49
analisa anion BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan orgaleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu misal CO32- dan SO32- , dan NO3-, dan lain-lain. Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Penggolongan kation atau anion dilakukan untuk memudahkan analisa kualitatif anorganik. Dalam hal ini untuk memudahkan mencari pereaksi untuk mengidentifikasikannya, karena kation suatu golongan tidak diketahui dalam suatu campuran, maka dapat dianalisis dengan mudah degan cara menambahkan reaksi dengan kondisi tertentu, sehingga dapat terpisah pada tiap golongan. 1.2 Tujuan percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara analisa beberapa anion. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi identifikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifiasi anion bukanlah skema yang baku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu subgolongan. Umumnya anion dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu :

analisa anion ,,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisa anion ,,

analisa anionBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAnion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan orgaleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu misal CO32- dan SO32- , dan NO3-, dan lain-lain.Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Penggolongan kation atau anion dilakukan untuk memudahkan analisa kualitatif anorganik. Dalam hal ini untuk memudahkan mencari pereaksi untuk mengidentifikasikannya, karena kation suatu golongan tidak diketahui dalam suatu campuran, maka dapat dianalisis dengan mudah degan cara menambahkan reaksi dengan kondisi tertentu, sehingga dapat terpisah pada tiap golongan.

1.2 Tujuan percobaanTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara analisa beberapa anion.

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi identifikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifiasi anion bukanlah skema yang baku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu subgolongan. Umumnya anion dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu :Golongan Sulfat : SO42-, SO32-, PO42-, Cr2O4-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43-.Golongan Halida : Cl-, Br-, I-, S2-.Golongan Nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2- (Svehla, 1985).Penentuan anion berlaku untuk dua bagian. Untuk penentuan ini CO3- dan HCO3- dan untuk penentuan anion-anion yang lain. Untuk pnentuan anion-anion yang lain, bahan diberi larutan Na2CO3 lalu dimasak. Bila terjadi endapan, campuran ini digunakan; bila terbentuk endapan, disaring dan dicuci filtrat yan digunakan. Untuk setiap anion yang diambil sebagian dari cairan tersebu dilakukan rekasi-reaksi yang membedakan anion yang sedang dicuci dari anion yang lain. (Schank, 1990).Analisa anion bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa anion dapat juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urin, dan sebagainya. Beberapa anion menunjukkan kenampakan yang sama dalam pemeriksaan. Untuk itu analisa anion mutlak digunakan untuk mengidentifikasi masing – masing anion yang ada. Zat yang biasa digunakan dalam proses pengendapan terhadap uji anion adalah zat pengendapan

Page 2: analisa anion ,,

anorganik. Zat pengendapan anorganik umumnya menyebabkan terbentuknya garam atau senyawa hidroksida yang sukar larut (Harjadi, 1990).BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan BahanAlat – alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu tabung reaksi dan rak, lampu spiritus, pipet tetes, dan peralatan gelas lainnya.Bahan – bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu barium hidroksida, asam asetat 0,1 N, asam klorida 0,1 N, natrium karbonat, timbal asetat, natrium klorida, asam nitrat 0,1 N, ammonium sulfat 0,1 N.

3.2 Konstanta FisikNama Senyawa BM TD TL BJ SifatBa(OH)2 90 gr/mol 77,1 oC 3,8 oC 0,91 gr/cm3 Zat yang dapat larut dalam hidrokarbonHNO3 63 gr/mol 122 oC 54,5 oC 1,16 kg/L Bau menyengatCH3COOH 60 gr/mol 77,1 oC 318 oC 0,91-0,93 gr/cm3 Zat yang dapat larut dalam hidrokarbon.HCl 36,5 gr/mol 110 oC 27,32 oC 1,18 gr/cm Gas yang tidak berwarna.Na2CO3 106 gr/mol 213 oC 97,5 oC 2742 gr/mol Rasa basa, tidak berbau.NaCl 58,5 gr/mol 1465 oC 371 oK 1,19 gr/mol Beracun, pahit rasa garam.(NH4)2SO4 132 gr/mol 330 oC 10,31 oC 7,86 gr/cm3 KorosifPb(CH3COO)2 93,12 gr/mol 77,1 oC 318 oC 0,91 gr/mol Zat yang dapat larut dalam hidrokarbon.H2O 18 gr/mol 100 oC 0 oC 1 gr/mol Pelarut murni dan tidak berbahaya.

3.3 Cara Kerja1. Ion Karbonat-Diambil beberapa tetes larutan Na2CO3 0,1 N dalam tabung reaksi I-Ditambahkan sedikit asam sulfat encer-Dalam tabung reaksi II dimasukkan 1mL barium hidroksida 0,1 N-Dihubungkan kedua tabung dengan menggunakan pipa bengkok-Dipanaskan tabung I-Diamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi II.2. Ion Klorida-Diambil sedikit larutan NaCl 0,1 N-Ditambahkan HNO3 0,1 N-Diamati perubahan yang terjadi.3. Ion Sulfat-Diambil sedikit larutan ammonium sulfat 0,1 N-Ditambahkan sedikit larutan BaCl2 0,1 N-Diamati perubahan yang terjadi.4. Analisa NO3--Dimasukkan HNO3- dalam tabung reaksi-Ditambahkan NaCO3-Disaring filtratnya sebagai ekstrak soda-Ekstrak soda + H2SO4

Page 3: analisa anion ,,

-Ditambahkan larutan FeSO4 secara perlahan melalui dinding tabung-Diamati perubahan yang terjadi.5. Analisa C2O42--Sampel ditambahkan Na2CO3, filtratnya sebagai ekstrak soda-Ekstrak soda + AgNO3-Diamati perubahan yang terjadi.

6. Analisa CH3COOH-Sampel ditambahkan Na2CO3, saring, filtratnya sebagi ekstrak soda-Ekstrak soda + alcohol, diamati perubahan bau yang terjadi-Dibandingkan dengan yang sebelum ditambahkan alcohol.

BAB IVDATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan1. Ion KarbonatTabung reaksi I : bening (belum dipanaskan).Na2CO3 + H2SO4 Tabung reaksi II : putih Ba(OH)2 + CO2 gelembungNa2CO3 + Ba(OH)2

2. Ion Klorida Larutan beningNaCl + HNO3

3. Ion Sulfat(NH4)2SO4 + BaCl2 putih

4. Analisa NO3- Terbentuknya cincin coklat. Larutan Bening + FeSO4 Larutan Bening + H2SO4 HNO3 + Na2CO3

5. Analisa C2O42- keruh (coklat). Larutan putih, Larutan bening + AgNO3 (NH4)2C2O4 + Na2CO3

6.Analisa CH3COO- Bau karet atau bau balon, Larutan bening. Bau asam, Larutan bening + C2H5OH CH3COOH + Na2CO3

4.2 PembahasanTelah dilakukan percobaan pada analisa kualitatif beberapa anion. Analisa kualitatif adalah analisa yang dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya suatu zat dalam suatu senyawa. Pada pemeriksaan anion yang sebenarnya tidak pembagian golongan secara sistematis. Biasanya anion diperiksa secra terpisah-pisah. Beberapa asam yang sangat mudah terurai dalam bagian-bagian yang mudah menguap telah dapat ditentukan pada pemeriksaan dengan asam sulfat encer dan pekat.Walaupun tidak ada pembagian secara sistematis, tetapi untuk mempermudah pekerjaan anion ini

