Upload
karunia-indriyati
View
1
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ANALISA DATA
Citation preview
KASUS A
Tn.A, 45 tahunn, islam, buruh bangunan, tinggal di dusun kapuk RT 4 RW 5,
Keluaraga kasur bersama istri (Ny.A), 43 tahun beserta 2 orang anak yaitu Sdr B,
20 tahun kukus STM sebagai tukang kayu dan Sdri D, tahun masih sekokah di
SMP. Bulan Oktober 2015 Tn. A dirawat di rumah sakit selama 8 hari karena
sesak nafas, batuk berdahak bercampur darah. Hasil pemeriksaan sputum
dinyatakan BTA (+) dan didiagnosa TB Paru, selanjutnya Tn. A diberi paket
pengobatan TB Paru. Sejak Desember 2015, Tn.A mengatakan berhenti minum
obat dengan alasan tidak tahan obat, habis minum obat terasa mual, gatal-gatal
pada kulit dan kadang-kadang pusing. Obat yang tersisa masih di simpan. Sdr B
menderita TB Paru sejaj bulan Januari 2016, sudah menjalani pengobatan tetapi
tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan. Ny.A bekerja
sebagai pedagang di pasar, tidak pernah mengawasi minum obat Tn.A dan Sdr B.
Ny.A mengatakan kurang memahami tentang program pengobatan TB Paru.
Rumah keluarga Tn.A berlantai ubin,jendela dan pintujarang di buka, keadaan
rumah lembab, kamar tidur tidak ada ventilasi dan pencahayaan ( tidak ada
genting kaca). Kandang ternak ( ayam dan entok ) berada di bagian belakang
rumah, banyak kotoran ayam dan enthok menimbulkan bau tidak enak. Dihalaman
belakang rumah sampah berserakan, pembuangan air limbah terbuka. Ny.A
mengatakan “Gimana ya Pak ( perawat) sebenarnya saya juga risih, saya mau
membersihkan tapi belum sempat, itu alat-alatnya sudah saya siapkan dan air
untuk membersihkan juga banyak.
Saat di kunjungi, Tn.A menyatakan pusing, kadang batuk dimalam hari dan keluar
dahak, nafsu makan kurang, makan 2 kali sehari tidak selalu dengan lauk.
Konjungtiva tidak anemis, BB 45 kg, TB 155 cm, TD 120/90 mmHg, Nadi 80
x/menit. Tn.A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut, ludah dibuang
sembarangan tempat, tidak memiliki tempat pembuangan ludah secara khusus.
Tn.A mengatakan “anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat), gimana ya
supaya keluarga saya tidak katularan.
ANALISA DATA
No DATA MASALAH Penyebab
1 DS:1. Tn. A dirawat di rumah
sakit selama 8 hari karena sesak nafas batuk berdahak becampur darah
2. Tn.A mengatakan pusing, kadang batuk di malam hari dan keluar dahak
3. Tn.A mengatakan anaknya tertular TB Paru
DO: 1. TD 120/90 mmHg
Nadi 80x/menit2. TB 155 cm3. BB 454. IMT 18,73 (normal)
Menejemen rejimen terapeutik tentang TB Paru inefektif
DS: 1. Ny.A mengatakan
kurang memahami tentang program pengobatan TB Paru
DO:
Ketidakmampuan keluarga mengenal tentang manajemen rejimen terapi TB Paru
DS:1. Tn.A mengatakan
memutuskan untuk berhenti minum obat dengan alasan tidak tahan obat setiap habis minum obat terasa mual, gatal-gatal pada kulit, dan kadang-kadang pusing.
DO :1. Obat yang tersisa masih
disimpan
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan terhadap Tn.A yang menderita TB Paru
DS:1. Ny.A mengatakan tidak
pernah mengawasi Tn.A dan Sdr.B minum obat karena sibuk berdagang di pasar
DO:1. Obat yang tersisa masih
disimpan
Ketidakmampuan keluarga merawat Tn.A dan Sdr.B
DS:1. Ny.S mengatakan
jendela dan pintu jarang di buka
DO:1. Keadaan rumah lembab2. Kamar tidur tidak ada
ventilasi dan pencahayaan
Ketidakmampuan keluarga Tn.A menciptakan lingkungan kondusif
DS:- Ny.A mengatakan sdr.B
sudah menjalani pengobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan
Ketidakmampuan keluarga Tn.A memanfaatkan fasilitas kesehatan
Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A
2 DS :
1. Tn. A mengatakan An. B menderita TB Paru sejak Januari 2016
Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A
DS:
1. Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”
Ketidakmampuan Mengambil keputusan
DS:
1. Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut
2. Tn. A mengatakan meludah disembarang tempat dan tidak memiliki tempat pembuangan ludah secara khusus
Ketidakmampuan Merawat
DS:
1. Tn. A mengatakan tinggal bersama Istri dan anak dalam satu rumah.
DO:
1. Rumah terlihat lembab2. Kamar tiduk tidak ada
fentilasi dan pencahayaan
3. jendela dan pintu jarang
Ketidakmampuan Lingkungan
dibuka
DS:
1. Sdr B mengatakan menderita TB Paru sejak Januari 2016, sudah menjalani pngobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrok ke pelayanan kesehatan
Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan
DS :
- Ny. A mengatakan merasa
risih tetapi belum sempat
untuk membersihkan
- Ny. A mengatakan alat-alat
yang digunakan untuk
membersihkan sudah
disiapkan dan air yang
digunakan untuk
membersihkan juga banyak
DO:
- Terdapat kandang ternak
ayam dan entok di belakang
rumah
- Banyak kotoran ayam dan
entok menimbulkan bau
tidak enak
- Halama belakang rumah
beserakan
- Pembungan air limbah
terbuka
Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A
DS:
- Ny. A mengatakan merasa
risih tetapi belum sempat
untuk membersihkan
DO: -
Ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan rumah
DS: -
DO:
- Terdapat kandang ternak
ayam dan entok di belakang
rumah
- Banyak kotoran ayam dan
entok menimbulkan bau
tidak enak
- Halama belakang rumah
beserakan
- Pembuangan air limbah
terbuka
Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan rumah
DS:
- Ny. A mengatakan alat-alat
yang digunakan untuk
membersihkan sudah
disiapkan dan air yang
digunakan untuk
membersihkan juga banyak
DO: -
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber
DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Menejemen rejimen terapeutik tentang TB Paru inefektif berhubungan
dengan
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal tentang manajemen rejimen terapi
TB Paru ditandai dengan
DS : Ny.A mengatakan kurang memahami tentang program pengobatan
TB Paru
DO:-
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan terhadap Tn.A yang
menderita TB Paru ditandai dengan
DS:Tn.A mengatakan memutuskan untuk berhenti minum obat
dengan alasan tidak tahan obat setiap habis minum obat terasa mual,
gatal-gatal pada kulit, dan kadang-kadang pusing.
