13
1 ANALISA KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN SONGKOK DI UD. SONGKOK NIZAM GRESIK Moch Azus Fachrus Salam Drs. Poernomo Adi., M.SIE Hilyatun Nuha., ST., MT Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected] ABSTRAK UD Songkok Nizam Gresik adalah sebuah perusahaan yang memproduksi songkok. Berlokasi di Jl. Sindujoyo VII/13 Gresik Jawa Timur. UD Songkok Nizam Gresik sering tidak dapat memenuhi permintaan songkok karena keterbatasan tenaga kerja. . Dengan masalah itu dirumuskan masalah berapa banyak jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan produk songkok di UD Songkok Nizam. Metode yang digunakan adalah stopwatch time study dan workload analysis. Dari hasil penelitian didapatkan waktu standart untuk menyelesaikan pembuatan songkok adalah sebesar 15,78 menit. Pada proses 1 8 ada penambahan 3 tenaga kerja dengan jam lembur sebesar 882.02 jam. Sedangkan pada proses quality control dan packaging lebih optimal menggunakan 1 pekerja saja di masing- masing bagian yang sebelumnya ada 2 orang pekerja. Untuk analisa biaya perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 233.138.480 untuk upah karyawan sebanyak 10 pekerja dengan jam lembur pada operasi 1-8. Kata kunci : Kebutuhan tenaga kerja, stopwatch time study, workload analysis ABSTRACT UD Songkok Nizam Gresik is a company that produces songkok. Located on Jl. Sindujoyo VII / 13 Gresik East Java. UD Songkok Nizam Gresik often can not meet the demand for songkok because of limited labor. . With the problem it formulated the problem of how much labor needed to meet customer demand. The purpose of this study is to determine the amount of labor needs to meet demand for songkok products in UD Songkok Nizam. The method used is stopwatch time study and workload analysis. From the research result got standard time to finish making of songkok is equal to 15,78 minutes. In process 1 8 there was addition of 3 laborers with overtime hours of 882.02 hours. While

ANALISA KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL_TUGAS_AKHIR4.pdf · 233.138.480 untuk upah karyawan sebanyak 10 pekerja dengan

Embed Size (px)

Citation preview

1

ANALISA KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL

UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN SONGKOK DI UD. SONGKOK

NIZAM GRESIK

Moch Azus Fachrus Salam

Drs. Poernomo Adi., M.SIE

Hilyatun Nuha., ST., MT

Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

UD Songkok Nizam Gresik adalah sebuah perusahaan yang memproduksi songkok.

Berlokasi di Jl. Sindujoyo VII/13 Gresik Jawa Timur. UD Songkok Nizam Gresik sering

tidak dapat memenuhi permintaan songkok karena keterbatasan tenaga kerja. . Dengan

masalah itu dirumuskan masalah berapa banyak jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan produk songkok

di UD Songkok Nizam. Metode yang digunakan adalah stopwatch time study dan workload

analysis. Dari hasil penelitian didapatkan waktu standart untuk menyelesaikan pembuatan

songkok adalah sebesar 15,78 menit. Pada proses 1 – 8 ada penambahan 3 tenaga kerja

dengan jam lembur sebesar 882.02 jam. Sedangkan pada proses quality control dan

packaging lebih optimal menggunakan 1 pekerja saja di masing- masing bagian yang

sebelumnya ada 2 orang pekerja. Untuk analisa biaya perusahaan harus mengeluarkan

biaya sebesar Rp. 233.138.480 untuk upah karyawan sebanyak 10 pekerja dengan jam

lembur pada operasi 1-8.

Kata kunci : Kebutuhan tenaga kerja, stopwatch time study, workload analysis

ABSTRACT

UD Songkok Nizam Gresik is a company that produces songkok. Located on Jl.

Sindujoyo VII / 13 Gresik East Java. UD Songkok Nizam Gresik often can not meet the

demand for songkok because of limited labor. . With the problem it formulated the problem

of how much labor needed to meet customer demand. The purpose of this study is to

determine the amount of labor needs to meet demand for songkok products in UD Songkok

Nizam. The method used is stopwatch time study and workload analysis. From the

research result got standard time to finish making of songkok is equal to 15,78 minutes. In

process 1 – 8 there was addition of 3 laborers with overtime hours of 882.02 hours. While

2

in the process of quality control and packaging is more optimal use of 1 worker in each

part of the previous two workers. For cost analysis the company must spend Rp.

233,138,480 for employee wages of 10 workers with overtime on 1-8 operation.

Keywords: Labor requirements, stopwatch time study, workload analysis.

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan dunia perindustrian di

Indonesia. Perusahaan dituntut untuk bekerja dengan lebih effisien dalam menghadapi

persaingan ketat dengan perusahaan lain. Setiap perusahaan dituntut setiap waktu untuk

mampu memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggannya. Maka dari itu,

perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang tepat waktu dan sesuai dengan

jumlah permintaan yang diinginkan pelanggan. UD Songkok Nizam merupakan badan

usaha yang memproduksi songkok. UD Songkok Nizam berlokasi di Jl. Sindujoyo VII/13

Gresik Jawa Timur. Lingkup pemasaran Songkok Nizam ini di seluruh Indonesia

khususnya wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, & Jawa Barat.. Berdasarkan keterangan

pemilik perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan untuk

memenuhi permintaan. Dengan permasalahan yang terjadi, perusahaan berencana

meningkatkan produksi songkok yang dihasilkan setiap bulan dengan menambah jumlah

tenaga kerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja

yang optimal untuk memenuhi permintaan produk songkok di UD Songkok Nizam.

Peneliti melakukan pengukuran waktu kerja menngunakan metode stopwatch time study

sedangkan untuk menghitung jumlah tenaga kerja peneliti menggunakan metode workload

analysis.

MATERI DAN METODE

a. Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu kerja yang dimaksudkan disini pengukuran waktu kerja (time study)

adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sseorang operator

dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo yang normal.

3

(Sritomo Wignjosoebroto,2006 : 130). metode waktu kerja dengan menggunakan metode

jam henti sangat baik digunakan untuk mengukur suatu pekerjaan yang brlangsung secara

singkat dan berulang-ulang. Hasil pengukuran kerja dapat digunakan untuk memperoleh

waktu baku serta output standart yang nantinya dapat digunakan untuk menghitung

kebutuhan jumlah tenaga kerja yang optimal dalam memenuhi permintaa.

Tabel 1. Langkah – Langkah Penentuan Pengukuran Waktu kerja

No Langkah Rumus

1. Uji Keseragaman

Data

Menghitung nilai rata-rata setiap elemen kerja.

X = ∑ 𝒙𝒊

𝑵

Menghitung standart deviasi:

s = √∑(𝑋𝑖 − X ) 2

𝑁 − 1

Menghitung tingkat ketelitian:

𝑆 =s

X𝑋 100%

Menghitung tingkat kepercayaan

CL = 100 % - S

Menetukan batas control atas dan batas control

bawah

BKA = X + k.s

BKB = X - k.s

2. Uji Kecukupan Data 𝑁 ′ = (

𝐾/𝑆√𝑁𝛴(𝑋2) − (𝛴𝑋 )2

𝛴𝑋)2

3. Performance rating Untuk perhitungan performance rating menggunakan

tabel westing house

4. Penetapan Waktu

Normal

Wn = X x Performance Rating

5. Menentukan Fattique allowance

4

Allowance Time Personal allowance

Delay allowance

6. Penetapan Waktu

Standart

Ws = 𝑊𝑛 𝑥 100%

100 %−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒

7. Output Standart Output standart = 1 : Ws

b. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan gambaran secara utuh mengenai tahapan dan urutan

pengerjaan dalam penelitian. Gambar 1 merupakan metodologi penelitian yang terdiri atas

tiga tahap antara lain identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan data dan

pengolahan data, serta analisa biaya tenaga kerja.

Gambar 1. Metodologi Penelitian

1. Identifikasi dan Perumusan, disini peneliti melakukan identifikasi dengan observasi

dan wawancara kepada pimpinan perusahaan dan melakukan perumusan masalah.

2. Pengumpulan dan Pengolahan Data, disini peneliti melakukan pengamatan dan

pengukuran terhadap waktu kerja pada tiap operasi. Disini peneliti mengukur 7

orang pekerja dengan 10 pengamatan.

3. Analisa Biaya Tenaga Kerja, disini peniliti melakukan analisa kebutuhan tenaga

kerja optimal untuk memenuhi permintaan songkok. setelah itu dilakukan pula

perhitungan biaya tenaga kerja.

Identifikasi dan

Perumusan Masalah

Pengumpulan dan

Pengolahan Data

Analisa Biaya

Tenaga Kerja

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang dilakukan secara langsung di perusahaan, berikut

merupakan data – data produk songkok nasional.

Tabel 2. Waktu Kerja Proses Pembuatan Songkok

Operasi Pekerja

1 2 3 4 5 6 7

1 0,12 0,12 0,11 0,17 0,18 0,14 0,15

2 0,21 0,27 0,28 0,27 0,27 0,28 0,20

3 0,25 0,29 0,32 0,31 0,25 0,29 0,32

4 0,25 0,22 0,25 0,20 0,24 0,27 0,24

5 0,26 0,24 0,25 0,23 0,25 0,24 0,26

6 0,6 0,6 0,61 0,58 0,61 0,61 0,6

7 2,41 2,42 2,40 2,42 2,44 2,46 2,42

8 8,25 8,24 8,28 8,31 8,27 8,31 8,25

9 0,26 0,25

10 0,22 0,25

Berdasarkan waktu kerja yang sudah diamati pada tabel diatas maka dilakukan uji

keseragaman dan kecukupan data.

Uji Keseragaman Data

Tes keseragaman data perlu kita lakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan data

yang diperoleh guna mendapatkan waktu standart. Tes keseragaman data bisa dilaksanakan

dengan cara visual atau mengaplikasikan peta kontrol. Data dikatakan seragam jika seluruh

data ada didalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah.

Test Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menentukan bahwa jumlah sampel data yang

diambil telah cukup untuk proses inverensi ataupun pengolahan data pada proses

selanjutnya. Data pengamatan dianggap cukup apabila N’ lebih kecil dari N. Sedangkan uji

6

keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data sampel yang

digunakan seragam.

Dibawah ini adalah sebagian contoh tabel hasil perhitungan uji keseragaman dan

kecukupan data pada operasi 1, 2, dan 3 yang dilampirkan peneliti:

Tabel 3. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data operasi 1

Operasi 1 : Memotong kain bludru badan

Pekerja

1 2 3 4 5 6 7

𝑠 0,005 0,005 0,005 0,006 0,006 0,006 0,006

S 4,1 4,1 4,5 3,5 3,3 4,2 4,2

CL 95,9 95,9 95,5 96,5 96,7 95,8 95,8

K 3 3 3 3 3 3 3

BKA 0,15 0,15 0,14 0,20 0,21 0,17 0,18

BKB 0,19 0,19 0,08 0,14 0,15 0,11 0,12

N’ 8,19 8,84 7,78 6,6 6,65 6,10 6,1

N 20 20 20 20 20 20 20

Tabel 4. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Operasi 2

Operasi 2 : Memotong kain bos-bosan badan

pekerja

1 2 3 4 5 6 7

𝑠 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

S 4,7 3,7 3,5 3,7 3,7 3,5 5

CL 95,3 96,3 96,5 96,3 96,3 96,5 95

K 3 3 3 3 3 3 3

BKA 0,24 0,30 0,31 0,30 0,30 0,31 0,23

BKB 0,18 0,24 0,25 0,24 0,24 0,25 0,17

N’ 7,89 9,7 4,62 5,4 9,7 4,62 6,14

N 10 10 10 10 10 10 10

7

Tabel 5. Pengolahan Data Operasi 3

Operasi 3 : Menjahit bludru, bos-bosan, label ukuran, plastic penunjang

Pekerja

1 2 3 4 5 6 7

𝑠 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

S 4 3,4 3,1 3,2 4 3,4 3,1

CL 96 96,6 96,9 96,8 96 96,6 96,9

K 3 3 3 3 3 3 3

BKA 0,28 0,32 0,35 0,34 0,28 0,32 0,35

BKB 0,22 0,26 0,29 0,28 0,22 0,26 0,29

N’ 6,16 4,56 8,05 6,08 4,4 9 8,05

N 10 10 10 10 10 10 10

Setelah dilakukan uji keseragaman dan kecukupan data seperti pada tabel-tabel diatas.

Selanjutnya akan dilakukan perhitungan waktu normal seperti dibawah ini :

Penentuan Rating Performance

Rating performance pekerja 1 (1,23)

a. Ketrampilan (skill) : 0,08

b. Usaha (effort) : 0,08

c. Kondisi (condition) : 0,04

d. Konsistensi ((consistency) : 0,03

Pekerja 1

Wn = X x PR

= 0,12 x 1,23 = 0,147

8

Tabel 6. Perhitungan Waktu Normal

Operasi

Ke

Pekerja ke

(Menit)

1 2 3 4 5 6 7

1 0,147 0,141 0,121 0,20 0,203 0,158 0,172

2 0,258 0,330 0,231 0,318 0,305 0,316 0,23

3 0,307 0,34 0,35 0,366 0,28 0,327 0,368

4 0,307 0,259 0,275 0,259 0,27 0,305 0,23

5 0,319 0,28 0,27 0,27 0,282 0,271 0,299

6 0,738 0,708 0,66 0,684 0,689 0,689 0,69

7 2,96 2,85 2,64 2,85 2,757 2,779 2,78

8 10,147 19,72 9,108 9,805 9,345 9,39 9,48

9 0,327 0,3

10 0,259 0,287

Setelah dilakukan perhitungan waktu normal, selanjutnya akan dilakukan

perhitungan waktu standart dengan meenentukan waktu allowance : fattique, personal, dan

delay.

Penetapan waktu longgar (allowance) pekerja 1

Adapun penetapan waktu kelonggaran untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut :

1. Kelonggaran waktu untuk kebutuhan pribadi : 14

2. Kelonggaran waktu untuk melepas lelah : 6

3. Kelonggaran waktu untuk menunggu : 0

Jadi jumlah waktu longgar yang diperlukan oleh pekerja adalah sebesar 20

menit. Jam kerja dalam 1 hari adalah 420 menit. Maka (%) kelonggaran yang

diberikan sebesar : 4,7 %

Pekerja 1

Ws = 0,147 x 100%

100 %−4,7 = 0,154

9

Tabel 7. Perhitungan Waktu Standart

Operasi

Ke

Pekerja ke

(Menit)

1 2 3 4 5 6 7

1 0,154 0,149 0,127 0,811 0,21 0,167 0,181

2 0,27 0,349 0,243 0,335 0,322 0,334 0,242

3 0,322 0,36 0,368 0,386 0,297 0,345 0,388

4 0,322 0,274 0,289 0,0,273 0,286 0,322 0,242

5 0,334 0,296 0, 284 0.284 0,299 0,286 0,315

6 0,774 0,75 0,694 0,721 0,733 0,728 0,728

7 3,11 3,02 2,77 3,007 2,92 2,93 2,93

8 10,64 10,3 9,58 10,34 9,93 9,933 10,01

9 0,34 0,314

10 0,273 0,30

Perhitungan Jumlah Tenaga kerja

Waktu standart pembuatan songkok

Tabel dibawah ini adalah tabel perhitungan rata-rata waktu standart dari seluruh

operasi dan seluruh tenaga kerja pada setiap operasi. Seluruh waktu standart pada setiap

proses dari semua pekerja dirata-ratakan sehingga akan didapatkan waktu standart pada

setiap operasinya.

Perhitungan rata-rata waktu standart ini nantinya akan digunakan sebagai standart

waktu pembuatan 1 unit songkok. Selain itu waktu standart ini juga diunakan untuk

perhitungan selanjutnya yakni perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dalam pemenuhan

permintaan songkok yang meningkat disetiap bulannya.

10

Tabel 8. Waktu Standart Pembuatan Songkok

Operasi Waktu Standart

( menit )

1 0,17

2 0,29

3 0,35

4 0,29

5 0,29

6 0,73

7 2,95

8 10,1

9 0,32

10 0,29

Total

Waktu

15,78

1) Jumlah permintaan dan kebutuhan jam kerja

Jumlah permintaan songkok selama 1 periode = 85.440 buah

Jam kerja produktif = 2072 jam = 124.320 menit

JTK = Jumlah tenaga kerja

2) Perhitungan jumlah tenaga kerja

JTK proses 1 − 8 = Wt

JKP

JTK proses 1 − 8 = ( 85440 x 15,17)

124320 =

1.296.124,8

124320 = 10,42

Terdapat 2 opsi yakni = 10 pekerja dengan jam lembur dan 11 pekerja dengan

regular time.

Jika menggunakan 10 pekerja maka kebutuhan jam lembur adalah sebagai

berikut :

Jam lembur = 1.296.124,8 – 10 (124,320) = 52.924,8 menit = 882,08 jam

11

Jika menggunakan 11 orang pekerja maka akan terjadi jam kerja yang tidak

terpakai sebesar : 11 (124,320) – 1.296.124,8 = 71,395,2 menit = 1.189,92

jam

Dari segi jumlah tenaga kerja akan lebih baik jika menggunakan 10 tenaga kerja

dengan menambah jam lembur, karena jika menggunakan 11 tenaga krja akan

banyak waktu yang tidak terpakai.

JTK Quality Control = Wt

JKP

JTK Quality control = ( 85440 x 0,32)

124320 =

27.340,8

124320 = 0,21

Dari hasil perhitungan untuk quality control perlu menggunakan 1 orang pekerja

saja akan lebih optimal.

JTK packaging = Wt

JKP

JTK packaging = ( 85440 x 0,29)

124320 =

24.771,6

124320 = 0,19

Dari hasil perhitungan untuk packaging perlu menggunakan 1 orang pekerja saja

akan lebih optimal.

Analisa Biaya

1) Analisa biaya pada proses produksi

Biaya per hari 75.000 = 10.741/ jam

Biaya lembur = 12.000/jam

Jika menggunakan 10 pekerja dengan jam lembur

Biaya per orang dalam 1 periode = 10.741 x 2072 jam = 22.255.352

10 pekerja = 10 x 22.255.352 = 222.553.520 + 10.584960 =233.138.480

Dari perhitungan diatas jika menggunakan 10 pekerja dengan jam lembur biaya yang

dikeluarkan untuk 1 periode adalah sebesar Rp. 233.138.480,00

Jika menggunakan 11 pekerja dengan regular time

12

11 pekerja = 11 x 22.255.352 = 244.808.872

Dari perhitungan diatas jika menggunakan 11 pekerja dengan jam regular biaya yang

dikeluarkan untuk 1 periode adalah sebesar Rp. 244.808.872,00

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisa data yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan waktu standart :

a. Dari pengolahan data waktu kerja, waktu standart untuk pembuatan

songkok adalah 15,78 menit/unit. Dengan rincian untuk proses 1-8 adalah

15,17 menit, untuk proses quality control 0,32 menit, dan proses packaging

adalah 0,29 menit.

2. Perhitungan tenaga kerja :

a. Untuk memenuhi permintaan selama 1 periode perusahaan membutuhkan

10 pekerja dengan penambahan jam lembur, terdapat penambahan 3 pekerja

dari yang semula hanya 7 orang pekerja.

b. Pada proses 1-8 jika menggunakan 10 pekerja akan timbul jam lembur

selama 882,02 jam, dan jika menggunakan 11 pekerja maka akan timbul

waktu yang tidak terpakai selama 1.189,92 jam.

c. Pada proses quality control dan packaging lebih optimal menggunakan 1

orang tenaga kerja saja

3. Analisa biaya

a. Pada proses 1-8 lebih hemat menggunakan 10 tenaga kerja dengan jam

lembur daripada dengan 11 tenaga kerja dengan jam regular yakni sebesar

Rp. 11.670.392.

Saran

Adapun saran untuk perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Dalam melakukaan proses produksi, perusahaan harus menetapkan waktu

standart agar setiap tenaga kerja memiliki ketetapan waktu standart dalam

13

menyelesaikan proses produksinya agar waktu kerja menjadi efektif sehingga

produktivitas pekerja dapat tercapai

b. Dibutuhkan kebijakan dari pihak perusahaan agar setiap pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktu yang ditetapkan.

c. Untuk memenuhi permintaan, maka perusahaan harus menambah 3 orang

pekerja dengan jam lembur pada proses 1-8. Yang dari semula 7 orang menjadi

10 orang.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Faisal. 2015. Analisa jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan metode

workload analisis di pembuatan blangkon. Tugas akhir: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Amelia, Frizki. 2011. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Memenuhi

Permintaan dan Meminimalkan Biaya Produksi. Tugas Akhir, UNTAG

Surabaya.

Arif, Riduan. 2016. Analisis beban kerja dan jumlah karyawan yang optimal pada

bagian ptoduksi. Tugas akhir, UPN Veteran JATIM.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2006. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : penerbit

Guna Widya.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2006. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya

: penerbit Guna Widya.

Wignjosoebroto, Sritomo. 1992. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Jakarta,

Guna Widya.