31
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA ACARA II KELAS AMPHIIBIA DAN REPTILIA OLEH LALU ACHMAD TAN TILAR WSK. 10/306157/PBI/00959

amfibi & reptil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: amfibi & reptil

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA

ACARA IIKELAS AMPHIIBIA DAN REPTILIA

OLEHLALU ACHMAD TAN TILAR WSK.

10/306157/PBI/00959

PROGRAM PASCASARJANA S2FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA2011

Page 2: amfibi & reptil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amphibi dan reptil merupakan dua kelompok hewan yang telah mempu

beradaptasi dengan lingkungan terestrial. Secara evolusioner, amphibia dan reptila

dianggap lebih maju dibandingkan kelompok ikan karena kemampuan adaptasinya

tersebut. Bentuk adaptasi yang paling umum dimiliki setiap anggota amphibia dan

reptilia adalah kemampuan mereka dalam menyerap oksigen dari udara secara

langsung baik menggunakan paru-paru pada reptila atau menggunakan paru-paru

dan kulit pada amphibia.

Amphibia merupakan kelompok hewan yang dianggap lebih primitif

dibanding reptil karena hewan ini masih membutuhkan air untuk kesuksesan

siklus hidupnya. Amphibia memiliki kelimpahan sekitar 6% dari kelimpahan

seluruh jenis hewan yang ada di bumi. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan

dengan kelimpahan reptilia yang mencapai 14%. Meskipun kelimpahan mereka

tidak begitu besar namun kedua kelompok hewan ini memiliki keanekaragaman

yang cukup tinggi dengan persebaran yang luas.

Keanekaragaman serta persebaran yang cukup tinggi membuat variasi

karakter serta ciri taksonomi di antara mereka menjadi semakin tinggi. Variasi

karakter yang tinggi di antara mereka membutuhkan suatu sistem pengelompokan

yang baik dan stabil sehingga studi taksonomi harus terus ditingkatkan untuk

mendapatkan klasifikasi yang lebih natural.

B. Tujuan

Praktikum ini diadakan dengan tujuan:

1. Mengenal karakter kelas amphibia dan reptilia,

2. Mempelajari ciri-ciri penting untuk identifikasi

Page 3: amfibi & reptil

C. Landasan Teori

Amphibia merupakan kelas dalam vertebrata berkaki empat, fosil

pertamanya adalah Istiostegid pada zaman Devon dan leluhurnya mungkin adalah

ikan Krosopterigi ripidistia. Bentuk-bentuk awal memiliki kulit bersisik, hampir

seluruhnya hilang dalam satu anak kelas modern (Lissamphibia) dengan tiga

bangsa; apoda, caecilia tak berkaki; urodela, salamander dan kadal; anura, katak

dan kodok. Dibanding dengan leluhurnya yang terutama bersifat akuatik, amfibi

yang lebih sesuai dengan daratan mempunyai tulang punggung dengan

sambungan lengkung saraf yang lebih banyak dan intersentra yang lebih besar.

Gelang dada lebih bebas dari tengkorak, memungkinkan beberapa gerakan kepala

ke arah samping. Gelang panggul terdiri dari tiga pasang tulang dengan beberapa

penggabungan yang membentuk ismfisis pubis yang kaku (Abercrombie et al,

1993).

Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan

induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa

jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di

pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di

punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan

membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil. Telur-telur

kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (b. Inggris: tadpole),

yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa

lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian

diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya

insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat

sebagai kodok atau katak kecil (Duellman, 2003).

Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang

berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah

tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya

diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap

benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:

Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies

Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies

Page 4: amfibi & reptil

Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar

7.900 spesies

Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies

Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata

bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka

menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia. Ukuran reptil

bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus

ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin,

Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil

adalah herpetologi (Benton, 2004).

Tokek rumah adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cecak

besar, suku Gekkonidae. Tokek rumah memiliki nama ilmiah Gekko gecko

(Linnaeus, 1758). Dalam bahasa lain hewan ini disebut sebagai téko atau tekék

(bahasa Jawa), tokék (bahasa Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (bahasa

Inggris). Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai

340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya. Dorsal (sisi punggung) kasar,

dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan

bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah

tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam

baris bintil; berbelang-belang. Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi

dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari.

Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari

tokek nampak melebar (Manthey, 1997).

Page 5: amfibi & reptil

BAB II

METODE

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Kunci determinasi amphibia dan reptilia

b. Mikroskop cahaya

c. Penggaris

d. Bak spesimen

e. Kamera

2. Bahan

a. Berudu dan dewasa Rana chalconata

b. Berudu dan dewasa Bufo melanosticus

c. Kadal biasa (Eutropis multifasciata)

d. Kadal terbang (Draco volans)

e. Tokek (Gekko gecko)

B. Cara Kerja

1. Pengamatan Spesimen Berudu

a. Siapkan cawan petri dan mikroskop stereo Eschenbach

b. Segera setelah berudu mati, keluarkan dengan pinset secara hati-hati,

c. Letakkan spesimen di atas cawan petri untuk dilakukan pengamatan,

d. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop meliputi :

Postur tubuh

Corak warna

Sirip ekor

Letak spirakel

Morfologi oral

e. Catat seluruh informasi yang diperoleh dari spesimen

Page 6: amfibi & reptil

2. Pengamatan spesimen katak/kodok dewasa

a. Masing-masing spesimen diletakkan di atas nampan plastik atau di atas

stereofom

b. Catat panjang tungkai depan dan tungkai belakan serta perbandingannya

c. Pengamatan dan identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologinya

dengan menggunakan kunci determinasi yang tersedia

d. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan :

Postur tubuh

Bentuk moncong

Bentuk ekstrimitas (pads dan selaput renang)

3. Pengamatan spesimen reptilia (Subordo Lacertilia)

a. Masing-masing spesimen diletakkan di atas nampan plastik atau di atas

stereofom

b. Pengamatan dan identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologinya

dengan menggunakan kunci determinasi yang tersedia

c. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan :

Postur tubuh

Bentuk sisik, pola dan corak warnanya

Karakter kepala

Karakter tungkai dan tipe jari

Karakter tubuh

Karakter spesifik lain seperti, gigi, autotomi, dan pelebaran rusuk

Page 7: amfibi & reptil

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan Spesimen Berudu

1. Tabel 3.1. Data Morfologi Berudu Anura

No

.Morfologi Sp. 1 Sp. 2 Sp 3

1 Tipe mata Dorsal Dorsal Dorsal

2 Tipe rahang dan paruh

a. Keratinasi paruh

b. Tipe paruh

c. Pelebaran paruh

Lebar

Cuspate,

rounded

Short

Sedang

Cuspate, rounded

Long

Sempit

Serrate, saw-

toothed

long

3 Tipe warna otot dan sirip ekor Banded Bicolored Bicolored

4 Tipe spirakel Sinistral Dual Dual

5 Tipe vent Medial vent Medial vent Dextral vent

6 Bentuk mulut

Papilla tepi

Tepi mulut

Dorsal gabDorsal&ventral

gab

7 Rumus geligi I+4-4/1-1+V I+1-1//III I/III

2. Tabel 3.2. Data Karakter Morfologi Spesies Anura

Spesies

Bentuk moncongPads Selaput renang

TubuhDepan Belakang Depan Belakang

Sp 1 Sedang - - - Setengan GemukSp 2 Sedang - - - Setengah RampingSp 3 Sedang + + - Penuh RampingSp 4 Pendek + (kecil) + (kecil) - Setengah Gemuk

3. Tabel 3.3. Perbandingan Panjang Tungkai Spesies Anura

Tungkai Sp 1 Sp 2 Sp 3 Sp 4Depan (cm) 5.6 4.4 4.7 3.1Belakang (cm) 9.6 8.5 11.5 4.6Perbandingan 4.0 4.1 6.3 1.5

Page 8: amfibi & reptil

B. Identifikasi

1. Identifikasi Spesies Amphibia (Anura)

a. Spesies 1

1b. Tubuh dengan empat tungkai, kepala jelas.....................................2

2a. kulit kasar tertutup bintil-bintil........................................Bufonidae

b. Spesies 2

1b. Tubuh dengan empat tungkai, kepala jelas.....................................2

