amdal dorti

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/6/2019 amdal dorti

    1/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan komponen lingkunagn yang penting bagi

    kehidupan.Makhlukhidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan

    air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga

    tidak ada kehidupan seandainya dibumi tidak ada air. Namun demikian, air dapatmenjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar baik

    kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif yang bersih sangat didambakan

    oleh banyak manusia, baik untuk kehidupan sehari-hari, untuk keperluan industri,

    untuk kebersihan sanitasi kota, maupun keperluan pertanian dan lain sebagainya.

    Sekarang ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius.

    Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi

    barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam

    limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas,

    sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang

    sudah tidak mampu memenuhi

    kebutuhan yang terus meningkat.

    Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai

    pencemaran air. Pencemaran air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi

    pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak. Tidak saja udang dan

    bandeng yang mati, tapi kerang hijau pun turut mati pula, beberapa jenis spesies

    ikan telah hilang. Secara kimiawi,pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta

    tersebut telah sangat parah. Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih

    cepat dan semakin banyak, padahal sekarang ini merupakan indicator pencemar.

    Kadar logam antara lain seng, tembaga, timbale telah mencapai ambang atas

    normal.Kondisi ini sangat berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh

    manusia atau hewan yang memakannya dan akn terjadi akumulasi

    (Republika,17/02/03). Di Waduk Saguling juga terjadi pencemaran logam berat

    1

  • 8/6/2019 amdal dorti

    2/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    (merkuri) dan kadar H 2SO 4 yang tinggi pencemaran ini sangat mempengaruhi

    ekonomi masyarakat sekitar, ribuan petani ikan mas jaring terapung di kawasan

    ini terancam gulung tikar karena produksi ikan turun terus Pikiran

    Rakyat(08/06/03). Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan

    berlangsung lama,juga akan mengakibatkan pencemaran air.Sebagai contoh, hal

    ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak pestisida dan limbah

    bakteri e-coli.Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan

    Ranget(Bali Post, 14/8/03).

    Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia,seperti beberapa contoh

    diatas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan

    pemerintah sertakeengganannya untuk melakukan penegakan hukum secara benar

    menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama

    makin parah.

    1.2 Tujuan

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengupas

    mengenai pencemaran air. Secara khusus, akan dibahas sumber, dampak dan

    penganggulangan pencemaran air yang tidak lepas dari pengertian dan persfektif

    hukum dari pencemaran air serta indikator pencemaran tersebut. Diharapkan

    dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta

    penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran dari kita semua. Yang pada

    akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman.

    1.3.Landasan Teori

    Metode yang digunakan adalah:

    Mengumpulkan informasi

    Menganalisis data-data yang sudah ada.

    2

  • 8/6/2019 amdal dorti

    3/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Hidosfer

    Hidrosfer merupakan lapisan yang terdapat di bagian luar bumi, yang

    terdiri dari air laut (samudra), air sungai, air danau, air dalam tanah, dan resapan-

    resapan. Prosentasi air di bumi paling banyak berada di lautan yakni sekitar

    97,5%; kemudian dalam bentuk es sekitar 1,75%; berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah sekitar 0,73%; dan hanya 0,001% dalam bentuk uap di

    udara. Air di bumi mengulangi terus menerus sirkulasi: penguapan, presipitasi,

    dan keluar dari tanah. Sirkulasi ini sering disebut dengan siklus hidrologi. Air

    berubah dalam tiga wujud menurut waktu dan tempat, yakni dalam bentuk padat,

    airsebagaicairan,airsebagaiuapsepertigas.

    Umumnya volume benda mengecil (mengkerut bila suhunya rendah, tetapi

    air mempunyai volume yang minimum pada sushu 4 oC, lebih rendah dari 4 oC

    volumenya agak membesar lagi. Pada proses pembekuan, volume es bertambah

    menjadi 1/11 kali lebih besar dari volume air semula. Karena itulah es mempunyai

    densitas yang lebih rendah dari pada air, dan mengapung di permukaan air.

