5
Cerpen Prosesi A. Unsur Intrinsik 1. Tema : Prosesi pemakaman yang berbeda. 2. Amanat : Jangan meminta pemintaan yang akan menyusahkan teman dan kerabatmu walaupun kamu sudah tidak ada. Jangan menjadi seorang pemabuk. Jangan suka bertindak seenaknya. 3. Latar : Tempat : Desa tempat tinggal Sogol Waktu : Sore menjelang malam Suasana : ramai, tegang 4. Sudut Pandang : Orang ketiga tidak serba tahu 5. Tokoh : Tokoh utama : Sogol (Antagonis) Tokoh pembantu : Kasmini, Karno, Dirjo, Bakron, Pak RT, Kamit, Wasis. Darmaji. Munip, Dulatip, Sarmidi, Yudi, Matali, Sukamat. Tokoh figuran : Pak Mordin, penonton acara kuda lumping, pemain kuda lumping, warga desa Sogol. 6. Karakter : Sogol : egois, pemabuk, cepat menyerah, suka meremehkan orang lain, pemalas, pemancing keributan, tidak mengekang istrinya. Secara

analisis cerpen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisa dari cerita pendekyang dibahas berupa alur, tema, dll

Citation preview

Page 1: analisis cerpen

Cerpen

Prosesi

A. Unsur Intrinsik

1. Tema : Prosesi pemakaman yang berbeda.

2. Amanat :

Jangan meminta pemintaan yang akan menyusahkan teman dan kerabatmu

walaupun kamu sudah tidak ada.

Jangan menjadi seorang pemabuk.

Jangan suka bertindak seenaknya.

3. Latar :

Tempat : Desa tempat tinggal Sogol

Waktu : Sore menjelang malam

Suasana : ramai, tegang

4. Sudut Pandang : Orang ketiga tidak serba tahu

5. Tokoh :

Tokoh utama : Sogol (Antagonis)

Tokoh pembantu : Kasmini, Karno, Dirjo, Bakron, Pak RT, Kamit, Wasis.

Darmaji. Munip, Dulatip, Sarmidi, Yudi, Matali,

Sukamat.

Tokoh figuran : Pak Mordin, penonton acara kuda lumping, pemain kuda

lumping, warga desa Sogol.

6. Karakter :

Sogol : egois, pemabuk, cepat menyerah, suka meremehkan orang lain,

pemalas, pemancing keributan, tidak mengekang istrinya. Secara

fisik (berdasarkan gambar) ia tegap, berowokan, dan besar.

Kasmini : istri Sogol, rajin, sabar tabah, dan baik.

Karno : teman Sogol, setia kawan, dan penurut.

Dirgo : teman Sogol, setia kawan, dan penurut.

Bakron : teman Sogol, setia kawan, penurut, keras kepala, dan penakut.

Pak RT : bijaksana.

Kamit : teman Sogol, setia kawan, tidak sabar, dan penurut.

Darmaji : teman Sogol, setia kawan, tidak mau repot, dan penurut.

Munip : teman Sogol, setia kawan, pelit, dan penurut.

Dulatip : teman Sogol, setia kawan, bijaksana, dan penurut.

Page 2: analisis cerpen

Sarmidi : teman Sogol, setia kawan, dan penurut.

Yudi : teman Sogol, setia kawan, dan penurut.

Matali : teman Sogol, setia kawan, dan penurut.

Sukamat : teman Sogol, setia kawan, pelit, dan penurut.

7. Alur : Campuran, cepat.

Perkenalan : Sore hari, suasana di rumah Sogol ramai dengan para pelayat

dan tabuhan kuda lumping. Di dalam rumah tersebut terdapat

mayat Sogol dan sepuluh jerigen tuak.

Konflik : Keinginan Sogol supaya mayatnya dimandikan dengan tuak

dan diiringi tabuhan kuda lumping.

Komplikasi : Sogol meninggal ketika bermain kuda lumping karena

meminum tuak yang diduga menagndung racun.

