Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
62
ANALISA TINGKAT KEHANDALAN UNIQUE SELLING PROPORTION,
eWOM DAN FACEBOOK Ads TERHADAP PEMBELIAN KOPI KEKINIAN
MENGGUNAKAN METODE KRUSKAL WALLIS
1 Devi Kumala, 2 Tuwisna, 3 Cut Ramadhaniati
1,2,3 Universitas Muhammadiyah Aceh 1 [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisa Tingkat Kehandalan Unique
selling proposition, e-WOM dan facebook ads terhadap keputusan pembelian minuman
kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh. Metode penelitian ini adalah kuantitatif,
sampel sebanyak 96 responden. Hasil Uji t an uji F menunjukkan secara partial variabel
unique selling proposition dan e-WOM berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian, variabel Facebook ads tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputuan pembelian, namun berpengaruh positif. Secara simultan seluruh variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,764, Nilai koefisien determinasi (Adjust R Square) sebesar 0,570. Unique
selling proposition, e-wom dan Facebook ads berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, namun e-WOM memiliki pengaruh yang lebih besar, sehingga jika e-WOM
ditingkatkan secara positif maka akan berdampak positif pada Keputusan pembelian
minuman kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh.
Kata Kunci: Unique Selling Proposition, e-WOM, Facebook Ads dan Keputusan
Pembelian
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the influence of unique selling proposition
strategy, e-WOM and Facebook ads on purchase decision of the contemporary Harvies
Coffee’s coffee drink, Banda Aceh. This research method is quantitative with total of 96
costumers participated as respondent. The t test and F test shows that partially the unique
selling proposition and e-WOM variables have a significant effect on the purchase
decision variable, the Facebook ads variable does not have a significant effect on purchase
decision, but has a positive effect. Simultaneously, all independent variables have a
significant effect on the dependent variable. The value of the correlation coefficient (R)
is 0.764, the value of the coefficient of determination (Adjust R Square) is 0.570. Unique
selling proposition, e-WOM and Facebook ads have an effect on purchase decision, but
e-WOM has a greater influence, so that if e-WOM is increased positively it will have a
positive impact on the decision to purchase the contemporary Harvies Coffee’s coffee
drink, Banda Aceh
Keyword: Unique Selling Proposition, e-WOM, Facebook Ads dan Keputusan
Pembelian
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
63
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan tegnologi yang semakin canggih di mana segala sesuatu
menjadi serba digital, banyak kegiatan semakin mudah dijalankan, termasuk kegiatan
pemasaran. Beberapa strategi pemasaran yang sebelumnya dijalankan dengan pola
manual mulai beralih ke cara digital, ini menjadi sarana bagi konsumen memperoleh
informasi sebagai pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Strategi proposisi
penjualan unik (Unique Selling Proposition) seperti perbedaan menonjol pada suatu
produk harus benar-benar diperhatikan, dikarenakan WOM terkait suatu produk kini
dapat diekspresikan di media elektronik, sehingga memungkinkan pengguna lain turut
merespon atau membicarakan produk tersebut. Selain itu, produk yang sebelumnya
dipromosikan menggunakan banner, pamphlet, brosur/selebaran, kini beralih pada iklan
online melalui beberapa platform digital, di antaranya iklan media sosial seperti Facebook
Ads, yang lebih efektif bagi siapapun yang terjangkau iklan untuk berinteraksi dengan
penjual melalui jenis tombol tanggapan yang disediakan atau via media lainnya (yang ada
dalam ekosistem e-marketing).
