34
KASUS A Tn.A, 45 tahunn, islam, buruh bangunan, tinggal di dusun kapuk RT 4 RW 5, Keluaraga kasur bersama istri (Ny.A), 43 tahun beserta 2 orang anak yaitu Sdr B, 20 tahun kukus STM sebagai tukang kayu dan Sdri D, tahun masih sekokah di SMP. Bulan Oktober 2015 Tn. A dirawat di rumah sakit selama 8 hari karena sesak nafas, batuk berdahak bercampur darah. Hasil pemeriksaan sputum dinyatakan BTA (+) dan didiagnosa TB Paru, selanjutnya Tn. A diberi paket pengobatan TB Paru. Sejak Desember 2015, Tn.A mengatakan berhenti minum obat dengan alasan tidak tahan obat, habis minum obat terasa mual, gatal- gatal pada kulit dan kadang-kadang pusing. Obat yang tersisa masih di simpan. Sdr B menderita TB Paru sejaj bulan Januari 2016, sudah menjalani pengobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan. Ny.A bekerja sebagai pedagang di pasar, tidak pernah mengawasi minum obat Tn.A dan Sdr B. Ny.A mengatakan kurang memahami tentang program pengobatan TB Paru. Rumah keluarga Tn.A berlantai ubin,jendela dan pintujarang di buka, keadaan rumah lembab, kamar tidur tidak ada ventilasi dan pencahayaan ( tidak ada genting kaca). Kandang ternak ( ayam dan entok ) berada di bagian belakang rumah, banyak kotoran ayam dan enthok

Analisa Data

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANALISA DATA

Citation preview

Page 1: Analisa Data

KASUS A

Tn.A, 45 tahunn, islam, buruh bangunan, tinggal di dusun kapuk RT 4 RW 5,

Keluaraga kasur bersama istri (Ny.A), 43 tahun beserta 2 orang anak yaitu Sdr B,

20 tahun kukus STM sebagai tukang kayu dan Sdri D, tahun masih sekokah di

SMP. Bulan Oktober 2015 Tn. A dirawat di rumah sakit selama 8 hari karena

sesak nafas, batuk berdahak bercampur darah. Hasil pemeriksaan sputum

dinyatakan BTA (+) dan didiagnosa TB Paru, selanjutnya Tn. A diberi paket

pengobatan TB Paru. Sejak Desember 2015, Tn.A mengatakan berhenti minum

obat dengan alasan tidak tahan obat, habis minum obat terasa mual, gatal-gatal

pada kulit dan kadang-kadang pusing. Obat yang tersisa masih di simpan. Sdr B

menderita TB Paru sejaj bulan Januari 2016, sudah menjalani pengobatan tetapi

tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan. Ny.A bekerja

sebagai pedagang di pasar, tidak pernah mengawasi minum obat Tn.A dan Sdr B.

Ny.A mengatakan kurang memahami tentang program pengobatan TB Paru.

Rumah keluarga Tn.A berlantai ubin,jendela dan pintujarang di buka, keadaan

rumah lembab, kamar tidur tidak ada ventilasi dan pencahayaan ( tidak ada

genting kaca). Kandang ternak ( ayam dan entok ) berada di bagian belakang

rumah, banyak kotoran ayam dan enthok menimbulkan bau tidak enak. Dihalaman

belakang rumah sampah berserakan, pembuangan air limbah terbuka. Ny.A

mengatakan “Gimana ya Pak ( perawat) sebenarnya saya juga risih, saya mau

membersihkan tapi belum sempat, itu alat-alatnya sudah saya siapkan dan air

untuk membersihkan juga banyak.

Saat di kunjungi, Tn.A menyatakan pusing, kadang batuk dimalam hari dan keluar

dahak, nafsu makan kurang, makan 2 kali sehari tidak selalu dengan lauk.

Konjungtiva tidak anemis, BB 45 kg, TB 155 cm, TD 120/90 mmHg, Nadi 80

x/menit. Tn.A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut, ludah dibuang

sembarangan tempat, tidak memiliki tempat pembuangan ludah secara khusus.

Tn.A mengatakan “anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat), gimana ya

supaya keluarga saya tidak katularan.

