42
ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFERRENCES, PAJAK TANGGUHAN TERHADAP RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PSAK NO. 50 & 55 REVISI 2006 DIANWICAKSIH A. 1106045121

Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFERRENCES, PAJAK TANGGUHAN

TERHADAP RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PSAK NO.

50 & 55 REVISI 2006

DIANWICAKSIH A.

1106045121

Page 2: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

LATAR BELAKANG Pentingnya Laporan Keuangan bagi

stakeholder khususnya investor Informasi LK Kualitas laba dikaitkan

dgn BTD Book Tax differences (Book income vs

Taxable income) Pajak tangguhan Fenomena baru: PSAK 50/55 Revisi 2006Peraturan BI, Bank baru menerapkan per

1 Januari 2010

Page 3: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

2008 2009 2010

(1,000,000,000,000)

(500,000,000,000)

-

500,000,000,000

1,000,000,000,000

1,500,000,000,000

2,000,000,000,000

2,500,000,000,000

LABA AKUNTANSILABA FISKALLA-LF

Page 4: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

2008 2009 2010 420,000,000,000

440,000,000,000

460,000,000,000

480,000,000,000

500,000,000,000

520,000,000,000

540,000,000,000

560,000,000,000

DTA

DTA

Page 5: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Replikasi:1. Comprix, dkk (2011) Empirical Evidence on the Impact of BTD on Divergence of Opinion among Investors2. Diehl (2010) How deferred tax assets and liabilities influence US stock prices

Belum banyak literatur mengenai akuntansi pajak, pajak tangguhan.

Page 6: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

GAP RISETBTD tinggi Kualitas laba turun harga saham dinilai pasar sesuai

kualitas laba(Lev & Nissim, 2004; Comprix,

dkk, 2011; Hanlon 2005)Hub. laba dan return rendah jika

BTD tinggi (Joos et.al. 2000; Channey & Jeter 1994 )

Book Tax Conformity (berlawanan dengan Book

Tax Differences) BTC tinggi BTD rendah kualitas laba

turun(Atwood et al. 2010; Hanlon,

dkk, 2008)

Page 7: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

GAP RISETDTA & DTL berpengaruh

signifikan, positif (Diehl, 2011; Chandra &

Ro., 1997)DTA positif signifikan

(Tanusdjaja 2006)

DTL tidak berpengaruh signifikan (Tanusdjaja, 2006)

DT pengaruh negatif (Skinner 2008, Arelus 2005,

Amir, 1997)

Page 8: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

RUMUSAN MASALAH: Apakah BTD berpengaruh terhadap return

saham sebelum penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?

Apakah pajak tangguhan berpengaruh terhadap return saham sebelum penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?

Apakah terjadi perbedaan pengaruh BTD terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?

Apakah terjadi perbedaan pengaruh pajak tangguhan terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?

Page 9: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

BATASAN PENELITIAN Penerapan PSAK 50 dan 55 dalam

penelitian ini hanya terbatas pada akun yang berkaitan dengan laba akuntansi dan pajak tangguhan, dan pengaruhnya terhadap return saham.

Untuk kajian teoritis dan pengembangan hipotesis, peneliti tidak membedakan antara harga saham dan return saham karena dianggap memiliki makna yang sama.

Page 10: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

KONTRIBUSI PENELITIAN: Memberikan bukti empiris mengenai dampak BTD

kepada investor dalam memprediksi return saham. Memberikan bukti empiris mengenai perbedaan

kondisi sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 terhadap laba dan return saham.

Menambah literatur mengenai pajak tangguhan. Memberikan bahan pertimbangan pada investor

dan emiten perbankan, sebagai dasar pengambilan keputusan.

Sebagai bahan rujukan peneliti lain berkaitan dengan penelitian BTD serta akuntansi perpajakan kaitan dengan perubahan standar akuntansi dan dampaknya pada return saham

Page 11: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

TELAAH LITERATUR & HIPOTESIS

AGENCY THEORY

INFORMATION

ASYMMETRY

LAPORAN KEUANGAN

Standar akuntansi

Aturan perpajakan

BTD DT

Page 12: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HUBUNGAN BOOK-TAX DIFFERENCES DENGAN RETURN SAHAM

Lev dan Nissim (2004) tax-based fundamental (yaitu ratio antara laba akuntansi dan laba fiskal) return saham & ratio earning-price. - Laba kini overstated return saham diprediksi turun, ekspektasi laba mendatang understatement

Sehingga dapat diambil kesimpulan dari sini bahwa adanya BTD berakibat negatif pada return saham.

Page 13: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Comprix et al. (2011): hubungan positif antara informasi BTD terhadap perbedaan opini investor (turnover, dispersion dan varian in return)

Namun, hubungan antara turnover saham dengan harga/return saham adalah negatif (Cheng et.al., 2008 dalam Comprix et. al, 2011).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BTD berhubungan negatif dengan return saham.

Page 14: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Joos et.al. (2000) dan Channey dan Jeter (1994) dalam Wijayanti (2006), bahwa ada hubungan yang rendah antara laba dengan return saham apabila perusahaan memiliki large book-tax differences.

H1: Book-tax differences berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham.

Page 15: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

BTD SEBELUM DAN SETELAH PSAK 50/55 REVISI 2006 impairment loss allowance of financial assets:Sebelum: penyisihannya ditentukan

berdasarkan persentase minimum yang telah ditetapkan BI,

Setelah: sejak 1 Januari 2010 penyisihan diakui berdasarkan model “incurred loss” sehingga laba akuntansi akan berbeda jumlahnya.

Sedangkan berdasarkan PMK 81 (2009), penyisihan yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak (tax deductible allowance) masih memakai persentase tertentu sesuai tingkatan dan persentase BI.

Page 16: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

pengakuan pendapatan bunga atas Non Performing Loan (NPL), PSAK 50 dan 55 revisi 2006 tidak lagi memperbolehkan meng-accrue pengakuan pendapatan bunga apabila terjadi NPL.

Perpajakan mengakui pendapatan bunga dengan cash basis. Setelah perubahan, pengakuan pendapatan bunga menurut fiskal dan komersial sama sehingga diduga ada perbedaan sebelum dan setelah perubahan.

Page 17: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

H2: Ada perbedaan pengaruh book-tax differences terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006)

Page 18: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Hubungan pajak tangguhan dengan harga saham

Diehl (2010): komponen DTA dan DTL terbukti secara statistik berpengaruh signifikan terhadap harga saham di Amerika Serikat, yaitu DTA dari unearned income, tax carry forwards, bad debt allowance, long term debt item, reserves, dan accrued expenses, sedangkan DTL adalah prepaid expense, deferred revenue, unrealized gains, dan item lain.

Page 19: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Tanusdjaja, 2006: bukti bahwa variabel aktiva pajak tangguhan (DTA) dan komponen DTA yang berasal dari saldo rugi fiskal berhubungan positif dengan harga saham.

Page 20: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Chandra dan Ro (1997): ketika ratio debt to equity disesuaikan untuk DTL, maka Pajak tangguhan berhubungan negatif dengan market beta (risiko sistematis pasar) dan standar deviasi return saham biasa.

Dapat kita ambil pengertian disini bahwa semakin tinggi pajak tangguhan maka risiko sistematis pasar semakin kecil, dan standar deviasi return saham biasa semakin kecil sehingga investor akan merespon baik dan harga saham dapat meningkat.

Page 21: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

H3a: DTA berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.

H3b: DTL berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.

Page 22: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

DTA, DTL SEBELUM DAN SESUDAH PSAK 50/55 REVISI 2006 Perubahan kategori dalam instrumen

keuangan dan metode pengukuran instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK 50 dan 55 revisi 2006 yaitu pengukuran menggunakan fair value sangat berbeda dengan aturan pajak yang mengakui berdasarkan at cost.

Sangat dimungkinkan adanya perbedaan nilai pada subsequent measurement antara akuntansi dan aturan pajak.

Perbedaan nilai ini harus diakui sebagai aset/kewajiban pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan bank.

Page 23: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

H4a: Ada perbedaan pengaruh DTA terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006).

H4b: Ada perbedaan pengaruh DTL terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006).

Page 24: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

IMPLIKASI PENERAPAN PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006) ATAS PENGARUH BTD, DTA, DAN DTL TERHADAP RETURN SAHAM.

Belum menemukan adanya penelitian sebelumnya di Indonesia yang meneliti implikasi penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 terhadap investor atau harga/return saham.

Beberapa penelitian sebelumnya mengenai penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 kebanyakan adalah penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan implikasi penerapan pada perusahaan/entitas.

Page 25: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

DAMPAK PENERAPAN IAS 32 DAN 39 TENTANG FINANCIAL INSTRUMENT PADA INVESTOR JORDANIA.

Penelitian Nimer et al. (2011) Hasilnya, dengan penerapan IAS 39, berpengaruh pada profit perusahaan intermediaris dan perusahaan investasi.

Terjadi volatilitas profit perusahaan intermediaris dan investasi sejalan dengan konsentrasi aset mereka pada instrumen keuangan, konsekuensinya baik itu investor individu maupun institusional mengurangi investasi mereka tiga tahun terakhir pada perusahaan.

Page 26: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Al-Yaseen, et al. (2011) Hasilnya, laba berdasarkan fair values lebih bervolatilitas dibanding dengan laba historical cost. Secara keseluruhan, konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa menurut persepsi investor, volatilitas laba bersih historical cost merupakan ukuran risiko ekonomis yang lebih baik dibanding dengan volatilitas laba bersih fair value.

pengukuran fair value akan berdampak pada kemampuan pengukuran risiko yang relevan sehingga dapat mempengaruhi keputusan investor.

Page 27: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

KERANGKA KONSEPTUAL

BTD

DTL

DTA

RETURN

SAHAM

Page 28: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian : Kausal Populasi dan Sampel

teknik sampling: nonprobability purposive sampling, yaitu dengan judgment sampling(Cooper et. al., 2006:424)

Bank yang terdaftar di BEI sejak 2008-2010 dan menerbitkan laporan keuangan lengkap.

Page 29: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL perbedaan laba akuntansi dan laba

fiskal (Book-Tax Differences), Comprix et. al.(2011):

Page 30: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

Pajak Tangguhan (Deferred Tax) jumlah aktiva pajak tangguhan/deferred tax asset (DTA) dan kewajiban pajak tangguhan/deferred tax liabilities (DTL) yang dilaporkan pada laporan keuangan tahun berjalan.

return saham ratio harga saham pada saat penutupan hari ini dengan harga saham pada saat penutupan hari sebelumnya

Page 31: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HIPOTESIS 1 DAN 2: Comprix, dkk (2011) dengan beberapa penyesuaian:

Page 32: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HIPOTESIS 3A DAN 4A:Diehl (2010) dengan beberapa penyesuaian:

Page 33: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HIPOTESIS 3B DAN 4B:Diehl (2010) dengan beberapa penyesuaian:

Page 34: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

TEKNIK ANALISIS DATA Multivariate regression analysis Pengujian asumsi klasik Pengujian hipotesis

Page 35: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

JUMLAH SAMPEL Jumlah bank yang listed di BEI tahun

2008 – 2010 = 25 bank Total observasi 75 firm year Sebanyak 8 observasi merupakan

outlier telah ditreatment dengan winsorizing

Page 36: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

STATISTIK DESKRIPTIF

Page 37: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

UJI MULTIKOLINEARITAS

Page 38: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

UJI AUTOKORELASI

Dependent Variable: RETURN Method: Panel Least Squares Date: 12/10/11 Time: 02:41 Sample: 2008 2010 Periods included: 3 Cross-sections included: 25 Total panel (balanced) observations: 75

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 87.25872 62.33076 1.399930 0.1662

BTD -0.174147 0.093921 -1.854195 0.0682 DTA -0.954508 0.132332 -7.212957 0.0000

DTLD -385.2660 224.4289 -1.716651 0.0907 SIZE 0.008968 0.000986 9.091938 0.0000

DUMMY -25.17493 106.9265 -0.235442 0.8146 DUMMY*BTD 0.303893 0.117242 2.592004 0.0117 DUMMY*DTA 0.007550 0.130234 0.057974 0.9539

DUMMY*DTLD 413.4391 300.1098 1.377626 0.1730 R-squared 0.623569 Mean dependent var 346.5303

Adjusted R-squared 0.577942 S.D. dependent var 562.5321 S.E. of regression 365.4547 Akaike info criterion 14.75233 Sum squared resid 8814773. Schwarz criterion 15.03043 Log likelihood -544.2123 Hannan-Quinn criter. 14.86337 F-statistic 13.66639 Durbin-Watson stat 0.335323 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 39: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HASIL UJI REGRESIDependent Variable: RETURN Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 12/10/11 Time: 02:50 Sample: 2008 2010 Periods included: 3 Cross-sections included: 25 Total panel (balanced) observations: 75 Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 80.29492 80.38664 0.998859 0.3236

BTD 0.017080 0.019117 0.893416 0.3767 DTA 0.195695 0.048626 4.024528 0.0002

DTLD 106.0391 71.78551 1.477166 0.1471 SIZE 0.002227 0.001004 2.219231 0.0319

DUMMY 22.84697 4.265845 5.355790 0.0000 DUMMY*BTD 0.000615 0.030045 0.020457 0.9838 DUMMY*DTA 0.046375 0.024199 1.916425 0.0621

DUMMY*DTLD -114.1878 42.98019 -2.656753 0.0111 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.991290 Mean dependent var 479.2570

Adjusted R-squared 0.984655 S.D. dependent var 494.5733 S.E. of regression 65.59666 Sum squared resid 180722.7 F-statistic 149.3844 Durbin-Watson stat 2.337001 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.989573 Mean dependent var 346.5303

Sum squared resid 244170.4 Durbin-Watson stat 2.035242

Page 40: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

HASIL REGRESI

Variabel coefisien

t- statistik

prob

BTD H1 0.017080 0.893416 0.3767

DTA H3a 0.195695 4.024528 0.0002 α = 0,05

DTLD H3b 106.0391 1.477166 0.1471

SIZE 0.002227 2.219231 0.0319 α = 0,05

DUMMY 22.84697 5.355790 0.0000 α = 0,05

DUMMY*BTD H2 0.000615 0.020457 0.9838

DUMMY*DTA H4a 0.046375 1.916425 0.0621 α = 0,01

DUMMY*DTLD H4b -114.1878 -2.656753 0.0111 α = 0,05

Hasil regresi panel GLSTotal cross accounting: 25, total observation: 75 dw stat= 2,3; Adj R2= 0,9846 ; prob F= 0,000

Page 41: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

H1 dan H2 ditolak H3a dan H4a diterima mendukung

penelitian Diehl, 2011; Chandra & Ro., 1997, Tanusdjaja 2006

H3b ditolak H4b diterima

Page 42: Analisis BTD pre dan post-PSAK 50&55 (revisi 2006)

terima kasih