    Air mudah mengembang dan mengkerut karena perubahan suhu. Tetapi

    volumenya hanya berubah 5-10 kali tekanan 1 atmosfer. Air mempunyai kapasitas

    menahan panas yang sangat besar, artinya kalor cair dan kalor uapnya cukup

    besar. Sifat ini mengurangi variasi temperatur. Demikian pula air mudah

    melarutkan banyak bahan, sehingga air sungai banyak menandung bahan-bahan

    yang menumpuk daerah yang dialirinya.

    3

  • 8/6/2019 amdal dorti

    4/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Daur Hidosfer

    Peranan air di alam dan dalam kegiatan manusia sangat kompleks, perlu

    pendekatan menyeluruh yang melihat interaksi manusia dengan air dalam konteks

    ekonomi, sosial dan lingkungan.Pengelola air tawar yang terbatas di bumi

    merupakan isu penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

    2.2 Ketersediaan Air di Bumi

    70% dari permukaan bumi adalah air, namun

  • 8/6/2019 amdal dorti

    5/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Menggunakan air permukaan dan air bawah tanah.

    Melepaskan limbah atau pencemaran dari berbagai sumber

    (perumahan, perkotaan, pertanian, industri) ke dalam lingkungan

    perairan, bahkan mempengaruhi uap air di atmosfer.

    Mengubah bentang alam sehingga mempengaruhi air aliran serta

    kualitas air permukaan dan air bawah tanah.

    a. Permasalahan Air Global

    Peningkatan jumlah penduduk (peningkatan kebutuhan air).

    Penurunan kualitas lingkungan perairan.

    Penurunan kuantitas dan kualitas air tawar akibat pencemaran oleh

    manusia.

    Penyebaran air yang tidak merata secara ruang dan waktu (terlalu banyak

    banjir dan terlalu sedikit kekeringan).

    Penggunaan bersama sumber daya air oleh negara atau wilayah

    bertetangga, dapat mengakibatkan perebutan bahkan peperangan.

    b. Pencemaran Air (mencangkup pencemaran kimiawi, fisis dan biologis)

    Limbah rumah tangga (sabun, kotoran manusia).

    Sedimen (tanah erosi).

    Senyawa anorganik (minyak, pestisida).

    Bahan radioaktif (limbah pertambangan bahan radioakrif).

    Virus dan bakteri.

    Pencemar biologis (spesies tumbuhan/hewan asing yang tidak diinginkan).

    5

  • 8/6/2019 amdal dorti

    6/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Pencemaran suhu (limbah industri).

    c. Lautan

    Laut merupakan reservoir air terbesar di bumi yang berfungsi sebagai:

    Pengatur iklim.

    Kompartemen penting dalam daur materi dan aliran energy.

    Habitat makhluk hidup dan sumber pangan bagi manusia.

    Sumber mineral dan energi (minyak bumi, gelombang pasang surut).

    Media transportasi.

    Pengencer limbah.

    Tetapi air laut tidak dapat digunakan untuk keperluan domestik, industri

    atau pertanian yang menggunakan air tawar, kecuali bila dilakukan proses

    desalinasi yang sangat mahal.Permasalahan utama pada lautan:

    Perusakan ekosistem (perusakan terumbu karang dan hutan bakau,

    pengambilan pasir).

    Menjadi tempat pembuangan terakhir bagi segala pencemaran air, udara

    dan tanah, termasuk senyawa beracun dan tumpukan minyak yang dapat

    membahayakan sumber daya hayati, membahayakan kesehatan manusia,

    menghambat aktifitas laut dan mengurangi kenyamanan.

    Penangkapan ikan atau pengambilan sumber daya yang berlebihan.

    Peningkatan permukaan laut dan perubahan iklim.

    d. Air Tawar (air bawah tanah)

    6

  • 8/6/2019 amdal dorti

    7/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Air bawah tanah (ground water) atau akifer adalah air yang terdapat pada

    pori-pori tanah, pasir, kerikil, batuan yang telah jenuh terisi air.

    Akifer tak tertekan mendapatkan air dari infiltrasi.

    Aktifer tertekan terdapat di antara lapisan yang kurang permeable,artinya

    berasal dari daerah pengisian atau resapan air di perbukitan.

    Muka air tanah adalah garis batas antara air tanah dengan air bawah tanah

    yang jenuh. Muka air tanah ini naik pada musim hujan dan turun pada

    musim kemarau.

