Upload
others
View
26
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH
(STUDI KASUS INSTALASI PENGOLAHAN AIR KUTOARJO)
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Oleh :
IWAN SETIYANTO
NIM : 122510005
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
ii
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH
(STUDI KASUS INSTALASI PENGOLAHAN AIR KUTOARJO)
Oleh :
Iwan Setiyanto
NIM. 122510005
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan
Di depan Tim Penguji Skripsi
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
Agung Setiawan, M.T.
NIDN. 00 2006 6805
Dosen Pembimbing II
Agung Nusantoro, M.T.
NIDN. 06 1005 7202
Mengetahui
Ketua Program Teknik Sipil
Agung Setiawan, M.T.
NIDN. 00 2006 6805
iii
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH
(STUDI KASUS INSTALASI PENGOLAHAN AIR KUTOARJO)
Oleh
Iwan Setiyanto
NIM 122510005
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Pada tanggal: .........
TIM PENGUJI
H. Muhamad Taufik, M. T. ......................
(Penguji Utama)
Agung Setiawan, M. T. .......................
(Penguji I/ pembimbing I)
Agung Nusantoro, M. T. .......................
(Penguji II/ pembimbing II)
Purworejo,.........................
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik,
H. Muhamad Taufik, M. T.
NIDN. 06 1808 7002
iv
v
vi
PRAKATA
Alhamdulillah, atas puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “ Analisa Kebutuhan Air
Bersih (Studi Kasus Instalasi Pengolahan Kutoarjo)”. ini dapat diselesaikan.
Keberhasilan penyusunan Skripsi dan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo Drs. H. Supriyono, M.Pd.
2. H. Muhamad Taufik, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada
penyusun mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
3. Agung Setiawan, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil, yang telah
memberikan perhatian dan dorongan sehingga penyusun dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Agung Setiyawan, M.T. Selaku pembimbing I dan Agung Nusantoro, M.T. Selaku
dosen pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi
dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi skripsi ini
dengan penuh ketelitian sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen pengampu di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan benyak bekal ilmu
pengetahuan pada penyusun selama masa kuliah.
6. Bapak, Ibu dan kakak tercinta yang dengan tulus, sabar dan selalu memberikan
semangat.
7. Teman - teman mahasiswa Program Studi Teknik Sipil yang memberikan
semangat dan memberikan banyak masukan sebagai referensi skripsi ini.
8. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penyusun
dalam menyelesaikan studi di program studi teknik sipil ini.
vii
Penyusun hanya dapat berdoa semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat
ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan para pembaca umumnya.
Purwoejo, 22 Maret 2017
Penyusun,
Iwan Setiyanto
viii
ABSTRAK
Iwan Setiyanto.”Analisa Kebutuhan Air Bersih (studi kasus instalasi pengolahan
Kutoarjo)”. Skripsi. Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017
Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi permasalahan dalam pelayanan
PDAM Kutoarjo. Kebutuhan air bersih tiap tahun mengalami peningkatan sedangkan
ketersediaan air bersih semakin terbatas, dikarenakan kehilangan air cukup besar. Agar
tidak terjadi kehilangan cukup besar perlu penekanan kehilangan air dan penghematan
penggunaan air, serta untuk mengantisipasi kekurangan air maka perlu pencarian
sumber air baku lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) tingkat
ketersediaan air bersih PDAM Kutoarjo untuk Tahun 2019 apakah mencukupi
kebutuhan dan (2) berapa tingkat kenaikan sambungan rumah PDAM Kutoarjo.
Jenis penelitian ini adalah diskriptif studi untuk mengetahui kebutuhan air
bersih wilayah pelayanan cabang PDAM Kutoarjo serta meninjau ketersediaan IPA
Kutoarjo. Dalam pengumpulan data, data yang diperlukan dalam penelitian ini
diantaranya data pelanggan sambungan rumah, data kebutuhan air bersih, data debit
air, dan data rencana pengembangan PDAM Kutoarjo. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier.
Dalam tugas akhir ini, diprediksikan kebutuhan air bersih untuk wilayah
pelayanan PDAM Kutoarjo pada Tahun 2019 dan menganalisa ketersediaan air bersih
PDAM Kutoarjo sampai Tahun 2019 dengan menggunakan acuan data sekunder dari
PDAM Kutoarjo, sedangkan dalam perhitungan menggunakan regresi linier. Hasil
kajian menunjuhkan bahwa kebutuhan air di wilayah PDAM Kutoarjo untuk Tahun
2019 sebesar 36,206 lt/detik dan ketersediaan airnya sebesar 36,77 lt/detik. Dengan
surplus 0,562 lt/dtk dan juga sambungan rumahnya sebesar 4.514 SR dengan demikian
dapat disimpulkan kebutuhan bahwa ketersediaan air PDAM Kutoarjo untuk tahun
2019 memenuhi kebutuhan dengan pelanggan sambungan rumah sebesar 4.514 SR.
Kata kunci : Kebutuhan air, Ketersediaan air, Neraca air, Regresi linier
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
MOTTO............................................................................................................... iv
PERNYATAAN .................................................................................................. v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
DAFTAR NOTASI ........................................................................................... . xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
C. Batasan Masalah ................................................................................. 3
D. Rumusan Masalah............................................................................... 3
E. Tujuan Penilitian ................................................................................ 4 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ....................................................................................... 5
1. Pengertian air bersih ..................................................................... 5
2. Kebutuhan air bersih ...................................................................... 6
3. Sumber air minum ......................................................................... 12
4. Teori yang digunakan Dalam Analisa Data ................................... 14
B. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 18
C. Rumusan Hipotesis ............................................................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................... 20
B. Tempat Penelitian .............................................................................. 20
C. Tahapan Persiapan ............................................................................. 20
D. Pengumpulan Data .............................................................................. 21
E. Analisa data ....................................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisa kebutuhan air bersih ................................................................ 25
B. Perhitungan kebutuhan air bersih ......................................................... 26
C. Perhitungan analisa debit ..................................................................... 36
D. Perhitungan neraca air ......................................................................... 46
C. Pembahasan ........................................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 51
B. Saran-saran ............................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 53
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Banyaknya sambunagan rumah dan penggunaan air Tahun 2014 ............ 26
Tabel 2. Banyaknya sambunagan rumah dan penggunaan air Tahun 2015 ............ 27
Tabel 3. Banyaknya sambunagan rumah dan penggunaan air Tahun 2016 ............ 28
Tabel 4. Perhitungan rata-rata kebutuhan air .......................................................... 29
Tabel 5. Perhitungan perkiraan kebutuhan .............................................................. 29
Tabel 6. Perhitungan hasil perkiraankebutuhan rata-rata ........................................ 31
Tabel 7. Perhitungan jumlah pelanggan sambungan rumah .................................... 32
Table 8. Perhitungan hasil perkiraan sambungan rumah ....................................... 34
Tabel 9. Produksi air dan kehilangan air 2014 ....................................................... 36
Tabel 10. Produksi air dan kehilangan air 2015 ....................................................... 37
Tabel 11. Produksi air dan kehilangan air 2016 ....................................................... 38
Tabel 12. Perhitungan rata-rata debit air dan kehilangan air .................................... 39
Tabel 13. Perhitungan perkiraan produksi debit air .................................................. 40
Tabel 14. Perhitungan hasil perkiraan rata-rata debit air ......................................... 41
Tabel 15. Perhitungan perkiraan kehilangan air ....................................................... 42
Tabel 16. Perhitungan hasil perkiraan rata-rata kehilangan air ................................ 44
Tabel 13. Neraca air ................................................................................................. 48
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta cabang PDAM kutoarjo ........................................................ 20
Gambar 2. Bagan alir ...................................................................................... 24
Gambar 3. Grafik kebutuhan air ..................................................................... 32
Gambar 4. Grafik sambungan rumah .............................................................. 35
Gambar 5. Grafik debit air .............................................................................. 42
Gambar 6. Grafik kehilangan air .................................................................... 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data
A. Data penggunaan air dan sambungan rumah tahun 2014
B. Data penggunaan air dan sambungan rumah tahun 2015
C. Data penggunaan air dan sambungan rumah tahun 2016
D. Data produksi air dan kehilangan air 2014
E. Data produksi air dan kehilangan air 2015
F. Data produksi air dan kehilangan air 2016
G. Data program rehabilitasi cabang PDAM Kutoarjo
H. Data program optimalisasi cabang PDAM Kutoarjo
Lampiran 2. Hasil perhitungan
A. Tabel perhitungan kebutuhan air, sambungan rumah, produksi
air dan, kehilangan air
B. Tabel neraca air
xi
DAFTAR NOTASI
PDAM : Perusahaan daerah air minum
IPA : Instalasi pengolahan air
SR : Sambungan rumah
Y : Variabel tidak bebas
X : Variabel bebas
n : Jumlah data
Q : Debit
∑ X : Jumlah variabel bebas
∑ Y : Jumlah variabel tidak bebas
A&B : Didapat dari perhitungan berdasarkan data
lt : Liter
m3 : Volume
dtk : Detik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumberdaya yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup baik untuk memenuhi kebutuhannya maupun menopang hidupnya
secara alami. Kegunaan air yang bersifat umum atau menyeluruh dari
setiap aspek kehidupan menjadi semakin berharga air baik dilihat dari segi
kuantitas maupun kualitas.
Pemenuhan kebutuhan air minum tidak saja diorientasikan pada
kualitas sebagaimana persyaratan kesehatan air minum, tetapi sekaligus
menyangkut kuantitas dan kontinuitasnya. Pemerintah dan pemerintahan
di daerah berkewajiban menyelesaikan persoalan penyediaan air minum
yang memenuhi ketentuhan kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk
seluruh rakyatnya, khususnya terhadap masyarakat yang belum memiliki
akses terhadap air minum. Di sisi lain, pemerintah mempertimbangkan
pemenuhan akses masyarakat terhadap air minum berlandasan tantangan
nasional dan global.
Dalam rangka memenui kebutuan air bersih semakin meningkat,
dimana debit sumber air yang mengalami penurunan tiap tahun maka
PDAM Purworejo perlu mengkaji kembali kebutuhan air bersih untuk
wilayah Purworejo. Terutama untuk wilayah pelayanan cabang PDAM
2
Kutoarjo pada saat sekarang dan masa yang akan datang, agar kebutuhan
masyarakat wilayah pelayanan PDAM Tirta Perwitasari cabang Kutoarjo
akan air bersih dapat terpenuhi.
B. Identifikasi masalah
Pemerintah berkewajiban menyelesaikan penyediaan air minum
yang memenuhi kualitas dan kuantitas untuk seluruh rakyat dan
masyarakatnya. Upaya melindungi sumber air baku, saat ini mendapatkan
perhatian yang cukup serius dari pemerintahan, hal ini berkaitan dari
kesadaran masyarakat dan pemerintah bahwa sumber air sebagai unsur
lingkungan yang vital merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
menjamin kelangsungan kehidupan.
Kebutuhan air bersih akan terus mengalami peningkatan setiap
tahun, sehingga membuat manusia berusaha untuk mencari sumber air
yang baik, layak dan terjamin kualitasnya, salah satu cara mendapatkan
sumber air yang baik adalah membuat sumur-sumur gali atau bisa
menggunakan pompa akan tetepi terkadang kualitas air tersebut kurang
memenuhi standar berkualitas sehingga beralih ke PDAM, sehingga tahun
ketahun pelanggan PDAM semakin meningkat.
Purworejo adalah salah satu kabupaten yang mempunyai PDAM
yaitu yang bernama PDAM Tirta Perwitasari dan mempunyai berbagai
cabang diantaranya adalah cabang Kutoarjo, cabang Bener, cabang Loano,
cabang Purwodadi, dan cabang Banyuurip. Dalam rangka memenuhi
3
kebutuhan air bersih PDAM Tirta Perwitasari, dimana debit air yang
mengalami penurunan tiap tahunnya dan mengalami peningkatan
pelanggan tiap tahunnya maka PDAM Tirta Perwitasari perlu mengkaji
kembali kebutuhan air bersih untuk wilayah pelanggan PDAM
terutamanya cabang Kutoarjo pada saat sekarang dan masa akan datang,
agar kebutuhan masyarakat akan air bersih terpenuhi.
C. Batasan masalah
1. Daerah penelitian di cabang PDAM Kutoarjo.
2. Perhitungan perkiraan jumlah kebutuhan air bersih sampai dengan
Tahun 2019.
3. Perhitungan perkiraan jumlah sambungan rumah sampai dengan Tahun
2019.
4. Perhitungan perkiraan jumlah debit air sampai Tahun 2019.
5. Perhitungan perkiraan kehilanggan air sampai dengan Tahun 2019.
D. Rumusan masalah
Masalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa jumlah sambungan rumah PDAM Kutoarjo sampai dengan
2019?
2. Berapa besar total kebutuhan air bersih di wilayah cabang PDAM
Kutoarjo yang harus disediakan sampai dengan 2019?
3. Berapa debit air yang harus dicukupi kebutuhan air bersih pelanggan
cabang PDAM Kutoarjo sampai dengan 2019?
4
E. Tujuan penelitihan
1. Memprediksikan jumlah sambungan rumah di wilayah PDAM
Kutoarjo sampai dengan Tahun 2019.
2. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih yang harus di penuhi sampai
dengan 2019.
3. Memprediksikan ketersediaan air PDAM Kutoarjo sampai dengan
Tahun 2019.
F. Manfaat penelitihan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di pergunakan dan memberi
manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Untuk menambah pengetahuan dalan bidang teknik sumber daya air.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar penyediaan air
bersih di wilayah pelayanan cabang PDAM Kutoarjo dimasa yang
akan datang.
b. Dari hasi penelitian dapat dijadikan dasar PDAM untuk mengambil
kebijakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
5
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN RUMUSAN
HIPOTESIS
A. Kajian teori
1. Pengertian air bersih
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki
fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, air
merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan, karena kehidupan di
dunia tak dapat berlangsung terus tanpa tersediaan air yang cukup.
Penyebab susahnya mendapatkan air bersih adalah adanya
pencemaran air yang di sebabkan oleh limbah industri, rumah tangga,
dan limbah pertanian. Selain itu disebabkan oleh adanya
pembangunan dan penebangan hutan secara liar menyebabkan
berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan. Akibatnya air bersih
terkadang menjadi barang langka. (asmadi,dkk, 2007)
Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua
setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka
akan tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk
keperluan air minum maka di butukan air rata-rata sebanyak 5
liter/hari, sehingga secara keseluruhan kebutuhan air suatu rumah
tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan sebesar 120 liter/hari.
Berdasarkan konvensi tingkat tinggi bumi tahun 2002 di johannasburg
5
6
menyatakan bahwa penduduk dunia yang tidak memiliki akses
terhadap air bersih adalah sekitar 1 miliar orang, sehingga pada KTT
bumi tersebut juga disepakati bahwa akan meningkat cakupan
pelayanan air minum menjadi 80 % untuk masyarakat perkotaan dan
40 % untuk masyarakat perdesaan (BPPT, 1999).
Bagi kebutuhan manusia air adalah salah satu kebutuhan
mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air yang jumlah airnya menurut penelitian kira-kira
60-70% dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidupnya, tubuh
manusia membutuhkan air yang jumlahnya antara lain tergantung
pada berat badannya. Untuk orang dewasa kira-kiranya memerlukan
air 2.200 gr setiap harinya. (asmadi,dkk, 2007)
2. Kebutuhan air bersih
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti
mandi, mencuci, memasak, menyiram tanaman dan lain sebagainya.
Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum
harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas.
a) Ditinjau dari segi kuantitas
1. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter/hari.
2. Kebutuhan air untuk hygien yaitu untuk mandi dan
membersihkan dirinya 25-30 liter/ hari.
3. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25-30
liter/hari.
7
4. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan
pemeliharaan fasilitas atau pembuangan kotoran 4-6 liter/hari,
sehingga total pemakaian perorangan 60-70 liter/ hari.
5. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah
tangga berlainan, selain pemakaian harian yang tidak tepat,
banyaknya keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah
tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor, diantaranya
adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari
pada di daerah dingin.
b) Ditinjau dari segi kualitas (mutu) air
Berdasarkan kualitas air tanah di pengaruhi beberapa hal
diantaranya:
1. Iklim meliputi curah hujan dan teperatur. Perubahan temperatur
berpengaruh terhadap larutan gas. Semakin rendahnya
temperatur maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin
banyak. Dari curah hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan
melarutkan unsur kimia antara lain oksigen, karbon dioksida,
nitrogen, dan unsur lainnya.
2. Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan
melarutkan unsur-unsur padat dalam batuan tersebut.
3. Waktu yaitu semakin lama air tanah itu tinggal disuatu tempat
akan semakin banyak unsur yang terlarut.
4. Aktifitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengaruh
negatif terhadap air tanah apa bila kegiatannya tidak
8
memperhatikan lingkungan seperti pembuangan sampah dan
kotoran manusia. (asmadi,dkk, 2007)
Sedangkan untuk kualitas air yang baik adalah sebagai berikut :
a. Secara fisik
1. Rasa
Kualitas air yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat
ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri yang
masuk ke badan air.
2. Bau
Kualitas air yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini
dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti
bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari
pencemaran lingkungan.
3. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan
kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2
lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah
biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di
sekitar sumber air tersebut.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat di timbulkan oleh adanya bahan-bahan
organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili
warna. Sedangkan dari segi kekeruhan air dihubungkan
dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan
9
sedang warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
b. Secara kimia
1 pH (derajat keasaman)
disebabkan oleh gas oksida yang larut dalam air terutama
karbondioksida.
2 Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahann sementara dan
kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara
diakibatkan keberadaan kalium dan megnesium bikarbonat
yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidi
atau menambakan kapur dalam air. Kesadahan permanen
disebabkan oleh sulfat dan karbonat, chlorida dan nitrat dari
magnesium dan kalsium disamping besi dan alumunium.
3 Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning
dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta
menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal.
Besih merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil
pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan
umum.
4 Aluminium
Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan
rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
10
5 Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa
unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi
flora dan fauna yang hidup di perairan.
6 Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat
mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air.
7 Nitrat dan nitrat
Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari
pupuk yang digunakan dan dari oksidasi oleh bakteri.
Jumlah nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk
berubahan menjadi nitrit yang dapat bereaksi langsung
dengan hemoglobin dalam daerah sehingga membentuk
methaemoglobin yang dapat menghalang perjalanan
oksigen didalam tubuh.
8 Khlorida
Khlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan
namun apabilah berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na
+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
c. Secara biologi
1 Bakteri
Air minum tidak boleh mengandung bakteri pernyakit sama
sekali tidak boleh mengandung bakeri melebihi batas yang
telah ditentukan yaitu 1 coli/ 100 air
11
2 COD (chemical oxygen demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat
untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat
didalam air.
3 BOD (biochemical oxygen demand)
Adalah jumlah zat terlarut yang ditimbulkan oleh organisme
hidup untuk memecah bahan-bahan buangan didalam air.
3. Sumber air minum
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada
pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air
maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungasi.
(Asmadi, dkk. 2007)
Berikut ini adalah macam-macam keuntungan dan kerugian
masing-masing sumber air baku :
1 Air hujan
Keuntungannya :
a. Kualitas air cukup baik
b. Tidak memerlukan pengolahan lengkap.
Kerugiannya
a. Memerlukan penampungan yang besar (waduk) sebagai
persediaan air untuk jangka waktu yang panjang.
b. Karena air hujan mengandung mineral reatif rendah dan
bersifat rendah dan bersifat agresif maka perlu penambahan
12
mineral (menaikkan pH, alkalinitas dan kesadahan) dengan
desinfektan.
2 Air permukaan
Keuntunganya :
a. Lokasi sumber mudah diketahui dan dijangkau
b Data mengenai sumber air relatif mudah didapat
c. Memungkinkan untuk digunakan sebagai sumber air baku
untuk sistem penyediaan air bersih yang relatif besar
ditinjau dari kuantitas dan kontinuitas yang dipenuhi.
Kerugianya :
a. Untuk memperbaiki kualitas air diperlukan pengolahan
lengkap.
b. sehubung dengan fluktuasi kualitas air yang dipengaruhi
musim, beban pencemaran, biasanya memperlukan
pengolahan bantuan untuk memperbaiki kualitas air baik
sebelum atau pun sesudah diolah. Kemungkinan terjadi
fluktuasi debit dan tinggi muka air menyulitkan dalam
penyadapan air.
c. memerlukan pompa untuk menarik air baku karena
biasanya air permukan terletak di daerah yang relatif
rendah.
d. cukup sulit dan rumit untuk melindungi sumber air dari
kontaminasi.
3. Air tanah dalam dan air tanah dangkal
13
Kelebihannya :
a. Air tanah (air tanah dalam) pada umumnya cukup jernih
tidak memerlukan pengolahan lengkap.
b. Kualitas air (air tanah dalam) pada umumnya cukup
stabil sepanjang waktu.
c. Mudah untuk melindungi sumber air (air tanah dalam)
dari kontaminasi.
Kerugiannya :
a. Lokasi sumber air dan debit air sulit diketahui.
b. Kuantitas terbatas, kadang-kadang dipengaruhi oleh
musim kuantitas dan kontinuitas tidak dipenuhi
(terutama air tanah dangkal)
4. Mata air
Kelebihannya :
a. Kualitas air relatif baik.
b. Tidak memerlukan pengolahan lengkap.
c. Karena lokasi mata air biasanya berada pada daerah
relatif tinggi, maka tidak memerlukan sistem
perpompaan untuk pengambilan air.
d. Fluktuasi debit pada umumnya konstan.
Kekurangannya :
Lokasi mata air sukar dijangkau.
14
4. Teori yang digunakan dalam analisa data
a) Analisa kebutuhan air bersih
Dalam menganalisa kebutuhan air bersih untuk wilayah
pelayanan PDAM Kutoarjo, dapat diprediksikan kebutuhan air
bersih yang akan datang dengan menggunakan analisa regresi
linier. Karena PDAM Kutoarjo tiap tahunnya mengalami kenaikan
kebutuhan air maka untuk mengantisipasi dan memanuhi
kebutuhan air waktu yang akan datang dilakukan regresi linier.
Berikut ini adalah rumus yang di pakai :
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = Jumlah data
Y = A + (B x X)
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas
A & B = Didapat dari perhitungan berdasarkan data,
X = Variabel bebas
15
b). Analisa sambungan rumah PDAM Kutoarjo
Analisa sambungan rumah yang akan datang untuk
wilayah pelayanan PDAM Kutoarjo dapat diprediksikan dengan
menggunakan analisis regresi linier, berikut ini rumus yang di
pakai dalam perhitungan :
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = Jumlah data
Y = A + (B x X)
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas
A & B = Didapat dari perhitungan berdasarkan data,
X = Variabel bebas
c). Analisa ketersediaan air cabang PDAM Kutoarjo
Dalam analisa ketersediaan air cabang PDAM Kutoarjo,
PDAM Kutoarjo mempunyai dua pengambilan air yaitu IPA
Kutoarjo I dan IPA Kutoarjo II, dalam perhitungan ini
16
menggunakan analisa regresi linier, berikut ini adalah rumus yang
dipakai dalam perhitungan :
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui atau jumlah pelanggan,
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = Jumlah data
Y = A + (B x X)
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas,
A&B = Didapat dari perhitungan berdasarkan data
X = Variabel bebas
d). Analisa neraca air
Dalam menghitung neraca air yaitu ketersediaan lebih
besar dari kebutuhan jika ketersedian tidak memenuhi kebutuhan
maka neraca airnya defisit dan ketersediaan memenuhi kebutuhan
maka neraca airnya surplus jadi untuk menghitung neraca air
dapat menggunakkan rumus sebagai berikut :
Neraca air = ketersediaan – kebutuhan
17
B. Tinjauan pustaka
1. Dony Ariyanto, 2007, Analisa Kebutuhan Air Bersih Dan
Ketersediaan Sumber Air Di IPA Sumur Dalam Banjarsari PDAM
Kota Surakarta Terhadap Jumlah Pelanggan, dalam tugas air ini di
predisikan kebutuhan air bersih di wilayah IPA sumur dalam
banjarsari PDAM kota Surakarta pada Tahun 2020 dan mengantisipasi
ketersediaan air bersih sumur dalam banjarsari sampai tahun 2020
dengan menggunakan acuan data sekunder dari data PDAM Surakarta,
sedangkan perhitungan menggunakan rumus regresi linier (sudjana,
1992:06). Hasil kajian menunjukan bahwa kebutuhan air di wilayah
pelayanan IPA sumur dalam Banjarsari untuk tahun 2020 sebesar Q =
1.970.821,282 (m3/tahun) dan ketersediaan air dari sumur dalam
banjarsari untuk tahun 2020 sebesar 13,996 lt/det. Dalam penelitian
ini belum ada optimalisasi pelayanan air, perhitungan neraca air, dan
perhitungan setiap tahun (2008 sampai 2019)
2. Doni Iswahyudi, 2014. Analisa Ketersediaan Dan Kebutuhan Air
Bersih Harian Pada Tahun 2025 Di Kecamatan Teras Boyolali
Terhadap Jumlah Pelanggan PDAM. Penelitian ini menggunakan
metode deskriftif kuantitif, data yang di gunakan data jumlah
penduduk, data jmlah pelanggan aktif PDAM teras boyolali Tahun
2006-2010. Hasil penelitian menunjukan kebutuhan pada Tahun 2025
sebesar 84 lt/detik, untuk masing-masing variable sebesar 60,47 lt/dtk,
jumlah yang diperlukan untuk sambungan rumah baru sebesar Rp.
18
3.604.500,. Dalam penelitian ini tidak ada optimalisasi pelayanan air
dan perhitungan pertahun
3. Kiki Komalia, 2008. Analisa Pemakaian Air Bersih (PDAM) Untuk
Kota Pematang Siantara. Penelitian ini menunjukan kapasitas air yang
dibutuhkan masyarakat Kota Pematang Siantara sampai Tahun 2022
yaitu 1,0014 m3/s dan kapasitass produksinya 0,777 m3/s. Dalam
skripsi ini tidak menghitung neraca air dan optimalisasi pelayanan air.
C. Rumus hipotesis
Berdasarkan teori dan pembahasan yang ada, maka hipotesis
penelitian ini adalah :
Berdasarkan ketersediaan PDAM Kutoarjo semakin tahun
mengalami penurunan dan kenaikan sambungan rumah mengakibatkan
ketersediaan air tidak menyukupi kebutuhan air.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah diskriptif studi untuk mengetahui
kebutuhan air bersih untuk wilayah pelayanan cabang PDAM Kutoarjo
serta meninjau ketersediaan IPA Kutoarjo.
Variabel penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
sambungan rumah serta kebutuhan yang menggunakan air PDAM dari IPA
Kutoarjo I dan IPA Kutoarjo II, debit yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
B. Tempat penelitian
Tempat penelitian di cabang PDAM Kutoarjo. Berikut ini adalah
lokasi cabang PDAM Kutoarjo :
Gambar 1. Lokasi cabang PDAM Kutoarjo
20
20
C. Tahap persiapan
Tahap persiapan yang dimaksud adalah untuk mempermudah
jalannya suatu penelitian, seperti studi pustaka yang di maksudkan untuk
mendapatkan arah dan wawasan sehingga mempermudah menggumpulkan
data, analisis maupun dalam penyusunan hasil penelitian.
D. Pengumpulan data
Data yang didapat merupakan data skunder dari PDAM Purworejo
khususnya di cabang Kutoarjo yang terdiri dari :
1. Data jumlah sambungan rumah.
2. Data kebutuhan air bersih.
3. Data debit IPA Kutoarjo I dan Kutoarjo II
4. Data rencana pengembangan PDAM Kutoarjo .
E. Analisa data
Tahap analisa dilakukan perhitungan berdasarkan data data yang
diperoleh dengan tahap-tahap berikut:
1. Menghitung proyeksi perkiraan jumlah sambungan rumah sampai
dengan tahun 2019 dan menghitung kebutuhan air bersih sampai
dengan tahun 2019 menggunakan rumus :
21
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui,
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = jumlah data
Y = A + (B x X)
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas
A & B = Di dapat dari perhitungan berdasarkan data penelitian,
X = Variabel bebas
2. Menghitung proyeksi perkiraan debit yang dibutuhkan sampai dengan
2019 dengan rumus :
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui,
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = Jumlah data
Y = A + (B x X)
22
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas
A &B = Di dapat dari perhitungan berdasarkan data penelitian,
X = Variabel bebas
3. Menghitung proyeksi perkiraan kehilanggan air sampai dengan tahun
2019 dengan rumus :
Keterangan :
X = Tahun yang diketahui,
Y = Kebutuhan menurut tahun yang ditinjau,
n = Jumlah data
Y = A + (B x X)
Keterangan :
Y = Variabel tidak bebas,
A & B = Didapat dari perhitungan berdasarkan data penelitian,
X = Variabel bebas.
4. Menghitung neraca air dengan menggunakan rumus
Neraca air = Ketersediaan – kebutuhan
23
Untuk memperjelas metodelogi penelitian, maka dapat dibuat
bagan alir penelitian sebagai berikut :
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
DATA
Data kebutuhan air :
a. Data jumlah SR
(sambungan rumah)
b. Data penggunaan air
bersih
Data ketersediaan air :
a. Data debit air
IPA Kutoarjo I
dan Kutoarjo II.
b. Data kehilangan
air
Optimalisasi pelayanan air
Analisis kebutuhan air bersih
sampai dengan 2019
Analisis ketersediaan
air bersih sampai
dengan 2019
Neraca air
Selesai
Mulai
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisa kebutuhan air bersih
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci,
memasak, dan lain sebagainya.
Air bersih sangat di perlukan oleh kalangan masyarakat sebagai
salah satu sumber kelangsungan hidup. Seperti di daerah Kabupaten
Purworejo, seiring pertumbuhan penduduk serta banyaknya perindustrian dan
perkantoran baik pemerintah maupun swasta, maka akan pula meningkatkan
kebutuhan air bersih untuk saat ini dan yang akan datang. Pertambahan
kebutuhan air bersih harus diperhitungkan dengan baik begitu pula dengan
ketersediaan air dari sumber-sumber yang ada.
Perhitungan kebutuhan air bersih PDAM Tirta Perwitasari
Purworejo khususnya di wilayah cabang PDAM Kutoarjo dengan cara
analisis data jumlah pelanggan sambungan rumah aktif, jumlah kebutuhan,
jumlah debit air, jumalah kehilangan air.
B. Perhitungan kebutuhan air bersih untuk pelanggan PDAM Kutoarjo.
Untuk mengetahui beberapa kebutuhan air bersih pelanggan
wilayah pelayanan PDAM Kutoarjo untuk waktu yang akan datang, dapat
25
dilakukan dengan laju pertambahan sambungan rumah (SR) serta data
penggunaan air sebagai dasar utama dalam tahap perhitungan ini. Dengan
demikian dapat dihitung jumlah kebutuhan air bersih PDAM Kutoarjo sampai
Tahun 2019. Berikut ini adalah tabel-tabel data sambungan rumah (SR)
PDAM Kutoarjo dari Tahun 2014 sampai Tahun 2016 :
Tabel 1
Banyaknya sambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air
(kebutuhan) Tahun 2014
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.126 60.480
Febuari 3.133 55.697
Maret 3.153 58.245
April 3.187 61.050
Mei 3.247 56.721
Juni 3.257 57.878
Juli 3.271 58.358
Agustus 3.296 67.916
September 3.319 55.511
Oktober 3.335 66.446
November 3.350 66.111
Desember 3.369 59.400
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2014
sambungan rumah = 3.369 SR
Rata-rata penggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 723.816 : 12
26
= 60.318 m3/bulan
Tabel 2
Banyaknya sambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air (kebutuhan)
Tahun 2015
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.389 67.029
Febuari 3.399 57.487
Maret 3.412 57.253
April 3.439 64.466
Mei 3.444 63.446
Juni 3.452 61.766
Juli 3.473 59.612
Agustus 3.500 71.085
September 3.536 61.555
Oktober 3.573 70.680
November 3.620 67.945
Desember 3.673 67.375
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2015
Sambungan rumah = 3.673 SR
Rata-rata penggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 769.764 : 12
= 64.147 m3/bulan
27
Tabel 3
Banyaknya sambungan rumah (SR) dan banyaknya penggunaan air (kebutuhan)
Tahun 2016
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.706 74.448
Febuari 3.718 65.334
Maret 3.729 67.213
April 3.742 72.470
Mei 3.759 62.634
Juni 3.767 66.959
Juli 3.784 70.373
Agustus 3.798 69.171
September 3.812 78.848
Oktober 3.823 84.756
November 3.842 89.848
Desember 3.850 94.356
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2016
Sambungan rumah = 3.850 SR
Rata-rata penggunaan air = Jumlah penggunaan : 12
= 896.412 : 12
= 74.701 m3/bulan
Berdasarkan tabel di atas dapat di buat tabel penggunaan air pertahunnya
karena untuk mempermudah dalam perhitungan yaitu sebagai berikut :
28
Tabel 4
Perhitungan rata-rata kebutuhan air
No
Tahun
A B C
Sambungan
rumah
(SR)
Penggunaan air
rata-rata
(m3/bulan)
Total penggunaan
rata-rata
(m3/tahun)
(B) x 12
1. 2014 3.369 60.318 723.816
2. 2015 3.673 64.147 769.764
3. 2016 3.850 74.701 896.412
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan air mengalami
kenaikan. Sehingga penggunaan air bersih untuk prediksi yang akan datang dapat
dilakukan sebagai berikut :
Tabel 5
Perhitungan perkiraan kebutuhan
No X Y XY X2
1 1 723.816 723.816 1
2 2 769.764 1.539.528 4
3 3 896.412 2.689.236 9
∑ 6 2.389.992 4.952.580 14
X adalah Tahun ke 2014, 2015, 2016 dan Y adalah jumlah kebutuhan/
penggunaan tiap Tahun 2014, 2015 dan, 2016, maka kebutuhan dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
29
= 86.298
= 624.068
Y = A + (B x X)
Nilai X di atas adalah proyeksi untuk Tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini :
Untuk Tahun 2019
Y = 624.068 + 86.298 x 6
Y = 1.141.856 m3/tahun
Y = 36,208 lt/detik
30
Untuk Tahun 2018
Y = 624.068 + 86.298 x 5
Y = 1.055.558 m3/Tahun
Y = 33.47 lt/detik
Untuk Tahun 2017
Y = 624.068 + 86.298 x 4
Y = 969.260 m3/Tahun
Y = 30.74 lt/detik
Berdasarkan perhitungan perkiraan di atas kebutuhan air semakin
meningkat pertahunnya, berikut ini adalah tabel perhitunganya :
Tabel 6
Hasil perkiraan kebutuhan air rata-rata
No Tahun Kebutuhan air rata-rata
(m3/tahun)
1 2017 969.260
2 2018 1.055.558
3 2019 1.141.856
31
Dari tabel di atas dapat di buat grafik seperti berikut ini :
Gambar 2. Grafik kebutuhan
Sedangkan untuk menghitung jumlah pelanggan sambungan rumah (SR)
yang akan datang menggunakan regresi sebagai berikut :
Tabel 7
Perhitungan jumlah pelanggan sambungan rumah (SR) PDAM Kutoarjo
No X Y XY X2
1 1 3.369 3.369 1
2 2 3.673 7.346 4
3 3 3.850 11.550 9
∑ 6 10.892 22.265 14
Tahun2017
Tahun2018
Tahun2019
Kebutuhan air 30.74 33.47 36.208
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
(Liter/Detik)
32
X adalah Tahun ke 2014, 2015, 2016 sedangkan Y adalah jumlah rata-rata
pelanggan sambungan rumah (SR) PDAM Kutoarjo Tahun 2014, 2015, dan 2016.
B = 240,5
A = 3.149,67
Y = A + (B x X)
Nilai X di atas adalah proyeksi untuk Tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini :
Untuk Tahun 2019
Y = 3.149,67 + 240,5 x 6
Y = 4.593 SR
33
Untuk Tahun 2018
Y = 3.149,67 + 240,5 x 5
Y = 4.352 SR
Untuk Tahun 2017
Y = 3.149,67 + 240,5 x 4
Y = 4.112 SR
Berdasarkan perhitungan perkiraan di atas sambungan rumah semakin
meningkat pertahunnya, berikut ini adalah tabel perkiraan sambungan rumah :
Tabel 8.
Hasil perkiraan sambungan rumah
No Tahun Sambungan rumah
1 2017 4.112
2 2018 4.352
3 2019 4.593
34
Dari tabel di atas dapat di buat grafik seperti berikut ini :
Gambar 3. Grafik sambungan rumah
Jadi dari perhitungan diatas dapat disimpulkan untuk kebutuhan air Tahun
2019 yaitu sebesar 36,208 lt/detik dengan sambungan rumahnya adalah 4.593 SR.
3,800
3,900
4,000
4,100
4,200
4,300
4,400
4,500
4,600
4,700
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(SR) Kebutuhan
35
C. Perhitungan analisa debit
Untuk mengetahui beberapa debit air untuk wilayah pelayanan PDAM
Kutoarjo pada waktu yang akan datang, dapat dilakukan dengan data produksi air
serta data kehilangan air sebagai dasar utama dalam tahap perhitungan ini.
Dengan demikian dapat dihitung debit PDAM Kutoarjo untuk Tahun 2019,
berikut ini adalah data debit dan kehilangan air PDAM Kutoarjo Tahun 2014,
2015 dan, 2016
Tabel 9
Data debit PDAM Kutoarjo Tahun 2014
Bulan Produksi debit air
(m3/Bulan)
Kehilangan air
(m3/Bulan)
Januari 102.716 30.829
Febuari 105.568 29.415
Maret 112.383 37.742
April 115.825 34.609
Mei 110.401 32.626
Juni 119.172 30.955
Juli 108.867 36.712
Agustus 105.721 24.581
September 112.253 27.782
Oktober 123.144 31.840
November 126.653 30.351
Desember 118.843 30.472
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2014
36
Rata-rata produksi debit air = Jumlah produksi : 12
= 1.361.546 : 12
= 113.462 m3/bulan
Rata-rata kehilangan air = Jumlah kehilangan : 12
= 377.914 : 12
= 31.493 m3/bulan
Tabel 10
Data debit PDAM Kutoarjo Tahun 2015
Bulan Produksi debit air
(m3/bulan)
Kehilangan air
(m3/bulan)
Januari 109.858 29.829
Febuari 114.902 29.415
Maret 106.995 37.742
April 103.075 28.609
Mei 108.972 32.626
Juni 112.721 30.955
Juli 110.324 36.712
Agustus 107.676 20.581
September 109.427 27.782
Oktober 116.520 31.840
November 111.296 27.351
Desember 113.847 30.472
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2015
37
Rata-rata produksi debit air = jumlah produksi : 12
= 1.325.613 : 12
= 110.468 m3/bulan
Rata-rata kehilangan air = jumlah kehilangan : 12
= 377.914 : 12
= 22.334 m3/bulan
Tabel 11
Data debit PDAM Kutoarjo tahun 2016
Bulan Produksi debit air
(m3/Bulan)
Kehilangan air
(m3/Bulan)
Januari 108.858 10.532
Febuari 113.902 14.415
Maret 107.995 18.327
April 102.075 12.960
Mei 107.972 23.715
Juni 109.721 23.637
Juli 110.324 29.407
Agustus 107.676 27.533
September 109.427 14.693
Oktober 113.520 28.263
November 110.296 20.671
Desember 106.847 24.695
Jumlah 1.308.613 248.848
Sumber : PDAM Kutoarjo Tahun 2016
38
Rata-rata produksi debit air = jumlah produksi : 12
= 1.308.613 : 12
= 109.051 m3/bulan
Rata-rata kehilangan air = jumlah kehilangan : 12
= 248.848 : 12
= 20.737 m3/bulan
Berdasarkan tabel di atas dapat di buat tabel debit air rata-rata dan
kehilangan air rata-rata pertahunnya karena untuk mempermudah dalam
perhitungan yaitu sebagai berikut :
Tabel 12
Perhitungan debit dan kehilangan
No
Tahun
A B C D
Debit air rata-
rata
(m3/bulan)
Kehilangan air
rata-rata
(m3/bulan)
Total debit air
rata-rata
(m3/tahun)
(A) x 12
Total
kehilangan air
rata-rata
(m3/tahun)
(B) x 12
1. 2014 113.462 31.493 1.361.546 377.914
2. 2015 110.468 22.334 1.325.613 268.004
3. 2016 109.051 20.737 1.308.613 248.848
39
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa debit dan kehilangan
mengalami penurunan pertahun. Sehingga untuk memprediksi debit yang akan
datang dapat dilakukan sebagai berikut :
Tabel 13
Perhitungan perkiraan debit PDAM Kutoarjo
No X Y XY X2
1 1 1.361.546 1.361.546 1
2 2 1.325.613 2.651.226 4
3 3 1.308.613 3.925.839 9
B = -26.466
A = 1.384.856
Y = A + (B x X)
40
Nilai X di atas adalah proyeksi untuk Tahun yang ditinjau dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini :
Untuk Tahun 2019
Y = 1.384.856 + (-26.466 x 6)
Y = 1.199.594 m3/Tahun
Untuk Tahun 2018
Y = 1.384.856 + (-26.466 x 5)
Y = 1.226.060 m3/Tahun
Untuk Tahun 2017
Y = 1.384.856 + (-26.466 x 4)
Y = 1.252.526 m3/Tahun
Berdasarkan perhitungan di atas produksi debit air mengalami penurunan
pertahunnya, berikut ini adalah tabel perkiraan rata-rata produksi debit air :
41
Tabel 14
Hasil perkiraan rata-rata produksi debit air
No Tahun Produksi debit air rata-rata
(m3/tahun)
1 2017 1.252.526
2 2018 1.226.060
3 2019 1.199.594
Dari tabel di atas dapat dibuat grafik seperti berikut ini :
Gambar 4. Grafik debit rata-rata
1,170,000
1,180,000
1,190,000
1,200,000
1,210,000
1,220,000
1,230,000
1,240,000
1,250,000
1,260,000
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(met
er3/
tah
un
)
Rata-rata debit
42
Berdasarkan grafik di atas rata-rata perkiraan debit PDAM Kutoarjo
semakin menurun tiap tahunnya. Sedangkan untuk menghitung kehilangan air
dapat dilakukan sebagai berikut :
Tabel 15
Kehilangan air PDAM Kutoarjo
No X Y XY X2
1 1 377.914 377.914 1
2 2 268.004 536.008 4
3 3 248.848 746.544 9
X adalah Tahun 2014, 2015, 2016 dan Y adalah data kehilangan air Tahun 2014,
2015, dan 2016
B = - 64.533
A = 427.321,333
Y = A + (B x X)
Nilai X di atas adalah proyeksi untuk Tahun yang ditinjau, dan juga dapat
dihitung pertahunnya seperti berikut ini :
43
Untuk Tahun 2019
Y = 427.321 + ((-64.533) x 6)
Y = 40.123,333 m3/Tahun
Untuk Tahun 2018
Y = 427.321 + ((-64.533) x 5)
Y = 104.656,333 m3/Tahun
Untuk Tahun 2017
Y = 427.321 + ((-64.533) x 4)
Y = 169.189,333 m3/Tahun
Jadi perkiraan kehilangan air PDAM Kutoarjo dari Tahun 2017 sampai
Tahun 2019 mengalami penurunan dan dapat dibuat tabel seperti berikut :
Tabel 16
Hasil perkiraan rata-rata kehilangan air
No Tahun kehilangan air rata-rata
(m3/tahun)
1 2017 169.189,333
2 2018 104.656,333
3 2019 40.123,333
44
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat grafik seperti berikut :
Gambar 5. Grafik kehilangan air
Jadi dari perhitungan di atas dapat disimpulkan produksi air PDAM
Kutoarjo untuk Tahun 2019 sebesar 1.199.594 m3/tahun, dengan kehilangan
airnya adalah sebesar 40.123,333 m3/tahun.
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
(met
er3/
tah
un
)
Rata-rata kehilangan air
45
D. Neraca Air
Dalam perhitunagan neraca air jika ketersediaan mencukupi
kebutuhan maka neraca air surpus dan jika ketersediaan tidak mencukupi
kebutuhan maka neraca air defisit. Berikut ini adalah rumus yang dipakai :
Neraca air = ketersediaan – kebutuhan
Dalam ketersediaan air dapat dihitung seperti berikut :
Ketersediaan = Debit – Kehilangan
Jadi untuk tahun 2017
Ketersediaan = 1.252.526 - 169.189,333
= 1.083.336,667 m3/Tahun
= 34,35 lt/detik
Untuk tahun 2018
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
= 1.226.060 - 104.656,333
= 1.121.403,667 m3/Tahun
= 35,56 lt/detik
Untuk Tahun 2019
Ketersediaan = Debit air – kehilangan air
46
= 1.199.594 - 40.123,333
= 1.185.936,667 m3/Tahun
= 36,77 lt/detik
Jadi untuk perhitungan neraca air dapat dihitung seperti berikut :
Neraca air = ketersediaan – kebutuhan
Untuk Tahun 2017
Neraca air = 34,35 – 30,74
= 3,61 lt/detik
Jadi untuk Tahun 2017 ketersediaan mencukupi kebutuhan
Untuk Tahun 2018
Neraca air = 35,56 - 33,47
= 2,09 lt/detik
Jadi untuk Tahun 2018 ketersediaan mencukupi kebutuhan
Untuk Tahun 2019
Neraca air = 36,77 – 36,208
= 0,562 lt/detik
Jadi untuk Tahun 2019 ketersediaan mencukupi kebutuhan
47
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dibuat tabel neraca air seperti berikut :
Tabel 17
Neraca air PDAM Kutoarjo
No Tahun
Perencanaan
Neraca Surplus/defisit Keterangan
Ketersediaan
(lt/dtk)
Kebutuhan
(lt/dtk)
1 2017 34,35 30,74 3,61 Surplus
2 2018 35,56 33,47 2,09 Surplus
3 2019 36,77 36,208 0,562 Surplus
Jadi berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan ketersediaan
PDAM Kutoarjo untuk Tahun 2019 mencukupi kebutuhan pelayanan
sambungan rumah (SR).
D. Pembahasan
Berdasarkan ditinjau dari Tahun 2014 sampai 2016 ketersediaan air
cabang PDAM Tirta Perwitasari Kutoarjo mengalami penurunan. Sedangkan
dari perhitungan perkiraan regresi Tahun ke 2017 sampai 2019 ketersediaan
mengalami kenaikan. Karana disebabkan oleh penurunan kehilangan air
cabang PDAM Kutoarjo dari tahun ketahun semakin kecil, yang menyebabkan
kenaikan pada ketersediaan.
Untuk turunnya debit air pertahunnya karena pengambilan air cabang
PDAM Kutoarjo di sungai. Debit air di sungai menurun karena daerah
48
tangkapan air di hulu tidak maksimal menyimpan/menyerap air sehingga
mengalami penurunan debit air.
Sedangkan sambungan rumah (SR) mengalami peningkatan pertahunnya,
disebabkan karena antusias dari masyarakat dalam kebutuhan air bersih dari
tahun ke tahun meningkat, dan disebabkan karena kepadatan penduduk dari
tahun mengakibatkan susahnya mendapatkan air bersih sehingga memilih
berlangganan PDAM.
Berdasarkan rencana pengembangan PDAM untuk memenuhi target
rencana PDAM tahun 2015-2019 dan rencana pengembangan tahun seterusnya,
dengan permasalahan menurunya debit air dan bertambahnya sambungan
rumah pertahunnya maka PDAM harus mengkaji kembali permasalahan dan
menambah sumber air baku lagi untuk mengatasi kekurangan air.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan prediksi sambungan rumah cabang PDAM Kutoarjo
dengan menggunakan regresi linier (sudjana) pada tahun 2019 sebesar
4.514 SR. Berdasarkan rencana pengembangan cabang PDAM Kutoarjo
dari tahun 2015 sampai tahun 2019 sebesar 2000 sambungan rumah.
Pada tahun 2015 sambungan rumah sebesar 3.673 SR dengan
peningkatan sambungan rumah tahun 2015 sampai tahun 2019 sebesar
841 sambungan rumah, jadi PDAM perluh mengkaji kembali untuk
memenuhi target.
2. Prediksi jumlah kebutuhan air cabang PDAM Kutoarjo pada tahun 2019
sebesar 36,208 lt/detik, sedangkan berdasarkan data kebutuhan air tahun
2016 sebesar 28,42 lt/detik. Jadi dari hasil perhitungan prediksi tahun
2016 sampai tahun 2019 mengalami peningkatan kebutuhan air sebesar
7,786 lt/detik.
3. Prediksi debit PDAM Kutoarjo pada tahun 2019 sebesar 1.199.594
m3/tahun, berdasarkan data tahun 2016 sebesar 1.308.613 m3/tahun
dengan selisih penurunan debit sebesar 109.019 m3/tahun. Jadi PDAM
perlu mengkaji kembali terhadap kenaikan kebutuhan air sedangkan debit
air mengalami penurunan.
4. Prediksi kehilangan air PDAM Kutoarjo pada tahun 2019 sebesar
40.123,333 m3/Tahun sedangkan kehilangan air tahun 2016 sebesar
50
50
248.848 m3/tahun jadi kehilangan air pertahunnya mengalami
penurunan.
B. Saran
1. Bagi cabang PDAM Kutoarjo
Berdasarkan dari tahun ke tahun kebutuhan air bersih semakin
meningkat, karena peningkatan kebutuhan dan juga sambungan rumah
mengakibatkan ketersediaan perlu peningkatan lagi atau mencari sumber
air baku lagi. Contoh : air bawah permukaan / air tanah.
2. Bagi konsumen
Dalam mencukupi kebutuhan air bersih untuk sehari-hari, alangkah
baiknya penggunaan air bersih seperlunya saja. Karena dari tahun ketahun
akan air bersih semakin sedikit dan kebutuhan air pun semakin meningkat.
Jika kita hemat akan air bersih mulai sekarang berarti kita peduli akan
anak, cucu kita kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, dkk. 2011. Teknologi pengolahan air minum. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
BPPT, 1999. Teknologi pengolahan air minum. Jakarta
Dony, Ariyanto. 2007. Analisa kebutuhan air bersih dan ketersediaan sumber air
di IPA sumur dalam Banjarsari PDAM Kota Surakarta terhadap
jumlah pelanggan. Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas
Maret surakarta.
Doni, Iswahyudi, 2014. Analisa ketersediaan dan kebutuhan air bersih harian
pada Tahun 2025 di Kecamatan Teras Boyolali terhadap jumlah
pelanggan PDAM. Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas
Maret surakarta.
Idian Purnama, dkk, 2015. Pengembangan IT/MIS PDAM Tirtanadi Sumatra
Utara. Sumatra Utara.
Kiki Komalia, 2008. Analisa pemakaian air bersih untuk Kota Pematang
Siantara. Fakultas Teknik Sipil Universitas HKBP Nommensen.
Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. 2004. Analisa regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Prof. DR. Sugiyono, 2015. Statistik. Bandung: CV. ALFABETA.
PDAM Purworejo, 2015. Rencana pengembangan pelayanan air bersih cabang
PDAM Kutoarjo. Purworejo.
Sudjana. 2005. Metode statistik. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
52
53
LAMPIRAN 1
A.Data sambungan rumah dan penggunaan
air tahun2014
B. Data sambungan rumah dan penggunaan
air tahun 2015
C. Data sambungan rumah dan penggunaan
air tahun 2016
D.Data produksi debit air dan kehilangan air
tahun 2014
E. Data produksi debit air dan kehilangan air
tahun 2015
F. Data produksi debit air dan kehilangan air
tahun 2016
G.Data program rehabilitasi cabang PDAM
Kutoarjo
H.Data program optimalisasi cabang
PDAM Kutoarjo
54
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2014
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.126 60.480
Febuari 3.133 55.697
Maret 3.153 58.245
April 3.187 61.050
Mei 3.247 56.721
Juni 3.257 57.878
Juli 3.271 58.358
Agustus 3.296 67.916
September 3.319 55.511
Oktober 3.335 66.446
November 3.350 66.111
Desember 3.369 59.400
Sumber : PDAM Kutoarjo
55
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2015
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.389 67.029
Febuari 3.399 57.487
Maret 3.412 57.253
April 3.439 64.466
Mei 3.444 63.446
Juni 3.452 61.766
Juli 3.473 59.612
Agustus 3.500 71.085
September 3.536 61.555
Oktober 3.573 70.680
November 3.620 67.945
Desember 3.673 67.375
Sumber : PDAM Kutoarjo
56
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2016
Bulan Sambungan rumah
(SR)
Penggunaan air
(m3/bulan)
Januari 3.706 74.448
Febuari 3.718 65.334
Maret 3.729 67.213
April 3.742 72.470
Mei 3.759 62.634
Juni 3.767 66.959
Juli 3.784 70.373
Agustus 3.798 69.171
September 3.812 78.848
Oktober 3.823 84.756
November 3.842 89.848
Desember 3.850 94.356
Sumber : PDAM Kutoarjo
57
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2014
Bulan Produksi debit air
(m3/Bulan)
Kehilangan air
(m3/Bulan)
Januari 102.716 30.829
Febuari 105.568 29.415
Maret 112.383 37.742
April 115.825 34.609
Mei 110.401 32.626
Juni 119.172 30.955
Juli 108.867 36.712
Agustus 105.721 24.581
September 112.253 27.782
Oktober 123.144 31.840
November 126.653 30.351
Desember 118.843 30.472
Sumber : PDAM Kutoarjo
58
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2015
Bulan Produksi debit air
(m3/bulan)
Kehilangan air
(m3/bulan)
Januari 109.858 29.829
Febuari 114.902 29.415
Maret 106.995 37.742
April 103.075 28.609
Mei 108.972 32.626
Juni 112.721 30.955
Juli 110.324 36.712
Agustus 107.676 20.581
September 109.427 27.782
Oktober 116.520 31.840
November 111.296 27.351
Desember 113.847 30.472
Sumber : PDAM Kutoarjo
59
Data sambungan rumah dan penggunaan air Tahun 2016
Bulan Produksi debit air
(m3/Bulan)
Kehilangan air
(m3/Bulan)
Januari 108.858 10.532
Febuari 113.902 14.415
Maret 107.995 18.327
April 102.075 12.960
Mei 107.972 23.715
Juni 109.721 23.637
Juli 110.324 29.407
Agustus 107.676 27.533
September 109.427 14.693
Oktober 113.520 28.263
November 110.296 20.671
Desember 106.847 24.695
Jumlah 1.308.613 248.848
Sumber : PDAM Kutoarjo
60
Program rehabilitasi cabang PDAM Kutoarjo Tahun 2015-2019
No Uraian kegiatan Satuan Volume Sumber dana
1 Air baku
-pengadaan pompo
intake kap. 15 kw
Unit 1 PDAM
-pengadaan pompa
intake kap. 18 kw
Unit 1 PDAM
2 Distribusi
-pelancaran jaringan
pipa
m’
500 PDAM
-jaringan pipa distribusi paket 5 PDAM
-pemindahan letak MA paket 5 PDAM
-pengadaan pompa
distribusi kap. 18,5 kw
unit 1 PDAM
-pengadaan pompa
distribusi kap. 18 kw
unit 1 PDAM
3 Pelayanan
-pengadaan dan
penggantian meter
pelanggan.
Unit 1.700 PDAM
61
Program optimalisasi tahun 2015-2019
No Uraian kegiatan Satuan Volume Sumber dana
1 Produksi
-pemasangan meter induk Unit 2 PDAM
-penggantian pasir silica Unit 16 PDAM
2 Distribusi
-pemasangan pipa di perum
pucang indah
m’ 184 PDAM
-pemasangan pipa di perum
Dlangu indah
m’ 900 PDAM
-pemasangan pipa 2” di perum
pylandra I
m’ 140 PDAM
-pemasangan pipa di perum
pylandra II
m’ 650 PDAM
-pekerjaan persiapan Lampsum 1 PDAM
-pembuatan reservoir Paket 1
-jaringan pipa PVC ND Paket 1 PDAM
-jembatan pipa ND (2 unit) Paket 1 PDAM
-jembatan pipa ND (3 unit) Paket 1 PDAM
-rumah genzet Paket 1 PDAM
-mekanika elektrika Paket 1 PDAM
-pemasangan pipa 4”
(kutoarjo, butuh, bayan)
m’ 5.500
-pemasangan pipa 3” (lubang
kidul, pucang agung)
m’ 7.000 PDAM
-pemasangan pipa 2” di Butuh m’ 3.500 PDAM
-pemasangan pipa 2” di Pacor m’ 2.500 PDAM
-pemasanga pipa 2” di Bayan m’ 2.500 PDAM
3 ADM sistem pelayanan
-program penurunan
kebocoran
Paket 5 PDAM
4 Pelayanan
-pengadaan dan pemasangan
sambungan rumah
Unit 2000 PDAM
62
LAMPIRAN 2 A. Tabel perhitungan kebutuhan air,
sambungan rumah, produksi air dan,
kehilangan air cabang PDAM Kutoarjo
B. Tabel perhitungan neraca air cabang PDAM
Kutoarjo.
63
Tabel hasil perhitungan kebutuhan air, sambungan rumah, produksi air dan, kehilangan
air cabang PDAM Kutoarjo
No Tahun Kebutuhan
(m3/tahun)
SR Produksi
debit
(m3/tahun)
Kehilangan
air
(m3/tahun)
1 2017 969.260 4.112 1.252.526 169.189,333
2 2018 1.055.558 4.352 1.226.060 104.656,333
3 2019 1.141.856 4.593 1.199.594 40.123,333
64
Tabel hasil perhitungan neraca air
No Tahun
Perencanaan
Neraca Surplus/defisit Keterangan
Ketersediaan
(lt/dtk)
Kebutuhan
(lt/dtk)
1 2017 34,35 30,74 3,61 Surplus
2 2018 35,56 33,47 2,09 Surplus
3 2019 36,77 36,208 0,562 Surplus