2a. kulit kasar tertutup bintil-bintil........................................Bufonidae

c. Spesies 3

1b. Tubuh dengan empat tungkai, kepala jelas.....................................2

2b. Kulit paling banyak dengan bintil kecil, biasanya lembut..............3

3b. Tungkai relatif panjang...................................................................5

5a. tubuh ramping, ujung jari melebar dan pipih dengan alur melingkar

memisahkan bagian atas lempengan dari bagian yang bawah........6

6a. Warna tubuh bagian atas berbeda dengan bagian samping, ada

spasang pelipatan dorsolateralnatau samar-samar, jari dan ujung

ibu jari pipih yang membesar, mata tidak terlalu besar, moncong

relatif meruncing, umumnya tidak arboreal......Ranidae (Raninae)

d. Spesies 4

1b. Tubuh dengan empat tungkai, kepala jelas.....................................2

2b. Kulit paling banyak dengan bintil kecil, biasanya lembut..............3

3a. Tungkai relatif pendek....................................................................4

4b. tubuh kecil sampai besar dan gemuk dengan jari atau tanpa ujung

melebar, kepala relatif kecil dan runcing, mulut dan mata kecil

.....................................................................................Microhylidae

2. Identifikasi Spesies Reptilia

a. Spesies 1

1b. Tubuh memanjang tanpa dibungkus bangunan tulang.....................2

Page 9: amfibi & reptil

2b. Lubang dubur (Kloaka) melintang, badan tertutu oleh sisik atau

bintil....................................................................Ordo Squamata (3)

Kunci pengenal menuju anggota subordo Lacertilia/Sauria

1b. Tubuh lebih kecil..............................................................................2

2b. bagian dorsal kepala ditutupi oleh sisik yang relatif besar dan

simetris, lidah tertutup papila pendek yang tersusun imbricata atau

ada lipatan-lipatan............................................................................4

4b. badan ditutupi sisik cycloid yang tersusun imbricata dan berbentuk

sama (simetris), tidak ada lubang preanal maupun femoral

.............................................................................................Scincidae

b. Spesies 2

1b. Tubuh memanjang tanpa dibungkus bangunan tulang.....................2

2b. Lubang dubur (Kloaka) melintang, badan tertutu oleh sisik atau

bintil....................................................................Ordo Squamata (3)

Kunci pengenal menuju anggota subordo Lacertilia/Sauria

1b. Tubuh lebih kecil..............................................................................2

2b. bagian dorsal kepala ditutupi oleh sisik yang relatif besar dan

simetris, lidah tertutup papila pendek yang tersusun imbricata atau

ada lipatan-lipatan............................................................................4

4b. badan ditutupi sisik cycloid yang tersusun imbricata dan berbentuk

sama (simetris), tidak ada lubang preanal maupun femoral

.............................................................................................Scincidae

c. Spesies 3

1b. Tubuh memanjang tanpa dibungkus bangunan tulang.....................2

2b. Lubang dubur (Kloaka) melintang, badan tertutu oleh sisik atau

bintil....................................................................Ordo Squamata (3)

Kunci pengenal menuju anggota subordo Lacertilia/Sauria

1b. Tubuh lebih kecil..............................................................................2

2a. Bagian dorsal kepala tertutup bintil atau sisik kecil. Lidah licin atau

dengan papila yang panjang.............................................................3

Page 10: amfibi & reptil

3a. bagian badan pipih lateral, ditutupi oleh bintil atau sisik. Tipe gigi

pleurodont. Lidah pendek dengan lekukan dangkal pada ujungnya

........................................................................................Gekkonidae

d. Spesies 4

1b. Tubuh memanjang tanpa dibungkus bangunan tulang.....................2

2b. Lubang dubur (Kloaka) melintang, badan tertutu oleh sisik atau

bintil....................................................................Ordo Squamata (3)

Kunci pengenal menuju anggota subordo Lacertilia/Sauria

1b. Tubuh lebih kecil..............................................................................2

2a. Bagian dorsal kepala tertutup bintil atau sisik kecil. Lidah licin atau

dengan papila yang panjang.............................................................3