Page 2: Analisa Data

ANALISA DATA

No DATA MASALAH Penyebab

1 DS:1. Tn. A dirawat di rumah

sakit selama 8 hari karena sesak nafas batuk berdahak becampur darah

2. Tn.A mengatakan pusing, kadang batuk di malam hari dan keluar dahak

3. Tn.A mengatakan anaknya tertular TB Paru

DO: 1. TD 120/90 mmHg

Nadi 80x/menit2. TB 155 cm3. BB 454. IMT 18,73 (normal)

Menejemen rejimen terapeutik tentang TB Paru inefektif

DS: 1. Ny.A mengatakan

kurang memahami tentang program pengobatan TB Paru

DO:

Ketidakmampuan keluarga mengenal tentang manajemen rejimen terapi TB Paru

DS:1. Tn.A mengatakan

memutuskan untuk berhenti minum obat dengan alasan tidak tahan obat setiap habis minum obat terasa mual, gatal-gatal pada kulit, dan kadang-kadang pusing.

DO :1. Obat yang tersisa masih

disimpan

Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan terhadap Tn.A yang menderita TB Paru

Page 3: Analisa Data

DS:1. Ny.A mengatakan tidak

pernah mengawasi Tn.A dan Sdr.B minum obat karena sibuk berdagang di pasar

DO:1. Obat yang tersisa masih

disimpan

Ketidakmampuan keluarga merawat Tn.A dan Sdr.B

DS:1. Ny.S mengatakan

jendela dan pintu jarang di buka

DO:1. Keadaan rumah lembab2. Kamar tidur tidak ada

ventilasi dan pencahayaan

Ketidakmampuan keluarga Tn.A menciptakan lingkungan kondusif

DS:- Ny.A mengatakan sdr.B

sudah menjalani pengobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan

Ketidakmampuan keluarga Tn.A memanfaatkan fasilitas kesehatan

Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A

Page 4: Analisa Data

2 DS :

1. Tn. A mengatakan An. B menderita TB Paru sejak Januari 2016

Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A

DS:

1. Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”

Ketidakmampuan Mengambil keputusan

DS:

1. Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut

2. Tn. A mengatakan meludah disembarang tempat dan tidak memiliki tempat pembuangan ludah secara khusus

Ketidakmampuan Merawat

DS:

1. Tn. A mengatakan tinggal bersama Istri dan anak dalam satu rumah.

DO:

1. Rumah terlihat lembab2. Kamar tiduk tidak ada

fentilasi dan pencahayaan

3. jendela dan pintu jarang

Ketidakmampuan Lingkungan

Page 5: Analisa Data

dibuka

DS:

1. Sdr B mengatakan menderita TB Paru sejak Januari 2016, sudah menjalani pngobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrok ke pelayanan kesehatan

Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan

DS :

- Ny. A mengatakan merasa

risih tetapi belum sempat

untuk membersihkan

- Ny. A mengatakan alat-alat

yang digunakan untuk

membersihkan sudah

disiapkan dan air yang

digunakan untuk

membersihkan juga banyak

DO:

- Terdapat kandang ternak

ayam dan entok di belakang

rumah

- Banyak kotoran ayam dan

entok menimbulkan bau

tidak enak

- Halama belakang rumah

beserakan

- Pembungan air limbah

terbuka

Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A

Page 6: Analisa Data

DS:

- Ny. A mengatakan merasa

risih tetapi belum sempat

untuk membersihkan

DO: -

Ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan rumah

DS: -

DO:

- Terdapat kandang ternak

ayam dan entok di belakang

rumah

- Banyak kotoran ayam dan

entok menimbulkan bau

tidak enak

- Halama belakang rumah

beserakan

- Pembuangan air limbah

terbuka

Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan rumah

DS:

- Ny. A mengatakan alat-alat

yang digunakan untuk

membersihkan sudah

disiapkan dan air yang

digunakan untuk

membersihkan juga banyak

DO: -

Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Menejemen rejimen terapeutik tentang TB Paru inefektif berhubungan

dengan

Page 7: Analisa Data

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal tentang manajemen rejimen terapi

TB Paru ditandai dengan

DS : Ny.A mengatakan kurang memahami tentang program pengobatan

TB Paru

DO:-

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan terhadap Tn.A yang

menderita TB Paru ditandai dengan

DS:Tn.A mengatakan memutuskan untuk berhenti minum obat

dengan alasan tidak tahan obat setiap habis minum obat terasa mual,

gatal-gatal pada kulit, dan kadang-kadang pusing.

DO :Obat yang tersisa masih disimpan

c. Ketidakmampuan keluarga merawat Tn.A dan Sdr.B ditandai dengan

DS: Ny.A mengatakan tidak pernah mengawasi Tn.A dan Sdr.B

minum obat karena sibuk berdagang di pasar

DO : Obat yang tersisa masih disimpan

d. Ketidakmampuan keluarga Tn.A menciptakan lingkungan kondusif

ditandai dengan

DS: Ny.S mengatakan jendela dan pintu jarang di buka

DO: Keadaan rumah lembab, Kamar tidur tidak ada ventilasi dan

pencahayaan

e. Ketidakmampuan keluarga Tn.A memanfaatkan fasilitas kesehatan

ditandai dengan

DS : Ny.A mengatakan sdr.B sudah menjalani pengobatan tetapi tidak

teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan

DO :-

2. Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A berhubungan dengan :a. Ketidakmampuan Mengambil keputusan ditandai dengan

DS:- Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak

(perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”DO: -

b. Ketidakmampuan Merawat anggota keluarga Tn. A ditandai denganDS:

Page 8: Analisa Data

- Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut - Tn. A mengatakan meludah disembarang tempat dan tidak

memiliki tempat pembuangan ludah secara khususDO: -

c. Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan ditandai denganDS: - Tn. A mengatakan tinggal bersama Istri dan anak dalam satu

rumah.DO:- Rumah terlihat lembab- Kamar tiduk tidak ada fentilasi dan pencahayaan - jendela dan pintu jarang dibuka

d. Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan ditandai denganDS: - Sdr B mengatakan menderita TB Paru sejak Januari 2016, sudah

menjalani pngobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrok ke pelayanan kesehatan

DO: -

3. Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A berhubungan dengan:

a. Ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan rumah ditandai denganDS:

- Ny. A mengatakan merasa risih tetapi belum sempat untuk membersihkan

DO: -b. Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan rumah ditandai

denganDS: -DO:

- Terdapat kandang ternak ayam dan entok di belakang rumah

- Banyak kotoran ayam dan entok menimbulkan bau tidak enak

- Halaman belakang rumah beserakan

- Pembungan air limbah terbuka

c. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber ditandai

dengan

DS:

Page 9: Analisa Data

- Ny. A mengatakan alat-alat yang digunakan untuk membersihkan

sudah disiapkan dan air yang digunakan untuk membersihkan

juga banyak

DO: -

PRIORITAS MASALAH

1) Manajemen rejimen terapetik inefektif

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah:

Aktual

(3:3)x1 1 Ny. A tidak

mengetahui

pengobatan TB Paru.

Ny. A bekerja dan

tidak ada yang

mengingatkan untuk

minum obat Tn. A dan

Sdr. B

2 Potensial untuk diubah:

Mudah

(3:2)x2 Keluarga tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan.

3 Potensial masalah untuk dicegah:

Sedang

(2:3)x1 1 tn.A mengatakan sdr.B ketularan saya

4 Menonjolnya masalah:

Masalah tidak dirasakan

(0:2)x1 1 Keluarga tidak mengatahui program pengobatan

Page 10: Analisa Data

SKOR TOTAL

2) Resiko penularan TB Paru pada keluarga Tn. A

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah:

Resiko

(2:3)x1 2/3 Masalah ini bersifat resiko karena Tn. A mengatakan bila batuk tidak menutup mulut, ludah dibuang disembarang tempat dan tidak mempunyai tempat pembuangan ludah secara khusus.

2 Potensial untuk diubah:

mudah

(2:2)x2 2 Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau. Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan

3 Potensial masalah untuk dicegah:

Sedang

(2:3)x1 2/3 Tn. A adalah penderita TB Paru. Tn A berhenti minum obat dengan alasan tidak tahan obat, obat yang tersisa masih disimpan. Tn A dan Sdr. B sudah menjalani pengobatan tetapi tidak teratur dan tidak pernah kontrol ke pelayanan kesehatan.

4 Menonjolnya masalah:

Masalah dirasakan, harus segera di tangani

(2:2)x1 1 Tn. A mengatakan anaknya sudah tertular dan Tn. A tidak mau keluarganya ikut tertular.

SKOR TOTAL

3) Kerusakan kesehatan lingkungan rumah

Page 11: Analisa Data

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah:

Aktual

(3:3)x1 1 Halaman belakang rumah Tn. A banyak terdapat sampah berserakan dan terdapat kandang ternak.

Pembuangan air limbah terbuka.

2 Potensial untuk diubah:

mudah

(2:2)x2 2 Tn. A mengatakan sudah punya alat-alat untuk membersihkan tetapi belum sempat

3 Potensial masalah untuk dicegah:

Sedang

(2:3)x1 2/3

4 Menonjolnya masalah:

Masalah dirasakan, harus segera di tangani

(2:2)x1 1 Tn. A mengatakan bahwa sebenarnya merasa risih dengan kondisi halaman belakang rumahnya.

SKOR TOTAL

Page 12: Analisa Data

PERENCANAAN

Dx KeperawatanPerencanaan

RasionalTujuan Tindakan

1. Menejemen rejimen

terapeutik tentang TB

Paru inefektif

Tupan:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan

diharapkan

manajemen rejimen

terapeutik TB Paru

efektif

a. Ketidakmampuan keluarga

mengenal tentang

manajemen rejimen terapi

TB Paru

Tupen:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

mengenal tentang

program

pengobatan TB

Paru dengan

Jelaskan pada keluarga tentang

program pengobatan TB

Dengan diberikan penjelasan tentang

program pengobatan TB Paru, keluarga

Tn.A menjadi lebih paham

Page 13: Analisa Data

kriteria:

- Keluarga Tn.A

mampu

menjelaskan

kembali

program

pengobatan TB

Paru

b. Ketidakmampuan keluarga

mengambil keputusan

terhadap Tn.A yang

menderita TB Paru

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

mengambil

keputusan terhadap

Tn.A dan Sdr. B

dengan kriteria

- Tn.A dan Sdr.B

bersedia

melanjutkan

pengobatan

Diskusikan dengan keluarga

tentang dampak tidak

menjalankan pengobatan

Dengan mengetahui dampak tidak

menjalankan pengobatan, muncul

kemauan keluarga untuk menjalankan

pengobatan

Page 14: Analisa Data

c. Ketidakmampuan keluarga

merawat Tn.A dan Sdr.B

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

merawat Tn.A dan

Sdr.B dengan

kriteria:

- Ny.A bersedia

mengingatkan

Tn. A dan Sdr.B

untuk minum

obat sesuai

jadwal

- Ny.A

menyediakan

makanan TKTP

untuk

keluargamya

Diskusikan dengan keluarga

tentang upaya-upaya penanganan

TB Paru yang efektif

Dengan mengetahui upaya penanganan

TB yang efektif, keluarga mampu

menerapkannya di rumah

d. Ketidakmampuan keluarga

menciptakan lingkungan

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

Aktifkan keluarga untuk

memodifikasi lingkungan

Lingkungan dengan pencahayaan cukup

dan ventilasi udara yang baik akan

Page 15: Analisa Data

kondusif selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

menciptakan

lingkungan yang

kondusif :

- Keluarga

membuka pintu

dan jendela

rumah

menghambat berkembangnya bakteri TB

di udara

e. Ketidakmampuan keluarga

memanfaatkan sumber-

sumber kesehatan

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mau

memanfaatkan

sumber pelayanan

kesehatan dengan

kriteria:

- Keluarga

mengontrolkan

Diskusikan dengan keluarga

akibat tidak kontrol secara teratur

sesuai jadwal

Dengan mengetahui dampak tidak

kontrol sesuai jadwal, muncul kemauan

keluarga untuk kontrol secara teratur

Page 16: Analisa Data

Tn.A dan Sdr.A

ke fasilitas

pelayanan

kesehatan

terdekat

2. Resiko penularan TB Paru

pada keluarga Tn. A

berhubungan dengan:

Tupan:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan

diharapkan semua

anggota keluarga

tidak tertular TB

Paru.

a. Ketidakmampuan Mengambil keputusan ditandai dengan

DS:

- Tn. A mengatakan “Anak saya B itu kan ketularan saya pak (perawat) gimana ya supaya keluarga saya tidak ketularan”

Tupen:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

mengambil

keputusan dengan

Diberikan penkes tentang cara-cara

agar tidak tertular TB Paru.

Pendidikan kesehatan tentang TB Paru

diharapkan keluarga menerapkan cara

mencegah penularan TB Paru

Page 17: Analisa Data

tepat dengan

kriteria:

- Keluarga Tn. A

mampu

menjelaskan

cara-cara agar

tidak tertular TB

Paru.

b. Ketidakmampuan Merawat

anggota keluarga Tn. A

ditandai dengan

DS:

- Tn. A mengatakan bila

batuk tidak menutup mulut

- Tn. A mengatakan

meludah disembarang

tempat dan tidak memiliki

tempat pembuangan ludah

secara khusus

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

merawat Tn. A dan

Sdr B dengan

kriteria:

- Tn. A dan Sdr B

mampu mengelola

ludah/dahak

dengan benar

Ajarkan Tn. A dan Sdr B cara

penanganan batuk yang benar

Ajarkan Tn. A dan Sdr B cara

mengelola dahak

Penanganan dahak yang baik dan benar

dapat mencegah terjadinya penularan TB

Paru

Page 18: Analisa Data

c. Ketidakmampuan

keluarga menciptakan

lingkungan ditandai

dengan

DS:

- Tn. A mengatakan

tinggal bersama Istri

dan anak dalam satu

rumah.

DO:

- Rumah terlihat

lembab

- Kamar tiduk tidak ada

fentilasi dan

pencahayaan

- jendela dan pintu

jarang dibuka

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

menciptakan

lingkungan yang

kondusif untuk Tn.

A dan Sdr B

dengan kriteria:

- Keluarga mampu

menmberikan

pencahayaan

yang cukup

- Keluarga mampu

memberikan

fentilasi udara

dengan membuka

- Aktifkan keluarga untuk

memodifikasi lingkungan

- Lingkungan dengan pencahayaan yang

cukup dan fentilasi yang baik akan

menghambat berkembangnya bakteri TB

di udara.

Page 19: Analisa Data

jendela dan pintu

d. Ketidakmampuan Memanfaatkan fasilitas kesehatan ditandai denganDS: - Sdr B mengatakan

menderita TB Paru

sejak Januari 2016,

sudah menjalani

pngobatan tetapi tidak

teratur dan tidak

pernah kontrok ke

pelayanan kesehatan

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

memanfaatkan

fasilitas kesehatan

yang ada dengan

kriteria :

- Tn.A dan Sdr.B

pergi ke

pelayanan

kesehatan secara

rutin untuk

kontrol.

Diskusikan dengan keluarga

akibat tidak kontrol secara teratur

sesuai jadwal

Dengan mengetahui dampak tidak

kontrol sesuai jadwal, muncul kemauan

keluarga untuk kontrol secara teratur

3. Kerusakan pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah Tn. A di keluarga Tn. A berhubungan dengan

Tupan:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

Page 20: Analisa Data

kunjungan

diharapkan tidak

terjadi kerusakan

pemeliharaan

lingkungan

a. Ketidakmampuan keluarga

merawat lingkungan

rumah ditandai dengan

DS: - Ny. A mengatakan merasa

risih tetapi belum sempat

untuk membersihkan

DO: -

Tupen:

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

merawat

lingkungan rumah

dengan kriteria:

- Ny. A

menyatakan

akan segera

membersihkan

lingkungan

rumahnya

- Diskusikan bersama keluarga

tentang pentingnya lingkungan

rumah yang bersih bagi

penderita TB paru

- Motivasi keluarga untuk selalu

membersihkan lingkungan

rumah

Lingkungan rumah yang bersih bagi

penderita TB Paru akan mendukung

kesembuhan

Dukungan untuk selalu membersihkan

lingkungan rumah dapat mendorong

perubahan perilaku untuk membersihkan

rumah

b. Ketidakmampuan keluarga Tupen: - Aktifkan keluarga untuk Lingkungan rumah yang dibersihkan

Page 21: Analisa Data

menciptakan lingkungan

rumah ditandai dengan

DS: -DO: 1. Terdapat kandang ternak

ayam dan entok di

belakang rumah

2. Banyak kotoran ayam dan

entok menimbulkan bau

tidak enak

3. Halaman belakang rumah

beserakan

4. Pembuangan air limbah

terbuka

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

menciptakan

lingkungan rumah

dengan kriteria

- Kotoran ternak

tidak

menimbulkan bau

tidak enak

- Halaman belakang

rumah bersih dan

rapi

- Pembuangan air

limbah tertutup

membersihkan lingkungan

rumah setiap hari

- Aktifkan keluarga untuk

menutup pembuangan air

limbah

setiap hari akan menghambat

pertumbuhan kuman

Pembungan limbah yang tertutup dapat

meminimalkan penyebaran kuman

c. Ketidakmampuan keluarga Tupen: - Anjurkan keluarga untuk - Alat-alat dan sumber air yang sudah ada

Page 22: Analisa Data

memanfaatkan sumber-

sumber ditandai dengan

DS:1. Ny. A mengatakan alat-

alat yang digunakan untuk

membersihkan sudah

disiapkan dan air yang

digunakan untuk

membersihkan juga

banyak

DO: -

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 1 kali

kunjungan keluarga

diharapkan mampu

mampu

memanfaatkan

sumber-sumber

dengan kriteria:

- Alat-alat dan

sumber air dapat

dimanfaatkan

untuk

membersihkan

lingkungan

dengan baik

menggunakan alat-alat dan air

yang sudah ada untuk

membersihkan rumah

dapat digunakan untuk membersihkan

lingkungan untuk menciptakan

lingkungan yang bersih