    Jumlah air bawah tanah 40x lebih banyak daripada air permukaan air,

    tetapi penyebarannya tidak merata.

    Pergerakan airbawah tanah sangat lambat .

    Permasalahan Utama Air Bawah Tanah

    1. Penurunan Kualitas

    Pencemaran pertambangan.

    Pembuangan sampah.

    Penimbunan senyawa berbahaya/radioaktif.

    2. Penurunan Kuantitas

    Perusakan daerah resapan.

    Pengambilan air berlebihan yang dapat mengakibatkan

    turunya muka air tanah dan terjadinya:

    Intrusi air laut (pergeseran batas air laut dan air tawar

    kearah daratan).

    Kerucut depresi.

    7

  • 8/6/2019 amdal dorti

    8/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Penurunan muka tanah.

    3. Air Tawar (air permukaan)

    Perairan di permukaan dapat membentuk suatu ekosistem, misalnya

    ekosistem danau dan sungai.

    Factor yang paling mempengaruhi pada ekosistem perairan adalah

    O2 terlarut (fotosintesis, respirasi, penguraian) dan cahaya matahari

    (suhu, fotosintesis).

    Permasalahan Utama Air Permukaan

    1. Pengeringan atau gangguan terhadap kondisi alami (dampak

    pembuatan waduk, irigasi, pengeringan lahan basah).

    2. Pencemaran.

    3.3 Pencemaran Air

    Pencemaran air terjadi sejak lama dan telah kita ketahui bersama, baik di

    laut, sungai, danau bahkan parit di depan rumah kita. Air yang berwarna

    kecoklatan bahkan hitam seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa dan

    dapat kita lihat sehari hari. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,

    8

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi
  • 8/6/2019 amdal dorti

    9/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    badai , gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap

    kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

    Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

    penampungan air seperti danau , sungai , lautan dan air tanah akibat aktivitas

    manusia.

    Pencemaran air juga dapat didefenisikan sebagai masuknya atau di masukannya

    makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan

    manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

    air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya.

    Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat

    mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tsb. Pencemaran air ini terjadi

    di sungai,lautan,danau dan air bawah tanah.

    3.3.1 Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu:

    Sumber Langsung Sumber Tidak Langsung

    1. Sumber Langsung

    Sumber sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari sumber

    pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik

    berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta sampah.

    Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan air,

    (system) seperti sungai , kanal, parit atau selokan ..

    2. Sumber Tidak Langsung

    Sumber sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah

    akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun

    dari limbah domestik..

    9

    http://id.wikipedia.org/wiki/Badaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Danauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lautanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Air_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Badaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Danauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lautanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Air_tanah&action=edit&redlink=1
  • 8/6/2019 amdal dorti

    10/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Pencemaran Air di Sungai

    Limbah Pemukiman | Limbah Pertanian | Limbah Industri | Limbah

    PertambanganLimbah pertambangan seperti batubara

    biasanya tercemar asam sulfat dan

    senyawa besi, yang dapat mengalir ke

    luar daerah pertambangan. Air yang

    mengandung kedua senyawa ini dapat

    berubah menjadi asam. Bila air yang

    bersifat asam ini melewati daerah batuan

    karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut.

    Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek

    terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun

    tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak

    akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan

    yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam

    sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan

    akuatik.

    Selain pertambangan batubara, pertambangan lain

    yang menghasilkan limbah berbahaya adalah

    pertambangan emas. Pertambangan emas

    menghasilkan limbah yang mengandung merkuri,

    yang banyak digunakan penambang emas tradisional

    atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para penambang

    ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri

    10

    http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal9.htmhttp://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal11.htmhttp://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal13.htmhttp://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal9.htmhttp://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal11.htmhttp://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=258&fname=hal13.htm
  • 8/6/2019 amdal dorti

    11/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Biasanya mereka membuang dan

    mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam

    atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena

    proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh

    manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami

    para korban Tragedi Minamata.

    Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik

    yang berbeda-beda.

    Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi .

    Sampah organik seperti air comberan ( sewage ) menyebabkan peningkatan

    kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada

    berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

    Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti

    logam berat , toksin organik, minyak , nutrien dan padatan. Air limbah tersebut

    memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik , yang

    dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

    3.3.2 Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:

    Limbah industri

    Tingkat pencemaran yang terberat adalah akibat limbah industri yang dibuang ke

    sungai dan juga tumpahan minyak dilautan. Pencemaran di sungai dan dilautan ini

    telah menyebabkan ekosistem dan habitat air menjadi rusak bahkan mati. Untuk

    11

    http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Logam_berathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Logam_berathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toksin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik
  • 8/6/2019 amdal dorti

    12/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    sungai, pembuangan limbah industri / pabrik telah merusak habitat

    sungaisepanjangpuluhankilometer.

    Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat

    lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan oksigen

    dalamair.

    Limbah rumah tangga

    Selain limbah industri, penyebab pencemaran diakibatkan oleh

    pembuangan sampah ke dalam sungai, limbah laundry dan limbah rumah tangga

    Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan

    bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman

    air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai

    akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dalam keseharian kita,kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi jumlah sampah

    yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang (recycle), mendaur

    pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari

    rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi "masyarakat kimia", yang

    menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci,

    memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya .Teknologi

    dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air

    12

  • 8/6/2019 amdal dorti

    13/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik,

    mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Walaupun

    demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.

    Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-

    limbah industri, pertanian dan bahanpencemar lainnya. Limbah rumah tangga

    akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.

    Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.

    Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun cairan

    (air cucian, minyak gorengbekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang mudah

    terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah

    tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai

    bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya

    danberacun(B3).Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-

    bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan

    sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

    Limbah lalu lintas

    Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari

    kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak

    dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga

    sering terjadi di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

    Limbah Pertanian

    Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan

    misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan.

    Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak

    terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar

    sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-

    organisme yang hidup di dalamnya.

    Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi

    pada badan air/perairan terbuka.

    13

  • 8/6/2019 amdal dorti

    14/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Limbah pertanian

    3.3.3 Jenis jenis Polutan pada pencemaran air

    Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila:

    Kadarya melebihi batas normal

    Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat

    Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk

    hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan

    dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan

    pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan

    perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu. Polusi Air adalah

    peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air

    sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan

    bau, rasa dan warna.

    Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :

    a. Fosfat

    Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.

    b. Nitrat dan Nitrit

    Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan

    proses pembusukan materi organic.

    c. Poliklorin Bifenil (PCB)

    Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat

    listrik.

    d. Residu Pestisida Organiklorin

    14

  • 8/6/2019 amdal dorti

    15/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh

    serangga.

    e. Minyak dan Hidrokarbon

    Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal

    pengangkut minyak.

    f. Radio Nuklida

    Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan

    limbah radioaktif.

    g. Logam-logam Berat

    Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.

    h. Limbah Pertanian

    Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan

    ternak.

    i. Kotoran manusia

    Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

    3.3.4. Macam-macam sumber polusi air

    Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga.

    Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang

    mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen

    untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk

    pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang

    mengandung mengandung radioaktif dan panas.

    Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan)

    oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar

    penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya

    pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran.

    Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin

    berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.

    Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai

    15

  • 8/6/2019 amdal dorti

    16/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan

    menimbulkan banjir.

    Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung

    lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat

    dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.

    Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat

    mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan

    resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang

    yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air

    karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan

    dan membuang sampah sembarangan.

    Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :

    01. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran

    (sungai) dengan volume air yang besar.

    02. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya/

    terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan

    resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir

    disekitar lingkungan rumah kita.

    Banjir akibat pencemaran air

    3.3.5 Dampak Pencemaran Air

    Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air

    minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan

    16

    http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19
  • 8/6/2019 amdal dorti

    17/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air,

    sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah

    menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi

    berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen , yang seharusnya

    digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air , menjadi berkurang. Ketika

    tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.

    Bibit-bibit penyakit

    berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia.

    Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang ,

    pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau

    busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah,

    air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat

    merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar

    limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak

    kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan

    yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang

    yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung

    zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang

    asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker

    yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai

    contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang

    sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan

    masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan mennggal.

    Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.

    Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan

    banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya

    kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-

    tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian

    pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya

    kenaikan suhu iar, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai

    17

    http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=9&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=9&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=9&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=1&page_id=19http://mapala.net/?ID=9&page_id=19
  • 8/6/2019 amdal dorti

    18/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses

    pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat,

    atau dengan kata lain daya pembersih diri sungai sangat kecil..

    3.3.6 Mencegah atau mengurangi dampak pencemaran air:

    Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas

    kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri

    serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau

    paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.

    Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan

    oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen

    secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah

    organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang.

    Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah

    mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang

    melakukan pengomposan sampah kota.

    Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat:

    18

  • 8/6/2019 amdal dorti

    19/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    1.Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.

    2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan

    sepeda motor

    3.Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan

    sebagai tempat kakus

    4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu

    5.Pembuatan kolam pengolah limbah cair .Saat ini mulai digalakkan pembuatan

    WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata

    penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC

    umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat

    karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah.Selain itu, sudah

    saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air

    kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung

    dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan

    mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan,

    baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun

    biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam

    terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang

    berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.

    Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah

    air yang tidak tercemar.Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai

    berikut:

    a) Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan

    padatan yang mengendap atau

    mengapung.

    b) Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan

    secara biologis

    19

  • 8/6/2019 amdal dorti

    20/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    c) Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor

    dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa

    menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang

    ingindihilangkan.

    - Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida

    untmengendapkanfosfor.

    - Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau

    bau.

    - Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan

    menggunakan tenaga

    listrik

    - Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral

    dariair

    - Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit

    Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas,

    tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak

    tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih

    lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat

    dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

    Usaha-usaha lainnya untuk mencegah pencemaran air:

    Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya

    tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah

    yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau

    tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga

    agar tanah tetap bersih, misalnya;

    01.Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh daridaerah perumahan atau

    pemukiman

    02. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari

    lingkungan/ekosistem

    03. Pengawasan terhadap penggunaan jenis jenis pestisida dan zat zat kimia

    lain yang dapat menimbulkan pencemaran

    20

  • 8/6/2019 amdal dorti

    21/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    04. Memperluas gerakan penghijauan

    05. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

    06. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup

    sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya

    07. Melakukan intensifikasi pertanian

    08.Menghemat air.

    09. Menjaga keberadaan dan kondisi daerah resapan/pengisian air (mis. hutan di

    perbukitan).

    10. Mengembangkan teknologi (mis. teknologi dalam pengolahan air minum dan

    air limbah, atau dalam perancangan alat-alat yg hemat air)

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan:

    Meskipun 70% permukaan bumi tertutup air, namun sesungguhnya hanya sekitar

    2.5% saja yang berupa air tawar, yang lainnya merupakan air asin. Itu pun tidak

    sampai 1% yang bisa dikonsumsi, sedangkan sisanya merupakan air tanah yang

    dalam atau berupa es di kutub. Tidaklah pada tempatnya kalau orang

    mengeksploitasi air secara berlebih. Mereka memanfaatkan air seolah-olah air

    berlimpah dan merupakan barang bebas. Padahal semakin terbatas jumlahnya

    akan berlaku hukum ekonomi, dimana air merupakan benda ekonomis. Sebagai

    bukti, masyarakat pedesaan harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk

    mendapatkan air di musim kemarau. Orang rela bersusah payah dan berani

    membayar mahal untuk membeli air ketika terjadi krisis air.

    Adanya permasalahan air yang sedang dialami dunia ini telah mendorong dan

    meningkatkan kesadaran dan kepedulian perlunya upaya bersama dari seluruh

    komponen bangsa dan bahkan dunia untuk dengan kebersamaan memanfaatkan

    dan melestarikan sumberdaya air (SDA) secara berkelanjutan. Pengelolaan SDA

    seperti cara lama yang dilakukan sendiri-sendiri atau secara terbatas oleh instansi-

    instansi pemerintah dan para ahli bidang air sudah tidak dapat secara efektif

    21

  • 8/6/2019 amdal dorti

    22/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    mengatasi permasalahan. Pengalaman menunjukkan pengelolaan SDA yang

    berkelanjutan tidak dapat diselesaikan sendirian oleh pemerintah dan karena itu

    perlu melibatkan banyak pihak diluar instansi pemerintah. Dengan kesadaran akan

    pentingnya air sebagai sumber kehidupan baik masa kini maupun masa datang

    yang dibutuhkan oleh berbagai sektor, maka air merupakan urusan semua orang.