3b. badan pipih dorsoventral, ditutupi oleh sisik imbricata. Tipe gigi

acrodont. Lidah pendek dan sedikit berlekuk pada bagian ujungnya

...........................................................................................Agamidae

e. Spesies 5

1b. Tubuh memanjang tanpa dibungkus bangunan tulang.....................2

2b. Lubang dubur (Kloaka) melintang, badan tertutu oleh sisik atau

bintil....................................................................Ordo Squamata (3)

Kunci pengenal menuju anggota subordo Lacertilia/Sauria

1b. Tubuh lebih kecil..............................................................................2

2a. Bagian dorsal kepala tertutup bintil atau sisik kecil. Lidah licin atau

dengan papila yang panjang.............................................................3

3b. badan pipih dorsoventral, ditutupi oleh sisik imbricata. Tipe gigi

acrodont. Lidah pendek dan sedikit berlekuk pada bagian ujungnya

...........................................................................................Agamidae

Page 11: amfibi & reptil

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi

1. Klasifikasi Spesies Amphibia

a. Spesies 1

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Amphibia

Order : Anura

Family : Bufonidae

Genus : Duttaphrynus

Species : Duttaphrynus melanostictus (Schneider, 1799)

b. Spesies 2

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Amphibia

Order : Anura

Family : Bufonidae

Genus : Duttaphrynus

Species : Duttaphrynus melanostictus (Schneider, 1799)

c. Spesies 3

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Amphibia

Order : Anura

Family : Ranidae

Page 12: amfibi & reptil

Subfamily : Raninae

Genus : Rana

Species : Rana Chalconata

d. Spesies 3

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Amphibia

Order : Anura

Family : Microhylidae

Subfamily : Microhylinae

Genus : Kaloula

Species : Kaloula baleata (Müller in Van Oort and Müller, 1833)

2. Klasifikasi Spesies Reptilia

a. Spesies 1

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Order : Squamata

Subordo : Autarchoglossa 

Family : Scincidae 

Genus : Mabuya

Species : Mabuya multifasciata (Kuhl, 1820)

b. Spesies 2

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Page 13: amfibi & reptil

Order : Squamata

Subordo : Autarchoglossa 

Family : Scincidae 

Genus : Mabuya

Species : Mabuya multifasciata (Kuhl, 1820)

c. Spesies 3

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Order : Squamata

Subordo : Gekkota 

Family : Gekkonidae 

Genus : Gekko

Species : Gekko gecko (Linnaeus, 1758)

d. Spesies 4

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Order : Squamata

Family : Agamidae

Genus : Draco

Species : Draco volans Linnaeus, 1758

e. Spesies 5

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Page 14: amfibi & reptil

Order : Squamata

Family : Agamidae

Genus : Draco

Species : Draco volans Linnaeus, 1758

B. Gambar Spesimen

1. Spesimen berudu

Sp 1 (Lateral view) Sp 1

Sp 2 (ventral view) Sp 2

Sp 3 (Lateral view) Sp 3

Gambar 4.1. Morfologi tubuh (kiri) dan oral disc (kanan) berudu : mata (E), spirakel (S), mulut (M), geligi (T), Suprarostral (Sr), Infrarostral (Ir).

E

S

M

S

T

Sr

Sr

Sr

T

T

Ir

Ir

Page 15: amfibi & reptil

2. Spesimen Amphibia

a. Spesies 1 dan 2 (Duttaphrynus melanostictus (Schneider, 1799))

b. Spesies 3 Rana Chalconata

SO

T

L

Gambar 4.2. Duttaphrynus melanostictus, dengan karakter pematang supra orbital (SO), membran tympanum (T) yang jelas, terdapat sedikit lamela (L).

L

DL

P

Gambar 4.3. Rana chalconata, dengan karakter Lamela (L) yang penuh, terdapat Pad (P) pada ujung jari, serta memiliki pelipatan dorso-lateral (DL)

Page 16: amfibi & reptil

c. Spesies 4 Kaloula baleata (Müller in Van Oort and Müller, 1833)

3. Spesimen Amphibia

a. Spesies 1 dan 2 (Mabuya multifasciata (Kuhl, 1820))

b. Spesies 3 (Gekko gecko (Linnaeus, 1758))

Gambar 4.4. Kaloula baleata, dengan karakter mata yang kecil, tubuhkecil membulat, dan tungkai yang pendek

PA

Gambar 4.4. Mabuya multifasciata, dengan karakter tubuh tertutupi oleh scuama, dan terdapat porus acusticus (PA) externus sebagai indera pendengar

Gambar 4.5. Gekko gecko, dengan karakter tubuh tertutupi oleh scuama dan bintil-bintil putih, serta memiliki lamela pada bagian bawah jari.