DO :Obat yang tersisa masih disimpan
c. Ketidakmampuan keluarga merawat Tn.A dan Sdr.B ditandai dengan
DS: Ny.A mengatakan tidak pernah mengawasi Tn.A dan Sdr.B
minum obat karena sibuk berdagang di pasar
DO : Obat yang tersisa masih disimpan
d. Ketidakmampuan keluarga Tn.A menciptakan lingkungan kondusif
ditandai dengan
DS: Ny.S mengatakan jendela dan pintu jarang di buka
DO: Keadaan rumah lembab, Kamar tidur tidak ada ventilasi dan
pencahayaan
e. Ketidakmampuan keluarga Tn.A memanfaatkan fasilitas kesehatan
ditandai dengan
DS : Ny.A mengatakan sdr.B sudah menjalani pengobatan tetapi tidak
teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan
DO :-
2. Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A berhubungan dengan :a. Ketidakmampuan Mengambil keputusan ditandai dengan
DS:- Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak
(perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”DO: -
b. Ketidakmampuan Merawat anggota keluarga Tn. A ditandai denganDS:
- Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut - Tn. A mengatakan meludah disembarang tempat dan tidak
memiliki tempat pembuangan ludah secara khususDO: -
c. Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan ditandai denganDS: - Tn. A mengatakan tinggal bersama Istri dan anak dalam satu
rumah.DO:- Rumah terlihat lembab- Kamar tiduk tidak ada fentilasi dan pencahayaan - jendela dan pintu jarang dibuka
d. Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan ditandai denganDS: - Sdr B mengatakan menderita TB Paru sejak Januari 2016, sudah
menjalani pngobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrok ke pelayanan kesehatan
DO: -
3. Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A berhubungan dengan:
a. Ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan rumah ditandai denganDS:
- Ny. A mengatakan merasa risih tetapi belum sempat untuk membersihkan
DO: -b. Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan rumah ditandai
denganDS: -DO:
- Terdapat kandang ternak ayam dan entok di belakang rumah
- Banyak kotoran ayam dan entok menimbulkan bau tidak enak
- Halaman belakang rumah beserakan
- Pembungan air limbah terbuka
c. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber ditandai
dengan
DS:
- Ny. A mengatakan alat-alat yang digunakan untuk membersihkan
sudah disiapkan dan air yang digunakan untuk membersihkan
juga banyak
DO: -
PRIORITAS MASALAH
1) Manajemen rejimen terapetik inefektif
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah:
Aktual
(3:3)x1 1 Ny. A tidak
mengetahui
pengobatan TB Paru.
Ny. A bekerja dan
tidak ada yang
mengingatkan untuk
minum obat Tn. A dan
Sdr. B
2 Potensial untuk diubah:
Mudah
(3:2)x2 Keluarga tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan.
3 Potensial masalah untuk dicegah:
Sedang
(2:3)x1 1 tn.A mengatakan sdr.B ketularan saya
4 Menonjolnya masalah:
Masalah tidak dirasakan
(0:2)x1 1 Keluarga tidak mengatahui program pengobatan
SKOR TOTAL
2) Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah:
Resiko
(2:3)x1 2/3 Masalah ini bersifat resiko karena Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut, ludah dibuang disembarang tempat dan tidak mempunyai tempat pembuangan ludah secara khusus.
2 Potensial untuk diubah:
mudah
(2:2)x2 2 Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau. Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan
3 Potensial masalah untuk dicegah:
Sedang
(2:3)x1 2/3 Tn. A adalah penderita TB Paru. Tn A berhenti minum obat dengan alasan tidak tahan obat, obat yang tersisa masih disimpan. Tn A dan Sdr. B sudah menjalani pengobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan.
4 Menonjolnya masalah:
Masalah dirasakan, harus segera di tangani
(2:2)x1 1 Tn. A mengatakan anaknya sudah tertular dan Tn. A tidak mau keluarganya ikut tertular.
SKOR TOTAL
3) Kerusakan kesehatan lingkungan rumah
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah:
Aktual
(3:3)x1 1 Halaman belakang rumah Tn. A banyak terdapat sampah berserakan dan terdapat kandang ternak.
Pembuangan air limbah terbuka.
2 Potensial untuk diubah:
mudah
(2:2)x2 2 Tn. A mengatakan sudah punya alat-alat untuk membersihkan tetapi belum sempat
3 Potensial masalah untuk dicegah:
Sedang
(2:3)x1 2/3
4 Menonjolnya masalah:
Masalah dirasakan, harus segera di tangani
(2:2)x1 1 Tn. A mengatakan bahwa sebenarnya merasa risih dengan kondisi halaman belakang rumahnya.
