Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 579
ANALISIS BAHR PADA KITAB MAULID SYARAFUL ANAM
KARYA SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD AL- HARIRI
Moch. Charis Mahda Fiqiyah, Aulia Tazqiatul Ummah, Abdur Rahman
Frima
Universitas Negeri Malang
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bahr yang terdapat dalam kitab Syaraful Anam. Bahr merupakan salah satu bagian dari ilmu Arudh yang membahas mengenai pola- pola yang terdapat dalam suatu syiir. Bahr memiliki beberapa macam jenis seperti: Bahr Basith Bahr ,(الرمل) Bahr Ramal ,(السريع) ’Bahr Sari ,(الرجز) Bahr Rajaz ,)البسيط)Khafif ) الخفيف ), Bahr Madid (المديد), Bahr Mutadarik (المتدارك), Bahr Thawil ,(الهزج) Bahr Hazaj ,(الوافر) Bahr Wafir ,(المتقارب) Bahr Mutaqarib ,(الطويل)Bahr Kamil (الكامل), Bahr Munsarih (المنسرح), Bahr Mujtas (المجتث), Bahr Mudhori’ (المضارع), dan Bahr Muqtadib (المقتضب). Kitab Syaraful Anam adalah kitab maulid karangan Syaikh Syihabuddin Ahmad al-Hariri. Kitab Syaraful Anam merupakan kitab yang berisi sholawat dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW yang masih banyak digunakan dalam acara - acara maulidan di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni penelitian studi pustaka (library research) dengan metode deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini adalah para pembelajar tertarik untuk mempelajari ilmu Arudh yang berguna untuk mengetahui kaidah syiir yang benar.
KATA KUNCI : Syiir, Ilmu Arudh, Bahr, Kitab Syaraful Anam
Jakop Sumarjo (dalam Mahliatussikah, 2015 : 4) menyatakan bahwa “sastra
merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang
membangkitkan pesona yang indah dengan alat bahasa”. Karya sastra sebagai
wujud dari hasil pemikiran manusia yang diciptakan untuk diapresiasikan oleh
pembaca. Salah satu produk karya yang sampai saat ini diapresiasi oleh
penikmatnya yaitu puisi. Puisi menggunakan kata sebagai salah satu elemen
pembentukannya, kata tersebut kemudian ditata sedemikian rupa sehingga
menghasilkan bentuk karya seni yang dapat membangkitkan emosi. Karya seni
tersebut berupa pola bunyi teratur untuk menghadirkan nuansa musikalitas bernilai
estetika tinggi.
Puisi dalam masyarakat tradisional Arab dikenal dengan istilah Syi’ir. sejarah
kesusastraan Arab telah mengungkapkan bahwa kebiasaan bangsa Arab pada
umumnya adalah senang menggubah syair. Seorang penyair Arab dalam
menggubah syair memiliki tujuan tertentu seperti diawal kemunculannya syair
digunakan untuk menjelek-jelekan atau memuji suatu kabilah. Tradisi ini begitu
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 580
kuat dan berlangsung lama sampai penggubahan syair ditujukan untuk memuji
Nabi besar Muhammad SAW.
Struktur fisik syair tradisional Arab memiliki ciri khas tersendiri yang
menjadikan bentuk karya sastra ini memiliki nilai seni. Salah satu faktor
yang menjadikan syair tradisional Arab memiliki nilai seni yaitu struktur fisik
yang memiliki pola dalam tiap baitnya dan di akhir bait terdapat rima. Pola dan
rima ini dijabarkan dalam salah satu ilmu kaidah puisi Arab yaitu Ilmu Arudh
dan Qofiyah. Menurut Mas’an Hamid (1995: 75), Peletak batu pertama kedua ilmu
ini adalah Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi al-Azdi al-Bashri syekh sibaweh.
Beliau dilahirkan di Basrah pada tahun 100 H dan meninggal disana pada tahun 170
H , di samping itu al-Khalīl juga merupakan orang pertama yang meletakkan
dasar-dasar penyusunan kamus Arab. Dari hasil temuan tersebut kemudian
dijadikan rujukan sebagai pembeda antara syair dengan karya sastra lainnya
sekaligus sebagai penentu pola syair yang benar dan salah.
Menurut Chotibul Umam (1992:4), Aruđ (عروض) ditinjau dari sisi etimologis
memiliki arti diantaranya adalah jalan yang sulit, arah, kayu yang merintangi di
tengah-tengah rumah atau kemah, awan yang tipis, Mekah al-Mukarramah,
Madinah al-munawwarah. Ditinjau dari sisi terminologi, ilmu Aruđ (علم العروض)
berarti Ilmu untuk mengetahui benar atau rusaknya pola (أوزان) puisi Arab dan
perubahan-perubahan yg terjadi di dalamnya. Objek kajian Ilmu ini adalah puisi
arab tradisional, yaitu puisi arab yang masih terikat dengan pola puisi (الكلام الموزون).
