35
AMINA YULIANA PURWANINGSIH, M.Si.

Amina

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Semester 2, Bu Yuliana.Kalo mau mengedit dimohn menyertakan nama penulisnya. sebagai etika dan ucapan terima kasih. suwun :)

Citation preview

AMINA

YULIANA PURWANINGSIH, M.Si.

Amina

CHOH

OH

OH

CH2NH2 CHOH

OH

OH

CH2NH2CH3

norepinafrina(stimulan)

epinafrina(adrenalina)

CH

CH3

CH

CH3

NHCH3

efedrina(dekongestan)

Klasifikasi amina

R N H

H

CH3 NH2

metil aminaContoh :

Amina primer

R N H

R

NH

CH3

N-metilanilina

CH3 NH

CH3

dimetilamina

Contoh :

Amina sekunder

N CH3

CH3

N,N-dimetilanilina

R N R

R

Amina tersier

Contoh :

Amina kuartener

N

R

R

R

R X-

Dalam bentuk garam amonium kuartener

N

CH3

H3C

CH3

H Cl-

trimetilamonium klorida

Contoh :

Tata nama amina• Amina sederhana biasanya diberi nama berdasarkan sistem gugus

fungsional. Gugus alkil atau aril disebut lebih dulu, kemudian ditambah akhiran –amina

• Diamina diberi nama dari alkana induknya, diikuti akhiran -diamina

CH3 CH2

CH2

NH2

propilamina

NH2

sikloheksilamina

CH2

NH

CH3 CH2

CH3

dietilamina

CH2

CH2

CH2

NH2NH2

1,3-propanadiamina

• Jika lebih dari satu tipe gugus alkil terikat pada N, gugus alkil terbesar dianggap sebagai induk. Gugus alkil tambahan dinyatakan dengan awalan N-alkil-

CH

NH

CH3 CH3

CH3

N-metil-2-propilamina

CH

NCH3 CH3

CH3

CH3

N,N-dimetil-2-propilamina

NH2C

H3C

H3CH2C CH3

indukcabang

cabang

N,N-dimetilpropilamina

N

H2C

H3CCH3

cabang cabang

induk

N-etil-N-metilsikloheksilamina

• Jika terdapat kefungsionalan yang memiliki prioritas tata nama yang lebih tinggi maka digunakan nama awalan amino

NH2 CH2

CH2

OH

2-aminoetanol

CH3 CH

NHCH3

COOH

asam-2-(N-metilamino) propanoat

H2C

H2C C CH3

O

H2N

4-amino-2-butanon

C

NH2

NH2

O

OH

asam 2,4-diaminobenzoat

• Amina heterosiklik

N

piridina1

2

3

4

N

Hpirola

N

Quinolin1

2

3

45

6

7

8 N

Hindol1

2

3

4

5

6

7

Sifat fisis amina• Amina primer dan sekunder dapat membentuk ikatan

hidrogen

• Amina primer, sekunder maupun tersier berbobot molekul rendah larut dalam air karena mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air

N

R'

H

R

H

N

R R'

NR'

H

R

ikatan hidrogenikatan hidrogen

N

R'

"R

R

H O

H

ikatan hidrogen

amina

air

Sifat fisis amina

• Amina atsiri mempunyai bau yang khas dan biasanya merangsang/tajam

• Aril amina seperti anilina bersifat racun dan berbahaya karena dapat menembus kulit

• Beberapa seperti betanaftilamina bersifat karsinogenik

• Garam amina dan garam amonium kuartener bersifat seperti garam anorganik yaitu larut dalam air dan tidak berbau

Kebasaan amina• Amina lebih bersifat basa daripada air dan kurang basa

dibandingkan dengan ion hidroksida. RNH2 + H3O+ RNH3

+ + H2O

basa kuat basa lemah

RNH3+ + OH- RNH2 + H2O

basa kuat basa lemah

NH3 CH3NH2 CH3NHCH3

• pada umumnya, gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amina, dan gugus penarik elektron menurunkan kebasaannya

Bertambahnya kebasaan

• Amina aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibandingkan amin alifatik atau amonia, hal ini disebabkan delokalisasi resonansi dari pasangan elektron bebas pada amina aromatik, yang tidak terdapat pada amina alifatik

• Contoh :

• Kebasaan amina jauh lebih besar dibandingkan kebasaan amida, karena adanya delokalisasi elektron pada amida. larutan amida bersifat netral dalam air.