    Ungkapan Water is everybody business yang telah mendunia menjadi pedoman

    bagi seluruh pihak dalam pengelolaan SDA.

    Air merupakan barang ultra-esensial bagi kelangsungan hidup manusia, bahkan

    para ahli memprediksi bahwa air akan menjadi sumber konflik di abad ke-21 ini.Bocoran laporan terkini dari Pentagon yang dikutip The Observer menyebutkan

    bahwa akan terjadi catastrophic shortage (kekurangan air yang dahsyat) terhadap

    air di masa mendatang yang akan mengarah pada menyebarnya perang di sekitar

    tahun 2020. Di sisi lain kita juga sering bersikap take it for granted terhadap air.

    Bahkan dalam ilmu ekonomi dikenal adanya water-diamond paradox, di mana

    air yang begitu esensial dinilai begitu murah, sementara mutiara yang hanya

    sebatas perhiasan dinilai begitu mahal.

    Masyarakat di perkotaan harus memiliki kesadaran membuat sumur resapan

    sekaligus penampung air hujan. Dengan meresapnya air hujan ke tanah, akan

    menambah cadangan air tanah sebagai sumber air bersih. Hal ini akan dapat

    mengatasi sebagian masalah kekurangan air di musim kemarau serta mencegah

    banjir di saat musim hujan. Mengingat repotnya memenuhi kebutuhan air bersih

    di perkotaan -yang mengandalkan air tanah dan air permukaan- sudah saatnya

    dilakukan revitalisasi gerakan hemat air dalam kehidupan sehari-hari. Hal inimerupakan tindakan penyelamatan lingkungan hidup dan menghemat pengeluaran

    rumah tangga. Jika setiap orang di Yogyakarta dapat menghemat satu liter air

    setiap hari, ini berarti lebih dari 2 juta liter air yang bisa diselamatkan. Mengapa

    tidak menghemat air dimulai dari sekarang? Hal-hal berikut meski sederhana,

    namun sangat membantu sesama untuk menanggulangi kelangkaan air. Pertama,

    usahakanlah menggunakan air mandi sehemat mungkin, jika memungkinkan

    gunakanlah pancuran (shower) yang bisa diatur aliran airnya secara lambat.

    22

  • 8/6/2019 amdal dorti

    23/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Kedua, bila menggosok gigi, mencuci piring, atau mencuci mobil, janganlah

    menggunakan air keran yang mengalir secara terus-menerus, tetapi tampunglah

    terlebih dahulu dengan memakai gayung atau ember. Ketiga, gunakanlah air parit

    untuk menyiram tanaman. Keempat, biasakan sebelum tidur malam, pastikan

    semua keran air tidak ada yang meneteskan air. Kelima, apabila ada kebocoran,

    laporkan secepatnya ke PAM terdekat agar membenahi pipa air yang bocor.

    Saran:

    Saran yang penulis akan sampaikan :

    Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.

    Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang

    terpolusidan tidak terpolusi.

    Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan

    terhindar dari pencemaran air.

    Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di

    sungai akan mengakibatkan banjir

    Terakhir MARILAH KITA SELALU MENJAGA, MELESTARIKAN, DAN

    MENGHEMAT AIR agar kita bisa menggunakan air sampai kapanpun.

    23

  • 8/6/2019 amdal dorti

    24/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    Studi kasus

    Kota Bandung

    Berdasarkan data Pemerintah Kota Bandung, saat ini Kota Bandung menghasilkan

    sampah sekitar 6.000 m3/hari. Data BPS tahun 1999 menyatakan bahwa baru

    11,25% sampah di daerah perkotaan yang diangkut oleh petugas, 63,35% sampah

    ditimbun atau dibakar, 6,35% sampah dibuat kompos, dan 19,05% sampah

    dibuang ke kali atau dibuang sembarangan. Besarnya volume sampah yang

    dibuang ke kali atau dibuang sembarangan berpotensi pada terjadinya pencemaran

    sungai. Jumlah sampah yang dibuang ke kali atau dibuang sembarangan tersebut

    24

  • 8/6/2019 amdal dorti

    25/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    berkontribusi terhadap pencemaran sungai sebanyak 60-70% dari semua jenis

    polutan sungai (Draft Naskah Akademik RUU Pengelolaan Persampahan).