Sedangkan tujuan umum mempelajari ilmu ini adalah agar mampu membedakan
antara puisi dengan karya sastra lainnya, untuk memelihara dari perbuatan
mencampur-adukkan antara satu pola puisi dengan pola lainnya, dan menghindari
terjadinya perubahan-perubahan yang dilarang.
Mas’an Hamid (1995:83) menambahkan bahwa ilmu ‘Aruđ berguna untuk
mempermudah seseorang dalam membaca teks-teks sastra kuno atau puisi-puisi
arab lama. Chotibul Umam (1992:6) mengatakan bahwa Ilmu Aruđ pertama kali
diperkenalkan oleh Al-Khalil ibn Ahmad ibn ‘Amr bin Tamim. Dilatarbelakangi
oleh pengamatannya kepada para penyair pada masa itu yang menciptakan puisi
tanpa aturan-aturan (أوزان), Hal ini disebabkan oleh terkikisnya bakat mereka dalam
hal itu serta adanya asimilasi dengan bakat orang luar (أعجمي), maka ia mulai
menghimpun puisi-puisi mereka lalu mengklasifikasinya berdasarkan jenis-jenis
pola puisi. Pola-pola itu kemudian diberinya nama buhur (بحور ). Lalu ia lanjutkan
dengan mencari bagian-bagian puisi yang mengalami perubahan. Kesemuanya ini
ia namakan ilmu ‘Aruđ. Ia namakan Ilmu ‘Aruđ karena ia bermukim di tempat yang
bernama ‘Aruđ yaitu Mekah al-Mukarromah.
BAHR / POLA PUISI
Menurut Mamat Zaenuddin (2007: 24), Kata Bahr menurut bahasa berarti laut,
sedangkan menurut istilah dalam ilmu Arudh , Bahr adalah wazan (timbangan)
tertentu yang dijadikan pola dalam menggubah syiir Arab. Merry Choironi (2011:
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 581
5-8) menjelaskan satu persatu dari pola syiir / Bahr, yang dilengkapi dengan
penjelasan dari Hanik Mahliatussikah : (2015: 29-35) tentang macam - macam bait
dari masing-masing Bahr, berikut adalah penjelasannya :
1) Bahr Basiţ (البسيط), dinamakan demikian karena dimulai dengan 2 buah sabab
pada taf’ilah pertama yang terdiri atas 7 huruf. Bahr ini terdengar lebih lembut
dari bahr ţawil (الطويل) sehingga banyak dipakai oleh para penyair Muwallidin
dan penyair masa jahiliyah. Bahr basit memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam
(8 Taf’ilah) مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن dan Bait Majzu’
(6 Taf’ilah) مستفعلن فاعلن مستفعلن #مستفعلن فاعلن مستفعلن .
2) Bahr Rajaz (الرجز), dinamakan demikian karena semua taf’ilahnya sama dan
sedikit hurufnya serta karena getarannya. Ia bergetar disebabkan oleh
pembolehan membuang 2 huruf pada tiap taf’ilah. Bangsa Arab menyebut
unta yang sedang meringkih dengan rajza’ (رجزاء). Biasanya bangsa Arab
bernyanyi sambil menghalau unta mereka dengan menggunakan bahr ini.
Bahr ini pula yang mirip dengan prosa, karena banyak mengalami perubahan.
Di samping itu bahr ini banyak dipakai pada akhir pemerintahan Umayyah
dan awal Abbasiyah yang dikenal dengan Arjuzah (الأرجوزة). Mereka
menggunakannya untuk memberi semangat kepada para pejuang di medan
perang. Terdapat 4 macam bait dalam bahr rajaz, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah)
Bait Majzu’(4 Taf’ilah) , مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن مستفعلن مستفعلن مستفعلن
Bait ,مستفعلن مستفعلن مستفعلن Bait Masythur (3 Taf’ilah) ,مستفعلن مستفعلن # مستفعلن
Manhuk (2 Taf’ilah) مستفعلن مستفعلن.
3) Bahr Sari’ (السريع), dinamakan demikian karena memiliki irama yang cepat,
itu disebabkan karena terdiri atas 3 taf’ilah dan 7 sabab. Sebagaimana
diketahui bahwa sabab itu lebih cepat dari watad. Bahr ini biasanya digunakan
untuk puisi deskriptif dan melukiskan perasaan. Para penyair jahiliyah jarang
menggunakan bahr ini. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6
Taf;ilah) مفعولاتمستفعلن مستفعلن مفعولاتمستفعلن مستفعلن # dan Bait Masytur (3
Taf’ilah) مفعولاتمستفعلن مستفعلن .