Page 4: analisa anion ,,

dapat dibagi menjadi empat golongan :Golongan asam pengoksid : NO3-, NO2-, ClO3-, Cl-, CrO42-, MnO42-.Golongan asam tanpa oksigen: S2-, BO2-, I-, CN-.Golongan asam sulfat : SO42-, SO32-, CrO42-.Golongan sisa : PO43-, CH3COO-, CO32-.Pemeriksaan anion menggunakan larutan ekstrak soda. Larutan ekstrak soda dibuat dalam larutan jenuh natriun karbonat selama 10 menit. kemudian disaring, filtrat yang diperoleh disebut ekstrak soda. Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempertinggi kelarutan anion.Pada pengujian ion karbonat (CO3-), yang termasuk ke dalam golongan sisa. Tabung yang berisi ion karbonat dipanaskan, fungsi dipanaskan yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi. Pada tabung II yang terjadi endapan putih. Hal ini terjadi karen uap asam karbonat bereaksi dengan barium hidroksida yang menghasilkan endapan putih.Pada pengujian ion klorida, ion ini termasuk ke dalam golongan asam pengoksid dan golongan asam tanpa oksigen. Ion klorida yang telah dicampur dengan HNO3 menghasilkan larutan dan tidak terjadi endapan.Pada pengujian ion sulfat, ion ini termasuk ke dalam golongan asam sulfat. Jika ion sulfat dicampur denagn BaCl2, maka akan menghasilkan endapan putih. Endapan terjadi karena dipengaruhi oleh kesetimbangan kelarutan dimulai dengan ion didalam larutan yang menghasilkan zat murni tak larut, maka prosesnya dinamakan dengan reaksi pengendapan.Pada pengujian ion NO3-, ion ini termasuk ke dalam golongan asam pengoksid, dimana pada pengujian ini menghasilkan ekstrak soda, dan direasksikan dengan H2SO4 cair, makanya tabung reaksi tidak panas.Pada pengujian C2O42-, ion golongan ini termasuk ke dalam golongan asam sulfat, yang juga menghasilkan ekstrak soda.Pada pengujian ion CH3COO-, ion golongan ini termasuk ke dalam golongan sisa. Dimana pada reaksi ini terjadinya reaksi esterifikasi, karena adanya penambahan alcohol. Sehingga membuat larutan berbau seperti balon atau bau karet.

BAB VKESIMPULAN

Dari data hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :1. Apabila terjadi perubahan warna atau pun terbentuk endapan, maka berarti ada terbentuknya ikatan ion.2. Anion dapat dibagi ke dalam 4 (empat) golongan.3. Asam sulfat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya.4. Pada pengujian anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Anaisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau rasa), analisa basah meliputi pemeriksaan kelrutan dalam air, reaksi pengendapan filtrasi, dan pencucian endapan.

DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia : Jakarta.Schank,G,H.1990.Qualitatif Analisis and Ionik Equilibrum,3rd Edition, Houghton. Mujhon Company : Boston.

Page 5: analisa anion ,,

Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta.

LAMPIRAN

1. Ion karbonatI. H2CO2 + Na2SO4Na2CO3 + H2SO4 II. BaCO3 + H2OBa(OH)2 + CO2

2. Ion klorida NaNO3 + HClNaCl + HNO3

3. Ion sulfat NH4Cl + BaSO4(NH4)2SO4 + BaCl2

4. Analisa NO3- H2CO3 + NaNO3HNO3 + Na2CO3

5. Analisa C2O42-• Na2C2O4 + (NH4)2CO3(NH4)2C2O4 + Na2CO3 • NH4NO3+ AgCO3(NH4)CO3 + AgNO3

6. Analisa CH3COO- CH3COONa + H2CO3CH3COOH + Na2CO3

Page 6: analisa anion ,,

Identifikasi Anion LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANALITIKANALISIS SECARA KUALITATIF

Disusun guna memenuhi tugasMata Kuliah : Praktikum Kimia AnalitikDosen Pengampu : Dra. Ana Hidayati M., M.Si.

Disusun Oleh :Siti Rizqiyati (083711036)Siti Nurul Inayatul H. (083711038)Suwito (083711039)Taslim Wahyudin (083711040)

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2009

IDENTIFIKASI ANION

I. Tujuan- Praktikan dapat mengidentifikasikan anion yang ada dalam suatu larutan.

II. Dasar TeoriAnalisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau,

Page 7: analisa anion ,,

rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal Co3 2- dan SO32-, NO3- dan NO2-, dll.Beberapa analisa basah antara lain :a. Pemeriksaan kelarutan dalam airBila zatnya sukar larut dalam aquadest, maka zat itu dapat dipastikan :-Bukan garam dari Na, K, atau NH4+-Bukan garam nitrat kecuali Sb(NO3)3, Bi(NO3)3-Bukan logam atau oksida logam kecuali oksida dari Na, K, Ba, Ca, Sr.-Bila zatnya mudah larut dalam air, maka harus diperhatikan :1)Warna larutan-Biru : Cu2+.-Hijau : Ni2+, Fe2+, Cr3+, manganat.-Kuning : CrO42-, Fe(CN)64-, Fe3+.-Merahjingga : Cr2O72-.-Ungu : MnO4-.-Merah jambu : Co, Mn2+.2)Sifat asam-Larutan netralTidak ada asam atau basa bebas, garam asam dan garam yang terhidrolisa yang memberikan asam atau basa.-Larutan yang bereaksi basaMungkin disebabkan oleh hidroksida dari logam alkali dan alkali tanah, karbonat, sulfida, hipoklorit, dan peroksida dari logam alkali tersebut.-Larutan yang bereaksi asamMungkin disebabkan oleh asam bebas, garam asam, garam yang menghasilkan reaksi asam karena hidrolisis atau oleh suatu larutan garam dalam asam.b. Reaksi PengendapanBanyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif yang melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluardari larutan. Kelarutan suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya (sebab endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat bersngkutan).Pada pengendapan, apabila ada kelebihan dari zat pereaksi yang digunakan untuk membentuk endapan, kelebihan itu harus dipisahkan dari endapan. Pemakaian zat pereaksi yang terlalu benyak, mungkin tidak akan terjadi endapan karena terbentuknya ion kompleks, sehingga pemakaina zat pereaksi secara berlebihan tidak berguna dan merupakan pemborosan, juga dapat menyulitkan proses analisa. Cara yang baik dalam praktikum biasanya adalah dengan menambahkan kurang lebih setengah dari yang diperlukan, kemudian ditapis dan air tapisan ditambah pereaksi lagi, jika tidak terjadi endapan berarti zat pereaksi telah cukup.c. Filtrasi atau PenyaringanFiltrasi digunakan untuk memisahkan endapan dari kelebihan zat pereaksi. Sebelum ditapis, endapan

