Upload
j-sapta-agung
View
296
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
Penanganan Anak Yang Berkebutuhan Khusus
Kusandrini,S.Psi.,M.Kes.,Psikolog
Pertanyaan untuk kita
1. Apakah ank siap untuk masuk sekolah ?
2. Apakah sekolah siap untuk anak ?
Ini adalah landasan kuat yang perlu dijawab agar anak mendapat manfaat dari pendidikan dini dan anak tidak bermasalah
Mengapa anak siap sekolah perlu mendapat perhatian ?
1. Perubahan dari cara belajar informal melalui pengamatan dan bermain dirumah atau di TK
Sekolah cara belajar formal dan terstruktur
2. Seorang anak diharapkan transisi dari budaya bicara yang baru dikuasai kebudaya menulis
3. Anak diharapkan duduk tenang padahal mereka terbiasa dengan aktivitas dan kebebasan bergerak
4. Anak tunggal memerlukan penyesuaian ke lingkungan dengan banyak anak
5. Melepaskan diri dari keterikatan dengan ibu dan pengasuhnya berpindah ke guru
Guru perlu menyadari :
Hari-hari pertama merupakan saat-saat yang bisa sangat traumatis bagi anak dan penuh stres
Apa yang harus dilakukan guru ?
- Sebagai motivator
- Sebagai fasilisator
Sikap Guru yang harus dimiliki
• Mutu• Hormat• Berpikir positif• Jujur• Ramah• Rajin• Sabar• Tanggungjawab• Disiplin
• Kasih Sayang• Ikhlas• Bersih• Rendah Hati• Syukur• Istiqomah (Konsisten)• Qona’ah (Terima Apa Adanya)• Taqwa• Khusyu
Kepribadian Guru
Kepribadian : Sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatan yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Kepribadian Guru adalah sifat khas yang dimiliki guru yang meliputi :
• Dimensi Karakteristik Pribadi Guru
• Dimensi Sikap Guru terhadap Siswa
• Dimensi Sikap Guru terhadap Materi dan Metode Pelajaran.
Karakteristik Pribadi Guru • Mencintai profesi sebagai guru • Terbuka dalam perencanaan kegiatan belajar – lebih
menekankan mendidik dari pada mengajar.• Materi berguna bagi siswa• Ada alternatif cara mengkomunikasikan kepada
siswa• Aturan dibuat fleksibel• Humor secara proporsional• Bisa menunjukan ekspresi kasih sayang• Tidak bersikap kasar baik secara verbal maupun
fisik• Memperhatikan anak secara seimbang.
Sikap kognitif Guru Terhadap Siswa
• Perilaku demokratis dan tenggang rasa• Responsif terhadap kelas ( mau mendengar,
masalah)• Memandang siswa sebagai patner• Menilai siswa secara proposional – Mengenali
aspek individu anak• Berkesinambungan dalam membuat ganjaran
dan hukuman.
Sikap Guru Terhadap Materi dan Metode
• Menyusun dan menyajikan materi sesuai kebutuhan siswa
• Menggunakan macam-macam metode yang relevan secara kreatif.
• Luwes dalam melaksanakan rencana
• Pengajaran lebih problematik
Sikap mendukung guru masalah psikologis yang dihadapi anak
Membantu persepsi anak mengenai sekolah sehingga anak mampu menyesuaikan diri menikmati lingkungan (sekolah)
Persepsi anak / alasan anak mengapa anak susah beradaptasi ke lingkungan sekolah
Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang Balita dan
Anak Prasekolah
Stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang di keluarga dan masyarakat
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas( tenaga kesehatan, pendidik, petugas lapangan KB, masyarakat )
Tidak ada penyimpangan
Ada penyimpangan
Penyimpanganmental emosional
Gangguan Pendengaran Dan penglihatan
Penyimpanganperkembangan
PenyimpanganPertumbuhan
• Gangguan gerak kasar• Gangguan gerak halus• Gangguan bicara dan bahasa• Gengguan sosialisasi dan kemandirian
• Gangguan daya dengar• Gangguan daya lihat
• Masalah mental emosional• Autis• Gangguan Pemusatan perhatiam dan hiperaktivitas
Intervensi Dini PenyimpanganTumbuh Kembang
Tidak Ada PerbaikanAda Perbaikan
Dirujuk ke fasilitasYang lebih mampu
• Kurus• Kurus sekali• Gemuk• Mikrosefal• Makrosefal
Prevalensi Anak Berkebutuhan Khusus di PAUD
.
Presentase Siswa ABK di tempat pendidikan Th ajaran 1992-1993
39.8
23.53.7
31.7
1.3
DIAGRAM
Kelas Regular
kelas Terpisah/Khusus
Sekolah Khusus (SLB)
Ruang Sumber
Asrama/Home/Hospital
Fenomena ABK di PAUDHasil dari pemantauan dan evaluasi di
sekolah :
a. Anak autisme
b. Anak gangguan pemusatan perhatian
hiper aktif (GPPH)
c. Anak gangguan pemusatan perhatian
(GPP)
d. Anak hambatan belajar ( Slow Learner)
e. Anak gangguan emosi dan perilaku
Kebutuhan Kelas Siswa-siswa Berkesulitan Belajar
• Kebutuhan siawa yang berkesulitan belajar diperlukan adanya pemahaman tentang dasar-dasar yang dipergunakan untuk mendefinisikan hambatan tersebut dengan mengadopsi istilah kesuitan belajar (learning dissabilities) serta membedakan secara jelas antara istilah kesulitan belajar dengan jenis hambatan lainnya.
Kebutuhan siswa yang berkesulitan belajar diperlukan adanya pemahaman tentang dasar-dasar yang dipergunakan untuk:
1. Mendefinisikan hambatan tersebut dengan mengadopsi istilah kesulitan belajar (learning dissabilities)
2. Membedakan secara jelas antara istilah kesulitan belajar dengan jenis hambatan lainnya.
Definisi Mengenai Kesulitan Belajar
1. Kesulitan Belajar Khusus (Specipic learning disability)
Suatu gangguan pada satu atau lebih proses psikologis
2. Learning problem
tidak termasuk anak-anak yang mempunyai masalah-masalah belajar yang diakibatkan terutama faktor fisik
Masalah apa yang dihadapi siswa berkesulitan belajar di
sekolah?
Fenomen Anak yang berkebutuhan Khusus
1. Masalah Bahasa (Langguage Problems)
2. Masalah Perhatian dan Aktivitas (Attention and Activity Problems)
3. Masalah daya Ingat (Memory Problems)
4. Masalah-masalah Kognisi (Cognitive Problems)
5. Masalah Sosial dan Emosi (Social and Emotional Problems)
• Inklusi merupakan saah satu program di sekolah dalam usaha menyatukan anak-anak yang memiliki hambatan dengan cara realistis dan komprehensif
Strategi-strategi Membantu Siswa
Berkesulitan Belajar
Strategi – Strategi Pengajaran untuk anak dengan masalah
perhatian (Konsentrasi)
1. Ubalah cara mengajar dan jumlah meteri baru yang akan di jarkan
2. Adakan pertemuan dengan siswa
3. Bimbing siswa lebih dekat ke pross pengajaran
4. Berikan dorongan secara langsung dan berulang-ulang
5. Utamakan Ketekunan perhatian dari pada kecepatan
6. Ajarkan self-monitoring of attention (memonitoring perhatiannya sendiri dengan menggunakan alarm jam,
Strategi-strategi Pembelajaran
Untuk anak dengan masalah-masalah Kognisi
1. Berikan materi yang dipelajari dalam konteks
2. Menunda ujian akhir dan penilaian
3. Tempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “Tidak Pernah Gagal”
Strategi-strategi Pengajaran untuk anak
dengan masalah-masalah sosial dan emosional
1.Buatlah sistem penghargaan Kelas yang dapat diterima dan dapat diakses.
2.Membentuk kesadaran tentang diri dan orang lain
3.Mengajarkan Sikap positif
4.Minta bantuan
Strategi Lain yang Dapat Membantu Pendidikan Siswa
Berkesulitan Belajar
1. Mencari dan memantapkan kekuatan siswa
2. Menyediakan struktur dan petunjuk yang jelas, serta memastikan bahwa siswa memahami harapan anda
3. Bersikap fleksibel dengan prosedur di ruang kelas (misal : mengijinkan menggunakan tape recorder dan kalkulator)
4. Menggunakan materi yag dapat dikoreksi sendiri yang memungkinkan adnanya umpan balik langsung.
5. Menggunakan komputer dan teknologi lainnya
6. Siswa dan kesulitan belajar sering memerlukan waktu untuk tumbuh dan dewasa----bersabarlah
Fenomena yang Disebabkan Kelainan-
Kelainan Perilaku
Definisi Gangguan Perilaku (Behavioral Disorders)
Istilah yang mendasar yang digunakan adalah istilah ketidak stabilan emosi seringkali lebih disukai oleh orang-orang yang memusatkan perhatian pada faktor psikologis internal sebagai penyebab gangguan perilaku
Mencari Akar Penyebab Adaya garis keturunan yang
menderita depresi mungkin dapat menambah kemungkinan bagi seseorang mempunyai masalah depresi.
Faktor-faktor yang menyiapkan (predisposing) dan faktor-faktor pencetus (precipitating) menjadi penting dalam menggenbangkan sifat-sifat positif dan bisa menyebabkan gangguan emosional dan perilaku
Faktor yang Menyiapkan dan Faktor Pencetus meliputi :1.Kelainan syaraf2.Problem kimiawi tubuh dan
metebolisme3. Interaksi genetik4.Penyakit5.Cidera6.Hubungan keluarga7.Tekanan-tekanan masyarakat8.Pengaruh sekolah
Jenis MasalahDilihat dari klasifikasi perilaku yang dapat dimasukan sebagai dimensi eksternal maupun internal :
1.Perilaku Agresif2.Perilaku Abtisosial3.Kecemasan/Menarik Diri4.Gangguan Pemusatan Perhatian5.Gangguan Gerak6.Perilaku Psikotik
Ruang Lingkup Gangguan Emosi Dan Perilaku• Penyandang hambatan ini
kebanyakan laki-laki (Marder dan Cox 1991) bahwa para pendidik menemukan siswa laki-laki lebih banyak “mengganggu” dibanding siswa perempuan.
Pendekatan-pendekatan Teoritis Bagi Kebutuhan Siswa Yang Mengalami Gangguan Emosi dan Perilaku
1.Pendekatan Biomedis
2.Pendekatan Psikodinamik
3.Pendekatan Perilaku
4.Pendekatan Pendidikan
5.Pendekatan Ekologi
Cara membantu Siswa Yang Mengalami
Gangguan Perilaku Agar Berhasil Di Kelas
Inklusif
1.Mengatasi Masalah-Masalah Emosi dan Perilaku
a. Buatlah harapan-harapan akademis dan perilaku siswa yng anda inginkan sejelas mungkin bagi mereka
b. Tunjukan pada siswa bahwa anda jujur dalam berhubungan dengan mereka
c. Berikan perhatian dan pengakan kepada siswa atas sifat-sifat dan prestasi yang positif
d. Buatlah contoh sikap, kebiasaan kerja, dan hubungan yang positif
a. Pemantauan Dirib. Intervensi Diric. Pengarahan Diri
• Mengenali masalah• Menciptakan solusi yang mungkin• Analisis solusi-solusi yang mungkin• Berusaha memecahkan masalah• Nilailah apakah solusi itu berhasil
2. Keterampilan Manajemen Diri
3. Penerapan Analisis Perilakua. Seberapa sering perilaku itu terjadi ?
b. Apa yang mengakibatkan munculnya perilaku ini?
c. Bagaimana asal-mulanya masalah ini?
d. Apakah sikap ini berhubungan dengan mata pelajaran atau aktivitas tertentu di sekolah
4. Latihan Keterampilan Sosial
a. Peniruan
b. Bermain peran
c. Umpan balik
d. Mengalihkan Keterampilan Latihan
ContohProgram Aktivitas Pendidikan Dan
Evaluasi Penilaian Aktivitas
AKTIVITAS / INTRUKSITANGGAL / RESPON ANAK ( A/P )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aktivitas "Kontak mata" P A A P A A A A A A
Instruksi "Lihat"
Aktivitas " Duduk sendiri" P P P P P P P P P P
Instruksi "Duduk"
Aktivitas "Toss" P P P P P P P P P P
Instruksi "Toss"
Aktivitas "Salaman" P P A A A A A A A P
Instruksi "Beri Salam"
Aktivitas "Berdiri sndiri" P P P P P P P P P P
Instruksi "Berdiri"
Contoh Pencatatan Perilaku
Harian
TANGGAL NO PERILAKU
1 – 01 - 2009 1 Menangis
2Lempar bola sambil membalikkan badan
3 Tidak mau ditinggal oleh mamanya
2 – 01 - 2009 1 Menangis
2Setiap barang dibuang dengan cara membalikan badan
3 – 01 - 2009 1 Menangis
2Berontak sambil menangis ingin keluar
Anak Berkebutuhan Khusus Berkemampuan Unggul dan Berbakat
Istimewa (GIFTEDESS)
• Anak yang diidentifikasikan dengan katagori berbakat biasanya merupakan anak-anak yang dapat menunjukan dengan jelas kemampuan luar biasa dan juga anak-anak yang mendapat kesempatan khusus untuk mengembangkan lebih jauh bakatnya.
• Contohnya : Albert Einstein dan Churchill
Definisi Keberbakatan
• Mereka yang dapat membuktikan kemampuan prestasi tinggi dalam berbagai bidang seperti intelektual, kreativitas, artistik atau bidang akademik tertentudan yang memerlukan pelayanan serta aktivitas khusus yang biasanya tidak diberikan oleh sekolah dalam rangka mengembangkan kemampuan tersebut (Education Consolidation and Improvement Act,bagian 582 1981)
Hal-hal yang Harus Diingat1. Ada berbagai intelegensia yang berbeda
2. Kreativitas dan motivasi merupakan hal yang sama pentingnya dengan kemampuan tinggi dalam mendefinisikan giftedness
3. Giftedness harus dikembangkan dan dibimbing.
4. Tes intelegensi selalu menjadi ukuran-ukuran yang paling akurat dan biasanya tidak memadai untuk mengetahui giftedness
Keberbakatan Definisi yang Diperluas
• Perluasan ide-ide keberbakatan telah diikuti oleh suatu gerak arah konsep-konsep yang lebih kompleks mengenai cara intelegensi itu sendiri berfungsi.
Intelegensi meliputi :
1.Linguistic Intelligence 2.Logical-mathematical Intelligence3.Spatial Intelligence4.Musical Intelligence5.Body-kinesthetic Intelligence6. Interpersonal Intelligence7. Intrapersonal Intelligence
Kebutuhan Pendidikan Khusus Siswa yang
Diketahui Berkemampuan unggul dan Berbakat
Khusus
• Pada umumnya pengajaran mereka dilakukan di kelas-kelas umum yang merupakan suatu penelitian jenis layanan khusus yang paling umum diberikan kepada siswa
Layanan Pembelajaran menurrut Cox, Daniel dan Boston (1985) adalah
Kelas khusus paruh waktu
Belajar mendiri
Ruang sumber
Guru bantu
Ranah Keberbakatan
1.Ranah Kognitif
2.Ranah afektif
3.Ranah Fisik
4.Ranah Intuitif
5.Ranah Sosial
Siswa Berbakat, Guru Berbakat• Seorang guru yang hebat adalah
seorang yang menyukai mengejar
• Seorang guru yang hebat adalah orang yang menyukai apa yang mereka ajarkan (Suka berbagi pengetahuan)
• Seorang guru yang hebat mencintai siapa yang mereka ajari (penuh perhatian kepada siswa)
Sifat-sifat Guru yang Dapat Meningkatkan Keberhasilan Siswa Berbakat1. Keterbukaan intelektual
2. Menikmati suasana beelajar dan belajar dari orang lain
3. Merasa tentram mengenai siswa yang mengetahui lebih banyak pelajaran daripada guru
4. Kemampuan membiarkan siswa mempelajari topik yang bukan merupakan bagian dari kurikulum yang direncanakan
5. Keinginan untuk memberi siswa mendapat kemajuan sesuai dengan tingkat kemampuannya
Lingkungan Belajar Berpusat Pada Anak / Siswa
1.Tiap siswa adalah partner dalam pembuatan keputusan kurikulum
2.Pembelajaran kelompok individu, kelompok kecil dan seluruh kelompok dipermudah
3.Diharapkan ada tingkat aktivitas dan keributan yang beralasan
4.Perencanaan individual dibuat dan dilakukan oleh semua siswa
Keluarga Dengan Anak Berkebutuhan Khusus• Merupaka tantangan khusus untuk
menghadapi tambahan tantangan dan tanggungjawab berbeda dengan yang dialami orang tua lain.
Tahap-tahap Reaksi Orang Tua
1.Shock/Terguncang jiwanya2.Menolak3.Sedih4.Cemas5.Takut6.Marah7.Menerima/menyesuaikan diri
Dukungan Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus sebagai Anggota AKtif
Lingkunga Sekolah
Studi KasusPersepsi Orangtua Mengenai Program Pendidikan Anak
• Nyonya Luke merasa prihatin mengenai kesulitan Dustin dalam memehami gurunya, dan rupanya ia tak sanggup bergaul dengan siswa lain di kelasnya. Menurut gurunya, Dustin mempunyai masalah mengabaikan tugasnya di sekolah dan mengalami kesulitan sosial yang berarti. Nyonya Luke melaporkan masalah ini tidak sebesar ketika Dustin mengalami kesulitan di masa kanak-kananya. Dia merasa dan mencatat perubahan-perubahan perkembangan dalam dirinya, semua berakibat oleh kelahirannya yang prematur dan berat badanya yang rendah. Dia merasa masalah yang paling utama adalah masalah perhatian yang pendek (Short attention span). Nyoya Luke percaya Dustin adalah anak yang pandai namun prestasinya di sekolah merupakan akibat langsung dari kemunduran perhatiannya. Dia berpendapat dengan petunjuk pegajaran individu, merupakan hal yang paling sulit bagi Dustin, namun akan sangat berguna dalam meningkatkan kemampuannya.
• Ibu Dustin melaporkan dia bereaksi dengan baik terhadap berita-berita yang baru, bahwa dia akan tetap di Taman Kanak-kanak tahun depan. Dia berpendapat bahwa Dustin berbicara atas kgagalannya di TK, namun dia juga berbicara dengan percaya diri dan akan melakukan lebih baij tahun depan.Dustin tampaknya terus bersikap positif terhadap pendidikan meski prestasinya semakin anjlok.
• Ibu Dustin menganggap sebagai “People person”. Dia berpendapat Dustin memiliki keuanggulan dalam berhubungan baik dengan orang lain. Dia juga merasa puas kepadanya dan berharap menjadi anak ekspresif dan penyayang. Dustin sanggup untuk tenang dan menyesuaikan diri lebih baik di sekolah tahun depan.
• Dustin usia : 5 tahun 8 bulan
• Dua Kakak Dustin usia : 10 tahun dan 13 tahun
• Ayah Dustin usia : 44 tahun
• Ibu Dustin usia : 42 tahun
Pertanyaan :1. Orangtua Dustin bingung, apakah dia harus
masuk Summer Program for Tutoring untuk mempersiapkan dirinya lebih baik dalam mengulang TK. Apa saran kepada mereka?
2. Berdasarkan informasi yang ada, haruskah Dustin meneria layanan pembelajaran pendidikan khusu tahun depan
3. Aktivitas apa yang mungkin berguna dalam mempersiapkan Dustin mengulang pendidikan TK dengan kelompok anak yang baru dan lebih muda?
Terimakasih