4) Bahr Ramal (الرمل), ramal artinya cepat dalam berjalan kaki, oleh sebab itu
bahr ini dinamakan ramal karena memiliki irama yang cepat disebabkan
terdiri atas 3 taf’ilah yang sama. Bahr ini banyak digunakan untuk puisi
gembira (الفرح), sedih (الحزن), dan zuhud (الزهد). Bahr ini memiliki 2 macam
bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلاتن# فاعلاتن فاعلاتن .
5) Bahr Khafif (الخفيف), dinamakan demikian karena ringan (خفة) harakatnya,
walaupun kelembutannya mirip dengan bahr wafir, tapi lebih mudah dari
wafir. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) فاعلاتن
فاعلاتن dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن # مستفع لن فاعلاتن
.فاعلاتن مستفع لن # مستفع لن
6) Bahr Madid (المديد), dinamakan demikian karena terpaparnya 2 buah sabab di
setiap taf’ilah yang berhuruf 7. Adapula yang menyebutkan karena
terpaparnya watad majmu’ di tengah-tengah. Bahr ini jarang digunakan dan
termasuk bahr pendek yang sebaiknya dipakai untuk puisi rayuan ( الغزل ),
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 582
puisi-puisi nyanyian dan nasyid. Bahr Madid hanya memiliki 1 macam bait,
yaitu Bait Majzu’ (6 Taf’ilah) فاعلاتن فاعلن فاعلاتن .فاعلاتن فاعلن فاعلاتن #
7) Bahr Mutadarik (المتدارك), dinamakan demikian karena al-Akhfasy telah
menemukan lebih dahulu dari gurunya. Bahr ini disebut juga Muhdaş (المحدث)
atau khabab (الخبب) dan Mukhtara’ (المخترع).. Bahr ini memiliki 2 macam bait,
yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # dan Bait
Majzu’ (6 Taf’ilah) فاعلن فاعلنفاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # .
8) Bahr ţawil (الطويل), dinamakan demikian karena merupakan bahr yang paling
sempurna untuk digunakan, karena bahr ini hampir tidak pernah rusak.
Biasanya bahr ini dipakai untuk puisi semangat (الحماسة), puisi yang bertujuan
untuk berbangga-bangga atau sombong (الفخر), atau puisi cerita (القصص). Bahr
ini hanya memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فعولن مفاعيلن
.فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن # فعولن مفاعيلن
9) Bahr Mutaqarib (المتقارب ), dinamakan demikian karena mengandung taf’ilah-
taf’ilah yang sama, yaitu yang terdiri atas 5 huruf, jadi 1 taf’ilah diulang
sebanyak 8 kali. Bahr ini lebih cocok untuk tema yang bertujuan untuk
menumbuhkan kekuatan daripada kelembutan. Bahr ini memiliki 2 macam
bait, yaitu Bait Tam (8 Taf’ilah) فعولن فعولن فعولن فعولن #فعولن فعولن فعولن فعولن
dan Bait Majzu’ (6 Taf’ilah) فعولن فعولن فعولن # فعولن فعولن فعولن.
10) Bahr Wafir (الوافر), dinamakan demikian banyak harakatnya di dalam
taf’ilahnya, juga merupakan bahr yang paling sering digunakan dan paling
banyak dipakai untuk puisi sombong (الفخر) dan ratapan (الرثاء). Bahr ini
memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن#
علتنمفاعلتن مفا dan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن .مفاعلتن مفاعلتن #
11) Bahr Hazaj (الهزج), dinamakan demikian karena konon bangsa Arab
bernyanyi (تهزج) dengan menggunakan bahr ini. Adapun bahr ini memiliki
satu macam bait, yaitu bait Majzu’ (4 Taf’ilah) : مفاعيلن مفاعيلن .مفاعيلن مفاعيلن #
12) Bahr Kamil ( كاملال ), dinamakan demikian karena taf’ilah dan harakatnya
sempurna. Bahr ini mengandung paling banyak huruf dan terdapat 30 harakat.
Bahr ini pun cocok untuk semua jenis puisi, sehingga sering dipakai baik oleh
penyair kuno maupun modern. Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait
Tam (6 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن متفاعلن dan Bait Majzu’
(4 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن. # متفاعلن متفاعلن.