Page 8: analisa anion ,,

harus dipanasi, kecuali untuk endapan yang larut bila dipanasi. Untuk itu, endapan dapat dicuci dengan cara dekantasi, artinya endapan dibiarkan supaya mengendap sempurna, baru filtratnya dituang kemudian diganti air suling, diaduk lalu dibiarkan, bru didekantasi lagi. Jika ada kecenderungan endapn larut dala air saringannya, karena terbentuk koloid, sebaiknya ke dalam larutan ditambahkan NH4Cl dan NH4NO3 untuk mencegah terbentuknya koloidal.d. Pencucian EndapanLarutan pencuci endapan berguna untuk membersihkan endapan dengan cara melarutkan kotoran yang terdapat dalam endapan.Syarat-syarat larutan pencuci :a.Tidak melarutkan endapanb.Tidak bereaksi dengan endapanc.Tidak menyebabkan endapan barud.Mudah menguap pada temperatur dimana endapan dikeringkane.Mudah melarutkan kotoran

Macam-macam larutan pencuci :a.AquadestDigunakan untuk endapan yang kelarutannya sedikit dalam air, bila kelarutannya besar harus ditambah ion sejenis.Misal : CaC2O4, pencuci (NH4)2C2O4b.Zat cair yang dapat mengurangi kelarutan endapan (bertendensi menjadi koloid) dipakai larutan elektrolit sembarang, asalkan tidak bereaksi dengan endapan dan mudah menguap, misalnya Fe(OH)3 sebagai pencuci NH4NO3.c.Zat cair yang dapat mereduksi endapan yang telah teroksidasi, misal NH4NO3Rumus : Xn = Xo + ( u )n(u+v)Keterangan :Xn= konsentrasi kotoran setelah pencucianXo= konsentrasi kotoran sebelum pencucianu= volume pencuci yang melekat pada endapanv= volume pencuci yang dipakai tiap pencuciann= banyaknya pencucian

III. Alat dan Bahana. Alata. Tabung reaksi dalam berbagai ukuran + rakb. Beaker glassc. Pemanasd. Penjepite. Batang Pengaduk gelas

Page 9: analisa anion ,,

f. Cawan porseling. Pipet tetesb. Bahan1. Larutan Na2CO3 40. Larutan KCNS 2. Larutan AgNO3 41. Larutan Borax3. Larutan HCl 42. Larutan Metanol4. Larutan MgSO4 43. Larutan Na-fosfat5. Larutan BaCl2 44. Larutan Ammonium Molibdat6. Larutan CH3COOH 45. Larutan Mg-mixture7. Larutan Barium Hidroksida LP 46. Larutan K2CrO48. Larutan CaCl2 47. Larutan Na-asetat9. Larutan Na2SO3 48. Larutan KOH pekat10. Kertas saring 49. Aquades11. Larutan KMnO4 50. Larutan H2O2 12. Larutan Barium Hidroksida LP 51. Larutan CuSO4 . 13. Larutan H2SO4 52. Larutan Na2C2O314. Larutan K2Cr2O7 53. Larutan Amonium asetat15. Larutan Pb(NO3)2 54. Larutan MgCl2 16. Larutan Na2S2O3 17. Larutan FeCl3 18. Larutan I2 19. Larutan Na2SO4 20. Aqua regia/air raja 21. Larutan Na2S 22. Larutan HNO3 23. Larutan Cd-asetat24. Larutan NaNO325. Larutan FeSO426. Larutan KI27. Larutan HNO228. Larutan NaNO229. Serbuk Zn30. Larutan NaOH30. Larutan MnCl231. Kertas Lakmus32. Larutan NaCl33. Larutan NH4OH ( Amonia )34. Larutan KBr35. Larutan CCl436. Larutan Flourescein37. Larutan Amylum38. Larutan HgCl2

Page 10: analisa anion ,,

39. Larutan KCNSIV. Cara Kerja1. Karbonata. Na2CO3tb. reaksiTambahkan + HClhasil

Tambahkan AgNO3 berlebihhasil

Panaskanhasil

HNO3 atau hasilb.Na2CO3tb. reaksiTambahkan AgNO3hasil

Didekatkan Batang pengaduk diatas mulut tabung yang telah dibasahi dengan barium hidroksida LP atau kalsium hidroksida LPhasilc.Na2CO3tb. reaksiTambahkan MgSO4hasild.Na2CO3tb. reaksiTambahkan BaCl2hasil

2. Bikarbonata. Na2C2O3tb. reaksiTambahkan AgNO3

Page 11: analisa anion ,,

hasilb.Na2C2O3tb. reaksiTambahkan HClhasil

Didekatkan Batang pengaduk di atas mulut tabung yang telah dibasahi dengan barium hidroksida LP atau kalsium hidroksida LPhasil

c.Na2C2O3tb. reaksiTambahkan MgSO4hasil

Panaskanhasild.Na2C2O3tb. reaksiTambahkan BaCl2hasil

3. Sulfita.Na2SO3tb. reaksiTambahkan AgNO3hasilb.Na2SO3tb. reaksiTambahkan HClhasil

kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan di mulut tabunghasilc.

Page 12: analisa anion ,,

AlCl3tb. reaksiTambahkan KMnO4Tambahkan H2SO4 encer hasild.AlCl3tb. reaksiTambahkan K2Cr2O7Tambahkan H2SO4 encer hasile.Na2SO3tb. reaksiTambahkan I2Tambahkan H2SO4 encer hasil

f.Na2SO3tb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2 hasilg.Na2SO3tb. reaksiTambahkan BaCl2hasil

4. Thiosulfata.Na2S2O3tb. reaksiTambahkan AgNO3hasilb.Na2S2O3tb. reaksiTambahkan HCl

Page 13: analisa anion ,,

hasil

kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan dimulut tabungdibauihasilc.Na2S2O3tb. reaksiTambahkan FeCl3hasil

Didiamkan atau dikocokhasild.Na2S2O3tb. reaksiTambahkan I2hasile.Na2S2O3tb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2hasil

Tambahkan Pb(NO3)2 berlebihhasilPanaskanhasil

5. Sulfata.Na2SO4tb. reaksiTambahkan AgNO3hasilb.Na2SO4tb. reaksiTambahkan BaCl2hasil

Page 14: analisa anion ,,

Tambahkan aqua regia/air rajahasilTambahkan ammonium asetat pekathasil

6. Sulfidaa.Na2Stb. reaksiTambahkan AgNO3hasil

Tambahkan HNO3 encer dinginhasilTambahkan HNO3 panashasilb. Na2Stb. reaksiTambahkan HCl encerDipanaskanhasil

dibauikertas saring yang dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkan dimulut tabunghasilc.Na2Stb. reaksi

Tambahkan Pb(NO3)2hasild.Na2Stb. reaksi

Tambahkan MnCl2hasil

e.Na2S

Page 15: analisa anion ,,

tb. reaksiTambahkan Cd-asetathasil

7. Nitrita.NaNO2tb. reaksiTambahkan AgNO3 hasilb.NaNO2tb. reaksiTambahkan FeSO4 Tambahkan H2SO4 encer hasilc.NaNO2tb. reaksiTambahkan KMnO4 Tambahkan H2SO4 encer hasild.NaNO2tb. reaksiTambahkan AgNO3Tambahkan asam nitrat encer dinginhasilkertas saring yang dibasahi dengan larutan amylum didekatkan di mulut tabunghasil

8. Nitrata.NaNO3tb. reaksiTambahkan AgNO3 hasilb.NaNO3tb. reaksiTambahkan FeSO4 jenuhTambahkan H2SO4 pekat

Page 16: analisa anion ,,

hasil

c.NaNO3tb. reaksiTambahkan ZnTambahkan NaOHdipanaskanhasilmeletakkan kertas lakmus merah di atas tabung reaksibatang pengaduk yang dibasahi HCl pekat didekatkan di atas mulut tabunghasil

9. Kloridaa. NACltb. reaksi

Tambahkan AgNO3 hasil

Tambahkan NH4OH encerhasil

Tambahkan HNO3hasilb.NACltb. reaksiTambahkan H2SO4dipanaskanhasilmeletakkan kertas lakmus biru di atas tabung reaksiBatang pengaduk yang dibasahi amonia didekatkan di atas mulut tabunghasilc.NACltb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2hasil

Page 17: analisa anion ,,

DipanaskanhasilDididihkanhasil

10. Bromidaa.KBrtb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

b.KBrtb. reaksiTambahkan HNO3 hasilTambahkan kloroformKertas saring yang dibasahi fluorescein didekatkan di atas mulut tabunghasil

11. Iodidaa.KItb. reaksiTambahkan AgNO3 hasilb.KItb. reaksiTambahkan H2SO4 pekat hasilTambahkan kloroformKertas saring yang dibasahi amylum didekatkan di atas mulut tabunghasilc.KItb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2hasil

Page 18: analisa anion ,,

DiencerkanhasilDidinginkanhasild.KItb. reaksiTambahkan merkuri kloridahasil

Tambahkan KI berlebihhasil

12. Rodanida/Thiosianat (CNS-)a.KCNStb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

b.KCNStb. reaksiTambahkan FeCl3 hasilc.KCNStb. reaksiTambahkan CuSO4hasil

Tambahkan CuSO4 berlebihhasil

13. Borata.Boraxtb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

Page 19: analisa anion ,,

b.Boraxcawan porselinDikeringkanTambahkan H2SO4 pekat + MetanolDibakarhasilc.Boraxtb. reaksiTambahkan BaCl2hasil

Tambahkan BaCl2 berlebihhasil

14. Fosfata.Na-fosfattb. reaksiTambahkan AgNO3 hasilb.Na-fosfattb. reaksiTambahkan Ammonium MolibdatTambahkan HNO3 hasil

c.Na-fosfattb. reaksiTambahkan Magnesium mixture hasil

15. Kromata.K2CrO4tb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

Page 20: analisa anion ,,

b.K2CrO4tb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2 hasilc.K2CrO4tb. reaksiTambahkan BaCl2 hasild.K2CrO4tb. reaksiTambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2 hasile.K2CrO4tb. reaksiTambahkan HCl encer hasilf.K2CrO4tb. reaksiTambahkan NaOH encer hasil

16. Dikromata.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

b.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan Pb(NO3)2 hasil

Page 21: analisa anion ,,

c.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan BaCl2 hasild.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2 hasile.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan HCl encer hasilf.K2Cr2O7tb. reaksiTambahkan NaOH encer hasil

17. Asetata.Na-asetattb. reaksiTambahkan AlkoholTambahkan H2SO4 pekat hasilb.Na-asetattb. reaksiTambahkan FeCl3 hasil

18. Permanganata.KMnO4tb. reaksiTambahkan AgNO3 hasil

Page 22: analisa anion ,,

b.KMnO4tb. reaksiTambahkan KOH pekat hasil

Tambahkan H2O dan diasamkan dengan H2SO4 encerhasilc.KMnO4tb. reaksiTambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2hasild.KMnO4tb. reaksiTambahkan H2SO4 encer Tambahkan natrium nitrithasile.KMnO4tb. reaksiTambahkan H2SO4 encerTambahkan FeSO4 hasilf.KMnO4tb. reaksiTambahkan H2SO4 encer Tambahkan CH3COOHDipanaskan hasil

V. Data Pengamatan1. Karbonata. Na2CO3 + AgNO3 Endapan putih

Endapan putih + AgNO3 berlebih Endapan kuning ( sebelum pemanasan)

Page 23: analisa anion ,,

Setelah dipanaskan Endapan coklat hitam( Endapan larut dalam asam nitrat dan ammonia )

b. Na2CO3 + HCl Gas CO2Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi calsium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih

c. Na2CO3 + MgSO4 Endapan putih

d. Na2CO3 + BaCl2 Endapan putih

2. Bicarbonata. Na2C2O3 + AgNO3 Endapan putih

b. Na2C2O3 + HCl Gas CO2Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi Barium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih

c. Na2C2O3 + MgSO4 Tidak ada endapan ( sebelum dipanaskan )

Setelah dipanaskan Endapan putih

d. Na2C2O3 + BaCl2 Endapan putih

3. Sulfita. Na2SO3 + AgNO3 Endapan putih

b. Na2CO3 + HCl Gas CO2Bukti : kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan dimulut tabung dari orange hijau

c. KMnO4 + H2SO4 + Na2SO3 warna ungu dilunturkan

d. K2Cr2O7 + H2SO4 + Na2SO3 warna hijau

e. I2 + H2SO4 + Na2SO3 coklat dilunturkan

f. Na2SO3 + Pb(NO3)2 Endapan putih

g. Na2SO3 + BaCl2 Endapan putih

Page 24: analisa anion ,,

4. Thiosulfata. Na2S2O3 + AgNO3 Endapan putih kuning coklat

hitamb. Na2S2O3 + HCl Gas CO2Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 dari orange hijau- Bau belerangc. Na2S2O3 + FeCl3 Larutan ungu dilunturkan

d. I2 + Na2S2O3 warna coklat yang dilunturkan

e. Na2S2O3 + Pb(NO3)2 tidak terjadi endapan + Pb(NO3)2 berlebih

Endapan putih. Jika dipanaskan endapan hitam

5. Sulfata. Na2SO4 + AgNO3 tidak terjadi endapanb. Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih aqua regia/air raja( HClp:HNO3p=1:3 )endapan putih tidak larut + ammonium asetat pekat. Endapan tidak larut

6. Sulfidaa. Na2S + AgNO3 Endapan putih. Endapan tidak larut dalamasam nitrat encer dingin tetapi larut dalam asam nitrat panas.b. Na2S + HCl timbul Gas Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkandimulut tabung kemudian dipanaskan akan terjadi warna hitam.- Bau spesifikc. Na2S + Pb(NO3)2 Endapan Hitam

d. Na2S + MnCl2 Endapan merah jambu

e. Na2S + Cd-asetat Endapan kuning

7. Nitrita. NaNO3 + AgNO3 Endapan putih

b. FeSO4 + H2SO4 + NaNO3 terjadi cincin coklat

c. KMnO4 + H2SO4 + NaNO3 warna ungu yang dilunturkan

Page 25: analisa anion ,,

d. KI + HNO3 + NaNO3 Timbul gas I2Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum biru

8. Nitrata. NaNO2 + AgNO3 Tidak terjadi Endapan putih

b. NaNO2 + FeSO4 jenuh + H2SO4 Cincin coklat

c. NaNO2 + serbuk Zn + NaOH ( dipanasakan ) Gas amonia Bukti : - Kertas lakmus merah biru- Terjadi kabut putih pada batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat

9. Kloridaa. NACl + AgNO3 Endapan putih + NH4OH encer Endapan larut( tetapi tidak larut dalan HNO3 encer ) b. NACl + H2SO4 ( dipanaskan ) GasBukti : - Kertas lakmus biru merah- Terjadi kabut putih pada batang pengaduk yang dibasahi amoniac. NACl + Pb(NO3)2 Endapan putih ( dipanaskan) Endapanakan larut kemudian dididihkan endapan berbentuk jarum

10. Bromidaa. KBr + AgNO3 Endapan kuning muda

b. KBr + HNO3 Uap warna coklat merahBukti : - Dalam larutan + Kloroform Lapisan kloroform berwarna coklat merah- Kertas saring dibasahi dengan fluorescein Merah jingga

11. Yodidaa. KI + AgNO3 Endapan kuning

b. KI + H2SO4 pekat Uap unguBukti : - Dalam larutan + Kloroform Lapisan kloroform berwarna ungu- kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum biruc. KI + Pb(NO3)2 Endapan kuning kemudian diencerkan dengan aquadesEndapan akan larut ( didinginkan ) Terjadi endapan lagi berbentuk kuning keemasan.d. KI + Merkuri Klorida Endapan merah jingga + KI berlebihendapan akan larut

12. Rodanida/Thiosanat ( CNS )a. KCNS + AgNO3 Endapan putih

Page 26: analisa anion ,,

b. KCNS + FeCl3 Larutan berwarna merah darah

c. KCNS + CuSO4 Larutan berwarna hijau + CuSO4 berlebihEndapan putih yang lama-lama jadi hitam

13. Borata. Borax + AgNO3 Endapan putih

b. Reaksi nyalaBorax dikeringkan dalam cawan porselin + H2SO4 pekat + Metanol kemudian dibakar Nyala api akan berwarna hijauc. Borax + BaCl2 Endapan putih. Endapan tidak larut dalam ammonium asetat

14. fosfata. Na-fosfat + AgNO3 Endapan kuning

b. Na-fosfat + ammonium molibdat + HNO3 Endapan kuning

c. Na-fosfat + Mg-mixture Endapan putih

15. Kromata. K2CrO4 + AgNO3 Endapan merah coklat

b. K2CrO4 + Pb(NO3)2 Endapan kuning

c. K2CrO4 + BaCl2 Endapan kuning

d. K2CrO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan biru kemudian timbul gas dan larutan hijaue. K2CrO4 + HCl encer Larutan warna orangef. K2CrO4 + NaOH encer Larutan tetap kuning

16. Dikromata. K2Cr2O7 + AgNO3 Endapan merah coklat

b. K2Cr2O7 + Pb(NO3)2 Endapan kuning

c. K2Cr2O7 + BaCl2 Endapan kuning

d. K2Cr2O7 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan biru tua kemudian timbul gas dan larutan hijaue. K2Cr2O7 + HCl encer Larutan tetap orange

Page 27: analisa anion ,,

f. K2Cr2O7 + NaOH encer Larutan kuning

17. Asetata. Na-asetat + Metanol + H2SO4 pekat ( dipanaskan ) Bau harumdari etil asetatb. Na-asetat + FeCl3 Larutan coklat merah

18. Permanganata. KMnO4 + AgNO3 Tidak terjadi reaksi

b. KMnO4 + KOH pekat ( dipanaskan ) Larutan hijau + H2O dN diasamkan

dengan H2SO4 encer Larutan warna unguc. KMnO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan warna ungu dari KMnO4

d. KMnO4 + H2SO4 encer + NaNO3 Larutan warna ungu dari KMnO4

e. KMnO4 + H2SO4 encer + FeSO4 Larutan warna ungu dari KMnO4

f. KMnO4 + H2SO4 encer + CH3COOH Larutan warna ungu dari KMnO4

VI. Pembahasan1. KarbonatTerjadinya endapan putih pada saat pengujian sampel Na2CO3 dengan beberapa larutan yang diujikan menunjukan sampel mengandung CO32-.

CO32- + 2H+ CO2 + H2O

CO2 + Ba+ + 2OH- BaCO3 + H2O

a. Na2CO3 + AgNO3 Endapan putih

Endapan putih + AgNO3 Endapan kuning ( sebelum pemanasan)

Setelah dipanaskan Endapan coklat hitam( Endapan larut dalam asam nitrat dan ammonia )Hal ini menunjukan sampel mengandung CO32-.b. Na2CO3 + HCl Gas CO2 dilepaskan

CO32- + 2H+ CO2 + H2O

Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengeruhkan air kapur ( air burit ) :

Page 28: analisa anion ,,

CO2 + Ca+ + 2OH- BaCO3 + H2O

CO2 + Ba+ + 2OH- BaCO3 + H2O

c. Na2CO3 + MgSO4 Endapan putih

Hal ini menunjukan sampel mengandung CO32-.d. Na2CO3 + BaCl2 Endapan putih Barium carbonat :

CO2 + Ba+ BaCO3

Hanya karbonat-karbonat normal yang bereaksi, hidrogen karbonat tidak bereaksi. Endapan dapat larut dalam asam mineral dan asam karbonat :

BaCO3 + 2H+ Ba+ + CO2 + H2O

BaCO3 + CO2 + H2O Ba+ + 2HCO-

2. Bicarbonata. Na2C2O3 + AgNO3 Endapan putih

b. Na2C2O3 + HCl Gas CO2Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi Barium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih

c. Na2C2O3 + MgSO4 Tidak ada endapan ( sebelum dipanaskan )

Setelah dipanaskan Endapan putih

d. Na2C2O3 + BaCl2 Endapan putih

3. Sulfita. Na2SO3 + AgNO3 Endapan kristalin putih perak sulfit :

[AgSO3]- + Ag+ Ag2SO3

Endapan melarut jika ion sulfit ditambahkan dengan berlebihan :

AgSO3 + SO32- 2 [AgSO3]-

Endapan juga larut dalam HNO3 encer, di mana gas belerang dioksida dilepaskan dan di dalam amonia,

Page 29: analisa anion ,,

di mana terbentuk kompleks diaminaargentat :

Ag2SO3 + 2H+ SO2 + 2Ag+ + H2O

Ag2SO3 + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + SO32-

b. Na2CO3 + HCl Penguraian, lebih cepat dengan dipanaskan, disertai pelepasan belerang dioksida :

SO32- + 2H+ SO2 + H2O

Gas ini dapat diidentifikasi dari bau belerang terbakar yang menyesakan nafas dan dari pewarnaan hijau yang dihasilkan bila sehelai kertas saring yang dibasahi dengan K2Cr2O7 yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer yang didekatkan di atas mulut tabung. Hal ini disebabkan oleh pembentukan ion-ion kromium (III) :

3SO2 + Cr2O72- + 2H+ 2Cr3+ + 3SO42- + H2O

c. KMnO4 + H2SO4 + Na2SO3 warna ungu dilunturkan, yang disebabkan oleh reduksi menjadi ion-ion mangan (II) :

5SO32- + 2KMnO4-- 2Mn2+ + -5SO42- + H2O

d. K2Cr2O7 + H2SO4 + Na2SO3 warna hijau, yang disebabkan oleh pembentukan ion-ion kromium (II) :

3SO32- + Cr2O72- + 6H+ 2Mn2+ + -5SO42- + 4H2O

e. I2 + H2SO4 + Na2SO3 coklat dilunturkan

f. Na2SO3 + Pb(NO3)2 Endapan putih timbel sulfit :

SO32- + Pb2+ PbSO3

Endapan larut dalam HNO3 encer, di mana gas belerang dioksida terbentuk :

PbSO3 + 2H+ SO2 + Pb2+

g. Na2SO3 + BaCl2 Endapan putih barium sulfit :

SO32- + Ba2+ BaSO3

Endapan larut dalam HCl encer, di mana gas belerang dioksida dilepaskan :

Page 30: analisa anion ,,

BaSO3 + 2H+ Ba2+ + SO2 + H2O

Setelah didiamkan, endapan perlahan-lahan teroksidasi menjadi sulfat dan tak larut dalam asam mineral encer, perubahan ini dapat dihasilakn dengan cepat dengan memanaskan dengan air brom atau sedikit asam nitrat pekat atau dengan hidrogen peroksida :

2BaSO3 + O2 2BaSO4

BaSO3 + Br + H2O BaSO4 + 2Br - + 2H+ 3BaSO3 + HNO3 3BaSO4 + 2NO + H2O

BaSO3 + H2O2 BaSO4 + H2O

4. Thiosulfata. Na2S2O3 + AgNO3 Endapan perak tiosulfat :

S2O32- + 2Ag + Ag2S2O3

Mula-mula tidak terjadi endapan, karena terbentukkompleks ditiosulfatoargentat (I) yang larut :

2S2O32- + Ag + [Ag(S2O3)2]3-

Endapan ini tidak stabil, berubah menjadi gelap setelah didiamkan, dimana terbentuk perak sulfida :

Ag2S2O3 + H2O Ag2S + 2H+ + SO42-

Penguraian ini dapat dipercepat dengan memanaskan. b. Na2S2O3 + HCl pada keadaan dingin larutan tiosulfat tidak terjadi endapan, cairan yang diasamkan tersebut segra menjadi keruh karena pemisahan belerang dan dalam larutan terdapat asam sulfit. Dengan memanaskan larutan, belerang dioksida dilepaskan, yang dapat diketahui dari baunya dan kerjanya terhadap kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer. Belerang tadi mula-mula membentuk larutan koloidal, yang berangsur-angsur dikoagulasikan oleh asam bebas yang terdapat di dalamnya. Reaksi-reaksi sampingan yang terjadi, yang menimbulkan asam tionat :

2S2O32- + 2H+ S + SO2 + H2O

c. Na2S2O3 + FeCl3 Larutan ungu ( lembayung ), yang mungkain disebabkan karena terbentuknya suatu kompleks ditiosulfatobesi (III) :

Page 31: analisa anion ,,

2S2O32- + Fe3+ [Fe(S2O3)2]-

Setelah didiamkan, warna ungu hilang ( luntur ) dengan cepat, sementara ion-ion tetrationat dan besi (II) terbentuk :

[Fe(S2O3)2]- + Fe3+ 2Fe2+ + S4O62-

Reaksi keseluruhan dapat dituliskan sebagai reduksi besi (III) oleh tiosulfat :

2S2O32- + 2Fe3+ S4O62- + 2Fe2+

d. I2 + Na2S2O3 warna coklat yang dilunturkan, di man terbentuk larutan ion tetrationat yang tak berwarna :

I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62- Reaksi ini mempunyai penggunaan yang praktis dalam metode iodometri dan iodimetri dari analisis secara titrasi .

e. Na2S2O3 + Pb(NO3)2 mula-mula tidak terjadi endapan, tetapi dengan penambahan Pb(NO3)2 berlebih, terbentuk endapan putih timbel tiosulfat :

S2O32- + Pb2+ PbS2O3Endapan larut dalam tiosulfat berlebih, oleh sebab inilah mula-mula tak terjadi endapan. Dengan mendidihkan suspensi endapan itu menjadi berwarna gelap, dan akhirnya membentuk endapan hitam timbel sulfida :

PbS2O3 + H2O PbS + 2H+ + SO42-

Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan ion sulfit dan ion tiosulfat

5. Sulfata. Na2SO4 + AgNO3 terjadi endapan putih perak sulfat, Ag2SO4 ( kelarutan 5,8 ί pada 18˚ ) dari larutan pekat.

SO42- + Ag + Ag2SO4

b. Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih barium sulfat, BaSO4.

SO42- + Ba2+ BaSO4

Endapan tidak larut dalam HCl encer panas, aqua regia/air raja( HClp:HNO3p=1:3 ), HNO3 encer dan juga

Page 32: analisa anion ,,

ammonium asetat, tetapi larut sedang-sedang saja dalam HCl encer.

6. Sulfidaa. Na2S + AgNO3 Endapan putih perak sulfida (Ag2S ). Endapan tidak larut dalam asam nitrat encer dingin tetapi larut dalam asam nitrat panas.

S2- + 2Ag + Ag2S

b. Na2S + HCl timbul Gas Dapat dideteksi dari Baunya yang spesifik dan dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkan dimulut tabung kemudian dipanaskan akan terjadi warna hitam dari PbS :

Pb( CH3COO )2 + H2S PbS ( hitam )

c. Na2S + Pb(NO3)2 Endapan Hitam timbel sulfida, PbS.

d. Na2S + MnCl2 Endapan merah jambu

e. Na2S + Cd-asetat Endapan kuning7. Nitrita. NaNO2 + AgNO3 Endapan kristalin putihperak nitrit dari larutan yang pekat :

NO2 - + Ag + AgNO2

b. Uji adanya ion nitrit didasarkan atas kemampuannya sebagai bahan pengoksidasi. Larutan uji dibuat bibuat sedikit sedikit bersuasana asam dengan menambahkan H2SO4 encer kemudian ditambahkaan beberapa tetes larutan besi (II) sulfat ke dalam larutan sampel akan menyebabkan oksidasi besi (II) menjadi besi (III) dan perekdusian NO2 – menjadi NO. Reaksi antara NO dan kelebihan besi (II) menghasilkan kompleks besi yang berwarna coklat ( cincin coklat ) :

NO2 - + Fe2+ + 2H+ Fe2+ + NO + H2O

Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+

c. KMnO4 + H2SO4 + NaNO2 warna ungu yang dilunturkan oleh suatu nitrit, tetapi tidak ada gas yang dilepaskan :

5SO2- + 2MnO4- - 5SO3- + 2Mn2+ + 3H2O

d. Dengan menambahkan suatu larutan nitrit ke dalam larutan KI yang diteruskan dengan mengasamkan dengan asam asetat encer, iod akan dibebeskan yang dapat diidentifikasi dari warna biru yang dihasilkan

Page 33: analisa anion ,,

dari pencelupan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan amylum. Metode lainnya yaitu dengan mengektraksi iod yang dibebaskan itu kloroform atau tetraklorida.

2SO2- + 2I + 2CH3COOH I2 + 2NO + 2CH3COO - + 3H2O

8. Nitrata. NaNO3 + AgNO3 Tidak terjadi Endapan putih

b. Identifikasi NO3 dilakukan dengan menambahkan FeSO4 jenuh ke dalam sampel yang telah diasamkan dengan H2SO4. kemudian dengan hati-hati ditambahkan larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi maka setelah beberapa menit terbentuk cincin coklat pada pertemuan kedua larytan tersebut. Hal ini menunjukan adanya ion nitrat dalam larutan sampel. Reaksi pembentukan cincin coklat [Fe(NO)]2+ dapat dituliskan sebagai berikut :

NO3 - + 3Fe2+ + 4H+ 3Fe3+ + NO + 2H2O

Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+

Cincin coklat terdapat pada pertemuan kedua larutan tersebut dikarenakan pada pertemuan tersebut konsentrasi H+ tertinggi.

c. NaNO3 + serbuk Zn + NaOH ( dipanasakan ) Gas amonia dilepaskan Dapat didideteksi dari baunya yang spesifik dan dari kerjanya atas kertas lakmus merah yang diubah menjadi biru serta terjadinya kabut putih pada saat batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat didekatkan di atas mulut tabung :NO3 - + 4Zn + 4OH - + 6H2O NH3 + 4[Zn(OH)4] 2-

9. Kloridaa. NACl + AgNO3 Endapan putih AgCl. Endapan tidak larut dalam air dan HNO3 encer akan tetapi larut dalam NH4OH encer dan dalam larutan KCNS dan tiosulfat :Cl- + Ag + AgCl

AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + Cl-

[Ag(NH3)2] + + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH4

c. Pengujian sampel NaCl dengan larutan H2SO4 pekat akan banyak menguraikan banyak klorida dalam keadaan dingin dan penguraian akan sempurna pada saat pemanasan, yang disertai pelepasan hidrogen peroksida :

Cl- + H2SO4 HCl + HSO4 -Gas ini dapat dikenali dari sifatnya yang mengubah Kertas lakmus biru menjadi merah dan dari

Page 34: analisa anion ,,

pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila batang pengaduk yang dibasahi amonia yang didekatkan di aatas mulut tabung.

c. NACl + Pb(NO3)2 ( dipanaskan) Endapan putih timbel klorida ( PbCl2 ) dari larutan yang pekat :

2Cl - + Pb2+ PbCl2

10. Bromidaa. KBr + AgNO3 Endapan seperti dadih yang berwarna kuning-muda ( pucat ) perak bromida, AgBr, yang sangat sedikit larut dalam amonia encer, tetapi mudah larut dalam larutan amonium pekat. Endapan juga larut dalam larutan KCNS dan natrium tiosulfat, tetapi tidak larut dalam asam nitrat encer :

Br - + Ag + AgBr

AgBr + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + Br -

AgBr + 2CN- [Ag(CN)2] - + Br -

AgBr + 2S2O3 2- [Ag(S2O3)2] 3- + Br -

b. KBr + HNO3 Uap warna coklat merah :

Br - + 8HNO3 3Br2 + 2NO + 6NO3 - + 4H2O

Hal ini dapat dibuktikan dengan :1. Jika ke dalam larutan sampel ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan berwarna coklat.2. Uji fluorescein: brom bebas mengubah zat warna fluorescein (I) yang kuning menjadi eosin (II) atau tetrabromoflouresin yang merah. Maka ketika kertas saring yang dijenuhi dengan larutan fluorescein adalah reagensia yang berharga untuk uap brom karena kertas saring berwarna merah jingga.

11. Yodidaa. KI + AgNO3 Endapan seperti dadih yang berwarna kuning yaitu perak iodida, AgI, yang mudah larut dalam larutan KCNS dan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan amonia dan tak larut dalam asam nitrat encer :

I- + Ag + AgI

AgI + 2CN- [Ag(CN)2] - + I-

AgI + 2S2O3 2- [Ag(S2O3)2] 3- + I-

b. KI + H2SO4 pekat Uap ungu ( lembayung ). Uap ini dapat dibuktikan dengan :

Page 35: analisa anion ,,

1. Jika ke dalam larutan sampel ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan berwarna ungu.2. kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum yang diletakkan di atas mulut tabung akan berwarna biru.Hal ini menunjukan adanya ion iodida dalam larutan sampel :

2I- + Cl2 I2 + 2Cl

2I- + 2H2SO4 l2 + 2SO42- + 2H2O

c. KI + Pb(NO3)2 Endapan kuning timbel iodida yang larut dalam aquades panas yang banyak dengan membentuk suatu larutan tak berwarna. Dan ketika didinginkan, menghasilkan keping-keping yang kuning keemasan seperti sisik ikan :

2I- + Pb 2+ PbI2

.d. KI + Merkuri Klorida Endapan merah jingga skarlet merkurium (II) iodida:

2I- + HgCl2 HgI2 + 2Cl-

Endapan dapat larut dalam KI berlebih, dan akan membentuk suatu kompleks tetraiodidiomerkurat (II) :

HgI2 + 2I- [HgI2] 2-

12. Rodanida/Thiosanat ( CNS )a. KCNS + AgNO3 Endapan perak tiosianat, AgSCN, yang berwarna putih seperti dadih susu. Endapan larut dalam larutan amonia tetapi tidak larut dalam HNO3 encer :SCN- + Ag + AgSCN

AgSCN + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + SCN+

b. KCNS + FeCl3 Larutan berwarna merah darah, yang ditimbulka karena terbentuknya suatu kompleks :

3SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3

c. KCNS + CuSO4 Larutan berwarna hijau, lalu endapan hitam tembaga (II) tiosanat dalam CuSO4 berlebih :

2SCN- + Cu2+ Cu(SCN)2

Page 36: analisa anion ,,

Penambahan asam sulfit ( larutan jenuh belerang dioksida ) mengubah endapan menjadi tembaga (I) tiosanat yang putih :

Cu(SCN)2 + SO2 + 4H2O 2CuSCN + 2SCN- + SO42- + 4H+

13. Borata. Borax + AgNO3 Endapan putih metaborat, AgBO2, dari larutan borat yang cukup pekat. Endapan larut baik dalam amonia encer maupun dalam asam asetat. Dengan mendidihkan endapan dengan air, endapan terhidrolisis sempurna dan diperoleh endapan coklat perak oksida. Endapan perak oksida dihasilkan langsung dalam larutan-larutan yang sangat encer :

B4O7 2- + 4Ag + + H2O 4AgBO2 + 4H+

2AgBO2 + 3H2O Ag2O + 2H3BO3

Asam borat yang terbentuk dalam reaksi ini praktis tidak terdisosiasi.b. Pengujian dilakukan pada sampel borax yang dikeringkan dalam sebuah cawan porselin kemudian dicampurkan asam sulfat pekat dan metanol ke dalam cawan porselin dan kemudian dinyalakan, alkohol (metanol ) akan terbakar dengan nyala yang pinggirannya hijau, hal ini disebabkan oleh pembentukan metil borat B (OCH3)3 atau etil borat B (OC2H5)2. Kedua ester ini beracun :

H3BO3 + 3CH3OH B(OCH3)3 + 3H2O

Reakis ini boleh disesuaikan sebai uji bercak dengan cara berikut : metil borat disuling dan dialirkan ke dalam larutan air yang mengandung kalium f;orida, mangan (II) nitrat, dan perak nitrat. Ester ini akan dihidrolisis oleh air menjadi asam borat :

B(OCH3)3 + 3H2O H3BO3 + 3CH3OH

Asam borat ini bereaksi dengan alkali florida dan membebaskan basa alkali bebas :

H3BO3 + 4F - [BF4] - + 3OH-

Basa alkali bebas ini bisa diidentifukasi dari terbentuknya endapan hitam dengan larutan mangan (II) nitrat-perak nitrat.c. Borax + BaCl2 Endapan putih barium metaborat, Ba(BO2)2, dari larutan-larutan yang cukup pekat. Endapan tidak larut dalam ammonium asetat, asam-asam encer, BaCl2 berlebih. Larutan kalsium dan strontium klorida bertindak serupa :