Page 17: amfibi & reptil

c. Spesies 4 dan 5 (Draco volans Linnaeus, 1758)

C. Pembahasan

Amphibia dan reptilia merupakan hewan tetrapoda yang telah mampu hidup

dan beradaptasi di lingkungan terestrial. Kemampuan adaptasi ini membuat

mereka dapat terus hidup di berbagai kondisi lingkungan. Suatu bentuk adaptasi

umumnya diikuti dengan perubahan morfologi, anatomi, fisiologi dan kebiasaan

hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi secara tidak langsung akan

meningkatkan variasi di antara mereka. Variasi ini dapat terlihat pada setiap

tahapan siklus hidupnya. Hal tersebut dapat terlihat dari bentuk morfologi tiga

ekor berudu dari tiga spesies berbeda. Perbedaan yang paling jelas terlihat adalah

dari warna tubuh, bentuk tubuh dan bentuk alat mulut atau oral disc.

Berudu Sp1 memiliki warna tubuh yang cerah dibandingkan dengan berudu

Sp2 dan Sp3. Hal ini tentu berkaitan erat dengan kondisi lingkungan tempat hidup

mereka. Berudu Sp3 yang memiliki warna tubuh paling gelap akan memilih

lingkungan dengan substrat tanah berpasir atau bebatuan sedangkan berudu Sp2

dan Sp1 yang memiliki warna tubuh keabuan dan kecoklatan akan memilih

lingkungan dengan substrat berlumpur agar dapat berkamuflase dan menghindari

diri dari predator. Bentuk adaptasi lain yang terlihat adalah bentuk mulut dan

susuna geligi atau oral disc. Pada berudu Sp1 susunan gerigi yang dimilikinya

bertingkat dan banyak didukung ukuran bukaan mulut yang besar, namun

Gambar 4.6. Draco volans, dengan karakter utama pada bagian sisi kanan dan kiri tubuh terdapat membran interfemoral yang melebar sebagai alat untuk terbang

Page 18: amfibi & reptil

keratinifikasi hanya terlihat pada bagian suprarostral. Pada berudu Sp1 dan Sp2

terlihat susunan geligi tidak begitu banyak dan mulut cenderung lebih kecil namun

dengan keratinifikasi pada bagian supra dan infrarostral. Bentuk mulut ini sangat

erat kaitannya dengan bentuk pemilihan pakan. Secara teori diketahui bahwa pada

fase berudu pemilihan makanan dapat bermacam-macam mulai dari fitoplankton

sampai bersifat kanibal. Namun, bentuk oral disc ini dapat dijadikan penciri utama

dalam membedakan setiap jenis spesies dalam kelompok anura.

Pada individu dewasa, bentuk mulut katak/kodok tidak lagi dijadikan

karakter utama dalam identifikasi. Karakter utama yang sering digunakan dalam

membedakan famili besar anura adalah bentuk permukaan kulit. Permukaan kulit

yang kasar dan berbintil identik dengan family Bufonidae sedangkan permukaan

kulit yang lebih halus identik dengan family Ranidae. Duttaphrynus

melanostictus atau yang sering dikenal sebagai Bufo melanosticus merupakan

salah satu holotype untuk family Bufonidae. Karakter sekunder yang membedakan

mereka dalam kelompok besar adalah letak kelenjar paratiroid dan adanya

pematang supraorbital di atas kepala mereka.

Berbeda dengan Bufonidae, Ranidae merupakan kelompok anura yang

memiliki kulit yang halus. Karakter lain yang membedakannya dengan family

bufonidae adalah adanya pelipatan dorsolateral yang ada di samping tubuhnya.