NH2

Ka = 4,2 x 10-10

NH2

Ka = 5,5 x 10-4

Pembuatan aminaa. Substitusi nukleofilik

RX + NH3SN2

RNH3+ X -

- OH RNH2

aminaalkil halida

- OH

NH3 : + CH2

CH3

Br CH2

CH3

H3N+

Br -

pengolahan dengan basa :

CH2

CH3

H3N+

Br - + CH2

CH3

NH2+ +H2O Br -

Contoh :

b. Reduksi senyawa nitro

CH3

O2N

NO2

(1) Fe, HCl

(2) OH-

CH3

H3N

NH3

2,4-dinitrotoluena 2,4-toluenadiamina

c. Aminasi reduktif

CH

O NH3

- H2OCH

NH H2, Ni

60 o, 90 atmCH2NH2

imina benzilamina(85 %)

benzaldehida

Mekanisme reaksi pembentukan amina dari aldehida

C

O

H: NH3

C

OH

H

NH2(1)

karbolamina

-H2O

(2)

CH

NH

suatu imina

(3)

H2/Ni

CH

NH2

H

benzilamina

benzaldehida

Keterangan :1)Amonia menyerang gugus karbonil melalui reaksi adisi nukleofilik

menghasilkan Karbolamina sebagai intermediate2)Intermediate melepaskan air (H2O) dan menghasilkan imina3) imina direduksi menghasilkan produk amina

d. Penataan ulang amida

R CNH2

O X2, OH-

RNH2

amida amina

CH3CH2 CH

CH3

CNH2

O Br2, OH-CH3CH2 C

H

CH3

NH2

2-metil-2-butanamida 2-butilamina

Reaksi-reaksi amina

a. Pembentukan garam• Reaksi amina dengan suatu asam mineral dapat

membentuk garam• Garam diberi nama: garam amonium tersubstitusi

atau sebagai kompleks amina asam

NH3C

CH3

CH3

+ HCl NH3C

CH3

CH3

H Cl-

trimetilaminatrimetilamonium klorida

atautrimetilamina hidroklorida

C NH2O

O(CH3CH2)2NCH2CH2

novokainatak larut dalam air

HClC NH2O

O(CH3CH2)2NCH2CH2

+

novokaina hidrokloridalarut alam air

• karena kemampuannya membentuk garam, amina yang tak larut dalam air dapat dilarutkan dengan mengolahnya dengan asam encer

NH2

H2CH3C + CH3COOH NH3

H2CH3C

-O2CCH3

etilamina asam asetat etilamonium asetatatau

etilamina asetat

Reaksi pembentukan garam amina juga dapat dimanfaatkan untuk Mengekstrak Senyawa-senyawa amin alam yang mempunyai aktivitas biologis

b. Pembentukan amida

R2NH + R' CCl

OR2N CR'

O

amina klorida asam amida

CH3NH2 + CH3 CCl

OCH3 C

O

NH2CH3

N-metilasetamida

Contoh :

Mekamisme pembentukan amida dari amina

H3C C

O

Cl + CH3NH2 H3C C

O

Cl

HN

H

CH3

-HCl

H3C C

O

HN CH3

N-etilasetamida(suatu amida)

klorida asam metilamina

Pembuatan obat-obatan sulfonamida dari amina

• Sulfonamida : senyawa dimana nitrogen terikat pada gugus sulfonil

• Dibuat dengan mereaksikan arilsulfonil klorida dengan amonia atau amina primer/sekunder

• Banyak paraamino sulfonamida digunakan sebagai zat bakteriostatik efektif, diantaranya adalah :

S Cl

O

O

+ R2NH S NR2

O

O

+ HCl

benzena sulfonilklorida

sulfonamida

amina

S NH2

O

O

NH2

sulfanilamida

S NH

O

O

NH2

N

S

sulfatiazol

Uji Hinsberg

• Reaksi untuk membedakan amina primer, sekunder atau tersier

• Pereaksi yang digunakan adalah benzena sulfonil klorida amina 1o+ benzena sulfonil klorida endapan sulfonamida

` yang larut dalam basa tapi

tidak dalam asamAmina 2o + benzena sulfonil klorida endapan sulfonamida

yang tak larut dalam basa maupun asamAmina 3o + benzena sulfonil klorida tak ada reaksi

RNH2

amina primer

+ S

O

Cl

Obenzena sulfonil klorida

OH-

S

O

N

O

R

H

OH-

H2O

asam

S

O

N

O

R

anion sulfonamida(larut dalam basa)

H+S

O

N

O

R

H

suatu sulfonamida(tidak larut dalam asam)

Uji Hinsberg pada amina primer

c. Reaksi amina dengan asam nitrit

• Amina primer :RNH2 + HONO ROH + H2O + N2

CH

NH2H3C

CH3

isopropilamina(amina primer)

NaNO2HCl

0oCCH

NH3C

CH3

N Cl-

isopropildiazonium klorida

-N2

-Cl-CHH3C

CH3H2O

CH

H3C

CH3

OH + CH

H3C CH2

2-propanol propena

• Amina sekunder R2NH + HONO R2N-NO + H2O

• Amina tersierR3N + HONO R3N+HONO

N-nitrosoamina(minyak berwarna kuning)

HN CH3

NaNO2

HClN N

CH3

O

gugus nitroso

N-metilanilinasuatu N-nitrosoamina (93 %)

Trialkilamonium nitrit(larutan)

ELIMINASI HOFMANN

• Garam amonium kuartener hidroksida (padat) akan terjadi reaksi eliminasi jika dipanaskan eliminasi Hofmann

• Reaksi E2• Produk eliminasi : alkena dengan gugus alkil yang

lebih sedikit pada karbon ikatan pi

R2C CH2

NR3

H OH

kalorR2C CH

NR3

H OH

keadaan transisi E2

R2C CH2

+

+

R3N:

H2O

alkena

garam amonium hidroksida

REAKSI ARIL AMINA• Substitusi elektrofilik aromatik• Reaksi SandMeyer (garam diazonium)• Reaksi coupling diazonium

Substitusi elektrofilik aromatik (aril amina)

• Gugus amino (-NH2) adalah gugus pengarah orto-, dan para- dalam reaksi substitusi elektrofilik aromatik.

• Contoh reaksi antara anilin dengan Br2

NH2

Br2

H2O

NH2

BrBr

Branilin

2,3,5-tribromoanilin(100%)

Reaksi SandMeyer (garam diazonium)

• Amin aromatik primer direaksikan dengan asam nitrit pada suhu 0°C menghasilkan garam arildiazonium, reaksi ini disebut reaksi diazotasi

• Nitrogen pada ion diazonium dapat diganti dengan berbagai macam nukleofilik dalam reaksi substitusi

NH2

anilin

+ HONO + H+Cl-0-5oC

N N Cl-

+ 2H2O

benzenadiazonium klorida

N N

Br

I

OH

CN

Cl

H

Reaksi substitusi ion benzenadiazonium

Reaksi coupling diazonium

• Ion arildiazonium bersifat elektrofil, dapat bereaksi dengan cincin aromatik yang diaktifkan (seperti fenol atau amina aromatik) menghasilkan senyawa-senyawa azo, Ar-N=N-Ar’.

• Reaksi ini sering disebut reaksi penggabungan azo (coupling azo)

+

NN

OHN

N

OH

senyawa azo(p-hidroksi azobenzena)

ion benzena diazoniumfenol

LATIHAN1. Tuliskan struktur, beri nama, dan klasifikasikan (primer, sekunder, atau

tersier) senyawa amina berikut :a. Sikloheksamina f. N-etil-N-fenil anilina b. N,N-dimetilpiperidium klorida g. 2- metilpropilaminac. Tetra metil amonium klorida h. 1,2-propanadiaminad. Asam 2-amino-3-fenilpropanoat i. N-metil sikloheksaminae. N-metil-1-sikloheksil-2-propilamina j. N,N-dietil benzilamina

2. Urutkan dan jelaskan kebasaan dari senyawa –senyawa berikut :a. anilin, m-nitroanilin, p-nitroanilin dan o-nitroanilinb. trimetilamina dan tetrametilamonium hidroksida

3. Tunjukkan tipe ikatan hidrogen yang dapat terjadi dalam a. Dimetil amina murnib. dimetil amina dalam air

4. Bagaimanakah membuat senyawa-senyawa berikut dari suatu amida dan alkil halida?a. Benzilaminab. propilaminac. Sikloheksilamina

5. Bila n-butilamina diolah dengan larutan (berair) dingin HCl dan NaNO3, maka diperoleh produk-produk berikut : 1-klorobutana, 1-butanol, 2-butanol, 1-butena, 2-butena dan gas nitrogen. Sarankan suatu (atau beberapa) mekanisme yang mencakup masing-masing produk ini!

5. Ramalkan produk organik utamanya bila senyawa di bawah ini dipanaskan :

6. Bagaimana memisahkan amina primer, sekunder, dan tersier?

H3CH2C

H2C

H2C N

CH3

CH3

H2C CH3 OH-