3
ANALISA LAPORAN KEUANGAN SECARA KOMPREHENSIF 1.LIKUIDITAS a. Current Ratio Current Ratio PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 115% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,15 aktiva lancar. Pada tahun 2008 menjadi 134% yang berarti mengalami kenaikan, begitu juga dengan tahun 2009 yang menjadi 162%. Hal ini menunjukan bahwa Current Ratio dari tahun 2007 hingga 2009 mengalamin kenaikan. PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Dalam keadaan LIKUID karena nilai Current Ratio lebih dari 100%, Sehingga setiap kewajiban lancar Rp 1 akan di jamin oleh lebih dari Rp 1 alat pembayar. b. Quick Ratio Quick Ratio PT.FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 83% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,83 aktiva lancar berupa kas dan setara kas serta piutang. Tetapi pada tahun 2008 dan 2009 mengalamin kenaikan menjadi 102% dan 123%. Hal ini berarti PT. FAST FOOD INDONESIA pada tahun 2008 dan 2009 dalam keadaan LIKUID karena mampu menjamin setiap Rp 1 hutang lancar dengan lebih dari Rp 1 alat pembayar yang likuid. c. Cash Ratio Cash Ratio PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 20% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,20 aktiva lancar berupa kas dan setara kas. Tetapi pada tahun 2008 dan 2009 mengalami kenaikan menjadi 27% dan 30%. Kenaikan tersebut tidak merubah keadaan likuiditas PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Yaitu dalam keadaan tidak likuid, karena nilai cash ratio kurang dari 100%.Seharusnya cash ratio lebih dari 100% agar setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh lebih dari Rp 1 uang yang ada di tangan dan uang yang ada di bank. Tetapi jika mempunyai kas yang berlebihan lebih baik kas tersebut dimanfaatkan untuk berinvestasi baik dalam bentuk saham atau obligasi serta membayar kewajiban jangka pendek. 2. SOLVABILITAS

Analisa Laporan Keuangan Secara Komprehensif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisa Laporan Keuangan Secara Komprehensif

ANALISA LAPORAN KEUANGAN SECARA KOMPREHENSIF

1.LIKUIDITAS

a. Current Ratio

Current Ratio PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 115% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 1,15 aktiva lancar. Pada tahun 2008 menjadi 134% yang berarti mengalami kenaikan, begitu juga dengan tahun 2009 yang menjadi 162%. Hal ini menunjukan bahwa Current Ratio dari tahun 2007 hingga 2009 mengalamin kenaikan. PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Dalam keadaan LIKUID karena nilai Current Ratio lebih dari 100%, Sehingga setiap kewajiban lancar Rp 1 akan di jamin oleh lebih dari Rp 1 alat pembayar.

b. Quick Ratio

Quick Ratio PT.FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 83% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,83 aktiva lancar berupa kas dan setara kas serta piutang. Tetapi pada tahun 2008 dan 2009 mengalamin kenaikan menjadi 102% dan 123%. Hal ini berarti PT. FAST FOOD INDONESIA pada tahun 2008 dan 2009 dalam keadaan LIKUID karena mampu menjamin setiap Rp 1 hutang lancar dengan lebih dari Rp 1 alat pembayar yang likuid.

c. Cash Ratio

Cash Ratio PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 menunjukan angka 20% yang artinya setiap kewajiban lancar Rp 1 akan dijamin oleh Rp 0,20 aktiva lancar berupa kas dan setara kas. Tetapi pada tahun 2008 dan 2009 mengalami kenaikan menjadi 27% dan 30%. Kenaikan tersebut tidak merubah keadaan likuiditas PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Yaitu dalam keadaan tidak likuid, karena nilai cash ratio kurang dari 100%.Seharusnya cash ratio lebih dari 100% agar setiap Rp 1 kewajiban lancar akan dijamin oleh lebih dari Rp 1 uang yang ada di tangan dan uang yang ada di bank. Tetapi jika mempunyai kas yang berlebihan lebih baik kas tersebut dimanfaatkan untuk berinvestasi baik dalam bentuk saham atau obligasi serta membayar kewajiban jangka pendek.

2. SOLVABILITAS

a. Total Debt to Equity Ratio

Total debt to equity ratio PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. Pada tahun 2007 untuk melunasi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri yang dimiliki adalah sebesar 57%. Sedangkan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 61%, tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 57%. Ini berarti PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. dalam keadaan tidak solvable. Total debt to equity ratio harus dinaikan menjadi lebih dari 100% untuk keadaan solvable,selain itu modal harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar menambah keuntungan perusahaan.

Page 2: Analisa Laporan Keuangan Secara Komprehensif

b. Longterm Debt to Equity Ratio

Kemampuan PT.FAST FOOD INDONESIA TBK. pada tahun 2007, 2008, dan 2009 untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya adalah sebesar 0% . ini berarti PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. dalam keadaan tidak solvable. Total Longterm debt to equity ratio ratio harus selalu dijaga melebihi 100% agar perusahaan selalu dalam keadaan solvabel, karena tidak produktif.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap laporan keuangan PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. perusahaan tersebut dalam keadaan likuid karena tingkat likuiditasnya melebihi 100%. Artinya, perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. PT. FAST OOD INDONESIA TBK. memiliki likuiditas yang bagus sehingga akan memberikan nilai positif terhadap citra perusahaan itu sendiri serta mampu menimbulkan kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di PT. FAST FOOD INDONESIA TBK.

Sedangkan dalam hal solvabilitas, keuangan PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. dalam keadaan insolvabel karena tingkat solvabilitas kurang dari 100%, ini berarti perusahaan tersebut kurang berhasil memupuk harta dan modal sendiri dan bukan dari hutang.

Dalam hal aktivitas, kinerja PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. kurang baik karena kurangnya produktivitas dalam memanfaatkan dana yang dimiliki. Perusahaan ini harus lebih aktif dan produktif dalam memanfaatkan dana yang dimiliki serta lebih aktif dalam kegiatan penjualan agar dapat meningkatkan laba perusahaan. Selain itu, harus lebih aktif dalam melakukan penagihan piutang agar dana yang dimiliki yang ada diluar perusahaan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha supaya dapat menambah keuntungan perusahaan.

Dalam hal profitabilitas, PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. dalam keadaan yang tidak profit karena belum optimal dalam memanfaatkan modal yan ada sehingga memperoleh laba yang sedikit. Tetapi masih dikatakan produktif dalam menghasilkan laba karena bisa meningkatkan penjualan. Artinya, perusahaan ini dikatakan berhasil dalam menggunakan aktivanya.

Jika dilihat secara keseuruhan, PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. mengalami kenaikan dalam menjalankan usahanya, di lihat dari laba bersih yang di dapat tiap tahunnya pun meningkat. Dalam hal likuiditas, perusahaan ini di katakan likuid, namun dalm ham solvabilitas, perusahaan ini dikatakan insolvabel. Seharusnya, PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. selalu optimal dalam menjalankan perusahaannya agar dapat menambah nilai perusahaan untuk menarik para investor agar menanamkan investasinya di perusahaan ini. Sehingga PT. FAST FOOD INDONESIA TBK. tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.