12
Politeknik Negeri Sriwijaya 1.7. Analisa Hasil Handover menggunakan TEMS 1.7.1. Pengertian TEMS Investigation dan Drive test TEMS merupakan singkatan dari Total Elektronic Migration System. TEMS sebelumna dikembangkan oleh Ericson, namun kini teknologi TEMS telah diakuisisi oleh ascom. TEMS adalah suatu rangkaian perangkat yang digunakan untuk analisis dan optimasi jaringan seluler (biasanya digunakan dalam drive test maupun walk test) baik untuk menguji sinyal GSM, CDMA, 3G tergantung dari tipe TEMS Investigation yang digunakan.Perangkat perangkat yang digunakan dalam Drive Test adalah: 1. TEMS Investigation 8.0.3 TEMS Investigation 8.0.3 merupakan software yang di instal pada laptop yang akan digunakan untuk drive test maupun walk test. Pada TEMS Investigation inilah hasil dari Drive Test maupun Walk Test akan terlihat. Laporan Kerja Praktek 37

Analisa Tems

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tems ivestigation

Citation preview

Page 1: Analisa Tems

Politeknik Negeri Sriwijaya

1.7. Analisa Hasil Handover menggunakan TEMS

1.7.1.Pengertian TEMS Investigation dan Drive test

TEMS merupakan singkatan dari Total Elektronic Migration System. TEMS

sebelumna dikembangkan oleh Ericson, namun kini teknologi TEMS telah

diakuisisi oleh ascom. TEMS adalah suatu rangkaian perangkat yang digunakan

untuk analisis dan optimasi jaringan seluler (biasanya digunakan dalam drive test

maupun walk test) baik untuk menguji sinyal GSM, CDMA, 3G tergantung dari

tipe TEMS Investigation yang digunakan.Perangkat perangkat yang digunakan

dalam Drive Test adalah:

1. TEMS  Investigation 8.0.3

TEMS  Investigation 8.0.3 merupakan software yang di instal pada laptop yang

akan digunakan untuk drive test maupun walk test. Pada TEMS Investigation

inilah hasil dari Drive Test maupun Walk Test akan terlihat.

Gambar 4.11 Tampilan Awal TEMS Investigation 8.0.3

Laporan Kerja Praktek37

Page 2: Analisa Tems

38

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.12Tampilan Program TEMS Investigation 8.0.3

Pada tampilan TEMS  Investigation 8.0.3 dapat mengetahui berbagai macam

informasi seperti yang telah dispesifikasikan dalam GSM, WCDMA dan

CDMA sesuai dengan kebutuhan pengguna. Juga dapat mengetahui informasi

status tentang beberapa konsep selular, seperti serving cell dan radio

parameter, proses handover suatu cell.

2. TEMS Pocket SE K800i

TEMS Pocket SE K800i adalah TEMS Pocket yang terintegrasi

dengan TEMS  Investigation 8.0.3. TEMS Pocket SE K800i adalah sebuah

TEMS Pocket yang terpasang pada handphone SE seri K800i.TEMS Pocket

adalah alat genggam yang dapat digunakan untuk telephone biasa dan juga

dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan selular. Dalam penggunannya

TEMS Pocket ini dapat terintegrasi langsung dengan TEMS Investigation.

Pada tampilan TEMS Pocket tanpa perlu terkoneksi dulu pada laptop dapat

diketahui informasi mengenai serving cell seperti yang tertampil pada TEMS

Investigation.

Laporan kerja praktek

Page 3: Analisa Tems

39

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar.4.13Tampilan TEMS Pocket SE K800

3. GPS (Global Positioning System)

Sebelum melakukan Drive Test akan lebih baik jika kita telah memiliki peta

area yang akan di Drive Testm dan GPS digunakan untuk memudahkan dalam

collec data karena area yang akan di Drive test sangat luas.Namun pada Walk

Test, GPS biasanya tidak akan digunakan karena area yang akan Walk Test

tidak begitu luas dan cukup dengan pin secara manual pada peta gedung  oleh

operator Walk Test.

Gambar 4.14 GPS(Global Positioning System)

4. Kabel data

Kabel data digunakan untuk menghubungkan handphone dan GPS dengan

laptop

Laporan kerja praktek

Page 4: Analisa Tems

40

Politeknik Negeri Sriwijaya

Istilah drive test digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dilakukan

dengan mengendarai mobil sedangkan walk test untuk indoor(dalam ruangan)

karena dilakukan dengan cara berjalan. Tujuan dari drive test dan walk test adalah

sama-sama untuk melakukan pengukuran kualitas sinyal dari system komunikasi

bergerak pada sisi gelombang radio diudara yaitu dari arah pemancar/BTS ke

MS/Handphone atau sebalikna dan untuk perbaikan masalah kualitas sinyal.

Gambar 4.15Drive Test Outdoor

1.8.2.Analisa Hasil Handover

1.8.2.1. Ping-pong Handover

Ping-pong handover adalah suatu fenomena dimana ketika mobile station

bergerak keluar daerah cakupan sel yang secara berulang terjadi. Selain itu adana

pergerakan mobile station mengakibatkan tiimbulnya efek fading dari kanal radio

yang juga bias mempengaruhi efek ping-pong. Dengan adanya hysteresis margin,

efek ping-pong bias diatasi karena mobile station tidak handover secara tiba-tiba

pada BS yang lebih baik.

Laporan kerja praktek

Page 5: Analisa Tems

41

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar.4.16 Ping-Pong Handover

Analisa: di sebabkan tidak adanya serving cell yang dominan (jarak antara Rx

level berdekatan +/- kurang dari -5dm)

1.8.2.2. Missing Neighbour

Neighbor adalah list cell BTS yang terjadi menjadi tetangga dari cell BTS

tertentu dan menjadi target proses handover. Neighbour ini dikirimkan melalui

BCCH ke Mobile Subscriber, dimana diinformasikan list-list cell BTS apa saja

yang menjadi neighbournya.

Maka Mobile Subscriber tidak akan bias melakukan perpindahan

(mobility)dari satu cell BTS ke cell BTS yang lain dan akhirnya akan

mengakibatkan Drop Call. Karena pentingnya fungsi neighbor ini maka perlu

dilakukan oudit neighbour secara periodic terutama apabila banyak penambahan

new BTS karena besar kemungkinan untuk terjadi missing neighbor.

Jumlah maksimum neighbour yang diizinkan dalam GSM hanya 32 cell dan

apabila lebih dari itu akan ditolak oleh system. Sehubungan dengan semakin

banyaknya BTS maka suatu cell kemungkinan akan semakin banyak pula list

neighbournya dan apabila tidak dilakukan oudit neighbour maka jumlah

maksimum neighbour akan tercapai dan akan mengakibatkan kemungkinan terjadi

missing neighbour karena neighbour sudah tidak bias ditambah lagi.

Laporan kerja praktek

Page 6: Analisa Tems

42

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.17 Missing Naighbour

Analisa: Pada jarak 5 km site belum mengalami handover ke site selanjutnya

1.8.2.3. Block call

Block call adalah panggilan yang gagal tersambung oada mobile station

yang lain, hal ini dapat terjadi jika kapasitas system atau bias juga kesalahan atau

problem ada di perangkat BTS milik operator. Misalnya BTS A tidak

mengindikasikan adanya alaram bahwa salah satu perangkat atau modulnya

bermasalah dalam mengalami traffic tetapi ternyata sewaktu ada cell originating

tidak bias menangani, akibatnya akan berpengaruh pada kesuksesan panggilan,

dan akan menyebabkan block call karena termasuk dalam hitungan call attempt

yang gagal untuk mencapai fase call setup dan call establish.

Laporan kerja praktek

Page 7: Analisa Tems

43

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.18 Block Call

Analisa : block call pada kasus ini, liebih disebabkan karena lemahnya sinyal Rx

Level (-104 dbm) jarak serving cell > 7 km.

1.8.2.4. Drop Call

Drop call (perbincangan tiba-tiba terputus) adala pelepasan kanal traffic

oleh MS ataupun BTS yang tidak dikehendaki oleh pengguna. Dengan kata lain,

drop call merupakan proses pelepasan yang tidak normal. Drop call diakibtkan

oleh Low Signal Strenght dan Bad Quality / interferensi.

Gambar 4.19 Drop call

Laporan kerja praktek

Page 8: Analisa Tems

44

Politeknik Negeri Sriwijaya

Analisa : Drop call lebih disebabkan karena lemahnya Rx Level, Rx Qual, C/I

Worst, Timing Advance (TA=21), Karena jarak antar site berjauhan >

15 km.

1.8.2.5. Handover Failure

Handover failure (kegagalan handover) adalah peristiwa dimana site gagal

untuk menerima handover yang telah ditentukan sebelumnya. Kegagalan

handover belum tentu menyebabkan suatu panggilan terputus, bias juga

mengakibatkan kualitas suara yang diterima menjadi jelek. Panggilan terputus

merupakan akibat yang paling buruk jika handover tidak dapat dilakukan.

Gambar 4.20 Handover Failure

Analisa: Handover failure terjadi pada saat perpindahan sel antara site, dapat

diakibatkan karena site sedang penuh atau jarak site yang terlalu jauh.

1.8.3.Nilai-nilai parameter Drive Test

5. Nilai Rx Level : (Tergantung dari standard masing-masing operator)

Nilai Rx Level Kondisi

-10 sampai - 80 dBm Bagus

- 81 sampai – 95 dBm Cukup

- 96 sampai – 110 dBm Jelek

Laporan kerja praktek

Page 9: Analisa Tems

45

Politeknik Negeri Sriwijaya

6. Nilai Rx Qual : (Tergantung dari standard masing-masing operator)

Nilai Rx Qual Kondisi

0 sampai 3% Bagus

4 Sampai 5% Cukup

6 Sampai 7% Jelek

3.      Nilai Carrier to interference ( C/I ) :

Nilai Carrier to interference Kondisi

<10 jelek

>10 Bagus

4. Nilai SQI :

Nilai SQI Kondisi

<18 jelek

>18 Bagus

2. Nilai TA

Nilai TA Kondisi

2-5 detik jelek

>5 Bagus

Keterangan:

Speech Codec yang biasa di gunakan pada SQI :

- HR = Half Rate ( 5.6 Kilo bit/ second)

- FR = Full Rate ( 13 Kilo bit/second)

- EFR = Enhanced Full Rate ( 12.2 Kilo bit/ second)

- AMR HR = Adaptive Multi Rate Half Rate

- AMR FR = Adaptive Multi Rate Full Rate

Laporan kerja praktek