Upload
votram
View
229
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram MutiaraDengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+
M. IRSYAD DIRAQ P.3509100033
1
Dosen PembimbingProf. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
Usaha budidaya yang semakin meningkat di Indonesia adalah budidaya tiram mutiara dari jenis pinctada maxima.
Penentuan lokasi potensial budidaya tiram mutiara harus sesuai dengan karakteristik perairan sebagai syarat tumbuhnya.
Suhu dan salinitas merupakan parameter yang memiliki pengaruh bagi keberadaan sumber daya hayati kelautan dan dinamikanya.
Berkembangnya teknologi penginderaan jauh.
Citra satelit ini dapat memprediksi distribusi salinitas dan suhu permukaan laut.
PENDAHULUANLATAR
BELAKANG
2
• Rumusan Masalah?Menentukan lokasi potensi budidaya tiram mutiara dengan parameter suhu permukaan laut dan salinitaspermukaan laut dengan menggunakan citra satelit Landsat 7 ETM+”.
• Batasan Masalaha. Citra satelit yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 ETM + dari tahun 2000 sampai 2003.b. Daerah penelitian di perairan Selat Bali dan sekitarnya.c. Penentuan lokasi potensi tiram mutiara dalam studi ini menggunakan parameter suhu permukaan laut dan salinitas
permukaan laut
• Tujuana. Menentukan distribusi
spasial suhu permukaan lautdengan menggunakan datasatelit Landsat 7 ETM+
b. Menentukan distribusisalinitas permukaan lautdengan menggunakan datasatelit Landsat 7 ETM+.
c. Memetakan danmenganalisis lokasi potensibudidaya tiram mutiaraberdasarkan parameter suhupermukaan laut dan salinitaspermukaan laut.
3
PENDAHULUAN
• Manfaata. Membantu nelayan dalam
mengekslorasi hasil laut.b. Mempermudah dalam mencari
daerah pengembangan tirammutiara.
c. Tersedianya peta lokasi potensibudidaya tiram mutiara sehinggaproduktivitas tiram mutiaradapat ditingkatkan.
Tiram Mutiara• Tiram mutiara termasuk dalam kelas Bivalvia dan
Famili Pteridae. Famili tiram mutiara dikenalmenghasilkan mutiara dengan kualitas tinggidengan harga yang selangit di pasaraninternasional.
• Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruhterhadap lokasi potensi Tiram mutiara yaitu(Sutaman,1993) : Dasar perairan Kedalaman Arus air SALINITAS SUHU Kecerahan pH (derajat keasaman) Oksigen terlarut
4
KAJIAN PUSTAKA
Penginderaan jauh adalah ilmu danseni untuk memperoleh informasitentang suatu objek , daerah, ataufenomena melalui analisis datayang diperoleh dengan suatu alattanpa kontak langsung denganobjek, daerah atau fenomena yangdikaji
Penginderaan Jauh
Sistim Penanganan data pada stasiun bumi
Backgound reflectance
Reflected
Pengguna
Produk
Interpretasi and analisis Added
reflectant
Reflected
Absorb Transmitted
Absorb
Sensor
Matahari
Atmosfir
Permukaan Bumi
Reflected
Scattered
Emitted
Parameter Penilaian Budidaya Mutiara• Suhu merupakan satu faktor yang sangat berperan dalam kehidupan dan pertumbuhan organisme. Bagi
bivalvia, suhu merupakan salah satu faktor pengontrol tingkat pertumbuhan. Suhu sangat besarpengaruhnya pada kehidupan tiram-tiraman terutama yang hidup di daerah yang mempunyai empatmusim, namun di perairan tropis pengaruh suhu tidak begitu nyata karena fluktuasi suhu tidak besar.
• Salinitas seringkali disebutkan sebagai banyaknya zat yang terlarut di dalam air yang meliputi garam-garam organik, senyawa organik dari organisme hidup dan gas-gas terlarut. Kadar salinitas yang tinggidapat menyebabkan mutiara menghasilkan warna keemasan. Kerang mutiara sangat toleran terhadapperubahan salinitas, karena hewan ini termasuk Euryhaline artinya dapat hidup pada kisaran salinitasyang lebar, mampu bertahan hidup pada salinitas antara 24-50 ppt, tetapi pada salinitas di bawah 24 pptataupun di atas 50ppt dapat menyebabkan kematian kerang mutiara secara massal.
5
KAJIAN PUSTAKA
No. Parameter Batasan Nilai Kelas
1 Suhu (°C)25-29 S122-24 dan 20-32 S2<22 dan >32 S3
No. Parameter Batasan Nilai Kelas
1 Salinitas (ppt)32-35 S128-31 dan 36-40 S2< 28 dan > 40 S3
Algoritma• Suhu (Trisakti et. al)
T = K2 / ln (K1 / Lλ + 1)dimana :T = Suhu efektif satelit (Kelvin)K2 = Konstanta kalibrasi 2 = 1282,71 KelvinK1 = Konstanta kalibrasi 1 = 666,09Lλ = Spektral radian
Lalu, Nilai suhu efektif dikonversi menjadi nilai SPL menggunakan algoritmaSPL(oC) = 0.0684*T3– 5.3082*T2 + 137.59*T-1161.2dimana : T = Nilai brightness temperature band 6-2 Landsat-7/ETM
• Salinitas (Sam Wouthuyzen et. al)Salinitas = -142.72* 61.182*X3 + 79.129*X2 +34.022*X + 4.885 + 32.702Dimana :X = Cahaya kromatisiti Biru yang terkoreksi (Band1/(Band1+Band2+Band3)).
6
KAJIAN PUSTAKA
Lokasi Studi pada penelitian ini berfokus pada perairan Selat Bali dan perairan disekitarnya, dengan batas area sebagai berikut :
Data yang digunakan dalam penelitian : Data citra Landsat 7 ETM path row 117/066 level 1T.
– Musim Timur : 12 Juli 2000, 19 Juli 2001.– Musim Barat : 18 Februari 2000, 25 Maret 2002, 12 Maret 2003– Musim Peralihan 1 : 23 Juni 2000, 28 Mei 2002, 29 Juni 2002– Musim Peralihan 2 : 29 Oktober 2000, 16 Oktober 2001, 22 Desember 2002.
Data Citra Landsat Orto Data Peta Bathimetri Dishidros lembar 290. Data Curah Hujan BMKG Stasiun Banyuwangi tahun 2000 sampai 2003. Data insitu.
– Data insitu Bulan Agustus 2000 Penelitian D.A Saragih– Data insitu Bulan Oktober 2010 Penelitian Balai Penelitian Oseanografi Laut.– Data insitu Bulan Februari 2009 Penelitian Balai Penelitian Oseanografi Laut
7
METODE PENELITIAN
Batas Easting NorthingKanan Atas 300120 9108430Kanan Bawah 300120 9021494Kiri Atas 200730 9108430Kiri Bawah 200730 9021494
Citra Landsat 7 ETM+ Level 1T
Data Suhu
Pemisahan darat dan laut
Cropping Area
Perhitungan Suhu Permukaan Laut
Data Salinitas
Pemisahan Awan
Perhitungan Salinitas
Permukaan Laut
Algortima Trisakti et.
al
Algortima Sam
Wouthuyzen et al
Peta Pola Sebaran Sebaran Suhu
Permukaan Laut
Prediksi Sebaran Suhu Permukaan
Laut
Prediksi Sebaran Salinitas
Permukaan Laut
Peta Pola Sebaran Salinitas
Permukaan Laut
Peta Potensi Budidaya Tiram
Mutiara
Peta Bathimetri Dishidros
Digitasi Peta
Analisa Lokasi Budidaya Tiram
Mutiara
Klasifikasi
RMS e ≤1
Ya
Koreksi Geometrik
Tidak
Uji KorelasiUji Korelasi
Overlay Data
Tahapan Pengolahan Data
8
METODE PENELITIAN
if(i1/i2 > 1.70) then 255 else 0 . Dimana i1 = band 1 dan i2 = band 6a
Proses koreksi menggunakan citra Landsat ortho untukmendapatkan citra yang telah terkoreksi secara geometrik.
Klasifikasi suhu :if (input1< 22) and (input1 >32) then 1 else if ((input1>=22)and (input1 <25)) or ((input1>30) and (input1 <= 32)) then2 else if (input1>=25) and (input1 <=30)then 3 else 0
Klasifikasi Salinitas :if (input1< 28) and (input1 >40) then 1 else if ((input1>=28)and (input1 <32)) or((input1>35) and (input1<= 40)) then 2else if (input1>=32) and (input1 <=35) then 3 else 0
Berdasarkan sebaran suhu permukaan laut dan salinitas dari citra satelit kemudian dilakukananalisis spasial hasil overlay dan scoring seluruh parameter berdasarkan kriteria parameterideal lokasi potensi tiram mutiara
Uji Korelasi
9
HASIL DAN ANALISA
Pada musim barat uji korelasi dilakukan denganmenggunakan data citra bulan Februari 2000 dengandata lapangan bulan Februari 2009. Pada uji korelasi inididapatkan nilai r=-0,91 dengan r2=0,84 untuk nilaiSuhu Permukaan Laut dan nilai r=-0,87 dengan r2=0,75untuk nilai Salinitas Permukaan Laut
Pada musim timur uji korelasi dilakukan dengan menggunakandata citra bulan Juli 2000 dengan data lapangan bulan Agustus2000. Pada uji korelasi ini didapatkan nilai r=0,839 denganr2=0,704 untuk nilai Suhu Permukaan Laut dan nilai r=0,812dengan r2=0,66 untuk nilai Salinitas Permukaan Laut sepertiterlihat pada grafik berikut,
Pada musim peralihan uji korelasi dilakukan denganmenggunakan data citra bulan Oktober 2000 dengan datalapangan bulan Oktober 2010. Pada uji korelasi inididapatkan nilai r=0,843 dengan r2=0,711 untuk nilai SuhuPermukaan Laut dan nilai r=0,929 dengan r2=0,864 untuknilai Salinitas Permukaan Laut
Suhu
y = -0.652x + 43.59R² = 0.835
25
26
26
27
27 27 28 28 29
y = -0.300x + 40.28R² = 0.748
29
30
30
31
32 33 34 35 36
Salinitas
y = 0.557x + 11.70R² = 0.704
25.50
26.00
26.50
27.00
25.00 26.00 27.00
Suhu
y = 1.062x - 2.287R² = 0.660
32.00
32.50
33.00
33.50
32.60 32.80 33.00 33.20 33.40
Salinitas
y = 0.878x + 1.633R² = 0.71127.000
27.500
28.000
28.500
29.000 29.500 30.000 30.500
Suhu y = 0.363x + 17.45R² = 0.863
29.300
29.350
29.400
29.450
29.500
32.60032.70032.80032.90033.000
Salinitas
HASIL SUHU PERMUKAAN LAUT
Suhu
Musim Bulan Range Rata2 (C)
BaratFeb-00 25-26
Mar-02 25-27
Mar-03 28-29
Peralihan 1Jun-00 26-27
Mei-02 28-29
Jun-02 27-28
Peralihan 2Okt-00 26-27
Okt-01 27-29
Des-02 27-28
TimurJul-00 26-28
Jul-01 27-29
10
HASIL DAN ANALISA
SalinitasMusim Bulan Range Rata2 (ppt)
Barat
Feb-00 29-30
Mar-02 30-32
Mar-03 29-40
Peralihan 1
Jun-00 30-31
Mei-02 31-32
Jun-02 30-33
Peralihan 2
Okt-00 29-30
Okt-01 29-30
Des-02 29-35
TimurJul-00 29-38
Jul-01 29-32
HASIL SALINITAS PERMUKAAN LAUT
• Secara umum, kisaran rata-rata salinitas perairan selat bali masuk kategori sesuai dan sangat sesuai.Nilai salinitas 29 ppt - 40 ppt.
• Salinitas di selat bali banyak dipengaruhi oleh pergerakan angin muson yang mempengaruhi iklim sertacurah hujan. Curah hujan menyebakan kondisi unsteady dimuara sungai yang mempengaruhi perubahankadar salinitas salinitas dilaut
11
HASIL DAN ANALISA ANALISA SALINITAS PERMUKAAN LAUT
Berdasarkan data per musim, nilai suhu berada pada kisaran 25 oC - 29 oC dimana kisaran tersebut mendukung kegiatanbudidaya tiram mutiara dengan kategori sangat sesuai.
Nilai suhu di selat bali dipengaruhi oleh gelombang laut ,aktivitas pelayaran, pengaruh musim yang berhubungandengan curah hujan di area ini.
Curah hujan mengakibatkan terjadinya presipitasi dan evaporasi dimana presipitasi yang terjadi di laut dapatmenurunkan suhu permukaan laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan
ANALISA SUHU PERMUKAAN LAUT
Secara umum tingkat kesesuaian lahan budidaya di sekitar selat bali berada pada kategori sesuai dan sangatsesuai dimana perbedaan kategori tersebut banyak dipengaruhi oleh salinitas permukaan laut di areatersebut. Hal tersebut berbeda dengan suhu permukaan laut dimana meskipun terjadi perubahan suhupermukaan laut disepanjang musim, kisaran nilai suhu permukaan lautnya masih berada dalam satu kategorisangat sesuai.Pada bulan tertentu dibeberapa area berada pada kategori sangat sesuai seperti di pesisir utara bali, pesisirbanyuwangi, tanjung sembulungan, teluk grajagan, pesisir perancak, teluk jimbaran dan tanjung kaben.
ANALISA LOKASI POTENSI BUDIDAYA
Berdasarkan hasil pengolahan suhu permukaan laut citra Landsat 7 ETM+ didapat bahwa padamusim barat suhu permukaan berada pada kisaran rerata 25oC – 29oC , pada musim peralihan 1 suhupermukaan berada pada kisaran rerata 26oC – 29oC , pada musim timur suhu permukaan beradapada kisaran rerata 26oC – 29oC , pada musim peralihan 2 suhu permukaan berada pada kisaranrerata 25oC – 29oC. Nilai suhu di selat bali dipengaruhi oleh gelombang laut , aktivitas pelayarandisekitar pelabuhan gilimanuk - ketapang serta pengaruh musim yang berhubungan dengan curahhujan di area ini.
Berdasarkan hasil pengolahan salinitas permukaan laut citra Landsat 7 ETM+ didapat bahwa padamusim barat salinitas permukaan berada pada kisaran rerata 29ppt – 40ppt , pada musim peralihan1 salinitas permukaan berada pada kisaran rerata 30ppt – 33ppt , pada musim timur salinitaspermukaan berada pada kisaran rerata 29ppt – 35ppt , pada musim peralihan 2 salinitas permukaanberada pada kisaran rerata 29ppt – 38ppt. Kisaran nilai salinitas di selat bali banyak dipengaruhi olehpergerakan angin muson yang mempengaruhi iklim serta curah hujan.
Dari hasil pengabungan parameter salinitas dan suhu permukaan laut didapat bahwa area selat balididominasi oleh area dengan tingkat sesuai untuk budidaya tiram di sepanjang musim. Beberapabulan terdapat area dengan kategori sangat sesuai. Area tersebut umumnya berada di pesisir utarabali mulai teluk terima sampai pantai lovina, pesisir banyuwangi, tanjung sembulungan dan telukgrajagan. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh nilai salinitas yang berubah disepanjang musimdimana perubahan tersebut juga berpengaruh pada tingkat kesesuaian lahannya.
12
KESIMPULAN