    Sampah baik berupa sampah organik maupun anorganik di dalam sungai akan

    mengalami pembusukan dan akan menurunkan kualias air, sehingga akhirnya

    sumberdaya air sungai tersebut sudah tidak memenuhi syarat baku mutu sebagai

    sumber air bersih bagi masyarakat. Bahkan PDAM Kota Bandung menjadikan

    Sungai Cikapundung sebagai salah satu sumber air bakunya dengan jumlah debit

    600 liter/detik. Sementara kondisi kualitas air sungai ini sebetulnya semakin hari

    semakin menurun. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Kelompok Kerja

    Komunikasi Air bersama Environmental Services Program USAID, pada bulan

    Mei 2007 kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) di titik pantau Dago

    Bengkok menunjukkan angka 5,8 mg/liter dan pada bulan Juni 2007 turun

    menjadi 1,3 mg/liter. Sedangkan di titik pantau Banceuy pada bulan Mei kadar

    oksigen terlarut menunjukkan angka 5,7 mg/liter dan pada bulan Juni 2007 turun

    menjadi 2,8 mg/liter. Padahal menurut PP No. 8 tahun 2001, syarat kadar oksigen

    terlarut untuk air baku minimal 6 mg/liter. Hal ini cukup mengindikasikan betapa

    tercemarnya Sungai Cikapundung saat ini, yang salah satunya disebabkan oleh

    sampah yang dibuang ke sungai baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Harus diakui bahwa tercemarnya Sungai Cikapundung merupakan dosa kita

    bersama. Sebenarnya aturan hukum yang mengatur masalah persampahan di Kota

    Bandung sudah ada berupa Peraturan Daerah Kota Bandung No. 27 Tahun 2001

    tentang Pengelolaan Kebersihan Di Kota Bandung. Dalam perda ini diatur bahwa

    pengelolaan sampah di Kota Bandung menjadi tanggung jawab bersama antara

    pemerintah dan masyarakat. Begitu pula dalam Perda K3 No. 11 tahun 2005 pasal

    49 ayat 1 n mengatur sanksi terhadap masyarakat yang membuang sampah

    sembarangan. Namun di satu sisi sosialisasi peraturan ini masih dirasa kurang,

    mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengetahui peraturan ini.

    Sarana untuk pembuangan sampah pun masih dirasakan jauh dari cukup. Di sisi

    lain, tidak dapat dipungkiri masih banyak pula masyarakat yang kurang sadar

    untuk membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat belum memiliki budaya

    takut dan malu dalam membuang sampah. Selain itu, pemerintah pun masih

    25

  • 8/6/2019 amdal dorti

    26/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    kurang tegas dalam menerapkan sanksi terhadap pelanggar peraturan. Sehingga

    implementasi peraturan-peraturan yang ada tidak dapat berjalan sebagaimana

    mestinya.Sampai dengan saat ini pengelolaan persampahan oleh pemerintah

    masih menitikberatkan pada pengelolaan ketika sampah telah dihasilkan. Kegiatan

    pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan

    Akhir (TPA) sampah menjadi hal yang menonjol dilakukan oleh pemerintah.

    Meskipun dalam Perda No. 27 tahun 2001 disinggung pula bentuk pengelolaan

    sampah berupa pengurangan sampah sejak dari sumbernya, pemanfaatan atau

    penggunaan kembali, daur ulang dan pengomposan sampah secara maksimal.

    Sesampainya di TPA pun permasalahan sampah ini bukan berarti selesai, karena

    pada kenyataannya TPA hampir selalu bermasalah. Prof. Enri Damanhuri, peneliti

    dari Teknik Lingkungan ITB, dalam sebuah kesempatan diskusi bersama media

    yang diselenggarakan oleh K3A bersama ESP-USAID, menyebutkan bahwa

    pemahaman semua pihak tentang TPA masih salah kaprah. Di mana fasilitas TPA

    ini hanya dianggap sebagai tempat membuang sampah. Padahal dalam

    menentukan sebuah TPA perlu dicari lokasi yang cocok dan baik, perlu dirancang

    dan dibangun dengan baik dan benar, dan perlu dioperasikan dan dimonitor secara

    sungguh-sungguh. Sehingga dibutuhkan dana anggaran yang memadai, sarana dan

    prasarana yang memadai, dan SDM yang terampil dan terlatih. Tanpa prasyarat itu

    semua, dapat dipastikan TPA akan selalu bermasalah dan masyarakat sekitar TPA

    tetap enggan untuk menerima sampah orang kota.

    Sampai dengan akhir Pelita V, baru 1,33% dari seluruh TPA yang ada di perkotaan

    di Indonesia yang menggunakan metoda pembuangan akhir sampah SanitaryLandfill (Adipura 1997) dan hingga saat ini, pengoperasiannya telah berubah

    menjadi metoda Open Dumping akibat keterbatasan dana operasi dan

    pemeliharaannya. Begitu pula yang terjadi di TPA Leuwigajah sebagai tempat

    pembuangan akhir dari sampah yang dihasilkan Kota Bandung yang beroperasi

    sejak tahun 1987 hingga tahun 2005. Menurut Prof. Enri Damanhuri, persoalan

    utama dalam pengelolaan sampah di TPA Leuwigajah adalah kurangnya persiapan

    lahan. Akibatnya infrastruktur berupa pipanisasi, tempat pengolahan, serta kolam

    26

  • 8/6/2019 amdal dorti

    27/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)

    penetralisir air sampah (lindi) belum dibangun. (Kompas, Teropong 14 Maret

    2005). Karena sanitary landfill tidak berlangsung dengan baik, tidak heran sekitar

    satu tahun setelah TPA beroperasi, pencemaran air sampah terhadap sumber air

    masyarakat sudah tinggi. Pencemaran air tanah oleh lindi karena tidak adanya

    lapisan dasar dan tanah penutup yang akan menyebabkan lindi semakin banyak

    dan dapat mencemari air tanah.

    Warga sekitar TPA Leuwigajah menuturkan bahwa semenjak TPA ini mulai

    berfungsi, mata air yang semula digunakan untuk mandi, memasak, dan mengairi

    sawah, sama sekali tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Ini karena mata air itu telah tertimbun oleh sampah. Setelah ada sampah, mata air

    itu bercampur air hitam seperti air kopi dari rembesan sampah.

    Pengelolaan sampah skala kota merupakan sebuah sistem yang kompleks, namun

    harus menjadi satu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi. Jika sampai saat ini

    bentuk pengelolaan persampahan seperti di atas dipandang belum dapat

    menyelesaikan permasalahan yang ada, maka perlu segera dicari bentuk

    pengelolaan baru atau perbaikan dari sistem yang telah ada. Pemerintah harusterus membenahi sistem pengelolaan persampahan kota dengan memperhatikan

    dampak lingkungan yang mungkin timbul dari sistem yang akan diterapkan. Saat

    ini banyak bermunculan inisiatif-inisiatif pengelolaan sampah berbasis

    masyarakat. Hasilnya pun cukup membanggakan, di mana masyarakat mampu

    mengurangi volume sampah yang dihasilkannya. Misalnya seperti yang dilakukan

    oleh warga RW 15 dan RW 20 Kelurahan Tamansari yang telah mampu mengolah

    sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik menjadi barang-barang yangmempunyai nilai ekonomis. Perlu dukungan dari pemerintah menanggapi

    munculnya inisiatif tersebut, sehingga akan mendorong inisiatif baru dari

    masyarakat lainnya. Sehingga pada akhirnya volume sampah yang dihasilkan

    Kota Bandung akan berkurang dan tingkat pencemaran yang disebabkan oleh

    sampah pun akan berkurang pula.

    27

  • 8/6/2019 amdal dorti

    28/28

    Analisis dampak lingkungan (AMDAL)