SKOR TOTAL
PERENCANAAN
Dx KeperawatanPerencanaan
RasionalTujuan Tindakan
1. Menejemen rejimen
terapeutik tentang TB
Paru inefektif
Tupan:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan
diharapkan
manajemen rejimen
terapeutik TB Paru
efektif
a. Ketidakmampuan keluarga
mengenal tentang
manajemen rejimen terapi
TB Paru
Tupen:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
mengenal tentang
program
pengobatan TB
Paru dengan
Jelaskan pada keluarga tentang
program pengobatan TB
Dengan diberikan penjelasan tentang
program pengobatan TB Paru, keluarga
Tn.A menjadi lebih paham
kriteria:
- Keluarga Tn.A
mampu
menjelaskan
kembali
program
pengobatan TB
Paru
b. Ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
terhadap Tn.A yang
menderita TB Paru
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
mengambil
keputusan terhadap
Tn.A dan Sdr. B
dengan kriteria
- Tn.A dan Sdr.B
bersedia
melanjutkan
pengobatan
Diskusikan dengan keluarga
tentang dampak tidak
menjalankan pengobatan
Dengan mengetahui dampak tidak
menjalankan pengobatan, muncul
kemauan keluarga untuk menjalankan
pengobatan
c. Ketidakmampuan keluarga
merawat Tn.A dan Sdr.B
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
merawat Tn.A dan
Sdr.B dengan
kriteria:
- Ny.A bersedia
mengingatkan
Tn. A dan Sdr.B
untuk minum
obat sesuai
jadwal
- Ny.A
menyediakan
makanan TKTP
untuk
keluargamya
Diskusikan dengan keluarga
tentang upaya-upaya penanganan
TB Paru yang efektif
Dengan mengetahui upaya penanganan
TB yang efektif, keluarga mampu
menerapkannya di rumah
d. Ketidakmampuan keluarga
menciptakan lingkungan
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
Aktifkan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan
Lingkungan dengan pencahayaan cukup
dan ventilasi udara yang baik akan
kondusif selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
menciptakan
lingkungan yang
kondusif :
- Keluarga
membuka pintu
dan jendela
rumah
menghambat berkembangnya bakteri TB
di udara
e. Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan sumber-
sumber kesehatan
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mau
memanfaatkan
sumber pelayanan
kesehatan dengan
kriteria:
- Keluarga
mengontrolkan
Diskusikan dengan keluarga
akibat tidak kontrol secara teratur
sesuai jadwal
Dengan mengetahui dampak tidak
kontrol sesuai jadwal, muncul kemauan
keluarga untuk kontrol secara teratur
Tn.A dan Sdr.A
ke fasilitas
pelayanan
kesehatan
terdekat
2. Resiko penularan TB Paru
pada keluarga Tn. A
berhubungan dengan:
Tupan:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan
diharapkan semua
anggota keluarga
tidak tertular TB
Paru.
a. Ketidakmampuan Mengambil keputusan ditandai dengan
DS:
- Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”
Tupen:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
mengambil
keputusan dengan
Diberikan penkes tentang cara-cara
agar tidak tertular TB Paru.
Pendidikan kesehatan tentang TB Paru
diharapkan keluarga menerapkan cara
mencegah penularan TB Paru
tepat dengan
kriteria:
- Keluarga Tn. A
mampu
menjelaskan
cara-cara agar
tidak tertular TB
Paru.
b. Ketidakmampuan Merawat
anggota keluarga Tn. A
ditandai dengan
DS:
- Tn. A mengatakan bila
batuk tidak menutup mulut
- Tn. A mengatakan
meludah disembarang
tempat dan tidak memiliki
tempat pembuangan ludah
secara khusus
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
merawat Tn. A dan
Sdr B dengan
kriteria:
- Tn. A dan Sdr B
mampu mengelola
ludah/dahak
dengan benar
Ajarkan Tn. A dan Sdr B cara
penanganan batuk yang benar
Ajarkan Tn. A dan Sdr B cara
mengelola dahak
Penanganan dahak yang baik dan benar
dapat mencegah terjadinya penularan TB
Paru
c. Ketidakmampuan
keluarga menciptakan
lingkungan ditandai
dengan
DS:
- Tn. A mengatakan
tinggal bersama Istri
dan anak dalam satu
rumah.
