Upload
phunghanh
View
243
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Setelah memutuskan area atau proses bisnis yang akanditingkatkan:
Perlu alat untuk memahami secara rinci proses tersebut
Perlu juga pemahaman bagaimana proses dilaksanakan saat ini
Alat-alat yang dapat digunakan:• Flowchart sudah dibahas
• Critical Incident
• Check Sheet
Critical Incidents
Teknik yang dirancang untuk membantu identifikasisebuah proses, sub proses atau area yang harusditingkatkan
Syaratnya:
• Partisipan harus benar-benar bebas mengungkapkan pandanganmereka.
• Manajemen harus mempunyai sikap yang benar untukmenghindari sensor atau karyawan menyimpan informasi karenatakut konsekuensi kalau bicara jujur
Teknik Critical Incidents
1. Peserta analisis dipilih berdasarkan tujuan.
□ Untuk menentukan proses keseluruhan yang akan ditingkatkan wakil dari beberapa area di perusahaan dilibatkan
□ Untuk menentukan fokus yang lebih spesifik dalam sebuahproses bisnis yang sudah dipilih orang-orang yang aktif terlibatdalam proses yang dipilih
2. Peserta diberi pertanyaan, sbb:
□ Insiden apa pada minggu lalu yang paling susah ditangani?□ Bagian mana yang menimbulkan masalah terbesar dalam
memuaskan konsumen? □ Insiden mana yang paling “mahal” dalam hal sumber daya
tambahan atau biaya langsung?
Teknik Critical Incidents
3. Jawaban yang terkumpul diurutkan dan dianalisisberdasarkan berapa kali insiden disebutkan.
□ Format grafis dapat digunakan□ Insiden yang paling sering muncul harus dicegah□ Tetapi yang harus diatasi adalah penyebab dari insiden!
Fokus dan Periode
Fokus pada insiden-insiden kritis yang menimbulkanmasalah bagi karyawan, organisasi atau stakeholder lain
Periode yang di-cover: beberapa hari – beberapa bulan
Periode yang terlalu panjang tidak diinginkan sulitmenentukan insiden yang paling kritis (banyak insidenyang dapat dikategorikan kritis dalam jangka waktu yang panjang)
Contoh
Sebuah perusahaan yang memiliki 15 operator switchboard memulai proyek untuk meningkatkan pelayanankonsumen saat menjawab telepon.
Sulit untuk memulai dari mana, akhirnya diputuskan untukmencoba teknik critical incident.
Semua operator diminta menggambarkan situasi paling memalukan yang pernah mereka alami selama 1 bulanterakhir. Kejadian kemudian diurut berdasarkanfrekuensi dan ditampilkan dalam grafik.
Grafik
18
14
64
3
02468
101214161820
orang yang
diinginkan tidak
menjawab dan
tidak ada
catatan absen
Tidak tahu
siapa yang
harus
menangani
permintaan
Panggilan
hilang sewaktu
ditransfer
Telpon yang di-
redirect tidak
menerima
panggilan pada
tempat yang
benar
Karyawan lain
menginterupsi
dengan datang
langsung ke
kantor
Insiden
Ju
mla
h k
em
un
cu
lan
Kesimpulan
Dari grafik critical incident dapat disimpulkan bahwa:
• Insiden paling kritis adalah tidak dapat mencari orang yang harusmenjawab panggilan atau tidak tahu siapa yang harus menanganipermintaan
Akhirnya dilakukan usaha untuk
• Mendesain sistem pemantauan setiap karyawan
• Menggambarkan aturan yang lebih jelas tentang siapa yang harusmenangani permintaan tertentu
Check Sheet
Tabel atau form untuk mencatat data saat sedangdikumpulkan
Salah satu aplikasi untuk mencatat seberapa seringsebuah masalah atau insiden muncul
Memberikan informasi penting tentang masalah ataukemungkinan penyebab kesalahan dasar untukmenentukan dimana perbaikan harus dilakukan
Teknik
1. Putuskan kejadian yang akan diukur :
□ Harus didefinisikan dengan jelas untuk menghindari keraguan□ Biasanya tambahkan juga kategori “lain-lain” untuk menangkap
insiden yang tidak dapat dikategorikan
2. Tentukan periode untuk pencatatan data dan pembagianintervalnya
3. Rancang check sheet yang akan digunakan untuk mencatat
4. Lakukan pengumpulan data sesuai dengan periode yang ditentukan
5. Setelah data terkumpul, informasi dianalisis untukmenentukan insiden yang paling sering muncul
Yg Perlu diperhatikan
Perlu diperhatikan:
• Ada kemungkinan kejadian-kejadian selain yang dicatat di check sheet muncul tetapi terlewatkan karena fokus pada apa yang ada di check sheet
• Harusnya teratasi dengan adanya kategori “lain-lain”
Contoh
Sebuah perusahaan yang bergerak di industri instalasi listriksetiap tahunnya mengajukan banyak penawaran untukpekerjaan pribadi maupun industri.
Perusahaan tidak puas dengan porsi penawaran yang akhirnyamenjadi pekerjaan, karena itu ingin mengevaluasi proses pembuatan penawaran
Untuk memperoleh gambaran alasan utama kenapaperusahaan tidak mendapat lebih banyak pekerjaan makadirancang sebuah check sheet.
Setiap penawaran yang ditolak oleh calon pelanggan ataupenawaran yang dimenangkan kompetitor, pelanggan ditanyaalasannya.
Respon pelanggan dicatat dalam check sheet selama tiga bulan.
Check Sheet
Penyebab kalahnyatawaran
Januari Februari Maret Total munculnya penyebab
Harga terlalu tinggi // /// // 7
Kualitas rendah // / / 4
Fleksibilitas rendah //// //// ////
//// //// //
//// //// ///
40
Kesan yang jelek waktu inspeksi
/// // /// 8
Kemampuan teknis rendah
/ // // 5
Total jumlah penyebab per bulan
23 20 21 64
Analisis Check Sheet
Tidak seperti perkiraan perusahaan, harga bukan alasan utamapenolakan
Problemnya adalah kurang fleksibelnya waktu dimulainyapekerjaan
Sebagai hasil: sistem baru dirancang untuk memonitorketersediaan pekerja servis
Selain itu, dalam penawaran dipertegas:
• Pekerjaan dapat dimulai secepatnya, dilakukan dalam beberapa periode, sekaligus, di waktu malam, kapan saja.
Dalam jangka panjang, cara ini membawa peningkatansignifikan dalam porsi penawaran yang dimenangkan denganharga yang lebih tinggi
Cause-and-effect chart
Merupakan tools yang paling klasik dan sering digunakan dalam Quality Management
Tujuan utamanya untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab (Cause) dari sebuah dampak (Effect)
Dampak (Effect) bisa berupa :
• Masalah yang dirasakan
• Situasi yang diharapkan
Chart ini dapat digunakan untuk :
• Menemukan sebab dari sebuah masalah
• Merencanakan bagaimana mencapai situasi dimana masalah tersebut tidak lagi muncul
Fishbone Chart
Cara tradisional untuk menggambarkan struktur sebab dan akibat
2 cara untuk membuat Fishbone :
• Dispersion Analysis : dampak yang dianalisa, digambarkan pada sisi kanan dari chart, dan mengidentifikasi sejumlah penyebab yang mungkin
• Cause Enumeration : dimana semua penyebab yang mungkin di diskusikan, kemudian didaftar.
Fishbone
Memberikan hasil yang lebih baik saat diciptakan dalam sebuah kelompok langkah pertama, buatlah kelompok yang memiliki pengetahuan mengenai area yang akan dianalisa
Deskripsikan dampak dari sebab, contoh, kinerja yang menurun
Gambarkan dampak tadi pada ujung chart
Identifikasi kategori utama dari kemungkinan penyebab letakkan pada sisi kanan dan kiri chart
Fishbone dengan Dispersion Analysis...
Lakukan brainstorming terhadap possible cause dan letakkan pada area-area yang tepat pada chart
• Deskripsikan secara singkat
• Letakkan pada tiap kategori yang tepat
Analisa dan identifikasi penyebab untuk menentukan mana yang paling penting
Root-cause Analysis
Dikenal juga dengan “why-why chart”
Tujuannya adalah untuk mencari akar penyebab dari sebuah permasalahan
Untuk meyakinkan jika masing-masing penyebab yang diidentifikasi benar-benar merupakan akar penyebab dari masalah
Prosedur membuat Root-cause Analysis
Tetapkan starting point, entah itu masalah ataupun penyebab yang harus dianalisa lebih jauh
Gunakan brainstorming untuk menemukan penyebab dari starting point
Untuk masing-masing penyebab yang diidentifikasi, letakkan pertanyaan “mengapa ini menjadi penyebab dari masalah utama?”. Kemudian tanyakan kembali, biasanya sampai 5 kali “why?”
Bisa menggunakan “How”, saat ingin mencari cara untuk mencapai situasi yang diinginkan
Contoh
Low level of work-in-progress
How? Maintain no stock of finished goods
How? Short manufacturing time
How? Run small batch sizes
How? Frequent and swift deliveries from the suppliers
How? Extremely good relationships to the suppliers