B4O7 2- + 2Ba 2+ + B2O 2Ba(BO2)2 + 2H+

14. fosfat

Page 37: analisa anion ,,

a. Na-fosfat + AgNO3 Endapan kuning perak ortofosfat normal, Ag3PO4, yang larut dalam larutan amonia encer dan dalam asam nitrat encer:

HPO4 2- + 3Ag + Ag3PO4 + H+

Ag3PO4 + H+ H2PO4 2- + 3Ag +

Ag3PO4 + 6NH3 [Ag(NH3)2] + + PO4 2-

b. Na-fosfat + ammonium molibdat + HNO3 Endapan amonium fosfomolibdat yang berwarna kuning kristalin, (NH4)3P(MO3O10)4 Pengendapan dipercepat dengan memanaskan sampai suhu yang tak melampaui 40˚C, dan dengan penambahan larutan amonium nitrat. Endapan larut dalam larutan amonia dan dalam basa alkali.c. Na-fosfat + Mg-mixture Endapan putih

15 & 16. Kromat & Dikromat

a. K2CrO4 + AgNO3 Endapan merah kecoklatan perak kromat, Ag2CrO4, yang larut dalam asam nitrat encer dan dalam larutan amonia, tetapi tak larut dalam asam asetat. CrO4 2- + 2Ag + Ag2CrO4

Ag2CrO4 + H+ 2Ag + + Cr2O7 2- + 3H2O

Ag2CrO4 + 6NH3 [Ag(NH3)2] + + CrO4 2-

Endapan coklat kemerahan perak dikromat, Ag2Cr2O7, terbentuk dengan larutan pekat suatu dikromat, ini berubah ketika dipanaskna dengan ar menjadi perak kromat yang lebih sedikit larutnya.

Cr2O7 2- + 2Ag + Ag2Cr2O7

Ag2Cr2O7 2- + 2H2O Ag2CrO4 + CrO4 2- + 2H+

b. K2CrO4 + Pb(NO3)2 Endapan kuning endapan kuning timbel kromat, PbCrO4, yang tak larut dalam larutan asam asetat, tetapi larut dalam larutan asam nitrat encer dan larutan natrium hidroksida:CrO4 2- + Pb 2+ PbCrO42PbCrO4 + 2H+ Pb 2+ + Cr2O7 2- + H2O

c. K2CrO4 + BaCl2 Endapan kuning barium kromat, BaCrO4, yang tak larut dalam air dan dalam asam

Page 38: analisa anion ,,

asetat, tetapi larut dalam asam mineral encer:

CrO4 2- + Ba 2+ BaCrO4

Ion-ion dikromat menghasilkan endapan yang sama, tetapi karena suatu asam kuat terbentuk maka pengendapan hanyalah bersifat parsial:

Cr2O7 2- + 2Ba 2+ + H2O 2BaCrO4 + 2H+

Jika natrium hidroksida atau natrium asetat ditambahkan, maka pengendapan menjadi kuantitatif.d. K2CrO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan larutan kromium pentoksida yang biru tua. Larutan biru ini sangat tidak stabil dan segera terurai, menghasilkan oksigen dan larutan suatu garam kromium (II) yang hijau. Pewarnaan biru disebabkan oleh adanya kromium pentoksida, CrO5:

CrO4 2- + 2H+ + 2H2O2 CrO5 + 3H2O

e. K2CrO4 + HCl encer Larutan warna orange pada saat pemanasan, klor dilepaskan dan dihasilkan suatu larutan yang mengandung ion kromium (III) :

2K2CrO4 + 16HCl 2Cr 3+ + 3Cl2 + 4K+ + 10Cl- + 8H2O

K2Cr2O7 + 16HCl 2Cr 3+ + 3Cl2 + 2K+ + 8Cl- + 7H2O

f. K2CrO4 + NaOH encer Larutan tetap kuning

17. Asetata. Pengujian sampel Na-asetat dengan etanol dan H2SO4 pekat yang dipanaskan dengan perlahan-lahan selama beberapa menit akan terbentuk etil asetat, CH3COO.C2H5, yang dapat dikenali dari baunya yang segar dan seperti buah. Setelah didinginkan dan diencerkan dengan air, bau harum itu akan lebih mudah dideteksi.

CH3COONa + H2SO4 CH3COOH + Na+ + HSO4 2-

CH3COOH + C2H5OH CH3COO. C2H5 + H2O

b. Na-asetat + FeCl3 Larutan merah tua, disebabkan oleh pembentukan ion kompleks [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Dengan mendidihkan larutan yang merah itu, ia terurai dan endapan besi(III) basa yang merah kecoklatan terbentuk:

6CH3COO- + 2Fe3+ + 8H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 2H+

Page 39: analisa anion ,,

[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 8H2O 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH+ H+

18. Permanganata. KMnO4 + AgNO3 Tidak terjadi reaksi

b. KMnO4 + KOH pekat ( dipanaskan ) Larutan hijau + H2O dan diasamkan dengan H2SO4 encer Larutan warna unguc. KMnO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan warna ungu dari KMnO4menjadi hilang atau luntur dan dilepaskan oksigen yang murni tetapi basah ( mengandung air ) :2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 5O2 + 2MnO2+ + 8H2O

d. KMnO4 + H2SO4 encer + NaNO3 Larutan warna ungu dari KMnO4 dengan adanya asam sulfat, meredusi permanganat dengan disertai pembentukan ion-ion nitrat:

2MnO4- + 5NO2 - + 6H+ 2Mn2+ + 5NO3 - + 3H2O

Beberapa reaksi samping juga terjadi, dan campuran berbau gas nitrogen oksida.e. KMnO4 + H2SO4 encer + FeSO4 Larutan warna ungu dari KMnO4 karena terbentuknya ion-ion besi(III) :

2MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

warna ungu hiolang jika ditambahkan fosfat atau fluorida, mereka membentuk kompleks tak berwarna dengan besi(III).

f. KMnO4 + H2SO4 encer + CH3COOH Larutan warna ungu dari KMnO4 menjadi luntur. Dengan adanya H2SO4 encer, mengfhasilkan gas karbon dioksida:

2MnO4- + 5(COO) 22- + 16H+ 10CO2 + Mn2+ + 4H2O

Reaksi ini lambat pada suhu kamar, tetapi menjadi cepat pada 60˚C. Ion mangan(II) mengkatalis reaksi ini, jadi reaksi ini adalah otokatalitik. Sekali ion mangan(II) telah terbentuk, reaksi ini menjadi semakin cepat.

VII. KesimpulanAnalisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau,

Page 40: analisa anion ,,

rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal Co3 2- dan SO32-, NO3- dan NO2-, dll.

DAFTAR PUSTAKA

A. I. Vogel, A Textbook of Quantitative InorganicAnalysis, Including ElementaryInstrumental Analysis, ed.4 Logman 1978,

G. Svehla, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, ed.5 PT. KalmanMedia Pusaka, Jakarta,

Hidayati,Ana, M.Si. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar I.Semarang : Laboratorium Kimia Dasar FT IAIN Walisongo.

Ibnu, M. Sidiq, dkk., JICA Common Teksbook Edisi Revisi Kimia Analitik 1, Jurusan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Malang,

http : //levenspiel.wordpress.com/ akses:12-12-2009.10:34