1.4.2 Komponen Lingkungan

Telaah terhadap informasi komponen lingkungan yang terkena dampak dengan memperhatikan aspek fisik-kimia, biologi, sosial , ekonomi dan budaya.

1.4.3 Batas Wilayah Studi

Penentuan batas wilayah studi dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan rencana kegiatan Pengembagana Pemandian Tirto Jati/Sumber Udel meliputi batas proyek, batas ekologi, batas administrasi dan batas teknis.

Batas Proyek/kegiatan

Sebelah Utara : Jalan Lingkungan

Sebelah Timur: Pemukiman dan Kali Lahar

Sebelah Selatan: Kali Lahar

Sebelah Barat: Pemukiman

Batas Ekologi

Batas ekologi ini merupakan kondisi alam yang berada di sekitar kegiatan, batas ini berupa daerah aliran sungai, jalan raya maupun ekosistem dari suatu kegiatan yang saling berhubungan dengan kegiatan yaitu ekosistem pemukiman

Batas Administrasi

Batas Wilayah administrasi sesuai dengan batas wilayah pemerintah daerah Kota Bliltar. Wilayah studi UKL-UPL ini berada di Kelurahan Bendo yang mempunyai batas antara lain:

Sebelah Utara : Kelurahan Tanggungn

Sebelah Timur: Kelurahan Sentul

Sebelah Selatan : Kelurahan Kauman dan Kepanjen Lor

Sebelah Barat : Keluraha Kauman dan Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar

Batas Sosial

Batas sosial berada pada masyarakat sekitar lokasi kegiatan proyek tepatnya di Kelurahan Bendo, pada khususnya yang berada di sebelah selatan lebih banyak terkena dampak dengan mayoritas masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai swasta dan pedagang.

1.5 Sistematika Penulisan

Pendahuluan mencakup latar belakang, dasar hukum yang dipakai, tujuan dan kegunaan serta ruang lingkup UKL-UPL.

Rencana kegiatan merupaka uraian secara singkat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa, antara lain: jenis kegiatan, rencana lokasi, sarana/fasilitas yang direncanakan.

Informasi lingkungan berisi uraian singkat mengenai sumber-sumber alam/komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak.

Dampak lingkungan yang akan terjadi merupakan uraian dampak-dampak yang akan muncul baik berupa limbah/polusi maupun bentuk lainnya mencakup sumber dampak, jenis dampak dan ukurannya, sifar dan tolok ukur dampak.

Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan berisi uraian secara rinci mengenai upaya pengelolaan yang harus dilaksanakan pemrakarsa khususnya yang berkaitan langsung dengan sifat kegiatan mencakup antara lain: jenis dampak yang dipantau, lokasi, waktu dan cara pemantauan.

1-2