Harvies Coffee sebagai pelopor usaha minuman kopi kekinian di Kota Banda
Aceh pada tahun 2014 ini menjadi salah satu usaha di bidangnya yang masih terus
berkembang hingga sekarang. Konsumennya yang didominasi milenial aktif bersosial
media membuat Harvies Coffee terus berkreasi, berinovasi, menciptakan keunikan,
kelebihan dan perbedaan pada produknya hingga menghasilkan beberapa produk seperti
Choco Belgian, Kopi Belgian, Kopi Almond, Kopi Nona, Kopi Kampung, Kopi Cream
Cheese, Kopi Pokat, Kopi Greentea Cheese, Kopi Kakek. Produk Kopi Nona, Kopi
Belgian, dan varian cheese menjadi produk yang terjual paling banyak (best seller),
sehingga paling sering dibicarakan oleh konsumennya di media elektronik, seperti
Facebook/Instagram story, whatsaap story, dan media sosial pribadi lainnya. Pada
dasarnya ini merupakan strategi Harvies Coffee supaya konsumen memutuskan untuk
membeli produknya.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
64
Grafik 1. Jangkauan Facebook Ads
Sumber: websindo.com, 2019.
Grafik websindo (2019) di atas, menunjukkan ada 130 juta pengguna Facebook
dapat dijangkau oleh iklan Facebook di Indonesia, 61% pengguna berumur diatas 13
tahun, adapun 44% jangkauannya adalah wanita, dan 56% sisanya pengguna pria.
Facebook Ads menjadi opsi bagi banyak usaha sekarang ini untuk digunakanan sebagai
media iklan online, termasuk salah satu usaha yang menjadi penggunanya yaitu Harvies
Coffee.
TEORI
Keputusan Pembelian
Dalam istilah umum, membuat keputusan adalah penyeleksian tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif menurut Schiffman dan Kanuk (2004) dalam Ivan Sindunata
(2018). Dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang
dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya
pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan.
Gambar 1. Tahap Pembelian Oleh Konsumen. Sumber: (Kotler, 2012)
130 Million audience reached by Facebook Ads
in Percentege
Adult Aged 13+ Female Male
Problem Recognition
Information Search
Evaluation of
Alternatives
Purchase Decision
Pos Purchase Decision
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
65
Menurut Kotler (2007:214) dalam (Baransano, 2015) faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah budaya, sosial, pribadi, psikologis. Faktor-
faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat
mempengaruhi pembelian konsumen.
Indikator keputusan pembelian konsumen meliputi:
1. Minat transaksional, kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian
yang tedorong oleh keinginan mendapatkan produk.
2. Minat refrensial, kecenderungan konsumen untuk merekomendasikan produk
kepada orang lain.
3. Minat preferensial, kecenderungan konsumen untuk lebih menyukai sebuah
produk dibandingkan produk lainnya.
4. Minat ekploratif, kecenderungan konsumen untuk meningkatkan frekuensi
pembelian maupun menambah jenis produk yang dibeli dari sebuah merek
tertentu, Djimantoro & Gunawan (2020).
Unique Selling Proposition
Unique Selling Proposition (USP) merupakan strategi kreatif yang sangat penting
untuk dilakukan pada strategi pemasaran saat ini, dan menjadi langkah strategis dalam
merumuskan brand differentiation sebagai upaya mengomunikasikan merek yang pada
akhirnya akan meningkatkan citra merek (Wijaya, 2013 yang dikutip dari Puspita, 2020).
Definisi untuk proposisi Penjualan Unik yang dikutip dari (Nganga, 2017) adalah:
"Berisi satu fitur produk yang paling menonjol sebagai perbedaan dari pesaing, dan
biasanya merupakan fitur yang memberikan manfaat unik bagi konsumen".
The chartered institute of marketing (2009) menyatakan bahwa USP adalah salah
satu alat utama pemasaran yang telah teruji oleh waktu. Felix dkk. (2012) mempelajari
bagaimana membuat USP bermanfaat bagi pengiklan dan konsumen. Mereka
mendefinisikan USP sebagai cara yang secara dramatis meningkatkan posisi dan daya
jual perusahaan dan produk dengan mencapai tujuan berikut:
1. Unique: Hal ini membuat produk berbeda dengan yang lain.
2. Selling: Mengajak pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan.
3. Proposition: Proposal atau usulan untuk diterima.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
66
Unique Selling Propostion menjadi strategi penting karena beberapa faktor yang
disebabkan oleh ciri utama dari Unique Selling Proposition seperti tuntutan untuk
memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu produk yang unik, lalu
mengembangkan suatu klaim periklanan hingga para pesaing tidak dapat memilih atau
tidak dapat memilih pilihan.
Yongge Niu dan Cheng Lu Wang (2016) dalam tarman Hidayat (2019), telah
memperbarui konsep Unique Selling Proposition (USP) dari Reeves karena dinilai
memiliki keterbatasan kekurangan. Mereka sepakat bahwa pernyataan manfaat dari USP
adalah sebagai berikut:
1. Favorability (Menguntungkan), USP harus menguntungkan bagi pembeli
potensial.
2. Believability (Dapat dipercaya), pernyataan manfaat dalam periklanan harus
kredibel dan dapat dipercaya.
3. Distinctiveness (berbeda dari penawaran pesaing), USP harus unik dan khas
dari penawaran pesaing,
4. Compatibility (Bermakna dan sesuai dengan harapan), Bermakna dan sesuai
dengan harapan konsumen
5. Attractiveness (memiliki daya tarik), Manfaat yang di klaim dalam iklan harus
menarik bagi calon konsumen.
Electronic Word of Mouth (e-WOM)
e-WOM mempunyai definisi sebagai sebuah media komunikasi untuk saling
berbagi informasi mengenai suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi antar
konsumen yang tidak saling mengenal dan bertemu sebelumnya (Gruen, 2006) dalam
Ivan Sindunata (2018). Menurut Sen dan Leman (2008) dalam Ivan Sindunata (2018)
mengungkapkan bahwa karakteristik utama dari e-WOM adalah bahwa sumber
informasi bersifat independen. Hal ini dapat diartikan bahwa sumber informasi e-WOM
tidak terikat dengan sebuah perusahaan tertentu dan tidak menguntungkan perusahaan
manapun. Oleh karena proses komunikasi melalui e-WOM lebih dipercayai daripada
sumber informasi yang berasal dari perusahaan.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
67
Hennig-Thurau dkk dalam (Mahgpiroh, 2017) merefleksikan Electronic Word-of-
Mouth (EWOM) melalui 8 dimensi, yaitu:
1. Venting Negative Feelings, motif
venting negative feelings merupakan keinginan mengungkapkan ketidakpuasan
konsumen terhadap produk atau perusahaan.
2. Concern for Others, merupakan keinginan tulus untumembantu konsumen lain
terkait keputusan pembelian mereka, untuk menyelamatkan mereka dari
pengalaman negatif, atau keduanya.
3. Helping the Company adalah keinginan konsumen membantu perusahaan.
4. Social Benefits, motif ini merupakan keinginan berbagi informasi dan
berinteraksi dengan lingkungan sosial.
5. Advise seeking, motif untuk mencari saran dan rekomendasi dari konsumen
lain.
6. Extraversion/Positive Self-Enchancement, dorongan dalam diri seseorang
terhadap pengakuan positif dari orang lain.
Menurut Yang, Zhang, Wu, dan Xu dalam (Djimantoro & Gunawan, 2020)
menjelaskan bahwa e-WOM adalah komunikasi verbal antar personal antara kelompok
yang tidak masuk dalam satu komunitas (terpisah) dan bukan untuk tujuan komersial.
Menurut Sahin, Gulmez, dan Ersoy (2019, p. 16), e-WOM didasarkan pada, yaitu:
1. Berbagi informasi, kegiatan membagikan informasi di media sosial atau media
lainnya seperti Whatsapp, Line, Instagram, dan lainnya.
2. Kepercayaan terhadap informasi, berhubungan dengan tingkat kepercayaan
konsumen sebagai penerima informasi yang didapatkan dari berbagai media
elektronik.
3. Daya tarik informasi, seberapa menarik sebuah informasi sesuai dengan penilaian
penerima informasi di internet atau media sosial, dan diukur.
Facebook Ads
Facebook didefinisikan sebagai salah satu jenis website yang memiliki fasilitas
bagi penggunanya untuk membangun jejaring pertemanan melalui internet. Selain
membangun hubungan, Facebook dapat saling berbagi informasi, foto, video, dan
informasi produk bisnis.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
68
Iklan facebook atau facebook ads adalah fitur yang ditawarkan oleh facebook
untuk mempromosikan atau mengiklankan suatu fan page yang sebelumnya sudah dibuat
oleh pengguna facebook dengan jangkauan yang berbeda dan dapat diatur oleh pemasang
iklan tersebut.
Facebook Ads merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh Facebook untuk para
pebisnis online untuk menawarkan atau mengiklankan jualan mereka. Juga digunakan
oleh brand, komunitas, public figure, partai politik, panitia seminar, konser musik serta
siapapun yang ingin mengenalkan produk atau jasanya melalui Facebook Ads (Suryadin,
2018).
Ada cukup banyak keuntungan yang akan didapatkan jika beriklan menggunakan
Facebook Ads.
1. Facebook Ads untuk Branding
2. Bisa Menampilkan Iklan Keapada Audience yang Spesifik
3. Berjualan Kepada Komunitas
4. Beriklan dengan Gambar atau Video
Berdasarkan tinjauan ekstensif literatur terkait, ditemukan bahwa variabel terkait
periklanan Facebook dipengaruhi oleh tiga karakteristik utama: hiburan, interaktivitas,
dan keinformatifan. Variabel-variabel tersebut kemudian digunakan sebagai parameter
penelitian ini (Ashmawy, 2014 dalam Bagas Julianto, 2017).
1. Hiburan, variabel hiburan membuat keadaan pikiran yang mengangkat
semangat terhadap iklan dan bahkan dapat membuat minat awal untuk iklan
2. Interaktivitas, respon langsung yang disebabkan oleh tindakan yang diambil
oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
3. Informativeness, salah satu bagian fundamental dari periklanan yang
menimbulkan pengaruh besar dalam mempengaruhi dan membentuk niat beli
konsumen adalah informasi yang disampaikan
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berdasarkan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada popolasi dan sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel biasanya merupakan pengumpulan data menggunakan instrument
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
69
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Tabel 1. Skala Likert
Keterangan (Pilihan) Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Kurang setuju 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
Sumber: (Sekaran & Bougie, 2017)
Definisi Operasional Variabel
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
No
. Variabel Devinisi Variabel Indikator
Ukura
n Skala Item
Variabel Dependen
1 Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian
adalah pengambilan
keputusan oleh
konsumen untuk
melakukan pembelian
suatu produk diawali
oleh adanya kesadaran
atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan
(Jason Djimantoro,
2020)
Minat
transaksional 1 − 5
Liker
t A1
Minat
refrensial 1 − 5
Liker
t A2
Minat
preferensial 1 − 5
Liker
t A3
Minat
ekploratif 1 − 5
Liker
t A4
No
. Variabel Devinisi Variabel Indikator
Ukura
n
Skal
a Item
Variable Independen
2
Unique
Selling
Propositio
n
Strategi Unique Selling
Proposition merupakan
suatu teknik kreatif yang
optimum. Hal ini
disebabkan karena
strategi tersebut dapat
memberikan alasan
pembeda yang sangat
jelas kepada konsumen
untuk memilih produk
pengiklan dibandingkan
penawaran yang
Favorability
(Keuntungan
yang
ditawarkan
jelas)
1 − 5 Liker
t B1
Believability
(Kualitas
yang
terjamin)
1 − 5 Liker
t B2
Distinctivene
ss (Inovasi
yang
dilakukan)
1 − 5 Liker
t B3
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
70
kompetitif lainnya
(Tarman Hidayat, 2019) Compatibility
(Ikatan secara
emosional)
1 − 5 Liker
t B4
Attractivenes
s (Daya tarik
yang
ditawarkan)
1 − 5 Liker
t B5
3
E-WOM
e-WOM adalah
komunikasi verbal antar
personal antara
kelompok yang tidak
masuk dalam satu
komunitas (terpisah) dan
bukan untuk tujuan
komersial (Jason
Djimantoro, 2020)
Berbagi
informasi 1 − 5
Liker
t C1
Kepercayaan
terhadap
informasi
1 − 5 Liker
t C2
Daya tarik
informasi 1 − 5
Liker
t C3
4 Facebook
Ads
Facebook Ads
merupakan sebuah fitur
yang disediakan oleh
Facebook untuk para
pebisnis online untuk
menawarkan atau
mengiklankan jualan
mereka. (Bagas Julianto,
2017)
Menghibur 1 − 5 Liker
t D1
Interaktif 1 − 5 Liker
t D2
Informatif 1 − 5 Liker
t D3
DISKUSI DAN HASIL
Uji Validitas Instrumen
Semua pernyataan mempunyai nilai korelasi di atas nilai kritis 5% yaitu 0,202
sehingga pernyataan-pernyataan dalam instrumen penelitian ini adalah signifikan dan
memiliki validitas.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
71
Tabel 3. Uji Validitas
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency atau derajat ketepatan
jawaban. Untuk pengujian ini digunakan statistical packaged for social sciences (SPSS)
versi 25. Setelah melakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi hasil
sebuah jawaban tentang tanggapan responden.
Tabel 4. Uji Reliabilitas
hasil pengujian variabel Keputusan Pembelian, Unique Selling Proposition, e-WOM
dan Facebook Ads seluruhnya adalah reliabel karena melebihi dari 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data, dalam penelitian ini hanya akan dideteksi melalui
analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS versi 25. Data
yang normal ditandai dengan sebaran titik-titik data diseputar garis diagonal. Hasil
pengujian normalitas data dapat dilihat pada gambar 3:
No Variabel Item
Variabel
Nilai Cronbach
Alpha Kehandalan
1 Keputusan Pembelian (Y) 4 0,811 Handal
2 Unique Selling Proposition (X1) 5 0,873 Handal
3 E-Wom (X2) 3 0,875 Handal
4 Facebook Ads (X3) 3 0,891 Handal
No Pertanyaan Variabel Koefisien
korelasi
Nilai
kritis 5%
(n=96)
Keterangan
1 A1
Y
0,620 0,202 Valid
2 A2 0,642 0,202 Valid
3 A3 0,674 0,202 Valid
4 A4 0,592 0,202 Valid
5 B1
X1
0,656 0,202 Valid
6 B2 0,717 0,202 Valid
7 B3 0,678 0,202 Valid
8 B4 0,756 0,202 Valid
9 B5 0,735 0,202 Valid
10 C1
X2
0,670 0,202 Valid
11 C2 0,784 0,202 Valid
12 C3 0,830 0,202 Valid
13 D1
X3
0,781 0,202 Valid
14 D2 0,838 0,202 Valid
15 D3 0,744 0,202 Valid
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
72
Gambar 3. Uji Normalitas
Dari grafik diatas terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk
memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel independent.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditentukan
adanya korelasi antar variable bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variable
independen. Untuk uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Hasil uji multikolinieritas yang diuji dengan SPSS versi
24 ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Uji Multikolinieritas
Tabel menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai
toleransi yang kurang dari 0,10, berarti tidak ada korelasi antara variable independen.
Hasil Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi penelitian ini.
Variabel Bebas Toleransi VIF Keterangan
Unique Selling Proposition (X1) 0,435 2,300 Non Multikolinieritas
e-WOM (X2) 0,330 3,027 Non Multikolinieritas
Facebook Ads (X3) 0,503 1,987 Non Multikolinieritas
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
73
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untukmenguji apakah dalam sebuah regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut dengan heterokedastisitas.
Berdasarkan hasil uji menggunakan SPPS versi 25 dapat dilihat:
Uji heterokedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas.
Analisis Deskriptif
Penelitian ini mengamati tiga variable bebas (independent variable) yaitu variabel
Unique Selling Proposition (X1), variabel e-WOM (X2) dan Facebook Ads (X3), juga
mengamati satu variabel terikat (dependent vaiable) yaitu Keputusan Pembelian (Y).
Pengujian Hipotesis
Hipotesis menyatakan bahwa factor-faktor Unique Selling Proposition (X1), e-
WOM (X2) dan Facebook Ads (X3) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)
minuman kopi kekinian harvies Coffee Banda Aceh.
Tabel 6. Koefisien Regresi
Variabel B Std Error Thitung Ttabel Sig.
Konstanta 0,241 0,306 0,788 1,665 0,433
Unique Selling Proposition (X1) 0,359 0,112 3,220 1,665 0,002
e-WOM (X2) 0,425 0,131 3,256 1,665 0,002
Facebook Ads (X3) 0,125 0,086 1,450 1,665 0,150
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
74
Berdasarkan hasil output komputer melalui program SPSS versi 25 seperti terlihat
di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= 0,241 + 0,359X1 + 0,425X2 + 0,125X3
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui sebagai berikut:
1) Koefisien Regresi (β)
a. Dalam penelitian ini konstanta adalah 0,241 artinya bilamana Unique Selling
Proposition (X1) e-WOM (X2) dan Facebook Ads (X3) dianggap konstan, maka
Keputusan Pembelian Kopi Kekinian pada Harvies Coffee Banda Aceh adalah
sebesar 0,241 pada satuan skala likert.
b. Koefisien regresi (X1) sebesar 0,359, artinya setiap 100% perubahan dalam
variable Unique Selling Proposition secara relatif akan meningkatkan keputusan
pembelian Kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh sebesar 35,9% dengan
asumsi variable X2 dan X3 dianggap konstan.
c. Koefisien regresi (X2) sebesar 0,425, artinya setiap 100% perubahan negative
dalam variable e-WOM secara relatif akan meningkatkan keputusan pembelian
kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh sebesar 42,5% dengan asumsi variable
X1 dan X3 dianggap konstan.
d. Koefisien regresi (X3) sebesar 0,125, artinya setiap 100% perubahan dalam
variabel Facebook Ads secara relatif akan meningkatkan keputusan pembelian
Kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh sebesar 12,5% dengan asumsi variable
X1 dan X2 dianggap konstan.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel yang
diteliti ternyata variabel e-WOM mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan
keputusan pembelian minuman kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh.
2) Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi
Tabel 7. Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,764a 0,584 0,570 0,563
a. Predictors: (Constant), Facebook Ads, Unique Selling Proposition, e-WOM
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
75
Dari tabel di atas diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,764 dimana dengan
nilai tersebut terdapat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat adalah
sedang sebesar 76,4%, artinya factor Unique Selling Proposition, e-WOM dan Facebook
Ads mempunyai hubungan yang kuat terhadap Keputusan pembelian minuman Kopi
kekinian pada Harvies Coffee Banda Aceh.
Sementara itu koefisien determinasi (Adjust R Square) yang diperoleh dengan
nilai sebesar 0,570 artinya bahwa sebesar 57% perubahan-perubahan dalam variabel
terikat (keputusan pembelian kopi kekinian pada Harvies Coffee Banda Aceh) dapat
dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam faktor Unique Selling Proposition, e-WOM
dan Facebook Ads. Sedangkan selebihnya 43% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
tiga variabel tersebut, seperti harga, lokasi dan kepuasan konsumen.
Uji Parsial (Uji T)
Keterangan:
Jika Thitung > Ttabel, tolak Ho, terima Ha
Jika Thitung < Ttabel terima Ho, tolak Ha
1. Variabel Unique Selling Proposition (X1) terhadap variable Keputusan Pembelian
(Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel 6 nilai Thitung yaitu 3,220, lebih besar dari
Ttabel yaitu 1,665, maka Keputusannya adalah menerima Ha1 dan menolak Ho1.
Artinya, kebijakan tentang variabell Unique Selling Proposition memperngaruhi
Keputusan Pembelian Kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh. Semakin baik
Unique Selling Proposition dijalankan oleh usaha tersebut maka semakin tinggi pula
tingkat Keputusan Pembelian.
2. Variabel e-WOM (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) secara parsial
dapat dilihat pada Tabel 6 nilai Thitung yaitu 3,256 lebih besar dari Ttabel yaitu 1,665
maka Keputusannya adalah menerima Ha2 dan menolak Ho2. Artinya, kebijakan
tentang variabel e-WOM berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kopi
kekinian Harvies Coffee Banda Aceh.
3. Variabel Facebook Ads (X3) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) secara
parsial dapat dilihat pada Tabel 6 nilai Thitung yaitu 1,450, lebih kecil dari Ttabel
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
76
yaitu 1,665, maka Keputusannya adalah menolak Ha2 dan menerima Ho2. Artinya,
kebijakan tentang variabel Facebook Ads tidak memperngaruhi secara signifikan
Keputusan Pembelian Kopi kekinian Harvies Coffee Banda Aceh.
Uji Simultan (Uji F)
Keterangan:
Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tabel 8. Annova
Dari tabel di atas terlihat Fhitung sebesar 43,062 adalah lebih besar dari Ftabel
yaitu 2,70 dan nilai signifikansinya adalah 0,000. Maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya secara serempak variabel Unique Selling Proposition, e-WOM dan Facebook Ads
berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian kopi kekinian Harvies
Coffee Banda Aceh.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Unique Selling Proposition berpengaruh terhadap Keputusan pembelian minuman
kopi kekinian pada Harvies Coffee Banda Aceh sebesar 3,220. Semakin meningkat
Unique Selling Proposition, semakin meningkat pula tingkat keputusan pembelian.
2. E-WOM mempengaruhi keputusan pembelian secara positif sebesar 3,256, jika
dinaikkan e-WOM dari kopi kekinian Harvies secara positif di media elektronik oleh
rata-rata konsumen Harvies Coffee Banda Aceh maka akan semakin meningkat pula
keputusan pembelian.
Model Sum of
Squares df
Mean
Square Fhitung Ftabel Sig.
1
Regression 40,881 3 13,627 43,062 2,70 0,000b
Residual 29,113 92 0,316
Total 69,994 95
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Facebook Ads, Unique Selling Proposition, e-WOM
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
77
3. Facebook Ads tidak mempengaruhi secara signifikan tehadap keputusan pembelian
kopi kekinian harvies Coffee Banda Aceh. Namun jika ditingkatkan secara positif
maka akan meningkatkan Keputusan pembelian di Harvies Coffee Banda Aceh.
4. Unique Selling Proposition, e-WOM dan Facebook Ads secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian kopi kekinian pada Harvies Coffee Banda
Aceh terlihat dari nilai Fhitung yaitu 43,062.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Pihak Harvies Coffee agar meningkatkan Unique Selling Proposition dari usaha dan
produknya, menciptakan kelebihan dan perbedaan menonjol yang menguntungkan
konsumen, terus berkreasi juga inovasi pada produk.
2. Menciptakan kesan menarik pada produk, hal ini akan menaikkan e-WOM terkait
Harvies Coffee di media elektronik secara positif dan akan berdampak pada
keputusan pembelian.
3. Dalam menjalankan Facebook Ads diperlukan kreatifitas yang tinggi, promosikan
produk dengan informasi yang memang diperlukan audiens, serta tampilan dan
tawaran menarik pada iklan online (konten bersponsor) akan lebih menggugah
pengguna platform untuk berinteraksi dengan pengiklan bahkan membeli produk.
4. Untuk penelitian selanjutnya supaya tidak hanya meneliti variabel pada penelitian ini,
tapi juga tentang variabel lainnya seperti; konten media sosial, database marketing,
customer relationship management (CRM), volume penjualan dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagas Julianto, R. (2017). The Influence of Facebook Advertising on Purchase Intention.
Skripsi, (1), 43. Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004
Baransano, I. B. (2015). Pengaruh Media Advertising Facebook Terhadap Keputusan
Pembelian Telur Organik Srikandi (Studi Kasus Periklanan Melalui Facebook
Pada Cv. Laras Inti Agrisatwa Jember). 1–14.
Djimantoro, J., & Gunawan, V. C. (2020). Pengaruh E-Wom, Kualitas Makanan Dan
Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Rumah Makan Kakkk
Ayam Geprek. Universitas Kristen Petra, X(X), 187–196.
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
78
Duffett, R. G. (2015). Facebook advertising’s influence on intention-to-purchase and
purchase amongst Millennials. Internet Research.
Hastina, P. (2017). Pengaruh Dimensi Electronic Word of Mouth (E-Wom) Di Media
Sosial Instagram Terhadap Keputusan Pembelian Pada Café.
Http://Digilib.Unila.Ac.Id/Id/Eprint/25225
Ivan Sindunata, B. A. W. (2018). Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap
Keputusan Pembelian Di Agoda.Com. Hospitality Dan Manajemen Jasa, 6(1),
128–138.
Kotler, P. Keller, KL. (2012). Marketing Management. Pearson Education UK: Global
Edition.
Mahgpiroh, A. (2017). Analisis Pengaruh Electronic Word of Mouth Dan Citra Destinasi
Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung
Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Handle/123456789/40751
Meilinda, A. (2018). Analisis Unique Selling Proposition Pada Kegiatan Promosi Rumah
Makan. Ejournal Llmu Komunikasi, 6(2), 28–42.
Nganga, D. (2017). The Significance of Unique Selling Proposition on Consumer
Purchasing Decisions in Hotels. Theseus.Fi, March.
Https://Www.Theseus.Fi/Bitstream/Handle/10024/132800/Nganga_Diana.Pdf?S
equence=1&Isallowed=Y
Niu, Y., & Wang, C. L. (2016). Revised Unique Selling Proposition: Scale Development,
Validation, And Application. Journal of Promotion Management, 22(6), 874–896.
Https://Doi.Org/10.1080/10496491.2016.1214209
Pebrianti, W., Arweni, A., & Awal, M. (2020). Digital Marketing, E-Wom, Brand
Awareness Dan Keputusan Pembelian Kopi Milenial. Jurnal Ilmu Ekonomi &
Sosial, 11(1), 48–56. Https://Doi.Org/10.35724/Jies.V11i1.2848
Puspita, D. (2020). Strategi Komunikasi Pariwisata Kota Bengkulu Studi Unique Selling
Proposition. Program Visit 2020 Wonderful Bengkulu Dyaloka. 2019–2021.
Şahin, İ. (2019). Social Media Marketing And E-Wom: Young Consumers’ Online Brand
-Related Activities, Attitudes and Engagement Sosyal Medya Pazarlaması Ve Ele
Ktronik Ağızdan Ağza Iletişim: Genç Tüketicilerin Markaya Yönelik Çevrimiçi
Aktiviteleri, Tutumları Ve Etkileşimleri. 10(1).
BIDIG: Jurnal Bisnis Digital
Volume 1 No. 1. January-June 2021
ISSN: ; E-ISSN:
DOI: 10.37598/jbidig.v1i1.1
79
Sekaran, U., & Bougie. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian. In Metode Penelitian Untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian (6th Ed. Buku 1). Salemba Empat.
Sekaran, U., & Bougie. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian. In Metode Penelitian Untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian (6th Ed. Buku 2). Salemba Empat.
Suryadin. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Target Pemasangan
Iklan di Facebook Ads Menggunakan Metode Saw. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Tarman Hidayat, A. (2019). Membangun Brand Equity Dengan Brand Communication
Dan City Branding Kota Tasikmalaya Sebagai Kota Kerajinan Berdasarkan
Unique Selling Proposition (Kasus Pada Masyarakat Kota Tasikmalaya). Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Tjiptono, & Fandy. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Websindo. (2019). Indonesia Digital 2019: Media Sosial - Websindo.
https://Websindo.Com/Indonesia-Digital-2019-Media-Sosial/ Accessed: 2019
Wikipedia.org, (2021). Milenial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial. Accessed: 2021-01-23
Wiridjati, W., & Roesman, R. R. (2018). Fenomena Penggunaan media sosial dan
pengaruh teman sebaya pada generasi milenial terhadap keputusan pembelian.
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 11(2), 275-290.
Zahrul Atik, A., & Syaichu, A. (2017). Pengaruh Promosi Menggunakan Facebook Ads
Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Cokelat Japo. Ilmu – Ilmu Teknik -
Sistem, 14(3), 1–11.