ANALISA KASUS ORTHODONSIA

SHELVINA AYU D091611101059

FKG UNIVERSITAS JEMBER

ANALISA UMUM

• Pasien bernama Nur Lailatus, umur 8 tahun, didatangkan ke klinik orthodonsia dengan persetujuan orang tuanya untuk dilakukan perawatan pada gigi yang berdesakan

• BMI= 13, 6 (ektomorfik)

ANALISIS LOKAL

• EKSTRA ORAL– Profil = cembung– Muka = ovoid

• INTRAORAL = normal– Keadaan gigi

√ √ 52 √16 55 54 53 12 11 21 22 63 64 65 2646 85 x 83 42 41 31 32 73 74 75 36 √ √ √Ket: presistensi pada gigi 12

ANALISA MODEL

• Bentuk lengkung = normal• Lebar 4 insisif = 30 mm (normal)• Kurva of spee = datar

• DISKREPANSI MODEL

DISKREPANSIRONTGEN SITEPU MOYERS

RA RB RA RB RA RB

TEMPAT TERSEDIA 75 63 75 63 75 63

TEMPAT DIBUTUHKAN 80,3 64,2 73,76 62,14 75,8 63,5

JUMLAH - 5,3 - 1,2 + 1,24 + 0,86 - 0,8 - 0,5

ANALISA RUANG

Total Acrh Lenght DiscALD RA = -1,6ALD RB = -1,0Jarak I-Apg = 6 mm(4-(6))x2 = -4T.A.L.D gab. = (-4)+(-1) = -5Indikasi cabut = TIDAK

ANALISIS SEFALOMETRIANALISIS RATA Sd PENDERITA Cd KESIMPULAN

A. ANALISIS SKELETAL1. Sudut SNA2. Sudut SNB3. Sudut fasial4. Sudut FM5. Jarak A-NPg

82◦80◦87◦26◦4mm

22331

80◦77◦83◦33◦4◦

11,51,32,30

Retrusi sedangRetrusi sedangRetrusi sedangDolicofasialNormal

B. DENTOSKELETAL1. Jarak I-Apg2. Sudut I-Apg

4mm25◦

22

6mm15◦

15

Protusi ringanRetroklinasi berat

C. JARINGAN LUNAK1. Sudut nasolabial2. Jarak bibir RA-grs E3. Jarak bibir RB-grs E

102◦1mm3mm

822

111◦3mm5mm

1,111

Protusi sedangProtusi ringanProtusi ringan

<ANB 3◦ = KELAS 1 SKELETAL

RELASI ANTERIOR1. TUMPANG GIGIT (bertambah)12-42: 4 mm 11-41: 5 mm21-31: 5 mm 22-32: 4 mm

2. JARAK GIGIT (bertambah)12-42: 2,5mm 11-41: 5,5 mm21-31: 5 mm 22-32: 5 mm

OCLUSAL TRAIT SCORING PROTOCOL DIHUBUNGKAN DG KEBUTUHAN PERAWATAN

KESIMPULAN = Pasien membutuhkan perawatan dengan kompleksitas ringan

KARATERISTIK BOBOT SKORING TOTAL

Komponen Estetik 7 2x7 14

Relasi sagital gigi post 3 0X3 0

Berdesakan/diastema 5 2X5 10

Tumpang gigit 4 2X4 8

Gigitan silang 5 0X5 0

skor 32

RINGKASAN

DIAGNOSIS ANGLEMaloklusi klas 1 Angle tipe I disertai dengan gigitan dalam dan jarak gigit yang bertambah

ETIOLOGI- Letak salah benih gigi 11,12,21,32- Presistensi gigi 12- Kehilangan prematur gigi sulung- Kebiasaan buruk menggigit bibir bawah

MACAM PERAWATAN = Non ekstraksiRENCANA PERAWATAN- Instruksi menghilangkan kebiasaan buruk- Ekstraksi 52,53,63,73,83- Koreksi berdesakan anterior pada RA- Koreksi gigitan dalam dan jarak gigit ++- Fase evaluasi- Fase retensiPROGNOSIS = MenguntungkanALAT = Lepasan RA-RB

Trimakasih…