13) Bahr Munsarih (المنسرح), dinamakan demikian karena mudah dan ringan
untuk diucapkan.Bahr ini memiliki 2 macam bait, yaitu Bait Tam (6 Taf’ilah)
dan Bait Manhuk (2 Taf’ilah) مستفعلن مفعولات مستعلن #مستفعلن مفعولات مستعلن
.مستفعلن مفعولات
14) Bahr Mujtaş (المجتث), dinamakan demikian karena mengambil dari bahr khafif
dengan memotong (اجتث) atau membuang taf’ilah pertamanya, yaitu فاعلاتن.
Bahr ini memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Majzu’(4 Taf’ilah) مستفع لن فاعلاتن
.مستفع لن فاعلاتن #
15) Bahr Muđhari’ (المضارع),dinamakan demikian karena kemiripannya
dengan bahr khafif ketika salah satu taf’ilahnya terdiri atas watad (مضارعته)
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 583
majmu’ dan watad mafruq. Bahr ini jarang digunakan. Bahr ini memiliki 1
macam bait, yaitu Bait Majzu’(4 Taf’ilah) مفاعيلن فاعلات #مفاعيلن فاعلات.
16) Bahr Muqtadib (المقتضب), dinamakan demikian karena mengambil dari bahr
munsarih dengan memotong ( قتضبا ) taf’ilah pertamanya, yaitu مستفعلن . Bahr
ini jarang digunakan.Bahr ini memiliki 1 macam bait, yaitu Bait Majzu’ (4
Taf’ilah) مفعولات مستفعلن # مفعولات مستفعلن.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Nyoman
Khuta Ratna (2004: 53) mengatakan bahwa Metode deskriptif analitik adalah suatu
metode yang digunakan untuk menemukan dan mengungkapkan permasalahan
sistematis, dengan cara mendeskripsikan data-data disusul dengan analisis. Metode
ini digunakan untuk menganalisis syiir dan mendeskripsikan bahr dari Kitab
Syaraful Anam Karya Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry.
Rancangan Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka (library research).
Penelitian library research adalah penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan
suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber
pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Ada dua macam jenis penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena
data pada penelitian ini adalah data deskriptif maka penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif.
Data penelitian ini adalah syiir- syiir yang ada dalam Kitab Syaraful Anam Karya
Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry . Sumber data penelitian ini adalah Kitab
Syaraful Anam Karya Syeikh Syihabuddin Ahmad Al-Hariry yang berjumlah 50
halaman dan di dalamnya memuat 12 syiir yang berisi pujian dan sholawat terhadap
nabi Muhammad SAW. Karena pembahasan pada makalah ini terbatas, maka
peneliti mengambil 5 bait teratas dari 9 syiir sebagai sampel untuk diteliti.
Instrumen penelitian digunakan dalam memperoleh suatu data. Instrumen dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri (Human Instrumen) yang dibantu dengan tabel
pengumpul data. Sebagaimana Penjelasan Bogdan dan Biklen (dalam Ainin,
2013:118) penelitian yang digunakan dalam pendekatan kualitatif dilakukan dalam
latar alamiah (Natural Setting) dan instrumen utamanya manusia. Peran peneliti
dalam penelitian ini adalah sebagai figur utama dalam semua proses penelitian.
Peneliti bertindak sebagai instrumen dan pengumpul data yang berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih sumber data, melakukan pengumpulan data
menggunakan tabel pengumpul data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat
kesimpulan atas temuan. Prosedur yang dilaksanakan untuk mengumpulkan data
adalah membaca syiir- syiir yang diteliti secara intensif dan berulang-ulang,
mendaftar data yang diperoleh, dan mengklasifikasikan data berdasarkan focus
penelitian, yaitu Bahr pada syiir-syiir tersebut.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 584
Dalam pengumpulan data penelitian digunakan teknik kepustakaan, Karena
penelitian ini bersifat penelitian kualitatif. Penelitian yang bersifat kualitatif, data
yang diperoleh adalah data deskriptif, berupa data tertulis atau lisan dari sejumlah
orang dan prilaku yang dapat dipahami. Hanya saja dalam penelitian ini, data yang
mungkin diperoleh adalah data tertulis saja. Karena penelitian ini berupa penelitian
teks dengan tahapan sebagai berikut: 1) membaca dan memahami Syiir Kitab
Syaraful Anam secara cermat; 2) menulis kembali syiir dalam Kitab Syaraful Anam
sesuai teks aslinya kedalam tulisan digital; dan 3) mencatat hal yang penting sesuai
dengan permasalahan penelitian.
Menurut Ainin (2013:13), analisis data merupakan salah satu rangkaian kegiatan
penelitian yang penting dan menentukan. Data yang telah tersusun di dalam tahap
pengumpulan data kemudian dianalisis. Adapun langkah – langkah dalam
menganalisis ialah : 1) Memenggal Syiir (Taqhthi’ asy-syi’ri) ; 2) menentukan Bahr
yang digunakan dalam syiir; 3) Menganalisis Bahr setiap Bayt; 4) Membaca buku
– buku yang relevan dalam penelitian; 5) menyimpulkan hasil penelitian.
Mamat Zaenuddin (2007: 42) mengatakan yang dimaksud membuat potongan-
potongan pada puisi (Taqhthi’ asy-syi’ri) satu persatu huruf, seperti :
إلــهي لست للفردوس أهلا # ولا أقوي علي النار الجحيم0/0//0 /0/ 0// 0/0/0/ / 0/0/ /0/0/0/ / 0/ 0/0//
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam mentaqhti’ puisi adalah :
1) Garis miring (/) sebagai symbol huruf hidup, tanda bulat (o) untuk huruf mati
2) Hanya menuliskan apa yang terucapkan, misalnya علي النار, ditaqti’ dengan
/o/o// (hidup bagi huruf ع – hidup bagi huruf ل – mati bagi huruf ل,أ, ي – hidup
bagi huruf ن – mati bagi huruf ا – hidup bagi huruf ر).
3) Huruf yang menggunakan tasydid (misal س ) dituliskan dengan dua symbol;
symbol o (mati) untuk yang pertama dan / (hidup) untuk yang kedua.
4) Huruf yang menggunakan tanwin (misal ;dituliskan dengan dua symbol ( سا
symbol / (hidup) untuk yang pertama dan o (mati) untuk yang kedua.
5) Huruf yang bermad (berbunyi panjang seperti س~ atau س ) dituliskan dengan
dua symbol; symbol / (hi dup) untuk yang pertama dan o (mati) untuk yang
kedua.
6) Huruf mim (م) yang merupakan tanda jamak, terkadang dipanjangkan, seperti
./dengan taqti’ o///o كلهمو menjadi كلهم :
7) Huruf yang berharakat di akhir ‘Aruđ (عروض) dituliskan berbunyi panjang
8) Huruf ha (هـ) yang menunjukkan đhamir dituliskan berbunyi panjang.
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 585
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis akan memaparkan hasil dari Taqhthi’ asy-syi’ri, berikut adalah
pemaparannya :
Syiir ke-1
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
لام عليك زين الأنبياء 1 الس
/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،
فاعلاتن متعلن فالتن متعلن
قى الأتقياء لام عليك أت 4 الس
/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،
فاعلاتن متعلن فالتن متعلن
لام عليك الأصفياء أصفى 3 الس
/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،
فاعلاتن متعلن فالتن متعلن
لام عليك أزكى الأزكياء 1 الس
/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،
فاعلاتن متعلن فالتن متعلن
ماء لام عليك من رب الس 5 الس
/0/0/0//0/0 /،//،/،//،/،
فاعلاتن متعلن فالتن متعلن
Pembahasan dimulai dari syiir pertama kitab Syaraful Anam. Pada syiir ini ditemukan beberapa perubahan / Zihaf . Perubahan tersebut adalah Tasy’iş dan
Khabl. Menurut Mamat Zaenuddin (2007:16), Tasy’iş adalah membuang huruf
awal watad majmu’ yang terjadi pada Taf’ilah ن ت لا اع ف menjadi ن ت الا ف . Sedangkan
Khabl adalah Membuang huruf kedua dan keempat yang mati seperti pada taf’ilah
Karena syiir ini mengikuti wazan .مستفعلن yang berasal dari taf’ilah متعلن
maka syiir ini mengikuti pola Bahr Khafif فاعلاتن مستفعلن # فاعلاتن مستفعلن
dengan Bait Majzu’ (4 Taf’ilah)
Syiir ke-2
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 586
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
ما صلى 1 صلاة وتسليم وأزكى التحية على من عليه الله رب الس
//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،0//،
فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
يا حبذا بدراا بذاك الحمى يجلى 2 بشهر ربيع قد بدا ن وره الاعلى ف
//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،/،/،
فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
ما قالوا له مرحباا أهلاا 3 أنارت به الاكوان شرقا ومغربا وأهل الس
//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،
فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
له في خلعة عة ستجلىالحسن ي فما مث 4 وألبس ث وب الن ور عزا ورف
//0/0//0/0/0//0/0//0/0/0 //،///،/،/،//،/،//،//،
فعولن مفاعلن فعول مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
ا رآه البدر حار وشاهد منه ب هجةا تسلب العقلا 5 لحسنه ولم
//0///0/0/0//0/0//0/0/0 //،/،//،/،/،//،/0//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعيلن
Pada syiir yang ke-2 ini ditemukan perubahan (Zihaf), yaitu Qabdh. Menurut Mamat
Zaenuddin (2007:15) Qabdh adalah Membuang huruf kelima yang mati. Perubahan
tersebut dapat kita temukan pada bait ke 3-5, pada taf’ilah مفاعلن yang berasal dari
ن فعول yang berasal dari فعول dan taf’ilah ,مفاعيلن . Karena syiir ini mengikuti
wazan مفاعيلنفعولن مفاعيلنولن فع مفاعيلنفعولن # maka pola فعولن مفاعيلن
syiir kedua ini adalah Bahr Thawil dengan Bait Tam (8 Taf’ilah).
Syiir ke-3
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
قل ن ت مس في أب راجها ت قلت في أصلاب أرباب سودد كذا الش ن 1 ت
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 587
//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،
فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن
ل 2 تشرفت وسرت سريا في بطون بحمل عليه في الأمور المعو
//0/0//0//0//0/0//0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعلن مفاعلنفعولن
هم بدا منك بدر بالجمال مسربل 3 هنيئا لقوم أنت فيهم ومن
//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن
4 ولله وقت جئت فيه وطالع على أهل الوجود ومقبل سعيد
//0/0//0/0/0//0///0//0 //،/،//،/،/،//،/،//،//،
فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعول مفاعلن فعولن مفاعيلن
عداد ماقطر من السحب ي نزل 5 ثم سلامه عليه صلاة الله بت
//0/0//0/0/0//0/0//0//0 //،/،//،/،/،//0/،//،//، فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن فعولن مفاعلن فعولن مفاعيلن
Pada syiir ke-3, sama seperti syiir sebelumnya ditemukan perubahan Qabdh
, yaitu di bait ke 1-5 pada taf’ilah مفاعلن yang berasal dari مفاعيلن. Juga pada bait
ke-3 terdapat taf’ilah فعول yang berasal dari ن فعول . Karena syiir ini mengikuti
wazan مفاعيلنفعولن مفاعيلنفعولن مفاعيلنفعولن # maka pola فعولن مفاعيلن
syiir ini adalah Bahr Thawil dengan Bait Tam (8 Taf’ilah).
Syiir ke-4
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
وقد ور من وجناته ي ت ورد والن ه مت 1 ولد الحبيب وخد
/0/0//0///0//0///0//0 ///،//،///،//،///،//،
متفاعلن متفاعلن متفاعلن فاعلن متفاعلن متفاعلنمت
ه ي تجدد ولد له لا ي ولد الحبيب وخد 2 ولد الحبيب ومث
///0//0///0//0///0//0 ///،//،///،//،/،/،//،
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 588
فاعلنمتفاعلن متفاعلن مت متفاعلن متفاعلن متفاعلن
3 االن ق ولد الذي لولاه ما عشق كلا ولذكر الحمى والمعهد
/0/0//0///0//0/0/0//0 ///،//،/،/،//،///،//، فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت
4 ولد الذي لولاه ما ذكرت ق با أصلاا ول كان المحصب ي قصد
/0/0//0/0/0//0///0//0 ///،//،/،/،//،///،//،
فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلن متفاعلنمت فاعلن مت
ه ياصاح غصن أملد 5 هذا الوفي بعهده هذا الذي من قد
/0/0//0/0/0//0/0/0//0 /،/،//،///،//،/،/،//، فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت فاعلنفاعلن مت فاعلن مت مت
Perubahan/zihaf yang terjadi pada syiir ke-4 adalah Iđmar. Menurut Mamat
Zaenuddin (2007:15) , Iđmar adalah mematikan huruf kedua yang hidup.
Perubahan tersebut dapat kita lihat pada bait ke 1-5, pada taf’ilah ن ل اع ف ت م yang
berasal dari taf’ilah ن ل اع ف ت م . Karena syiir ini mengikuti wazan متفاعلن متفاعلن
maka pola yang diikuti adalah Bahr Kamil متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن
dengan Bait Tam (6 Taf’ilah)
Syiir ke-5
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
1 لله الذي أعطاني الحمد هذا الغلام الطيب الأردان
/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،
مستفعلن مستفعلن مستعلن مستفعلن مستفعلن مستعلن
يت ذي الأركان 2 قد ساد في المهد على الغلمان أعيذه بالب
//0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،
مستفعلن مستفعلن مستعلن متفعلن مستفعلن مستعلن
يان أعيذه من شر ذي شنان 3 حت أراه بالغ الب
//0//0/0/0//0//0/0 /،/،//،//،//،//،/،
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 589
مستفعلن متفعلن متعلن متفعلن مستفعلن متعلن
نان من حاسد أنت الذي سميت في القرآن 4 مضطرب العي
/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،/،//،/،/،//،/،/،/،
مستفعلن مستفعلن مستعلن مستفعلن مستفعلن مستعلن
5 أحمد مكت وب على الجنان صلى عليك الله في الأحيان
/0/0//0/0/0//0/0/0/0 /،///،/،/،//،//،/، مستعلن مستفعلن متعلن مستفعلن مستعلنمستفعلن
Pada syiir ke-5 ini ditemukan beberapa perubahan, yaitu Thayy, khabn, dan Khabl. Menurut Mamat Zaenuddin (2007:15), Thayy adalah membuang huruf
keempat yang mati, seperti pada taf’ilah مستعلن yang berasal dari مستفعلن . lalu
khabn adalah membuang huruf kedua yang mati, seperti pada taf’ilah متفعلن yang
berasal dari taf’ilah مستفعلن. Sedangkan Khabl adalah Kumpulan Khabn dan ţhayy
(Membuang huruf kedua dan keempat yang mati) seperti pada taf’ilah متعلن yang
berasal dari taf’ilah مستفعلن. Karena syiir ini mengikuti wazan مستفعلن مستفعلن
maka syiir ini mengikuti Bahr Rajaz dengan مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن
Bait Tam (6 Taff’ilah)
Syiir ke-6
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
1 يا نبي سلام عليك يا رسول سلام عليك
/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،
فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
2 ياحبيب سلام عليك صلوات الله عليك
/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،
فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
فت منه البدور نا فاخت 3 أشرق البدر علي
/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،
فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 590
4 مثل حسنك ما رأي نا قط يا وجه السرور
/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/،
فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
وق ن ور 5 أنت شمس أنت بدر أنت ن ور ف
/0//0/0/0//0/0 /،//،/،/،//،/، فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
Pada syiir ke-6 ini, tidak ditemukan adanya perubahan/ zihaf pada pola
syiirnya. Karena syiir ini mengikuti wazan فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن
maka syiir ini mengikuti Bahr Ramal dengan Bait Majzu’ ( 4 Taf’ilah)
Syiir ke-7
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
لكم له من آية مشهورة نص الكتاب بها غدا مشهوراا 1 ف
/0/0//0///0//0/0/0/0 ///،//،/،/،//،/،/،//،
فاعلنفاعلن مت متفاعلن مت فاعلنفاعلن متفاعلن مت مت
دت له من نار أصنامهم ودعوا هناك ث ب وراا 2 المجوس ونكست خم
/0/0//0///0//0///0/0 ///،//،/،/،/،//،/////،
فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت فاعلن متفاعلن متفاعلنمت
راا ر بالهداية والت قى فلذاك يدعى هادياا وبشي 3 وأتى ي بش
///0//0/0/0//0///0/0 ///،//،///،//،///،//،
متفاعلن متفاعلن متفاعلن فاعلن متفاعلنمتفاعلن مت
Syiir ke-7 ini hanya berjumlah 3 bait. Perubahan / zihaf yang ditemukan yaitu Iđmar . Sebagaimana penjelasan diatas, Iđmar adalah mematikan huruf kedua yang
hidup seperti pada taf’ilah ن ل اع ف ت م yang berasal dari taf’ilah ن ل اع ف ت م . Bahr yang
diikuti oleh syiir ke-7 ini adalah Bahr Kamil karena mengikuti wazan متفاعلن
dengan Bait Tam (6 Taf’ilah) متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن
Syiir ke-8
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 591
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
د الخلق في ي وم القيامة شفيع 1 صلاة الله على الهادي محم
//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
2 فطرق الوصل أضحت مستقيمة وأسرار الهوى عندي مقيمة
//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
3 فلا تخشى صدودا من حبيب له نعم بمآ أولى عميمة
//0///0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
ت عبد باعدته ت قربه عواطفه الرحيمة 4 إذا زلا
//0///0//0///0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
5 وإن عث ر العجول بسوء فعل يلاطفه بأوصاف كريمة
//0///0//0/0/0//0/0 //،///،//،///،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
Pada syiir ke-8 ini, perubahan/zihaf yang ditemukan adalah ’Ashb. Menurut
Mamat Zaenuddin (2007:15), ’Ashb adalah Mematikan huruf kelima yang hidup
seperti pada taf’ilah ن ت ل اع ف م yang menjadi ن ت ل اع ف م . Syiir ke-8 ini mengikuti Bahr
Wafir karena mengikuti wazan مفاعلتن مفاعلتن فعولن # مفاعلتن مفاعلتن فعولن dengan Bait Tam (6 Taf’ilah).
Syiir ke-9
رقم الشطر الأول الشطرالثانى
نا رج علي 1 إلهي يا كريم إغفر ذن وب نا بجاه المصطفى ف
//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،//،
نتمفاعلتن مفاعلتن فعول مفاعلتن مفاعلتن فعولن
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 592
نا قنا لشكرك ما بقي ناإلهي تم ووف 2 الن عما علي
//0/0/0//0///0//0/0 //،/،/،//،/،/،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
نا نا ب رد عفوك والعوافي وهون كل مطلوب علي 3 أذق
//0/0/0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،///،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
نا ل في مهم ألم بنا ول ما قد لقي 4 فإنا لان عو
//0///0//0/0/0//0/0 //،/،/،//،///،//،/،
مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
نا 5 ولكن على أحد ولا سبب إذا ضاقت وكنت لها كمي
//0/0/0//0///0//0/0 //،///،//،///،//،/، مفاعلتن مفاعلتن فعولن مفاعلتن مفاعلتن فعولن
Pada syiir yang terakhir ini, ditemukan adanya perubahan / zihaf yaitu ’Ashb
dan Khazm. Sama seperti syiir sebelumnya, ’Ashb adalah Mematikan huruf kelima
yang hidup seperti pada taf’ilah ن ت ل اع ف م yang menjadi ن ت ل اع ف م . Sedangkan Khazm
adalah menambahkan satu huruf atau lebih pada sadr/asy-syathru al-awwalu seperti
taf’ilah ن ل و ع ف menjadi ن ت ل و ع ف yang terletak pada bait pertama syiir ini. Bahr yang
diikuti adalah Bahr Wafir karena mengikuti wazan مفاعلتن مفاعلتن فعولن #
dengan Bait Tam (6 Taf’ilah) مفاعلتن مفاعلتن فعولن Dari hasil pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa syiir- syiir yang ada dalam kitab Syaraful Anam masih mengikuti pola syiir yang sesuai dengan kaidah ilmu Arudh. Berikut adalah tabel nama-nama Bahr dan perubahannya (zihaf) dari syiir-syiir yang telah dianalisis :
No urut Syiir Nama Bahr Perubahan/Zihaf
1 Khafif Tasy’iş dan Khabl
2 Thawil Qabdh
3 Thawil Qabdh
4 Kamil Iđmar
5 Rajaz Thayy, khabn, dan Khabl 6 Ramal -
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 593
7 Kamil Iđmar
8 Wafir ’Ashb
9 Wafir ’Ashb dan Khazm.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 1
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 594
KESIMPULAN DAN SARAN
Puisi dalam masyarakat tradisional Arab dikenal dengan istilah Syi’ir.
Struktur fisik syiir tradisional Arab memiliki ciri khas tersendiri yang
menjadikan bentuk karya sastra ini memiliki nilai seni. Salah satu faktor
yang menjadikan syair tradisional Arab memiliki nilai seni yaitu struktur fisik
yang memiliki pola dalam tiap baitnya dan di akhir bait terdapat rima. Pola dan
rima ini dijabarkan dalam salah satu ilmu kaidah puisi Arab yaitu Ilmu Arudh
dan Qofiyah. Kitab Syaraful Anam adalah kitab maulid yang di dalamnya memuat
syiir-syiir yang bisa dianalisis polanya. Hasil dari analisis ini adalah bahwa syiir- syiir yang ada dalam kitab Syaraful Anam masih mengikuti pola syiir yang sesuai dengan kaidah ilmu Arudh dengan benar. Berdasarkan kajian yang sudah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan saran bagi pembelajar (khususnya bagi pembelajar ilmu sastra Arab) adalah hendaknya untuk melestarikan ilmu Arudh dan Qofiyah, yang mana berguna untuk mengetahui kaidah syiir yang benar. Penulis mengharapkan adanya penelitian-penelitian selanjutnya yang menganalisis tentang syiir Arab. Penulis juga mengharapkan koreksi maupun masukan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan yang tidak disengaja dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Ainin, Moh. 2013.Metode Penelitian Bahasa Arab. Malang : Bintang Sejahtera
Choironi, Merry. 2011. Belajar Ilmu ‘Aruđ Dan Al-Qawafy Dengan Praktis
(Online),(https://www.google.com/amp/s/merrychoironi.wordpress.com/
2012/04/19/arudh-walal-Qawafy/amp/, diakses 29 Oktober 2019)
Hamid, Mas’an. 1995. Ilmu Arudh dan Qawafi. Surabaya: Al-Ikhlas.
Mahliatussikkah, Hanik. 2015. Pembelajaran Puisi : Teori dan Penerapan dalam
Kajian Puisi Arab. Malang : Universitas Negeri Malang
Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Umam, Chotibul. 1992. , Al-Muyassar Fi ‘ilm al-‘Aruđ. Jakarta : :Hikmah Syahid
Indah
Zaenuddin, Mamat. 2007. Karakteristik Shi‟r Arab. Bandung: Zein Al-Bayan.