Upload
truongquynh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS I SULTAN ISKANDAR MUDA Alamat : Bandara Sultan Iskandar Muda Telp. 0651-24217 Fax. 0651-31774
Blang Bintang – Aceh Besar Email: [email protected]
Analisis Banjir Di Wilayah Aceh Utara
Tanggal 28 September 2015
Oleh : Syahrir / Anang H.
Prakirawan Stamet Kelas I Sultan Iskandar Muda
Banda Aceh
1 . INFORMASI KEJADIAN BANJIR
LOKASI ACEH UTARA
TANGGAL 28 SEPTEMBER 2015
DAMPAK
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Hujan deras dan
meluapnya Sungai Peuto di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara,
Senin (28/9/2015), mengakibatkan empat titik tanggul sungai itu
jebol. Akibatnya, Lhoksukon menjadi kecamatan paling parah
terendam banjir dari dua kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan
Matangkuli dan Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi banjir, tanggul jebol
berada di Desa Krueng Kilometer Lima, Desa Dayah Kilometer
Enam, Kumbang Kilometer Tujuh, Desa Tengoh Kilometer Delapan
Kecamatan Lhoksukon. Akibatnya sejumlah kawasan persawahan
dan pemukiman penduduk terendam setinggi 1 sampai 1,5 meter.
Salah seorang warga di Desa Dayah Kilometer Enam, Ridwan,
menyebutkan, banjir tersebut menghantam tanggul yang telah
diperbaiki sebelumnya.
“Air sungai melimpah dan tanggul tak mampu menahannya. Ini harus
segera diperbaiki, sehingga bisa mengatasi banjir ke depan,” ujar
Ridwan.
Disebutkan memasuki akhir tahun, banjir akan semakin kerap terjadi
di kawasan itu. “Sehingga, perbaikan tanggul harus dipercepat,”
ujarnya.
Camat Lhoksukon Saifuddin menyebutkan kerusakan akibat banjir
itu telah dilaporkan ke Wakil Bupati Aceh Utara Muhammad Jamil.
Dia mengharapkan, kerusakan tersebut akan segera diatasi.
“Sejauh ini belum ada pengungsia,” ujarnya.
Kepala Humas Pemerintah Aceh Utara, Amir Hamzah, menyebutkan
bahwa ada pengungsian maka pihaknya segera menyalurkan bantuan
masa panik berupa sembilan bahan pokok (sembako).
“Saat ini Dinas Sosial sedang mengecek keadaan banjir dan jika ada
pengungsian segera disalurkan bantuan masa panik,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam Kecamatan Lhoksukon,
Matangkuli, dan Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. Banjir tersebut
disebabkan meluapnya dua sungai yiatu Peuto dan Keureuto di
kabupaten tersebut. (*)
Gambar 1. Kondisi Muka Bumi Sekitar Lokasi Banjir Kab. Aceh Utara
2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer
Dari citra satelit tanggal 27 September 2015, memperlihatkan kejadian tutupan awan-awan konvektif (awan
hujan) disepanjang wilayah Utara, terutama di wilayah Kab. Aceh Utara, awan-awan hujan di wilayah tersebut pada
umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada siang hingga malam hari.
12.00 UTC(19.00 WIB) 12.40 UTC(19400 WIB)
Lokasi Kejadian tanggal
27 September 2015
Tutupan awan
konvektif
Tutupan awan
konvektif
14.40 UTC (21.40 WIB) 17.20 UTC(00.20 WIB)
Gambar 2. Citra Satelit, tanggal 27 Sept 2015
Sumber .http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
OLR merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi keluar angkasa. Tidak semua radiasi
gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai keluar angkasa. Awan – awan konvektif adalah salah satu
faktor yang menghalangi perjalanan gelombang panjang. Besarnya OLR yang dipancarkan bumi diukur oleh
satelit. Jika pada suatu wilayah tertutup hamparan awan konvektif, maka nilai OLR akan kecil.
Nilai anomali OLR sekitar lokasi kejadian, di wilayah kabupaten Subulussalam berkisar -0.40 s.d -0.50
W/m2. Nilai ini dapat menunjukkan wilayah disekitar kejadian tertutup hamparan awan konvektif sehingga
sangat berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Gambar 3. Outgoing longwave Radiation( OLR)
Sumber:hhtp//kishou.go.jp
Tutupan awan
konvektif
Tutupan awan
konvektif
C. Suhu Muka Laut (SST)
Nilai anomali suhu muka laut di Wilayah Kab Aceh Utara, tanggal 27 September 2015 berkisar +0.5 s.d +1.0
0C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut sedikit lebih hangat dan dapat menambah peluang terbentuknya
awan-awan di sekitar wilayah kejadian.
Gambar 4. Anomali Suhu Muka Laut
Sumber:hhtp//kishou.go.jp
Gambar 5. Suhu Muka Laut (SST global)
Sumber : Mercator BMKG
Suhu Muka Laut rata – rata di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 27 September 2015 berkisar antara 29°C s.d
30°C, Kondisi suhu muka laut yang cukup hangat membantu dalam penambahan massa uap air yang berpotensi
dalam pembentukan awan hujan. Namun jika dianalisis secara keseluruhan, wilayah Indonesia masih dalam kondisi
Normal.
D. Analisa Angin/ Streamlines
Dari prakiraan streamline BMKG menunjukkan adanya daerah belokan angin (Shearline) di wilayah Aceh.
Belokan angin ini menimbulkan pengumpulan awan-awan yang berpotensi hujan diwilayah tersebut terutama
peluang munculnya awan-awan cumulonimbus yang memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga
lebat disertai angin kencang dan puting beliung.
Gambar 6. Prakiraan Angin, tanggal 27 Sept 2015
E. Data Curah Hujan
Berdasarkan diseminasi WRF curah hujan merata di wilayah Aceh utara dan berintensitas sedang hingga
lebat :
Sumber : http://diseminasi.meteo.bmkg.go.id/wrf/
Lokasi kejadian
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Propinsi Aceh pada
saat kejadian banjir Kabupaten Aceh utara menunjukkan sebaran awan-awan konvektif cukup merata dibahagian
Utara Propinsi Aceh pada Sore hingga malam hari.
Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan dengan
ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan wilayah perairan
Aceh cukup hangat sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup untuk memberi peluang terbentuknya awan-
awan konvektif. Angin Baratan yang membawa uap air dari Samudera Hindia Barat Aceh juga masih terlihat
dominan menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di pantai Utara Aceh.
Dari data curah hujan, WRF menunjukkan bahwa terjadi akumulasi hujan harian dengan intensitas sedang
hingga lebat di Kabupaten Aceh Utara
Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Analisis ini dibuat berdasarkan
data diseminsi WRF dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut.