16
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1 Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 P-ISSN 2598-0637 E-ISSN 2621-5632 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 579 ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD AL- HARIRI Moch. Charis Mahda Fiqiyah, Aulia Tazqiatul Ummah, Abdur Rahman Frima Universitas Negeri Malang [email protected] ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bahr yang terdapat dalam kitab Syaraful Anam. Bahr merupakan salah satu bagian dari ilmu Arudh yang membahas mengenai pola- pola yang terdapat dalam suatu syiir. Bahr memiliki beberapa macam jenis seperti: Bahr Basith (البسيط(, Bahr Rajaz (الرجز), Bahr Sari’ (السريع), Bahr Ramal (رملال), Bahr Khafif ) يف الخف), Bahr Madid (المديد), Bahr Mutadarik (المتدارك), Bahr Thawil (طويلال), Bahr Mutaqarib (لمتقاربا), Bahr Wafir (الوافر), Bahr Hazaj (الهزج), Bahr Kamil (كاملال), Bahr Munsarih (المنسرح), Bahr Mujtas (المجتث), Bahr Mudhori’ (لمضارعا), dan Bahr Muqtadib (المقتضب). Kitab Syaraful Anam adalah kitab maulid karangan Syaikh Syihabuddin Ahmad al-Hariri. Kitab Syaraful Anam merupakan kitab yang berisi sholawat dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW yang masih banyak digunakan dalam acara - acara maulidan di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian studi pustaka (library research) dengan metode deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini adalah para pembelajar tertarik untuk mempelajari ilmu Arudh yang berguna untuk mengetahui kaidah syiir yang benar. KATA KUNCI : Syiir, Ilmu Arudh, Bahr, Kitab Syaraful Anam Jakop Sumarjo (dalam Mahliatussikah, 2015 : 4) menyatakan bahwa “sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona yang indah dengan alat bahasa”. Karya sastra sebagai wujud dari hasil pemikiran manusia yang diciptakan untuk diapresiasikan oleh pembaca. Salah satu produk karya yang sampai saat ini diapresiasi oleh penikmatnya yaitu puisi. Puisi menggunakan kata sebagai salah satu elemen pembentukannya, kata tersebut kemudian ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk karya seni yang dapat membangkitkan emosi. Karya seni tersebut berupa pola bunyi teratur untuk menghadirkan nuansa musikalitas bernilai estetika tinggi. Puisi dalam masyarakat tradisional Arab dikenal dengan istilah Syi’ir. sejarah kesusastraan Arab telah mengungkapkan bahwa kebiasaan bangsa Arab pada umumnya adalah senang menggubah syair. Seorang penyair Arab dalam menggubah syair memiliki tujuan tertentu seperti diawal kemunculannya syair digunakan untuk menjelek-jelekan atau memuji suatu kabilah. Tradisi ini begitu

ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 579

ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM

KARYA SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD AL- HARIRI

Moch. Charis Mahda Fiqiyah, Aulia Tazqiatul Ummah, Abdur Rahman

Frima

Universitas Negeri Malang

[email protected]

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bahr yang terdapat dalam kitab Syaraful Anam. Bahr merupakan salah satu bagian dari ilmu Arudh yang membahas mengenai pola- pola yang terdapat dalam suatu syiir. Bahr memiliki beberapa macam jenis seperti: Bahr Basith Bahr ,(الرمل) Bahr Ramal ,(السريع) ’Bahr Sari ,(الرجز) Bahr Rajaz ,)البسيط)Khafif ) الخفيف ), Bahr Madid (المديد), Bahr Mutadarik (المتدارك), Bahr Thawil ,(الهزج) Bahr Hazaj ,(الوافر) Bahr Wafir ,(المتقارب) Bahr Mutaqarib ,(الطويل)Bahr Kamil (الكامل), Bahr Munsarih (المنسرح), Bahr Mujtas (المجتث), Bahr Mudhori’ (المضارع), dan Bahr Muqtadib (المقتضب). Kitab Syaraful Anam adalah kitab maulid karangan Syaikh Syihabuddin Ahmad al-Hariri. Kitab Syaraful Anam merupakan kitab yang berisi sholawat dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW yang masih banyak digunakan dalam acara - acara maulidan di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian studi pustaka (library research) dengan metode deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini adalah para pembelajar tertarik untuk mempelajari ilmu Arudh yang berguna untuk mengetahui kaidah syiir yang benar.

KATA KUNCI : Syiir, Ilmu Arudh, Bahr, Kitab Syaraful Anam

Jakop Sumarjo (dalam Mahliatussikah, 2015 : 4) menyatakan bahwa “sastra

merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,

perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang

membangkitkan pesona yang indah dengan alat bahasa”. Karya sastra sebagai

wujud dari hasil pemikiran manusia yang diciptakan untuk diapresiasikan oleh

pembaca. Salah satu produk karya yang sampai saat ini diapresiasi oleh

penikmatnya yaitu puisi. Puisi menggunakan kata sebagai salah satu elemen

pembentukannya, kata tersebut kemudian ditata sedemikian rupa sehingga

menghasilkan bentuk karya seni yang dapat membangkitkan emosi. Karya seni

tersebut berupa pola bunyi teratur untuk menghadirkan nuansa musikalitas bernilai

estetika tinggi.

Puisi dalam masyarakat tradisional Arab dikenal dengan istilah Syi’ir. sejarah

kesusastraan Arab telah mengungkapkan bahwa kebiasaan bangsa Arab pada

umumnya adalah senang menggubah syair. Seorang penyair Arab dalam

menggubah syair memiliki tujuan tertentu seperti diawal kemunculannya syair

digunakan untuk menjelek-jelekan atau memuji suatu kabilah. Tradisi ini begitu

Page 2: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 580

kuat dan berlangsung lama sampai penggubahan syair ditujukan untuk memuji

Nabi besar Muhammad SAW.

Struktur fisik syair tradisional Arab memiliki ciri khas tersendiri yang

menjadikan bentuk karya sastra ini memiliki nilai seni. Salah satu faktor

yang menjadikan syair tradisional Arab memiliki nilai seni yaitu struktur fisik

yang memiliki pola dalam tiap baitnya dan di akhir bait terdapat rima. Pola dan

rima ini dijabarkan dalam salah satu ilmu kaidah puisi Arab yaitu Ilmu Arudh

dan Qofiyah. Menurut Mas’an Hamid (1995: 75), Peletak batu pertama kedua ilmu

ini adalah Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi al-Azdi al-Bashri syekh sibaweh.

Beliau dilahirkan di Basrah pada tahun 100 H dan meninggal disana pada tahun 170

H , di samping itu al-Khalīl juga merupakan orang pertama yang meletakkan

dasar-dasar penyusunan kamus Arab. Dari hasil temuan tersebut kemudian

dijadikan rujukan sebagai pembeda antara syair dengan karya sastra lainnya

sekaligus sebagai penentu pola syair yang benar dan salah.

Menurut Chotibul Umam (1992:4), Aruđ (عروض) ditinjau dari sisi etimologis

memiliki arti diantaranya adalah jalan yang sulit, arah, kayu yang merintangi di

tengah-tengah rumah atau kemah, awan yang tipis, Mekah al-Mukarramah,

Madinah al-munawwarah. Ditinjau dari sisi terminologi, ilmu Aruđ (علم العروض)

berarti Ilmu untuk mengetahui benar atau rusaknya pola (أوزان) puisi Arab dan

perubahan-perubahan yg terjadi di dalamnya. Objek kajian Ilmu ini adalah puisi

arab tradisional, yaitu puisi arab yang masih terikat dengan pola puisi (الكلام الموزون).

Sedangkan tujuan umum mempelajari ilmu ini adalah agar mampu membedakan

antara puisi dengan karya sastra lainnya, untuk memelihara dari perbuatan

mencampur-adukkan antara satu pola puisi dengan pola lainnya, dan menghindari

terjadinya perubahan-perubahan yang dilarang.

Mas’an Hamid (1995:83) menambahkan bahwa ilmu ‘Aruđ berguna untuk

mempermudah seseorang dalam membaca teks-teks sastra kuno atau puisi-puisi

arab lama. Chotibul Umam (1992:6) mengatakan bahwa Ilmu Aruđ pertama kali

diperkenalkan oleh Al-Khalil ibn Ahmad ibn ‘Amr bin Tamim. Dilatarbelakangi

oleh pengamatannya kepada para penyair pada masa itu yang menciptakan puisi

tanpa aturan-aturan (أوزان), Hal ini disebabkan oleh terkikisnya bakat mereka dalam

hal itu serta adanya asimilasi dengan bakat orang luar (أعجمي), maka ia mulai

menghimpun puisi-puisi mereka lalu mengklasifikasinya berdasarkan jenis-jenis

pola puisi. Pola-pola itu kemudian diberinya nama buhur (بحور ). Lalu ia lanjutkan

dengan mencari bagian-bagian puisi yang mengalami perubahan. Kesemuanya ini

ia namakan ilmu ‘Aruđ. Ia namakan Ilmu ‘Aruđ karena ia bermukim di tempat yang

bernama ‘Aruđ yaitu Mekah al-Mukarromah.

BAHR / POLA PUISI

Menurut Mamat Zaenuddin (2007: 24), Kata Bahr menurut bahasa berarti laut,

sedangkan menurut istilah dalam ilmu Arudh , Bahr adalah wazan (timbangan)

tertentu yang dijadikan pola dalam menggubah syiir Arab. Merry Choironi (2011:

Page 3: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 581

5-8) menjelaskan satu persatu dari pola syiir / Bahr, yang dilengkapi dengan

penjelasan dari Hanik Mahliatussikah : (2015: 29-35) tentang macam - macam bait

dari masing-masing Bahr, berikut adalah penjelasannya :

1) Bahr Basiţ (البسيط), dinamakan demikian karena dimulai dengan 2 buah sabab

pada taf’ilah pertama yang terdiri atas 7 huruf. Bahr ini terdengar lebih lembut

dari bahr ţawil (الطويل) sehingga banyak dipakai oleh para penyair Muwallidin

dan penyair masa jahiliyah. Bahr basit memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam

(8 Taf’ilah) مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن dan Bait Majzu’

(6 Taf’ilah) مستفعلن فاعلن مستفعلن #مستفعلن فاعلن مستفعلن .

2) Bahr Rajaz (الرجز), dinamakan demikian karena semua taf’ilahnya sama dan

sedikit hurufnya serta karena getarannya. Ia bergetar disebabkan oleh

pembolehan membuang 2 huruf pada tiap taf’ilah. Bangsa Arab menyebut

unta yang sedang meringkih dengan rajza’ (رجزاء). Biasanya bangsa Arab

bernyanyi sambil menghalau unta mereka dengan menggunakan bahr ini.

Bahr ini pula yang mirip dengan prosa, karena banyak mengalami perubahan.

Di samping itu bahr ini banyak dipakai pada akhir pemerintahan Umayyah

dan awal Abbasiyah yang dikenal dengan Arjuzah (الأرجوزة). Mereka

menggunakannya untuk memberi semangat kepada para pejuang di medan

perang. Terdapat 4 macam bait dalam bahr rajaz, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah)

Bait Majzu’(4 Taf’ilah) , مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن مستفعلن مستفعلن مستفعلن

Bait ,مستفعلن مستفعلن مستفعلن Bait Masythur (3 Taf’ilah) ,مستفعلن مستفعلن # مستفعلن

Manhuk (2 Taf’ilah) مستفعلن مستفعلن.

3) Bahr Sari’ (السريع), dinamakan demikian karena memiliki irama yang cepat,

itu disebabkan karena terdiri atas 3 taf’ilah dan 7 sabab. Sebagaimana

diketahui bahwa sabab itu lebih cepat dari watad. Bahr ini biasanya digunakan

untuk puisi deskriptif dan melukiskan perasaan. Para penyair jahiliyah jarang

menggunakan bahr ini. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6

Taf;ilah) مفعولاتمستفعلن مستفعلن مفعولاتمستفعلن مستفعلن # dan Bait Masytur (3

Taf’ilah) مفعولاتمستفعلن مستفعلن .

4) Bahr Ramal (الرمل), ramal artinya cepat dalam berjalan kaki, oleh sebab itu

bahr ini dinamakan ramal karena memiliki irama yang cepat disebabkan

terdiri atas 3 taf’ilah yang sama. Bahr ini banyak digunakan untuk puisi

gembira (الفرح), sedih (الحزن), dan zuhud (الزهد). Bahr ini memiliki 2 macam

bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلاتن# فاعلاتن فاعلاتن .

5) Bahr Khafif (الخفيف), dinamakan demikian karena ringan (خفة) harakatnya,

walaupun kelembutannya mirip dengan bahr wafir, tapi lebih mudah dari

wafir. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) فاعلاتن

فاعلاتن dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن # مستفع لن فاعلاتن

.فاعلاتن مستفع لن # مستفع لن

6) Bahr Madid (المديد), dinamakan demikian karena terpaparnya 2 buah sabab di

setiap taf’ilah yang berhuruf 7. Adapula yang menyebutkan karena

terpaparnya watad majmu’ di tengah-tengah. Bahr ini jarang digunakan dan

termasuk bahr pendek yang sebaiknya dipakai untuk puisi rayuan ( الغزل ),

Page 4: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 582

puisi-puisi nyanyian dan nasyid. Bahr Madid hanya memiliki 1 macam bait,

yaitu Bait Majzu’ (6 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلن فاعلاتن .فاعلاتن فاعلن فاعلاتن #

7) Bahr Mutadarik (المتدارك), dinamakan demikian karena al-Akhfasy telah

menemukan lebih dahulu dari gurunya. Bahr ini disebut juga Muhdaş (المحدث)

atau khabab (الخبب) dan Mukhtara’ (المخترع).. Bahr ini memiliki 2 macam bait,

yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # dan Bait

Majzu’ (6 Taf’ilah) فاعلن فاعلنفاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # .

8) Bahr ţawil (الطويل), dinamakan demikian karena merupakan bahr yang paling

sempurna untuk digunakan, karena bahr ini hampir tidak pernah rusak.

Biasanya bahr ini dipakai untuk puisi semangat (الحماسة), puisi yang bertujuan

untuk berbangga-bangga atau sombong (الفخر), atau puisi cerita (القصص). Bahr

ini hanya memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فعولن مفاعيلن

.فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن # فعولن مفاعيلن

9) Bahr Mutaqarib (المتقارب ), dinamakan demikian karena mengandung taf’ilah-

taf’ilah yang sama, yaitu yang terdiri atas 5 huruf, jadi 1 taf’ilah diulang

sebanyak 8 kali. Bahr ini lebih cocok untuk tema yang bertujuan untuk

menumbuhkan kekuatan daripada kelembutan. Bahr ini memiliki 2 macam

bait, yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فعولن فعولن فعولن فعولن #فعولن فعولن فعولن فعولن

dan Bait Majzu’ (6 Taf’ilah) فعولن فعولن فعولن # فعولن فعولن فعولن.

10) Bahr Wafir (الوافر), dinamakan demikian banyak harakatnya di dalam

taf’ilahnya, juga merupakan bahr yang paling sering digunakan dan paling

banyak dipakai untuk puisi sombong (الفخر) dan ratapan (الرثاء). Bahr ini

memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن#

علتنمفاعلتن مفا dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن .مفاعلتن مفاعلتن #

11) Bahr Hazaj (الهزج), dinamakan demikian karena konon bangsa Arab

bernyanyi (تهزج) dengan menggunakan bahr ini. Adapun bahr ini memiliki

satu macam bait, yaitu bait Majzu’ (4 Taf’ilah) : مفاعيلن مفاعيلن .مفاعيلن مفاعيلن #

12) Bahr Kamil ( كاملال ), dinamakan demikian karena taf’ilah dan harakatnya

sempurna. Bahr ini mengandung paling banyak huruf dan terdapat 30 harakat.

Bahr ini pun cocok untuk semua jenis puisi, sehingga sering dipakai baik oleh

penyair kuno maupun modern. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait

Tam (6 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن متفاعلن dan Bait Majzu’

(4 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن. # متفاعلن متفاعلن.

13) Bahr Munsarih (المنسرح), dinamakan demikian karena mudah dan ringan

untuk diucapkan.Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah)

dan Bait Manhuk (2 Taf’ilah) مستفعلن مفعولات مستعلن #مستفعلن مفعولات مستعلن

.مستفعلن مفعولات

14) Bahr Mujtaş (المجتث), dinamakan demikian karena mengambil dari bahr khafif

dengan memotong (اجتث) atau membuang taf’ilah pertamanya, yaitu فاعلاتن.

Bahr ini memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Majzu’(4 Taf’ilah) مستفع لن فاعلاتن

.مستفع لن فاعلاتن #

15) Bahr Muđhari’ (المضارع),dinamakan demikian karena kemiripannya

dengan bahr khafif ketika salah satu taf’ilahnya terdiri atas watad (مضارعته)

Page 5: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 583

majmu’ dan watad mafruq. Bahr ini jarang digunakan. Bahr ini memiliki 1

macam bait, yaitu Bait Majzu’(4 Taf’ilah) مفاعيلن فاعلات #مفاعيلن فاعلات.

16) Bahr Muqtadib (المقتضب), dinamakan demikian karena mengambil dari bahr

munsarih dengan memotong ( قتضبا ) taf’ilah pertamanya, yaitu مستفعلن . Bahr

ini jarang digunakan.Bahr ini memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Majzu’ (4

Taf’ilah) مفعولات مستفعلن # مفعولات مستفعلن.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Nyoman

Khuta Ratna (2004: 53) mengatakan bahwa Metode deskriptif analitik adalah suatu

metode yang digunakan untuk menemukan dan mengungkapkan permasalahan

sistematis, dengan cara mendeskripsikan data-data disusul dengan analisis. Metode

ini digunakan untuk menganalisis syiir dan mendeskripsikan bahr dari Kitab

Syaraful Anam Karya Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry.

Rancangan Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka (library research).

Penelitian library research adalah penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan

suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam

terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya

dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber

pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

Ada dua macam jenis penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena

data pada penelitian ini adalah data deskriptif maka penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif.

Data penelitian ini adalah syiir- syiir yang ada dalam Kitab Syaraful Anam Karya

Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry . Sumber data penelitian ini adalah Kitab

Syaraful Anam Karya Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry yang berjumlah 50

halaman dan di dalamnya memuat 12 syiir yang berisi pujian dan sholawat terhadap

nabi Muhammad SAW. Karena pembahasan pada makalah ini terbatas, maka

peneliti mengambil 5 bait teratas dari 9 syiir sebagai sampel untuk diteliti.

Instrumen penelitian digunakan dalam memperoleh suatu data. Instrumen dalam

penelitian ini adalah peneliti sendiri (Human Instrumen) yang dibantu dengan tabel

pengumpul data. Sebagaimana Penjelasan Bogdan dan Biklen (dalam Ainin,

2013:118) penelitian yang digunakan dalam pendekatan kualitatif dilakukan dalam

latar alamiah (Natural Setting) dan instrumen utamanya manusia. Peran peneliti

dalam penelitian ini adalah sebagai figur utama dalam semua proses penelitian.

Peneliti bertindak sebagai instrumen dan pengumpul data yang berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih sumber data, melakukan pengumpulan data

menggunakan tabel pengumpul data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat

kesimpulan atas temuan. Prosedur yang dilaksanakan untuk mengumpulkan data

adalah membaca syiir- syiir yang diteliti secara intensif dan berulang-ulang,

mendaftar data yang diperoleh, dan mengklasifikasikan data berdasarkan focus

penelitian, yaitu Bahr pada syiir-syiir tersebut.

Page 6: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 584

Dalam pengumpulan data penelitian digunakan teknik kepustakaan, Karena

penelitian ini bersifat penelitian kualitatif. Penelitian yang bersifat kualitatif, data

yang diperoleh adalah data deskriptif, berupa data tertulis atau lisan dari sejumlah

orang dan prilaku yang dapat dipahami. Hanya saja dalam penelitian ini, data yang

mungkin diperoleh adalah data tertulis saja. Karena penelitian ini berupa penelitian

teks dengan tahapan sebagai berikut: 1) membaca dan memahami Syiir Kitab

Syaraful Anam secara cermat; 2) menulis kembali syiir dalam Kitab Syaraful Anam

sesuai teks aslinya kedalam tulisan digital; dan 3) mencatat hal yang penting sesuai

dengan permasalahan penelitian.

Menurut Ainin (2013:13), analisis data merupakan salah satu rangkaian kegiatan

penelitian yang penting dan menentukan. Data yang telah tersusun di dalam tahap

pengumpulan data kemudian dianalisis. Adapun langkah – langkah dalam

menganalisis ialah : 1) Memenggal Syiir (Taqhthi’ asy-syi’ri) ; 2) menentukan Bahr

yang digunakan dalam syiir; 3) Menganalisis Bahr setiap Bayt; 4) Membaca buku

– buku yang relevan dalam penelitian; 5) menyimpulkan hasil penelitian.

Mamat Zaenuddin (2007: 42) mengatakan yang dimaksud membuat potongan-

potongan pada puisi (Taqhthi’ asy-syi’ri) satu persatu huruf, seperti :

إلــهي لست للفردوس أهلا # ولا أقوي علي النار الجحيم0/0//0 /0/ 0// 0/0/0/ / 0/0/ /0/0/0/ / 0/ 0/0//

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam mentaqhti’ puisi adalah :

1) Garis miring (/) sebagai symbol huruf hidup, tanda bulat (o) untuk huruf mati

2) Hanya menuliskan apa yang terucapkan, misalnya علي النار, ditaqti’ dengan

/o/o// (hidup bagi huruf ع – hidup bagi huruf ل – mati bagi huruf ل,أ, ي – hidup

bagi huruf ن – mati bagi huruf ا – hidup bagi huruf ر).

3) Huruf yang menggunakan tasydid (misal س ) dituliskan dengan dua symbol;

symbol o (mati) untuk yang pertama dan / (hidup) untuk yang kedua.

4) Huruf yang menggunakan tanwin (misal ;dituliskan dengan dua symbol ( سا

symbol / (hidup) untuk yang pertama dan o (mati) untuk yang kedua.

5) Huruf yang bermad (berbunyi panjang seperti س~ atau س ) dituliskan dengan

dua symbol; symbol / (hi dup) untuk yang pertama dan o (mati) untuk yang

kedua.

6) Huruf mim (م) yang merupakan tanda jamak, terkadang dipanjangkan, seperti

./dengan taqti’ o///o كلهمو menjadi كلهم :

7) Huruf yang berharakat di akhir ‘Aruđ (عروض) dituliskan berbunyi panjang

8) Huruf ha (هـ) yang menunjukkan đhamir dituliskan berbunyi panjang.

Page 7: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 585

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penulis akan memaparkan hasil dari Taqhthi’ asy-syi’ri, berikut adalah

pemaparannya :

Syiir ke-1

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

لام عليك زين الأنبياء 1 الس

/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،

فاعلاتن متعلن فالتن متعلن

قى الأتقياء لام عليك أت 4 الس

/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،

فاعلاتن متعلن فالتن متعلن

لام عليك الأصفياء أصفى 3 الس

/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،

فاعلاتن متعلن فالتن متعلن

لام عليك أزكى الأزكياء 1 الس

/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،

فاعلاتن متعلن فالتن متعلن

ماء لام عليك من رب الس 5 الس

/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،

فاعلاتن متعلن فالتن متعلن

Pembahasan dimulai dari syiir pertama kitab Syaraful Anam. Pada syiir ini ditemukan beberapa perubahan / Zihaf . Perubahan tersebut adalah Tasy’iş dan

Khabl. Menurut Mamat Zaenuddin (2007:16), Tasy’iş adalah membuang huruf

awal watad majmu’ yang terjadi pada Taf’ilah ن ت لا اع ف menjadi ن ت الا ف . Sedangkan

Khabl adalah Membuang huruf kedua dan keempat yang mati seperti pada taf’ilah

Karena syiir ini mengikuti wazan .مستفعلن yang berasal dari taf’ilah متعلن

maka syiir ini mengikuti pola Bahr Khafif فاعلاتن مستفعلن # فاعلاتن مستفعلن

dengan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah)

Syiir ke-2

Page 8: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 586

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

ما صلى 1 صلاة وتسليم وأزكى التحية على من عليه الله رب الس

//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،0//،

فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن

يا حبذا بدراا بذاك الحمى يجلى 2 بشهر ربيع قد بدا ن وره الاعلى ف

//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،/،/،

فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن

ما قالوا له مرحباا أهلاا 3 أنارت به الاكوان شرقا ومغربا وأهل الس

//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،

فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن

له في خلعة عة ستجلىالحسن ي فما مث 4 وألبس ث وب الن ور عزا ورف

//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،///،/،/،//،/،//،//،

فعولن مفاعلن فعول مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن

ا رآه البدر حار وشاهد منه ب هجةا تسلب العقلا 5 لحسنه ولم

//0///0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/0//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعيلن

Pada syiir yang ke-2 ini ditemukan perubahan (Zihaf), yaitu Qabdh. Menurut Mamat

Zaenuddin (2007:15) Qabdh adalah Membuang huruf kelima yang mati. Perubahan

tersebut dapat kita temukan pada bait ke 3-5, pada taf’ilah مفاعلن yang berasal dari

ن فعول yang berasal dari فعول dan taf’ilah ,مفاعيلن . Karena syiir ini mengikuti

wazan مفاعيلنفعولن مفاعيلنولن فع مفاعيلنفعولن # maka pola فعولن مفاعيلن

syiir kedua ini adalah Bahr Thawil dengan Bait Tam (8 Taf’ilah).

Syiir ke-3

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

قل ن ت مس في أب راجها ت قلت في أصلاب أرباب سودد كذا الش ن 1 ت

Page 9: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 587

//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،

فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن

ل 2 تشرفت وسرت سريا في بطون بحمل عليه في الأمور المعو

//0/0//0//0//0/0//0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعلن مفاعلنفعولن

هم بدا منك بدر بالجمال مسربل 3 هنيئا لقوم أنت فيهم ومن

//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن

4 ولله وقت جئت فيه وطالع على أهل الوجود ومقبل سعيد

//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،

فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن

عداد ماقطر من السحب ي نزل 5 ثم سلامه عليه صلاة الله بت

//0/0//0/0/0//0/0//0//0 //،/،//،/،/،//0/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن

Pada syiir ke-3, sama seperti syiir sebelumnya ditemukan perubahan Qabdh

, yaitu di bait ke 1-5 pada taf’ilah مفاعلن yang berasal dari مفاعيلن. Juga pada bait

ke-3 terdapat taf’ilah فعول yang berasal dari ن فعول . Karena syiir ini mengikuti

wazan مفاعيلنفعولن مفاعيلنفعولن مفاعيلنفعولن # maka pola فعولن مفاعيلن

syiir ini adalah Bahr Thawil dengan Bait Tam (8 Taf’ilah).

Syiir ke-4

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

وقد ور من وجناته ي ت ورد والن ه مت 1 ولد الحبيب وخد

/0/0//0///0//0///0//0 ///،//،///،//،///،//،

متفاعلن متفاعلن متفاعلن فاعلن متفاعلن متفاعلنمت

ه ي تجدد ولد له لا ي ولد الحبيب وخد 2 ولد الحبيب ومث

///0//0///0//0///0//0 ///،//،///،//،/،/،//،

Page 10: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 588

فاعلنمتفاعلن متفاعلن مت متفاعلن متفاعلن متفاعلن

3 االن ق ولد الذي لولاه ما عشق كلا ولذكر الحمى والمعهد

/0/0//0///0//0/0/0//0 ///،//،/،/،//،///،//، فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت

4 ولد الذي لولاه ما ذكرت ق با أصلاا ول كان المحصب ي قصد

/0/0//0/0/0//0///0//0 ///،//،/،/،//،///،//،

فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلن متفاعلنمت فاعلن مت

ه ياصاح غصن أملد 5 هذا الوفي بعهده هذا الذي من قد

/0/0//0/0/0//0/0/0//0 /،/،//،///،//،/،/،//، فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت فاعلنفاعلن مت فاعلن مت مت

Perubahan/zihaf yang terjadi pada syiir ke-4 adalah Iđmar. Menurut Mamat

Zaenuddin (2007:15) , Iđmar adalah mematikan huruf kedua yang hidup.

Perubahan tersebut dapat kita lihat pada bait ke 1-5, pada taf’ilah ن ل اع ف ت م yang

berasal dari taf’ilah ن ل اع ف ت م . Karena syiir ini mengikuti wazan متفاعلن متفاعلن

maka pola yang diikuti adalah Bahr Kamil متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن

dengan Bait Tam (6 Taf’ilah)

Syiir ke-5

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

1 لله الذي أعطاني الحمد هذا الغلام الطيب الأردان

/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،

مستفعلن مستفعلن مستعلن مستفعلن مستفعلن مستعلن

يت ذي الأركان 2 قد ساد في المهد على الغلمان أعيذه بالب

//0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،

مستفعلن مستفعلن مستعلن متفعلن مستفعلن مستعلن

يان أعيذه من شر ذي شنان 3 حت أراه بالغ الب

//0//0/0/0//0//0/0 /،/،//،//،//،//،/،

Page 11: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 589

مستفعلن متفعلن متعلن متفعلن مستفعلن متعلن

نان من حاسد أنت الذي سميت في القرآن 4 مضطرب العي

/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،

مستفعلن مستفعلن مستعلن مستفعلن مستفعلن مستعلن

5 أحمد مكت وب على الجنان صلى عليك الله في الأحيان

/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،///،/،/،//،//،/، مستعلن مستفعلن متعلن مستفعلن مستعلنمستفعلن

Pada syiir ke-5 ini ditemukan beberapa perubahan, yaitu Thayy, khabn, dan Khabl. Menurut Mamat Zaenuddin (2007:15), Thayy adalah membuang huruf

keempat yang mati, seperti pada taf’ilah مستعلن yang berasal dari مستفعلن . lalu

khabn adalah membuang huruf kedua yang mati, seperti pada taf’ilah متفعلن yang

berasal dari taf’ilah مستفعلن. Sedangkan Khabl adalah Kumpulan Khabn dan ţhayy

(Membuang huruf kedua dan keempat yang mati) seperti pada taf’ilah متعلن yang

berasal dari taf’ilah مستفعلن. Karena syiir ini mengikuti wazan مستفعلن مستفعلن

maka syiir ini mengikuti Bahr Rajaz dengan مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن

Bait Tam (6 Taff’ilah)

Syiir ke-6

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

1 يا نبي سلام عليك يا رسول سلام عليك

/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،

فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

2 ياحبيب سلام عليك صلوات الله عليك

/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،

فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

فت منه البدور نا فاخت 3 أشرق البدر علي

/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،

فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

Page 12: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 590

4 مثل حسنك ما رأي نا قط يا وجه السرور

/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،

فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

وق ن ور 5 أنت شمس أنت بدر أنت ن ور ف

/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/، فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن

Pada syiir ke-6 ini, tidak ditemukan adanya perubahan/ zihaf pada pola

syiirnya. Karena syiir ini mengikuti wazan فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن

maka syiir ini mengikuti Bahr Ramal dengan Bait Majzu’ ( 4 Taf’ilah)

Syiir ke-7

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

لكم له من آية مشهورة نص الكتاب بها غدا مشهوراا 1 ف

/0/0//0///0//0/0/0/0 ///،//،/،/،//،/،/،//،

فاعلنفاعلن مت متفاعلن مت فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت

دت له من نار أصنامهم ودعوا هناك ث ب وراا 2 المجوس ونكست خم

/0/0//0///0//0///0/0 ///،//،/،/،/،//،/////،

فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلن متفاعلن متفاعلنمت

راا ر بالهداية والت قى فلذاك يدعى هادياا وبشي 3 وأتى ي بش

///0//0/0/0//0///0/0 ///،//،///،//،///،//،

متفاعلن متفاعلن متفاعلن فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت

Syiir ke-7 ini hanya berjumlah 3 bait. Perubahan / zihaf yang ditemukan yaitu Iđmar . Sebagaimana penjelasan diatas, Iđmar adalah mematikan huruf kedua yang

hidup seperti pada taf’ilah ن ل اع ف ت م yang berasal dari taf’ilah ن ل اع ف ت م . Bahr yang

diikuti oleh syiir ke-7 ini adalah Bahr Kamil karena mengikuti wazan متفاعلن

dengan Bait Tam (6 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن

Syiir ke-8

Page 13: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 591

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

د الخلق في ي وم القيامة شفيع 1 صلاة الله على الهادي محم

//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

2 فطرق الوصل أضحت مستقيمة وأسرار الهوى عندي مقيمة

//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

3 فلا تخشى صدودا من حبيب له نعم بمآ أولى عميمة

//0///0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

ت عبد باعدته ت قربه عواطفه الرحيمة 4 إذا زلا

//0///0//0///0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

5 وإن عث ر العجول بسوء فعل يلاطفه بأوصاف كريمة

//0///0//0/0/0//0/0 //،///،//،///،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

Pada syiir ke-8 ini, perubahan/zihaf yang ditemukan adalah ’Ashb. Menurut

Mamat Zaenuddin (2007:15), ’Ashb adalah Mematikan huruf kelima yang hidup

seperti pada taf’ilah ن ت ل اع ف م yang menjadi ن ت ل اع ف م . Syiir ke-8 ini mengikuti Bahr

Wafir karena mengikuti wazan مفاعلتن مفاعلتن فعولن # مفاعلتن مفاعلتن فعولن dengan Bait Tam (6 Taf’ilah).

Syiir ke-9

رقم الشطر الأول الشطرالثانى

نا رج علي 1 إلهي يا كريم إغفر ذن وب نا بجاه المصطفى ف

//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،//،

نتمفاعلتن مفاعلتن فعول مفاعلتن مفاعلتن فعولن

Page 14: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 592

نا قنا لشكرك ما بقي ناإلهي تم ووف 2 الن عما علي

//0/0/0//0///0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

نا نا ب رد عفوك والعوافي وهون كل مطلوب علي 3 أذق

//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،///،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

نا ل في مهم ألم بنا ول ما قد لقي 4 فإنا لان عو

//0///0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،///،//،/،

مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

نا 5 ولكن على أحد ولا سبب إذا ضاقت وكنت لها كمي

//0/0/0//0///0//0/0 //،///،//،///،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن

Pada syiir yang terakhir ini, ditemukan adanya perubahan / zihaf yaitu ’Ashb

dan Khazm. Sama seperti syiir sebelumnya, ’Ashb adalah Mematikan huruf kelima

yang hidup seperti pada taf’ilah ن ت ل اع ف م yang menjadi ن ت ل اع ف م . Sedangkan Khazm

adalah menambahkan satu huruf atau lebih pada sadr/asy-syathru al-awwalu seperti

taf’ilah ن ل و ع ف menjadi ن ت ل و ع ف yang terletak pada bait pertama syiir ini. Bahr yang

diikuti adalah Bahr Wafir karena mengikuti wazan مفاعلتن مفاعلتن فعولن #

dengan Bait Tam (6 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن Dari hasil pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa syiir- syiir yang ada dalam kitab Syaraful Anam masih mengikuti pola syiir yang sesuai dengan kaidah ilmu Arudh. Berikut adalah tabel nama-nama Bahr dan perubahannya (zihaf) dari syiir-syiir yang telah dianalisis :

No urut Syiir Nama Bahr Perubahan/Zihaf

1 Khafif Tasy’iş dan Khabl

2 Thawil Qabdh

3 Thawil Qabdh

4 Kamil Iđmar

5 Rajaz Thayy, khabn, dan Khabl 6 Ramal -

Page 15: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi

Revolusi Industri 4.0

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 593

7 Kamil Iđmar

8 Wafir ’Ashb

9 Wafir ’Ashb dan Khazm.

Page 16: ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM KARYA …

P-ISSN 2598-0637

E-ISSN 2621-5632

Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1

Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 594

KESIMPULAN DAN SARAN

Puisi dalam masyarakat tradisional Arab dikenal dengan istilah Syi’ir.

Struktur fisik syiir tradisional Arab memiliki ciri khas tersendiri yang

menjadikan bentuk karya sastra ini memiliki nilai seni. Salah satu faktor

yang menjadikan syair tradisional Arab memiliki nilai seni yaitu struktur fisik

yang memiliki pola dalam tiap baitnya dan di akhir bait terdapat rima. Pola dan

rima ini dijabarkan dalam salah satu ilmu kaidah puisi Arab yaitu Ilmu Arudh

dan Qofiyah. Kitab Syaraful Anam adalah kitab maulid yang di dalamnya memuat

syiir-syiir yang bisa dianalisis polanya. Hasil dari analisis ini adalah bahwa syiir- syiir yang ada dalam kitab Syaraful Anam masih mengikuti pola syiir yang sesuai dengan kaidah ilmu Arudh dengan benar. Berdasarkan kajian yang sudah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan saran bagi pembelajar (khususnya bagi pembelajar ilmu sastra Arab) adalah hendaknya untuk melestarikan ilmu Arudh dan Qofiyah, yang mana berguna untuk mengetahui kaidah syiir yang benar. Penulis mengharapkan adanya penelitian-penelitian selanjutnya yang menganalisis tentang syiir Arab. Penulis juga mengharapkan koreksi maupun masukan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan yang tidak disengaja dalam penulisan makalah ini.

DAFTAR RUJUKAN

Ainin, Moh. 2013.Metode Penelitian Bahasa Arab. Malang : Bintang Sejahtera

Choironi, Merry. 2011. Belajar Ilmu ‘Aruđ Dan Al-Qawafy Dengan Praktis

(Online),(https://www.google.com/amp/s/merrychoironi.wordpress.com/

2012/04/19/arudh-walal-Qawafy/amp/, diakses 29 Oktober 2019)

Hamid, Mas’an. 1995. Ilmu Arudh dan Qawafi. Surabaya: Al-Ikhlas.

Mahliatussikkah, Hanik. 2015. Pembelajaran Puisi : Teori dan Penerapan dalam

Kajian Puisi Arab. Malang : Universitas Negeri Malang

Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Umam, Chotibul. 1992. , Al-Muyassar Fi ‘ilm al-‘Aruđ. Jakarta : :Hikmah Syahid

Indah

Zaenuddin, Mamat. 2007. Karakteristik Shi‟r Arab. Bandung: Zein Al-Bayan.