Klimaks : Perdebatan antar teman-teman Sogol untuk mematikan mayat

Sogol dengan tuak.

Antiklimaks : Kasmini datang dan menghentikan perdebatan mereka.

Epilog : Mayat Sogol dikuburkan secara biasa.

8. Gaya Bahasa : Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari. Ada

penggunaan bahasa dialek tetapi tidak ada penggunaan bahasa

asing. Bahasa yang digunakan sedikit berkelit-belit.

B. Unsur Ekstrinsik

Pengarang cerpen Prosesi adalah M.Shoim Anwar. Ia lahir di desa Sambong

Dukuh, Jombang. Ia kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP

Surabaya dan mengambil S2 di Unesa. Ia pernah bekerja menjadi guru SMU, SMP,

dan SD. Saat menulis cerpen Prosesi, M. Shoim Anwar bekerja sebagai guru di SMA

Alhikmah, Surabaya.Tiga kali berturut-turut Shoim menjuarai lomba penulisan

cerpen yang diadakan Dewan Kesenian Surabaya (1988, 1989, 1990). Shoim pernah

duduk di Komite Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur dan dikirimkan Dewan

Kesenian Jawa Timur untuk mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XII di

Singapura (September 2003).

Dari ulasan singkat di atas, saya dapat mengetahui unsur-unsur ekstrinsik dari

cerpen Prosesi berdasarkan kehidupan pengarang, yaitu :

1. Kepengarangan

Page 3: analisis cerpen

Pada cerpen ini terdapat bahasa dialek. Berdasarkan tempat lahir

pengarang, pembaca dapat mengetahui bahasa dialek apa yang digunakan.

Bahasa dialek yang digunakan adalah bahasa Jawa.

2. Budaya

Pada cerpen ini terdapat budaya Jawa dan Batak. Tetapi budaya Batak

tidak terlalu ditonjolkan. Kuda lumping yang ada pada cerpen ini berasal dari

Jawa Timur. Sedangkan tuak merupakan minuman khas dari batak. Tapi bisa

diperkirakan bahwa tuak tidak hanya bisa didapatkan di daerah Batak saja. Bisa

saja di daerah Jawa. Pada dialog dalam cerpen pun terdapat bahasa Jawa.

3. Agama

Nilai agama tidak terlalu ditonjolkan. Tetapi bisa kita ketahui bahwa

tindakan Sogol telah melanggar nilai-nilai keagamaan. Ia bertindak seenaknya,

meremehkan istrinya, pemabuk, dll. Tindakan-tindakan tersebut merupakan

tindakan-tindakan yang melanggar aturan-aturan yang ada di agama. Prosesi

pemakaman yang cepat menunjukan pada pembaca bahwa agama Sogol adalah

Islam.

4. Moral

Pada cerpen Prosesi ini, terdapat nilai moral mengenai kesetiakawanan

dan cinta. Walaupun sang tokoh utama, Sogol, tidak menunjukkan sikap

moral, tokoh-tokoh pembantu dapat menunjukkannya. Kesetiakawanan yang

dilakukan teman-teman Sogol untuk memandikan mayatnya dengan tuak dan

diiringi dengan tabuhan kuda lumping patut ditiru. Padahal Sogol adalah

orang yang egois, suka bertindak seenaknya, pemancing keributan, dll,

mereka tetap mau memenuhi keinginan temannya itu.

Walaupun teman sudah meninggal, kita tetap setia padanya. Cinta

Kasmini kepada Sogol juga menujukkan hal positif. Ia sabar menghadapi

kelakuan suaminya itu. Ia juga menolong mayat Sogol dari hal-hal yang aneh.

5. Pendidikan

Berdasarkan pendidikan Shoim, ia berhasil membuat cerita ini tidak

membosankan hingga akhir. Walaupun bahasanya berbelit-belit, tetapi

pembaca tidak merasa bosan akan cerpen tersbut.