23
ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN SURABAYA Oleh : Taufiq Junaedi ( 3111 106 024 ) Dosen Pembimbing 1 : Tri Joko Wahyu Adi ST., MT., PhD Dosen Pembimbing 2 : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST., MT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

  • Upload
    vannga

  • View
    264

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN SURABAYA

Oleh :

Taufiq Junaedi ( 3111 106 024 )

Dosen Pembimbing 1 : Tri Joko Wahyu Adi ST., MT., PhD Dosen Pembimbing 2 : Cahyono Bintang Nurcahyo, ST., MT

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Page 2: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG : Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita

perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi peri kemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum serta pertanggungjawaban suatu organisasi pada saat pelaksanaan proyek konstruksi.

Diperlukan suatu manajemen yang memiliki metode yang tepat yang diperlukan guna mencegah dan meminilalisasi terjadinya risiko kecelakaan kerja.

RUMUSAN MASALAH: Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory 5 Lantai.

Page 3: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

TUJUAN : mengaplikasikan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) untuk menganalisa dan mengukur potensi risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Gedung Dormitory 5 Lantai.

BATASAN MASALAH : 1. Risiko yang diteliti adalah risiko pelaksanaan Proyek Pembangunan

Dormitory 5 Lantai 2. Variabel risiko dibatasi hanya pada risiko teknis pada proses

pelaksanaan pekerjaan konstruksi 3. Risiko yang diteliti dalam sudut pandang kontraktor.

MANFAAT : 1. Memberikan suatu cara penilaian potensi risiko kecelakaan yang terjadi di

lapangan dan bahan masukan serta pertimbangan untuk pelaksana konstruksi dan proyek – proyek lain dalam mencegah dan meminimalisasi risiko kecelakaan kerja.

2. Dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian sejenis selanjutnya.

PENDAHULUAN

Page 4: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

METODOLOGI

Page 5: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

DATA DAN ANALISA

LOKASI STUDI PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG DORMITORY

Gedung Dormitory 5 Lantai berlokasi di Jalan Jemur Andayani I no.73 Surabaya

LOKASI STUDI

Page 6: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

LANTAI 1± 0.00

LANTAI 2+ 4.00

LANTAI 3+ 8.00

LANTAI 4+ 12.00

LANTAI 5+ 16.00

LANTAI ATAP+ 20.00

TAMPAK DEPANSKALA 1 : 200

PAGAR ATAP+ 23.00

A B

4.05 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.05

C D E F G H I J K L M N O

TAMPAK DEPAN

DATA DAN ANALISA

Page 7: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

DATA DAN ANALISA

No.Jenis

PekerjaanUraian Pekerjaan Identifikasi Risiko Kecelakaan

1. Pekerjaan

Persiapan

1.Mobilisasi dan Pengadaan. Terjadi kecelakaan pada saat melakukan

mobilisasi peralatan yang akan digunakan

selama pelaksaaan konstruksi.

· Tertusuk cangkul dan sekop pada saat

penggalian tanah.

· Merusak pernafasan akibat debu

· Terpapar sinar matahari

· Terluka akibat gergaji pada saat pembuatan

bekisting.

· Tertusuk oleh paku saat pembuatan

bekisting.

· Terluka akibat bekisting ambruk

· Terjatuh pada saat instalasi pembesian di

tempat yang tinggi.

· Tertusuk saat instalasi pembesian.

· Terjatuh pada saat instalasi pembesian di

tempat yang tinggi.

· Teriritasinya anggota badan diakibatkan

kontak langsung dengan beton.

· Terjatuh pada saat pengecoran.

3. Pekerjaan

Arsitektur

· Anggota badan teriritasi (lecet) oleh spesi

dengan campuran semen.

· Terjatuh dari ketinggian.

Pekerjaan

Struktur

1.Pekerjaan galian dan

timbunan tanah.

2.Pekerjaan Bekisting

3.Pekerjaan Pembesian

4.Pekerjaan Pengecoran

1.Pekerjaan Pasang Dinding

Bata dan Plesteran

2.

Kemungkinan Kegagalan/Failure yang Terjadi Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory ATKP

Untuk memulai tahap identifikasi, risiko kecelakaan, dilakukan dengan membuat daftar kegagalan atau failure pada setiap kegiatan pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Dormitory ATKP (Akademi Teknik Keselamatan dan Penerbangan) yang bertujuan untuk mengetahui risiko – risiko kecelakaan kerja yang relevan pada proyek tersebut.

Page 8: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

No.Jenis

PekerjaanUraian Pekerjaan Identifikasi Risiko Kecelakaan

3. Pekerjaan

Arsitektur

· • Terjatuh/terpeleset dari ketinggian pada 

saat pekerjaan pengecatan.

· Terhirup bau yang menyengat dari cat.

3.Pekerjaan Plafon Gypsum · Terjatuh dari Ketinggian.

·  Tertimpa peralatan dan atau material

· Terhirup debu dari plafon yang dipotong dan

pada saat penghalusan sambungan plafon

(menggunakan Compound)

3. Pekerjaan

Arsitektur· Terjatuh karena kehilangan keseimbangan

·  Tertimpa material dari atas

·  Pekerja terkena percikan las

· Terjatuh dari ketinggian karena kehilangan

keseimbangan.

·  • Tergores atau terpotong 

· Terjatuh pada saat instalasi di ketinggian.

2.Pekerjaan instalasi Tandon

Air dan Septic Tank

· Tertimpa Tandon / septic tank Pada saat

instalasi Tandon / septic tank.

· Terkena sengatan aliran listrik.

· Terbakar yang disebabkan korsleting.

· Terkena sengatan Listrik.

· Terjatuh pada saat instalasi lampu di tempat

yang tinggi.

4. Pekerjaan

mekanikal

1.Pekerjaan instalasi Pipa

5. Pekerjaan

Elektrikal

1.Pekerjaan instalasi Listrik

2.Pekerjaan Instalasi lampu

4.Pekerjaan Atap

PolyCarbonate

2.Pekerjaan pengecatan

DATA DAN ANALISA

Kemungkinan Kegagalan/Failure yang Terjadi Pada Proyek Pembangunan Gedung Dormitory ATKP

Berdasarkan hasil survey didapatkan risiko akibat bekisting ambruk pada pekerjaan bekisting, terjatuh pada saat pengecoran pada pekerjaan pengecoran, terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pasang dinding dan plesteran, Terjatuh/terpeleset dari ketinggian pada Pekerjaan Pengecatan Eksterior dan Jatuh dari atap karena kehilangan keseimbangan pada Pekerjaan Atap PolyCarbonate.

Page 9: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

No Jenis Kegiatan Pekerjaan Risiko Kecelakaan Kerja

1 Pekerjaan Bekisting Bekisting ambruk 1 Cuaca saat pelaksanaan

2 Cara pengangkutan material

3 Tinggi pemasangan

4 Letak pekerjaan

5 Pekerja kurang berpengalaman

6 APD tidak dipakai

2 Pekerjaan Pengecoran Terjatuh pada saat pengecoran 1 APD tidak dipakai

2 Cara pengangkutan material

3 Letak Pekerjaan

4 Pekerja kurang fokus

5 Pekerja kurang berpengalaman

3 Pekerjaan Pasang Dinding Terjatuh / terjatuh dari Ketinggian 1 Bentuk bangunan

dan Plesteran 2 Letak pekerjaan

3 Pergerakan Pekerja

4 Cuaca saat pelaksanaan

5 APD tidak dipakai

4 Pekerjaan Pengecatan Eksterior Terjatuh dari ketinggian pada 1 Bentuk bangunan

saat pekerjaan pengecatan. 2 Letak pekerjaan

3 Pergerakan Pekerja

4 Cuaca saat pelaksanaan

5 APD tidak dipakai

6 Jarak dari tepi

5 Pekerjaan Atap PolyCarbonate Jatuh dari atap karena 1 Bentuk dari atap

kehilangan keseimbangan 2 APD tidak dipakai

3 Pergerakan Pekerja

4 Cara pengangkutan material

Sumber Risiko

Tabel Identifikasi Faktor Potensi Risiko Kecelakaan Kerja

DATA DAN ANALISA

Page 10: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

1. Mengidentifikasi TOP EVENT atau kejadian puncak yang sebelumnya telah ditentukan dari wawancara/survey dengan pihak kontraktor.