Selain itu, umumnya pada setiap anggota Ranidae memiliki bantalan pada ujung

jarinya serta terdapat selaput renang pada tungkai belakangnya. Bentuk morfologi

ini mendukung kehidupannya yang sebagian besar dihabiskan di dalam air dan

menempel pada substrat seperti kayu dan daun. Tungkai merupakan bagian yang

paling banyak memiliki perbedaan antara Bufonidae dan Ranidae. Perbedaan itu

terlihat pada perbandingan panjang tungkai depan dan belakang. Family Ranidae

umumnya memiliki perbandingan panjang tungkai yang lebih besar karena

memiliki tungkai belakang yang sangat panjang. Perbandingan panjang tungkai ini

sangat mempengaruhi bentuk pergerakan dari katak dan kodok tersebut.

Selain Ranidae terdapat kelompok anura lain yang memiliki perbedaan jelas

dengan family Bufonidae yaitu Microhylidae. Kelompok ini umumnya memiliki

tubuh dan mata yang kecil dengan tubuh membulat. Bentuk seperti ini sangat baik

digunakan untuk mengali tanah dan bersembunyi di dalam tanah.

Page 19: amfibi & reptil

Pada kelas Reptilia terdapat sebuah kelompok besar yang mendominasi

kehidupan di alam. Kelompok tersebut adalah kelompok Squamata. Ciri-ciri

utama kelompok ini adalah setiap anggotanya memiliki tubuh yang ditutupi sisik

atau bintil dan memiliki dua pasang tungkai yang membedakannya dengan

kelompok Serpentes. Karakter kunci yang membedakan anggota dalam kelompok

Squamata adalah bentuk tubuh, tipe gigi dan ada atau tidaknya lubang femoral dan

preanal. Bentuk tubuh merupakan karakter yang membedakan family squamata

lainnya dengan family Varanidae (Biawak dan komodo). Tipe gigi merupakan ciri

pemisah family Gekkonidae. Family Gekkonidae seperti tokek (Gekko gecko)

umumnya memiliki tipe gigi pleurodont sedangkan family Agamidae dengan

anggota seperti kadal terbang (Draco volans) memiliki tipe gigi acrodont. Selain

itu, D. volans memiliki keistimewaan karena memiliki empat pasang costae yang

mendukung membran interfemoral saat hewan ini terbang. Mabuya multifasciata

yang memiliki nama lain Eutropis multifasciata merupakan anggota family

Scincidae yang dipisahkan dengan kelompok lain karena reptil dalam family ini

memiliki sisik Cycloid namun tidak memiliki lubang femoral maupun preanal.

Page 20: amfibi & reptil

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberpapa kesimpulan

penting antara lain :

1. Variasi dapat terlihat pada setiap tahapan siklus hidup Anura. Hal tersebut

dapat terlihat dari warna tubuh, bentuk tubuh dan bentuk alat mulut atau oral

disc.

2. Pada individu dewasa karakter utama yang sering digunakan dalam

membedakan famili besar anura adalah bentuk permukaan kulit.

3. Karakter lain yang digunakan dalam mengidentifikasi anggota kelompok

anura antara lai, adanya pelipatan dorsolateral, bantalan pada ujung jarinya,

serta terdapat selaput renang pada tungkai belakangnya.

4. Pada kelas Reptilia terdapat sebuah kelompok besar yang mendominasi

kehidupan di alam. Kelompok tersebut adalah kelompok Squamata.

5. Karakter kunci yang membedakan anggota dalam kelompok Squamata adalah

bentuk tubuh, tipe gigi dan ada atau tidaknya lubang femoral dan preanal.

Page 21: amfibi & reptil

DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M, M. Hickman, M. L. Johnson, M. Thain. 1993. Kamus Lengkap

Biologi Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Benton, Michael J. (2004). Vertebrate Paleontology (3rd ed.). Oxford: Blackwell

Science Ltd.

Duellman, William E., Schlager, Neil (2003). "Animal Life Encyclopedia: Volume

6 Amphibians". Thomson-Gale ISBN 0-7876-5782-4

Manthey, U. & W. Grossmann, 1997, Amphibien und Reptilien Südostasiens. NTV

Verlag, Münster.