26
FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien : Tn. K Nama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMI Status interaksi perawat – kien : Fase I (Perkenalan) Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien Jam : Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa Bangsal : Kutilang Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya KOMUNIKASI VERBAL KAMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL P: Selamat pagi pak,assalmualaikum boleh kita ngobrol sebentar? K: Pagi,waalaikumsalam iya. P: Tersenyum memandang klien K: tersenyum K: ekspresi senyum dan memandang P P: tersenyum P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K. P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya K ragu terhadap orang baru Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

ANALISA PROSES INTERAKSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA PROSES INTERAKSI

FORMATANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. KNama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMIStatus interaksi perawat – kien : Fase I (Perkenalan)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawaBangsal : KutilangTujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya

KOMUNIKASI VERBALKAMUNIKASI NON

VERBALANALISA BERPUSAT

PADA PERAWATANALISA BERPUSAT

PADA KLIENRASIONAL

P: Selamat pagi pak,assalmualaikum boleh kita ngobrol sebentar?

K: Pagi,waalaikumsalam iya.

P: Tersenyum memandang klienK: tersenyum

K: ekspresi senyum dan memandang PP: tersenyum

P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.

P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus

K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K ragu terhadap orang baru

Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.

P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Pak?

K: Iyah, masih sambil tersenyum.

P: Memandang K dan ruangan sekitar.K: ikut memandang ruangan sekitar

K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitarP:menatap K

P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K

K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P

Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

Page 2: ANALISA PROSES INTERAKSI

P: Oh iya, perkenalkan saya anisa mahsiswa UMM yang akan praktek disini selama 3 minggu. Nama Bapak siapa?

K: Senyum. Khairul anwar.

P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.

K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum

P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P

K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu

Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?

K: saya dipanggil Aan.

P: Memandang K

K: Memandang P dan menunduk kembali

P ingin menjalin kedekatan dengan pasien

P senang karena mulai ada respon positif dari pasien

K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P

Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya

P: Wah, kalau begitu saya panggil Pak Aan aja ya.

K: Iya mba.

P : Memandang K sambil tersenyumK : tersenyum

K : Menoleh ke PP : Memperhatikan K

P mencoba mengakrabkan suasana

P merasa pertanyaan mendapatkan respon

K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K

Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

P: Pak Aan asalnya dari mana?

K: Blitar

P : Memandang KK : berpikir

K : Memandang ke P dan tersenyum lalu agak sedikit tertawaP : Memperhatikan K

P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana

P senang karena K memberi respon

K berpikir dan mengingat-ingat

K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut

Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

P: Ooh blitar, lumayan dekat ya pak. Bapak sudah berapa lama disini?

P : Memandang K sambil tersenyumK : Bicara sambil menatap P

P mulai mengkaji data umum pasien

K berpikir dan berusaha mengingat

Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

Page 3: ANALISA PROSES INTERAKSI

K: mengatakan sudah 2 bulan dan sudah 5 kali masuk rumah sakit jiwa ini

kontak mata baik,

P : Memandang KP khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung

K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya

P : Sekarang Bapak umurnya berapa?

K : umur saya 32 tahun

P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum

K : Memandang P sambil tersenyum

P mengkaji daya ingat K

P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K

K berusaha mengingat-ingat

K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

Umur mempengaruhi daya ingat klien

P : Pak ingat nggak, kenapa pak Aan dirawat disini?

K : karena katanya belum sembuh penyakit saya

P : Menunjukkan keseriusan

K : bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.

P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasienP lega karena K tidak tersinggung

K mengingat-ingat

K menjawab agak ragu-ragu

Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

P : Pak Aan pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?

K : iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.

P : Bertanya pelahanK : tersenyum

K : Memandang ke P kemudian menjawabP : Memperhatikan respon pasien

P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat

K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab

P : -

K : saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi dimasukkan lagi kesini.Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering marah-marah

P : Memandangi P

K : memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K

P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab

K mencoba menceritakan semuanya

Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Page 4: ANALISA PROSES INTERAKSI

dirumah. Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau saya membunuh Tuhan saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah kegreja dan berdoa disana, saya merasa berdosa besar mba , iman saya sudah hilang.P : -

K: saya juga ingi jadi presiden biar bias jadi orang kaya, presiden uangnya banyak jadi saya bis membawa orang tua saya naik haji.

P : Mendekatkan diri

K : Memandang kearah P

K : P tampak sedikit tersenyumP : Memperhatikan

P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi

P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien

K menikmati waham yang dirasakannya

Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya

P : Pak, kegiatan bapak sehari-hari ngapain saja Pak ?

K : Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan nyapu atau ngepel, saya suka ngajak ngobrol mba akper

P : memandang KK : Nampak tersenyum

K : menggaruk-garuk badannyaP : Memperhatikan respon K

P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham

P merasa senang karena pasien bisa beralih

K teralih karena pertanyaan baru

Pengalihan agar klien tidak larut dalam wahamnya

P : Bapak, betah tinggal disini?

K : Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya.

K : memandang P

P : memperhatikan

P mengalihkan perhatian K dari waham

P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

K masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab keinginannya

Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

P : Keluarga Pak Aan sering menjenguk ?

K : Dulu menjenguk, tapi

P : Memandang K sambil tersenyum

K : Memandang P

P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K

K berusaha mengingat keluarganya

Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Page 5: ANALISA PROSES INTERAKSI

sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sma saya.

K : Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawaP : Memperhatikan respon K

P senang mendapatkan jawaban K

K ingat terhadap keluarganya

P : bapak berapa bersaudara, dan anak keberapa?

K : ada 4 bersaudara saya anak pertama.

P : Memandang K

K : Bercerita dengan tersenyum

P mengalihkan perhatian K dari waham

P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

K masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab sekenanya

Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak Aan?

K : Saya suka masak, nyuci, bersihin rumah terus bantu ayah saya jualan.

P : Memandang K sambil tersenyumK : bercerita sambil tersenyum P : mendengarkan

K : Memandang P

P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah

K mengingat aktivitasnya di rumah

K menikmati waham yang dialaminya

Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga

P : Bagaimana perasaan Pak Aan sekarang?Bapak biasanya disini ngerjain apa?

K : saya Senang bisa kenal mba akper.Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin ruangan.

P : Memandang K sambil tersenyumK : Memandang P

K : Memandang P sambil tersenyum

P mengalihkan topik bahasan

P membuka pembicaraan lain

K bingung dengan pertanyaan yang diberikan

K menjawab tentang keadaannya

Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya

P : Pak Aan, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget nggak nama saya siapa?

P : Memandang KK : Memandang P

K : Memandang P dan

P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji

P senang karena K ingat nama

K memperhatikan P

K mengingat-ingat nama P

Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

Page 6: ANALISA PROSES INTERAKSI

K : mba nisa akper tersenyumP : Memperhatikan

P

P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Aan. Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 15 menit saja.

K : Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mba nisa

P : yersenyum pada KK : Memandang dan tersenyum

K : TersenyumP : Tersenyum

P memberikan reinforcement pada K

P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya

K senang diberikan reinforcement

K ikut menentukan kontrak

Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak

P : Terimakasih atas kesediaan Pak Aan untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum

K : Wa’alaikumsalam mba, besok kita ngobrol lagi yaa

P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan K : Menoleh, menjabat tangan P

K : Tersenyum sambil tertawaP : Tersenyum

P menutup fase I

P senang karena K mau berinteraksi dengan P

K menunjukkan rasa percaya pada P

K menyambut salam P

Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada

Kesan Perawat :

Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data

yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren

dan flight of idea dan keputusasaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat

dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Page 7: ANALISA PROSES INTERAKSI

FORMATANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. KNama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMIStatus interaksi perawat – kien : Fase II (Kerja)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : Klien sedang duduk sambil memandang pengkajiBangsal : KutilangTujuan (Berorientasi pada klien) : Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya

KOMUNIKASI VERBALKAMUNIKASI NON

VERBALANALISA BERPUSAT

PADA PERAWATANALISA BERPUSAT

PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat pagi,assalamualaikum pak Aan masih ingat nama saya siapa ?

K : Masih ingat. Mba anisa

P: Memandang K dan tersenyumK: Ekpresi tersenyum

K: Ekpresi tersenyum

P: Memandang K

P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap K ingat pada P

P merasa senang karena K ingat pada P

K mencoba mengingat-ingat P Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien.

P : Bagus Pak Aan, Ingatannya hebat.

K: Iya. Mba

P: Menepuk bahu K, touching hand.K: Ekpresi tersenyum

K: Ekpresi tersenyumP: Memandang K

P merasa senang karena K ingat pada P

K mengingat nama P

Touching hand berguna menjalin rasa aman klien

P : Pak Aan, seperti yang janji P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat kontrak Setiap interaksi harus

Page 8: ANALISA PROSES INTERAKSI

kita kemarin, sekarang kita ngobrol tentang Bapak. Bapak bersedia ngobrol dengan saya?

K : Ya, bersedia mba.

K : melihat P

K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat P : Memandang K

dengan K

P senang walaupun jawaban singkat dan respon K belum menunjukkan ketertarikan

yang sudah disepakati

K tertarik untuk ngobrol dengan P

berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien selalu harus diingatkan pada kontak yang telah disepakati untuk memudahkan serta mengarahkan proses interaksi

P : Pak, bagaimana keadaan bapak sekarang ?

K : baik mba

P : Memandang K sambil tersenyumK : tersenyum

K : Menoleh ke P P : Memperhatikan K

P mencoba memberikan perhatian pada keadaan K

P bertanya-tanya tentang apa yang dirasakan oleh K

K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K

K mencoba menggambarkan pada P tentang keadaannya sekarang

Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat

P : Baik ya pak, berarti bapak senang donk sekarang? Coba ceritakan pada kami pengalaman apa yang bwt bapak tidak senang?

K : saya itu mba kalo dirumah sering dimarahi adik saya,

P : Memandang K sambil tersenyumK : Menghisap rokok

K : Bicara menoleh P

P : Memandang K

P mulai mengkaji kebiasaan klien dalam menghadapi masalah

P berpikir apa kira-kira yang bisa dilakukan klien selain diam

K berpikir dan berusaha mengingat

Ekplorasi ditujukan untuk menggali aspek positif klien

P : kenapa bapak suka dimarahin adiknya?

K : iya mba, adik saya juga depresi seperti saya, saya pernah dipukul adik saya didada terus adik saya itu juga suka memukul anaknya mba

P : Mendengarkan K

K : Nyerocos

P mengkaji aspek positif pemecahan masalah klien

P mendapat data koping pada K

K berusaha mengingat-ingat kebiasaannya

K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

Kegiatan yang jarang dilakukan biasanya lama diingat oleh klien

P : terus apa bapak melawan P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan data K berusaha mengingat-ingat P memberikan kesan jika P

Page 9: ANALISA PROSES INTERAKSI

saat dipukul?

K : tidak mba, saya diam ajSaya itu mba sebenarnya pengen pulang saya pengen kerja lagi, pengen bahagiain orang tua saya, saya pengen bawa orang tua saya naik haji maba

K : Nyerocos bercerita tentang topic yang lain

menghargai cerita K

P : -

K : dulu saya pernah melamar pekerjaan mab pengen jadi guru SD tapi saya ditolak karena saya hanya lulusan SMP.

P : Mendengarkan K

K : Memandang P, kontak mata mulai focus

P mencoba mendapatkan data K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

P memberikan kesan jika P menghargai cerita K

P : Ada gak pak kebutuhan yang belum terpenuhi?

K : ada mba saya pengen kerja mba buat bantu orang tua saya, saya pengen nabung buat masa depan

P : Mendengarkan K

K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif

P memfokuskan pembicaraan K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat

P : Ohh bgtu..

K : saya pengen jadi anak yang berbakti dan kaka yang baik mba

P : Mendengarkan K

K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif

P mencoba memikirkan pertanyaan

K belum bisa memfokuskan pembicaraannya

Meningkatkan kerjasama yang baik antara P dengan K

P : Nah, kalau bgtu di keluarga bapak yg paling dekat siapa?

K : Ya ibu saya, soalnya ibu

P : Mendengarkan K

K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif

P mencoba mendapatkan data

P menemukan adanya

K belum bisa memfokuskan pembicaraannya

Menggali kemampuan K untuk mengingat

Page 10: ANALISA PROSES INTERAKSI

say orangnya baik, penyabar kalo saya curhat ibu saya selalu mau dengerin saya mba

inkoherensi pembicaraan

P : apa ibu bapak selalu mendengarkan cerita anda ?

K : Ya mba, waktu saya suka sama anak tetangga saya namanya Diana saya cerita sama ibu saya mba tapi Diana itu anaknya sombong mba dia nga mau kenalan sama saya

P : Mendengarkan K

K : Memandang P dan kooperatif

P mencoba mendapatkan data K berusaha mengingat

Mengulang pertanyaan untuk mandapatkan data yang lebih akurat

P : Bapak takut gak kalau cerita bapak tidak didengarkan?

K : iya takut, nanti saya mau cerita sama siapa lagi mba, tapi saya bisa nulis lagu dan puisi.

P : Mendengarkan K

K : Memandang P dan kooperatif

P masih mencoba mendapatkan data

K menjawab dg ekspresi datar

Memberikan kesan seolah – olah P menghargai K

P : Begitu ya pak….Bisa buatin saya lagu atau puisi nga?

K : Diam sambil tersenyum dan sedikit tertawa.Iya mba kau bisa

P : Memandang K sambil tersenyum

K : tersenyum

P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan

K menunduk diam sambil tersenyum

P : lagunya bagus pak. Ohh iy apak, Bapak masih mendengar suara-suara yg mengajak bapa berbincang-bincang ga?

P : Mendengarkan K P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan

K berusaha menjawab Pertanyaan menggali untuk menemukan data dari klien

Page 11: ANALISA PROSES INTERAKSI

K : Sudah tidak ada lagi mba, suaranya cuma waktu pertama kali say masuk rumah sakit tahun 2003 dulu mba

K : Memandang P dan kooperatif

P : Sudah hilang, Pak?Kenapa?

K : Iya. Hilang sendiri mba, ga tau kenapa tiba-tiba dia sudah menghilang

P : Mendengarkan K

K : Memandang P dan kooperatif

P kembali dalam pertanyaan K berusaha menjawab

Menunjukkan rasa percaya P kepada K

P : apa bapak suka menyendiri kalau lagi didalam ruangan?

K : Tidak. Kadang-kadang saya bicara sma teman saya dalam rungan itu juag mba, tapi kadang-kdang saya menangis sendirian dikasur mengingat perbuatan saya dulu mba, saya sangat menyesal saya merasa berdosa besar karena pernah masuk kegreja.

P : Mendengarkan K

K : bicaranya ngerocosK : Memandang P dan kooperatif

P kembali dalam pertanyaan K berusaha menjawab

Bertanya kembali merupakan cara untuk mengevaluasi secara langsung apa yang dialami K

P : Bapak kok tdk pernah bercerita dg teman-temannya?

K : ga mau mba,

P : Memandang K

K : sedikit tertawa

P kembali dalam pertanyaan K menjawab pertanyaan PPertanyaan untuk meningkatkan kemauan K mengenal orang lain

P : Loh, kenapa ga mau? Bapak dekat sama siapa di RS ini?

K : Ya, ga mau aj.saya dekat sama mba nisa mba akper saya

P : Masih memandang K

K : Tersenyum sambil memandang P

P mencoba memfokuskan pertanyaan

K geleng-geleng kepala saat menjawab pertanyaan

Menggali alasan K terkait perasaannya.

Page 12: ANALISA PROSES INTERAKSI

suka kalo ngobrol sama mba akper bikin hati saya jadi tenang bahagia mba.

P : kenapa suka pak

K : ga tau mba pokoknya saya senang ajj

P : Tersenyum

K : Membalas tersenyum lalu sedikit tertawa

P memberikan pujian kepada K

P senang karena K merespon

K senang dengan pujian yang diberikan P

K tersenyum sambil menatap P

Memberikan dorongan diperlukan bagi klien untuk meningkatkan rasa percaya pada dirinya sendiri

P : Bapak sering bantu temannya bersihin kamar ga?

K : iya bantu mba, bantu menyapu

P : Melihat ke arah ruang depan

K : tersenyum

P kembali dalam pertanyaan K Menjawab dgn ekspresi datar

Menggali pertanyaan untuk menilai kemampuan K

P : biasanya apa aj kegiatan bapak diruangan?

K : saya bantu menyapu, membersihkan kamar, terus nonton televisi

P : Menatap K

K : tersenyum dan sedikit tertawa

P masih bertanya kepada K K menjawab masih dengan ekspresi datar

Bertanya untuk menilai kemapuan positif yang dimiliki K

P : Kalau begitu, kegiatan bapak banyak tiap hari?K : Ya, mba

P : Memandang K

K : Memandang P

P kembali dalam pertanyaan K menjawab sambil tersenyum dan melihat sekitar ruangan

Bertanya untuk menilai kemapuan positif yang dimiliki K

P : Nah, sekarang sudah waktunya makan bubur kacang ijo kan? Bapak tidak siap-siap..

K : Iyaa.

P : Memandang K dan tersenyumK : melihat kearah luarK : Memandang PP : Tersenyum

P mencoba mengingatkan K waktu kegiatan

K senang sudah diingatkan Tawaran kegiatan harus dilakukan agar klien merasa bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan bila ia setuju

P : Kalau begitu terima kasih ya pak. Besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya .. mau kan?

K : Iya mbaa..

P : Menepuk pundak K dan mengulurkan tangan

K : Tersenyum dan menjabat

P mengakhiri interaksi

P senang karena K sudah percaya pada P

K senang karena P mengucapkan salam kepadanya

K menjabat tangan P sebagai

Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah rasa tidak percaya pada klien

Page 13: ANALISA PROSES INTERAKSI

tangan PP : Tersenyum

tanda mengakhiri interaksi sementara

Kesan Perawat :Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu.

Page 14: ANALISA PROSES INTERAKSI

FORMATANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. SNama Mahasiswa : ANISA NOORRAHMIStatus interaksi perawat – kien : Fase III (Kerja)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : klien tampak beraktifitas, kooperatif, lesu Bangsal : KutilangTujuan (Berorientasi pada klien) : Pasien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhannya

Mempraktekkan cara memenuhi kebutuhannya

KOMUNIKASI VERBALKAMUNIKASI NON

VERBALANALISA BERPUSAT

PADA PERAWATANALISA BERPUSAT

PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat pagi,

Assalmualaikum Pak Aan?

Apa kabarnya hari ini?

K : Baik mba

P : Tersenyum sambil mengulurkan tangan kepada K

K : Tersenyum sambil menerima uluran tangan P

P membuka percakapan dengan harap K ingat dengan P

K tersenyum melihat P dan langsung mengambil posisi duduk didepan P

Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien.

P : Hari ini kita ngobrol-ngobrol lagi ya..

K : Iya mba, horeee

P : Menatap K

K : Tersenyum sambil sedikit meloncat

P mencoba mengajak K untuk bercerita lebih lanjut

K mencoba mengingat kontrak yang di sepakati

K tertarik untuk ngobrol dengan P

Setiap interaksi harus berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien selalu harus diingatkan pada kontak yang telah disepakati untuk memudahkan serta mengarahkan proses interaksi

P : Gimana pak, apa yang P : Memandang K sambil P ingin memulai percakapan K menjawab dengan Perhatian pada keadaan klien

Page 15: ANALISA PROSES INTERAKSI

bapak rasakan hari ini?

K : Biasa mba, malam tadi saya mimpi indah mba

tersenyum

K : Menatap dengan ekspresi tersenyum malu-malu

dengan topik ringan sebelum bertanya lebih lanjut

tersenyumdapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat

P: Ohh.. Bgtu. Mimpi indah apa pak?

K : say mimpi bertemu dengan bidadari, bidadari itu cantik kan ya mba?

P : Memandang Klien

K : Tersenyum malu-malu

P ingin tahu penjelasan dari K K Menjawab dengan tersenyum

Menawarkan suatu alternatif kegiatan yang positif pada K

P : iya cantik.

K : cantik sama kaya mba anisa ya.heeeeNanti kalo saya keluar saya pengen nikah sama mba ya

P : Masih memandang K

K : Memandang P sambil sedikit tertawa

P memulai pertanyaan dan mulai mengakrabkan suasana

P senang dengan respon K

K mencoba mengingat-ingat dan menjawab

Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K

P : -

K : saya itu tau lo mba anisa itu artinya kan wanita ,ada diayat al Quran kan mba, surah berapa ya aku lupa mba.

P : Diam menatap K

K : Nyerocos cerita

P diam memikirkan pertanyaan selanjutnya

K bercerita sambil mengingat-ingat

Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K

P : iya benar pak, kenapa bapak bis atau

K : saya sering baca al Quran dulu mba, bapak saya itu lo mbak orangnya sakti bisa melihat jin dan mengusir setan

P : Memandang K

K : Masih nyerocos bercerita

P kembali dalam pertanyaan

P senang K tetap ingin bercerita

K menjawab dan mengingat-ingat

Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K

P : Ohh..begitu. ko bisa tau kalo bapanya sakti?

P : Memandang K

K : Diam

P mulai masuk dalam dunia cerita K

K diam sambil menunduk sejenak

Memberikan kesan yang positif kepada K

Page 16: ANALISA PROSES INTERAKSI

K : diam

P : kenapa bapak bisa tau bapak nya orng sakti?

K : iya saya tau,,kenapa yaaaaSaya sering lihat bapak saya bisa melihat hati oarng mba.

P : Memandang K

K : Kembali Nyerocos

P berharap dapat memperoleh data dari K

P senang K masih mau bercerita tentang masalahnya

K menjawab dengan penuh semangat

Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K

P : Okeh. Sekarang saya tanya, selama ini bapak dekatnya sama siapa?

K : Dekat sama ibu, karena ibu saya orangnya baik , penyabar mba, kalo bapak saya orangny aksar sering bentak saya kalau saya malas shalat

P : Masih memandang klien dan tersenyum

K : memandang P

P mengalihkan pertanyaan agar K tidak terpaku pada wahamnya saja

K menjawab dengan kooperatif

Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.

P : kenapa bapaknya suka kasar dan bentak bapak?

K : saya juga tidak tau, mungkin karena saya malas shalat ya mba.

P : Memandang K

K : Menatap P sambil tersenyum

P senang K masih mampu menjawab pertanyaan dengan baik walaupun masih ngelantur

K menjawab pertanyaan dengan tersenyum

Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.

P : Selama diruangan aktivitas bapak terhambat gag?

K : Tidak. Saya bisa melakukan apa saja.

P : Memandang K

K : Memandang P

P masih berusaha menggali data lebih dalam

P senang mendapat jawaban dari K

K menjelaskan tangannya yang sakit sambil menggerak-gerakkan tangannya

Menggali informasi yang dapat menghambat kemampuan K

P : ohh,, berarti bapak bisa beraktifitas seperti biasanya?

K : iya, bisa mba

P : Melihat tangan K

K : Menatap P sambil tersenyum

P masih bertanya K masih menggerak-gerakkan tangannya

Menggali informasi yang dapat menghambat kemampuan K

Page 17: ANALISA PROSES INTERAKSI

P : Waah, pak Aan sepertinya mengantuk ya?

K : Iya mba.

P : Menatap K

K : Menatap Balik

P ingin mengakhiri fase III karena K terlihat ngantuk

K memperhatikan P Menggali informasi yang dapat menghambat kemampuan K

P: Iyah, kalau bgtu bapak istirahat saja. Ngobrol-ngobrolnya nanti kita lanjutkan lagi ya?Bagaimana kalau besok?

K : Iya, saya mau.

P : Memandang K

K : Memandang P

P memberikan reinforcement pada K

P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya

K senang diberikan reinforcement

K ikut menentukan kontrak

Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak

Kesan Perawat :Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Klien mau memberikan informasi kepada perawat.