2. Mengidentifikasi INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama terhadap TOP EVENT atau kejadian puncak.

3. Menentukan hubungan INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama ke TOP EVENT atau kejadian puncak dengan menggunakan gerbang logika (logic gate):

OR Gate : digunakan apabila salah satu kejadian (hanya kejadian a atau kejadian b) terjadi, dapat menyebabkan TOP EVENT.

AND Gate : digunakan apabila semua kejadian ( kejadian a dan kejadian b) terjadi, dapat menyebabkan TOP EVENT.

4. Mengidenifikasi dan menentukan INTERMEDIATE EVENT tingkat kedua.

5. Menentukan hubungan INTERMEDIATE EVENT tingkat kedua ke INTERMEDIATE EVENT tingkat pertama dengan menggunakan gerbang logika (logic gate).

6. Melanjutkan sampai ke BASIC EVENT.

DATA DAN ANALISA

Page 11: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Pekerjaan Pasang Dinding dan

Plesteran:

Terjatuh dari ketinggian

OR

AN

D

Faktor Lingkungan

Kerja

Letak

pekerjaan

OR

Faktor Perilaku

Pekerja

Bentuk

Bangunan

Pergerakan

Pekerja

APD tidak

dipakai

Cuaca saat

pelaksanaan

A

CB

1 2 3 4 5

DATA DAN ANALISA

B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

Page 12: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

1. Minimal cut set Gate A

Gate A B C 2. Minimal cut set Gate B

Gate B 1 2 3

DATA DAN ANALISA

B. IDENTIFIKASI SUMBER PENYEBAB RISIKO DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

3. Minimal cut set Gate C Gate C

4 5

Berdasarkan Minimal cut set di atas, diketahui bahwa risiko terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pemasangan batu bata dan plesteran akan terjadi disebabkan oleh faktor :

1. Bentuk bangunan, atau

2. Letak pekerjaan, atau

3. Cuaca saat pelaksanaan, atau

4. Alat Pengaman Diri (APD) tidak dipakai dan pergerakan pekerja.

Page 13: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Menentukan Skala Penilaian Potensi Penyebab Risiko Kecelakaan Dengan Metode TDA ( Task Demand Assessment Method )

Nilai

Total

Bentuk

Bangunan

(B1)

Letak

Pekerjaan

(B2)

Cuaca Saat

Pelaksanaan

(B3)

APD Tidak

Digunakan

(B4)

Pergerakan

Pekerja (B5)

(B1+B2

+B3+B4

+B5)

Tukang A 100% x 9 100% x 9 100% x 9 100% x 9 100% x 9

Nilai Faktor

Risiko9,00 9,00 9,00 9,00 9,00

Pekerja

Basic Event

45,00

DATA DAN ANALISA

C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD )

Tabel Penentuan Skala Nilai Tertinggi

Pembuatan range skala nilai dapat dibuat dengan memberikan skala nilai tertinggi pada setiap faktor penyebab terjadinya risiko kecelakaan kerja selama pekerjaan berlangsung

Page 14: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Berdasarkan tabel penentuan skala nilai tertinggi, lalu akan dibuat range nilai skala penilaian berdasarkan nilai risiko tertinggi tersebut yang dibagi ke dalam 3 kelompok antara lain:

1. Jika nilai risiko yang dihasilkan antara 0 - 15, maka tergolong nilai risiko berpotensi rendah/kecil.

2. Untuk nilai 15 - 30, maka tergolong risiko berpotensi sedang / menengah.

3. Sedangkan untuk nilai risiko 31 - 45, maka tergolong risiko berpotensi tinggi.

DATA DAN ANALISA

C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD )

Menentukan Skala Penilaian Potensi Penyebab Risiko Kecelakaan Dengan Metode TDA ( Task Demand Assessment Method )

Potensi Rendah Potensi Sedang Potensi Tinggi

Nilai 1 - 15 Nilai 16 - 30 Nilai 31 - 45

15 30

0 45

Gambar Ilustrasi Range Akumulasi Skala Nilai Risiko

Page 15: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Rendah (nilai = 1) Sedang (nilai = 3) Tinggi (nilai = 9) 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

a Bentuk Bangunan Sederhana Sedang Rumit 1 1 1 1 3 3 3 3 9 9

b Letak Pekerjaan Mudah dijangkauCukup susah

dijangkau

Sangat susah

dijangkau1 1 3 3 3 3 3 3 9 9

c Cuaca Saat PelaksanaanCuaca panas dan

tidak angin

Jarang hujan dan

angin bertiup normal

Hujan dan angin

bertiup kencang3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

d APD Tidak Digunakan Digunakan sebagian Jarang digunakan Tidak digunakan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

e Pergerakan Pekerja Diam di tempatBergerak

menyampingBergerak mundur 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Sumber Risiko Skala Penilaian Durasi Aktivitas Pekerjaan

Terjatuh dari ketinggian

Tabel Penilaian Skala nilai Risiko Terjatuh Dari Ketinggian Terhadap Durasi Aktifitas Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata Dan Plesteran

DATA DAN ANALISA

Page 16: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Diagram TDA Risiko Terjatuh Dari Ketingian pada Pekerjaan Pemasangan Dinding dan Plesteran

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Bentuk ( 40% x 1 ) +

Bangunan 9 9 ( 40% x 3 ) +

( B1 ) 3 3 3 3 ( 20% x 9 )

1 1 1 1 = 3,4

Letak ( 20% x 1 ) +

Pekerjaan 9 9 ( 60% x 3 ) +

( B2 ) 3 3 3 3 3 3 ( 20% x 9 )

1 1 = 3,8

Cuaca Saat

Pelaksanaan 9 9 9 ( 70% x 3 ) +

( B3 ) 3 3 3 3 3 3 3 ( 30% x 9 )

= 4,8

Juli Nopember Desember

APD Tidak

Digunakan

( B4 ) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ( 100% x 3 )

= 3,0

Pergerakan

Pekerja

( B5 ) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ( 100% x 3 )

= 3,0

( 20% x 11 ) +

Agregasi 33 33 ( 20% x 13 ) +

Potensi 15 15 15 15 ( 40% x 15 ) +

Risiko 13 13 ( 20% x 33 )

11 11 = 18

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3

Agustus September

Lt. 4

Oktober

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 4

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 4 Lt. 5

Lt. 1 Lt. 2 Lt. 3 Lt. 4

Lt. 5

Lt. 5

Lt. 5

DATA DAN ANALISA

Page 17: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

DATA DAN ANALISA

Accident Point (AP) = % Durasi x i ………………………...( 1 )

1. AP 1 yang merupakan faktor bentuk bangunan :

AP 1 = ( 40% x 1 ) + ( 40% x 3 ) + ( 20% x 9 ) = 3,4

2. AP 2 yang merupakan faktor letak pekerjaan :

AP 2 = ( 20% x 1 ) + ( 60% x 3 ) + ( 20% x 9 ) = 3,8

3. AP 3 yang merupakan faktor cuaca saat pelaksanaan :

AP 3 = (70% x 3) + (30% x 9) = 4,8

4. AP 4 yang merupakan faktor APD tidak digunakan :

AP 4 = ( 100% x 3 ) = 3,0

5. AP 5 yang merupakan faktor pergerakan dari pekerja :

AP 4 = ( 100% x 3 ) = 3,0

Total AP = AP1 + AP2 + AP3 + APn…………… ( 2 )

Total AP = 3,4 + 3,8 + 4,8 + 3,0 + 3,0 = 18,0

n

∑    i =1

n

∑    i =1

C. MENENTUKAN SKALA PENILAIAN POTENSI PENYEBAB RISIKO KECELAKAAN DENGAN METODE TDA ( TASK DEMAND ASSESSMENT METHOD )

Page 18: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Nilai

Total

Bentuk

Bangunan

(B1)

Letak

Pekerjaan

(B2)

Cuaca Saat

Pelaksanaan

(B3)

APD Tidak

Digunakan

(B4)

Pergerakan

Pekerja (B5)

(B1+B2

+B3+B4

+B5 )

Tukang A

40% x 1 +

40% x 3 +

20% x 9

20% x 1 +

60% x 3 +

20% x 9

70% x 3 + 30%

x 9100% x 3 100% x 3

Nilai Faktor

Risiko3,40 3,80 4,80 3,00 3,00

Pekerja

Basic Event

18,00

DATA DAN ANALISA

Perhitungan akumulasi perhitungan Task Demand Assessment ( TDA ) risiko terjatuh dari ketinggian

akumulasi perhitungan nilai potensi risiko kecelakaan terjatuh dari ketinggian pada pekerjaan pemasangan dinding batu bata dan plesteran sebesar 18,00 dari nilai tertinggi sebesar 45 dan dapat dikategorikan sebagai pekerjaan dengan risiko sedang.

Page 19: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

DATA DAN ANALISA

Potensi Rendah Potensi Sedang Potensi Tinggi

Nilai 1 - 15 Nilai 16 - 30 Nilai 31 - 45

0

015 30

0 45

18,00

Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh dari ketinggian

Dengan cara dan tahapan yang sama, berikut adalah hasil dari perhitungan potensi risiko dengan menggunakan APMM (Accident Potential Measurement Method) Pada pekerjaan bekisting, pekerjaan pengecoran beton, pekerjaan pengecatan eksterior dan pemasangan atap polycarbonate.

Page 20: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

DATA DAN ANALISA

Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terluka saat bekisting ambruk

Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh pada saat pengecoran

Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh/terpeleset dari ketinggian

Ilustrasi range akumulasi skala nilai risiko terjatuh karena kehilangan keseimbangan

Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pengecoran Beton

Pekerjaan Pengecatan Eksterior Pekerjaan Atap Polycarbonate

Page 21: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa serta pembahasan didapatkan kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pada pekerjaan bekisting dan pengecoran beton memiliki angka potensi risiko tertinggi yaitu sebesar 21,80. Dari range skala nilai yang telah ditentukan, sehingga tergolong nilai risiko berpotensi sedang. Risiko kecelakaan berpotensi tinggi saat durasi pekerjaan mencapai 70% - 100% selama proses pekerjaan bekisting.

Sedangkan pada pekerjaan pengecoran perhitungan nilai potensi risiko kecelakaan kerja yang terjadi sebesar 21,80 dari range nilai risiko tertinggi yaitu sebesar 45. Dari range skala nilai yang telah ditentukan, sehingga tergolong nilai risiko berpotensi sedang. Risiko kecelakaan berpotensi tinggi saat durasi pekerjaan mencapai 70% - 100% selama proses pekerjaan pengecoran beton.

Page 22: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

KESIMPULAN

Dalam penelitian tugas akhir yang menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) ini, memiliki kekurangan pada penentuan skala nilai untuk kemungkinan terjadinya risiko pada saat menggunakan metode TDA. Dimana penentuan skala nilai tersebut didapatkan dari penilaian para ahli (expert judgement). Dimana kekurangan tersebut dapat dicegah dengan menggunakan pendekatan skala nilai yang lebih akurat yang berasal dari penilaian para ahli (expert judgement) dengan data pengamatan lapangan sehingga hasil dari perhitungan Accident Point pada metode TDA bisa lebih akurat dan sesuai dengan kenyataannya/realistis.

Dalam penelitian ini dan sebelumnya metode APMM (Accident Potential Measurement Method) hanya diaplikasikan untuk proyek gedung. Pada kenyataannya proyek selain proyek gedung juga mempunyai risiko kecelakaan kerja, sehingga diharapkan untuk penelitian tugas akhir selanjutnya metode APMM (Accident Potential Measurement Method) bisa diterapkan untuk proyek pembangunan non gedung.

Dengan menggunakan metode APMM (Accident Potential Measurement Method) juga bisa diterapkan untuk lebih dari 1 (satu) obyek studi yang bertujuan untuk menganalisa dan mengukur potensi risiko kecelakaan kerja pada setiap obyek studi. Dan selanjutnya dibandingkan guna mencari persamaan den perbedaannya.

Page 23: ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40353-3111106024-presentation.pdf · Bagaimana mengestimasikan potensi kecelakaan kerja dengan menggunakan

Sekian dan Terima Kasih