DO:
- Rumah terlihat
lembab
- Kamar tiduk tidak ada
fentilasi dan
pencahayaan
- jendela dan pintu
jarang dibuka
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
menciptakan
lingkungan yang
kondusif untuk Tn.
A dan Sdr B
dengan kriteria:
- Keluarga mampu
menmberikan
pencahayaan
yang cukup
- Keluarga mampu
memberikan
fentilasi udara
dengan membuka
- Aktifkan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan
- Lingkungan dengan pencahayaan yang
cukup dan fentilasi yang baik akan
menghambat berkembangnya bakteri TB
di udara.
jendela dan pintu
d. Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan ditandai denganDS: - Sdr B mengatakan
menderita TB Paru
sejak Januari 2016,
sudah menjalani
pngobatan tetapi tidak
teratur dan tidak
pernah kontrok ke
pelayanan kesehatan
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang ada dengan
kriteria :
- Tn.A dan Sdr.B
pergi ke
pelayanan
kesehatan secara
rutin untuk
kontrol.
Diskusikan dengan keluarga
akibat tidak kontrol secara teratur
sesuai jadwal
Dengan mengetahui dampak tidak
kontrol sesuai jadwal, muncul kemauan
keluarga untuk kontrol secara teratur
3. Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A berhubungan dengan
Tupan:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan
diharapkan tidak
terjadi kerusakan
pemeliharaan
lingkungan
a. Ketidakmampuan keluarga
merawat lingkungan
rumah ditandai dengan
DS: - Ny. A mengatakan merasa
risih tetapi belum sempat
untuk membersihkan
DO: -
Tupen:
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
merawat
lingkungan rumah
dengan kriteria:
- Ny. A
menyatakan
akan segera
membersihkan
lingkungan
rumahnya
- Diskusikan bersama keluarga
tentang pentingnya lingkungan
rumah yang bersih bagi
penderita TB paru
- Motivasi keluarga untuk selalu
membersihkan lingkungan
rumah
Lingkungan rumah yang bersih bagi
penderita TB Paru akan mendukung
kesembuhan
Dukungan untuk selalu membersihkan
lingkungan rumah dapat mendorong
perubahan perilaku untuk membersihkan
rumah
b. Ketidakmampuan keluarga Tupen: - Aktifkan keluarga untuk Lingkungan rumah yang dibersihkan
menciptakan lingkungan
rumah ditandai dengan
DS: -DO: 1. Terdapat kandang ternak
ayam dan entok di
belakang rumah
2. Banyak kotoran ayam dan
entok menimbulkan bau
tidak enak
3. Halaman belakang rumah
beserakan
4. Pembuangan air limbah
terbuka
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
menciptakan
lingkungan rumah
dengan kriteria
- Kotoran ternak
tidak
menimbulkan bau
tidak enak
- Halaman belakang
rumah bersih dan
rapi
- Pembuangan air
limbah tertutup
membersihkan lingkungan
rumah setiap hari
- Aktifkan keluarga untuk
menutup pembuangan air
limbah
setiap hari akan menghambat
pertumbuhan kuman
Pembungan limbah yang tertutup dapat
meminimalkan penyebaran kuman
c. Ketidakmampuan keluarga Tupen: - Anjurkan keluarga untuk - Alat-alat dan sumber air yang sudah ada
memanfaatkan sumber-
sumber ditandai dengan
DS:1. Ny. A mengatakan alat-
alat yang digunakan untuk
membersihkan sudah
disiapkan dan air yang
digunakan untuk
membersihkan juga
banyak
DO: -
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 1 kali
kunjungan keluarga
diharapkan mampu
mampu
memanfaatkan
sumber-sumber
dengan kriteria:
- Alat-alat dan
sumber air dapat
dimanfaatkan
untuk
membersihkan
lingkungan
dengan baik
menggunakan alat-alat dan air
yang sudah ada untuk
membersihkan rumah
dapat digunakan untuk membersihkan
lingkungan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih