57
ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING MENGGUNAKAN RADIOGRAFI TMJ Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Kasturri Chellappah NIM : 130600156 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara

ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN

NONKLIKING MENGGUNAKAN

RADIOGRAFI TMJ

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Kasturri Chellappah

NIM : 130600156

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Fakultas Kedokteran Gigi

Unit Radiologi Kedokteran Gigi

Tahun 2019

Kasturri Chellappah

Analisis joint space dengan kliking dan nonkliking menggunakan radiografi

TMJ

x + 34 halaman

Sendi temporomandibula (TMJ) merupakan sendi yang menghubungkan

mandibula dengan tulang temporal. Otot-otot yang tidak seimbang disekitar TMJ dan

adanya otot hiperaktif di area TMJ dapat menyebabkan terjadinya kliking. Kliking

pada TMJ dapat mengakibatkan keluhan nyeri pada wilayah TMJ dan kelelahan otot

craniocervicofacial, terutama otot pengunyahan, pembatasan pergerakan mandibula

dan adanya articular mengklik. Radiografi TMJ dapat digunakan untuk memberikan

informasi mengenai joint space pada sendi temporomandibula pada penderita kliking.

Penelitian bertujuanuntuk mengetahui jarak joint space pada kliking dan non kliking.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik. Metode pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan non random purposive sampling. Cara pengukuran

dilakukan dengan mengukur jarak joint space dari titik terendah fossa mandibula ke

titik tertinggi condylar.Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata jarak joint space

pada kliking adalah 3,962 dan pada non kliking adalah 3,392.Kesimpulan penelitian

adalah dengan menggunakan uji t-berpasangan, tidakterdapat perbedaan yang

signifikan pada joint spacedengan kliking dan non kliking menggunakan radiografi

TMJ.

Daftar Rujukan : 22 (2003-2018)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji tim penguji skripsi

Pembimbing : Tanda Tangan

Cek Dara Manja, drg., Sp. RKG …………………..

NIP. 19730713 200212 2 003

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 10 Oktober TIM PENGUJI

KETUA : Cek Dara Manja, drg., Sp. RKG

ANGGOTA : 1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp. RKG (K)

2. Lidya Irani Nainggolan, drg.,Sp.RKG (K)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan atas rahmat dan karunia- Nya yang telah

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi

kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara di

Medan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

Ayahanda tercinta Chellappah dan Ibunda tersayang Rukumani atas segala kasih

sayang maupun material yang tidak akan terbalas oleh penulis sampai kapan pun.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang

tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Cek Dara Manja, drg.,Sp.RKG sebagai pembimbing skripsi yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing penulis serta tanpa

lelah terus memberikan arahan, masukan, dan semangat kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

3. Lidya Irani Nainggolan, drg., Sp. RKG (K), Dewi Kartika, drg, MDSc, dan

Maria Novita Helen Sitanggang, drg, MDSc selaku staf pengajar Unit Radiologi

Kedokteran Gigi yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan masukan

kepada penulis.

4. Pegawai Unit Radiologi Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang

banyak membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menjalani

pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

6. Sahabat-sahabat tersayang yang telah memberikan doa, bantuan, serta motivasi

kepada penulis pada penelitian ini.

7. Semua teman-teman Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan

semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam pengantar ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila

terdapat kesalahan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu bagi masyarakat

dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara khususnya Unit Radiologi

Kedokteran Gigi.

Medan, Oktober 2019

Penulis,

(Kasturri Chellappah)

NIM: 130600156

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

ABSTRAK……………………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

DAFTAR ISI.............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii

DAFTAR TABEL................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x

BAB1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.4 Hipotesis Penelitian…………………………………. 3

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4

2.1 Sendi Temporomandibular (TMJ)....................................... 4

2.1.1 Anatomi Sendi Temporomandibular(TMJ)......................... 4

2.1.1.1 Prosessus Kondilus............................................................... 5

2.1.1.2 Diskus Artikularis................................................................ 5

2.1.1.3 Fossa Glenoid dan Articular Eminence.............................. 6

2.1.1.4 Joint Space ......................................................................... 6

2.1.2 Fungsi Sendi Temporomandibular....................................... 6

2.2 Temporomandibular Disorder (TMD)................................. 7

2.2.1 Definisi Temporomandibular Disorder (TMD)................. 7

2.2.2 Faktor Penyebab Temporomandibular Disorder (TMD)... 7

2.2.3 Tanda dan Gejala Temporomandibular Disorder (TMD).... 8

2.2.3.1 Bunyi Kliking...................................................................... 8

2.3 Pemeriksaan dan Diagnosa Sendi Temporomandibular...... 12

2.3.1 Anamnesis............................................................................ 12

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

2.3.2 Pemeriksaan Radiografi....................................................... 13

2.4 Kerangka Teori.................................................................... 17

2.5 Kerangka Konsep................................................................. 18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 19

3.1 Jenis Penelitian............................................................................ 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 19

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 19

3.3.1 Populasi.................................................................................... 19

3.3.2 Sampel...................................................................................... 19

3.4 Besar Sampel ........................................................................... 20

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................. 21

3.5.1 Variabel Penelitian..................................................................... 21

3.5.2 Definisi Operasional................................................................... 21

3.5.3 Alat dan Bahan........................................................................... 22

3.6 Metode Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian.................. 22

3.6.1 Metode Pengumpulan Data......................................................... 22

3.6.2 Prosedur Penelitian..................................................................... 22

3.7 Analisa Data............................................................................... 23

3.8 Etika Penelitian........................................................................... 24

BAB 4 HASIL PENELITIAN………………………………………………… 25

4.1 Analisa Data…………………………………………………… 25

BAB 5 PEMBAHASAN……………………………………………………… 28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 31

6.1 Kesimpulan……………………………………………………. 31

6.2 Saran…………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

aman

1. Klik

Tunggal...................................................................................................... 10

2. Klik Resiprokal ......................................................................................................... 11

3. Radiografi Panoramik .............................................................................................. 14

4. Radiografi Transkranial ........................................................................................... 15

5. Radiografi Tomografi .............................................................................................. 16

6. Radiografi Transpharyngeal ................................................................................... 16

7. Pengukuran jarak joint space .................................................................................. 23

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Analisa hasil uji rerata sebelah kiri................................ 25

2 Analisa hasil uji rerata sebelah kanan............................... 25

3 Uji t-Berpasangan jarak joint space sebelah kiri dan

kanan..................................................................................

26

4 Hasil uji rerata.................................................................... 26

5 Hasil uji t-Berpasangan..................................................... 27

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Ethical Clearance

2. Kuesioner

3. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek Penelitian (Informed

Consent)

4. Lembar Persetujuan setelah Pemberian Informed Consent

5. Data Input Penelitian

6. Hasil Output SPSS

7. Rincian Biaya Penelitian

8. Jadwal Penelitian

9. Curriculum Vitae

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sendi temporomandibula (TMJ) merupakan sendi yang terletak di depan

telinga dan menghubungkan mandibula dengan tulang temporal. Sendi ini merupakan

sendi yang paling unik dari sendi-sendi yang lain di tubuh karena terdapat satu

pasang sendi temporomandibula yang terletak di sisi kiri dan kanan kepala yang

digabungkan oleh mandibula. Kedua sendi ini merupakan dua sendi ganda yang

berfungsi bersamaan. Sendi temporomandibula bekerja sinergik dengan tulang-tulang

wajah dan sejumlah otot untuk memungkinkan pembukaan dan penutupan mulut serta

pergerakan mandibula ke depan, belakang, rotasi, dan pergerakan dari sisi ke sisi.1

Artikulasi ini adalah antara skuamosa bagian dari tulang temporal dan kepala

kondilus mandibula. Artikulasi mandibula diberi label sebagai diarthrodial bilateral

atau sendi yang bebas bergerak. Ini juga dianggap sebagai sambungan kompleks,

karena melibatkan dua sendi sinovial yang terpisah (kanan dan kiri), di mana ada

kehadiran disk intrakapsular atau meniskus dan kedua sendi harus berfungsi dalam

koordinasi. Artikulasi TMJ terdiri dari fossa mandibula atau glenoid, articular

eminence atau tubercle, sebuah kondilus, disk pemisah, fibrosa sendi kapsul dan

ligamen periksa ekstrasapsular.2

Glenoid fossa memiliki area artikulator anterior yang dibentuk oleh aspek

inferior dari skuama temporal. Permukaannya halus, lonjong dan sangat berongga dan

tulang sangat tipis di kedalaman fossa. Atap fossa glenoid ini menciptakan partisi

antara fossa kranial tengah dan sendi. Fossa ini dibatasi oleh fibrocartilage avaskular

yang padat. Dalam penampang, fossa dan eminence membentuk „lazy S ’ secara

posteroanterior. Fisura squamotympanic memisahkan dari lempeng timpani, yang

membentuk dinding posterior glenoid fossa.2

Bagian artikular dari mandibula adalah proses kondilus ovoid dengan leher

mandibula sempit. Luas secara lateral dan lebih sempit secara medial. Dimensi

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

2

mediolateral bervariasi antara 13 hingga 25mm dan lebar anteroposterior bervariasi

antara 5,5 hingga 1mm. Sebagian besar kondilus manusia (58%) agak cembung

superior, dengan jari-jari kelengkungan dan tidak dengan tulang rawan hialin, seperti

pada kebanyakan sendi lain di tubuh manusia.2

Hedge et al (2011) mengatakan bahwa temporomandibular disorder (TMD)

adalah istilah kolektif yang mendefinisikan subkelompok yang menyakitkan

gangguan orofasial, melibatkan keluhan nyeri pada wilayah temporomandibular joint

(TMJ) dan kelelahan otot craniocervicofacial, terutama otot pengunyahan,

pembatasan pergerakan mandibula dan adanya artikular mengklik.3

Posisi rahang

yang tidak sengaja atau salah (condyle terletak juga jauh di posterior atau superior)

menyebabkan kerusakan atau peregangan ligamen lateral posterior. Ini

memungkinkan disk bergeser ke anterior atau antero-medial dalam hubungannya

dengan kepala kondilus. Saat rahang terbuka, disk terletak di depan kondilus dan klik

terjadi ketika kondilus terkunci kembali ke posisi di bawah disk.4

Area joint space didefinisikan oleh Gateno et al (2014) sebagai area antara

garis besar kondilus mandibula dan fossa glenoid di atas garis sejajar dengan

Frankfort horizontal plane dan garis singgung paling banyak aspek inferior dari

keunggulan. Sendi ruang dibagi menjadi ruang anterior dan posterior oleh garis

vertikal yang melewati aspek paling unggul dari kondilus dan tegak lurus terhadap

garis horizontal yang dibangun sebelumnya.5

Teknik radiografi yang digunakan untuk

menegakkan diagnosa pada pemeriksaan temporomandibular joint (TMJ) adalah

radiografi panoramik untuk penyaringan TMJ secara keseluruhan di kedua sisi secara

bersamaan untuk penilaian permukaan articular kepala condylar dan glenoid fossa,

untuk kelainan bentuk tulang lainnya dan untuk mengevaluasi kedua ruang sendi.6

Peneliti Dalili et al (2012) telah menilai ruang sendi dan posisi condylar pada

orang dengan fungsi normal TMJ menggunakan cone-beam computed tomography

(CBCT). Pada penelitian ini, posisi sentris dari kondilus di fossa glenoid lebih

umum(92.5%) daripada posisi lain. Sebagai tambahan, pada superior menunjukkan

perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua jenis kelamin(P=0,05). Rasio

posterior anterior(P/A) dan superior anterior(S/A) memiliki perbedaan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

3

signifikan antara kedua belah tetapi tidak antara jenis kelamin.7 Peneliti Martins et al

(2015) meneliti tentang ruang sendi koronal dari TMJ menggunakan analisis meta

untuk mendapat nilai rata-rata ruang sendi koronal adalah, ruang sendi medial

2,94mm, superior 2,55mm dan lateral 2,16mm.8

Berdasarkan beberapa penelitian yang dijelaskan diatas, belum ada yang

menguraikan tentang jarak joint space di antara condylar dan fossa glenoid pada

pasien kliking dan non kliking menggunakan radiografi TMJ. Maka, peneliti tertarik

mengenai jarak joint space antara condylar dan fossa glenoid pada pasien kliking dan

non kliking dengan menggunakan radiografi TMJ.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu,

apakah terdapat perbedaan ukuran joint space dengan dan tanpa kliking

menggunakan radiografi TMJ.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak space joint pada pasien

dengan kliking dan non kliking.

1.4 Hipotesis Penelitian

H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan pada jarak joint space kliking dan

non kliking.

H1 : Terdapat perbedaan signifikan pada jarak joint space kliking dan non

kliking.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

ilmiah mengenai jarak joint space dengan kliking dan non kliking pada TMJ. Secara

aplikatif, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mensosialisasikan

penggunaan radiografi TMJ kepada klinisi dan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sendi Temporomandibula (TMJ)

TMJ adalah salah satu sendi paling kompleks di dalam tubuh. Pergerakan

engsel TMJ pada satu bidang dan karenanya dapat dianggap sebagai sendi

ginglymoid. Namun, pada saat yang sama juga menyediakan gerakan meluncur, yang

mengklasifikasikannya sebagai sendi arthrodial. Dengan demikian secara teknis

dianggap sebagai ginglymoarthrodial joint.9

2.1.1 Anatomi Sendi Temporomandibula

TMJ cukup superfisial dan terletak di bawah ujung posterior lengkung

zygomatik tepat di depan meatus akustik eksternal. Posisinya dicatat dengan

mendefinisikan kondilus mandibula; ketika mulut terbuka, kondilus bergerak keluar

dari fossa mandibula ke tuberkul artikular dan depresi dicatat di lokasi sendi.10

TMJ dibentuk oleh pemasangan kondilus mandibula ke fossa mandibula temporal

tulang. Memisahkan kedua tulang ini dari artikulasi langsung adalah disk artikulator.

TMJ diklasifikasikan sebagai compound joint. Menurut definisi, sambungan

gabungan membutuhkan keberadaan sekurang kurangnya tiga tulang, namun TMJ

hanya terdiri dari dua tulang. Secara fungsional, disk artikular berfungsi sebagai

nonossified bone yang memungkinkan pergerakan kompleks sendi. Karena disk

articulator berfungsi sebagai tulang ketiga, artikulasi kraniomandibula dianggap

sebagai compound joint.9

Disk artikular tersusun atas jaringan ikat fibrosa yang padat, untuk sebagian

besar bagiannya pembuluh darah atau serabut saraf. Namun, batas luar ekstrim disk

tersebut, bagaimanapun, sedikit inervasi. Pada sagittal plane dapat dibagi menjadi

tiga daerah sesuai dengan ketebalan. Area sentral adalah yang tertipis dan disebut

intermediate zone.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

5

Disk menjadi lebih tebal baik di anterior dan posterior dari intermediate zone.

Perbatasan posterior umumnya sedikit lebih tebal dari perbatasan anterior. Pada

persendian normal permukaan artikular kondilus adalah terletak di intermediate zone

dari disk, dibatasi oleh daerah anterior dan posterior yang lebih tebal.9

2.1.1.1 Prosessus Kondilus

Proses kondilus mandibula adalah cembung pada semua permukaan bantalan,

walaupun agak rata di bagian posterior, dan bentuknya yang seperti tombol lebih

lebar secara lateromedial daripada anteriposterior. Ini mungkin dua setengah kali

lebarnya di satu arah seperti di yang lain. Meskipun pengembangan kondilus berbeda

pada individu, desain fungsional tetap sama. Paksi panjang kondilus berada di lateral

plane, dan pada pandangan pertama, mereka tampaknya tidak sejajar, karena paksi

panjang, dari garis memanjang, akan bertemu pada titik anterior ke foramen magnum

pada sudut sekitar 135 derajat. Kondilus tegak lurus terhadap peningkatan ramus

mandibula.11

Total panjang mediolateral kondilus adalah antara 18 dan 23mm, dan

lebar anteroposterior antara 8 dan 10 mm.9

2.1.1.2 Diskus Artikularis

Disk interartikulator terdiri dari jaringan fibrosa yang dibentuk untuk

mengakomodasi bentuk kondilus dan konkavitas fossa mandibula. Pita anterior dan

posterior lebih tebal dan zona tengah tipis terlihat jelas. Disk membagi permukaan

artikulasi menjadi kompartemen atas dan bawah yang menyediakan fungsi meluncur

mulus.11

Dari pandangan anterior, disk umumnya lebih tebal secara medial daripada

lateral, yang sesuai dengan peningkatan ruang antara kondilus dan fossa artikular

menuju medial sendi. Bentuk disk yang tepat ditentukan oleh morfologi kondilus dan

fossa mandibula. Selama gerakan, disk agak fleksibel dan dapat beradaptasi dengan

fungsional tuntutan permukaan artikular. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi

tidak menyiratkan bahwa morfologi disk diubah secara reversibel selama fungsi,

namun. Disk mempertahankan morfologinya kecuali kekuatan destruktif atau

perubahan struktural terjadi pada sendi.9

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

6

2.1.1.3 Fossa Glenoid dan Articular Eminence

Fossa glenoid menerima proses kondilus mandibula dan dibentuk oleh

articular eminence secara anterior dan oleh postglenoid eminence secara posterior

bagian zygoma tulang temporal. Permukaan artikular halus, oval, dan cekung

mendalam yang mengandung disk artikular atau meniskus. Fossa terdiri dari tulang

kompak tipis, sedangkan articular eminence dan proses kondilus adalah dari tulang

sepon di bawah tulang kompak tipis. Permukaan artikulasi ini ditutupi oleh jaringan

berserat putih avaskular yang mengandung sebagian besar serat kolagen dan sejumlah

sel kartilago yang bervariasi dan jaringan berserat tersebut dikenali sebagai

fibrocartilage.10

2.1.1.4 Joint Space

Joint space adalah istilah total radiografi yang digunakan untuk deskripsi zona

radiolusen yang menempatkan antara bagian condylar dan temporal.7

Yang disebut

joint space divisualisasikan antara permukaan subartikular kondilus dan fossa. Di

transkranial proyeksi ruang sendi mudah divisualisasikan. Beberapa ahli telah

menyarankan bahwa kondilus harus dipusatkan di fossa artikular. Ini menyiratkan

bahwa radiografi joint space harus memiliki dimensi yang sama di daerah anterior,

tengah, dan posterior. Memiliki bahkan telah menyarankan bahwa pengobatan harus

diberikan kepada pasien ketika ruang sendi tidak sama sehingga konsentrisitas sendi

dapat dicapai. Namun, sedikit bukti ada, untuk mendukung klaim bahwa ruang

bersama yang sama adalah normal atau diinginkan.9

2.1.2 Fungsi Sendi Temporomandibula

TMJ adalah gabungan senyawa. Struktur dan fungsinya dapat dibagi menjadi

dua sistem yang berbeda, yaitu, yang pertama sistem sendi adalah jaringan yang

mengelilingi rongga sinovial inferior (mis., kondilus dan disk artikular). Karena disk

terikat erat ke kondilus oleh ligamen diskus lateral dan medial, satu-satunya gerakan

fisiologis yang dapat terjadi antara permukaan ini adalah rotasi disk pada permukaan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

7

artikular kondilus. Cakram dan keterikatannya dengan kondil disebut kompleks

kondilus; sistem bersama ini bertanggung jawab untuk gerakan rotasi di TMJ.

Sistem kedua terdiri dari kompleks disc-condyle yang berfungsi melawan

permukaan fossa mandibula. Karena disk tidak melekat erat pada fossa artikular,

gerakan geser bebas dimungkinkan antara permukaan ini di rongga superior. Gerakan

ini terjadi ketika mandibula bergerak maju (disebut terjemahan). Terjemahan terjadi

pada rongga sendi superior antara permukaan superior disk artikular dan fossa

mandibula. Dengan demikian cakram artikular bertindak sebagai tulang yang tidak

dimilik yang berkontribusi pada kedua sistem sendi, dan karenanya fungsi disk

membenarkan klasifikasi TMJ sebagai gabungan senyawa yang sebenarnya.9

2.2 Temporomandibula Disorder (TMD)

2.2.1 Definisi Temporomandibula Disorder (TMD)

TMD adalah istilah kolektif untuk sekelompok kondisi muskuloskeletal dan

neuromuskuler yang mencakup beberapa tanda dan gejala klinis yang melibatkan otot

pengunyahan, TMJ, dan struktur terkait. Sementara TMD telah didefinisikan sebagai

"gangguan fungsional dari sistem masticatory", yang lain termasuk gangguan otot

pengunyahan, gangguan TMJ degeneratif dan inflamasi, dan perpindahan disk TMJ di

bawah payung TMD.12

Istilah "disfungsi temporomandibula" (TMD) didefinisikan oleh American

Dental Association (ADA) pada tahun 1982 sebagai "dicirikan oleh tanda dan gejala

regional, termasuk nyeri pada area sendi TM dan / atau otot pengunyahan, seringkali

dengan kisaran mandibula terbatas. gerak, dan / atau bunyi sendi TM (mengklik dan /

atau crepitus)”.4

2.2.2 Faktor Penyebab Temporomandibula Disorder (TMD)

TMD dihasilkan dari berbagai jenis trauma. Macrotrauma (trauma langsung)

adalah cedera karena dampak atau peregangan yang luas, memutar, atau kompresi

mandibula. Ini disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan dapat terjadi akibat

trauma tidak langsung seperti cedera akselerasi-deselerasi (whiplash). Microtrauma

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

8

terjadi sebagai akibat pembebanan yang berkelanjutan dan berulang atau kompresi

yang terus-menerus karena aktivitas oral parafungsional (clenching dan grinding).

Bentuk trauma ini kemungkinan disebabkan oleh kegagalan matriks kolagen

disk melalui mekanisme seperti kelelahan. Postur kepala ke depan telah ditemukan

sebagai faktor yang menyebabkan nyeri sendi dan muskuloskeletal, termasuk sakit

kepala, pada pasien TMD.4

2.2.3 Tanda dan Gejala Temporomandibula Disorder (TMD)

Tanda dan gejala TMD telah dicatat pada individu muda dan remaja tetapi

prevalensinya lebih rendah daripada pada orang dewasa. Tanda-tanda dan gejala yang

paling umum pada pasien dengan TMD adalah nyeri pada sendi temporomandibula,

nyeri pada otot, nyeri wajah, sakit kepala (tipe tegang), nyeri telinga, nyeri di daerah

leher (bahu dan punggung), suara di sendi, oklusi tidak nyaman atau variabel,

pembukaan mulut terbatas (atau dengan gangguan), penyimpangan rahang

(pembukaan/penutupan), sendi terkunci (pembukaan/penutupan), berdengung di

telinga, gangguan pendengaran (dan/atau hyperacusis), pusing, rasa pembengkakan di

wajah (dan/atau mulut) dan gangguan penglihatan.13

2.2.3.1 Bunyi Kliking

Suara klik sering menyertai gerakan mendadak ini. Setelah sendi diklik,

hubungan normal disk dan kondilus dibangun kembali dan hubungan ini

dipertahankan selama sisa gerakan pembukaan. Selama penutupan mulut, hubungan

normal diskus dan kondilus dipertahankan karena tekanan interartikular. Namun,

begitu mulut ditutup dan tekanan interartikular lebih rendah, disk sekali lagi dapat

dipindahkan ke depan dengan tonisitas otot pterigoid lateral superior. Dalam banyak

kasus jika perpindahan sedikit dan tekanan interartikular rendah, tidak ada klik yang

dicatat selama penempatan ulang ini. Klik tunggal ini diamati selama gerakan

pembukaan merupakan tahap awal dari gangguan kekacauan disk, juga disebut

gangguan internal.9

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

9

A. Penyebab Bunyi Kliking

Gangguan yang sering terjadi berupa bunyi klik di sekitar sendi

temporomandibula saat membuka dan menutup mulut. Otot-otot yang tidak seimbang

di sekitar TMJ dapat menyebabkan suara klik (mengklik). Hal ini disebabkan oleh

adanya otot hiperaktif dan menciptakan hipermobilitas di area TMJ. Kliking ditandai

dengan gerakan terjemahan sebelumnya atau berlebihan yang menyebabkan kapsul

dan ligamen di area TMJ menjadi lemah. Kerusakan pada struktur menyebabkan

gangguan pada salah satu atau kedua sisi TMJ dan dapat menyebabkan rasa sakit,

disfungsi, dan arthritis.14

B. Jenis Bunyi Kliking

1. Klik Tunggal

Jenis gerakan ini tidak terjadi secara normal bersama. Selama gerakan

seperti itu, peningkatan tekanan interartikular dapat mencegah permukaan artikular

saling meluncur dengan lancar. Disk dapat menempel atau dikelompokkan sedikit,

menyebabkan pergerakan kondilus yang tiba-tiba ke hubungan kondilus-disk yang

normal. Suara klik sering menyertai gerakan tiba-tiba ini. Setelah sambungan diklik,

hubungan normal disk dan kondilus dibangun kembali dan hubungan ini

dipertahankan selama sisa gerakan pembukaan. Selama penutupan mulut hubungan

normal disc dan condyle dipertahankan karena tekanan interarticular. Namun, begitu

mulut ditutup dan tekanan interartikular lebih rendah, disk sekali lagi dapat

dipindahkan ke depan dengan tonisitas otot pterigoid lateral superior. Dalam banyak

kasus jika perpindahan sedikit dan tekanan antara artikular rendah, tidak ada klik

yang dicatat selama penempatan ulang ini. Klik tunggal ini diamati selama gerakan

pembukaan merupakan tahap awal dari gangguan kekacauan disk, juga disebut

gangguan internal.9

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

10

Gambar 1. Klik Tunggal9

Antara posisi 2 dan 3 klik terasa saat kondilus bergerak melintasi batas

posterior ke zona antara disk. Fungsi normal condyle-disc terjadi selama gerakan

pembukaan dan penutupan yang tersisa. Dalam posisi sendi tertutup, disk kembali

dipindahkan ke depan (dan secara medial) oleh aktivitas pterigoid lateral superior.9

2. Klik Resiprokal

Jika kondisi ini berlanjut, tahap kedua kekacauan dicatat. Karena disk lebih

kronis diposisikan ke depan dan secara medial oleh aksi otot pterigoid lateral

superior, ligamen diskal selanjutnya memanjang. Penempatan disk yang maju ke

depan juga menyebabkan perpanjangan lamina retrodiscal inferior. Yang menyertai

gangguan ini adalah penipisan terus menerus dari batas posterior disk, yang

memungkinkan disk untuk diposisikan lebih anterior, sehingga kondilus diposisikan

lebih posterior pada perbatasan posterior. Perubahan morfologis disk di area tempat

kondilus terletak dapat membuat klik kedua selama tahap akhir kondilus kembali

tepat sebelum posisi sendi tertutup. Tahap kekacauan ini disebut klik resiprokal.9

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

11

Gambar 2. Klik Resiprokal9

Antara posisi 2 dan 3 klik terasa saat kondilus bergerak melintasi batas

posterior disk. Fungsi normal-discyle terjadi selama gerakan pembukaan dan

penutupan yang tersisa sampai posisi sendi tertutup didekati. Kemudian klik kedua

terdengar ketika condyle sekali lagi bergerak dari zona tengah ke perbatasan posterior

disk.9

Klik resiprokal ditandai sebagai berikut:

a. Selama pembukaan mandibula, terdengar suara yang mewakili kondilus

bergerak melintasi batas posterior disk ke posisi normalnya di zona tengah. Itu

hubungan kondilus normal dipertahankan melalui gerakan pembukaan yang tersisa.

b. Selama penutupan, posisi disk normal dipertahankan hingga kondilus

kembali mendekati posisi sambungan tertutup.

c. Ketika posisi sendi tertutup didekati, tarikan posterior retrodiskus

superior lamina menurun.

d. Kombinasi morfologi disk dan tarikan pterigoid lateral superior

memungkinkan diskus untuk menyelinap kembali ke posisi yang lebih anterior, di

mana gerakan dimulai.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

12

Klik pembuka dapat terjadi kapan saja selama gerakan itu tergantung pada

morfologi disc-condyle, tarikan otot, dan tarikan lamina retrodiscal superior. Klik

penutup hampir selalu terjadi di dekat posisi tertutup atau intersuspal (ICP).9

2.3 Pemeriksaan dan Diagnosa Sendi Temporomandibula

Semua pemeriksaan gigi komprehensif harus mencakup evaluasi skrining

TMJ dan daerah sekitarnya. Diagnosis TMD didasarkan pada kombinasi informasi

historis, pemeriksaan klinis, dan / atau craniocervical dan imajinasi TMJ. Temuan

diklasifikasikan sebagai gejala dan tanda. Gejala-gejala ini mungkin termasuk nyeri,

sakit kepala, bunyi TMJ, penguncian TMJ, dan sakit telinga. Kondisi medis tertentu

dilaporkan kadang-kadang meniru TMD.12

2.3.1 Anamnesis

Pasien harus diberi kesempatan untuk menjelaskan secara rinci semua

masalah yang memerlukan bantuan medis sementara dokter mengaturnya sesuai

dengan prioritas dan intensitas mereka. Perhatian harus diberikan ke lokasi, asal,

frekuensi dan durasi, intensitas, jenis dan gejala yang menyertainya serta faktor-

faktor yang meringankan, mengintensifkan atau mengaktifkan gangguan atau rasa

sakit. Penting juga untuk mencatat kemungkinan gangguan sebelumnya karena pasien

membutuhkan bantuan medis serta kesan pasien tentang keberhasilan perawatan

sebelumnya. Perlu untuk mengambil riwayat medis dan gigi dari penyakit

sebelumnya, trauma fisik dan emosional dan data tentang prosedur, pemberian obat-

obatan, penggunaan alkohol, kopi dan narkotika. Beberapa penyakit sistemik, serta

penyakit jaringan ikat, penyakit autoimun, fibromyalgia, diabetes, penyakit

kardiovaskular, dan lain-lain dapat berperan dalam etiologi TMD. Data tentang

kegiatan parafungsional seperti bruxism, clenching dan grinding gigi, dan beberapa

aktivitas parafungsional maladaptif (menggigit kuku, mengunyah permen karet, dan

lain-lain) memiliki nilai diagnostik. Gangguan tidur dan faktor psikogenik seperti

ketakutan dan depresi adalah temuan umum pada pasien dengan nyeri kronis. Dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

13

pasien seperti itu serta dalam kasus stres emosional dan kegiatan parafungsional,

dianjurkan untuk melakukan evaluasi psikodiagnostik.13

2.3.2 Pemeriksaan Radiografi

Radiografi TMJ sangat membantu dalam diagnosis kondisi intra-artikular,

osseous, dan jaringan lunak. Penggunaan radiografi dalam evaluasi pasien dengan

TMD harus didasarkan pada tanda dan gejala pasien alih-alih secara rutin memesan

serangkaian radiografi standar. Dalam banyak kasus, radiografi panoramik

memberikan informasi yang memadai sebagai radiografi skrining dalam evaluasi

TMD. Berbagai teknik radiografi lain yang tersedia dapat memberikan informasi yang

berguna dalam kasus-kasus tertentu.15

A. Radiografi Panoramik

Radiografi panoramik adalah salah satu radiografi keseluruhan terbaik untuk

evaluasi skrining TMJ adalah radiografi panoramik. Teknik ini memungkinkan

visualisasi kedua TMJ pada film yang sama. Karena teknik panoramik memberikan

pandangan tipe tomografi TMJ, ini sering dapat memberikan penilaian yang jelas

tentang anatomi tulang permukaan artikulasi kondilus mandibula dan fossa glenoid

dan area lain seperti proses koronoid juga dapat divisualisasikan. Banyak mesin

dilengkapi untuk memberikan pandangan khusus pada mandibula, dengan fokus

utama pada area TMJ. Radiografi ini seringkali dapat diselesaikan dalam posisi

terbuka dan tertutup.15

Pasien diminta berdiri tegak. Kolom vertebral harus lurus untuk menghindari

superimposisi dalam gambar radiografi. Pasien diminta untuk menggigit blok gigitan.

Gigi atas dan bawah ditempatkan pada posisi ujung ke ujung agar sejajar palung

fokus. Pesawat midsagittal tegak lurus ke lantai. Kepala pasien tidak boleh ditekuk

atau dimiringkan. Garis imajiner yang memanjang dari batas infraorbital ke pusat

meatus auditorius eksternal harus sejajar dengan lantai. Lidah harus menyentuh

langit-langit mulut selama paparan. Pasien harus tetap diam selama paparan.

Pemrosesan film mirip dengan pemrosesan filmradiografi lainnya.16

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

14

Gambar 3. Radiografi Panoramik16

B. Radiografi Transkranial

Proyeksi transkranial membantu dalam visualisasi atasan permukaan

kondilus dan keunggulan artikular. Sendi ruang juga divisualisasikan. Proyeksi ini

dapat dibuat dengan kombinasi layar-film 5x7 inci atau 8x10 inci. Proyeksi dibuat

secara terpisah untuk setiap sambungan.16

Beberapa variasi teknik transkranial telah dijelaskan di mana pasien

ditempatkan di craniotome dengan kepala diputar hingga 90°, sehingga TMJ sedang

diselidiki menyentuh film dan bidang sagital kepala sejajar dengan film. Awalnya

mulut pasien ditutup. Kepala tabung sinar-X diposisikan dengan sinar pusat

diarahkan ke bawah pada 25 ° ke horizontal, melintasi kranium, berpusat melalui

TMJ yang diinginkan. Prosedur ini diulangi dengan pasien dan kepala tabung sinar-X

pada posisi yang sama, tetapi dengan mulut pasien terbuka sejauh yang nyaman.

Gigitan-blok digunakan untuk stabilitas. Prosedur ini kemudian diulangi untuk TMJ

lainnya, untuk memungkinkan perbandingan. Sekali lagi, pandangan diambil dengan

mulut tertutup dan terbuka, menggunakan ukuran gigitan-blok yang sama untuk

kedua sisi.6

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

15

Gambar 4. Radiografi Transkranial6

C. Radiografi Tomografi

Tomografi adalah teknik yang digunakan untuk menunjukkan struktur yang

terletak di dalam bidang tertentu sambil mengaburkan struktur di luar bidang ini.

Dalam tomografi TMJ ini dilakukan dengan menggerakkan film dan tabung x-ray

dalam arah yang berlawanan di sekitar titik rotasi. Tomografi membantu dalam

visualisasi kondilus, eminensia artikular, dan fossa glenoid. Ini juga dapat digunakan

untuk menentukan ruang sendi dan untuk mengevaluasi sejauh mana pergerakan

kondilus ketika mulut dibuka.16

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

16

Gambar 5. Radiografi Tomografi6

D. Radiografi Transpharyngeal

Proyeksi transpharyngeal juga disebut sebagai pandangan infrakranial,

proyeksi Parma, atau proyeksi McQueen. Proyeksi ini menunjukkan proses condylar

dari ramus midmandibula ke condyle. Teknik ini membantu dalam diagnosis fraktur

condylar dan leher condylar dan dalam mendeteksi perubahan dalam.morfologi

condylar.16

Gambar 6. Radiografi Transpharyngeal16

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

17

2.4 Kerangka Teori

Sendi Temporomandibula

(TMJ)

Anatomi Fungsi

Kondilus

Diskus

Eminensia

Artikularis

Fossa

Glenoidalis

Kapsul

Mengunyah

Bicara

Pemeriksaan

TMJ

Disfungsi

TMJ

Faktor

Penyebab

Tanda

Gejala

Kliking

Klik Resiprokal

Klik Tunggal

Radiografi

Transpharyngeal

Radiografi TMJ

Transkranial

Panoramik

Joint Space

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

18

2.5 Kerangka Konsep

Sendi

Temporomandibula

Kliking TMJ Non Kliking TMJ

Radiografi

Panoramik TMJ

Joint Space TMJ

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

19

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik, di mana peneliti akan

menganalisa joint space pada pasien kliking dan non kliking.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi, Rumah

Sakit Gigi dan Mulut, Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan bulan

Desember 2018 – Oktober 2019.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

USU dan pasien yang datang ke RSGM USU.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah individu dengan dan tanpa kliking sendi

temporomandibula yang memenuhi kriteria inklusi. Metode pengumpulan sampel

menggunakan non-random purposive sampling, dalam jangka waktu 2 bulan.

Kriteria inklusinya adalah:

a. Usia 20-30 tahun.

b. Subjek dengan bunyi kliking sendi temporomandibula pada satu atau

kedua sisi sendi temporomandibula

c. Subjek tanpa bunyi kliking sendi temporomandibula

d. Menyetujui dan menandatangani informed consent.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

20

Kriteria eksklusinya adalah:

a. Menderita tumor dan kista pada TMJ

b. Trauma dengan keterlibatan mandibula

3.4 Besar Sampel

Sampel penelitian ditentukan menurut rumus Besar Sampel untuk uji

eksperimental 2 kelompok data numerik yaitu:

Rumus besar sampel :

n = [ ( )

]

Zα = 5% = 1,96

Zβ = 10% = 1,28

SD = 0,5

µ1-µ2 = 0,65

( ) ( )

( )

( )( )

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

SD = Standart deviasi (0,5)

Z1-α = Derajat kepercayaan tipe I 5% (1,96)

Z1-β = Derajat kepercayaan tipe II 10% (1,28)

µ1-µ2 = Selisih rerata yang diduga , merupakan hak peneliti (65%)

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

21

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan jumlah minimal sampel

pada penelitian ini adalah sebanyak 13. Pada penelitian ini sampel yang digunakan

sebanyak 26 sampel yang terdiri atas dua kelompok, yaitu sentralis pada kliking dan

non kliking dengan jumlah sampel dari masing-masing kelompok sebanyak 13

sampel.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas: Dengan dan tanpa kliking

2. Variabel Terikat: Jarak joint space

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil

Ukur

Skala

Ukur

Individu dengan

bunyi kliking sendi

temporomandibula

Terdengar bunyi klik

sewaktu membuka

atau menutup mulut

Kuesioner - - Nominal

Individu tanpa bunyi

kliking sendi

temporomandibula

Tidak terdengar

bunyi klik sewaktu

membuka atau

menutup mulut

Kuesioner - - Nominal

Jarak Joint Space Jarak yang diukur

antara titik terendah

fossa mandibula ke

titik tertinggi pada

condylar

Pemeriksaan

Radiografi

TMJ

Software

CliniView

10.1.2

Mm Rasio

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

22

3.5.3 Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pesawat radiografi TMJ merk Instrumentarium model 200 D 1-4-1

2. Software CliniView 10.1.2

3. Komputer merk Toshiba

4. Alat tulis

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar pencatatan

3.6 Metode Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian

3.6.1 Metode Pengumpulan Data

Data berupa data primer, dimana peneliti akan mengukur jarak joint space pada

radiograf TMJ.

3.6.2 Prosedur penelitian

1. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dipilih dan diberi informed consent

meliputi pentingnya tindakan ini dan meminta persetujuan bahwa data mediknya

digunakan sebagai bahan penelitian.

2. Melakukan pengambilan radiografi TMJ pada sampel di Instalasi Radiologi

Kedokteran Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut USU.

3. Menggunakan Software CliniView 10.1.2 dan tekan search untuk

membuka foto TMJ yang ingin diperiksa.

4. Tekan image dan create copy untuk menghasilkan radiografi TMJ yang

sama seperti foto aslinya.

5. Atur contrast brightness dan zoom untuk membesarkan foto dan

memperjelas tampilan foto.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

23

6. Menggunakan drawing toolbar, membuat garis horizontal yang

menyinggung titik terendah fossa mandibula dan titik tertinggi condylar. Membuat

garis vertikal antara titik terendah fossa mandibula dan titik tertinggi condylar.

7. Hasil pengukuran muncul secara otomatis pada layar komputer.

8. Melakukan pengolahan dan analisis data.

(A) (B)

Gambar 7. Pengukuran jarak joint space pada posisi mulut tertutup

A) Non Kliking

B) Kliking

3.7 Analisa Data

Analisa data pada penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan rerata

jarak joint space kliking dan non kliking, maka dilakukan analisis dengan

menggunakan uji t-berpasangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

24

3.8 Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komisi etik Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara (Health Research Ethical Committee of

North Sumatera) nomor surat 559/TGL/KEPK FK USU-RSUP HAM/2019

berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

25

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian sebanyak 26 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

USU usia 18 - 30 tahun, yang terdiri dari 13 orang tanpa kliking sendi

temporomandibula dan 13 orang dengan kliking sendi temporomandibula. Penelitian

dilakukan dengan radiografi TMJ untuk mengukur jarak joint space pada kliking dan

non kliking TMJ.

4.1 Analisa Data

Analisa hasil pada tabel 1 menunjukkan uji rerata pada sebelah kiri, dimana

kliking lebih tinggi daripada yang non kliking.

Tabel 1. Analisa Hasil Uji Rerata Sebelah Kiri

Variabel Kelompok Rerata Standard

Deviation

P value

Jarak Joint

Space

Kliking 4,050 1,189 p = 0,078

Non Kliking 3,339 0,705 p= 0,459

Pada tabel 2, analisa hasil uji rerata pada sebelah kanan menunjukkan yang

kliking lebih tinggi daripada non kliking.

Tabel 2. Analisa Hasil Uji Rerata Sebelah Kanan

Variabel Kelompok Rerata Standard

Deviation

P value

Jarak Joint

Space

Kliking 4,018 1,305 p = 0,204

Non Kliking 3,446 0,574 p= 0,998

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

26

Pengujian normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika data

berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji t-

berpasangan.

Joint space sebelah kiri dan joint space sebelah kanan berdistribusi normal

dengan nilai p > 0,05 sehingga pengujian menggunakan t-berpasangan.

Berdasarkan tabel 3, dari hasil uji t-berpasangan, joint space pada kliking dan

non kliking sebelah kiri dan sebelah kanan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Tabel 3. Uji t-Berpasangan Jarak Joint Space Sebelah Kiri dan Kanan

Variabel Kelompok P value > 0,05

Jarak Joint Space Kiri Kliking p = 0,092

Non Kliking

Jarak Joint Space Kanan Kliking p = 0,235

Non Kliking

Menurut tabel 4, analisa hasil uji rerata per kelompok, rata-rata joint space

pada kliking lebih tinggi dibandingkan pada kelompok non kliking.

Tabel 4. Analisa Hasil Uji Rerata

Variabel Kelompok Rerata Standard

Deviation

P value

Jarak Joint

Space

Kliking 3,962 1,234 p = 0,070

Non Kliking 3,392 0,634 p = 0,942

Pada tabel 5, menggunakan uji t-berpasangan, tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara jarak joint space pada kliking dan non kliking.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

27

Tabel 5. Uji t-Berpasangan

Variabel Kelompok P value > 0,05

Jarak Joint Space Kliking p = 0,115

Non Kliking

Berdasarkan hipotesa penelitian, H1 ditolak dan H0 diterima untuk jarak joint space

pada kliking dan non kliking sendi temporomandibula.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

28

BAB 5

PEMBAHASAN

Menurut penelitian yang dilakukan, rerata pada jarak joint space sebelah

kanan non kliking lebih tinggi dari rerata sebelah kiri non kliking, tetapi tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada sebelah kanan dan kiri sendi

temporomandibula. Hasil penelitian Dalili et al (2012), perbedaan yang signifikan

antara jarak joint space sebelah kanan dan kiri diamati, manakala pada kedua jenis

kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

jarak joint space sendi temporomandibula.7

Sendi temporomandibula adalah sendi

yang unik. Selain itu, TMJ adalah bidang yang agak sulit untuk penyelidikan

radiologis karena tidak ada kemungkinan untuk evaluasi yang akurat dari posisi ini

dalam radiografi konvensional. Dengan demikian, teknik yang lebih maju diperlukan

untuk menunjukkan hubungan anatomi secara akurat.17

Pada analisa hasil uji rerata kliking dan non kliking, rerata non kliking lebih

rendah dibandingkan dengan sendi temporomandibula kliking tetapi tidak ada

perbedaan yang signifikan antara sendi temporomandibula kliking dan non kliking.

Penelitian Shahidi et al (2018) menyatakan dengan menggunakan radiografi CBCT

tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sendi temporomandibula dengan dan

tanpa gejala, sehingga CBCT mungkin tidak diperlukan untuk pasien dengan gejala

dan lebih banyak perhatian diberikan pada pemeriksaan klinis.18

Pada perbedaan

jarak joint space kliking dan non kliking pada sebelah kanan dan kiri tidak terdapat

perbedaan yang signifikan. Pada penelitian Rodrigues et al (2009) tidak ada asimetri

yang signifikan secara statistik yang ditemukan pada kedalaman fossa mandibula,

ruang sendi anterior, dan ruang sendi superior. Hanya pada ruang sendi posterior

menunjukkan asimetri yang signifikan secara statistik antara sisi kanan dan kiri.19

Menggunakan uji t-berpasangan jarak joint space sebelah kiri dan kanan tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian

Mahmood et al (2015) joint space di daerah anterior, superior dan posterior

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

29

menunjukkan joint space kurang dan perbedaan yang signifikan secara statistik (P

<0,05) dari yang sama joint space sisi normal. Penggunaan CBCT untuk pemeriksaan

joint space TMJ memberi kriteria diagnostik yang baik pada sisi yang terkena

dampak. TMJ sulit dievaluasi dengan radiografi rutin (radiografi panoramik) dan

konvensional foto biasa (radiografi TMJ) karena pembebanan yang berdekatan

struktur dan sensitivitasnya rendah dan akurasi untuk struktur yang lebih dalam.

Pengembangan CBCT dapat menyediakan tiga dimensi dalam pencitraan area TMJ

dan dapat menghasilkan gambar yang direkonstruksi dengan kualitas diagnostik yang

tinggi.20

Pada analisa hasil uji rerata dan uji t-berpasangan jarak joint space kliking dan

non kliking tidak terdapat perbedaan signifikan, yang hasilnya hampir sama dengan

penelitian Verma et al (2016) dimana tidak ada perbedaan signifikan secara statistik

yang ditemukan antara sendi simtomatik dan asimptomatik dan perubahan artritis

radiografi (P = 0,437) tetapi perbedaan signifikan secara statistik ditemukan antara

pengurangan dalam joint space dengan peningkatan usia rata-rata (P = 0,001).

Temuan radiografi mungkin tidak benar-benar mencerminkan tanda dan gejala klinis.

Sendi asimptomatik dapat hadir dengan perubahan radiografi dan beberapa sendi

simptomatik mungkin gagal untuk mengungkapkan perubahan radiografi. Pada

kelompok usia yang lebih tua, pasien mengalami perubahan tulang degeneratif

progresif yang parah dibandingkan pada pasien kelompok usia yang lebih muda.21

Signifikansi klinis dari ruang sendi bernilai tinggi dan keberadaan ruang sendi

yang normal diperlukan untuk pergerakan kondilus yang bebas bersama dengan disk

artikular. Pelebaran atau penghapusan ruang sendi dapat menunjukkan keterlibatan

TMJ atau patologinya. Konfigurasi ruang sendi sangat dipengaruhi oleh fossa

glenoid, kondilus, dan posisi condylar dalam fossa di TMJ di sisi kanan dan kiri.22

Otot-otot yang tidak seimbang di sekitar TMJ dapat menyebabkan bunyi klik. Hal ini

disebabkan oleh adanya otot-otot hiperaktif dan menciptakan hipermobilitas di area

TMJ. Mengklik ditandai dengan gerakan translasi sebelumnya atau berlebihan yang

menyebabkan kapsul dan ligamen di daerah TMJ menjadi lemah. Kerusakan pada

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

30

struktur menyebabkan gangguan pada salah satu atau kedua sisi TMJ dan dapat

menyebabkan rasa sakit, disfungsi, dan arthritis atau radang sendi.14

Gangguan TMJ dengan gejala klik yang berlangsung lama tanpa perawatan

sering dikaitkan dengan sensitivitas terhadap palpasi di area TMJ, kejang otot,

ketegangan rahang, sakit kepala, tinnitus, nyeri, dan dislokasi rahang, serta

keterbatasan dalam membuka dan menutup mulut. Kondisi tersebut akan berdampak

pada sistem pengunyahan karena TMJ adalah bagian dari sistem pengunyahan.14

Sendi temporomandibula (TMJ) adalah salah satunya daerah yang paling sulit untuk

diselidiki secara radiografi. Hal ini dipengaruhi oleh banyak jenis penelitian yang

telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Beberapa proyeksi radiografi

konvensional dan modalitas penggambaran modern digunakan untuk menunjukkan

berbagai bagian dari anatomi sendi kompleks. Masalah klinis dipersulit oleh luas

spektrum kondisi yang dapat mempengaruhi sendi, yang dapat hadir dengan tanda-

tanda yang sangat mirip dan gejala, dan dengan pencarian yang berkepanjangan untuk

tujuan tanda-tanda untuk menjelaskan disfungsi nyeri TMJ.6

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

31

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan pada

jarak joint space sendi temporomandibula pada kliking dan non kliking dengan

menggunakan radiografi TMJ.

6.2 Saran

1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memasukkan faktor-faktor

yang mempengaruhi sendi temporomandibula, seperti jenis kelamin, tipe

maloklusi, kebiasaan mengunyah sebelah sisi, grinding gigi atau bruxism, dan

pemakaian gigi tiruan.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan teknik

radiografi yang lain, khususnya untuk pengukuran jarak joint space secara lebih

terperinci dan tepat.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Rachman R, Wagiono C, Yuniarti. Gambaran dan Derajat Disfungsi Sendi

Temporomandibula pada Mahasiswa. Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung. 2015;7-12.

2. Malik NA. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. Jaypee Brothers Medical

Publishers. 3rd

Ed. 2012;239-51.

3. Hedge S, Mahadev R, Ganapathy KS, Sujatha D, Patil BA. Prevalence of Signs

and Symptoms of Temporomandibular Disorders in Dental Students, India.

2011;23(3):S316-9.

4. Olmos SR. Functional Anatomy and TM Pathology. The Academy of Dental

Therapeutics and Stomatology. 2010;2-13.

5. Gateno J, Anderson PB, Xia JJ, et al. A Comparative Assessment of Mandibular

Condylar Positions in Patiients with Anterior Disc Displacement of the

Temporomandibular Joint. American Association of Oral and Maxillofacial

Surgeons. 2004;39-43.

6. Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 3rd

Ed. Spain:

Elsevier, 2003:371-88.

7. Dalili Z, Khaki N, Kia SJ, et al. Assessing joint space and condylar position in the

people with normal function of temporomandibular joint with cone-beam

computed tomography. Dental Research Journal. 2012;9(5):607-12.

8. Martins E, Silva JC, Pires CA, et al. Coronal joint spaces of the

Temporomandibular joint: Systematic review and meta-analysis. J Clin Exp Dent.

2015;7(3):e435-40.

9. Okeson JP. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion. 6th

Ed.

2008;I2-38.

10. Helland MM. Anatomy and Function of the Temporomandibular Joint. The

Orthopaedic and Sports Medicine Sections of the American Physical Theraphy

Association. 1980;145-52.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

33

11. Nelson SJ, Ash MM. Wheeler‟s Dental Anatomy, Physiology, and Occlusion. 9th

Ed. 2010;259-63.

12. Guideline on Acquired Temporomandibular Disorders in Infants, Children, and

Adolescents. American Academy of Pediatric Dentistry. 2015;308-11.

13. Jerolimov V. Temporomandibular Disorders and Orofacial Pain. School of Dental

Medicine, University of Zagreb, Croatia. 2009;53-71.

14. Hartman H, Suzy A, Runkat J, et al. Effects of temporomandibular joint disorder

with clicking symptom towards mastication performance in children deuteron

malay sub racial 12-15 years of age. Padjadjaran Journal of Dentistry.

2014;26(3):158-65.

15. Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Comtemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 6th

Ed. 2014;627-32.

16. John PR. Textbook of Dental Radiology. Jaypee Brothers Medical Publishers. 2nd

Ed. 2011;127-35.

17. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology: Principles and Interpretation. Mosby. 5th

Ed.2009; 475.

18. Shahidi S, Salehi P, Abedi P, et al. Comparison of the Bony Changes of TMJ in

Patients With and Without TMD Complaints Using CBCT. J Dent (Shiraz). 2018;

19(2):142-9.

19. Rodrigues AF, Fraga MR, Vitral RW. Computed Tomography Evaluation of the

Temporomandibular Joint in Class I Malocclusion Patients: Condylar Symmetry

and Condyle-Fossa Relationship. Am J Orthodon Dentofacial Ortho. 2009;

136(2):192-8.

20. Mahmood HA, Kurshid KN, Ali SH, et al. Assessment of Temporomandibular

Joint Space and Condylar Position in Patients with Myofacial Pain Dysfunction

Syndromes by Using Cone Beam Computed Tomography. Zanco J. Med. 2015;

929-34.

21. Verma P, Surya V, Kadam S, et al. Assessment of Joint Space and Arthritic

Changes in Temporomandibular Joint as Visualized on Cone Beam Computed

Tomography Scan. J Indian Acad Oral Med Radio. 2016; 358-63.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

34

22. Panchbhai AS. Temporomandibular Joint Space. Department of Oral Medicine

and Radiology, India. 2017; 47-56.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 1

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 2

ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

MENGGUNAKAN RADIOGRAFI TMJ

Data Responden

Nama :

Usia : tahun Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

No telp/HP :

A. Riwayat Kesehatan Umum

1. Apakah ada terdengar bunyi seperti „klik‟ pada sendi rahang bawah?

a. Ya b. Tidak

2. Jika ya, bilakah terdengar bunyi „klik‟ pada sendi rahang bawah?

a. Membuka mulut b. Menutup mulut c. Membuka dan menutup

mulut

3. Jika ya, sebelah mana terdengar bunyi „klik‟ pada sendi rahang bawah?

a. Kanan b. Kiri c. Kanan dan kiri

4. Adakah pernah terjadi trauma pada rahang bawah?

a. Ya b. Tidak

B. Hasil Pemeriksaan

1. Responden layak menjadi sampel penelitian?

a. Ya b. Tidak

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

UNIT RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

( INFORMED CONSENT )

Selamat pagi Saudara/Saudari,

Perkenalkan, nama saya Kasturri Chellappah, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi,

USU dan saat ini saya sedang melakukan penelitian di Unit Radiologi Kedokteran

Gigi RSGM FKG USU. Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/Saudari

untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul, “ANALISA

JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NON KLIKING MENGGUNAKAN

RADIOGRAFI TMJ”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak joint space pada kliking dan

nonkliking pada TMJ. Manfaat penelitian ini adalah akan memberikan informasi

ilmiah tentang perbedaan jarak joint space atau ruang sendi pada kliking dan

nonkliking TMJ. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau informasi

dasar bagi penelitian lebih mendalam.. Saudara/Saudari, radiografi panoramik TMJ

sangat berguna untuk menegakkan diagnosis, rencana perawatan dan evaluasi hasil

perawatan. Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri. Saya akan bertanya sehubungan

dengan data pribadi dan kondisi gigi Saudara/Saudari. Apabila Saudara/Saudari

sesuai dengan kriteria penelitian saya maka tahap selanjutnya adalah pengambilan

foto ronsen panoramik TMJ di Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM USU.

Prosedur penelitian adalah dilakukan radiografi TMJ dengan mulut tertutup.

Waktunya lebih kurang 12-20 detik. Sebelum dilakukan foto ronsen, Saudara/Saudari

akan dipakaikan apron untuk meminimalisasi efek radiasi. Jika Saudara/Saudari

bersedia, surat penyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap

ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan lalu dikembalikan kepada pihak

peneliti. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan

Saudara/Saudari dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama

penelitian ini berlangsung. Apabila terdapat keluhan yang diduga berhubungan

dengan pemeriksaan ini, dapat menghubungi saya, Demikian, mudah-mudahan

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas kesediaan Saudara/Saudari untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Kasturri Chellappah

Telp : +6287768108822

.

Medan, ….……….. 2019

Peneliti,

Kasturri Chellappah

NIM: 130600156

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PEMBERIAN INFORMED CONSENT

Setelah membaca dan mendengar semua keterangan tentang keuntungan, resiko dan

hak-hak saya sebagai subjek penelitian yang berjudul :

“ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NON KLIKING

MENGGUNKAN RADIOGRAFI TMJ”.

maka saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ...............................................................................................

Umur : ...............................................................................................

No. Telepon/HP : ..............................................................................................

Alamat : ...............................................................................................

dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi dalam penelitian

Kasturri Chellappah sebagai mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Apabila saya ingin mengundurkan diri, kepada saya tidak dituntut apapun.

Medan,.......................2019

Yang menyetujui,

Subjek Penelitian

(.......................................)

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 5 DATA PENELITIAN

NON KLIKING

No Kiri Kanan

1 2.5 2.8

2 3.9 3.7

3 4.8 4.8

4 4.1 4.1

5 3.2 3.4

6 2.8 3.0

7 4.0 3.7

8 2.5 2.9

9 3.7 3.7

10 3.0 3.0

11 3.0 3.2

12 3.2 3.6

13 2.7 2.9

KLIKING

No Kiri Kanan

1 3.0

2 3.9 4.3

3 3.4

4 3.8 3.6

5 4.5 4.1

6 2.3

7 4.6

8 3.5

9 6.2

10 3.4

11 3.1 3.4

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

12 6.8 6.4

13 3.4 2.9

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 6

ANALISIS DATA PENELITIAN

OUTPUT SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Non Kliking (Kiri) 13 2.50 4.80 3.3385 .70538

Non Kliking (Kanan) 13 2.80 4.80 3.4462 .57390

Kliking (Kiri) 8 3.10 6.80 4.0500 1.18924

Kliking (Kanan) 11 2.30 6.40 4.0182 1.30523

Non Kliking (Rata-Rata)

13 2.65 4.80 3.3923 .63405

Kliking (Rata-Rata) 13 2.30 6.60 3.9615 1.23409

Valid N (listwise) 6

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Non Kliking (Kiri) .276 6 .170 .913 6 .459

Non Kliking (Kanan) .135 6 .200* .995 6 .998

Kliking (Kiri) .270 6 .196 .814 6 .078

Kliking (Kanan) .274 6 .180 .864 6 .204

Non Kliking (Rata-Rata)

.181 6 .200* .978 6 .942

Kliking (Rata-Rata) .297 6 .107 .808 6 .070

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1

Non Kliking (Kiri) - Kliking (Kiri)

-.85000

1.23172 .43548 -1.87975 .17975 -1.952 7 .092

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Pair 2

Non Kliking (Kanan) - Kliking (Kanan)

-.48182

1.26398 .38110 -1.33097 .36733 -1.264 10 .235

Pair 3

Non Kliking (Rata-Rata) - Kliking (Rata-Rata)

-.56923

1.20684 .33472 -1.29852 .16006 -1.701 12 .115

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Waktu

Penelitian

No. Kegiatan Jan 2019 -April

2019 Mei

2019 Juni

2019 Juli

2019 Agustus 2019 Sept

2019

1 Penyusunan

Proposal

2 Seminar

Proposal

3 Revisi Proposal

4 Pengurusan

Surat Izin

5 Pengumpulan

Data

6 Pengolahan dan

Analisa Data

7 Penyusunan

Laporan

Lam

piran

7

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 8

RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN

1. Pengambilan Radiografi TMJ (30 sampel) Rp 3,000,000

2. Suvenir Rp 320,000

3. Penjilidan dan pengandaan proposal Rp 180,000

Jumlah Biaya Rp. 3,500,000,-

(Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Biaya ditanggung sepenuhnya oleh peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISA JOINT SPACE DENGAN KLIKING DAN NONKLIKING

Lampiran 9

CURRICULUMVITAE

Riwayat Peneliti

Nama : Kasturri Chellappah

Tempat dan Tanggal Lahir : Malaysia, 21 Agustus 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Anak ke : (empat) dari (empat) bersaudara

Alamat : Gang Sehat No 1, Jl dr Mansyur

No. Telp : 087768108822

Alamat e-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001-2006 :Menjalani pendidikan Sekolah Rendah di SK Taman Segar

Cheras

2007-2011 : Menjalani pendidikan di Sekolah Menengah Kebangsaan

Seri Mutiara

2012- 2013 :Menjalani pendidikan Foundation In Science di Geomatika

College

2013-sekarang :Menjalani Program Sarjana-1 Pendidikan Dokter Gigi di

Fakultas Kedokteran Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara